Anda di halaman 1dari 17

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

PERMASALAHAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Drs. H. M. Yamin, M. Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
1. Baiq Dian Faradila (E1A021025)
2. M. Alhafizin (E1A021040)
3. Mianda Rizky Nadila (E1A021042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul
“Sumber Daya Alam” ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Semoga syafaatnya mengalir kepada
kita kelak.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Pengetahuan Lingkungan. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. H. M.
Yamin, M. Si. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pengetahuan Lingkungan yang telah
memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalam ilmu pada Sumber Daya
Alam.

Kajian yang kami jabarkan dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan segala
keterbatasan yang kami miliki. Kami hanya dapat berusaha semaksimal yang kami bisa dan
hasilnya kami sandarkan kepada Allah Swt, yang Maha Mengetahui dan Maha Benar, yang
pada-Nya kami memohon segala petunjuk dan bimbingan. Semoga apa yang kita lakukan
Allah Swt jadikan sebagai pencerah pola pikir sehingga akan banyak mengubah paradigma
menuju arah kemajuan dan keadaan yang lebih baik. Oleh kerena itu, kami meminta kepada
para pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga
kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Mataram, 4 Maret 2024

Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Namun, dengan
perkembangan zaman dan meningkatnya aktivitas manusia, lingkungan alam telah
mengalami berbagai tantangan dan perubahan yang mengkhawatirkan. Dampak dari
aktivitas manusia seperti industrialisasi, urbanisasi, dan konsumsi berlebihan telah
mengakibatkan berbagai permasalahan lingkungan yang semakin kompleks dan serius.
Dari perubahan iklim global hingga polusi udara, air, dan tanah, serta kehilangan
keanekaragaman hayati, tantangan lingkungan saat ini menjadi fokus utama bagi
masyarakat, pemerintah, dan organisasi di seluruh dunia. Dengan meningkatnya
kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, upaya untuk mengatasi permasalahan
lingkungan semakin mendapat perhatian serius.
Permasalahan lingkungan adalah masalah yang menyebabkan kerusakan
lingkungan hidup, seperti adanya polusi, perubahan iklim, dan hilangnya sumber daya
alam. Faktor alam dan ulah manusia yang tidak memjaga lingkungan menjadi penyebab
dari permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan disebabkan oleh faktor alam,
seperti bencana alam seperti banjir, gunung meletus, dan gempa bumi, serta dari ulah
manusia, seperti sampah, pemanasan global, polusi, dan kerusakan hutan
Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang berbagai
permasalahan lingkungan yang dihadapi saat ini, menyajikan analisis tentang penyebab,
dampak, dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk melindungi serta memperbaiki
kondisi lingkungan hidup bagi generasi mendatang. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang permasalahan lingkungan, diharapkan dapat mendorong upaya kolaboratif untuk
menciptakan perubahan positif dalam melestarikan bumi kita.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana permasalahan lingkungan?
b. Bagaimana Kerusakan, fragmentasi dan degradasi Habiatat
c. Bagaimana perburuan & perambahan, introduse spesies, penyakit dan kerentanan.
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui permasalahan lingkungan.
b. Untuk mengetahui Kerusakan, fragmentasi dan degradasi Habiatat
c. Untuk mengetahui perburuan & perambahan, introduse spesies, penyakit dan
kerentanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan di Indonesia merupakan isu yang kompleks dan
melibatkan berbagai aspek, termasuk pemanasan global, deforestasi, polusi udara,
pencemaran air, sampah plastik, kerusakan terumbu karang, pengelolaan limbah,
dan penipisan sumber daya alam. Faktor-faktor seperti kegiatan manusia seperti
penebangan hutan, penambangan, pembangunan perumahan, dan aktivitas lainnya
berkontribusi pada perubahan lingkungan yang merugikan. Upaya pelestarian
lingkungan dan penanganan masalah lingkungan seperti pengelolaan limbah
secara bijaksana, daur ulang, dan pengurangan penggunaan bahan berbahaya
menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Masalah lingkungan
tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga menjadi perhatian global dengan isu-
isu seperti polusi udara, perubahan iklim, populasi, dan kepunahan
keanekaragaman hayati. Langkah-langkah konkret dalam pengelolaan lingkungan
perlu terus ditingkatkan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia dan
ekosistem di masa depan.
1. Penyebab perubahan lingkungan
Penyebab perubahan lingkungan yang sedang terjadi di dunia melibatkan
faktor manusia dan faktor alam. Aktivitas manusia seperti buang sampah
sembarangan, penebangan hutan, penambangan, dan pembangunan perumahan
berkontribusi pada perubahan lingkungan yang merugikan[1][2]. Selain itu, faktor
alam seperti banjir, lahar panas, gunung meletus, gempa, dan tsunami juga dapat
menyebabkan perubahan lingkungan[3]. Masalah lingkungan global seperti
pemanasan global, polusi udara, pencemaran air, deforestasi, dan kerusakan
ekosistem menjadi isu yang mendesak untuk ditangani secara serius[4][5]. Upaya
pelestarian lingkungan, pengelolaan limbah yang bijaksana, daur ulang, serta
pengurangan aktivitas yang merusak lingkungan menjadi kunci dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

2. Dampak perubahan alam


Perubahan lingkungan alam memiliki dampak yang signifikan pada
kehidupan manusia, termasuk:
1. Banjir
Banjir dapat menyebabkan kerugian besar, mulai dari kerusakan properti
hingga hilangnya nyawa manusia akibat arus deras dan genangan air yang
membawa penyakit.
2. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan mengancam habitat hewan liar, mengurangi kualitas udara,
dan mengganggu keseimbangan ekosistem alam, yang pada akhirnya berdampak
negatif pada kehidupan manusia.
3. Pemanasan Global
Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang ekstrem, seperti cuaca
yang tidak stabil, kenaikan suhu global, dan penipisan lapisan ozon, yang dapat
berdampak pada kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan.
4. Pencemaran
Pencemaran udara dan air akibat aktivitas manusia seperti pembuangan limbah
industri dapat merusak kesehatan manusia, mengancam keberlanjutan ekosistem,
dan menimbulkan berbagai penyakit.
Dengan memahami dampak-dampak ini, penting bagi manusia untuk
bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan alam agar kehidupan di bumi dapat
berlangsung secara berkelanjutan.
3. Cara mengurangi
Untuk mengurangi dampak perubahan lingkungan alam pada kehidupan
manusia, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Menerapkan Prinsip 4R
Reduce (mengurangi), Reuse (memakai ulang), Recycle (mendaur ulang),
dan Replant (menanam kembali) adalah prinsip yang dapat membantu
mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
2. Reboisasi
Melakukan penanaman kembali pohon-pohon untuk memperbaiki
ekosistem hutan yang terancam akibat kebakaran hutan dan deforestasi.
3. Bioremidiasi
Menggunakan organisme hidup untuk membersihkan lingkungan dari
polusi dan pencemaran, sehingga membantu mengurangi dampak negatif
pada kehidupan manusia.
4. Pengelolaan Limbah
Mengelola limbah secara bijaksana, seperti daur ulang dan pengurangan
penggunaan bahan berbahaya, untuk mengurangi pencemaran air dan udara
yang dapat merugikan kesehatan manusia.
5. Penanaman Pohon
Menanam lebih banyak pohon untuk membantu menyerap karbon
dioksida dari udara, mengurangi pemanasan global, dan menjaga
keberlanjutan lingkungan.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, diharapkan


dapat mengurangi dampak perubahan lingkungan alam pada kehidupan manusia
dan menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

Perubahan lingkungan di Indonesia merupakan isu yang kompleks dan


melibatkan berbagai aspek, termasuk pemanasan global, deforestasi, polusi udara,
pencemaran air, sampah plastik, kerusakan terumbu karang, pengelolaan limbah,
dan penipisan sumber daya alam. Faktor-faktor seperti kegiatan manusia seperti
penebangan hutan, penambangan, pembangunan perumahan, dan aktivitas lainnya
berkontribusi pada perubahan lingkungan yang merugikan. Upaya pelestarian
lingkungan dan penanganan masalah lingkungan seperti pengelolaan limbah
secara bijaksana, daur ulang, dan pengurangan penggunaan bahan berbahaya
menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Masalah lingkungan
tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga menjadi perhatian global dengan isu-
isu seperti polusi udara, perubahan iklim, populasi, dan kepunahan
keanekaragaman hayati. Langkah-langkah konkret dalam pengelolaan lingkungan
perlu terus ditingkatkan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia dan
ekosistem di masa depan.
4. Penyebab perubahan lingkungan
Penyebab perubahan lingkungan yang sedang terjadi di dunia melibatkan
faktor manusia dan faktor alam. Aktivitas manusia seperti buang sampah
sembarangan, penebangan hutan, penambangan, dan pembangunan perumahan
berkontribusi pada perubahan lingkungan yang merugikan. Selain itu, faktor alam
seperti banjir, lahar panas, gunung meletus, gempa, dan tsunami juga dapat
menyebabkan perubahan lingkungan. Masalah lingkungan global seperti
pemanasan global, polusi udara, pencemaran air, deforestasi, dan kerusakan
ekosistem menjadi isu yang mendesak untuk ditangani secara serius. Upaya
pelestarian lingkungan, pengelolaan limbah yang bijaksana, daur ulang, serta
pengurangan aktivitas yang merusak lingkungan menjadi kunci dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

5. Dampak perubahan alam


Perubahan lingkungan alam memiliki dampak yang signifikan pada
kehidupan manusia, termasuk:
1. Banjir
Banjir dapat menyebabkan kerugian besar, mulai dari kerusakan properti
hingga hilangnya nyawa manusia akibat arus deras dan genangan air yang
membawa penyakit.
2. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan mengancam habitat hewan liar, mengurangi kualitas udara,
dan mengganggu keseimbangan ekosistem alam, yang pada akhirnya
berdampak negatif pada kehidupan manusia.
3. Pemanasan Global
Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang ekstrem, seperti cuaca
yang tidak stabil, kenaikan suhu global, dan penipisan lapisan ozon, yang
dapat berdampak pada kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan.
4. Pencemaran
Pencemaran udara dan air akibat aktivitas manusia seperti pembuangan
limbah industri dapat merusak kesehatan manusia, mengancam keberlanjutan
ekosistem, dan menimbulkan berbagai penyakit
Dengan memahami dampak-dampak ini, penting bagi manusia untuk
bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan alam agar kehidupan di bumi
dapat berlangsung secara berkelanjutan.
6. Cara mengurangi
Untuk mengurangi dampak perubahan lingkungan alam pada kehidupan
manusia, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Menerapkan Prinsip 4R
Reduce (mengurangi), Reuse (memakai ulang), Recycle (mendaur ulang), dan
Replant (menanam kembali) adalah prinsip yang dapat membantu mengurangi
dampak kerusakan lingkungan
2. Reboisasi
Melakukan penanaman kembali pohon-pohon untuk memperbaiki ekosistem
hutan yang terancam akibat kebakaran hutan dan deforestasi.
3. Bioremidiasi
Menggunakan organisme hidup untuk membersihkan lingkungan dari polusi
dan pencemaran, sehingga membantu mengurangi dampak negatif pada
kehidupan manusia.
4. Pengelolaan Limbah
Mengelola limbah secara bijaksana, seperti daur ulang dan pengurangan
penggunaan bahan berbahaya, untuk mengurangi pencemaran air dan udara
yang dapat merugikan kesehatan manusia.
5. Penanaman Pohon
Menanam lebih banyak pohon untuk membantu menyerap karbon dioksida
dari udara, mengurangi pemanasan global, dan menjaga keberlanjutan
lingkungan
Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, diharapkan
dapat mengurangi dampak perubahan lingkungan alam pada kehidupan
manusia dan menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

B. Kerusakan, Fragmentasi, Dan Degradasi Habitat


Hilangnya habitat, fragmentasi, dan kehancuran merupakan salah satu
ancaman paling signifikan terhadap keanekaragaman hayati dan kesehatan
ekosistem. Proses ini terjadi karena aktivitas manusia seperti penggundulan hutan,
urbanisasi, dan pembangunan infrastruktur. Pada artikel ini, kita akan
mengeksplorasi penyebab dan konsekuensi hilangnya habitat, fragmentasi, dan
perusakan. Selain itu, kami akan memberikan tip konservasi praktis untuk
mengurangi masalah ini.
1. Kehilangan Habitat:
Hilangnya habitat mengacu pada konversi habitat alami menjadi
penggunaan lahan lain, seperti pertanian, daerah perkotaan, atau lokasi
industri. Itu terjadi ketika ekosistem alami dibersihkan atau dimodifikasi,
yang mengarah pada pengurangan atau penghapusan total yang sesuai
habitat bagi berbagai spesies.
2. Fragmentasi Habitat:
Fragmentasi habitat adalah proses dimana habitat besar terus menerus
dibagi menjadi lebih kecil, fragmen terisolasi karena aktivitas manusia. Ini
mengganggu konektivitas alami antara habitat, menciptakan hambatan
untuk pergerakan, penyebaran, dan aliran gen di antara populasi.
3. Perusakan Habitat:
Perusakan habitat terjadi ketika habitat alami dihancurkan secara fisik atau
diubah secara signifikan, menjadikannya tidak cocok untuk kelangsungan
hidup banyak spesies. Ini dapat mencakup kegiatan seperti penebangan
hutan, pengerukan sungai, atau pengeringan lahan basah

Penyebab Hilangnya Habitat, Fragmentasi, dan Kehancuran:

1. Deforestasi:
Deforestasi skala besar untuk pertanian, penebangan, dan pembangunan
infrastruktur merupakan penyebab utama hilangnya dan perusakan habitat,
terutama di daerah tropis. Hal ini menyebabkan hilangnya habitat kritis bagi
tanaman yang tak terhitung jumlahnya dan spesies binatang.
2. Urbanisasi
Pertumbuhan kota yang cepat mengarah pada konversi habitat alami menjadi
lingkungan binaan. Urbanisasi berkontribusi pada hilangnya habitat, fragmentasi,
dan kehancuran, yang berdampak pada ekosistem darat dan perairan.
3. Perluasan Pertanian:
Memperluas kegiatan pertanian, termasuk konversi hutan dan padang rumput
menjadi lahan pertanian dan padang rumput, merupakan penyebab utama
hilangnya habitat di seluruh dunia. Praktik pertanian intensif juga berkontribusi
terhadap degradasi dan polusi habitat.
4. Pembangunan Infrastruktur:
Pembangunan jalan, bendungan, dan proyek infrastruktur lainnya dapat
memecah-mecah habitat, mengganggu jalur migrasi, dan mengubah pola drainase
alami. Kegiatan ini sering mengakibatkan hilangnya habitat penting dan
berkontribusi terhadap degradasi ekosistem.

1. Konsekuensi Kehilangan, Fragmentasi, dan Perusakan Habitat


a. Penurunan Keanekaragaman Hayati:
Hilangnya habitat, fragmentasi, dan kehancuran adalah penyebab utama
kepunahan spesies. Ketika habitat hilang atau terfragmentasi, spesies
kehilangan rumahnya dan berjuang untuk menemukan sumber daya yang
sesuai, yang menyebabkan penurunan dan pengurangan populasi
keanekaragaman hayati.
b. Gangguan Jasa Ekosistem:
Kehilangan dan kehancuran habitat dapat mengganggu layanan
ekosistem penting, seperti pemurnian air, pengaturan iklim, dan penyerbukan.
Layanan ini sangat penting untuk kesejahteraan manusia dan fungsi ekosistem.
c. Meningkatnya Konflik Manusia-Satwa Liar:
Karena habitat alami menyusut dan terfragmentasi, spesies satwa liar
dipaksa untuk berinteraksi dengan bentang alam yang didominasi manusia,
yang menyebabkan meningkatnya konflik. Hal ini dapat mengakibatkan
kerusakan tanaman, pemangsaan ternak, dan ancaman terhadap keselamatan
manusia.
Hilangnya habitat, fragmentasi, dan kehancuran menimbulkan ancaman
signifikan terhadap keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem. Mengatasi
masalah ini membutuhkan upaya kolektif dan kombinasi strategi konservasi.
Dengan memahami penyebab dan akibat dari hilangnya habitat dan menerapkan
tip konservasi yang diuraikan dalam artikel ini, kita dapat bekerja untuk
mengurangi dampak negatif dan melestarikan habitat berharga planet kita. Sangat
penting untuk memprioritaskan praktik berkelanjutan, melibatkan masyarakat, dan
mengadvokasi kebijakan lingkungan yang kuat untuk melindungi dan memulihkan
habitat demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

C. Perburuan & perambahan, introduse spesies, penyakit dan kerentanan.


Perburuan dan perambahan merupakan dua proses yang berbeda, yang
mempengaruhi tumbuh tumbuhan di dalam lingkungan alami.
1. Perburuan
Perburuan adalah proses pemindahan tumbuhan dari satu tempat ke tempat
yang lain. Ini dapat berupa pemindahan tumbuhan yang tumbuh secara semula
jadi atau dibudidayakan oleh manusia. Perburuan dapat memberikan manfaat
seperti mengurangi kerusakan lingkungan, memperbaiki kualitas tanah, dan
mengurangi kemungkinan terjadinya kerentanan.
2. Penyakit dan kerentanan
Penyakit dan kerentanan merupakan dua hal yang berpengaruh pada
tumbuhan. Penyakit adalah kondisi yang menyebabkan tumbuhan tidak dapat
berkembang dan tumbuh secara normal. Penyakit dapat disebabkan oleh
bakteri, jamur, atau virus. Kerentanan, kedua hal ini, adalah kondisi yang
menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh secara normal karena faktor-
faktor eksternal seperti kebocoran, kebakaran, dan pemakaian pesticida yang
tidak benar.
Dalam proses perburuan dan perambahan, spesies, penyakit, dan
kerentanan merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan
tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan benar.

1. Perburuan Dan Perambahan Dalam Konteks Biologi


Perburuan dan perambahan dalam konteks biologi merupakan proses
yang berpengaruh terhadap lingkungan alami dan spesies tumbuhan dan
hewan.
1. Perburuan
Perburuan adalah proses pemindahan tumbuhan dari satu tempat ke tempat
yang lain. Dalam konteks biologi, perburuan dapat memberikan manfaat
seperti mengurangi kerusakan lingkungan, memperbaiki kualitas tanah, dan
mengurangi kemungkinan terjadinya kerentanan. Tetapi, perburuan juga
dapat mengakibatkan ancaman bagi tumbuhan yang tumbuh secara semula
jadi, seperti spesies terancam.
2. Penyakit dan kerentanan
Penyakit dan kerentanan merupakan dua hal yang berpengaruh pada
tumbuhan dan hewan. Penyakit dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau
virus, sementara kerentanan dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal
seperti kebocoran, kebakaran, dan pemakaian pesticida yang tidak benar.
Dalam konteks biologi, penyakit dan kerentanan dapat menyebabkan
tumbuhan dan hewan terancam, sehingga mengakibatkan kebijakan
konservasi yang diperlukan untuk memperlancar proses pemulihan dan
perambahan.
Dalam proses perburuan dan perambahan, spesies, penyakit, dan
kerentanan merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk
memastikan tumbuhan dan hewan dapat tumbuh dan berkembang dengan
benar.

2. Dampak Dari Perburuan Dan Perambahan Pada Ekosistem

Dampak dari perburuan dan perambahan pada ekosistem meliputi:

1. Ketidakseimbangan rantai makanan


Perburuan hewan liar dapat mempengaruhi rantai makanan dalam
ekosistem, seperti ketika salah satu hewan dalam rantai makanan itu
berkurang jumlahnya, maka otomatis akan mempengaruhi ekosistem alam
tersebut.
2. Penyempitan area hutan
Ketika semakin banyak manusia yang melakukan perburuan pada
hutan tertentu, akan membuat sebuah ruang yang digunakan untuk
transportasi baru, yang dapat mempengaruhi kualitas ekosistem di luar
hutan.
3. Ketidakseimbangan ekosistem
Perburuan hewan liar dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam
ekosistem, seperti ketika predator tidak mempunyai mangsa yang cukup,
atau mangsa tidak mempunyai predator yang cukup.
4. Mengganggu manusia
Perburuan hewan liar dapat mempengaruhi kehidupan manusia, seperti
ketika hewan liar yang diburu secara terus menerus, maka populasi tikus
yang menjadi makanan ular akan semakin bertambah, yang dapat
menyebabkan dampak buruk bagi manusia.
5. Kepunahan hewan
Perburuan hewan liar dapat menyebabkan kepunahan hewan, seperti
jika ular yang ada di sekitar sawah diburu secara terus menerus, maka
populasi tikus yang menjadi makanan ular akan semakin bertambah.
6. Penyakit dan kerentanan
Perambahan dapat menyebabkan penyakit dan kerentanan pada
tumbuhan dan hewan, seperti ketika tumbuhan dibawa ke tempat yang
tidak sesuai dengan lingkungan mereka, atau ketika hewan dibawa ke
tempat yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
7. Penggusuran lahan
Perambahan dapat menyebabkan penggusuran lahan di habitat hewan
tertentu, yang dapat mempengaruhi populasi hewan tersebut[3].
8. Mengganggu lingkungan
Perambahan dapat mengganggu lingkungan alami, seperti ketika
tumbuhan dibawa ke tempat yang tidak sesuai dengan lingkungan mereka,
atau ketika hewan dibawa ke tempat yang tidak sesuai dengan kebutuhan
mereka.
3. Cara Mengurangi Dampak Perburuan Dan Perambahan Pada Ekosistem

Untuk mengurangi dampak perburuan dan perambahan pada


ekosistem, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut:

1. Pengawasan dan pengendalian


Pengawasan dilakukan untuk pengamanan aset hutan dan mencegah
serta mengendalikan terjadinya gangguan, kejahatan, maupun ancaman
yang meliputi deforestasi, penebangan yang merusak, pembukaan lahan
yang dijadikan perkebunan, pertambangan, dan pengerukan bahan bakar.
2. Upaya konservasi sumber daya alam
Salah satu cara pencegahan deforestasi adalah melakukan upaya
konservasi sumber daya alam, seperti penebangan dengan sistem tebang
pilih, yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari kebakaran
hutan, penebangan pohon ilegal, dan pemanfaatan area hutan untuk
pertambangan.
3. Pemulihan ekosistem
Melakukan pemulihan ekosistem di kawasan yang telah terancam,
seperti mengurangi kebakaran hutan, mengurangi penebangan yang
merusak, dan mengurangi pembukaan lahan untuk pertanian monokultur.
4. Pengembangan alternatif
Mengembangkan alternatif kepada perburuan dan perambahan, seperti
mengembangkan industri yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi
kebutuhan terhadap sumber daya alam.
5. Pengendalian penyakit dan kerentanan
Melakukan pengendalian penyakit dan kerentanan, seperti mengurangi
penyebaran penyakit dan kerentanan yang dapat mempengaruhi tumbuhan
dan hewan.
6. Pengembangan pendidikan dan keterampilan
Mengembangkan Pendidikan dan keterampilan tentang konservasi
sumber daya alam dan lingkungan, seperti mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang tumbuhan dan hewan, dan mengembangkan
keterampilan dalam mengurangi dampak perburuan dan perambahan.
4. Strategi Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengurangi Dampak Perburuan
dan Perambahan Pada Ekosistem

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk


mengurangi dampak perburuan dan perambahan pada ekosistem:

1. Pengawasan dan pengendalian


Pengawasan dilakukan untuk pengamanan aset hutan dan mencegah serta
mengendalikan terjadinya gangguan, kejahatan, maupun ancaman yang meliputi
deforestasi, penebangan yang merusak, pembukaan lahan yang dijadikan perkebunan,
pertambangan, dan pengerukan bahan bakar.
2. Upaya konservasi sumber daya alam
Melakukan upaya konservasi sumber daya alam, seperti penebangan dengan
sistem tebang pilih, yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari kebakaran
hutan, penebangan pohon ilegal, dan pemanfaatan area hutan untuk pertambangan.
3. Pemulihan ekosistem
Melakukan pemulihan ekosistem di kawasan yang telah terancam, seperti
mengurangi kebakaran hutan, mengurangi penebangan yang merusak, dan
mengurangi pembukaan lahan untuk pertanian monokultur.
4. Pengembangan alternatif
Mengembangkan alternatif kepada perburuan dan perambahan, seperti
mengembangkan industri yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi kebutuhan
terhadap sumber daya alam.
5. Pengendalian penyakit dan kerentanan
Melakukan pengendalian penyakit dan kerentanan, seperti mengurangi
penyebaran penyakit dan kerentanan yang dapat mempengaruhi tumbuhan dan hewan.
6. Pengembangan pendidikan dan keterampilan
Mengembangkan pendidikan dan keterampilan tentang konservasi sumber
daya alam dan lingkungan, seperti mengembangkan ilmu pengetahuan tentang
tumbuhan dan hewan, dan mengembangkan keterampilan dalam mengurangi dampak
perburuan dan perambahan.
DAFTAR PUSTAKA

Ashriady, ddk., 2022. PENGETAHUAN LINGKUNGAN. Bandung: Media Sains Indonesia.

https://gooddoctor.id/pendidikan/ Jelaskan Tentang Lingkungan Biotik Dan Lingkungan Abiotik -


Good Doctor ID Diakses pada 23 Pebruari 2024.

https://bangazul.com/konsepsi-jasa-ekosistem-daya-dukung-dan-daya-tampung/amp/

https://dlh.magetan.go.id/2021/07/27/sekilas-tentang-iklh-indeks-kualitas-lingkungan-hidup/

https://eprints.ums.ac.id/52818/3/03.BAB%20I.pdf

https://eprints.uny.ac.id/53141/2/BAB%201%2013413244014.pdf

https://klipaa.com/story/1006-iptek-terhadap-lingkungan

https://lindungihutan.com/blog/pengertian-eksploitasi-hutan/

https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PKOP4419-M1.pdf

https://tekno.tempo.co/read/1752969/inilah-3-tumbuhan-indikator-lingkungan

https://www.bola.com/ragam/read/5094609/pengertian-sumber-daya-alam-menurut-para-ahli-
pahami-jenis-dan-manfaatnya

https://www.kompasiana.com/2130021008nevynurafkari5044/6183a1ac06310e12ad580332/
libur-akhir-peka

https://www.kompasiana.com/rizaldi0063/640f54733555e45f0074f1e6/urgensi-manajemen-
sumber-d-aya-alam-dan-lingkungan

Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup. Kajian Daya Dukung Daya tampung Lingkungan
Hidup. Pt. Lintas Daya Manunggal KSO Cv. Ari Zona: Negara Bali. (Hal. Bab III no 1).

Zaman, B., & Syafrudin. (2012). Buku Ajar Pengelolaan Kualitas Lingkungan. Semarang:
UPT UNDIP Press Semarang.

Anda mungkin juga menyukai