Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Makalah Terstruktur Yang Diwajibkan dalam
Mengikuti seleksi Jaka dan Dara pada kegiatan Jumbara kota Medan 2023
Oleh,
1. Gusnanda febriyanti
2. Roid imam aflah
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan judul” Peran Remaja dalam
Pelestarian Lingkungan dan Perubahan Iklim: Masa Depan Bumi dalam
Genggaman Generasi Masa Depan”, yang mana Tugas ini di susun bertujuan untuk
memenuhi salah satu seleksi Jaka dan Dara pada kegiatan Jumbara 2023 kota Medan. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan alam penyajian data dalam
Makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Makalah ini berguna dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.
Demikian Makalah ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya.
PMR 072
II
II
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
ABSTRACT......................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12
III
ABSTRACT
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan telah menjadi isu global yang mendesak
dan memiliki dampak signifikan pada kehidupan manusia dan ekosistem. Perubahan iklim
mencakup kenaikan suhu global, perubahan pola hujan, dan naiknya permukaan air laut, yang
mengarah pada ancaman terhadap kesehatan manusia, konflik sumber daya, dan kerugian
ekonomi. Dampak kerusakan lingkungan mencakup deforestasi, polusi udara dan air, serta
kehilangan keanekaragaman hayati.
IV
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan global adalah dua isu yang semakin
mendominasi percakapan global saat ini. Mereka menjadi isu penting karena memiliki
dampak yang mendalam pada kehidupan manusia dan planet kita. Perubahan iklim
menyebabkan peristiwa ekstrem seperti kenaikan suhu global, cuaca yang tidak stabil, banjir,
kekeringan, dan banyak lagi. Dampak perubahan iklim juga dapat terlihat dalam kehilangan
keanekaragaman hayati, perubahan pola musim, dan bahaya bagi ekosistem laut dan darat.
Selain itu, kerusakan lingkungan global termasuk deforestasi, polusi udara dan air, serta
kepunahan spesies juga telah menjadi masalah yang mendesak.
Ancaman akan perubahan iklim memiliki dampak yang nyata serta memberikan efek
yang merusak yang berimbas pada kondisi air, habitat, hutan, kesehatan, pertanian dan pesisir
(Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjenppi) Kementerian Lingkungan
Hidup, 2017). keberadaan perubahan iklim akan menyebabkan penurunan kualitas serta
kuantitas air. Kenaikan suhu sebagai situasi ekstrem yang lain akan menurunkan jumlah
klorin yang ada dalam air sehingga sangat dimungkinkan akan mempengaruhi tingginya
jumlah mikroorganisme yang berbahaya di air. Efek dari perubahan iklim akan menyebabkan
pada dua hal yaitu perubahan habitat serta punahnya spesies. Keberadaan kenaikan suhu di
bumi, kenaikan batas air laut, terjadinya banjir dan badai sebagai akibat cuaca ekstrem akan
membawa dampak perubahan besar terhadap kondisi habitat sebelumnya yang secara alami
sebagai tempat tinggal berbagai spesies binatang, tumbuhan maupun organisme yang lain.
Dampak ini merusak ekosistem alam, mengancam ketersediaan sumber daya alam, dan
mengganggu kehidupan manusia.
1
2
Permasalahan perubahan iklim atau yang lebih familiar dengan penyebutan climate
change merupakan permasalahan global yang pada dasarnya akan mempengaruhi dalam
kehidupan manusia. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh The Royal Society dan US
National Academy of Science (Wolff, et.al, 2014) memberikan gambaran bahwa
permasalahan perubahan iklim ini sudah terjadi sejak era tahun 1900-an. Masalah ini juga
tidak hanya memengaruhi kehidupan saat ini, tetapi juga meninggalkan beban berat bagi
generasi mendatang. Kita melihat pemisahan masyarakat dari alam, kerusakan sumber daya
alam, dan penggunaan sumber daya secara berlebihan, yang semuanya berkontribusi pada
isu-isu lingkungan saat ini.
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan global adalah dua tantangan besar yang
menghadang dunia kita saat ini. Lingkungan yang rusak dan perubahan iklim yang semakin
buruk adalah masalah global yang tidak hanya mempengaruhi masa kini, tetapi juga memiliki
dampak signifikan terhadap masa depan kita dan generasi mendatang. Selama beberapa
dekade terakhir, dunia telah menjadi saksi dari berbagai fenomena yang mengkhawatirkan,
seperti kenaikan suhu global yang cepat, cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, serta
hilangnya keanekaragaman hayati yang tak terhitung jumlahnya. Kerusakan lingkungan juga
tercermin dalam polusi udara, tanah, dan air, yang merugikan ekosistem dan memengaruhi
kesehatan manusia.
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan bukan hanya masalah ekologi; mereka
memiliki dampak sosial, ekonomi, dan politik yang luas. Kita melihat dampak perubahan
iklim dalam bentuk banjir, kekeringan, peningkatan tingkat laut, dan hilangnya habitat alam.
Semua ini berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk akses terhadap air
bersih, pangan, dan tempat tinggal yang aman. Kerentanan terhadap bencana alam dan
perubahan iklim tidak hanya menjadi masalah negara-negara maju, tetapi juga menjadi
ancaman serius bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Negara-negara tropis
seperti Indonesia mengalami konsekuensi yang lebih besar dari perubahan iklim, seperti
cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, dan perubahan pola musim. Semua ini
berdampak pada ketahanan pangan dan kehidupan masyarakat.
yang sudah dibangun sebelumnya untuk menghadapi sebuah ancaman perubahan iklim, maka
keberadaan infrastruktur aturan tersebut menjadi tidak efektif. Perilaku manusia menjadi
respon yang akan mengarahkan pada sebuah potensi gelombang massal dalam
memaksimalkan hasil menghadapi ancaman perubahan iklim. Perilaku individu yang
mengarahkan pada upaya menghadapi permasalahan perubahan iklim ini dipengaruhi
beberapa hal yaitu keyakinan yang kuat bahwa perubahan iklim sedang terjadi saat ini
(Milfont, Milojev, Greaves, & Sibley, 2015; Haryanto & Prahara, 2017) serta pemahaman
individu mengenai sejauh mana penyebab munculnya permasalahan perubahan iklim serta
siapa yang harus bertanggung jawab dalam menangani permasalahan.
Dalam konteks ini, remaja memiliki peran yang krusial dalam menghadapi tantangan
ini dan menjaga keberlanjutan planet kita. Dalam bab-bab berikutnya, kita akan menjelajahi
peran penting yang dimainkan oleh generasi muda dalam pelestarian lingkungan dan upaya
menghadapi perubahan iklim. Selain itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi hambatan
dan tantangan yang mungkin dihadapi remaja dalam upaya mereka untuk berperan aktif
dalam isu-isu lingkungan.
1. Mengidentifikasi dan memahami peran yang dapat dimainkan oleh remaja dalam
menghadapi perubahan iklim dan berperan dalam pelestarian lingkungan.
2. Menyoroti manfaat dari peran remaja dalam isu-isu lingkungan, baik dalam konteks
sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
lingkungan. Remaja memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan ini, karena
mereka adalah bagian dari generasi yang akan mewarisi planet ini.
2. Ketidaksetaraan Sosial
Dampak perubahan iklim seringkali tidak merata dan dapat meningkatkan
ketidaksetaraan. Masyarakat yang lebih rentan, terutama di negara berkembang,
menderita lebih banyak akibatnya (IPCC, 2018).
3. Kerugian Ekonomi
Banjir, badai, dan bencana alam lainnya dapat merusak infrastruktur dan pertumbuhan
ekonomi, yang pada gilirannya memengaruhi mata pencaharian masyarakat (IPCC,
2018).
4. Kerentanan Populasi Rentan
Dalam situasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, populasi yang rentan
seperti komunitas miskin di negara berkembang menjadi lebih rentan terhadap dampak
negatif. Mereka sering kali tidak memiliki sumber daya untuk mengatasi krisis
lingkungan dan kesehatan (UNEP, 2019).
5. Migrasi Paksa dan Konflik
Dampak ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat mendorong
migrasi paksa. Ini dapat menyebabkan ketegangan sosial, konflik, dan masalah
keamanan yang lebih serius (The World Bank, 2018).
6. Ketidaksetaraan Jenis Kelamin
Dalam banyak kasus, perubahan iklim dapat memperburuk ketidaksetaraan jenis
kelamin. Wanita seringkali lebih rentan terhadap akibat perubahan iklim dan kerusakan
lingkungan, terutama di negara berkembang di mana mereka bertanggung jawab atas
pemenuhan kebutuhan keluarga (United Nations Women, 2019).
7. Kerugian Ekonomi
Banjir, badai, dan bencana alam lainnya dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang
signifikan. Kerusakan infrastruktur, hilangnya panen pertanian, dan biaya perbaikan
dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara (The World Bank, 2020)
Pemanasan global juga dapat menyebabkan risiko alergi, asma, dan penyebaran penyakit
menular yang disebabkan oleh polusi udara, curah hujan yang meningkat, dan penyebaran
penyakit oleh serangga atau nyamuk seperti demam berdarah. Tidak kurang dari 30 jenis
penyakit baru muncul antara tahun 1976-2008, yang merupakan ancaman serius bagi
kesehatan global. Penyebab pemanasan global meliputi penebangan hutan untuk kepentingan
komersial, seperti perluasan pertanian, peternakan, serta pembangunan perumahan dan
industri. Tindakan penebangan hutan ini seringkali disertai pembakaran, yang tidak hanya
mempercepat penggundulan lahan, tetapi juga melepaskan karbon dioksida dan polutan
lainnya. Penyebab lainnya adalah emisi gas dari bahan bakar kendaraan. Lebih dari 90%
sarana transportasi, baik darat, udara, maupun laut, menggunakan bahan bakar petroleum
seperti bensin atau diesel. Gas yang dilepaskan selama proses pembakaran ini menciptakan
karbon dioksida dan polutan lain, termasuk metana dan nitro oksida.
Adapun peran yang dapat dijalankan oleh remaja dalam menghadapi pemanasan global
dan pelestarian lingkungan meliputi:
1. Penggunaan Transportasi Publik dan Sepeda
Remaja dapat mengurangi penggunaan mobil dan sepeda motor hanya untuk
perjalanan jarak jauh. Mereka dapat berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk jarak
dekat, serta memanfaatkan transportasi umum saat bepergian lebih jauh.
2. Minimalkan Penggunaan Peralatan Berisi CFC
9
Remaja dapat mengurangi konsumsi energi dengan mematikan lampu, komputer, dan
perangkat elektronik lainnya saat tidak digunakan. Menggunakan lampu LED dan
menghindari mode siaga pada perangkat elektronik dapat meningkatkan efisiensi energi.
4. Hemat Air
Remaja dapat membatasi pemakaian air dengan tidak mencuci piring atau menggosok
gigi dengan kran yang mengalir terus menerus. Mereka juga dapat mengumpulkan air hujan
untuk digunakan dalam menyiram tanaman dan keperluan lainnya.
5. Reuse (Menggunakan Kembali)
Menggunakan kembali kantong plastik, wadah penyimpanan, dan bahan lainnya dapat
membantu mengurangi limbah. Remaja dapat memilih produk yang ramah lingkungan dan
menghindari produk makanan yang dikemas dalam plastik.
6. Reduce (Mengurangi)
Remaja dapat mengurangi penggunaan kertas, tissue, dan bahan lain yang dapat
meningkatkan deforestasi dan emisi karbon. Mereka juga dapat memprioritaskan produk-
produk ramah lingkungan.
7. Recycle (Mendaur Ulang)
Mendaur ulang segala hal yang dapat didaur ulang, termasuk kertas, botol, kaleng,
plastik, kaca, dan aluminium, adalah langkah penting dalam mengurangi dampak lingkungan.
Menggunakan pakaian dan tas daur ulang juga membantu menyelamatkan lingkungan.
8. Menjadi Vegetarian
Mengurangi konsumsi daging dan produk susu membantu mengurangi emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan oleh industri peternakan. Menjalani pola makan vegetarian
adalah langkah yang signifikan dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Menanam pohon di halaman rumah adalah cara yang efektif untuk menyerap karbon
dioksida dari udara dan menyegarkan lingkungan. Pohon-pohon ini dapat berperan dalam
10
Semua tindakan ini adalah langkah-langkah konkrit yang dapat diambil oleh remaja
untuk berperan dalam upaya mengatasi pemanasan global dan pelestarian lingkungan.
Kesadaran dan tindakan kolektif sangat penting dalam mengatasi tantangan global ini.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan merupakan dua isu yang saling terkait,
dan keduanya memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan manusia dan lingkungan.
Perubahan iklim yang ditandai oleh kenaikan suhu global, perubahan pola hujan, dan naiknya
permukaan air laut telah menyebabkan risiko kesehatan manusia yang serius, seperti penyakit
pernapasan dan ancaman terhadap pasokan air bersih. Dampak ekonomi dan sosial juga tidak
bisa diabaikan, termasuk migrasi paksa, ketidaksetaraan, dan kerugian ekonomi.
Remaja memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan ini. Mereka dapat
mengurangi konsumsi energi, mengedukasi masyarakat tentang pelestarian lingkungan, dan
menerapkan tindakan nyata, seperti menggunakan transportasi umum, mendaur ulang, dan
menjadi vegetarian. Melalui tindakan kolektif ini, remaja dapat membantu mengurangi
kerentanannya dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, menjaga kesehatan manusia
dan lingkungan. Dengan kesadaran dan tindakan, generasi muda dapat menjadi agen
perubahan dalam mengatasi perubahan iklim dan melindungi planet ini.
3.2. SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Clayton, S., Devine-Wright, P., Stern, P., S., Whitmarsh, P., Carrico, A., Steg, L., Swim, J.,
& Bonnes, M. (2015). Psychological research and global climate change. Nature
Climate Change, 5, 640-646. doi: 10.1038/nclimate2622.
Haryanto, H. C., & Prahara, S. A. (2019). Perubahan Iklim, Siapa Yang Bertanggung Jawab?
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 21(2), 50. https://doi.org/10.26486/psikologi.v21i2.811
Smith, John. "Pollution in Urban Areas: A Growing Environmental Concern." Urban Ecology
Journal, vol. 15, no. 1, 2020, pp. 25-39.
World Wildlife Fund Indonesia. "Deforestation and Its Impact on Indonesian Biodiversity."
WWF Report, 2019.
United Nations. (2020). "The Impact of COVID-19 on People's Livelihoods, Their Health
and Our Food Systems." [https://unsdg.un.org/resources/impact-covid-19-peoples-
livelihoods-their-health-and-our-food-systems]
12
13
World Health Organization (WHO). (2018). "Ambient (Outdoor) Air Quality and Health."
[https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ambient-(outdoor)-air-quality-and-
health]
United Nations Environment Programme (UNEP). (2019). "Emissions Gap Report 2019."
[https://www.unenvironment.org/resources/emissions-gap-report-2019]
The World Bank. (2020). "Climate Change Could Trigger 1.4% Decline in South Asia’s GDP
by 2050." [https://www.worldbank.org/en/news/press-release/2020/04/23/climate-change-
could-trigger-14-decline-in-south-asia-gdp-by-2050](https://www.worldbank.org/en/news/
press-release/2020/04/23/climate-change-could-trigger-14-decline-in-south-asia-gdp-by-
2050)
United Nations Women. (2019). "Turning promises into action: Gender equality in the 2030
Agenda for Sustainable Development."
[https://www.unwomen.org/en/digital-library/publications/2019/02/gender-equality-in-the-
2030-agenda-for-sustainable-development-2019](9)
https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasi-pemanasan-global/
14