Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Pelestarian Lingkungan Hidup ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Makalah Geografi yang berjudul Makalah Pelestarian
Lingkungan Hidup ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya
selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah
Pelestarian Lingkungan Hidup ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah
Pelestarian Lingkungan Hidup ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

September 2023
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan di
sekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan
sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan
udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.
Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh
manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah
yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara
merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani
dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya
yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis
besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik
( sawah, air, dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta
kesehatan masyarakat).

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi lingkungan hidup?
2. Apa yang dimaksud dengan konversi lingkungan hidup?
3. Apa saja faktor-faktor pencemaran lingkungan?
4. Apa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar?
5. Bagaimana usaha pelestarian lingkungan hidup?
6. Bagaimana keadaan lingkungan sekitar kita?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya yang melangsungkan kehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.
Secara khusus, istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala
sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk
hidup di bumi. Adapun berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi
oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati
yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan
berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap
anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka
bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi
tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak
hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya
berbagai penyakit, dan lain-lain.

B. Konversi Lingkungan Hidup


Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri atas
kata con (together) dan severe (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai
upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun
secara bijaksana (wise use Konservasi dalam pengertian sekarang sering
diterjemahkan sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan sumber
daya alam secara bijaksana).Secara harfiah makna
konservasi (conservation) yang terkait dengan sumber daya alam diartikan
sebagai “the preservation, management, and care of natural and cultural
resources” (pelestarian pengelolaan, dan perawatan sumber-sumber daya alam
dan kultural). Dalam kamus konservasi sumber daya alam disebutkan
konservasi (conservation) adalah upaya pengelolaan sumber daya alam secara
bijaksana dengan berpedoman kepada asas pelestarian. Konservasi juga
diartikan pelestarian, yaitu pengelolaan terencana sumber daya alam sehingga
terjadi berkelanjutan serta keseimbangan alami antara keanekaragaman dan
proses perubahan evolusi dalam suatu lingkungan.

C. Pencemaran Lingkungan Hidup


Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-
bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek
samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya,
pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan
oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan
batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik,
dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari
pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O 2) di udara,
menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan
menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau
tumbuhan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain:
terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan
penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi
pada logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya pertumbuhan
tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat
konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara, adanya peristiwa efek rumah kaca
yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola
iklim bumi dan mencairkan es di kutub dan terjadinya hujan asam yang
disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
2. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah
anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah
juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang
digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-
zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya
ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah
sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak
dapat diolah atau dimanfaatkan.
3. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat
diuraikan dalam air, seperti detergen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan
kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah
juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan
dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau
atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain: terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen, terjadinya ledakan
populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi), pendangkalan dasar
perairan, punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air,
munculnya banjir akibat got tersumbat sampah, dan menjalarnya wabah
muntaber.
4. Pencemaran Suara
Pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi
manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran
karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur,
meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres. Pencemaran
suara adalah tingkat kebisingan yang memiliki kekuatan > 80 desibel.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin-
mesin pabrik, mesin kereta api, mesin jet pesawat, dan instrumen musik.

D. Lingkungan Sekitar
1. Lingkungan sebagai Tempat Tinggal
Setiap makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan
tempat mereka berada. Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan
jenisnya masing-masing.
a. Individu: Makhluk hidup tunggal.
b. Populasi: Kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu
daerah tertentu.
c. Komunitas: Kumpulan populasi yang hidup pada suatu daerah
tertentu.
d. Ekosistem: Kumpulan komunitas yang berinteraksi dengan
lingkungannya dan membentuk suatu sistem.
2. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai
makanan, jaring makanan, dan piramida makanan tepat. Rantai makanan
dalam suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dalam
lingkungan hidup dapat dikatakan sebagai “satu untuk yang lain”. Contoh
rumput dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya.

E. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup


Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab
kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak
hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung
jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya,
pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan
sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam
bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa kebijakan yang
telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini:

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan


Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985
tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan
Industri.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun
1991.
5. Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut ini.
6. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan,
serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak
tergenang.
7. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih
dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
8. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul,
serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar
kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang
ada di dalamnya dapat terjaga.
9. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang
ramah lingkungan.
10.Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para
pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi
hutan secara besar-besaran.
Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian
lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:

1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil.


2. Membuang sampah pada tempatnya.
3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang.
4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan bahan bakar minyak.
5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.

F. Lingkungan Sekitar Kita


Manusia tinggal di bumi dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada
di bumi. Dengan akal pikirannya seharusnya melindungi lingkungan karena
hidupnya sangat tergantung pada lingkungan di bumi. Namun sebaliknya
yang terjadi, di zaman modern sebagian besar manusia tidak terlalu peduli
dengan kerusakan lingkungan yang tengah terjadi. Bukan hanya tidak peduli
saja, bahkan manusia turut berperan aktif menimbulkan kerusakan lingkungan.
Kondisi tersebut terus berlangsung dari waktu ke waktu.
Kita sebagai anak sekolah dan menempati tempat baru membuat kita
harus pandai-pandai beradaptasi dengan lingkungan baru, teman baru,
tempat tinggal baru, dan segala hal yang baru. Awal kita tinggal di tempat
baru memang rasanya tidak begitu nyaman karena belum sling mengenal
teman satu sama lain. Di tempat sekolah yang kita tempati, kebersihan
lingkungan terkadang masih belum memenuhi syarat-syarat konservasi,
terkadang lingkungan masih kotor, sampah menumpuk, kamar mandi kotor,
dan sebagainya. Tetapi sejak dibentuknya kelompok piket setiap harinya,
lingkungan sudah mendingan dibandingkan sebelumnya. Ini semua berkat
kerja sama semua pelajar. Dalam pengerjaan tugas piket harian kita semua
melaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga terwujud semua lingkungan
sekolah yang bersih dan nyaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia
memiliki tiga unsur penting yaitu unsur hayati (biotik), unsur sosial budaya,
dan unsur fisik (abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia
dapat sebagai tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan
sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika
lingkungan itu rusak, baik faktor dari alam maupun faktor dari manusia sendiri.
Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih
dan layak ditempati.

B. Saran
Diharapkan peran serta berbagai pihak untuk melestarikan lingkungan
sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk
ditempati.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_lingkungan_hidup

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkungan

https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan

https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup

https://id.wikipedia.org/wiki/Pelestarian_lingkungan_hidup
DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 B. Rumusan Masalah
 BAB II PEMBAHASAN
 A. Definisi Lingkungan Hidup
 1. Unsur Hayati (Biotik)
 2. Unsur Sosial Budaya
 3. Unsur Fisik (Abiotik)
 B. Konversi Lingkungan Hidup
 C. Pencemaran Lingkungan Hidup
 1. Pencemaran Udara
 2. Pencemaran Tanah
 3. Pencemaran Air
 4. Pencemaran Suara
 D. Lingkungan Sekitar
 1. Lingkungan sebagai Tempat Tinggal
 2. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
 E. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
 F. Lingkungan Sekitar Kita
 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan
 B. Saran
 DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH

MENJAGA KELESTARIAN
LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :

Anda mungkin juga menyukai