Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN

Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat pengganti nilai UTS
mata pelajaran Pengantar Ilmu Lingkungan

DOSEN PEMBIMBING

NOR ASMAWATI

Disusun Oleh :

Nama : Linda Rustanti

Nim : 2011102413036

Kelas : B4

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

KESEHATAN MASYARAKAT

2020/2021

I
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Ⅰ ………………………………………………………

DAFTAR ISI ⅠⅠ ………………………………………………………………

BAB ⅠⅠⅠ………………………………………………………………………

A. Ruang Lingkup Pengetahuan Lingkungan………………………….


B. Atmosphere………………………………………………………….
C. Hidrosphere…………………………………………………………
D. Litosphere…………………………………………………………..
E. Biosphere……………………………………………………………
F. Teori Kurt Lewin……………………………………………………
G. Peran Manusia Dengan Lingkungan……………………………….
H. Permasalahan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia…………….
I. Dinamika Penduduk……………………………………………….
J. Dampak Dinamika Penduduk Terhadap Manusia………………...
K. Ekologi Sebagai Dasar Pengetahuan Lingkungan………………...
L. Asas Lingkungan Hidup ………………………………………….

KESIMPULAN……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

II
A. Ruang Lingkup Pengetahuan Lingkungan

lmu lingkungan merupakan suatu ilmu pengetahuan multi-disiplin karena

didalamnya mencakup berbagai bidang ilmu seperti kimia, fisika, ilmu

kedokteran, ilmu hayati, pertanian, kesehatan masyarakat, teknik sanitasi


dan lain-lain.

Ilmu lingkungan adalah ilmu pengetahuan tentang fenomena fisika dalam

lingkungan. Ilmu ini mempelajari tentang sumber-sumber, reaksi,

transportasi, efek dan kejadian fisik suatu spesies biologi di udara, air dan

tanah dan pengaruh dari kegiatan manusia terhadapnya.

B. atmosphere

atmosper diisyaratkan sebagai selimut pelindung dari gas yang melingkupi


bumi:

(a) atmosfer menopang kehidupan di bumi.

(b) atmosfer melindungi bumi dari lingkungan yang tidak bersahabat yang
berasal dari luar angkasa

(c) atmosfer menyerap sebagian besar sinar kosmik dari luar angkasa dan
sejumlah besar radiasi elektronik dari matahari.

(d) atmosfer dapat mentransmisikan sinar UV, yang tampak dalam bentuk

radiasi inframerah pendek (300-2500 nm) dan gelombang radio (0.14


sampai 40 m).

Atmosfer terdiri atas nitrogen dan oksigen. Disamping itu terdapat pula
argon, karbondioksida dan gas.

III
C. Hidrospher

hidrosfer terdiri atas semua jenis air yang bersumber dari samudera, lautan,

danau, sungai, arus, waduk, bongkahan es kutub, gletser dan air tanah.

(i) secara alami 97% suplay air di bumi adalah di lautan,

(ii) sekitar 2% dari sumberdaya air terkunci di bongkahan es kutub dan


gletser,

(iii) hanya sekitar 1% yang tersisa dalam bentuk sungai-air tawar

permukaan, danau dan air tanah yang cocok digunakan untuk konsumsi

manusia dan penggunaan lainnya.

D. Litosphere

litosfer adalah lapisan luar dari padatan bumi. Lapisan ini terdiri atas

mineral-mineral yang terbentuk di kerak bumi dan tanah misalnya mineral,

materi organik, udara dan air.

E. Biosphere

biosfer menunjukkan alam dari organisme hidup dan interaksi mereka

IV
dengan lingkungan yaitu atmosfer, hidrosfer dan litosfer.

E. Teori Kurt Lewin

Menurut Kurt Lewin, lingkungan adalah tiga jenis yang mempengaruho

keperibadian individu sebagai di bawah ini :

a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan sosial dan budaya
c. Lingkungan psikologis

F. Peran Manusia Dengan Lingkungan

Manusia merupakan makhluk yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi

sehingga mempunyai pemikiran tentang tindakan yang akan dilakukannya.

Manusia juga berinteraksi dengan alam dan lingkungan yang menjadi

tempat tinggalnya. Interaksi tersebut dapat berupa hubungan timbal balik

yang positif maupun negatif. Peradaban manusia menjadi semakin maju

seiring berkembangnya zaman. Kemajuan peradaban tersebut juga

mempunyai efek negatif pada lingkungan hidupnya.

Bisa dilihat dengan jelas, bahwa manusia sekarang cenderung menginginkan

hal praktis dan serba cepat. Kebutuhan mobilisasi yang cepat membuat

manusia sering menggunakan kendaraan bermotor. Asap kendaraan

bermotor ditambah dengan asap pembuangan limbah industri sudah mulai


merusak ekosistem.

Dengan menipisnya lapisan ozon, pemanasan global pun semakin menjadi.

Manusia tidak bisa menutup mata melihat kerusakan yang telah terjadi.

Diperlukan peran aktif manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan

V
hidup sehingga bumi tempat tinggal manusia tetap lestari dan dapat

diwariskan ke generasi yang akan datang.

 Lingkungan Hidup

Menurut Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997, yang dimaksud dengan

lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang yang meliputi semua benda, serta

kesatuan makhluk hidup yang meliputi manusia dan perilakunya terhadap

kelangsungan kehidupan manusia maupun makhluk lain. Lingkungan hidup

mempunyai tiga unsur, yakni unsur fisik, unsur hayati dan unsur sosial
budaya.

 Unsur fisik

Unsur fisik atau abiotik, merupakan lingkungan hidup manusia yang

meliputi benda- benda mati misalnya air, tanah, udara dan cahaya matahari.

Peran unsur fisik sangatlah penting bagi kehidupan manusia dan makhluk

lain. Setiap makhluk hidup membutuhkan udara, atau tepatnya oksigen

untuk bernapas. Setiap makhluk juga membutuhkan air untuk kelangsungan


hidupnya .

 Unsur hayati

Unsur hayati disebut juga dengan istilah biotik, adalah unsur lingkungan

hidup yang meliputi semua makhluk hidup yakni manusia, hewan,

tumbuhan dan organisme kecil lainnya. Lingkungan hayati manusia

berdasarkan pada dimana ia sedang berada. Jika manusia berada di rumah

atau sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh keluarga atau

teman sesama manusia.

VI
 Unsur sosial budaya

Unsur sosial dan budaya merupakan unsur lingkungan yang dibuat manusia.

Unsur tersebut meliputi gagasan, sistem nilai, dan keyakinan dalam

berperilaku sebagai makhluk sosial. Untuk mencapai kehidupan masyarakat

yang teratur, maka diperlukan nilai dan norma yang harus ditaati oleh

seluruh anggota masyarakat.

 Peran Negatif

Makhluk hidup saling berkompetisi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Diantara semua makhluk hidup, manusia adalah makhluk yang mempunyai

kemampuan kompetisi lebih baik. Manusia dapat membuat berbagai macam

alat untuk berkompetisi mempertahankan hidup. Akan tetapi kompetisi

manusia tersebut ternyata juga berdampak negatif bagi lingkungan hidup.

Berikut adalah beberapa peran negatif manusia yang merugikan lingkungan

hidup.

Manusia sering melakukan eksploitasi yang berlebihan sehingga

mengancam ketersediaan sumber daya alam.

Manusia telah mengubah ekosistem alami yang seimbang menjadi

ekosistem buatan yang memerlukan subsidi atau tambahan energi.

Pembangunan yang dilakukan manusia menyebabkan perubahan pada

permukaan bumi yang tak jarang menimbulkan berbagai bencana seperti

banjir air dan longsor.

VII
Perburuan liar dan penebangan pohon sembarangan yang dilakukan manusia

telah merusak ekosistem dan mengancam keanekaragaman flora dan fauna

Adanya senyawa atau energi tertentu yang masuk ke dalam ekosistem

menimbulkan terjadinya pencemaran tanah, pencemaran air dan pencemaran

udara (baca : Penyebab Pencemaran Udara).

 Peran Positif

Manusia sebagai makhluk dominan yang mempunyai pengaruh besar

terhadap lingkungannya mempunyai peran positif untuk menjaga

keseimbangan lingkungan hidupnya. Beberapa peran positif yang dapat

dilakukan manusia adalah :

Menerapkan sistem tebang pilih dan mengatur pengelolaan sumber daya

alam secara bijak terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Mengadakan reboisasi atau penghijauan untuk menjaga kelestarian flora dan

fauna, serta mencegak terjadinya bencana yang diakibatkan oleh

terganggunya keseimbangan lingkungan.

Melindungi flora dan fauna langka dengan menetapkan kawasan cagar alam

dan suaka marga satwa, serta mengawasi ekspor dan impor hewan- hewan

tertentu (baca : Cagar Alam di Indonesia beserta Flora dan Fauna yang

Dilindungi).

VIII
Mengolah limbah industri dengan tepat, serta melakukan daur ulang limbah

atau sampah rumah tangga untuk mengurangi dampak pencemaran

lingkungan. Manusia juga dapat memilah sampah dengan cara membagi

sampah menjadi tiga kategori yakni sampah organik yang nantinya bisa

digunakan sebagai pupuk kompos, sampah anorganik dan sampah logam

yang bisa dimanfaatkan kembali (baca : Cara Pemanfaatan Sampah).

Menerapkan sistem multikultur atau tumpang sari dalam bercocok tanam,

sehingga kesuburan tanah dapat terjaga. Selain itu, pada daerah lereng

gunung dapat diterapkan terassering untuk mengurangi resiko erosi tanah.

Mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian dalam negeri, sehingga

mengurangi impor buah- buahan dan daging dari luar negeri yang secara tak

disengaja dapat membawa telur hama baru yang merugikan petani.

Mengurangi penggunaan bahan- bahan kimia berbahaya yang dapat

mencemari lingkungan, seperti pestisida dan detergen tidak ramah

lingkungan. Pestisida dapat diganti dengan menerapkan metode biological

control yang memanfaatkan musuh alami hama tanaman.

Menghindari pemborosan air sehingga sumber daya air tetap terjaga (baca :

Cara Menjaga Kelestarian Air). Selain itu, manusia juga harus bijak dalam

menggunakan listrik dan bahan bakar (baca : Kekurangan dan Kelebihan

IX
Bahan Bakar Fosil). Menghemat listrik dapat dilakukan dengan penggunaan

alat elektronik yang berdaya rendah dan mematikan lampu jika tidak

digunakan. Sedangkan menghemat bahan bakar dapat dilakukan dengan

membiasakan jalan kaki jika jarak tempuh dekat dan memilih transportasi

umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), yakni dengan

cara mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kerusakan dan

pencemaran lingkungan sebelum melakukan pembangunan (baca : Prinsip

Etika Lingkungan).

Membuat peraturan atau undang- undang yang dapat melindungi kelestarian

dan keseimbangan lingkungan hidup serta keanekaragaman hayati yang ada.

Setelah membuat peraturan, maka aturan tersebut harus benar- benar

dipatuhi dan menindak tegas oknum- oknum yang melanggarnya.

X
G. Permasalahan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia

Kerusakan lingkungan hidup ditandai dengan berkurangnya atau hilangnya

sumber daya air, tanah, udara, kerusakan ekosistem serta punahnya flora dan

fauna.

→ Faktor alam Letusan gunung berapi : angin puting beliung, gempa bumi,

tsunami dan bencana alam lainnya bisa menimbulkan kerusakan lingkungan.

Contohnya kematian hewan, kerusakan rumah, dan lain sebagainya.

→ Ulah manusia : Kerusakan lingkungan hidup akibat ulah manusia


ternyata

lebih besar dan banyak dibanding kerusakan akibat faktor alam. Hal ini

dipicu oleh aktivitas atau perbuatan manusia yang tidak ramah lingkungan.

Contohnya penebangan hutan, aktivitas pembakaran hutan, membuang

sampah ke sungai, dan lain sebagainya.

 Kebakaran hutan

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada

2019, jumlah luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai

1.649.258 Ha atau hektar. Sedangkan pada 2020, luas hutan dan lahan yang

terbakar menurun jadi 296.942 Ha.

XI
Penyebab kebakaran hutan bisa terjadi karena faktor musim kemarau,

keteledoran manusia (membuang puntung rokok yang belum sepenuhnya

mati), pembukaan lahan, serta alasan lainnya.

Artinya tiap perusahaan yang bergerak di sektor kehutanan, perkebunan

serta pertambangan wajib bertanggung jawab secara hukum atas bentuk

kebakaran apapun yang terjadi di atas lahan miliknya.

 Pencemaran Sungai

Pencemaran sungai juga merupakan salah satu bentuk kerusakan

lingkungan. Hal ini bisa terjadi karena ulah manusia, contohnya

pembuangan sampah atau limbah sembarangan sehingga air sungai menjadi

tercemar.

Akibatnya ekosistem di area sungai menjadi terganggu, banyak ikan yang

mati dan penurunan kualitas air. Pencemaran sungai sangatlah mengganggu

kenyamanan serta kesehatan, terlebih lagi bagi warga sekitar yang

memanfaatkan air sungai tersebut.

XII
Mayoritas perusahaan tersebut bergerak di sektor tekstil, kertas serta

makanan. Hal ini menyebabkan adanya proses pembusukan dan air sungai

menghitam.

H. Dinamika Penduduk

Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari

waktu ke waktu, hal ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran,

kematian, dan perpindahan penduduk. ( ketiga hal tersebut dikenal dengan

istilah unsur-unsur dinamika penduduk.) Pertumbuhan penduduk secara

umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami,

pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.

Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang

diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat

dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pa = L – M (Pa =

Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian )

Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang

diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan

penduduk migrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :

Pm = I – E ( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E =

Jumlah emigrasi ).

Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang

disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan

penduduk migrasi dapat dihitung dengan rumus berikut ini : P = (L – M) +

(I – E) ( P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah

XIII
kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )

Tingkat kelahiran (fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau

tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi

dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran

yang menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu

periode.

Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah angka yang

menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia

reproduksi atau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.

Tingkat kematian (mortalitas) merupakan pengurangan jumlah penduduk

pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat

kematian dapat diketahui melalui tiga cara, yaitu:

Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR), adalah angka yang

menunjukkan rata-rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.

Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR), adalah

angka yang menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur

XIV
tertentu perseribu penduduk dalam kelompok yang sama

Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk

Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk antara lain, kelahiran,

kematian, dan perpindahan. Ketiga hal tersebut juga sering disebut sebagai

unsur dinamika penduduk. Berikut penjelasan dari masing-masing faktor:

1. Kelahiran (Natalitas)

Natalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang lahir

per 1.000 penduduk per tahun. Dikutip dari buku Geografi oleh Bambang

Utoyo, secara umum, angka kelahiran atau fertilitas terbagi menjadi tiga

jenis, diantaranya angka kelahiran kasar, kelahiran umum, dan kelahiran

menurut kelompok usia.

Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi

lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk dalam periode tahun tertentu, angka

kelahiran umum menunjukkan jumlah komposisi bayi lahir hidup dari 1.000

penduduk wanita usia reproduksi dalam periode tertentu.

Sedangkan angka kelahiran menurut kelompok usia adalah angka yang

menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk wanita

berdasarkan kelompok umur pada usia reproduksi salam periode tahun

tertentu.

2. Kematian (Mortalitas)

XV
Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika penduduk adalah mortalitas.

Mortalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1.000


penduduk per tahun. Angka kematian penduduk dalam suatu wilayah
disebabkan oleh banyak faktor.

Faktor pendorong kematian di antaranya tingkat kesehatan yang rendah,

fasilitas kesehatan yang kurang mewadahi, bencana alam, wabah, hingga

konflik antar bangsa.

Sementara itu, mortalitas dapat dihambat dengan adanya kualitas kesehatan

yang baik, fasilitas kesehatan yang memadai, hingga kesadaran penduduk

tentang pentingnya kesehatan.

3. Migrasi (Perpindahan)

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.

Migrasi dapat berupa emigrasi yakni perpindahan penduduk dari dalam

negeri ke luar negeri, imigrasi yakni perpindahan penduduk dari luar negeri

ke dalam negeri, transmigrasi yakni perpindahan penduduk dari pulau yang

padat penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya, dan urbanisasi

yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota.

XVI
I. Dampak Dinamika Penduduk Terhadap Lingkungan

 Penurunan Kualitas Lingkungan Akibat Limbah/Sampah

Kualitas lingkungan dapat menurun akibat banyaknya sampah atau bahan

pencemar lain. Sampah yang dihasilkan dalam skala rumah tangga

seringkali tampak sedikit dan tidak dianggap mencemari lingkungan.

Padahal, jika dilihat di sekitar kita justru sampah rumah tangga yang banyak

mencemari lingkungan.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih banyak sampah yang dihasilkan

oleh rumah tangga, sampah yang dihasilkan oleh rumahmu apabila

dibandingkan dengan jumlah sampah rumah temanmu? Tergolong sedikit,

sedang, atau banyak? Sampah rumah tangga yang banyak kamu temukan di

lingkungan sekitarmu termasuk bahan pencemar atau polutan yang

mencemari Dinamika Dan Dampak Kependudukan Dan Lingkungan

Sekitar.

 Berkurangnya Ketersediaan Air Bersih

air tawar yang ada di bumi hanya sekitar 2% dari seluruh jumlah air yang

ada di bumi. Seba gaimana yang kamu ketahui bahwa seluruh makhluk

XVII
hidup yang ada di muka bumi membutuhkan air selama kehidupannya.

Salah satu peranan air adalah untuk diminum. Tahukah ka mu berapa jumlah

air minum yang kamu butuhkan da lam satu hari.

kamu mengetahui bahwa semakin banyak jumlah anggota keluarga, maka

kebutuhan air bersih juga semakin banyak. Begitupula apabila semakin

banyak jumlah penduduk, maka semakin banyak pula jumlah air bersih yang

dibutuhkan.

Kita tidak dapat memungkiri bahwa air adalah kebutuhan pokok setiap

manusia, karena dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari manusia mem

butuhkan air, misalnya untuk mi num, memasak, mandi, mencuci, dan lain-

lain. Dengan kondisi yang demikian, sangatlah mungkin apabila jumlah

penduduk me ningkat maka ketersediaan air bersih juga akan berkurang.

 Berkurangnya Ketersediaan Ruang dan Lahan Pertanian

Dampak lain dari meningkatnya jumlah penduduk adalah berkurangnya ke

XVIII
ter sediaan ruang dan lahan pertanian. Mungkin di antara kamu ada yang

bertanya-tanya, apa pentingnya ruang dan lahan per tanian bagi kehidupan

manusia.Selama proses kehidupannya, manusia selalu membutuhkan ruang

sebagai tem pat tinggalnya.

Contoh yang sederhana adalah pada saat masih kecil atau masih bayi kamu

belum membutuhkan kamar tidur sendiri, karena kamu masih be lum berani

tidur sendiri di kamar sehingga kamu masih tidur bersama dengan kedua

orang tuamu. Akan tetapi, saat ini kamu telah membutuhkan kamar tidur sen

diri.

XIX
J. Ekologi Sebagai Dasar Pengetahuan Lingkungan

Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus

pertanian adalah tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air,

tanah,unsur hara, dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata

dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos.

Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau

pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya ―ilmu yang mempelajari

organisme di tempat tinggalnya‖. Umumnya yang dimaksud dengan ekologi

adalah ―ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme

atau kelompok organisme dengan lingkungannya‖. Saat ini ekologi lebih

dikenal sebagai ‖ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam‖.

Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga

makhluk hidup.

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli

biologi Jerman pada tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke

18 dan 19 juga telah mempelajari bidang-bidang yang kemudian termasuk

dalam ruang lingkup ekologi.

Misalnya Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner

XX
penggunaan mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan

dan regulasi populasi. Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates, Aristoteles,

dan para filosuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang

termasuk dalam bidang ekologi.

Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum


biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai
berikut :

1. Protoplasma : adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa

organik yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.

2. Sel : adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma

dan inti yang terkandung dalam membran. Membran merupakan

komponen yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya.

3. Jaringan : adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama,

misalnya jaringan otot.

4. Organ atau alat tubuh : merupakan bagian dari suatu organisme yang

mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan

daun atau akar pada tumbuhan.

5. Sistem organ : adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang

harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan

tangan, dan antara hidung dengan tangan.

XXI
6. Organisme : adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.

7. Populasi : adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan

beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau

Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung Kulon,

dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.

8. Komunitas : adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang

menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi

berinteraksi satu dengan lainnya.

Misalnya populasi rusa berinteraksi

dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas

berinteraksi dengan populasi ikan mujair.

Makromolekul ——> protoplasma ——> sel ——> jaringan ——> organ

tubuh ——> sistem organ ——> organisme ——> populasi ——>

komunitas ——> ekosistem ——> biosfer.

9. Ekosistem : adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara

XXII
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem

merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup

dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air,

udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu

sistem ekologi.

10. Biosfer : adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan

biosfer kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di

bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan

laut.

XXIII
K. Asas Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada

seluruh bangsa Indonesia merupakan rahmat yang tidak terhingga yang


harus

kita jaga kelestariannya untuk dapat menunjang kelangsungan hidup itu

sendiri. Secara umum dapat dikemukan bahwa yang dimaksud dengan

lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan, dan pengaruh yang

terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup

termasuk kehidupan manusia.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

mengelola lingkungan hidup adalah upaya yang dapat terpadu dalam :

1. Perencanaan Lingkungan

2. Pemanfaatan Lingkungan

3. Pengendalian Lingkungan

4. Pemeliharaan Lingkungan

5. Pengawasan Lingkungan

6. Penegakan Hukum Lingkungan

Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain,tetapi tidak dapat

XXIV
hilang, dihancurkan, atau diciptakan.Hukum Termodinamika Semua energi

yang memasuki sebuah organisme,populasi, atau ekosistem dapat dianggap

sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan.

Tidak ada sistem perubahan energi yang betul-betul efisienHukum

Termodinamika II Semua sistem biologi kurang efisien (hanya

Sebagian energi dipindahkan & digunakan oleh organisme,populasi,

ekosistem lain).Kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalambentuk

panas yang tidak balik+beradiasi ke angkasa.

Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman,semuanya termasuk

sumber alam.Sumber alam :Segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme

hidup,populasi, ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkatyang

optimum, akan meningkatkan pengubahan energi.Materi : hutan,

laut,tambang Energi : gas bumi,air, minyak bumi, matahariRuang :

membantu/menghambat proses kawinWaktu : migrasi ke tempat kondusif,

mengejar teknologi moderen negara berkembang.

Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaannya sudah mencapai

optimum,pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan

sumber alam itu sampaisuatu tingkat maksimum.Melampaui batas

maksimum ini tidak akan ada pengaruh menguntungkan lagi.

Ada dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat

XXV
Merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya

rangsang penggunaan lebih lanjut.

Masyarakat tradisional VS Masyarakat Modern

Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada

saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu.Berdasar pada

teori Darwin & Wallace Organisme yang adaptif yang akan

menang persaingan.Suatu spesies/komunitas dapat bertahan

dalam lingkungan tertentu, yaitu dalam keseimbangan alam secara

keseluruhan,mempunyai daya biak tinggi.

Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam

lingkungan yang ―mudahdiramal‖―Mudah diramal‖ : Ada keteraturan yang

pasti pola faktor lingkungan dalam kurun waktu lama.

Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman

takson,bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu

dapatmemisahkan takson tersebut.

Nicia : keadaan lingkungan yg khas Setiap

spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga spesies tersebut dapat hidup

berdampingan dengan spesieslain lingkungan ditempati jumlah spesies

banyak Spesies makan yang sama toleran lingkungan

ditempati jumlah spesies sedikit.

Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi

XXVI
produktivitasnya.Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan

keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.Efisiensi penggunaan aliran

energi dalam sistembiologi akan meningkat dengan

meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi itu.

Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan

produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah

asimtot Sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah pada peningkatan

efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil.

Sistem yang sudah mantap(dewasa) mengeksploitasi sistem yang

Belum mantap(belum dewasa)Hama tikus, serangga dari hutan rawa

menyerang tanaman pertanian di lahan transmigran.Orang desa bermigrasi

ke kota.Hubunga negara maju-berkembang, menguntungkan negara maju.

Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada

kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan Reaksi terhadap

perubahan lingkungan : Populasi dalam lingkungan belum mantap

lingkungan sudah mantap.Kalau terjadi perubahan drastis

lingkungan,ekosistem sudah mantap lebih terancam, karena genetic populasi

kaku terhadap perubahan.

Lingkungan yg secara fisik mantap memungkinkan terjadinya

XXVII
Penimbulkan karagaman biologi dalam ekosistem yang mantap,yang

kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi Dalam

ekosistem mantap aliran energi yang masuk meningkat Bila terjadi

masalah pada satu jalur, jalur lain akan mengambil alih/berperan.

Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah

keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti

akan mempengaruhi populasi itu.

Elang → Tikus → Tumbuhan

XXVIII
 Kesimpulan

Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen
(H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk
senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Berdasarkan jenisnya air dibagi
menjadi empat yaitu Air Laut, Air Atmosfir, Air Permukaan dan Air Tanah.
Air Permukaan ini terdiri dari air sungai dan air rawa atau danau, sedangkan
air tanah terdiri dari air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air.Sumber
daya aiir merupakan salah satu sumber daya alam yang tergolong tidak
hidup (non-hayati) dan dapat diperbaharui sangat penting bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.

 Daftar Pustaka
http://www.newagepublishers.com/samplechapter/001281.pdf
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/peran-manusia-dalam-menjaga-
keseimbangan-lingkungan
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/faktor-
faktor-menyebabkan-kerusakan-lingkungan-hidup-86
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5706600/dinamika-
penduduk-pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5706600/dinamika-
penduduk-pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5706600/dinamika-
penduduk-pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi
https://www.scribd.com/presentation/348458850/Ilmu-Lingkungan-
Asas-Asas-Lingkungan-Hidup

XXIX
XXX

Anda mungkin juga menyukai