Mata Kuliah : Analisa Sumber Daya Lingkungan

Ester Parmanes /2224034

ENVIRONMENT ANTHROPOLOGY WEBINAR

CLIMATTE CHANGE TROUGH THE LENS OF ENVIRONMENTAL
Pada webinar kali ini Hari Sabtu 24 Juni 2023 dibuka oleh Host Ibu Annisa Nur
Lathifah dilanjut oleh Ibu Any Juliani yang membahas mengenai Climate Change Trough the
Lens Of Environmental Anthropology. Pada webinar kali ini dengan Speaker 1 Prof. Makoto
Tamura dan Speaker 2 Dr.Agus Tri Hascaryo, S.T.,S.S.,M.Sc.
Pembiacara pertama oleh Prof. Makoto Tamura membahas Pathways For resilient
climate change development : Bridging the gap between humans and nature. Climate amd
SLR Sea level dari 1901-2010 naik 19 cm, temperature dari 2010-2019 naik 1,06 C (1850-
1900). Dari grafik maka kondisi ke depan snagat mengkhawatirkan. Untuk mengurangi
akibat dari hazzard kita harus melakukan mitigasi bencana dan menaikkan resilience kita
harus bisa beradaptasi maka dapat mengurangi vulnerability

Gambar ini menjelaskan respon terhadap temperature (CC) yang dimana

perkembangannya dapat dilihat dari grafik diatas. Adapun dampak yang terlihat yaitu
- Bukti ilmiahnya adalah perubahan iklim yang nyata merupakan ancaman bagi
kehidupan manusia dan kesehatan planet ini
- Setiap penundaan lebih lanjut dalam tindakan global nyata akan melewatkan
penutupan singkat yang cepat untuk mengamankan masa depan yang dapat
ditinggali
 Yang terjadi akibat dari perubahan iklim pada mangrove yaitu, di Soc Trang, Vietnam
2015. Ada beberapa bencana akibat dair perubahan iklim contohnya gelombang tinggi dan
badai. Maka adaptasi yang dilakukan yakni pembuatan dan pembangunan pesisir yang
berkelanjutan. Contoh adaptasi yang ada di Jepang selama 10 tahun:
• Pengetahuan implementasi kebijakan
• Memodelkan dampak dari perubahan iklim
• Membuat perencanaan dan implementasi dari mitigasi dan adaptasi kepada penduduk
Local
Selanjutnya dengan pembicara Dr.Agus Tri Hascaryo, S.T.,S.S.,M.Sc. membahas
mengenai thr present is the the key of the past to the future. Manusia beradaptasi dengan
lingkungannya, Tidak bisa terlepas dari perdaban yang terjadi, seperti fosil yang menjadi
contoh peradaban. Lingkungan menjadi pengaruh peradaban salah satunya pada jalur migrasi
dengan kebumian kuarter. Semua kondisi termasuk perubahaan iklim terekam oleh satu
bentuk batuan, sisa kehidupan, iklim, maupun batuan pun dpat terekam.

Penciri dominan adanya perubahan iklim, fauna dan flora, muka laut, dan lingkungan.
Pada akhirnya lingkungan akan mendominasi sekitar. Dinamika kebumian tektonik, tidak
bisa lepas dari pergerakan lempeng. Di Indonesia hanya satu satunya negara yang dikelilingi
5 lempeng.
 Indonesia memiliki beragam bencana yang berasal dari isi bumi, salah satu hikmah juga
yang dapat dimanfaatkan. Dampak ini memudahkan Indonesia dalam penelitan, dampak
perubahaan iklim dan slc kuarter mempengaruhi peradaban. Bukti kehidupan dimasa lalu ads
fosil manusia, binatang, dan artefak. Perubahan iklim dan slc kuarter mmebawa nya dalam
endapan sedimen. Menghasilkan migrasi dan okupasi penghunian di kepulauan Nusantara.

Rumus untuk penghitungan hubungan antara probabilitas hidup hominin dan

Lingkungan Purbanya. Peradaba meninggalkan kronologi budaya kegiatan dan iklim di
indonesoa anatara lain ada nya peninggalan sejarah colonial, islam, palemetalik, neolitik,
mesolitik, dam paleolitik. Menuju masa depan perlunya peran lingkungan dengan prinsip
lingkungan berkelanjutan.

Seperti pada gambar menyatakan bahwa prinsip tersebut sangat penting bagi peradaban
yang akan datang. Menyimpulkan bahwa budaya nenek moyang itu memepengaruhi
ligkungan yang akan datang. Isu yang terjadi sudah di cermati untuk dilakukan penelitan dan
mengerti, bisa mengenal dinamika sekuler seperti dinamika pembangunan dari masa lalu
hingga saat ini dan dinamika sekuler dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk kasus-
kasus yang akan datang dan dapat diharapkan atau disesuaikan. Selain itu, melalui penelitian
antara manusia dan bumi kita dapat merasakan dinamika peradaban manusia dan belajar
beradaptasi orang dan lingkungannya.