Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kelompok

Mata Kuliah: KEWARGANEGARAAN


Dosen Pengampu:

MASALAH LINGKUNGAN

MUSTAINAH AR 1871041045

BISMI FORTUNA IBRAHIM 1871041045

A. DIVA ZALZABILAH E. P 1871042065

PUSPA IDE MULYANI 1871040042

YUSNAENI 1871042070

KELAS C

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
Pengertian lingkungan

Istilah lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa
Belanda disebut dengan millieu atau dalam bahasa Perancis disebut dengan I’environment.
(N.H.T Siahaan, 2004)

Lingkungan hidup berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.(KBBI)

Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai pengertian lingkungan hidup berikut akan
dipaparkan beberapa pendapat para ahli lingkungan hidup dan pengertian lingkungan hidup
menurut peraturan perundang-undangan. Dalam kamus lingkungan hidup yang disusun oleh
Michael Allaby, lingkungan hidup diartikan sebagai : the physical, chemical and biotic
condition surrounding and organism. (Michael Allaby,1979)

S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang
bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi organisme.( S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf, 1973)

Menurut Emil Salim bahwa lingkungan hidup diartikan segala benda, kondisi keadaan dan
pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat
luas, namun untuk praktisnya kita batasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat
dijangkau oleh manusia, seperti faktor alam, faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial, dan
lain-lain. ( Emil Salim, 1982)

Pendapat di atas, memberikan gambaran bahwa manusia dalam hidupnya mempunyai


hubungan secara betimbal balik dengan lingkungannya. Manusia dalam hidupnya baik secara
pribadi maupun sebagai kelompok masyarakat selalu beriteraksi dengan lingkungan dimana
ia hidup, dalam arti manusia dengan berbagai aktivitasnya akan mempengaruhi kehidupan
manusia.( Syamsul Arifin, 1993)

Menurut A.L. Slamet Riyadi, menyatakan bahwa “lingkungan hidup adalah suatu ilmu.
Dikatakan ilmu lingkungan ialah ilmu yang mampu menerapkan berbagai disiplin (fragmen
berbagai ilmu dasar) melalui pendekatan ekologis terhadap masalah lingkungan hidup yang
diakibatkan karena aktivitas manusia sendiri. (L. Slamet Riyadi, , 1981)

Selanjutnya menurut Munadjat Danusaputro bahwa lingkungan adalah semua benda dan
kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang
dimana berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad
hidup lainnya. (Munadjat Danusaputro,1980)

Demikian juga menurut Otto Soemarwoto bahwa lingkungan adalah jumlah semua benda
kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Secara
teori ruang itu tidak terbatas jumlahnya, namun secara praktis kita selalu memberi batas pada
ruang lingkungan itu. Menurut kebutuhan kita batas itu dapat ditentukan oleh faktor alam
seperti jurang, sungai atau laut, faktor ekonomi, faktor politik atau faktor lain. Tingkah laku
manusia itu juga merupakan bagian lingkungan kita, oleh karena itu, lingkungan hidup harus
diartikan secara luas, yaitu tidak saja lingkungan fisik dan biologi, melainkan juga
lingkungan ekonomi, sosial, dan budaya.( Otto Soemarwoto, 1977)

Lingkungan hidup Indonesia adalah lingkungan hidup yang ada dalam batas wilayah Negara
Republik Indonesia. Menusut penjelasan Umum Undang-undang No. 4 Tahun 1981,
lingkungan hidup dalam pengertian ekologi tidaklah mengenal batas wilayah negara ataupun
wilayah administratif. Akan tetapi kalau lingkungan hidup dikaitkan dengan pengelolaannya,
maka haruslah jelas batas wilayah wewenang pengelolaan tersebut (TLN No. 3215). Karena
itu jelas bahwa konsep tentang lingkungan hidup Indonesia bukanlah konsep ekologi semata
akan tetapi juga merupakan konsep hukum dan politis. (Abdurrahman,1986 ).

MASALAH LINGKUNGAN

Isu Lingkungan Global

Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor
alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll.
Belakangan orang mulai menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan
lingkungan secara signifikan. Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan
suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat
yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional.Menjadi masalah global yang
mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat.
Pertumbuhan penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan
tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-
masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan. Semakin lama daerah-daerah resapan
air makin berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan
berkemiringan cukup tajam menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya
menyangga sistem kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah
berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan. Masalah tidak langsungnya misalnya
mewabahnya berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll. . (Sugandi,
Dede, 2005)

Akibatnya akan terjadi kenaikan rata-rata permukaan air laut, disebabkan mencairnya
gunung-gunung es di kutub. Banyak kawasan di dunia akan terendam air laut. Yang jadi
masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah umat manusia.
. (Sugandi, Dede, 2005)

Penyebab dan Dampak Lingkungan Global (Sugandi, Dede, 2005).

1. Pemanasan Global

Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut,
perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan
fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.

Dampak bagi aktiitas sosial ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai,
gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap
pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan resiko kanker dan
wabah penyakit.

2. Penipisan Lapisan Ozon

Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa
menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata,
menghambat daya kebal pada manusia(imun), penurunan produksi tranaman jagung, dll,
kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar.

3. Hujan Asam

Dampak nya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system pernafasan,
menyebabkan pengasaman pada tanah.

4. Pertumbuhan populasi
Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan
sumber daya alam dan ruang.

5. Desertifikasi

Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak global
dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap
CO2 menjadi semakin berkurang. (Sugandi, Dede, 2005)

Isu Lingkungan Nasional

Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian untuk isu-isu
lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang pendidikan dan hiburan
untuk membuka opini masyarakat agar peduli lingkungan. untuk bermaksud mengajak
masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka sendiri.
Acara ini sendiri juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal, nasional, dan internasional
dalam mengekspresikan kepedulian mereka terhadap lingkungan, mempromosikan seni
budaya serta pariwisata Salatiga, dan memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni
dan lingkungan dari Australia dan Indonesia. Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara
ini Anak-anak lebih mudah diajak untuk peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila
sejak kecil mereka telah terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka kebiasaan ini akan
berlanjut sampai mereka dewasa nanti Kegiatan tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih
sering dilakukan karena bagus untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan. ( Mitchel Bruce, Setiawan, Dwita, 2007)

Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional( Mitchel Bruce, Setiawan, Dwita, 2007).

1. Kebaran Hutan

Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, asap yang
dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak kenegra lain. Tidak
hanya pada local namun ke negra tetanggapun juga terkena.

2. Pencemaran minyak lepas pantai

Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang air laut.
Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang
menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan
oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.
Isu Lingkungan Lokal

Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah diketahui
bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu,
sangat dikhawatirkan bila lapisan itu tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam
semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk
hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi,
cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena akan
mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa
kehancurannya saja. (Totok Gunawan, dkk 2004)

Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal (Totok Gunawan, dkk 2004).

1. Kekeringan

Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.

2. Banjir

Dampak : ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan


produktifitas pangan, dll.

3. Longsor

Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian


dan kegiatan transportasi

4. Erosi pantai

Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti
kegiatan pariwisata.

5. Instrusi Air Laut

Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

Solusi

• Perlunya sosialisasi penggunaan kendaraan bermotor

Masyarakat pengguna mobil disosialisasikan / disadarkan bahwa mobil sebaiknya digunakan


saat berpergian bersama-sama. Semisal saat pergi bersama keluarga. Saat berpergian sendiri
usahakan menggunakan angkutan umum. Atau kalau tempat tujuannya dekat sebaiknya
bersepeda atau jalan kaki. Budaya tertib berlalulintas agar tidak terjadi kecelakakan yang
kadang juga memicu terjadinya kemacetan.

• Perbaikan sarana dan prasarana transportasi

Hal ini dikhususkan alat transportasi umum, agar pengguna merasa nyaman dan banyak
pengguna kendaraan pribadi beralih ketransportasi umum. Dilakukan dengan penambahan
alat transportasi umum beserta jalur/rute nya. Sebab kebanyakan orang malas naik kendaraan
umum karena mereka malas menunggu lama dan jarak halte dari tempat tinggal jauh. Bangun
tempat penitipan sepeda di dekat stasiun bus/angkot untuk daerah pinggiran kota / pedesaan.
Kemungkinan jarak rumah ke stasiun bus jauh, maka perlu naik sepeda.

• Sosialisasi pengelolaan sampah.

Perlu lebih gencar lagi sosialisasi pengelolaan sampah, baik di perkotaan maupun d pedesaan.
Bukan tidak mungkin masyarakat desa juga belum sadar, missal saat selesai menyapu
halaman rumah, karna depan ada sungai lantas supaya mudah dibung ke sungai. Padahal
mereka bias membuat bak penampungan sampah

• Penghematan daya listrik

Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan. Suatu saat nanti disaat kualitas udara
kita membaik, tidak diperlukan lagi mesin yang bernama AC (Air Conditioner) alat yang
menyumbang terjadinya pemanasan global. (Sugandi, Dede, 2005)

Cara Mengatasi Permasalahan Lingkungan

Masalah lingkungan hidup pada umumnya dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
(Totok Gunawan, dkk 2004).
1)  Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber
daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan
daya dukung dan daya tampungnya.
2)  Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam
maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3)  Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4)  Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan
dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5)  Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6)  Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah
ada sebelumnya.
7)  Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan
global.

DAFTAR PUSTAKA

N.H.T. Siahaan. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Erlangga. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Michael Allaby, (1979). Dictionary of the Environment. The Mac Millan Press, Ltd., London

S.J. McNaughton & Larry L. Wolf. (1973).General Ecology Second Edition. Saunders
College Publishing.

Syamsul Arifin, (1993). Perkembangan Hukum Lingkungan Di Indonesia. USU Press:


Medan.

A.L. Slamet Riyadi, (1981). Pencemaran Udara. Usaha Nasional: Surabaya.

Munadjat Danusaputro, (1980). Hukum Lingkungan, Buku I : Umum Binacipta, Bandung,

Otto Soemarwoto, (1977). Permasalahan Lingkungan Hidup, dalam Seminar Segi-segi


Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup, Binacipta, Yogyakarta.

Abdurrahman, (1986). Pengantar Hukum Lingkungan Indonesia . PT Citra Aditya Bakti,


Bandung

Totok Gunawan, dkk. (2004). Fakta dan Konsep Geografi, Jakarta: Ganeca Exact

Sugandi, Dede, (2005). Geografi. Bandung: Regina.

Mitchel Bruce, Setiawan, Dwita, (2007). Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan,


Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai