SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM
OLEH:
M. Shobabul Minan
15360043
PEMBIMBING:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sama lain, faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic factor) atau
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, mempengaruhi alam itu sendiri. Dalam ilmu ekologi,
alam dilihat sebagai jalinan sistem kehidupan yang saling terkait satu sama
lainnya. Artinya setiap makhluk hidup berada dalam suatu proses dialektis dalam
ekologi tersebut.1
yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup
adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang antara makhluk hidup dan
Komponen abiotik adalah benda-benda tak hidup, seperti air, tanah, batu, udara,
bernafas dan mendapatkan cahaya karena terdapat ruang udara dan matahari,
semua negara ini. Ini terutama terjadi dalam dasawarsa 1970an setelah
1972, konferensi ini terkenal pula sebagai konferensi Stockhlom, yang di buka
pada tanggal 5 Juni yang selanjutnya di sepakati sebagai hari lingkungan hidup
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan hidup, adalah suatu keadaan lingkungan yang sangat dinamis, karena
lingkungan tersebut berubah maka sistem adaptasi dari organisme yang ada untuk
3
Dr. Moh. Fadli, SH., MH., Mukhlish, SH., MH., Mustafa Lutfi, S.Pd., SH., MH.,
Hukum & Kebijakan Lingkungan, (Malang: UB Press, Januari 2016), hlm. 3.
4
Ailauwandi, Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Positif Tentang Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup (Studi Komparasi Antara
Hukum Islam Dan Hukum Positif), Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga,
2012.
menjaga keseimbangan akan mengalami perubahan (change). Karena ekosistem
melampaui batas.
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
5
Ibid.
6
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, lebih lanjut lihat juga UU Nomor 32 Tahun
2009 tentang UUPPLH.
Merujuk pada pengertian dan definisi tentang lingkungan hidup di atas,
Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera
dengan iklim tropis, cuaca dan musim yang memberikan kondisi alamiah dan
aspeknya.
tingkat lokal maupun global. Pada tingkat lokal manusia dihadapkan pada
persoalan pencemaran lingkungan (air, tanah, dan udara) yang dapat menimbulkan
berbagai penyakit, yang diakibatkan oleh limbah industri dan rumah tangga atau
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan dengan
terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam baik hayati maupun non
7
Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, (Jakarta: Yayasan Amanah, 2006), hal.
24.
8
Ailauwandi, Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Positif Tentang Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup (Studi Komparasi Antara
Hukum Islam Dan Hukum Positif), Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga,
2012.
Pesatnya pembangunan dewasa ini, selain memberikan dampak yang
berupa sumber daya alam dan lingkungan yang banyak mengalami degradasi. Jika
kondisi ini terus berlanjut, daya dukung lingkungan bumi tidak akan sanggup lagi
yang meningkat, akan tetapi hal ini juga menimbulkan sisi negatif. Salah satu
dampak dari perkembangan ekonomi adalah kerusakan lingkungan tanah, air, dan
udara. Pada mulanya kerusakan lingkungan hanya terbatas pada tingkat domestik.
Namun dalam waktu yang tidak lama kerusakan lingkungan mulai merambah
Saat ini seluruh masyarakat tidak lagi meragukan bahwa lingkungan merupakan
konflik.
yang terjadi sekarang ini, baik pada lingkungan global maupun lingkungan
pencemaran dan kerusakan seperti di laut, hutan, atmosfir, air, tanah dan
seterusnya bersumber dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, dan
9
Lester R Brown, Masa Depan Bumi. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995), hal. 47.
hanya mementingkan diri sendiri. Manusia adalah penyebab utama dari kerusakan
kesejahteraan hidup rakyat, tetapi di lain pihak industri itu juga akan
Jutaan tahun yang lalu manusia hidup tanpa perlu kwatir akan terjadinya
gangguan atau bahaya oleh pencemaran udara, pencemaran air, atau pencemaran
dan yakin bahwa alam akan secara otomatis menanggulanginya secara alamiah
Air merupakan sumber kehidupan yang paling utama bagi manusia. Selain
kebutuhan konsumsi untuk mempertahankan hidup, air dalam hal ini sungai juga
mengalami perubahan pada kehidupan jika air yang digunakan dan dikonsumsi itu
ekosistem yang lain dan menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup termasuk
10
Ibid.
11
Daud Silalahi, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan
Indonesia, (Bandung: Alumni, 2001), hal. 6.
manusia. Oleh karenanya pengaturan hukum lingkungan seharusnya bersifat
kongkrit dari mashlahah ini adalah pemeliharaan atau perlindungan total terhadap
(Hifzh al-Mal). Kelima prinsip tersebut merupakan tujuan syariah (Maqashid Al-
jelas termasuk dalam Maqashid Al-Syariah bahwa manusia sangat perlu untuk
hidup lainnya.12
Rasionalitasnya adalah bahwa jika aspek-aspek jiwa, akal, keturunan, dan harta
rusak, maka eksistensi manusia dalam lingkungan menjadi ternoda. dalam konsep
12
Ahmad Syafi’I,Fiqh Lingkungan: Revitalisasi Ushul al-Fiqh Untuk Konservasi Dan
Restorasi Kosmos, h. 3.
dinamika fiqh terkait dengan adanya perubahan konteks dan situasi. ada dua
rumusan metode yang digunakan dalam fiqh lingkungan, yakni mashlahah dan
hidup dalam pandangan hukum Islam terkhusus kepada metode Maqashid Al-
Syariah.13
manusia terhadap alam (terutama lingkungan sekitarnya), dampak dan efek dari
perbuatan itu juga ditanggung oleh manusia itu sendiri, oleh karenanya Allah
SWT mengingatkan pada manusia dengan firman-Nya dalam QS. Ar-Rum (30)
Ayat 41:
ْض الَّ ِذيْ َع ِملُوْ ا لَ َعلَّهُ ْم ْ َظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر بِ َما َك َسب
ِ َّت اَ ْي ِدى الن
َ اس لِيُ ِذ ْيقَهُ ْم بَع
َيَرْ ِجعُوْ ن
mengadakan kerusakan di laut dan di bumi maka akan diingatkan langsung oleh
kebakaran hutan, agar manusia kembali ke jalan yang benar dan bertaubat tetapi
13
Yusuf Al-Qardhawi, Islam Agama Ramah Lingkungan, Terjemahan Abdullah Hakim
Shah (Jakarta; Pustaka Al – Kautsar: 2001), h. 46.
14
Kementrian Agama R.I, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Yayasan
Penyelenggara Penterjemah Al-qur’an; 1982), h. 674.
menghiraukannya, maka Allah memperingatkan kepada mereka menunggu hari
pembalasan.15
salah satu penghuni muka bumi ini untuk senantiasa merawat, melestarikan serta
menjaga bumi ini dari perbuatan negatif yang dapat merusak alam semesta.
Lingkungan hidup sebagai sumber daya merupakan aset yang dapat diperlukan
Dasar 1945 pasal 33 ayat (3), yang selanjutnya disebut dengan UUD 1945 yang
daya mempunyai daya regenerasi dan asimilasi yang terbatas, maka eksploitasi
alam atau permintaan layanan seharusnya berada di bawah batas regenerasi dan
dan hukum positif, dengan judul penelitian “Analisis Hukum Islam Dan Hukum
Kabupaten Pati)”.
15
Ahmad Mustofa Al Maraghi, Tafsir Maraghi, Terjemahan Bahrun Abu Bakar,
(Semarang: Toha Putra; 1985), h. 102.
B. Rumusan Maslah
Kabupaten Pati?
1. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
2. Kegunaan
Silungonggo.
c. Manfaat Praktis dari penelitian ini, terutama bagi penulis yakni sebagai
Kalijaga Yogyakarta.
D. Telaah Pustaka
mempelajari beberapa refrensi yang berkaitan dengan penelitian ini, maka ada
beberapa referensi yang menjadi rujukan utama dan bahan perbandingan terhadap
lingkungan hidup perspektif hukum islam dan hukum positif. Demi menghindari
dengan penelitian ini. Adapun penelitian yang sejenis dengan penelitian ini
sebagai berikut:
“Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Sanksi Pidana Pencemaran
Air (Studi Perda Kota Surabaya No.2 Tahun 2004)”. Penelitian ini mengkaji dan
perspketif hukum Islam maupun hukum positif, dan sejauh mana pandangan
hukum Islam terhadap tindak pidana pencemaran lingkungan khususnya yang
berkenaan dengan air, serta sanksi yang diberikan pemerintah atas pelaku
Kedua; penelitian yang dilakukan oleh Linggar Kukuh Aji Pratama dengan
fiqih yang dikaitkan dengan fiqih lingkungan. Hasil penelitian ini menjelaskan
bahwa keterkaitan menjaga lingkungan hidup sama juga dengan menjaga lima hal
yang telah ditetapkan dalam Maqashid al-Syariah. Secara garis besar lingkungan
UU No.32 Tahun 2009 yang secara jelas menjelaskan tentang lingkungan hidup
dan pengelolaannya.
Ketiga; penelitian yang dilakukan oleh Anisah Amini dengan judul “Tindak
Kasus Limbah Pabrik Tempe Gampong Cut Langien Kecamatan Bandar Baru)”.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang
ada beberapa upaya penanggulan yang harus dilakukan yaitu limbah cair yang
hasilkan dari industri pabrik tempe seharusnya dikelola dan diolah dengan cara
saluran pengaliran dan limbah cair, membuatkan jaringan pembuangan air kotor
dan air bekas limbah cair kedalam septi tank, membuat sumur resapan, penutup
tempat produksi dan pemasangan cerong, mengolah air limbah agar bau busuk
“Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Positif Tentang Limbah Bahan Berbahaya
Antara Hukum Islam Dan Hukum Positif)”. Penyusun penelitian ini menggunakan
kepustakaan yang mempunyai kaitannya dengan penelitian ini. Sifat penelitian ini
analisis hukum Islam yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh teori yang
dengan hukum yang disyari’atkan Allah kepada manusia agar tidak melakukan
kerusakan di muka bumi ini tujuan pensyari’atan hukum Islam adalah untuk
mengenai limbah B3 meliputi keseluruhan peraturan tentang apa yang harus atau
boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam kaitannya dengan
limbah B3, yang pelaksanaan tersebut dapat dipaksakan. Dalam hal ini, telah
74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Tujuan dari
lingkungan hidup agar tidak terjadi antara lain sakit, cacat dan/atau kematian serta
pandangan hukum Islam bahwa menjaga lingkungan hidup dari kerusakan akibat
E. Kerangka Teori
lingkungan serta sistem hukum Islam yang ikut mengatur kelestarian lingkungan
hidup. Adapun kerangka teori yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai
1. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup atau segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
dalamnya dan banyak perubahan yang terjadi akibat pengaruh dari manusia.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
lainnya. Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda yang hidup dan tidak
hidup serta kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati. Manusia disekitar
2. Pencemaran
hidup, bakteri, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam air, tanah dan
udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air, tanah,
udah udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, suatu keadaan dimana zat
makhluk hidup.
3. UU PPLH
16
Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm
7.
Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun,
lingkungan yang baik dan sehat untuk melangsungkan kehidupan dengan aman
dan nyaman. Tanpa adanya lingkungan yang sehat dan aman dari bencana
karena kelalaian manusia, tentu tidak akan bisa mengembangkan diri dan
berbuat banyak untuk kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu, peran masyarakat
diperlukan agar segala bentuk kerusakan lingkungan yang selama ini menjadi
sosialisasi undang-undang ini dinilai masih sangat kurang. Dalam hal ini
tertuang dalam UU No. 32 Tahun 2009 pada Bab X dan Bab XI tentang hak,
4. Hukum Islam
Hukum Islam yang digunakan dalam penelitian ini ialah segala sesuatu
yang bersumber dari wahyu Allah (Al-Qur’an), Sunnah Rasul (Al-Hadist) dan
17
UU PPLH Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
oleh karena kebudayaan masyarakat dan agama Islam memiliki hubungan yang
wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf (orang
yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, yang
mengikat bagi semua pemeluknya. Dengan mengacu pada apa yang telah
Allah Swt untuk umat-Nya yang dibawa oleh seorang Nabi, baik yang
amaliyah (tingkalaku).
undangan dan sistem kenegaraan yang sesuai dengan dasar ajaran agama harus
asyari’ah.18 Karena agama Islam datang sebagai rahmat bagi alam semesta dan
lima jaminan dasar antara lain: 1) kemaslahatan agama (almuhafazah ‘ala ad-
18
Yusuf Al Qardhawi, Membumikan Syari’at Islam, alih bahasa: Muhammad Zakki dan
Yasir Tajid, cet. Ke 1, Surabaya: Dunia Ilmu, 1417 H., hlm.64
al-mal).19 Syariat-syariat itulah yang kemudian dinamakan dengan ad-
dharurah al-khamsah.
F. Metode Penelitian
yang lengkap dan objektif serta memiliki metode tertentu sesuai dengan
ditempuh. Penelitian secara ilmiah berarti suatu metode yang bertujuan untuk
fakta tersebut.20
termasuk juga dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
peristiwa atau gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat.
Analisis data yang dilakukan di sini adalah analisis terhadap pencemaran Kali
1. Jenis Penelitian
19
Muhammad Abu zahrah, Usul Fiqh, alih bahasa Saefullah Ma’shum dkk., cet. Ke 5,
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997), hlm. 425-426., Ali Hasbullah, Ulul at-Tasyri’ al-Islami, cet. Ke
3, Mesir: Dar al-ma’arif, 1964, hlm.260.
20
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia,
2006), hlm 121.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, penulis
website, artikel dan lain-lain yang berkaitan dengan jenis penelitian ini.
2. Sifat Penelitian
penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah. Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
buku, makalah, artikel, serta sumber-sumber berita lainnya, baik dari koran,
4. Observasi
lingkungan hidup.22
5. Interview (Wawancara)
wawancara langsung antar peneliti dengan para informan yang telah dipilih
6. Analisis Data
hukum dilakukan secara deduktif dengan menganalisis data dari yang bersifat
umum kemudian ditarik pada kesimpulan yang bersifat khusus, disamping itu
tersebut sehingga diperoleh gambaran yang jelas, baik dari sisi perbedaan
7. Pendekatan
G. Sistematika Pembahasan
beberapa bab yang terdiri dari sub-sub bab, yang mana setiap bab dan sub bab
memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu susunan tulisan
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, kajian pustaka, kerangka teori, metode
Bab kedua, merupakan bab yang membahas tentang teori-teori yang akan
pencemaran linglkungan yang tidak diindahkan oleh pandangan Islam, teori etika
hukum positif yang meliputi tinjauan umum tentang bahan limbah berbahaya dan
Bab kelima, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran
yang diajukan sebagai rekomendasi lanjut yang berkaitan dengan penelitian ini.