Anda di halaman 1dari 3

PENGHIJAUAN KEMBALI: SOLUSI BENCANA ALAM

Achmad Wildhan Massani

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan melimpah baik


kebudayaan, suku bahkan sumber daya alam seperti pohon, emas, perak, tambang,
minyak bumi. Terbukti bahwa Indonesia adalah negara yang berada pada
kawaasan yang strategis secara astronomis terletak pada 6 ° LU −¿ 11° LS dan
95 ° BT – 141 ° BT. Kemudian, secara geografis Indonesia terletak diantara oleh
dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan dua samudra yaitu Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Dahulu, sebelum zaman modern menguasai negeri
ini sebagian besar negeri ini diselimuti oleh pepohonan dan hutan-hutan nan
hijau. Tidak salah jika Indonesia adalah negara rawan akan bencana alam seperti
gempa bumi, tanah longsor, dan tsunami [ CITATION Mir13 \l 1033 ] . Banjir pun
hampir ada di seluruh kawasan wilayah Indonesia baik ibukota negara maupun
kota besar lainnya. Bahkan, tempat tinggal saya yang terletak di Kenjeran
Surabaya, Jawa Timur merupakan langganan banjir, sudah menjadi suatu hal yang
wajar dirasakan oleh masyarakat sekitar. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat
kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti berdagang, berangkat
kerja, dan anak-anak yang diliburkan sekolah karena hujan yang tak kunjung reda,
sehingga menyulitkan kegiatan masyarakat. Wabah penyakit pun menyebar di
lingkungan masyarakat seperti pilek, batuk, dan penyakit kulit.

Dibutuhkan kebijakan yang pasti dan menyeluruh dalam arti tidak


setengah-setengah dalam menguasai permasalahan ini. Memang tidak dipungkiri
lagi, telah banyak lembaga-lembaga kewirausahaan yang terus berupaya mencari
solusi untuk membuat bumi menjadi hijau kembali. Namun, sampai saat ini belum
bisa diwujudkan secara utuh dan direalisiskan dengan serius. Tentunya, dibalik
semua itu pasti ada hikmahnya dan tentu saja solusinya itu akan ditemukan jika
kita semua berpikir untuk lebih maju. Penghijauan lingkungan adalah salah satu
cara dan solusi untuk mengurangi banjir dan bencana lainnya agar tidak terus
terulang dan terulang lagi. Pencegahan bencana yaitu dengan menanam bibit
tumbuhan, pohon, menanam tanaman yang menghasilkan buah dan reboisasi.
Reboisasi merupakan penanaman pohon kembali pada lahan yang kosong, dengan
tujuan mengurangi banjir maupun menghasilkan gas oksigen yang sangat
berdampak positif bagi masyarakat[ CITATION Rah14 \l 1033 ].

Adapun manfaat terlaksananya penghijauan kembali ialah [ CITATION And18


\l 1033 ]: (1) Mengurangi banjir, penghijauan dapat berfungsi sebagai resapan air
di daerah perkotaan. (2) Menjaga kualitas tanah, ketidakseimbangan proporsi luas
lahan hijau dan zona perkotaan yang terbangun akan merusak kualitas tanah
sehingga penghijauan kembali sangat penting untuk mempertahankan zona hijau
di daerah perkotaan. (3) Melindungi satwa, lingkungan hijau seperti di daerah
perkotaan menjadi habitat bagi satwa seperti burung-burung atau kupu-kupu atau
hewan kecil lainnya. Penghijauan untuk membuat hutan kota akan
menyelamatkan populasi satwa langka yang berperan dalam ekologi lingkungan.

Sebagai new generation, mari kita melindungi dan saling peduli terhadap
kelestarian sumber daya alam serta lingkungan untuk tetap menanam pepohonan
di sekitar rumah atau lahan yang kosong.

Suatu langkah untuk menyelamatkan bumi, yaitu menyayangi bumi


dengan senantiasa menggunakan kendaraan umum. Hal ini dapat terjadi karena
mengurangi penggunaan bahan bakar, berarti juga mengurangi emisi gas buang
jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi yang jumlahnya sangat banyak.
Kemudian, sumber energi kita akan menjadi lebih hemat dan polusi suara juga
dapat meminimalisir parahnya lapizan ozoon yang telah menjadi tipis.

Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penghijauan adalah salah


satu ciri untuk tidak meningkatkan panas di era pemanasan global, penghijauan
bermanfaat juga terhadap kelangsungan makhluk hidup agar tidak punah di era
mendatang. Tulisan ini hadir membawa harapan untuk diterapkan di lingkungan
masyarakat Indonesia, dikarenakan satu pohon sangat berarti bagi kehidupan di
bumi untuk masa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Andini, A., & Sodik, M. (2018). Go Green. osf.io, 1-5.

Miranda, I. B. (2013, Mei 21). Finalis Essay ''Satu Langkah menuju Hijaunya
Negeri'' UKM. Retrieved from
http://sebedes19.blogspot.com/2013/05/finalis-essay-satu-langkah-
menuju.html

Rahman, D. H. (2014, April 14). Reboisasi Sebagai Pelajaran Wajib Bagi


Seluruh Jenjang Pendidikan di Indonesia Dalam Menghadapi Global
Warming. Retrieved from https://kabarkampus.com/2014/04/reboisasi-
sebagai-pelajaran-wajib-bagi-seluruh-jenjang-pendidikan-di-indonesia-
dalam-menghadapi-global-warming/

Anda mungkin juga menyukai