Anda di halaman 1dari 7

EKOLOGI DALAM AMDAL

OLEH:
ASRULLAH
13.023.22.201.064

PRODI SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat
dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna memenuhi
tugas dari mata kuliah AMDAL
Makalah ini membahas tentang DAMPAK EKOLOGI DALAM AMDAL, semoga
dengan makalah yang kami susun ini kita dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka
dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen
pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun
kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata kami
mengucapkan terima kasih

Penulis

17 Januari 2015

A. Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan
yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel
(1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia,
hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun
70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat
hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi
dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan,
dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat
tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut :
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke
dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang
menyebabkannya.
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset
perubahan iklim.

B. Kaitan AMDAL dengan Ekologi sebagai Dasar Kajian AMDAL

Kebutuhan akan pembangunan semakin meningkat seiring dengan perkembangan kebutuhan


manusia dalam hal mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari hasil pembangunan tersebut.
Pembangunan dilakukan melalui berbagai pertimbangan, terutama mengenai dampak yang
dihasilkan dari kegiatan pembangun tersebut.
AMDAL merupakan suatu keharusan untuk mengidentifikasi dampak penting dari kegiatan
pembangunan yang akan dilakukan. Ekologi mencakup seluruh hubungan organisme dengan
lingkungannya merupakan dasar kajian AMDAL, yaitu sebagai dasar kajian untuk mengkaji
dampak penting dari suatu kegiatan pembangunan terhadap ekologi.
a. Kelestarian lingkungan
Kelestarian lingkungan mencakup kesehatan lingkungan tanpa pencemaran lingkungan atau
polusi, merupakan salah satu dasar kajian AMDAL. Kelestarian lingkungan merupakan
keinginan bersama dan tidak akan mau jika harus terganggu dengan adanya kegiatan
pembangunan. Amdal bertujuan untuk mengidentifikasi dampak penting dari suatu kegiatan
terhadap kelestarian lingkungan. Misalnya, mencari data mengenai separah bagaimana dampak
yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan. Tanpa AMDAL, kegiatan
pembangunan mungkin akan langsung dilaksanakan tanpa mempertimbangkan berbagai
dampaknya terhadap kelestarian lingkungan yang secara otomatis dapat merusak atau mencemari
kelestarian lingkungan.
Jadi AMDAL sangat berperan penting dalam perencanaan pembangunan demi menjaga
kelestarian lingkungan dengan mempertimbangkan dampak negatif atau penting tehadap
lingkungan dengan hasil kegiatan atau usaha tersebut.

b. Kelangsungan makhluk hidup


Kelangsungan makhluk hidup mencakup diantaranya pertumbuhan yang sehat terhadap tumbuh-
tumbuhan, pepohonan, dan hewan yang dapat berkembang biak dengan baik dalam lingkungan
tertentu. Demi menjaga agar tetap terjaganya kelangsungan makhluk hidup dengan baik dari
dampak suatu kegiatan pembangunan oleh manusia, AMDAL merupakan suatu keharusan yang
harus dilakukan untuk mengkaji dampak penting yang diakibatkan suatu kegiatan pembangunan
terhadap kelangsungan makhluk hidup.
Kelangsungan makhluk hidup ditunjuk sebagai salah satu dasar kalian Amdal karena
kelangsungan makhluk hidup harus tetap terjaga. Dampak yang telah dikaji dengan Amdal dari
kegiatan pembangunan tersebut setidaknya bisa dikurangi atau dicegah demi tetap terjaganya
kelangsungan makhluk hidup tanpa membatalkan kegiatan tersebut.

c. Keseimbangan antara lingkungan Biotik dan Abiotik

Demi untuk tetap terjaganya keseimbangan lingkungan biotik abiotik dimana setiap makhluk
hidup dapat saling berinteraksi dengan baik dengan lingkungannya. Amdal berperan sebagai
pengkaji dari dampak suatu kegiatan pembangunan, yang dengan diketahuinya secara pasti
dampak yang akan terjadi dari kegiatan tersebut, dampak tersebut bisa diatasi demi tetap
terjaganya keseimbangan antara lingkungan biotik dan abiotik, yaitu tdk memusnahkan salah
satu populasi yang dapat berakibat pada keseimbangan lingkungannya dan juga lingkungan yang
tidak tercemari oleh kegiatan tersebut
C. Aturan Hukum Mengenai Lingkungan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi
ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan nusantara dalam
melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Berikut aturan hukum mengenai
Lingkungan Hidup:
1. Undang-Undang Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan
bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
YANG WAJIB MEMILIKI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK
INDONESIA TENTANG JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB
MEMILIKI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP.
D. Ekologi atau Lingkungan Mempengaruhi Status Kesehatan
Lingkungan atau Ekologi merupakan komponen paradigma keperawatan yang
mempunyai implikasi sangat luas bagi kelangsungan hidup manusia, khususnya menyangkut
status kesehatan seseorang. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan internal dan
eksternal yang berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung pada individu,
kelompok/ masyarakat seperti lingkungan yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan
spiritual, iklim, system perekonomian serta politik. Jika keseimbangan lingkungan ini tidak
dijaga dengan baik maka akan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Lingkungan atau ekologi sangat berpengaruh besar dalam status kesehatan manusia,
lingkungan yang bersih sudah pasti ditempati oleh masyarakat yang sehat, sedangkan lingkungan
yang tidak bersih atau kotor atau kumuh sudah pasti ditempati oleh masyarakat yang sering
terserang penyakit.
Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan masyarakat di daerah kita sangatlah beragam,
banyak sekali masyarakat yang membudayakan hidup bersih dan pengaruh nya baik bagi
mereka, di daerah tersebut sedikit sekali orang yang terserang penyakit, namun tidak sedikit juga
masyarakat yang hidupnya jauh dari kebersihan bahkan bisa dikatan kumuh, banyak faktor dan
berbagai hal yang menyebabkan itu terjadi, maka mereka yang hidup jauh dari kebersihan akan
sangat banyak diserang penyakit. Disinilah peran petugas kesehatan untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang lingkungan nya tidak bersih yaitu dengan cara
memberikan penyuluhan-penyuluhan dan cara lainya. Agar setiap jengkal wilayah dan semua
manusia di negara ini bersih dan sehat.
Hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya dan
cara-cara dimana tingkah lakunya dan penyakitnya mempengaruhi evolusi dan kebudayaannya
selalu melalui proses umpan balik. Pendekatan ekologis merupakan dasar bagi studi tentang
masalah-masalah epidemiologi, cara-cara dimana tingkah laku individu dan kelompok
menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang
berbeda-beda. Sebagai contoh pada penyakit malaria ditemukan pada daerah berikilim tropis dan
subtropis sedangkan pada daerah beriklim dingin tidak ditemukan penyakit ini, juga pada daerah
diatas 1700 meter diatas permukaan laut malaria tidak bisa berkembang.
Contoh lain, semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda dengan
bangsa yang baru berkembang. Penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam berdarah, TBC,
dll pada umumnya terdapat pada Negara-negara berkembang, sedangkan penyakit-penyakit
noninfeksi seperti stress, depresi, kanker, hipertensi umumnya terdapat pada negara-negara maju.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada kedua kelompok tersebut.
E. Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan
Kasus pencemaran lingkungan oleh PT Galuh Cempaka
September 2008 kejahatan lingkungan yang telah di lakukan oleh PT Galuh Cempaka yang
merupakan sebuah perusahaan tambang patungan antara PT ANTAM 20 % dan Perusahaan asing
BDI Mining Corp. 80 % sudah nampak jelas. Dalam beberapa tahun belakangan ini pencemaran
maupun dampak pertambangan Galuh Cempaka telah merusak dan mengganggu aktivitas
pertanian masyarakat di Desa Palam, Guntung Manggis dan Cempaka. Material pasir pun
sebagai sisa dari aktivitas pertambangan intan dijual dengan ketidakjelasan hasilnya.
Terkait dengan PT Galuh Cempaka yang ada di Kalsel, menurut organisasi nonpemerintah
yang fokus pada persoalan lingkungan ini, perusahaan tersebut telah melakukan kejahatan
lingkungan, yaitu sengaja melakukan pembuangan limbah atau zat ke aliran sungai yang dapat
membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan orang banyak. "Perbaikan sistem pengolahan air
limbah (Sispal) yang dilakukan oleh PT Galuh Cempaka adalah suatu keharusan yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan, dan itu memang sudah termasuk dalam dokumen AMDAL yang telah
mereka buat sendiri, dan itu tidak menghilangkan kasus kejahatan lingkungan yang telah
dilakukan PT Galuh Cempaka
Menurut Walhi Kalsel, salah satu alat bukti terjadinya kejahatan lingkungannya adalah hasil
penelitian tim gabungan Pemerintah Kota Banjarbaru dan Pemerintah Provinsi Kalsel, melalui
Bappedalda, yang mengakibatkan tingkat keasaman air sungai (ph) mencapai 2,97, sedangkan
Peraturan Gubernur (Pergub) Kalsel mencantumkan ph normal senilai 6 hingga 9. Selain itu, PT
Galuh juga membuang limbah timbal mencapai 0,84, padahal sesuai Pergub Kalsel hanya
dibolehkan 0,1. "Ini tentu saja bertentangan dengan UU Lingkungan Hidup No 23 Tahun 1997
Bab VI tentang Persyaratan Penataan Lingkungan Hidup Pasal 20 ayat 1 "Tanpa suatu keputusan
izin, setiap orang dilarang melakukan pembuangan limbah ke media lingkungan hidup," ujar
Hegar menjelaskan. Juga dengan KUHP Pasal 202 ayat (1) Barang siapa memasukkan barang
sesuatu ke dalam sumur, pompa, sumber atau ke dalam perlengkapan air minum untuk umum
atau untuk dipakai oleh atau bersama-sama dengan orang lain, padahal diketahuinya bahwa
karena perbuatan itu air lalu berbahaya bagi nyawa atau kesehatan orang, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun (matabuana.com).
2. Kasus pencemaran lingkungan oleh PT Adaro Indonesia
Pada Bulan oktober 2009 Pencemaran sungai Balangan terjadi justru tidak lama setelah
Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) RI memberikan penghargaan peringkat HIJAU kepada
PT. ADARO Indonesia dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPPER) Tahun 2009.
Sungai Balangan, merupakan sungai besar yang membelah kabupaten Balangan dimana
bagian hilirnya sampai wilayah Amuntai (Hulu Sungai Utara), Negara (Hulu Sungai Selatan),
Margasari (Tapin) hingga ke Muara Sungai Barito – Banjarmasin. Sungai yang menjadi
urat nadi masyarakat, khususnya kabupaten Balangan dan Amuntai ini sejak Sabtu (24/10) secara
fisik telah berubah warna menjadi coklat kehitaman. Ini membuktikan bahwa sungai tersebut
telah tercemar sebagai dampak dari aktivitas pertambangan batubara PT ADARO Indonesia. Hal
ini juga secara langsung diakui oleh pihak perusahaan melalui Manager External Relationnya
Yunizar Andriansyah.
Berdasarkan informasi dan pantauan WALHI Kalsel di lapangan, beberapa dampak langsung
yang telah dirasakan masyarakat antara lain;
- Ribuan warga di 4 Kecamatan Kabupaten Balangan yakni Kecamatan Paringin, Juai, Paringin
Utara dan Kecamatan Lampihong saat ini tidak bisa mengakses langsung air sungai Balangan
untuk keperluan sehari-hari. Demikian juga yang dialami masyarakat di 4 Kecamatan Kabupaten
Hulu Sungai Utara (Kecamatan Amuntai Tengah, Babirik, Sei Pandan dan Banjang).
- Terancamnya sumber ekonomi para petambak ikan di sepanjang sungai Balangan yang sebagian
besar menggunakan jala apung. Bahkan menurut laporan ikan-ikan yang mereka budidayakan
sudah ada yang mulai mati.
- Terganggunya operasional PDAM di Balangan dan Amuntai hingga terhentinya layanan
distribusi air bersih ke warga selama 3 hari. Keruhnya sungai Balangan ini juga menyebabkan
biaya tinggi bagi PDAM dalam memproduksi air bersihnya.
- Warga yang terpaksa memanfaatkan sungai Balangan untuk keperluan sehari-hari sudah ada
yang mengalami gatalgatal. Belum ada laporan dari warga yang menderita penyakit seperti diare
dll, namun apabila ini terus berlangsung tentunya sangat berbahaya buat masyarakat khususnya
pada balita yang rentan akan penyakit.
Tercemarnya sungai Balangan ini juga telah menuai protes dari sejumlah masyarakat. Pada
hari Senin (26/10) dimana masyarakat Paringin – Kabupaten Balangan melakukan aksi di
depan DPRD Balangan. Kemudian pada hari rabunya giliran masyarakat Amuntai –
Kabupaten Hulu Sungai Utara berbondong-bondong mendatangi kantor PT ADARO Indonesia di
Dahai – Paringin. WALHI Kalsel juga mendapat info bahwa gabungan masyarakat
Amuntai dan Balangan akan melakukan aksi besar-besaran apabila pemerintah dan instansi
terkait lamban menangani kasus ini.
WALHI Kalsel sangat prihatin dan menyayangkan pencemaran sungai Balangan ini justru
terjadi tidak lama setelah Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) RI memberikan penghargaan
kepada PT. ADARO Indonesia dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan HIdup (PROPPER) Tahun 2009 dengan peringkat HIJAU. Artinya
ADARO dalam hal ini telah 2 kali mendapat predikat terbaik dalam pengelolaan lingkungan
hidup seluruh perusahaan di Indonesia dari KLH setelah tahun 2008 yang lalu memperoleh
penghargaan yang sama.
Sebagai bentuk tanggung jawab atas terjadinya pencemaran di Sungai Balangan ini, maka
dengan ini WALHI Kalsel meminta kepada KLH untuk;
1. Mencabut predikat HIJAU yang selama ini diberikan kepada PT ADARO Indonesia dan
selanjutnya KLH harus meninjau kembali proyek PROPPER yang selama ini hanya lebih banyak
digunakan sebagai green wash perusahaan dan cenderung abai terhadap ancaman penderitaan
rakyat. PROPPER juga sarat dengan kepentingan dan membuka peluang terjadinya
penyalahgunaan wewenang (korupsi) oleh pejabat KLH.
2. Mendesak KAPOLDA Kalsel agar segera melakukan penyelidikan atas kejahatan lingkungan
yang telah dilakukan PT ADARO Indonesia.
3. Meninjau ulang AMDAL PT. ADARO Indonesia, karena WALHI Kalsel menganggap AMDAL
tersebut telah gagal dalam menjawab problem pengelolaan lingkungan hidup perusahaan.
Selanjutnya memberi sanksi kepada pembuat AMDAL beserta Komisi AMDALnya.
4. Menuntut kepada PT ADARO Indonesia secepatnya merehabilitasi sungai Balangan yang telah
tercemar dan harus bertanggung jawab kepada masyarakat serta pihak-pihak selama ini telah
dirugikan.
F. Dampak Ekologi
1. Dampak Positif
Kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar yang bertambah yang mana itu dapat mengurangi
tingkat pengangguran khususnya di lingkungan masyarakat tersebut.
2. Dampak Negatif Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat walaupun tidak begitu signifikan.
Polusi udara yang mana dapat mengganggu tingkat kesehatan masyarakat.
Polusi suara yang berasal dari mesin produksi. Dapat mengganggu kenyamanan masyarakat
sekitar.

Anda mungkin juga menyukai