Anda di halaman 1dari 13

wwwww e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 8 No 3 Tahun 2021 Hal.

: 194-206
-

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial


available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT TERHADAP EFEK


SAMPING PASCA PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
DI INDONESIA1

Rahmi Ayunda, Velany Kosasih, Hari Sutra Disemadi

Fakultas Hukum, Universitas Internasional Batam

Abstrak

Tulisan ini berjudul perlindungan hukum bagi masyarakat terhadap efek samping pasca
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Latar belakang tulisan ini yaitu dibuat karena
masih ada keresahan yang terjadi di masyarakat mengenai perlindungan hukum apabila
terjadinya efek samping pasca pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan di Indonesia
sejak bulan Januari 2021 kemarin. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode
normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang, buku, dan internet yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Adapun tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan bentuk
perlindungan hukum bagi masyarakat apabila terjadi efek samping pasca pelaksanaan vaksinasi
COVID-19. Kesimpulan dari tulisan ini adalah bentuk perlindungan hukum bagi masyarakat
terhadap efek samping pasca pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yakni bentuk perlindungan hukum
preventif dan bentuk perlindungan hukum represif yang berupa pertanggung jawaban negara
yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID 19). Serta adanya upaya hukum yang dapat dilakukan oleh masyarakat apabila tidak
terlaksananya pertanggung jawaban tersebut ialah dengan upaya hukum gugatan perdata biasa,
Citizen lawsuit, dan class action.

Kata Kunci: Vaksinasi COVID-19, Perlindungan Hukum, Upaya Hukum

*Correspondence Address : hari@uib.ac.id


DOI : 10.31604/jips.v8i3.2021.194-206
© 2021UM-Tapsel Press
194
Rahmi Ayunda, Velany Kosasih, Hari Sutra Disemadi
Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap Efek Samping Pasca Pelaksanaan Vaksinasi… Hal 194-206)

PENDAHULUAN infeksi yang terjadi. Ada gejala ringan


Pada akhir tahun 2019, seluruh yaitu menganggu pernapasan dengan
dunia digemparkan dengan berita hidung beringus, sakit kepala, batuk,
bahwa muncul virus baru yang sakit tenggorokan, demam, dan merasa
menyebar dan menganggu kesehatan tidak enak badan (Prajnaparamitha &
masyarakat dunia (Benuf, 2020; Soleh, Ghoni, 2020). Ataupun bisa pula
2020). Virus ini dikenal dengan virus menyebabkan gejala yang parah dimana
SARS COVID-19. Kasus pertama infeksinya dapat berubah menjadi
dilaporkan kepada WHO (World Health bronchitis dan pneumonia yang
Organization) pada tanggal 31 mengakibatkan gejala seperti demam
Desember 2019 terkait adanya kasus yang cukup tinggi apabila pasien
pneumonia unknown etiology atau mengidap pneumonia, batuk dengan
penyebab tidak diketahui yang lender, sesak napas nyeri dada atau
terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi sesak saat bernapas dan batuk. Gejala-
Hubei, China (World Health gejala ini dapat semakin parah apabila
Organization, 2021; Disemadi & Shaleh, infeksi menyerang kelompok individu
2020). Dengan proses identifikasi yang tertentu, misalnya orang dengan
dilakukan hingga tanggal 7 Januari 2020 penyakit bawaan seperti jantung, atau
baru lah China mengkonfirmasi paru-paru, orang dengan sistem
mengenai virus yang menyebar adalah kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia
virus SARS COVID-19 atau Corona virus (Halodoc.Coronavirus, 2021).
disease (Direktorat Jendral Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit RI, 2020; Penyebaran virus COVID-19
Fitri, Octaria & Suwanny, 2020). berlangsung di seluruh dunia, tidak
terkecuali di Indonesia (Pardede, 2021).
Virus COVID-19 ini merupakan Indonesia melaporkan kasus
virus yang dapat menyebar dari satu pertamanya pada tanggal 2 Maret 2020
orang ke orang yang lain tidak hanya dimana Presiden Jokowi Dodo
melalui udara, namun juga dapat mengumumkan adanya dua kasus
ditularkan melalui tetesan yang pasien positif COVID-19 yaitu
dihasilkan ketika seseorang terinfeksi perempuan berusia 31 tahun dan ibu
virus ini batuk, bersin ataupun berusia 64 tahun (DetikNews, 2020).
berbicara. Dimana virus tersebut dapat Namun ada Pakar Epidemiologi
melayang-layang di udara sampai Universitas Indonesia (UI), yaitu Pandu
delapan jam setelah keluar dari tubuh Riono yang menyebutkan bahwa virus
penderita yang bersin atau batuk, dan COVID-19 jenis SARS-CoV-2 sebagai
tidak hanya membutuhkan medium penyebab COVID-19 itu sudah masuk ke
cairan untuk bertahan (Komite Indonesia sejak awal bulan Januari
Penanganan COVID-19 dan Pemulihan (Kompas. 2020).
Ekonomi Nasional, 2020). Adapun
terinfeksi virus COVID-19 ini dapat Berbagai cara dan upaya
menimbulkan beragam gejala pada dilakukan oleh seluruh negara di dunia
pengidapnya. Gejala COVID-19 dapat untuk dapat mencegah masuknya virus
dirasakan setelah 5-6 hari, atau COVID-19 ke negara masing-masing
selambatnya 14 hari, sejak terpapar (Pesulima & Hetharie, 2020; Ikhsan,
virus COVID-19 ini (Komite Penanganan Disemadi, Kurniawan & Pujiyono,
COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi 2020). Contohnya beberapa negara
Nasional. 2020). Dimana gejala yang seperti negara Italia, Denmark, Filipina,
muncul bergantung pada jenis virus dan Irlandia yang melakukan upaya
yang menyerang, dan seberapa serius preventif dengan menerapkan
195
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (3) (2021): 194-206

kebijakan penutupan atau penguncian vaksinasi ini dilakukan bertahap yang


aktivitas dan akses masyarakat yang terdiri dari empat tahapan (Kompas,
dikenal sebagai istilah “Lockdown” 2021):
(Kompas, 2020; Fransisco, 2020). 1. Tahap pertama: pada
Namun berbeda dengan Indonesia yang tahap pertama, vaksinasi COVID-19
tidak menerapkan kebijakan Lockdown diperuntukkan bagi tenaga kesehatan,
sebagai upaya preventif terhadap asisten tenaga kesehatan, tenaga
COVID-19, namun Indonesia penunjang serta bagi mahasiswa yang
menetapkan kebijakan pembatasan sedang menjalani pendidikan profesi
sosial berskala besar (PSBB) untuk kedokteran yang bekerja pada Fasilitas
memperkuat penerapan pembatasan Pelayanan Kesehatan.
fisik (Physical Distancing) (Kompas, 2. Tahap kedua: vaksinasi
2020). Selain itu, pemerintah juga COVID-19 diperuntukkan bagi petugas
memerintahkan bahwa seluruh pekerja pelayanan publik yakni Tentara
di Indonesia melaksanakan Nasional Indonesia/Kepolisian Negara
pekerjaannya dari rumah (work from Republik Indonesia, aparat hukum, dan
home) (Fitri, 2021), dan untuk seluruh petugas pelayanan publik lainnya yang
pelajar serta mahasiswa melaksanakan meliputi petugas di
belajar secara daring atau pembelajaran bandara/pelabuhan/stasiun/terminal.
jarak jauh, hingga adanya upaya yang Kemudian, bagi para pekerja di bidang
dilakukan berdasarkan inisiatif perbankan, perusahaan listrik negara,
masyarakat sendiri, misalkan Lockdown dan perusahaan daerah air minum,
wilayah kecamatan, ataupun wilayah serta petugas lain yang terlibat secara
RT/RW (Navisa & Nafisah, 2020). langsung memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Selain itu, pada
Banyak upaya pencegahan serta tahap kedua, penerima vaksin COVID-
bantuan dari pemerintah sejak awal 19 juga termasuk kelompok usia lanjut
COVID-19 di Indonesia telah diberikan atau berusia 60 tahun atau lebih.
kepada masyarakat, namun nyatanya 3. Tahap Ketiga: vaksinasi
Indonesia belum mencapai titik terang COVID-19 diperuntukkan bagi
untuk dapat menghentikan penyebaran masyarakat rentan dari aspek
COVID-19 di Indonesia. Mengingat geospasial, sosial, dan ekonomi.
hingga sekarang kenaikan kasus positif 4. Tahap keempat:
COVID-19 di Indonesia semakin vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi
meningkat (Kompas. 2020). Dengan itu masyarakat dan pelaku perekonomian
Indonesia memerlukan solusi untuk lainnya dengan pendekatan kluster
dapat mencegah dan memberhentikan sesuai dengan ketersediaan vaksin.
penyebaran virus COVID-19 ini, salah
satunya ialah dengan Vaksin yang Walaupun pelaksanaan vaksinasi
dinilai menjadi salah satu upaya yang telah dimulai pada tahap pertama dan
paling efektif untuk mengatasi akan terus berlanjut hingga tahap
pandemi COVID-19 yang masih terus keempat, namun kenyataannya masih
berlangsung (Alodokter, 2021). banyak Pro dan Kontra yang terjadi
Adapun pengertian Vaksin adalah dimasyarakat. Bagi masyarakat yang
bahan antigenik yang digunakan untuk pro terhadap pelaksanaan vaksinasi
menghasilkan kekebalan terhadap COVID-19 ini ada sebagian masyarakat
suatu penyakit (Wikipedia, 2020). yang menerima pelaksanaan vaksinasi
Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia ini dilakukan secepatnya di Indonesia
sendiri telah dilakukan mulai 13 Januari karena di anggap sebagai solusi agar
2021 kemarin, dimana pelaksanaan dapat menyelesaikan pandemi COVID-
196
Rahmi Ayunda, Velany Kosasih, Hari Sutra Disemadi
Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap Efek Samping Pasca Pelaksanaan Vaksinasi… Hal 194-206)

19 di Indonesia. Adapun masyarakat Perlindungan Hukum Bagi


yang kontra, dimana sebagian Masyarakat Terhadap Efek Samping
masyarakat ini menolak diadakannya Pasca Pelaksanaan Vaksinasi Covid-
pelaksanaan vaksinasi yang mereka 19 Di Indonesia
anggap vaksin tersebut belum tentu Pelaksanaan Vaksinasi COVID-
aman terhadap tubuh mereka, dan 19 di Indonesia ini dilakukan oleh
khawatir akan efek samping yang Kementerian Kesehatan. Dimana
timbul setelah pelaksanaan vaksinasi Kementerian Kesehatan dalam
COVID-19. Kemudian juga banyak pelaksanaan Vaksinasi COVID- 19
pertanyaan yang muncul di kalangan menetapkan beberapa hal, yaitu: a.
masyarakat mengenai perlindungan kriteria dan prioritas penerima vaksin;
hukum bagi mereka setelah b. prioritas wilayah penerima vaksin; c.
mendapatkan vaksin COVID-19 jadwal dan tahapan pemberian vaksin;
tersebut. dan d. standar pelayanan vaksinasi.

Maka dari itu saya tertarik Berdasarkan Peraturan Presiden


membahas mengenai perlindungan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
hukum apabila munculnya efek 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
samping pasca pelaksanaan vaksinasi Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang
COVID-19 bagi masyarakat di Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Indonesia, mengingat dasar hukum Vaksinasi dalam Rangka
yang menjadi pedoman bagi Penanggulangan Pandemi Corona Virus
pelaksanaan vaksinasi ini masih baru Disease 2019 (COVID 19) Pasal 13 A
dan masih menjadi perdebatan di ayat (2) Vaksinasi covid-19 merupakan
kalangan masyarakat. Dimana banyak kewajiban bagi seluruh masyarakat di
peraturan yang mengatur mengenai Indonesia yang telah ditetapkan sebagai
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini, sasaran penerima vaksin covid-19 yang
bahkan di setiap daerah di Indonesia telah didata oleh menteri kesehatan: 1)
memiliki kewenangan peraturan Kementerian Kesehatan melakukan
pemerintah daerah masing-masing. pendataan dan menetapkan sasaran
penerima Vaksin COVID-19, 2) setiap
METODE PENELITIAN orang yang telah ditetapkan sebagai
Penelitian ini menggunakan sasaran penerima Vaksin COVID-l9
metode penelitian hukum normatif berdasarkan pendataan sebagaimana
yaitu penelitian yang dilakukan dengan dimaksud pada ayat (1) wajib
memilih bahan pustaka atau data mengikuti Vaksinasi COVID- 19.
sekunder (Sumardjono & Maria, 2019).
Penelitian yang dilakukan oleh penulis Vaksinasi COVID-19 dapat
lebih ditujukan kepada pendekatan tidak dilaksanakan bagi siapa yang
undang-undang dan pendekatan kasus. dikecualikan menurut Peraturan
Pendekatan undang-undang dilakukan Presiden Republik Indonesia Nomor 14
dengan menelaah undang-undang dan Tahun 2021 tentang Perubahan atas
regulasi yang bersangkutan dengan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun
permasalahan yang sedang dibahas. 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID 19) Pasal 13 A
ayat (3) yang berbunyi: “Dikecualikan
HASIL DAN PEMBAHASAN dari kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat 21 bagi sasaran penerima
197
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (3) (2021): 194-206

Vaksin COVID-19 yang tidak memenuhi kesehatan, tenaga penunjang serta


kriteria penerima Vaksin COVID-19 mahasiswa yang sedang menjalani
sesuai dengan indikasi Vaksin COVID- pendidikan profesi kedokteran yang
19 yang tersedia”. bekerja pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Dan pelaksanaannya akan
Apabila ada masyarakat yang terus berlangsung ke tahap selanjutnya.
sudah ditetapkan sebagai sasaran
penerima vaksin COVID-19 menolak Vaksin COVID-19 yang
atau tidak melaksakannya, akan digunakan di Indonesia dalam
dikenakan sanksi yang telah diatur pelaksanaan vaksinasi yang telah
juga dalam Peraturan Presiden Nomor dilakukan secara bertahap sejak 13
14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Januari 2021 adalah vaksin Sinovac
Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun yang diproduksi oleh perusahaan
2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Sinovac Biotech di negara China.
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Vaksin ini di kirim ke Indonesia
Penanggulangan Pandemi Corona Virus sebanyak 1,2 juta dosis pada 7
Disease 2019 (COVID 19) Pasal 13 A Desember 2020 lalu dan akan
ayat (4) yang berbunyi: “Setiap orang didistribusikan ke provinsi-provinsi
yang telah ditetapkan sebagai sasaran yang ada di Indonesia (Kompas.
penerima Vaksin COVID- 19 yang tidak 2020). Apabila seseorang sudah
mengikuti Vaksinasi COVID- 19 melakukan proses vaksinasi maka
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mereka akan mendapatkan sebuah
dapat dikenakan sanksi administratif, kartu. Dimana didalam kartu vaksinasi
berupa: a. penundaan atau penghentian tersebut ada keterangan jadwal
pemberian jaminan sosial atau bantuan pemberian vaksin kedua atau sebagai
sosial; b. penundaan atau penghentian pengingat untuk melakukan
layanan administrasi pemerintahan; penyutikkan vaksin dosis kedua yang
dan/atau c. denda”. berselang 14 hari sejak vaksinasi
pertama (Tirto.id, 2021). Wujud kartu
Sanksi tersebut dilakukan oleh Vaksinasi COVID-19 sebagaimana
kementerian, lembaga, pemerintah terpampang dalam Keputusan Direktur
daerah, atau badan sesuai dengan Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
kewenangannya berupa pengenaan Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021
sanksi administratif sebagaimana di tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
maksud pada ayat (4). Pendanaan Vaksinasi dalam Rangka
pengadaan Vaksin COVID- 19 dan Penanggulangan Pandemi Corona Virus
pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 oleh Disease 2019 (COVID-19) berisikan: 1.
Pemerintah bersumber pada: “a. No Registrasi, No NIK; 2. Nama
Anggaran Pendapatan dan Belanja Lengkap; 3. Alamat; 4. Tanggal Lahir; 5.
Negara; dan/atau b. sumber lain yang Jenis Kelamin; 6. No HP; dan 7. Lokasi
sah dan tidak mengikat sesuai dengan Menerima
ketentuan peraturan perundang-
undangan”. Adapun yang terjadi pasca
pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Hingga saat ini vaksinasi COVID- atau setelah dilakukan vaksinasi
19 telah dilakukan bagi prioritas COVID-19, terdapat gejala atau
penerima vaksin tahap pertama dengan reaksi yang timbul karena efek
jadwal vaksin 13 Januari 2021 dimana samping dari vaksin tersebut.
vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi Pengertian efek samping dalam
tenaga kesehatan, asisten tenaga dunia kedokteran adalah suatu dampak
198
Rahmi Ayunda, Velany Kosasih, Hari Sutra Disemadi
Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap Efek Samping Pasca Pelaksanaan Vaksinasi… Hal 194-206)

atau pengaruh yang merugikan dan Indonesia Nomor 14 Tahun 2021


tidak diinginkan, yang timbul sebagai tentang Perubahan atas Peraturan
hasil dari suatu pengobatan atau Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang
intervensi lain seperti pembedahan. Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Suatu pengaruh atau dampak negatif Vaksinasi dalam Rangka
disebut sebagai efek samping ketika hal Penanggulangan Pandemi Corona Virus
itu timbul sebagai efek sekunder Disease 2019 (COVID 19). Pasal 15B
dari efek terapi utamanya. Jika efek itu yang berbunyi: “(1) Dalam hal terdapat
muncul sebagai hasil dari dosis atau kasus kejadian ikutan pasca vaksinasi
prosedur yang tidak tepat maka disebut yang dipengaruhi oleh produk Vaksin
sebagai kesalahan medis (Wikipedia, COVID-19 berdasarkan hasil kajian
2021). kausalitas sebagaimana dimaksud
dalam pasal l5A ayat (3) dan kasus
Reaksi yang timbul karena efek tersebut menimbulkan kecacatan atau
samping vaksin dibagi menjadi tiga meninggal, diberikan kompensasi oleh
(World Health Organization, 2021): pemerintah”.
a). Reaksi Ringan: - Reaksi Lokal: 1)
Nyeri, kemerahan, bengkak pada Dimana kompensasi sebagai
tempat disuntikkan; 2) Reaksi lokal pertanggung jawaban negara pasca
lain yang berat misalnya selulitis; - pelaksanaan vaksinasi COVID-19 itu
Reaksi Sistemik: 1) Demam; 2) Nyeri dibagi menjadi dua. Hal ini terdapat
otot seluruh tubuh (myalgia); 3) dalam Peraturan Presiden Republik
Nyeri sendi (atralgia); 4) Badan Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
lemah; 5) Sakit kepala; b). Reaksi tentang Perubahan atas Peraturan
Berat. Reaksi berat yaitu reaksi yang Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang
biasanya tidak menimbulkan masalah Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
jangka panjang, namun dapat Vaksinasi dalam Rangka
menimbulkan kecacatan, menimbulkan Penanggulangan Pandemi Corona Virus
kejang, dan reaksi alergi yang timbul Disease 2019 (COVID 19) Pasal 15 B
sebagai akibat reaksi tubuh terhadap ayat (2) dan (3):
komponen tertentu yang ada di dalam
vaksin. Apabila reaksi berat terjadi, (2) Kompensasi sebagaimana
maka harus dilaporkan karena reaksi dimaksud pada ayat (1) berupa
alergi berat (syok anafilaksis) dapat santunan cacat atau santunan kematian.
mengancam jiwa atau dapat menjadi Dan besaran kompensasi nya juga
reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi diatur dalam Pasal 15 B ayat (3):
(KIPI) serius. Ketentuan lebih lanjut mengenai
kriteria, bentuk, dan nilai besaran untuk
Hal inilah yang menjadi kompensasi sebagaimana dimaksud
perdebatan dan kekhawatiran di pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri
masyarakat. Dimana pemerintah Kesehatan setelah mendapat
diharapkan juga untuk persetujuan Menteri Keuangan.
mempertimbangkan hal ini dengan
sangat hati-hati. Sehingga pemerintah Contoh kasus pasca pelaksanaan
mengatur pertanggung jawaban negara vaksinasi COVID-19 yang terjadi yaitu
berupa kompensasi apabila efek kasus Bupati Sleman Sri Purnomo yang
samping paling parah terjadi kepada terinfeksi COVID-19 beberapa hari
masyarakat pasca pelaksanaan setelah disuntik vaksin COVID-19
vaksinasi COVID-19. Hal ini terdapat (Kompas, 2021). Yang terjadi pada
dalam Peraturan Presiden Republik Bupati Sleman ini adalah co-insiden.
199
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (3) (2021): 194-206

Setelah divaksin pertama, kekebalan Kemudian dalam Peraturan


tubuh belum terbentuk. Maka dengan Presiden Republik Indonesia Nomor 14
itu sebagai bentuk pertanggung Tahun 2021 tentang Perubahan atas
jawaban pemerintah atas kejadian yang Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun
menimpa Bupati Sleman, pemerintah 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan
akan menanggung biaya perawatan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
pasien. Seperti yang tertera dalam Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Disease 2019 (COVID 19) Pasal 15 ayat
Tahun 2017 semua biaya akan (4) terhadap kasus kejadian ikutan
ditanggung sepenuhnya oleh pasca vaksinasi covid-19 sebagaimana
Pemerintah Daerah atau sumber dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
pembiayaan lain sesuai dengan pengobatan dan perawatan sesuai
peraturan perundang-undangan yang dengan indikasi medis dan protokol
berlaku. Dari kasus ini dapat dilihat pengobatan. Pada ayat selanjutnya
sebagai contoh bahwa pemerintah diatur bahwa biaya pengobatan dan
bertanggung jawab dan menganggung perawatan dilaksanakan dengan
seluruh akibat yang terjadi pasca ketentuan; Untuk peserta program
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 jaminan kesehatan nasional yang aktif,
terhadap masyarakat di Indonesia. Hal ditanggung melalui mekanisme jaminan
ini juga diatur dalam Peraturan kesehatan nasional, dan untuk peserta
Presiden Republik Indonesia Nomor 14 program jaminan kesehatan nasional
Tahun 2021 tentang Perubahan atas yang non-aktif dan selain peserta
Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun program jaminan kesehatan nasional di
2020 tentang Pengadaan Vaksin dan danai melalui mekansme pendanaan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka lain yang bersumber dari anggaran
Penanggulangan Pandemi Corona Virus pendapatan dan belanja negara dan
Disease 2019 (COVID 19). dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
Sesuai Pasal 11 A ayat (1) bidang keuangan negara.
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perlindungan hukum menurut
Perubahan atas Peraturan Presiden Soerjono Soekanto adalah segala upaya
Nomor 99 Tahun 2020 tentang pemenuhan hak dan pemberian
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan bantuan untuk memberikan rasa aman
Vaksinasi dalam Rangka kepada saksi dan atau korban, yang
Penanggulangan Pandemi Corona Virus dapat diwujudkan dalam bentuk seperti
Disease 2019 (COVID 19) disebutkan melalui restitusi, kompensasi,
bahwa Pemerintah mengambil alih pelayanan medis, dan bantuan hukum.
tanggung jawab hukum terhadap Dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19
keamanan (safety), mutu (quality), dan tentu diperlukan adanya perlindungan
khasiat (efficacy) imunogenisitas. hukum pasca pelaksanaannya, karena
Selanjutnya juga dalam ayat (4), dan (5) hal ini berkaitan erat dengan keamanan
menyebutkan bahwa pemerintah juga dan kesehatan masyarakat luas. Dimana
ikut bertanggung jawab hukum mereka berhak mendapatkan
terhadap kasus kejadian ikutan pasca perlindungan atas kesehatan dirinya
vaksinasi sesuai dengan ketentuan sendiri. Sehingga jangan sampai
peraturan perundang-undangan baik pelaksanaan vaksinasi yang diharapkan
sebelum atau sesudah penetapan menjadi solusi dari pandemi COVID-19
kedaruratan kesehatan masyarakat. ini dapat merugikan atau
membahayakan masyarakat. Dengan
200
Rahmi Ayunda, Velany Kosasih, Hari Sutra Disemadi
Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap Efek Samping Pasca Pelaksanaan Vaksinasi… Hal 194-206)

pengertian vaksinasi menurut Kamus Maka dari itu sejak vaksin Sinovac
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah di pesan dan telah tiba di Indonesia,
Penanaman bibit penyakit (misalnya pemerintah langsung menugaskan
cacar) yang sudah dilemahkan ke dalam BPOM untuk melakukan pengecekan
tubuh manusia atau binatang (dengan lebih lanjut mengenai keamanan dan
cara menggoreskan atau menusukkan kehalalan vaksin Sinovac sebelum
jarum) agar orang atau binatang itu vaksin tersebut di edarkan dan di
menjadi kebal terhadap penyakit suntikkan ke masyarakat di Indonesia.
tersebut (KBBI Online, 2021). BPOM merilis hasil evaluasi dari
laporan uji klinis sementara atau
Secara umum kita ketahui ada 2 interim tahap III Vaksin Virus
jenis perlindungan hukum, yaitu (Aliffa Corona buatan perusahaan asal
& Rudy, 2018): China, Sinovac, pada Jumat 8 Januari
2021. Pada laporan itu menunjukkan
Pertama, Bentuk Perlindungan efikasi atau tingkat keampuhan vaksin
Hukum Preventif (Mencegah terjadinya corona Sinovac sebesar 65,3 persen.
masalah). Bentuk perlindungan hukum Angka tersebut sudah sesuai dengan
preventif dalam pelaksanaan vaksinasi standar atau ambang batas efikasi yang
COVID-19 ini yang dilakukan ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia
pemerintah yakni dengan membentuk (WHO) yakni minimal 50 persen (CNN
peraturan perundang-undangan yang Indonesia, 2021). Merespons hal itu,
mengatur secara detail mengenai BPOM juga telah mengevaluasi untuk
ketentuan hukum dalam pelaksanaan kemudian mengeluarkan izin darurat
vaksinasi di Indonesia, guna untuk penggunaan atau Emergency Use
mencegah terjadinya masalah authorization (EUA) atas vaksin COVID-
dimasyarakat yang berkaitan dengan 19 Sinovac. Jika fungsi pengawasan ini
efek samping vaksinasi COVID-19 yaitu di lakukan secara optimal maka kasus
Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun vaksinasi COVID-19 ini harusnya dapat
2020 tentang Pengadaan Vaksin dan dicegah sehingga tidak menimbulkan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka banyak korban. Dan dengan adanya
Penanggulangan Pandemi Corona Virus ketentuan peraturan perundang-
Disease 2019 (COVID 19). Kemudian undangan yang telah diatur lebih dulu,
juga bentuk perlindungan hukum maka masyarakat dan pemerintah tidak
preventif yang dilakukan yaitu oleh akan bingung terhadap langkah apa
Badan Pengawas Obat dan Makanan yang harus dilakukan apabila terjadi
(BPOM). BPOM adalah suatu lembaga masalah mengenai pelaksanaan
pemerintah di Indonesia yang memiliki vaksinasi COVID-19.
tugas untuk melakukan pengawasan
obat dan makanan sesuai dengan Kedua, Bentuk Perlindungan
ketentuan peraturan perundang- Hukum Represif (Menyelesaikan
undangan. BPOM juga memiliki fungsi masalah). Bentuk perlindungan hukum
dalam hal pelaksanaan pengawasan represif dapat dilihat dalam Pasal 15
obat dan makanan sebelum beredar dan ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 99
pengawasan selama beredar (Izin.co.id, Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin
2020). Dalam pelaksanaan vaksinasi dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam
COVID-19 ini BPOM bertanggung jawab Rangka Penanggulangan Pandemi
terhadap keamanan, khasiat, dan mutu Corona Virus Disease 2019 (COVID 19)
vaksin yang beredar di Indonesia. berbunyi “Kementerian Kesehatan dan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
bersama dengan pemerintah daerah
201
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (3) (2021): 194-206

provinsi dan pemerintah daerah


kabupaten/ kota melakukan Upaya Yang Dapat Dilakukan
pemantauan dan penanggulangan Oleh Masyarakat Apabila Tidak
kejadian ikutan pasca vaksinasi COVID- Mendapatkan Perlindungan Hukum
19.” Adapun tugas dari lembaga- Pasca Pelaksanaan Vaksinasi Covid-
lembaga yang sudah disebutkan di atas 19 Di Indonesia
memiliki kewenangan dan tugas antara
lain: Apabila masyarakat tidak
mendapatkan perlindungan hukum
1. Sesuai yang terdapat pasca pelaksanaan vaksinasi COVID-19,
pada Pasal 13 A ayat (5) Peraturan maka ada upaya yang dapat dilakukan,
Presiden Republik Indonesia Nomor 14 yaitu dengan mengajukan gugatan
Tahun 2021 tentang Perubahan atas perdata melalui tiga bentuk yaitu
Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun gugatan perdata biasa, Citizen lawsuit,
2020 tentang Pengadaan Vaksin dan dan class action. Gugatan perdata biasa
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka dapat diajukan berdasarkan perbuatan
Penanggulangan Pandemi COVID-19, melawan hukum (onrechtmatige daad),
Kementerian, Lembaga, Pemerintah baik itu yang secara langsung maupun
daerah ataupun Badan sesuai dengan tidak secara langsung dikenakan
kewenangannya itu berhak kepada pelaku. Gugatan hukum yang
memberikan atau mengenakan sanksi dikenakan langsung pada pelaku diatur
administratif bagi sasaran penerima dalam Pasal 1365 KUH Perdata yang
vaksin COVID-19 yang tidak mengikuti menyatakan bahwa “Tiap perbuatan
vaksinasi COVID-19. yang melanggar hukum dan membawa
kerugian kepada orang lain,
2. Sesuai yang terdapat mewajibkan orang yang menimbulkan
pada Pasal 15 A ayat (1) Peraturan kerugian itu karena kesalahannya
Presiden Republik Indonesia Nomor 14 untuk mengganti kerugian tersebut”.
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Gugatan ini pada dasarnya dapat
Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun diajukan kepada pemerintah karena
2020 tentang Pengadaan Vaksin dan pemerintah sudah mengambilalih
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka pertanggung jawaban hukum dari
Penanggulangan Pandemi COVID-19, pembuat vaksin yang sudah tertera
dalam rangka pemantauan kejadian dalam Pasal 11 A ayat (2) Peraturan
ikutan pasca vaksinasi COVID-19 Presiden Republik Indonesia Nomor 14
sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal Tahun 2021 tentang Perubahan atas
15 dilakukan pencatatan dan Pelaporan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun
serta investigasi. 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Dengan adanya peraturan ini, Penanggulangan Pandemi Corona Virus
dapat dilihat bahwa salah satu bentuk Disease 2019 (COVID 19) yang berbunyi
perlindungan hukum represif (untuk pengambilalihan tanggung jawab
menyelesaikan masalah) juga sudah hukum oleh pemerintah terhadap
dilakukan pemerintah Indonesia penyedia vaksin COVID-19
dengan membentuk peraturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
perundang-undangan secara jelas dilakukan sepanjang proses produksi
mengenai penyelesaian masalah dan distribusi telah memenuhi cara
apabila terjadi suatu masalah yang pembuatan obat yang baik atau cara
berkaitan dengan COVID-19 khususnya distribusi obat yang baik.
pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
202
Rahmi Ayunda, Velany Kosasih, Hari Sutra Disemadi
Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap Efek Samping Pasca Pelaksanaan Vaksinasi… Hal 194-206)

Sedangkan gugatan melawan PERMA No. 1 Tahun 2002, “Gugatan


hukum yang dikenakan secara tidak Perwakilan Kelompok adalah suatu tata
langsung kepada pelaku, diajukan cara pengajuan gugatan, dalam mana
berdasarkan Pasal 1367 KUH Perdata satu orang atau lebih yang mewakili
yang menyatakan “Seseorang tidak kelompok mengajukan gugatan untuk
hanya bertanggung jawab, atas diri atau diri-diri mereka sendiri dan
kerugian yang disebabkan sekaligus mewakili sekelompok orang
perbuatannya sendiri, melainkan juga yang jumlahnya banyak, yang memiliki
atas kerugian yang disebabkan kesamaan fakta atau dasar hukum
perbuatan-perbuatan orang-orang yang antara wakil kelompok dan anggota
menjadi tanggungannya atau kelompok dimaksud”
disebabkan oleh barang-barang yang
berada di bawah pengawasannya”. Persyaratan umum dari class
Gugatan ini merupakan tanggung gugat action adalah gugatan mencakup
atas perbuatan melawan hukum yang banyak orang sebagai penggugat;
dilakukan oleh orang lain atau dikenal terdapat kesamaan fakta atau peristiwa,
dengan tanggung jawab pengganti kesamaan dasar hukum, dan jenis
(vicarious lability). Gugatan perdata tuntutan; serta perwakilan kelompok
berikutnya adalah citizen lawsuit. harus jujur dan bersungguh-sungguh
Citizen lawsuit merupakan gugatan melindungi kepentingan kelompok
yang diajukan warga negara terhadap yang diwakili. Wakil kelompok adalah
penyelenggara negara atas kelalaian satu orang atau lebih yang menderita
dalam memenuhi hak-hak warga kerugian yang mengajukan gugatan dan
negara. Kelalaian negara dalam gugatan sekaligus mewakili kelompok orang
citizen lawsuit merupakan bagian dari yang lebih banyak jumlahnya. Dalam
perbuatan melawan hukum, sehingga kasus ini, masyarakat yang sudah
gugatan ini diajukan pada lingkup melakukan vaksinasi COVID-19 yang
peradilan umum sebagai perkara telah dilakukan sejak bulan Januari
perdata. Petitum gugatan citizen 2021 dan mengalami efek samping atau
lawsuit, dapat berupa tuntutan kepada kerugian yang sama dapat berkumpul
negara untuk mengeluarkan suatu untuk membuat suatu gugatan dan
pengaturan yang bersifat umum menunjuk satu orang atau lebih yang
(regeling) agar kelalaian tersebut tidak mewakili kelompok dalam mengajukan
terjadi lagi di kemudian hari. gugatan terhadap pemerintah
dikarenakan adanya kejadian ikutan
Gugatan perdata terakhir adalah pasca vaksinasi COVID-19, dan apabila
class action yang dasar hukumnya pemerintah tidak berkenan untuk
adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun memberikan tanggung jawab yang
1999 tentang Perlindungan Konsumen sebagaimana telah di atur dalam
dan Peraturan Mahkamah Agung Peraturan Presiden Republik Indonesia
(PERMA) No. 1 Tahun 2002 tentang Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Perubahan atas Peraturan Presiden
Action). Gugatan class action, menurut Nomor 99 Tahun 2020 tentang
Pasal 46 ayat (1) huruf b Undang- Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Undang Nomor 8 Tahun 1999, Vaksinasi dalam Rangka
merupakan gugatan yang dapat Penanggulangan Pandemi Corona Virus
dilakukan oleh sekelompok konsumen Disease 2019 (COVID 19).
yang mempunyai kepentingan yang
sama atas pelanggaran yang dilakukan SIMPULAN
oleh pelaku usaha. Sedangkan menurut
203
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (3) (2021): 194-206

Bentuk perlindungan hukum bagi sebagaimana telah diatur sebelumnya


masyarakat terhadap efek pasca dalam yaitu Peraturan Presiden
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
Indonesia berbentuk perlindungan 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
hukum preventif dan represif. Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang
Perlindungan hukum Preventif yang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
dilakukan pemerintah adalah dengan Vaksinasi dalam Rangka
cara membentuk peraturan perundang- Penanggulangan Pandemi Corona Virus
undangan yang mengatur secara detail Disease 2019 (COVID 19) dan Undang-
mengenai ketentuan hukum dalam undang lain, maka ada upaya yang dapat
pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, dilakukan, yaitu dengan mengajukan
guna untuk mencegah terjadinya gugatan perdata melalui tiga bentuk
masalah dimasyarakat yang berkaitan yaitu gugatan perdata biasa, Citizen
dengan efek samping vaksinasi COVID- lawsuit, dan class action.
19 yaitu Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 SARAN
tentang Perubahan atas Peraturan Saran yang dapat diberikan dari
Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang tulisan ini yaitu kepada masyarakat
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Indonesia seharusnya mempelajari
Vaksinasi dalam Rangka lebih lanjut dan mencari tahu mengenai
Penanggulangan Pandemi Corona Virus peraturan terbaru yang telah dibuat
Disease 2019 (COVID 19) dan juga oleh Pemerintah Indonesia mengenai
pemerintah menugaskan Badan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini.
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jangan sampai ada multitafsir yang
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dapat menyebabkan kesalahpahaman
terhadap vaksin Sinovac yang hasilnya dan munculnya masalah di masyarakat
tingkat keampuhan vaksin corona sendiri. Dan saran kepada Pemerintah,
Sinovac sebesar 65,3 persen dan BPOM sebaiknya lebih aktif dalam
juga turut bertanggung jawab terhadap mensosialisasikan pelaksanaan
keamanan, khasiat, dan mutu vaksin vaksinasi COVID-19 beserta dengan
yang beredar di Indonesia. Kemudian peraturan yang mengatur mengenai
juga Bentuk perlindungan Represif yang vaksinasi COVID-19 tersebut sehingga
dilakukan pemerintah yaitu dengan dapat menghilangkan kekhawatiran
menugaskan Kementerian Kesehatan masyarakat terhadap efek samping
dan Badan Pengawas Obat dan vaksin COVID-19 dan masyarakat
Makanan bersama dengan Pemerintah mengetahui dan memahami bentuk
Daerah Provinsi dan Pemerintah perlindungan hukum yaitu pertanggung
Daerah Kabupaten/ Kota melakukan jawaban negara pasca pelaksanaan
pemantauan dan penanggulangan vaksinasi COVID-19 yang telah diatur
kejadian ikutan pasca vaksinasi COVID- dalam peraturan perundang-undangan.
19 dan juga memberikan sanksi
terhadap masyarakat yang melanggar
ketentuan perundang-undangan DAFTAR PUSTAKA
mengenai pelaksanaan vaksinasi Aliffa, U., Rudy, D.G. (2018). Penerapan
COVID-19 ini. Perjanjian Baku Pada Perbankan Menurut
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen, Kertha Semaya, 6(1).
Upaya yang dapat dilakukan oleh
masyarakat yang tidak mendapatkan Alodokter. (2021). Mengetahui Manfaat
perlindungan hukum pasca Vaksin COVID-19 dan Kelompok Penerima
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Prioritasnya.

204
Rahmi Ayunda, Velany Kosasih, Hari Sutra Disemadi
Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Terhadap Efek Samping Pasca Pelaksanaan Vaksinasi… Hal 194-206)

https://www.alodokter.com/mengetahui- who-sebut-penularan-corona-tak-hanya-lewat-
manfaat-vaksin-covid-19-dan-kelompok- droplet-tapi-juga-udara., (diakses tanggal 12
penerima-prioritasnya (diakses tanggal 20 Februari 2021).
Januari 2021).
Komite Penanganan COVID-19 dan
Benuf, K. (2020). Urgensi kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional. (2020).
perlindungan hukum terhadap konsumen Pentingnya Untuk Kenali Gejala COVID-19 Sejak
fintech peer to peer lending akibat penyebaran Dini. Penting untuk Kenali Gejala COVID-19
COVID-19. Jurnal Rechts Vinding: Media Sejak Dini – Masyarakat Umum | Covid19.go.id.
Pembinaan Hukum Nasional, 9(2), 203. (diakses tanggal 13 Februari 2021).

Disemadi, H. S., & Shaleh, A. I. (2020). Kompas. (2020). 1,2 Juta Dosis Vaksin
Banking credit restructuring policy amid Covid-19 Tiba di Indonesia, Siapa Yang Jadi
COVID-19 pandemic in Indonesia. Jurnal Inovasi Prioritas?. 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba
Ekonomi, 5(02). di Indonesia, Siapa yang Jadi Prioritas? Halaman
all - Kompas.com, (diakses tanggal 20 Februari
DetikNews. (2020). Kapan Sebenarnya 2021).
Corona Pertama Kali Masuk RI?. Kapan
Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RI? Kompas. (2020). Jubir Pemerintah:
(detik.com), (diakses tanggal 13 Februari Penerapan Physical Distancing Melalui
2021). Kebijakan PSBB. Jubir Pemerintah: Penerapan
Physical Distancing Diperkuat Melalui
Direktorat Jendral Pencegahan dan Kebijakan PSBB (kompas.com), (Diakses
Pengendalian Penyakit RI (2020). Pedoman tanggal 14 Februari 2021).
Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel
Coronavirus (2019-nCoV), Jakarta: Kompas. (2020). Termasuk Italia, Berikut
Kementerian Kesehatan RI. Negara-Negara yang Lakukan “Lockdown”.
Termasuk Italia, Berikut Negara-negara yang
Fransisco, W. (2020). Interaktif Lakukan "Lockdown" Halaman all -
Masyarakat Terhadap Hukum Dalam Kompas.com, (Diakses tanggal 14 Februari
Kehidupan Normal Baru Pasca COVID- 2021).
19. Journal of Judicial Review, 22(2), 151-164.
Kompas. (2021). 4 Tahapan Vaksinasi
Halodoc. (2021). Coronavirus. dan Reaksi yang mungkin terjadi setelah
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronav divaksin.
irus, (diakses tanggal 12 Februari 2021). https://kesehatan.kontan.co.id/news/catat-4-
tahapan-vaksinasi-dan-reaksi-yang-mungkin-
Ikhsan, I., Disemadi, H. S., Kurniawan, S., terjadi-setelah-divaksin (diakses 20 Januari
& Pujiyono, P. (2020). Upaya Perlindungan Anak 2021).
Dalam Peradilan Pidana Di Era Pemberlakuan
“New Normal” Selama Pandemi Covid-19 Di Kompas. (2021). Diumumkan Awal
Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum, 9(2), 225-242. Maret, Ahli: Virus Corona Masuk Indonesia dari
Januari.
Indonesia. (2021). BPOM Umumkan https://www.kompas.com/sains/read/2020/0
Hasil Uji Klinis Sinovac, Efikasi 65,3 Persen. 5/11/130600623/diumumkan-awal-maret-
BPOM Umumkan Hasil Uji Klinis Sinovac, Efikasi ahli--virus-corona-masuk-indonesia-dari-
65,3 Persen (cnnindonesia.com), (diakses januari. (diakses tanggal 20 Februari 2021).
tanggal 22 Februari 2021).
Kompas. (2021). Bupati Sleman Positif
Izin.co.id. (2020). Apa itu BPOM? Inilah COVID-19 Usai Vaksin, Begini Penjelasan Ahli.
Pengertian Dan Panduan Lengkap Tentang Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Vaksin,
BPOM. Apa Itu BPOM? Inilah Pengertian Dan Begini Penjelasan Ahli Halaman all -
Panduan Lengkap BPOM (izin.co.id), (diakses Kompas.com, (diakses tanggal 22 Februari
tanggal 22 Februari 2021). 2021).

Komite Penanganan COVID-19 dan Navisa, F. D., & Nafisah, R. (2020).


Pemulihan Ekonomi Nasional. (2020). [SALAH] Perlindungan Hukum Terhadap Keluarga
WHO sebut penularan corona tidak hanya Jenazah Yang Terkena Dampak Covid-19 Atas
melalui droplet, tetapi melalui udara. Penolakan Pemakaman. Yurispruden: Jurnal
https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-
205
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (3) (2021): 194-206

Fakultas Hukum Universitas Islam Malang, 3(2), Fitri, W. (2021). Dampak Penyebaran
137-149. Covid-19 terhadap Dunia Pendidikan dan
Sanitasi Di Indonesia. Syntax, 3(1), 56-72.
Sumardjono., & Maria., SW. (2019),
Metodologi Penelitian Ilmu Hukum, Yogyakarta. Fitri, W., Octaria, M., & Suwanny, N.
(2020). Tantangan dan Solusi terhadap
Soleh, M. F. (2020). Penimbunan Alat Ketimpangan Akses Pendidikan dan Layanan
Pelindung Diri pada Masa Pandemi Covid-19: Kesehatan yang Memadai di Tengah Pandemi
Kajian Hukum Pidana Bidang Perlindungan Covid-19. Jurnal Syntax Transformation, 1(10),
Konsumen. Undang: Jurnal Hukum, 3(1), 1-31. 766-776.

Pesulima, T. L., & Hetharie, Y. (2020). Peraturan


Perlindungan Hukum Terhadap Keselamatan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
Kerja Bagi Tenaga Kesehatan Akibat Pandemi tentang Perlindungan Konsumen dan Peraturan
Covid-19. Sasi, 26(2), 280-285. Mahkamah Agung (PERMA) No. 1 Tahun 2002
tentang Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
Tirto.id. (2021). Kartu Vaksinasi COVID- Action).
19: Jadwal Suntik Vaksin 2 Kali Jarak 14 Hari.
Kartu Vaksinasi COVID-19: Jadwal Suntik Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan
Vaksin 2 Kali Jarak 14 Hari - Tirto.ID , (diakses dan Pengendalian Penyakit Nomor
tanggal 21 Februari 2021). HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Prajnaparamitha, K., & Ghoni, M. R. Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
(2020). Perlindungan Status Kerja Dan 2019 (COVID-19).
Pengupahan Tenaga Kerja Dalam Situasi
Pandemi COVID-19 Berdasarkan Perspektif Peraturan Presiden Republik Indonesia
Pembaharuan Hukum. Administrative Law & Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Governance Journal, 3(2), 314-328. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020
tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasi. (2021). Dalam Kamus Besar Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan
Bahasa Indonesia (KBBI Online). Diakses Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID 19).
melalui https://kbbi.web.id/vaksinasi ,
(diakses tanggal 20 Februari 2021).

Pardede, M. (2021). Aspek Hukum


Kekarantinaan Kesehatan dan Perlindungan
Konsumen dalam Penanggulangan Pandemi
Covid-19. Jurnal Penelitian Hukum De
Jure, 21(1), 23-44.

Wikipedia. (2020). Vaksin. Vaksin -


Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas, (diakses tanggal 20 Januari 2021).

Wikipedia. (2021). Efek Samping.


https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_samping
(diakses tanggal 21 Februari 2021).

World Health Organization (2021)..


Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
https://in.vaccine-safety-training.org/vaccine-
reactions.html, (diakses tanggal 21 Februari
2021).

World Health Organization. (2021).


“Pneumonia of unknown cause – China”,
https://www.who.int/csr/don/05-january-
2020-pneumonia-of-unkown-cause-china/en/,
(diakses tanggal 12 Februari 2021).

206

Anda mungkin juga menyukai