Fundraising
Nama Kelompok :
Randy Saluman 11170254
Julyan Aditya Wijaya 11170225
Osni Johan Bulu 11170300
Samuel Rivaldo T 11170307
Eka Anugrah F G 11170340
Yunike Gloria Arliany 11170366
Henimawati Larosa 11170378
A. Nama Kegiatan
B. Latar Belakang
Konservasi adalah suatu upaya pelestarian lingkungan, akan tetapi masih memperhatikan
manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu dengan cara tetap mempertahankan suatu
keberadaan setiap komponen-komponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan
datang. Indonesia
Indonesia termasuk salah satu negara yang kaya akan alam, bahkan disebut sebagai paru-
paru dunia. Namun, sekarang ini karena adanya pertumbuhan jumlah masyarakat yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana mereka juga membutuhkan tempat tinggal.
Menyebabkan semakin banyak pembukaan lahan yang dilakukan akibat dari peningkatan
jumlah masyarakat ini dan untuk membuat lapangan kerja baru sehingga dilakukan
pembakaran hutan. Daerah-daerah yang dahulu dipenuhi akan pohon-pohon, sekarang telah
berubah menjadi daerah dengan gedung-gedung yang tinggi atau pemukiman masyarakat.
Akibat dari pembukaan lahan itu sendiri berupa semakin meningkatnya polusi udara dan
terjadinya bencana alam.
Maka dari itu, program konservasi lingkungan ini akan sangat membantu untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mengurangi polusi yang buruk bagi
kesehatan manusia dan untuk menghindari terjadinya bencana alam yang membahayakan
kehidupan.
Visi :
Misi :
2. Kebersihan lingkungan
D. Tujuan
Semua masyarakat, termasuk didalamnya anak yang berumur mulai 5 tahun sampai umur
paling dewasa. Dan sasaran ini di prioritaskan pada wilayah pedesaan.
Selain sasaran nya masyarakat, maka sasaran umum yang paling penting, dimana sasaran
pembangunan yang ingin di capai adalah mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup
dan pengelolan sumberdaya alam yang mengarah pada prinsip pembangunan yang
berkelanjutan bagi pelestarian lingkungan.
Dan dalam upaya melakukan konservasi yaitu untuk menjamin keberadaan dan keserasian
sumber daya alam dan ekosistemnya dari kerusakan dan penurunan kualitas maupun
kuantitas serta pemanfaatan secara berkesinambungan. Dengan hal ini maka bisa
mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti sungai, danau, pesisir dan
laut serta air tanah.
F. Masalah
Secara umum, orang Indonesia memiliki kesadaran rendah akan praktik lingkungan yang
berkelanjutan. Hal ini tercermin dari penggunaan praktik tebang-dan-bakar oleh petani dan
perusahaan (sebuah strategi untuk membersihkan lahan demi perkembangan perkebunan,
biasanya untuk perluasan perkebunan kelapa sawit atau industri pulp dan kertas), terutama
di pulau Sumatra dan Kalimantan. Strategi tebang-dan-bakar adalah pilihan yang paling
murah makanya sering digunakan. Meski praktik ini sebenarnya tidak diijinkan oleh hukum
Indonesia, penegakan hukum yang lemah dan adanya korupsi memungkinkannya. Namun,
praktik tersebut mengimplikasikan risiko dan dampak besar untuk lingkungannya.
Masalah-masalah yang ditimbulkan yaitu Polusi udara dan bencana alam (tanah longsor dan
banjir).
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu :
Tidak hanya tanah longsor, masalah yang sering dihadapi sekarang ini adalah banjir. Banjir
diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau
melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu. Banjir sering mengakibatkan
kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.
Pada musim hujan banjir biasanya mengganggu saluran distribusi dan karena itu Indonesia
cenderung mengalami tekanan inflasi selama bulan Januari dan Februari ketika musim hujan
cenderung memuncak. Kondisi basah dapat diperburuk oleh fenomena cuaca La Nina. La
Nina (pada dasarnya lawannya El Nino), adalah fenomena yang rata-rata terjadi sekali setiap
lima tahun, membawa suhu laut lebih dingin dari rata-rata di daerah tropis Samudera Pasifik
tengah dan timur. Oleh karena itu menyebabkan cuaca yang lebih basah dari biasanya di Asia
Tenggara, biasanya dari bulan November sampai Februari.
Banjir dan tanah longsor terjadi di banyak wilayah di Indonesia dan bisa menyebabkan
jatuhnya ratusan korban, hancurnya rumah-rumah dan infrastruktur lain, dan kerugian bagi
bisnis-bisnis lokal. Bahkan di megapolitan seperti Jakarta, banjir terjadi secara reguler (setiap
tahun) karena lemahnya manajemen air dikombinasikan dengan curah hujan yang tinggi.
G. Landasan Teori
Gerakan Menanam Sejuta Pohon (Go Green) Go Green adalah tindakan penyelamatan Bumi
yang saat ini sudah mengalami pemanasan global akibat dari ulah diri kita sendiri. tindakan
dan melakukan penyelamatan Bumi yang tempati makhluk hidup agar nyaman dan
bersahabat seperti jaman nenek moyang pada jaman dahulu. Dengan kemajuan jaman pada
saat ini banyak produk yang tidak ramah lingkungan dan dapat merusak alam dan
lingkungan karena banyak bahan bahan yang beracun dan berpotensi merusak lingkungan.
banyaknya kendaraan bermotor, penggunaan kantong plastik dan lain-lain.
Tindakan Go Green merupakan pencegahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk
penyelamatan Bumi agar menjadi hijau dan segar.
1) Praktek dari wacana ini, termasuk mengurangi konsumsi karbon tiap orang per kapita
(carbon footprint) atas berbagai sumber daya; baik yang tidak bisa diperbarui seperti; minyak
bumi, gas dan mineral, dan sumber daya kritis seperti pohon, air, lahan marginal, bahan-
bahan kimia pembuat polymer(plastik), dan turunannya. Sejatinya, gerakan Ini bukan
sekedar gerakan moral dalam membangun kesadaran terhadap lingkungan, tetapi lebih jauh
merupakan gerakan taktis dan strategi guna mengantisipasi perubahan iklim di masa
sekarang dan yang akan datang. Singkatnya, gerakan Ini tentang suatu era pembaruan
pikiran dan perbuatan konkrit yang taktis untuk mengintegrasikan kehidupan.
Manusia tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat geografis dan batas negara dalam membangun
sebuah kesadaran komunal. Tak dapat dipungkiri, manusia terdidik yang tinggal di Bumi
mulai sadar akan pengtingnya konsep pembangunan yang berkesinambungan
(sustainability). Itulah paradigma yang terlihat dari fenomena bola salju 'revolusi lingkungan'
sekarang ini. Meski di tataran ideologis, semua orang percaya akan kelestarian alam.
Pertanyaan turunan yang muncul adalah bagaimana cara aktualisasinya dalam kehidupan
sehari-hari. Mubazir jika kesadaran itu tidak dipraktekkan. Umumnya, saat semua orang
ditanya tentang pentingnya penyelamatkan lingkungan akan berdampak pada pengorbankan
kesenangan, misalnya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, tidak merokok, tidak
menggunakan listrik secara berlebih, hingga pengurangan penggunaan pendingin ruangan.
Atau yang lebih ekstrim, tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang merusak lingkungan.
Program pengolahan sampah tujuannya bukan hanya untuk menghasilkan produk daur
ulang dan menciptakan pekerjaan yang utama adalah mencegah pencemaran tanah.
Gerakan sejuta pohon yaitu suatu gerakan menanam pohon sebanyak-banyaknya untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat, dunia usaha dan pemerintah pelestarian lingkungan
hidup. Dari pohon-pohon manusia dapat memperoleh oksigen dan air minum yang sehat.
Oleh karena itu gerakan penanaman pohon didukung oleh pemerintah. Tujuannya untuk
membangun 17 masyarakat yang sehat sejahtera dan berwawasan lingkungan berkelanjutan
dengan menjaga ekologi alam.
2) Badan lahan pengembangan lahan kritis yaitu dengan menanam sejuta pohon dalam lahan
kritis dengan pohon-pohon setiap tahunnya. Permudaan pohon yang ekologis dengan
kendali masyarakat yang secara sosial benar. Bahwa peran utama tidak seharusnya
menciptakan penghasilan, tetapi menjaga keseimbangan cuaca seluruh dunia, jika
mengabaikan kepentingan ekologis demi penghasilan jangka pendek, hal ini akan merugikan
sistem iklim di dunia.
1) Kekacaun pengertian antara daerah kritis sebagai milik umum dan daerah kritis yang
mengalami kerusakan ekologi, milik pribadi maupun milik umum.
4) Gerakan Ini bukan sekedar gerakan moral dalam membangun kesadaran terhadap
lingkungan, tetapi lebih jauh merupakan gerakan taktis dan strategi guna
mengantisipasi perubahan iklim di masa sekarang dan yang akan datang. Singkatnya,
gerakan Ini tentang suatu era pembaruan pikiran dan perbuatan konkrit yang taktis
untuk mengintegrasikan kehidupan. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar
di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah
beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di
benua besar. Hutan merupakan suatu kumpulan tetumbuhan, terutama pepohonan
atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Pohon
sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahuntahun. Jadi,
tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja.
Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak
berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas.
Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi
lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita
berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat
dan lembab, yang berbeda daripada daerah perladangan. Pemandangannya pun
berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya),
serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak
terpisahkan dari hutan. Rincian dari atas kita tahu bahwa kesimpulannya adalah
pengertian hutan. Masyarakat pemuda dan pemudi yang biasa disebut dengan generasi
muda, seharusnya dapat sadar dan bisa mengajak kaum muda yang belum sadar
ataupun untuk kaum tua untuk melestarikan serta memberdayakan hutan sebaik-
baiknya. Dalam beberapa tahun belakangan ini perbincangan tentang isu Pemanasan
Global‟ bukan lagi monopoli para Aktivis Lingkungan, para kepala pemerintahan di
berbagai negara, tapi juga sudah menjadi perbincangan yang hangat di kalangan
masyarakat awam. istilah-istilah dan kalimat “Climate Change” dan “Pemanasan Global”
tampaknya juga sudah mulai akrab ditelinga kita dan hampir tiap hari bisa kita temukan
baik di koran, majalah, TV, internet, billboard, poster, spanduk maupun di tempat-
tempat umum lainnya seperti di mall, pasar, terminal, pusat rekreasi, kantor, sekolah,
dan lain-lain. Mungkin kalau kita coba menanyakan hal tersebut kepada seseorang yang
kebetulan kita jumpai ditengah jalan barangkali kita akan memperoleh jawaban yang
lugas tentang hal tersebut, walaupun mungkin pemahaman orang tersebut tentang hal
yang dimaksud hanya sepenggal-sepenggal dan kulit luarnya nya saja. Walaupun
demikian, hal tersebut setidaknya sudah mengisyaratkan dan menunjukkan kepada kita
bahwa ditengah masyarakat kita saat ini, ternyata sudah ada pemahaman serta rasa
keprihatinan, bahkan rasa ketakutan yang cukup mendalam tentang “hantu” yang
disebut pemanasan global atau climate change, 20 yang diyakini suatu waktu akan
datang dan dapat mengancam kehidupan umat manusia di bumi. Persepsi yang
demikian adalah tidak keliru bila dikaitkan dengan berbagai isyarat/tanda-tanda dan
fenomena alam yang muncul akhir-akhir ini dengan silih berganti seolah tak henti
menghampiri kita. Sebut saja banjir, rob, erosi pantai, intrusi air laut, kekeringan yang
panjang, suhu yang sangat ekstrim yang kita rasakan sehari-hari, puting beliung, badai
dahsyat, dll. Seperti diketahui Perubahan iklim (climate change) adalah gejala naiknya
suhu permukaan bumi akibat naiknya intensitas efek rumah kaca yang kemudian
menyebabkan terjadinya pemanasan global. Kenaikan suhu udara ini dipicu oleh
semakin tingginya kadar Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer, diantaranya oleh CO2 yang
banyak dihasilkan dari aktivitas manusia seperti kegiatan pembakaran bahan bakar fosil
(mis: minyak, gas, batubara) yang banyak digunakan untuk industri, transportasi, rumah
tangga, pembangkit, dll. Menurut para ahli, dalam waktu 70 tahun sejak tahun 1940
suhu udara rata-rata di bumi diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 0,50 C.
Pemanasan global akan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan kenaikan
permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub, kemudian gelombang panas akan
mengacaukan iklim dan menimbulkan badai dahsyat yang dapat memporakporandakan
bangunan di berbagai kota.
5) Disadari atau tidak fenomena pemanasan global tersebut sebagian besar adalah akibat dari
ulah aktivitas manusia di bumi yang kelewat tinggi sejalan dengan trend gaya hidup manusia
modern, dimana setiap hari kita saksikan jutaan industri dan kendaran bermotor
memuntahkan gas-gas polutan ke atmosfer khususnya CO2. Kondisi atmosfer kita saat ini
ibaratnya seperti keranjang sampah raksasa, yang berfungsi sebagai wadah dari bermacam-
macam gas yang dimuntahkan dari bumi. Kondisi ini semakin diperparah dengan semakin
tingginya laju pemusnahan vegetasi atau pohon oleh manusia yang ada di bumi, seperti
pembalakan hutan yang seakan tiada hentinya, yang tidak diimbangi dengan upaya-upaya
pemulihan dan pelestarian, sehingga diluar kemampuan alam untuk menetralisir dan
mendaurulang kembali gas-gas tersebut. Karena itu, secara sistematis ada beberapa prinsip
baku yang sudah menjadi semacam acuan dalam gerakan Go Green di seluruh dunia. Prinsip
ini dirangkum dalam symbol yang gampang diingat, yakni 4R.
Adapun 4R yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna meminimalisir residu
atau hasil akhir adalah:6
1. Reduce atau yang bisa kita sebut dengan mengurangi adalah upaya kita dalam
kehidupan dalam mengurangi barang-barang ataupun material yang biasa kita gunakan.
Karena dengan meminimalisir hal tersebut akan dapat mengurangi sampah yang
dihasilkannya.
2. Reuse atau memakai kembali yaitu dengan cara membeli barang-barang yang bisa
dipakai kembali atau barang yang bukan sekali pakai. Perkembangan zaman yang
semakin maju menciptakan barang-barang sekali pakai untuk meringankan pekerjaan
kita, namun dampak yang dihasilkannya sangat 6Budianta, Mekar…, 137. 22 berbahaya,
karena akan menyebabkan menumpuknya sampah dari barang tersebut.
3. Recycle yaitu mendaur ulang, kini sudah banyak cara untuk dapat memanfaatkan
sampah menjadi barang daur ulang yang bernilai, dengan cara seperti ini kita dapat
mengurangi sampah dan menjadikannya barang yang berharga.
4. Replace yang bisa kita artikan dengan mengganti yaitu berusaha mengganti barang-
barang yang merusak lingkungan dengan barang-barang yang ramah lingkungan,
sehingga barang-barang tersebu jika menjadi sampah dapat di degradasi secara alami.
Dengan 4 prinsip ini, diharapkan beban yang mesti di tanggung Bumi bisa berkurang, atau
setidaknya jumlah buangan hasil akhir tidak meningkat secara drastis.
Oleh karena itu, mari kita budayakan dan laksanakan gerakan go green, menjadi bagian dari
gaya hidup kita. Karena tidak ada upaya yang paling signifikan, kecuali dimulai dari diri
sendiri. Itu sebabnya, menyelamatkan lingkungan paling efektif dimulai dari hal-hal kecil.
Saatnya mengurangi ancaman global warming dengan memulai kehidupan yang Go Green.
H. Manfaat
1. Untuk perusahaan :
Untuk menarik minat pelanggan atas kegiatan positif yang telah dilakukan
2. Untuk Individu
3. Untuk Komunitas
I. Kelembagaan
PEMERINTAH
Setiap daerah/provinsi memiliki BLH sendiri dan bertanggung jawab kepada kepala
daerah/provinsi masing-masing. Misalnya, BLH tingkat provinsi bertanggung jawab
kepada gubernur, sedangkan BLH tingkat kabupaten/kota bertanggung jawab pada
bupati/walikota. Fungsinya kurang lebih sama, yakni membantu kepala daerah dalam
penyelenggaraan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup di lingkup daerah
masing-masing secara otonomi.
Bekerja sama dengan KLHK dalam pengawasan lingkungan hidup berskala nasional
dengan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan kekayaan alam
negara. Bertanggung jawab dalam pengembangan sumber energi baru dan terbarukan
untuk menjamin lingkungan yang bersih.
Geospasial adalah lokasi atau posisi objek yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi yang mengacu pada sistem koordinat nasional. Sebelumnya, BIG
bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Dalam
menjalankan kegiatan survei dan pemetaan untuk menyediakan informasi geospasial,
BIG dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Presiden melalui
koordinasi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Fungsinya sebagai perumus dan pelaksana kebijakan nasional di bidang tata ruang,
infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum keagrariaan/pertanahan,
penataan agraria/pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan
penguasaan tanah, penanganan masalah agraria/pertanahan, serta pemanfaatan ruang
dan tanah.
7. Kementerian Pertanian
Pertanian sangat erat hubungannya dengan lingkungan hidup. Maka dari itu,
pengelolaan barang milik/kekayaan negara menjadi tanggung jawab Kementan sebagai
pembantu Presiden pada skala nasional.
PERUSAHAAN
1. Kebun Binatang
2. Taman Safari
Taman safari adalah tempat pemeliharaan satwa sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelas taksa
pada areal terbuka dengan luasan sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) hektar, yang bisa
dikunjungi dengan menggunakan kendaraan roda empat (mobil) pribadi dan/atau
kendaraan roda dua (motor) yang disediakan pengelola yang aman dari jangkauan satwa
3. Taman Satwa
4. Kebun Botani
Kebun botani adalah lokasi pemeliharaan berbagai jenis tumbuhan tertentu, untuk
dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan pengembangan bioteknologi,
rekreasi dan budidaya.
Taman tumbuhan khusus adalah tempat pemeliharaan jenis tumbuhan liar tertentu atau
kelas taksa tumbuhan liar tertentu, untuk kepentingan sebagai sumber cadangan
genetik, pendidikan, budidaya, penelitian dan pengembangan bioteknologi.
Oksigen adalah kebutuhan utama makhluk hidup di bumi. Kebutuhan oksigen semakin lama
semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat, sedangkan
persediaan oksigen di bumi semakin sedikit karena pengubah karbondioksida menjadi
oksigen, yaitu pohon semakin lama semakin sedikit. Saat ini sudah banyak daerah yang
hanya memiliki sedikit pohon. Jauh dari criteria daerah hijau. Suhu udaranya panas dan
kotor.
Oleh karena itu, kami mengadakan kegiatan “Tanam 10.000 Pohon” bagi masyarakat
Kegiatan tersebut adalah acara menanam sepuluh ribu pohon di daerah – daerah krisis
pohon agar tetap hijau, sejuk, dan rindang.
Kami dengan senang hati melakukan segala bentuk kegiatan dalam penanaman pohon
sebagai berikut.
Untuk pembiayaan dan sumber dana pembiayaan untuk program konservasi ini diperoleh
dari :
Pemerintah
Salah satu peran pemerintah ialah menjaga kelestarian hutan terutama di Indonesia
yang merupakan paru-paru dunia yang kaya akan Sumber Daya Alamnya. Hutan di
Indonesia harus terus di jaga kelestariannya. Namun, beberapa tahun terakhir ini
telah dilakukan banyak pembakaran hutan dengan tujuan pembukaan lahan
sehingga perlunya penanaman hutan kembali. Program ini akan sangat membantu
pemerintah dalam menjalankan peran mereka untuk menjaga kelestarian Hutan di
Indonesia, demi mensejahterahkan kehidupan masyarakat yang terbebas dari
bencana alam.
Perusahaan-Perusahaan
Output dari kegiatan penanaman sejuta pohon ini, tentunya adalah munculnya pohon-
pohon yang baru yang kemudian akan menghasulkan outcome sebagai berikut :
Seperti yang sudah kita pelajari di bangku sekolah, sebuah pohon memiliki fungsi sebagai
penghasil oksigen alami. Dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh pohon dan dibantu
dengan sinar matahari, sebuah karbondioksida diudara akan diubah oleh pohon menjadi
oksigen yang menjadi bahan utama untuk makhluk hidup bernafas Cara Merawat Pohon
Sengon 1 Tahun Agar Cepat Besar.
Untuk sebuah pohon rindang dewasa mampu menghasilkan oksigen untuk 2 orang
dewasa, bisa kita bayangkan butuh berapa banyak pohon untuk persediaan oksigen bagi
seluruh umat manusia di seluruh dunia. Karena memang fungsi utama dari sebuah pohon
adalah menghasilkan oksigen.
Tanpa adanya proses fotosintesis yang dilakukan oleh pohon, manusia dan makhluk
hidup lainnya dapat dipastikan tidak dapat bernafas dengan lega. Indonesia sendiri
memiliki program menanam pohon dengan tajuk menanam seribu pohon, namun dengan
melihat lahan hutan semakin menyusut program tersebut berganti menjadi “Menanam
Satu Juta Pohon”.
Tujuan dari program ini adalah untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan lahan dengan
melakukan aktifitas menanam pohon yang cepat tumbuh. 10 negara berikut adalah
negara dengan menyumbang lahan hutan terluas diantaranya Rusia, Brazil, Kanada,
Amerika Serikat, China, Australia, Republik Demokratik Congo, Indonesia, Peru, dan India
Dengan menghasilkan banyak oksigen untuk lingkungan, satu juta pohon diharapkan
dapat membuat sejuk dan rindang lingkungan sekitar.
Bahkan di kota-kota besar sekalipun sudah banyak sekali kawasan hutan kota yang
memang dicarikan lahan khusus di tengah kota yang kemudian ditanami sejumlah pohon
Cara Menanam Pohon Maple di Indonesia dengan Mudah. Karena di kota banyak sekali
kendaraan lalu lalang, berdiri banyak pabrik, dengan adanya bantuan hutan kota
diharapkan dapat mendinginkan suasana kota.
Tak hanya memang disediakan lahan khusus seperti hutan kota, di pinggir jalan, di taman
juga sudah tumbuh banyak pohon Inilah Fungsi Budidaya Tanaman Hias Bagi Lingkungan.
Sehingga dapat dikatakan dengan adanya pohon dapat mengurangi pencemaran udara.
Selain daun dari pohon yang memiliki fungsi untuk mengubah karbondioksida dan
polutan diudara menjadi oksigen melalui proses fotosintesis, fungsi dari adanya sejuta
pohon lainnya adalah sebagai tempat menyimpan air.
Dari sekolah dasar kita sudah diajarkan bahwa dengan menebang pohon secara
sembarangan akan menyebabkan banjir dan longsor Cara Budidaya Pohon Gmelina
Arborea Alias Si Jati Putih. Hal tersebut karena memang fungsi akar dari pohon yang
sudah dewasa adalah untuk menyerap dan menyimpan air.
Ketika hujan datang air yang masuk kedalam tanah akan diserap oleh akar-akar pohon
dan sebagian akan mengalir langsung ke sungai. Walaupun debit air hujan banyak,
dengan bantuan akar pohon debit air tidak akan meluap hingga ke lingkungan warga.
Tetapi lain cerita jika tidak ada pohon, maka air-air yang masuk ke dalam tanah tidak akan
ada yang menyerap dan semuanya langsung mengalir ke sungai. Dengan curah dan debit
hujan yang besar, sungai tidak mampu menampung maka timbul lah banjir.
Selain itu debit air yang besar dalam tanah, jika tidak ada akar yang menyerap air
tersebut akan menyebabkan tanah menjadi longsor khususnya pada daerah tebing dan
dataran tinggi.
4. Menjadi tempat tinggal satwa
Ada beberapa hewan yang memang tempat tinggalnya di hutan atau di pohon. Beberapa
tahun terakhir banyak sekali pemberitaan mengenai turunnya hewan liar ke pemukiman
warga, tentunya turunnya hewan-hewan tersebut bukan tanpa alasan melainkan karena
lingkungan tempat tinggal mereka telah berganti baik menjadi lahan perkebunan,
kebakaran hutan, atau penebangan hutan liar. Sehingga hewan-hewan tersebut tidak
memiliki tempat tinggal lagi.
Dengan kita menanam sejuta pohon, secara tidak langsung kita telah berpartisipasi, ikut
serta dalam mengembalikan tempat tinggal bagi satwa dan mengembalikan ekosistem
yang telah dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Air yang sudah masuk kedalam tanah secara tidak langsung telah melalui proses filtrasi
alami yang dilakukan oleh pohon yang ada di hutan.
Untuk itu pohon-pohon yang banyak dapat berfungsi sebagai penyedia pasokan air bersih
pada mata air khususna di dataran tinggi. Selain menyediakan udara yang bersih, pohon
ternyata juga menyediakan air bersih untuk makhluk hidup.
Selain mencegah banjir dan tanah longsor, pohon-pohon yang beraa di pinggiran pantai
(hutan bakau) dapat berfungsi untuk mencegah erosi atau pengikisan tanag. Akar-akar
yang kuat dari tanaman bakau dapat menghalau gelombang dan pasang air laut untuk
mengikis tanah atau pasir yang ada dipinggiran laut sehingga luas daratan tetap tanpa
mengalami penyusutan
Itulah beberapa penjelasan mengenai manfaat yang didapatkan dari menanam satu juta
pohon. Diharapkan dengan adanya pelajaran mencintai dan menghargai lingkungan dan
pohon sejak dini dapat menyadarkan generasi penerus untuk selalu menjaga lingkungan
sekitarnya. Khususnya untuk menjaga kelestarian pohon untuk kepentingan seluruh
makhluk hidup yang ada di seluruh dunia