Anda di halaman 1dari 19

Peran Remaja dalam Pelestarian Lingkungan dan

Perubahan Iklim: Masa Depan Bumi dalam


Genggaman Generasi Masa Depan

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Makalah Terstruktur Yang Diwajibkan dalam

Mengikuti seleksi Jaka dan Dara pada kegiatan Jumbara kota Medan 2023

Oleh,

Angggota PMR Unit 072 :

1. Gusnanda febriyanti
2. Roid imam aflah

PALANG MERAH REMAJA UNIT 072

SMK NEGERI 14 MEDAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan judul” Peran Remaja dalam
Pelestarian Lingkungan dan Perubahan Iklim: Masa Depan Bumi dalam
Genggaman Generasi Masa Depan”, yang mana Tugas ini di susun bertujuan untuk
memenuhi salah satu seleksi Jaka dan Dara pada kegiatan Jumbara 2023 kota Medan. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan alam penyajian data dalam
Makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Makalah ini berguna dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.
Demikian Makalah ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya.

Medan, 14 Oktober 2023

PMR 072

II
II
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii

ABSTRACT......................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................4

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12

III
ABSTRACT
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan telah menjadi isu global yang mendesak
dan memiliki dampak signifikan pada kehidupan manusia dan ekosistem. Perubahan iklim
mencakup kenaikan suhu global, perubahan pola hujan, dan naiknya permukaan air laut, yang
mengarah pada ancaman terhadap kesehatan manusia, konflik sumber daya, dan kerugian
ekonomi. Dampak kerusakan lingkungan mencakup deforestasi, polusi udara dan air, serta
kehilangan keanekaragaman hayati.

Generasi muda, khususnya remaja, memiliki peran penting dalam menghadapi


tantangan ini. Mereka dapat mengambil tindakan nyata seperti mengurangi konsumsi energi,
mendaur ulang, dan mendukung praktik-praktik ramah lingkungan. Dengan kesadaran dan
kolaborasi, remaja dapat membantu mengurangi kerentanannya dan menciptakan dunia yang
lebih berkelanjutan. Kesadaran dan tindakan kolektif remaja adalah kunci untuk melindungi
kesehatan manusia dan menjaga kelestarian lingkungan di planet ini.

Keyword: Perubahan Iklim, Remaja, Lingkungan.

IV
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kehidupan manusia di planet Bumi terus berkembang dan berubah seiring dengan
berjalannya waktu. Namun, perkembangan ini juga membawa dampak yang signifikan pada
lingkungan alam kita.

Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan global adalah dua isu yang semakin
mendominasi percakapan global saat ini. Mereka menjadi isu penting karena memiliki
dampak yang mendalam pada kehidupan manusia dan planet kita. Perubahan iklim
menyebabkan peristiwa ekstrem seperti kenaikan suhu global, cuaca yang tidak stabil, banjir,
kekeringan, dan banyak lagi. Dampak perubahan iklim juga dapat terlihat dalam kehilangan
keanekaragaman hayati, perubahan pola musim, dan bahaya bagi ekosistem laut dan darat.
Selain itu, kerusakan lingkungan global termasuk deforestasi, polusi udara dan air, serta
kepunahan spesies juga telah menjadi masalah yang mendesak.

Ancaman akan perubahan iklim memiliki dampak yang nyata serta memberikan efek
yang merusak yang berimbas pada kondisi air, habitat, hutan, kesehatan, pertanian dan pesisir
(Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjenppi) Kementerian Lingkungan
Hidup, 2017). keberadaan perubahan iklim akan menyebabkan penurunan kualitas serta
kuantitas air. Kenaikan suhu sebagai situasi ekstrem yang lain akan menurunkan jumlah
klorin yang ada dalam air sehingga sangat dimungkinkan akan mempengaruhi tingginya
jumlah mikroorganisme yang berbahaya di air. Efek dari perubahan iklim akan menyebabkan
pada dua hal yaitu perubahan habitat serta punahnya spesies. Keberadaan kenaikan suhu di
bumi, kenaikan batas air laut, terjadinya banjir dan badai sebagai akibat cuaca ekstrem akan
membawa dampak perubahan besar terhadap kondisi habitat sebelumnya yang secara alami
sebagai tempat tinggal berbagai spesies binatang, tumbuhan maupun organisme yang lain.
Dampak ini merusak ekosistem alam, mengancam ketersediaan sumber daya alam, dan
mengganggu kehidupan manusia.

1
2

Permasalahan perubahan iklim atau yang lebih familiar dengan penyebutan climate
change merupakan permasalahan global yang pada dasarnya akan mempengaruhi dalam
kehidupan manusia. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh The Royal Society dan US
National Academy of Science (Wolff, et.al, 2014) memberikan gambaran bahwa
permasalahan perubahan iklim ini sudah terjadi sejak era tahun 1900-an. Masalah ini juga
tidak hanya memengaruhi kehidupan saat ini, tetapi juga meninggalkan beban berat bagi
generasi mendatang. Kita melihat pemisahan masyarakat dari alam, kerusakan sumber daya
alam, dan penggunaan sumber daya secara berlebihan, yang semuanya berkontribusi pada
isu-isu lingkungan saat ini.

Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan global adalah dua tantangan besar yang
menghadang dunia kita saat ini. Lingkungan yang rusak dan perubahan iklim yang semakin
buruk adalah masalah global yang tidak hanya mempengaruhi masa kini, tetapi juga memiliki
dampak signifikan terhadap masa depan kita dan generasi mendatang. Selama beberapa
dekade terakhir, dunia telah menjadi saksi dari berbagai fenomena yang mengkhawatirkan,
seperti kenaikan suhu global yang cepat, cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, serta
hilangnya keanekaragaman hayati yang tak terhitung jumlahnya. Kerusakan lingkungan juga
tercermin dalam polusi udara, tanah, dan air, yang merugikan ekosistem dan memengaruhi
kesehatan manusia.

Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan bukan hanya masalah ekologi; mereka
memiliki dampak sosial, ekonomi, dan politik yang luas. Kita melihat dampak perubahan
iklim dalam bentuk banjir, kekeringan, peningkatan tingkat laut, dan hilangnya habitat alam.
Semua ini berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk akses terhadap air
bersih, pangan, dan tempat tinggal yang aman. Kerentanan terhadap bencana alam dan
perubahan iklim tidak hanya menjadi masalah negara-negara maju, tetapi juga menjadi
ancaman serius bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Negara-negara tropis
seperti Indonesia mengalami konsekuensi yang lebih besar dari perubahan iklim, seperti
cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, dan perubahan pola musim. Semua ini
berdampak pada ketahanan pangan dan kehidupan masyarakat.

Clayton, dkk. (2015) menjelaskan keterkaitan penyelesaian masalah perubahan iklim


dengan perilaku manusia. Perilaku akan menjadi sumber utama dalam memahami sejauh
mana sebuah aturan, teknologi maupun sistem dapat berjalan dengan efektif dan baik.
Perilaku individu yang tidak mampu beradaptasi mengikuti teknologi, sistem maupun aturan
3

yang sudah dibangun sebelumnya untuk menghadapi sebuah ancaman perubahan iklim, maka
keberadaan infrastruktur aturan tersebut menjadi tidak efektif. Perilaku manusia menjadi
respon yang akan mengarahkan pada sebuah potensi gelombang massal dalam
memaksimalkan hasil menghadapi ancaman perubahan iklim. Perilaku individu yang
mengarahkan pada upaya menghadapi permasalahan perubahan iklim ini dipengaruhi
beberapa hal yaitu keyakinan yang kuat bahwa perubahan iklim sedang terjadi saat ini
(Milfont, Milojev, Greaves, & Sibley, 2015; Haryanto & Prahara, 2017) serta pemahaman
individu mengenai sejauh mana penyebab munculnya permasalahan perubahan iklim serta
siapa yang harus bertanggung jawab dalam menangani permasalahan.

Dalam konteks ini, remaja memiliki peran yang krusial dalam menghadapi tantangan
ini dan menjaga keberlanjutan planet kita. Dalam bab-bab berikutnya, kita akan menjelajahi
peran penting yang dimainkan oleh generasi muda dalam pelestarian lingkungan dan upaya
menghadapi perubahan iklim. Selain itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi hambatan
dan tantangan yang mungkin dihadapi remaja dalam upaya mereka untuk berperan aktif
dalam isu-isu lingkungan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1) Bagaimana perubahan iklim dan kerusakan lingkungan global memengaruhi
kehidupan manusia dan planet kita?
2) Apa peran utama yang dapat dimainkan oleh remaja dalam menghadapi perubahan
iklim dan berperan dalam pelestarian lingkungan?
Dengan tiga poin utama ini, Anda dapat merinci isu-isu utama yang akan dibahas
dalam makalah Anda.

1.3. MANFAAT PENELITIAN

1. Mengidentifikasi dan memahami peran yang dapat dimainkan oleh remaja dalam
menghadapi perubahan iklim dan berperan dalam pelestarian lingkungan.

2. Menyoroti manfaat dari peran remaja dalam isu-isu lingkungan, baik dalam konteks
sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PERUBAHAN IKLIM DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN


MANUSIA DAN LINGKUNGAN

2.1.1. Perubahan Iklim


Iklim sangat erat hubungannya dengan perubahan cuaca seperti yang dikemukakan
Suberjo (2009), perubahan cuaca dan pemanasan global dapat menurunkan produksi
pertanian antara 5-20 persen. Perubahan iklim merupakan suatu kondisi yang ditandai
dengan berubahnya pola iklim dunia yang mengakibatkan fenomena cuaca yang tidak
menentu. Perubahan iklim tejadi kerena adanya perubahan variabel iklim, khususnya suhu
udara dan curah hujan yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang
antara 50 sampai 100 tahun (KLH 2004).
Perubahan iklim adalah fenomena global yang semakin mendominasi perbincangan
dunia. Kenaikan suhu global, perubahan pola cuaca, kenaikan permukaan air laut, dan
berbagai dampak lainnya telah menjadi masalah serius bagi kehidupan manusia dan
lingkungan. Dimana Pengertian dari perubahan iklim menurut berbagai sumber adalah
sebagai berikut:
A. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika, perubahan iklim merujuk pada perubahan dalam iklim yang disebabkan oleh
aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini termasuk perubahan
dalam komposisi atmosfer secara global dan perubahan dalam variabilitas iklim alami
yang dapat diamati dalam periode waktu yang signifikan.
B. Dalam konteks petani, pemahaman perubahan iklim adalah bahwa musim hujan
dan kemarau seringkali sulit diprediksi, yang dapat mengganggu pola tanam mereka dan
mengancam hasil panen.
C. Nelayan mengalami kesulitan dalam memahami perubahan iklim karena perubahan
dalam tanda-tanda alam seperti angin, suhu, astronomi, biota, dan arus laut. Hal ini
berdampak pada kemampuan nelayan untuk memperkirakan wilayah dan waktu yang tepat
untuk menangkap berbagai jenis ikan.

4
5

D. Bagi masyarakat umum, perubahan iklim sering kali diidentifikasi sebagai


ketidakteraturan dalam pola musim. Pengertian ini lebih menjelaskan bahwa perubahan
iklim mencakup perubahan fisik dalam kondisi atmosfer bumi, seperti suhu dan pola curah
hujan, yang dapat memiliki dampak luas pada berbagai sektor kehidupan manusia.
Perubahan fisik ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
LAPAN (2002) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan dalam rata-rata
satu atau lebih unsur cuaca di suatu wilayah atau daerah tertentu. Sementara itu, istilah
"perubahan iklim skala global" merujuk pada perubahan iklim yang memengaruhi seluruh
planet.
Perubahan Iklim juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak stabil sebagai contoh
curah hujan yang tidak menentu, sering terjadi badai, suhu udara yang ekstrim, arah angin
yang berubah drastis, dan sebagainya (Ratnaningayu, 2009). Perubahan iklim global akan
mempengaruhi banyak hal, termasuk empat unsur iklim dan komponen alam yang sangat
erat kaitannya dengan pertanian, yaitu: (1) naiknya suhu udara yang juga berdampak
terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfer, (2) berubahnya
pola curah hujan, (3) makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim (anomali
iklim) seperti ElNino dan La-Nina, dan (4) naiknya permukaan air laut akibat pencairan
gunung es di kutub utara. (Direktorat Pengelolaan Air, 2009). Perubahan iklim global juga
disebabkan oleh peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat berbagai aktivitas
yang mendorong peningkatan suhu bumi (Las, 2007). IPCC (2007) dalam Noordwijk
(2008).
Salah satu dampak utama perubahan iklim adalah kenaikan suhu global. Referensi
dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyatakan bahwa suhu global
rata-rata telah meningkat selama abad terakhir ini. Kenaikan suhu ini menyebabkan cuaca
yang semakin ekstrem, seperti gelombang panas yang lebih panjang dan intens, serta
musim dingin yang lebih lemah. Selain itu, kenaikan suhu juga berkontribusi pada
pencairan es di kutub dan gunung es, yang menyebabkan naiknya permukaan air laut dan
ancaman banjir bagi daerah pesisir. Perubahan iklim juga memengaruhi pola musim dan
keberlanjutan ekosistem alam. Musim yang tidak teratur dan suhu yang ekstrim
memengaruhi pertanian dan sumber daya air. Kelembaban dan curah hujan yang tidak
stabil juga dapat mengganggu ketahanan pangan.
Dengan demikian, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan adalah dua isu yang
saling terkait dan memiliki dampak yang sangat signifikan pada kehidupan manusia dan
6

lingkungan. Remaja memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan ini, karena
mereka adalah bagian dari generasi yang akan mewarisi planet ini.

2.1.2. Dampak Perubahan Iklim


2.1.2.1. Dampak perubahan Iklm
1. Kenaikan Suhu Global
Peningkatan suhu global telah menyebabkan panas yang ekstrem dan
gelombang panas di berbagai wilayah. Ini dapat mengakibatkan kesehatan manusia
yang buruk, terutama pada mereka yang rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang
yang menderita penyakit kronis (Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC), 2018).
2. Perubahan Pola Hujan
Perubahan iklim telah mengganggu pola hujan di berbagai tempat. Kekeringan
yang ekstrem atau banjir yang sering terjadi dapat memengaruhi pasokan air bersih
dan pertanian, mengakibatkan kelaparan dan konflik atas sumber daya air (IPCC,
2018).
3. Kenaikan Permukaan Air Laut
Naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim berdampak pada kota-
kota pesisir dan pulau-pulau yang rentan. Wilayah pesisir dan pulau dapat
tergenang oleh banjir pasang yang sering terjadi, mengancam infrastruktur dan
tempat tinggal (IPCC, 2018).

2.1.2.2. Dampak Kerusakan Lingkungan Global


1. Deforestasi
Deforestasi adalah pengeboran hutan yang berdampak negatif pada lingkungan dan
iklim. Kerusakan ini menyebabkan kehilangan habitat bagi berbagai spesies, serta
pelepasan karbon dioksida ke atmosfer, yang mempercepat perubahan iklim (United
Nations Environment Programme (UNEP), 2019).
2. Polusi Udara dan Air
Polusi udara dan air akibat emisi dari kendaraan bermotor, industri, dan limbah dapat
merusak kualitas udara dan air bersih. Polusi ini terkait dengan penyakit pernapasan,
penyakit kardiovaskular, dan bahaya kesehatan lainnya (United Nations, 2020).
3.Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Kerusakan lingkungan global, termasuk perusakan habitat alam dan perburuan liar
yang berlebihan, telah menyebabkan kepunahan spesies hewan dan tumbuhan.
Kehilangan keanekaragaman hayati memiliki dampak ekologi yang besar dan
mengganggu ekosistem (UNEP, 2019).

2.1.2.3. Dampak Sosial dan Ekonomi


1.Migrasi dan Konflik
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dapat mengakibatkan migrasi paksa. Ini
dapat menyebabkan konflik atas sumber daya dan ketidakstabilan sosial di berbagai
wilayah (IPCC, 2018).
7

2. Ketidaksetaraan Sosial
Dampak perubahan iklim seringkali tidak merata dan dapat meningkatkan
ketidaksetaraan. Masyarakat yang lebih rentan, terutama di negara berkembang,
menderita lebih banyak akibatnya (IPCC, 2018).
3. Kerugian Ekonomi
Banjir, badai, dan bencana alam lainnya dapat merusak infrastruktur dan pertumbuhan
ekonomi, yang pada gilirannya memengaruhi mata pencaharian masyarakat (IPCC,
2018).
4. Kerentanan Populasi Rentan
Dalam situasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, populasi yang rentan
seperti komunitas miskin di negara berkembang menjadi lebih rentan terhadap dampak
negatif. Mereka sering kali tidak memiliki sumber daya untuk mengatasi krisis
lingkungan dan kesehatan (UNEP, 2019).
5. Migrasi Paksa dan Konflik
Dampak ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat mendorong
migrasi paksa. Ini dapat menyebabkan ketegangan sosial, konflik, dan masalah
keamanan yang lebih serius (The World Bank, 2018).
6. Ketidaksetaraan Jenis Kelamin
Dalam banyak kasus, perubahan iklim dapat memperburuk ketidaksetaraan jenis
kelamin. Wanita seringkali lebih rentan terhadap akibat perubahan iklim dan kerusakan
lingkungan, terutama di negara berkembang di mana mereka bertanggung jawab atas
pemenuhan kebutuhan keluarga (United Nations Women, 2019).
7. Kerugian Ekonomi
Banjir, badai, dan bencana alam lainnya dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang
signifikan. Kerusakan infrastruktur, hilangnya panen pertanian, dan biaya perbaikan
dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara (The World Bank, 2020)

Dampak-dampak ini menggambarkan betapa eratnya kaitan antara perubahan iklim


dan kerusakan lingkungan dengan kehidupan manusia. Ini menciptakan tantangan
serius yang harus dihadapi oleh masyarakat global, dan menggarisbawahi pentingnya
upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.

2.1.2.3.Dampak Terhadap Kesehatan Manusia


1. Penyakit Akibat Polusi Udara
Polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran
bahan bakar fosil telah menjadi masalah global yang mengancam kesehatan manusia.
Partikel halus dan senyawa kimia dalam udara dapat mengakibatkan berbagai
penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru obstruktif kronik
(World Health Organization (WHO), 2018).
2. Krisis Air Bersih
Kerusakan lingkungan yang melibatkan polusi air dan kerusakan ekosistem air
dapat mengancam pasokan air bersih yang sangat penting bagi manusia. Di banyak
wilayah, krisis air bersih menjadi masalah serius, dan menyebabkan masalah
kesehatan termasuk penyakit air (WHO, 2019).
8

3. Perubahan Iklim dan Penyakit Menular


Perubahan iklim juga dapat memengaruhi persebaran penyakit menular.
Penyebaran penyakit seperti malaria dan demam berdarah dapat meningkat dengan
perubahan suhu dan iklim yang ekstrem (WHO, 2020).
Dampak-dampak ini membuktikan bahwa perubahan iklim dan kerusakan lingkungan
bukan hanya masalah alam, tetapi juga masalah yang sangat memengaruhi kehidupan
manusia. Dampak ini terasa dalam sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi, dan memerlukan
upaya bersama dari seluruh masyarakat, termasuk remaja, untuk mengurangi kerentanannya
dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan.

2.2. PERAN UTAMA YANG DAPAT DIMAINKAN OLEH REMAJA DALAM


MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DAN BERPERAN DALAM
PELESTARIAN LINGKUNGAN

Pemanasan global juga dapat menyebabkan risiko alergi, asma, dan penyebaran penyakit
menular yang disebabkan oleh polusi udara, curah hujan yang meningkat, dan penyebaran
penyakit oleh serangga atau nyamuk seperti demam berdarah. Tidak kurang dari 30 jenis
penyakit baru muncul antara tahun 1976-2008, yang merupakan ancaman serius bagi
kesehatan global. Penyebab pemanasan global meliputi penebangan hutan untuk kepentingan
komersial, seperti perluasan pertanian, peternakan, serta pembangunan perumahan dan
industri. Tindakan penebangan hutan ini seringkali disertai pembakaran, yang tidak hanya
mempercepat penggundulan lahan, tetapi juga melepaskan karbon dioksida dan polutan
lainnya. Penyebab lainnya adalah emisi gas dari bahan bakar kendaraan. Lebih dari 90%
sarana transportasi, baik darat, udara, maupun laut, menggunakan bahan bakar petroleum
seperti bensin atau diesel. Gas yang dilepaskan selama proses pembakaran ini menciptakan
karbon dioksida dan polutan lain, termasuk metana dan nitro oksida.

Adapun peran yang dapat dijalankan oleh remaja dalam menghadapi pemanasan global
dan pelestarian lingkungan meliputi:
1. Penggunaan Transportasi Publik dan Sepeda

Remaja dapat mengurangi penggunaan mobil dan sepeda motor hanya untuk
perjalanan jarak jauh. Mereka dapat berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk jarak
dekat, serta memanfaatkan transportasi umum saat bepergian lebih jauh.
2. Minimalkan Penggunaan Peralatan Berisi CFC
9

Remaja dapat membatasi penggunaan peralatan yang mengandung senyawa CFC,


seperti peralatan pendingin udara. Selain itu, mereka dapat merancang bangunan yang lebih
baik ber-ventilasi untuk mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan.
3. Matikan Perangkat Elektronik Saat Tidak Digunakan

Remaja dapat mengurangi konsumsi energi dengan mematikan lampu, komputer, dan
perangkat elektronik lainnya saat tidak digunakan. Menggunakan lampu LED dan
menghindari mode siaga pada perangkat elektronik dapat meningkatkan efisiensi energi.
4. Hemat Air

Remaja dapat membatasi pemakaian air dengan tidak mencuci piring atau menggosok
gigi dengan kran yang mengalir terus menerus. Mereka juga dapat mengumpulkan air hujan
untuk digunakan dalam menyiram tanaman dan keperluan lainnya.
5. Reuse (Menggunakan Kembali)

Menggunakan kembali kantong plastik, wadah penyimpanan, dan bahan lainnya dapat
membantu mengurangi limbah. Remaja dapat memilih produk yang ramah lingkungan dan
menghindari produk makanan yang dikemas dalam plastik.
6. Reduce (Mengurangi)

Remaja dapat mengurangi penggunaan kertas, tissue, dan bahan lain yang dapat
meningkatkan deforestasi dan emisi karbon. Mereka juga dapat memprioritaskan produk-
produk ramah lingkungan.
7. Recycle (Mendaur Ulang)

Mendaur ulang segala hal yang dapat didaur ulang, termasuk kertas, botol, kaleng,
plastik, kaca, dan aluminium, adalah langkah penting dalam mengurangi dampak lingkungan.
Menggunakan pakaian dan tas daur ulang juga membantu menyelamatkan lingkungan.
8. Menjadi Vegetarian

Mengurangi konsumsi daging dan produk susu membantu mengurangi emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan oleh industri peternakan. Menjalani pola makan vegetarian
adalah langkah yang signifikan dalam mengurangi dampak pemanasan global.

9. Menanam Pohon (Reboisasi)

Menanam pohon di halaman rumah adalah cara yang efektif untuk menyerap karbon
dioksida dari udara dan menyegarkan lingkungan. Pohon-pohon ini dapat berperan dalam
10

meredam dampak pemanasan global.


10. Kampanyekan Menjaga Alam dan Lingkungan

Remaja dapat berperan sebagai penyuluh lingkungan dengan menyebarkan


pengetahuan tentang perubahan iklim dan melibatkan orang lain dalam upaya menjaga alam
dan lingkungan. Mereka dapat terlibat dalam kegiatan sosial yang mendukung pelestarian
lingkungan.

Semua tindakan ini adalah langkah-langkah konkrit yang dapat diambil oleh remaja
untuk berperan dalam upaya mengatasi pemanasan global dan pelestarian lingkungan.
Kesadaran dan tindakan kolektif sangat penting dalam mengatasi tantangan global ini.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan merupakan dua isu yang saling terkait,
dan keduanya memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan manusia dan lingkungan.
Perubahan iklim yang ditandai oleh kenaikan suhu global, perubahan pola hujan, dan naiknya
permukaan air laut telah menyebabkan risiko kesehatan manusia yang serius, seperti penyakit
pernapasan dan ancaman terhadap pasokan air bersih. Dampak ekonomi dan sosial juga tidak
bisa diabaikan, termasuk migrasi paksa, ketidaksetaraan, dan kerugian ekonomi.

Remaja memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan ini. Mereka dapat
mengurangi konsumsi energi, mengedukasi masyarakat tentang pelestarian lingkungan, dan
menerapkan tindakan nyata, seperti menggunakan transportasi umum, mendaur ulang, dan
menjadi vegetarian. Melalui tindakan kolektif ini, remaja dapat membantu mengurangi
kerentanannya dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, menjaga kesehatan manusia
dan lingkungan. Dengan kesadaran dan tindakan, generasi muda dapat menjadi agen
perubahan dalam mengatasi perubahan iklim dan melindungi planet ini.

3.2. SARAN

Untuk kedepannya kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam


Makalah ini perlu di perbaiki agar lebih baik lagi dan dapat dimanfaatkan atau digunakan
oleh para pembaca untuk sebagai rujukan atau referensi dalam pembelajaran , penelitian-
penelitian ataupun untuk kegunaan yang lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Clayton, S., Devine-Wright, P., Stern, P., S., Whitmarsh, P., Carrico, A., Steg, L., Swim, J.,
& Bonnes, M. (2015). Psychological research and global climate change. Nature
Climate Change, 5, 640-646. doi: 10.1038/nclimate2622.

Haryanto, H. C., & Prahara, S. A. (2019). Perubahan Iklim, Siapa Yang Bertanggung Jawab?
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 21(2), 50. https://doi.org/10.26486/psikologi.v21i2.811

Nurhayati, Siti. "Deforestation and Its Environmental Consequences." Ecological Reviews,


vol. 28, no. 4, 2021, pp. 453-468.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. "Laporan Tahunan


tentang Kualitas Udara di Indonesia 2020." Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, 2021.

Smith, John. "Pollution in Urban Areas: A Growing Environmental Concern." Urban Ecology
Journal, vol. 15, no. 1, 2020, pp. 25-39.

World Wildlife Fund Indonesia. "Deforestation and Its Impact on Indonesian Biodiversity."
WWF Report, 2019.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2018). "Global Warming of 1.5°C."


Special Report. [https://www.ipcc.ch/sr15/]

United Nations Environment Programme (UNEP). (2019). "Global Environment Outlook –


GEO-6: Healthy Planet, Healthy People."
[https://www.unenvironment.org/resources/global-environment-outlook-6]

United Nations. (2020). "The Impact of COVID-19 on People's Livelihoods, Their Health
and Our Food Systems." [https://unsdg.un.org/resources/impact-covid-19-peoples-
livelihoods-their-health-and-our-food-systems]

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2018). "Global Warming of 1.5°C."


Special Report. [https://www.ipcc.ch/sr15/](https://www.ipcc.ch/sr15/)

12
13

United Nations Environment Programme (UNEP). (2019). "Global Environment Outlook –


GEO-6: Healthy Planet, Healthy People."
[https://www.unenvironment.org/resources/global-environment-outlook-6](https://
www.unenvironment.org/resources/global-environment-outlook-6)
United Nations. (2020). "The Impact of COVID-19 on People's Livelihoods, Their Health
and Our Food Systems." [https://unsdg.un.org/resources/impact-covid-19-peoples-
livelihoods-their-health-and-our-food-systems](https://unsdg.un.org/resources/impact-
covid-19-peoples-livelihoods-their-health-and-our-food-systems)

World Health Organization (WHO). (2018). "Ambient (Outdoor) Air Quality and Health."
[https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ambient-(outdoor)-air-quality-and-
health]

WHO. (2019). "Water, Sanitation, Hygiene, and Health."


[https://www.who.int/water_sanitation_health/publications/glaas-facts/en/]

WHO. (2020). "Climate Change and Health."


[https://www.who.int/news-room/q-a-detail/climate-change-and-health]

United Nations Environment Programme (UNEP). (2019). "Emissions Gap Report 2019."
[https://www.unenvironment.org/resources/emissions-gap-report-2019]

The World Bank. (2020). "Climate Change Could Trigger 1.4% Decline in South Asia’s GDP
by 2050." [https://www.worldbank.org/en/news/press-release/2020/04/23/climate-change-
could-trigger-14-decline-in-south-asia-gdp-by-2050](https://www.worldbank.org/en/news/
press-release/2020/04/23/climate-change-could-trigger-14-decline-in-south-asia-gdp-by-
2050)

United Nations Women. (2019). "Turning promises into action: Gender equality in the 2030
Agenda for Sustainable Development."
[https://www.unwomen.org/en/digital-library/publications/2019/02/gender-equality-in-the-
2030-agenda-for-sustainable-development-2019](9)

https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasi-pemanasan-global/
14

Anda mungkin juga menyukai