Anda di halaman 1dari 8

National Essay Competition (NEC) 2021

“The Role of the Innovative, Competitive and Noble youth in


Industry 4.0 Revolution era to facing the Society 5.0 era”

“PERUBAHAN IKLIM SERTA PERAN PEMUDA DALAM


PERUBAHAN IKLIM ”

Lingkungan

Disusun Oleh :

Kezia Putri Yuliana (210331626049)


Nuraini Rachma Yudhowati (210332626468)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


KOTA MALANG
2021
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

National Essay Competition (NEC) 2021 “The Role of the Innovative,


Competitive and Noble youth in Industry 4.0 Revolution era to facing the
Society 5.0 era”

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Ketua Tim : Kezia Putri Yuliana

Nama Anggota : Nuraini Rachma Yudhowati

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Perubahan
Iklim serta Peran Pemuda dalam Perubahan Iklim” yang diikutsertakan dalam
National Essay Competition (NEC) 2021Yang diselenggarakan oleh HMJ Kimia
“Oksigen” 2020 Universitas Negeri Malang adalah benar merupakan karya saya
dan anggota tim saya. Karya Tulis Ilmiah tersebut belum pernah dipublikasikan
sebelumnya.

Demikian pernyataan orisinalitas karya ini saya buat dengan sebenar benarnya.
Jika dikemudian hari terbukti menyalahi isi pernyataan ini, maka tim saya
bersedia untuk didiskualifikasi dari perlombaan.

Malang, 7 November 2021

Penulis,

MATERAI Rp. 10.000

Kezia Putri Yuliana

(210331626049)
Perubahan Iklim serta Peran Pemuda dalam Perubahan Iklim

Iklim adalah kondisi cuaca di wilayah tertentu dalam periode waktu yang
lama. Iklim menentukan berbagai aspek kehidupan. Misalnya, tanaman apa yang
tumbuh dan ciri-ciri hewan yang ada di sana. Pada periode waktu tertentu, yang
merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun iklim berubah secara
terus menerus karena faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar
matahari, dan faktor-faktor yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang


kerangka kerja perubahan iklim (United Nations Framework Convention on
Climate Change/UNFCCC), perubahan iklim disebabkan baik secara langsung
atau tidak langsung oleh aktvitas manusia sehingga mengubah komposisi dari
atmosfer global. Komposisi atmosfer global merupakan komposisi material
atmosfer bumi yang terdiri dari karbondioksida, metana, nitrogen, dan lain-lain.
Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan
gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca. Aktivias
manusia menjadi penyebab utama dari terjadinya perubahan iklim, terutama
aktivitas yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara,
minyak, dan gas. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah
kaca yang dapat bertindak menangkap panas matahari sehingga menyebabkan
suhu naik.

Berdasarkan pernyataan sebelumnya, kegiatan manusia yang dapat


menyebabkan perubahan iklim yaitu kegiatan manusia yang terus-menerus
menggunakan bahan bakar dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi.
Efek bahan bakar fosil yang digunakan buruk terhadap lingkungan karena dapat
merusak lingkungan dan menimbulkan terjadinya pemanasan global. Mengapa
pemanasan global menjadi dampak dari bahan bakar fosil yang digunakan?
Sederhananya, penggunaan atau pembakaran bahan bakar fosil yang saat ini kita
gunakan setiap hari di hampir setiap aktvitas kehidupan menghasilkan gas residu
yaitu karbondioksida.
Gas karbondioksida ini tidak seluruhnya dapat diserap oleh tumbuhan
(yang jumlahnya juga terus berkurang), sehingga berada di lapisan udara atas.
Ketika kadar karbondioksida terlalu tinggi, maka muncul fenomena efek rumah
kaca, yang membuat bumi semakin panas dari waktu ke waktu. Hal ini dapat
meningkatkan selimut alami dunia, yang menuju ke arah meningkatnya suhu
iklim dunia, dan perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi.

Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekuensi


maupun intensitas kejadian cuaca ekstrem. Selain itu, pemanasan global dapat
menyebabkan terjadi perubahan yang signifikan dalam sistem fisik dan biologis
seperti peningkatan intensitas badai tropis, perubahan pola presipitasi, salinitas air
laut, perubahan pola angin, mempengaruhi masa reproduksi hewan dan tanaman,
distribusi spesies dan ukuran populasi, frekuensi serangan hama dan wabah
penyakit, serta mempengaruhi berbagai ekosistem yang terdapat di daerah dengan
garis lintang yang tinggi (termasuk ekosistem di daerah Artika dan Antartika),
lokasi yang tinggi, serta ekosistem-ekosistem pantai.

Perubahan fenomena alam yang ekstrem ini menambah kompleksitas


permasalahan ketahanan pangan global. Kita juga telah mengetahui siapa yang
akan terkena dampak paling besar. Negara pesisir pantai, Negara kepulauan, dan
daerah Negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara. Studi perubahan
iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi iklim saat ini, dan estimasi
kemungkinan iklim di masa yang akan datang (beberapa dekade atau abad ke
depan). Hal ini tidak terlepas juga dari interaksi dinamis antara sejumlah
komponen sistem iklim seperti atmosfer, hidrosfer (terutama lautan dan sungai),
kriosfer, terestrial, biosfer, dan pedosfer. Dengan demikian, dalam studi-studi
mengenai perubahan iklim dibutuhkan penilaian yang terintegrasi terhadap sistem
iklim atau sistem bumi.

Selain menyebabkan kenaikan suhu bumi, perubahan iklim ini


menyebabkan perubahan kualitas dan kuantitas air. Kualitas air menjadi menurun
dan kuantitas air menjadi berkurang. Contoh peristiwa-peristiwa yang disebabkan
oleh perubahan iklim antara lain, gagal panen di Kampar, Riau dan Gunung
Slamet, Jawa Tengah yang disebabkan oleh kekeringan lalu es di kutub yang
mulai mencair, dan cuaca yang ekstrim dan tidak menentu. Peristiwa-peristiwa
tersebut memberikan dampak pada kesehatan manusia, kondisi ekstrim pada
lingkungan mempengaruhi daya tahan tubuh manusia sehingga akan mudah sakit
dan akan menyebabkan meningkatnya alergi dan resiko sakit jantung. Selain itu,
cuaca yang tidak menentu menyebabkan nelayan mengalami kesulitan melaut,
ikan berkurang drastis sehingga hasil tangkapan nelayan menjadi sedikit.

Begitu banyaknya dampak yang disebabkan perubahan iklim ini yang


merugikan banyak masyarakat, sehingga semua kalangan diharapkan dapat
berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim ini. Jika tidak dilakukan upaya
untuk mengatasi dampak perubahan iklim dari sekarang, maka dampak yang
ditimbulkan kedepannya akan lebih besar lagi dan akan lebih sulit lagi untuk
mengatasinya. Selain itu, pembangunan yang berkelanjutan akan sulit tercapai
sehingga kebutuhan hidup generasi mendatang akan sulit terpenuhi. Penanganan
perubahan iklim ini membutuhkan kerjasama dari berbagai kalangan agar dapat
mencegah dampak jangka panjang dari perubahan iklim ini.

Peran kalangan muda dalam mengatasi perubahan iklim ini sangat krusial.
Kalangan muda memiliki peran yang penting dalam menghadapi perubahan iklim
ini karena pemuda yang akan paling merasakan dampaknya di masa depan. Selain
itu, generasi muda memiliki potensi pengetahuan, ide yang luar biasa, dan
antusias yang tinggi sehingga dapat menjadi penggerak utama dalam mengatasi
perubahan iklim. Pemuda seperti mahasiswa ini dapat menjadi penggerak utama
dalam memahami, mensosialisasikan kepada masyarakat, dan mengatasi
mengenai perubahan iklim ini. Pemuda diharapkan mampu memberi penyelesaian
mengenai perubahan iklim ini.

Generasi muda seharusnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat dengan


dimulai menerapkan kegiatan yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya yaitu menerapkan gaya hidup ramah lingkungan (sustainable living),
yaitu gaya hidup untuk meminimalisir dampak perubahan iklim. Contoh dari
bentuk gaya hidup ramah lingkungan antara lain, melakukan 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) menggunakan kendaraan yang dapat mengurangi polusi seperti,
menggunakan sepeda, kendaraan umum, dan lain-lain. Selain itu, mengurangi
penggunaan energi berlebih, menggunakan bahan daur ulang, melakukan aktivitas
dengan mengurangi limbah, mengurangi penggunaan sampah plastik, beralih ke
makanan organik juga termasuk dalam gaya hidup ramah lingkungan. Apabila
seluruh masyarakat melakukan gaya hidup ini, dampaknya akan baik untuk bumi.

Pemuda dapat menjadi penggerak utama dalam usaha adaptasi dalam


perubahan iklim, contohnya dapat melalui sektor energi terbarukan. Perubahan
dari penggunaan energi fosil yang menghasilkan banyak emisi karbon ke
penggunaan energi terbarukan sangat penting pada perubahan iklim saat ini. Hal
ini dikarenakan perubahan iklim yang salah satunya disebabkan oleh banyaknya
emisi karbon yang dihasilkan di bumi, oleh karena itu sangat penting penggunaan
energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon. Selain itu, Indonesia juga
memiliki sumber energi terbarukan yang sangat melimpah. PBB dalam Paris
Agreement tahun 2015 telah menyepakati mengenai perlunya melakukan
pembangunan berkelanjutan dengan mengadopsi kebijakan transisi energi (energy
transition policy).

Adaptasi perubahan iklim merupakan tindakan penyesuaian sistem alam


dan sosial untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim. Adaptasi
terhadap perubahan iklim ini merupakan tindakan efektif yang dapat mengurangi
dampak negatif yang dihasilkan dari perubahan iklim ini. Contoh dari adaptasi
perubahan iklim pada bidang pertanian adalah mengembangkan varietas tanaman
yang lebih tahan terhadap panas, kekeringan, banjir, dan hujan. Agar adaptasi
yang dilakukan dapat lebih efektif, maka adaptasi dapat dibarengi dengan mitigasi
perubahan iklim ini. Mitigasi perubahan iklim yaitu usaha mengurangi emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan dari kegiatan manusia. Contoh dari mitigasi
perubahan iklim pada sektor energi yaitu meningkatkan efisiensi energi untuk
mengimbangi kenaikan konsumsi energi, seperti mengurangi penggunaan listrik,
menggunakan transportasi yang lebih ramah lingkungan, dll. Indonesia sendiri
termasuk dalam sepuluh negara penyumbang emisi karbon terbesar di dunia pada
2018 berdasarkan data dari World Resources Institute. Oleh karena itu adapatasi
dan mitigasi sangat diperlukan dalam mengurangi laju perubahan iklim.
Daftar rujukan :

Mediaindonesia.com. Dipublikasikan pada 9 April 2021. Peran Generasi Muda


Diharapkan Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim. (Online),
(https://m.mediaindonesia.com/nusantara/396873/peran-generasi-muda-
diharapkan-lindungi-bumi-dari-perubahan-iklim) diakses pada 1 November 2021.

dlh.bulelengkab.go.id. Dipublikasikan pada 15 Oktober 2019. Perubahan Iklim


(ClimateChange).(Online),
(https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/perubahan-iklim-climate-
change-32) diakses pada 1 November 2021.

tirto.id. Dipublikasikan pada 27 Desember 2019. Sustainable Living, Tren Gaya


Hidup Ramah Lingkungan 2019. (Online), (https://tirto.id/sustainable-living-tren-
gaya-hidup-ramah-lingkungan-2019-ephY) diakses pada 2 November 2021.

databoks.katadata.co.id. Dipublikasikan pada 16 Februari 2021. 10 Negara


Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar. (Online),

(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/16/10-negara-penyumbang-
emisi-gas-rumah-kaca terbesar#:~:text=Dari%20data%20Climate%20Watch
%20yang,1%25%20dari%20total%20emisi%20global) diakses pada 2 November
2021.

ditjenppi.menlhk.go.id. Dampak dan Fenomena Perubahan Iklim. (Online),


http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/dampak-fenomena-perubahan-
iklim

Anda mungkin juga menyukai