Anda di halaman 1dari 30

Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian yang baik adalah penelitian yang menggunakan metode ilmiah yang
memenuhi beberapa hal, di antaranya adalah desain penelitian harus secara hati-hati
direncanakan untuk memperoleh hasil yang seobyektif mungkin. Percobaan adalah salah satu
jenis penelitian/suatu usaha terencana yang bertujuan untuk mengungkapkan fakta-fakta baru,
atau untuk menguatkan atau membantah hasil-hasil yang sudah ada sebelumnya. Selanjutnya
desain penelitian tersebut di atas disebut perancangan percobaan atau rancangan
percobaan (Design of Experiment). Rancangan percobaan adalah kajian mengenai penentuan
kerangka dasar kegiatan pengumpulan informasi terhadap objek yang memiliki variasi
(stokastik), berdasarkan prinsip-prinsip statistika. Perancangan percobaan dapat dikatakan
sebagai "jembatan" bagi peneliti untuk bergerak dari hipotesis menuju pada eksperimen agar
memberikan hasil yang valid secara ilmiah. Dengan demikian, perancangan percobaan dapat
dikatakan sebagai salah satu instrumen dalam metode ilmiah.
Tujuan dari rancangan percobaan adalah sebagai berikut: memperbaiki proses hasil,
mengurangi keragaman, mengurangi waktu penelitian, dan mengurangi biaya. Perancangan
percobaan dilandasi atas sejumlah prinsip statistika mendasar agar analisis yang diterapkan
terhadap hasil pengamatan valid secara ilmiah yaitu Ulangan : pengalokasian suatu perlakuan
tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi yang seragam dengan Tujuan : (1)
menduga ragam galat, (2) memperkecil galat, (3) meningkatkan ketelitian.. Pengacakan,
dimaksudkan agar setiap unit percobaan memiliki peluang yang sama untuk diberi suatu
perlakuan. Secara statistik untuk validitas/keabsahan dalam menarik kesimpulan agar
kesimpulan yang diambil obyektif. Pengendalian lingkungan (kontrol lokal), usaha untuk
mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan.
Pemilihan rancangan yang sesuai untuk percobaan harus memperhatikan beberapa hal
antara lain:
1. Perlakuan yang akan dicobakan.
Perlakuan yang dicobakan dapat dibentuk dari satu faktor (biasanya dikenal dengan
percobaan satu faktor), dua faktor atau lebih dari dua faktor. Pada percobaan satu faktor
(biasanya disebut juga rancangan dasar) meliputi rancangan acak lengkap (RAL),
rancangan acak kelompok lengkap (RAK) dan rancangan bujur sangkar latin (RSBL).
Percobaan dua faktor meliputi percobaan faktorial, split-plot dan split-blok. Untuk
percobaan dengan lebih dua faktor biasanya digunakan percobaan faktorial.

RAK & RAL by Kelompok 4 1


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

2. Unit eksperimen yang digunakan.


Berdasarkan unit eksperimen yang digunakan dapat ditentukan rancangan dasar yang
sesuai. Bila unit eksperimen yang digunakan tidak homogen sehingga diperlukan
pengelompokkan satu arah digunakan rancangan dasar RAK. Bila diperlukan
pengelompokkan melalui dua arah (biasanya disebut baris dan kolom) digunakan
rancangan dasar RBSL.
3. Pengukuran dari respon yang diamati
Pada bagian ini merupakan rancangan bagaimana respon diukur dari unut-unit percobaan
yang diteliti.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka fokus dari penulisan makalah ini adalah
rancangan percobaan tipe Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok
(RAK).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rancangan percobaan?
2. Bagaimana model rancangan percobaan dengan menggunakan RAL?
3. Bagaimana model rancangan percobaan dengan menggunakan RAK?
4. Bagaimana peranan dan aplikasi RAL/ RAK dalam penelitian pendidikan?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:


1. Yang dimaksud rancangan percobaan
2. Model rancangan percobaan dengan menggunakan RAL
3. Model rancangan percobaan dengan menggunakan RAK
4. Peranan dan aplikasi RAL/ RAK dalam penelitian pendidikan

D. Manfaat

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat lebih memperkaya pengetahuan


pembaca tentang aplikasi teknologi informasi dalam pembelajaran matematika, khususnya
untuk RAL dan RAK.

RAK & RAL by Kelompok 4 2


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

BAB II

PEMBAHASAN

A. Rancangan Percobaan

Sebelum membicarakan perancangan percobaan lebih lanjut, terlebih dahulu


disepakati pengertian tentang percobaan itu sendiri, karena dalam perancangan percobaan
selalu terkait dengan percobaan. Arti dari percobaan adalah:
1. Suatu tindakan atau pengamatan khusus yang dilakukan untuk memperkuat (membuat
konfirmasi) atau meniadakan (menunjukkan ketidakbenaran) sesuatu yang meragukan,
khususnya untuk hal-hal yang kondisinya ditentukan oleh sipeneliti.
2. Suatu tindakan yang dilakukan untuk menemukan beberapa prinsip atau pengaruh yang
tidak atau belum diketahui atau untuk menguji, menguatkan atau menjelaskan beberapa
pendapat atau kebenaran yang diketahui atau diduga.
Secara lebih sederhana percobaan (experiment) adalah suatu usaha yang terencana
utntuk mengungkapkan fakta-fakta baru, atau untuk menguatkan atau membantah hasil-hasil
yang sudah ada sebelumnya.
Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik itu menggunakan
statistik deskriptif maupun statistik inferensia, yang bertujuan untuk mengubah peubah input
menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut. Peranan statistika
dalam penelitian, terutama penelitian yang menggunakan metode percobaan, meliputi
perancangan, pengumpulan data, analisis, inteprestasi hasil analisis, dan penarikan kesimpulan
berdasarkan hasil analisis. Perancangan penelitian mencangkup perancangan perlakuan,
perancangan lingkungan dan perancangan respon. Analisis statistika yang akan digunakan
tergantung pada ketiga macam rancangan ini, dan selanjutnya hasil analisis.
Dalam perancangan percobaan ada beberapa istilah yang dipergunakan dan harus
dipahami terlebih dahulu sebelum membicarakan perancangan percobaan secara lebih rinci.
Istilah istilah tersebut antara lain:

1. Treatment (perlakuan)

Perlakuan adalah suatu prosedur atau metode yang dikenakan pada unit percobaan
dan diukur pengaruhnya serta diperbandingkan satu dengan yang lain. Prosedur atau metode
yang diterapkan dapat berupa pemberian jenis pupuk yang berbeda, dosis pemupukan yang
berbeda, jenis varietas yang digunakan berbeda, pemberian jenis pakan yang berbeda,
kombinasi dari semua taraf-taraf beberapa faktor dan lain-lain.

RAK & RAL by Kelompok 4 3


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

2. Satuan percobaan (Experimental unit)

Satuan percobaan atau unit percobaan adalah unit terkecil dalam suatu percobaaan
yang diberi suatu perlakuan. Unit terkecil biasanya berupa petak lahan, individu, sekandang
ternak dan lain-lain tergantung dari bidang penelitian yang sedang dipelajari. Sebagai contoh
penelitian dibidang pertanian, unit percobaan: kumpulan tanaman dalam petak lahan dengan
ukuran tertentu, perlakuan yang diterapkan misalnya jarak tanam dan pemupukan. Peneliti
bisa mengatur jarak diperoleh akan mengarahkan interpretasi dan kesimpulan yang akan
ditarik. Seperti halnya dengan rancangan percobaan, berbagai teknik analisis statistika juga
telah banyak tersedia, peneliti tinggal memilih mana yang cocok bagi masalah yang
dipelajarinya atau dapat berkonsultasi dengan ahli statistika.
Di dalam memilih rancangan percobaan hendaklah pertama kali dipilih yang paling
sederhana (Complety Randomized Design), sampai diketahui rancangan tersebut dikatakan
tidak mungkin dilanjutkan. Kemungkinan rancangan yang sederhana tidak dapat dipergunakan
karena: dengan mempergunakan rancangan tesebut tujuan dari percobaan tidak dapat
selengkapnya dicapai. Hal ini disebabkan karena keterbatasan unit percobaan dan banyaknya
perlakuan yang akan diuji pengaruh dari variabel nuisance yang ingin juga diketahui dan
sebagainya.
Peranan experimental design (rancangan percobaan) merupakan suatu cabang ilmu
pengetahuan pembantu dalam penelitian ilmiah, yang berguna untuk memberi jawaban yang
pasti mengenai dugaan-dugaan atau pernyataan yang timbul mengenai suatu persoalan
(problem). Selanjutnya dikatakan juga untuk maksud tersebut maka problem itu diteliti secara
experimental yaitu dengan mengadakan percobaan yang mempunyai dasar-dasar statistika.
Tujuan akhir dari percobaan tersebut adalah untuk mengetahui apakah perlakuan (treatment)
dari percobaan itu berbeda nyata (significant) atau tidak nyata (nonsignificant). Adapun untuk
mendapatkan jawaban yang lengkap dari suatu percobaan maka perlu dibuat suatu rancangan.
Dalam rancangan ini perlu disebutkan dengan jelas:
a. Tujuan percobaan
b. Deskripsi percobaan (perlakuan, rancangan/design, jumlah ulangan (replication),
prosedur sampling
c. Metode analisis data
Agar supaya hasil percobaan dapat dipahami orang lain, maka setelah percobaan
selesai, data dianalisis secara statistika kemudian dibuat kesimpulan. Dalam mengambil
kesimpulan dari suatu percobaan perlu dipelajari pengertian analisis ragam (analysis of
variance = anova) tanam yang diinginkan jika dipunyai beberapa tanaman. Kumpulan dari

RAK & RAL by Kelompok 4 4


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

beberapa tanaman ini tentunya membutuhkan petak lahan yang memadahi untuk penanaman
tanaman tersebut. Dengan demikian perlakuan jarak tanam diberikan terhadap sekumpulan
tanaman yang ditanam pada petak lahan.

3. Satuan Amatan (sampling unit)

Satuan amatan adalah bagian dari satuan percobaan (atau anak gugus dari unit
percobaan) tempat dimana respon perlakuan diukur atau kepadanya diterapkan pengamatan
tunggal. Jika respon yang diukur adalah tinggi tanaman maka satuan amatannya adalah satu
tanaman jagung dalam unit percobaan.
Satuan amatan ini dapat berupa satu-satuan percobaan secara lengkap, misalnya
seekor sapi dalam percobaan makanan ternak, merupakan sastu-satuan percobaan yang
sekaligus merupakan satu-satuan amatan. Dapat pula satuan amatan merupakan sebagian dari
satuan percobaan, misalnya sebatang/sepohon tanaman yang merupakan satu-satuan
percobaan, maka beberapa lembar daun yang diobservasi merupakan satuan amatan.

4. Experimental Error (galat percobaan)

Galat percobaan adalah suatu ukuran ketidak mampuan materi percobaan untuk
memberikan respon yang sama terhadap perlakuan yang sama yang diterimanya.
Ketidakmampuan tersebut justru merupakan ciri spesifik dari materi-materi percobaan.
Dengan kata lain galat merupakan petunjuk bahwa materi percobaan itu memberikan respon
yang bervariasi, sekalipun semuanya mendapatkan perlakuan yang sama.

5. Analisis Variansi / Ragam (Analisis of Variation = Anova)

Dalam analisis ragam, keragaman total diuraikan kedalam komponen-komponennya.


Sedapat mungkin komponen-komponen tersebut bebas antara yang satu dengan yang lainnya
sehingga dapat ditentukan sebaran (distribusi) dari ratio dua buah komponen keragaman. Dua
buah atau lebih komponen keragaman (selain nilai tengah dan galat percobaan), pengujian
terhadap komponen yang satu tidak akan mempengaruhi pengujian terhadap lainnya. Disebut
dengan analisis ragam karena memang ragam dari masing-masing sumber keragaman yang
digunakan dalam pengujian (uji F), merupakan penduga tak bias dari ragam populasi jika
hipotesis nol yang dikemukakan benar. Selengkapnya analisis ragam ini dapat disajikan dalam
tabel Anova. Dalam mempelajari komponen-komponen ragam, analisis ragam digunakan
untuk mengetahui sejauh mana keaneka ragaman (variabilitas) dari perlakuan tersebut. Bila
berdasarkan tabel anova hipotesis nol ditolak, maka diperlukan uji lanjut (uji pembanding
berganda) untuk dapat memberikan kesimpulan lebih terperinci tentang percobaan (penelitian)
yang dilakukan.

RAK & RAL by Kelompok 4 5


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

Tiga unsur utama (prinsip dasar) untuk pendugaan yang sahih (valid) dari galat
percobaan dan usaha meminimumkan galat percobaan guna meningkatkan ketelitian
percobaan di dalam perancangan percobaan yaitu:

1. Ulangan (replikasi)

Bila suatu perlakuan muncul lebih dari satu kali dalam suatu percobaan, maka
dikatakan bahwa perlakuan itu mempunyai ulangan. Dalam hal ini pengertian pengulangan
adalah pengulangan dari perlakuan dasar. Pengulangan mempunyai tujuan dan fungsi sebagai
berikut:

a. untuk menghasilkan dugaan bagi galat percobaan


b. meningkatkan ketepatan percobaan
c. memperluas cangkupan kesimpulan percobaan melalui pemilihan dan penggunaan yang
tepat satu-satuan percobaan yang lebih bervariasi.
d. mengendalikan ragam galat percobaan

2. Pengacakan (randomisasi)

Pengacakan yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk
diberi suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat
menggunakan cara sederhana yaitu lotere atau menggunakan tabel bilangan acak. Pengacakan
menyebabkan pengujian menjadi berlaku yang menyebabkan pula data dianalisis dengan
anggapan seolah-seolah asumsi tentang independen dipenuhi. Pengacakan tidak menjamin
terjadinya independensi, melainkan hanyalah memperkecil adanya koreksi antar pengamatan.
Pengacakan merupakan suatu cara untuk mengendalikan atau menghilangkan bias.

3. Pengendalian Lingkungan (local control)

Pengendalian lingkungan adalah usaha untuk mengendalikan keragaman yang muncul


akibat keheterogenan kondisi lingkungan. Usaha-usaha pengendalian lingkungan yang dapat
dilakukan yaitu dengan melakukan pengelompokkan/bloking satu arah, dua arah maupun
multi arah. Pengelompokkan dikatakan baik jika keragaman didalam kelompok minimum dan
keragaman antar kelompok maksimum. Pembuatan kelompok sangat tergantung dari kondisi
atau karakteristik unit percobaan yang digunakan dalam percobaan (penelitian) dengan syarat
kelompok tidak berinteraksi dengan perlakuan. Adapun tujuan dari pengelompokkan adalah
untuk mereduksi pengaruh dari peubah-peubah yang tak terkendali.
Rancangan percobaan secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian,
yaitu rancangan perlakuan, rancangan lingkungan, dan rancangan pengukuran.

RAK & RAL by Kelompok 4 6


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

1. Rancangan perlakuan berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut


dibentuk atau keterkaitan antar perlakuan. Rancangan ini terbagi atas 3 jenis: satu faktor
(RAL, RAKL, RBSL), dua faktor dan tiga faktor (faktorial, split plot, strip plot).
2. Rancangan lingkungan mengenai bagaimana perlakuan ditempatkan pada setiap unit
dalam percobaan. Rancangan ini meliputi Rancangan Acak Lengkap (RAL), Rancangan
Acak Kelompok Lengkap (RAKL), Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), dan
Rancangan Lattice (RL).
3. Rancangan pengukuran berkaitan dengan bagaimana respons percobaan diambil dari
unit-unit percobaan yang diteliti.

B. Rancangan Acak Lengkap

Rancangan acak lengkap (RAL) dapat dinyatakan sebagai dasar (awal) dari semua
jenis rancangan percobaan yang telah dikenal. Jenis rancangan ini adalah yang paling
sederhana dibanding rancangan percobaan lainnya. Ciri khas dari rancangan ini yang
membedakannya dengan rancangan lingkungan lain adalah bahwa bahan percobaan yang
digunakan harus bersifat homogen. Kehomogenan yang dimaksud di sini yaitu bahwa selain
makhluk (hewan, tumbuhan) yang digunakan sebagai bahan percobaan, kehomogenan juga
diperlukan pada tempat percobaan yang digunakan seperti laboratorium, kandang, dan lahan
pertanian.
RAL dapat didefinisikan sebagai rancangan dengan perlakuan yang disusun secara
random untuk seluruh unit percobaan. Tidak ada pembatasan yang dikenakan dalam
menyusun perlakuan untuk tiap unit percobaan. RAL merupakan jenis rancangan percobaan
yang paling sederhana.

1. Ciri-ciri RAL
a. Satuan percobaan homogen (dianggap seragam)
b. Hanya ada 1 sumber keragaman, yaitu Perlakuan
c. Keragaman respon disebabkan oleh perlakuan dan galat (kesalahan dalam
pengamatan/pencatatan data/faktor lain)
d. Faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan dapat dikontrol.
e. Banyak dilakukan di laboratorium atau rumah kaca.

RAK & RAL by Kelompok 4 7


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

2. Pengacakan
Pengacakan merupakan upaya yang dilakukan untuk memperoleh nilai penduga yang
tidak bias, balik bagi sisaan percobaan, nilai tengah, maupun beda antar nilai tengah tersebut.
Sebagai contoh denah hasil pengacakan penempatan perlakuan pada setiap satuan percobaan
untuk percobaan dengan RAL, yang terdiri dari 4 perlakuan (yang disimbolkan dengan A, B,
C, dan D) dan diulang sebanyak 4 kali, sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini.

C D D A
A A B C
B C B D
D C A B

Pada gambar di atas tampak bahwa pada suatu baris atau lajur boleh terdapat
perlakuan yang sejenis. Hal ini merupakan salah satu ciri dari percobaan yang dirancangan
dengan RAL. Hasil tersebut diperoleh dengan langkah-langkah berikut ini:
a. Susunlah denah percobaannya, misalnya untuk 4 percobaan dengan 4 ulangan untuk
masing-masing perlakuan sehingga terdapat 16 satuan percobaan. Satuan percobaan
dapat dibuat dalam satu baris, satu kolom, atau dalam beberapa baris dan kolom. Sebagai
contoh satuan percobaan dibagi dalam 4 baris dan 4 kolom, sebagaimana disajikan pada
berikut ini:

b. Nomori satuan percobaan tersebut dari 1 sampai 16, seperti berikut ini
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15 16

c. Acaklah secara berurutan (atau urutan lain yang telah ditetapkan sebelumnya) mulai dari
nomor pertama hingga ke-16 untuk menentukan perlakuan mana yang akan dikenakan
pada satuan percobaan tersebut. Pengundian dapat dilakukan misalnya dengan

RAK & RAL by Kelompok 4 8


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

menggunakan undian yang terdiri dari 16 kertas dimana setiap kertas telah dinomori
keempat perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Sebagai contoh, hasil pengacakannya
sebagai berikut :
C D D A
A A B C
B C B D
D C A B

d. Dengan demikian, berdasarkan denah di atas, sebagai contoh perlakuan ke-3 (C)
diberikan pada satuan percobaan pertama, kedelapan, kesepuluh dan yang keempat belas.

3. Model Linier
Pengacakan yang dilakukan dalam percobaan ini dilakukan secara lengkap, dan tidak
adanya sumber keragaman lain yang diperkirakan sebelumnya, maka hanya terdapat satu
sumber keragaman dalam model RAL. Model linier untuk percobaan yang dilakukan
dengan RAL adalah sebagai berikut:
= + +
Di mana simbol tersebut adalah
: nilai respons dari perlakuan ke-I pada ulangan ke-j yang teramati
: nilai rataan umum
: kontribusi perlakuan ke-i
: sisaan dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j

4. Langkah Analisis

Langkah-langkah dalam menganalisis Rancangan Acak Lengkap:


1. Hitung faktor koreksi: FK = Y..2/ a.n
2. Hitung jumlah kuadrat total
JKT = Yij2 FK = (Y112+ Y122 + Y132 + . ++ Y532 ) FK
3. Hitung jumlah kuadrat perlakuan
JKP = Yi*2/n FK
JKP = (Y1.2+ Y2.2 + Y3.2 + Y4.2 + Y5.2 )/r FK
4. Hitung jumlah kuadrat galat: JKG = JKT JKP
5. Buat Tabel ANOVA dan cari Ftabel

RAK & RAL by Kelompok 4 9


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

db perlakuan = a-1
db galat = a. (n-1)
db total = ( a.n )-1
6. Hitung Kuadrat tengah (KT) masing-masing sumber keragaman:
KTP = JKP / db Perlakuan
KTG = JK galat / db galat
7. Hitung nilai F hitung (F hit.)
F hit = KTP / KTG
8. Tentukan nilai F tabel dengan kolom = db perlakuan dan baris =db galat.
9. Bandingkan antara F hitung dan F tabel : F hitung > F tabel, maka tolak Ho pada taraf
kepercayaan .
10. Jika ternyata, Ho ditolak (H1 gagal ditolak), langkah selanjutnya melakukan Uji
pembandingan berganda (uji lanjut) untuk menentukan perlakuan mana yang
menyebabkan Ho ditolak. Beberapa uji dapat digunakan, seperti : LSD, Tukey,
Duncan
cukup pilih salah satu saja.
11. Perhitungan koefisien keragaman (KK):
KK adalah ukuran nilai keragaman hasil pengamatan. Semakin besar nilai KK
berarti semakin besar keragaman dalam satu ulangan, yang berarti tingkat
ketelitian semakin rendah.

5. Interprestasi Hasil Analisis Data

Jumlah Kuadrat
Sumber Derajat
kuadrat tengah F hitung F tabel
keragaman bebas (db)
(JK) (KT)

Perlakuan a-1 JKP KTP (KTP/KTG) Fa-1;a(n-1)()

Galat a. (n-1) JKG KTG

Total (a.n) -1 JKT

RAK & RAL by Kelompok 4 10


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

Guna menginterprestasi tabel analisis ragam, berikut ini disajikan dalam tabel di bawah ini
yang merupakan contoh tabel analisis ragam yang perhitungannya dilakukan secara manual.
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F tabel
F hitung
Keragaman Kuadrat bebas Tengah (0,05)
Perlakuan 144.8815 3 48.2938 6.34 3.24
Sisaan 121.8040 16 7.61275
Total 266.6855 19
Pada tabel di atas tampak bahwa hasil percobaan yang dianalisis merupakan
percobaan RAL dengan 4 perlakuan, dimana masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5
kali. Hipotesis yang diuji pada taraf kepercayaan 95% sebagaimana disajikan pada table
analisis ragam untuk model RAL di atas adalah
0 : Semua rataan respons dari perlakuan yang diuji adalah sama
1 : Paling tidak ada sepasang perlakuan yang berbeda nilai rataan responsnya.
Atau secara matematik hipotesis untuk model RAL tersebut adalah
0 = untuk semua pasang (i,j)
1 untuk paling sedikit satu pasang (i,j)
Hasil analisis ragam sebagaimana disajikan pada tabel tampak bahwa nilai F hitung
lebih besar dari nilai F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat cukup bukti untuk menolak
0 . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa paling sedikit terdapat sepasang perlakuan
yang berbeda pada taraf kepercayaan 95% ( = 5%).

C. Rancangan Acaka Kelompok (RAK)

Rancangan acak lengkap hanya dapat digunakan apabila tidak terdapat sumber
keragaman selain pengaruh perlakuan yang telah diperkirakan sebelumnya. Ciri khas dari
rancangan ini adalah adanya pengontrolan (pemblokiran) perngaruh-pengaruh luar yang telah
diperkirakan sebelumnya dapat turut mempengaruhi nilai respons teramati.
RAK adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan
percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang dinamakan kelompok dan kemudian
menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing kelompok. Tujuan
pengelompokan satuan-satuan percobaan tersebut adalah untuk membuat keragaman satuan-
satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan
antar kelompok sebesar mungkin.

RAK & RAL by Kelompok 4 11


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

1. Ciri-ciri RAK
a. Syarat pengelompokan yaitu keragaman (variasi) dalam kelompok lebih kecil
dibandingkan variasi antar kelompok.
b. Apabila pengelompokan tidak baik maka sama saja melakukan percobaan dengan
RAL

2. Pengacakan
Prosedur pengacakan untuk percobaan yang menggunakan rancangan ini dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Kelompokkan satuan percobaan yang relatif sama dan pisahkan satuan percobaan yang
relatif berbeda. Misalkan pada penelitian lapang di bidang pertanian, maka lahan yang
berdekatan cenderung homogen karakteristiknya, sedangkan lahan yang berjauhan
cenderung heterogen sehingga membentuk kelompok yang berbeda. Contoh lainnya yaitu
bahwa buah dari pohon yang sama cenderung membentuk kelompok kelompok yang
sama dibandingkan buah yang berasal dari pohon apalagi tempat yang berbeda. Sebagai
contoh bagan percobaan dengan RAK untuk 4 perlakuan dan 4 kelompok disajikan pada
denah berikut.
I II III IV

b. Nomorilah satuan percobaan untuk setiap kelompok, sebagai contoh seperti berikut ini.
Penomoran tidak harus dalam urutan yang tetap, namun setiap satuan percobaan dalam
kelompok dipastikan mempunyai satu nomor.
I II III IV
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
c. Acaklah pada masing-masing kelompok untuk menentukan perlakuan yang a kan dikenai
pada satuan percobaan pada kelompok tersebut. Salah satu hasil pengacakan untuk
percobaan yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada lahan percobaan
dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok disajikan berikut ini.

RAK & RAL by Kelompok 4 12


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

I II III IV
C D D B
A A C C
B C B D
D B A A
Menunjukkan bahwa dalam setiap kelompok, satu jenis percobaan hanya muncul
sekali. Hal tersebut menyebabkan penyedian bahan untuk percobaan ini tidak fleksibel, karena
jumlah bahan percobaan harus sama dengan jumlah taraf dari faktor perlakuan yang diuji.
Permasalahan yang timbul adalah apabila terjadi kekurangan bahan percobaan sehingga untuk
setiap kelompok tidak semua perlakuan dapat diuji.

3. Model Linier
Pada RAK, diketahui bahwa terdapat dua faktor utama yang menentukan keberadaan
respons yaitu faktor perlakuan yang diuji dan kelompok. Di luar kedua faktor tersebut, faktor-
faktor lainnya tidak diketahui dan tidak dapat diperkirakan sebelum penelitian dilakukan.
Faktor yang tidak diketahui ini dalam model linier yang digunakan masuk dalam faktor sisaan
(error).
Model linier untuk RAK adalah :
= + + +
Di mana simbol tersebut adalah
: nilai respons dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j yang teramati
: nilai rataan umum
: kontribusi perlakuan ke-i
: kontribusi perlakuan ke-j
: sisaan dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j

4. Langkah Analisis

Langkah-langkah dalam menganalisis Rancangan Acak Kelompok:


1. Hitung faktor koreksi: FK = Y..2/ a.n
2. Hitung jumlah kuadrat total
JKT = Yij2 FK = (Y112+ Y122 + Y132 + . ++ Y532 ) FK
3. Hitung jumlah kuadrat perlakuan
JKP = Yi*2/n FK

RAK & RAL by Kelompok 4 13


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

JKP = (Y1.2+ Y2.2 + Y3.2 + Y4.2 + Y5.2 )/r FK


3. Hitung jumlah kuadrat kelompok
JKP = Y*j2/a FK
4. Hitung jumlah kuadrat galat: JKG = JKT JKP - JKK
5. Buat Tabel ANOVA dan cari Ftabel
db perlakuan = a-1
db kelompok = n-1
db galat = a. (n-1)
db total = ( a.n ) 1
6. Hitung Kuadrat tengah (KT) masing-masing sumber keragaman:
KTP = JKP / db Perlakuan
KTK = JKK / db Kelompok
KTG = JK galat / db galat
7. Hitung nilai F hitung (F hit.)
F hit = KTP / KTG
F hit = KTK / KTG
8. Tentukan nilai F tabel dengan kolom = db perlakuan dan baris =db galat.
Tentukan nilai F tabel dengan kolom = db kelompok dan baris =db galat.
9. Bandingkan antara F hitung dan F tabel : F hitung > F tabel, maka tolak Ho pada taraf
kepercayaan .
10. Jika ternyata, Ho ditolak (H1 gagal ditolak), langkah selanjutnya melakukan Uji
pembandingan berganda (uji lanjut) untuk menentukan perlakuan mana yang
menyebabkan Ho ditolak. Beberapa uji dapat digunakan, seperti : LSD, Tukey,
Duncan
cukup pilih salah satu saja.
11. Perhitungan koefisien keragaman (KK):
KK adalah ukuran nilai keragaman hasil pengamatan. Semakin besar nilai KK
berarti semakin besar keragaman dalam satu ulangan, yang berarti tingkat
ketelitian semakin rendah.

RAK & RAL by Kelompok 4 14


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

Efisiensi Relatif (ER)

(1 + 1) (2 + 3) . ()
= 100%
(2 + 1) (1 + 3) . ()

5. Interpretasi Hasil dan Analisis Data

Sumber Jumlah Kuadrat


db F hitung F tabel
Keragaman Kuadrat Tengah

Perlakuan a-1 JKP KTP KTP/KTG F(p,g)

Kelompok n-1 JKK KTK KTK/KTG F(k,g)

Galat (a-1)(n-1) JKG KTG

Total a.n-1 JKT

Dibandingkan dengan RAL, pada model linier RAK terdapat tambahan satu sumber
keragaman, yaitu adalah aspek kelompok. Dengan demikian pada tabel analisis ragamnya juga
terhadap satu tambahan sumber keragaman, yaitu kelompok sebagai contoh akan digunakan
hasil analisis secara manual sebagaimana disajikan pada table berikut ini:
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat
Fhitung Ftabel
Keragaman Kuadrat bebas Tengah
Kelompok 38.743 4 9.6858
Perlakuan 144.8815 3 48.2938 6.98 3.49
Sisaan 83.061 12 6.9218
Total 266.6855
Hipotesis yang diuji dalam penelitian percobaan yang menggunakan model RAK
sama dengan hipotesis pada model RAL, yaitu:
0 = untuk semua pasang (i,j)
0 untuk paling sedikit satu pasang (i,j)
Pada kasus untuk table diatas diketahui, di mana terdapat 4 perlakuan yang diuji, hipotesisnya
adalah:
0 1 = 2 = 3 = 4
0 untuk paling sedikit satu pasang (i,j), i,j = 1,2,3,4

RAK & RAL by Kelompok 4 15


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

Hasil analisis sebagaimana disajikan pada tabel menunjukkan bahwa nilai Ftabel yang
dihasilkan lebih besar dari nilai Fhitung (6,98 > 3.49). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
cukup bukti untuk menolak 0 . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa paling tidak
terdapat sepasangan perlakuan yang berbeda pada tingkat kepercayaan 5 persen. Dengan kata
lain terdapat perlakuan yang menghasilkan respons yang berbeda, sehingga diperlukannya uji
lanjutan.

RAK & RAL by Kelompok 4 16


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

BAB III

APLIKASI DAN ANALISIS DENGAN SPSS

1. Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Contoh Kasus:

Suatu penelitian akan dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode mengajar yang
digunakan guru terhadap hasil belajar matematika siswa (HBM) SMA kelas X khusus pada
materi SPLDV. Ada berbagai macam metode mengajar dalam pembelajaran, tetapi pada
penelitian ini akan dipilih secara acak 4 metode mengajar yang dianggap sesuai dengan
karakteristik materi tersebut yaitu ceramah, Tanya jawab, problem posing, dan diskusi. Untuk
keperluan itu telah dipilih secara acak 16 kelas yang relatif seragam, dengan rata-rata
kemampuan awal siswa relative sama. Secara acak 16 kelompok tersebut dibagi kedalam 4
kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan pembelajaran dengan salah satu metode
tersebut. Guru yang mengajar dikelas tersebut telah dipilih sedemikian rupa sehingga
dianggap mempunyai karakteristik yang hampir sama. Setelah pembelajaran selesai semua
kelas mendapat tes dengan soal dan waktu yang sama. Berikut adalah data rata-rata nilai tes
HBM siswa yang digunakan dalam penelitian

Metode Mengajar
Kelas Jumlah
Ceramah Tanya Jawab Problem Posing Diskusi
1 8,20 7,00 8,70 6,20 30,10
2 9,20 6,80 7,50 6,80 30.30
3 9,40 5,80 9,30 7,50 32,00
4 7,50 5,30 8,90 5,50 27,20
Jumlah 34,30 24,90 34.4 26,00

RAK & RAL by Kelompok 4 17


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

Langkah-langkah SPSS

1. Analyze Compare Means One Way ANOVA

2. Selanjutnya akan muncul tampilan sebagai berikut

RAK & RAL by Kelompok 4 18


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

3. Masukkan HBM ke kolom Dependent List dan Metode Mengajar ke kolom Factor.

4. Klik pilihan Options pada Statistic kemudian pilih Descriptive dan Homogenity of
Varians kemudian klik Continue

5. Untuk mengakhiri klik OK selanjutnya akan muncul output SPSS dan kemudian
diinetpretasikan

RAK & RAL by Kelompok 4 19


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

Descriptives

95% Confidence Interval


Std.
N Mean Std. Error for Mean Min Max
Deviation
Lower Bound Upper Bound

Ceramah 4 8.5750 .88835 .44418 7.1614 9.9886 7.50 9.40


Tanya Jawab 4 6.2250 .80984 .40492 4.9364 7.5136 5.30 7.00
Problem
4 8.6000 .77460 .38730 7.3674 9.8326 7.50 9.30
Posing
Diskusi 4 6.5000 .85245 .42622 5.1436 7.8564 5.50 7.50

Total 16 7.4750 1.37283 .34321 6.7435 8.2065 5.30 9.40

Test of Homogeneity of Variances


HBM

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

.174 3 12 .912

Analisa ini bertujuan untuk menguji apakah keempat metode mengajar tersebut sama atau
berbeda

Hipotesis :
H0 : Keempat metode mengajar mempunyai varian yang sama
H1 : Keempat metode mengajar mempunyai varian yang tidak sama

Dasar pengambilan keputusan


Jika probabilitasnya (sig) > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitasnya (sig) < 0,05, makaH0 ditolak

Keputusan :
Pada kolom Test of Homogenity Variances dapat dilihat probabilitasnya sebesar 0,912 > 0,05,
sehingga H0 diterima artinya keempat perlakuan mempunyai varian yang sama.

RAK & RAL by Kelompok 4 20


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

ANOVA
HBM

Sum of
Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 19.955 3 6.652 9.600 .002


Within Groups 8.315 12 .693
Total 28.270 15

Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan keempat metode pembelajaran
terhadap HBM

Hipotesis :

H0 : rata-rata HBM siswa dari keempat metode yang digunakan adalah sama

H1 : paling sedikit ada satu rata-rata HBM siswa berbeda dari keempat metode yang
digunakan

Dasar pengambilan keputusan :

Jika F hitung < F table atau sig > 0,05 maka H0 diterima

Jika F hitung > F table atau sig < 0,05 maka H0 ditolak

Pada table anova diperoleh nilai sig 0,02 < 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya ada perbedaan
rata-rata pemebrian HBM untuk keempat metode mengajar yang digunakan

Untuk melihat perbedaan perlakuan yang berbeda dilanjutkan denga uji lanjut sesuai dengan
yang kita inginkan

2. Rancangan Acak Kelompok (RAK)

Contoh Kasus:
Suatu penelitian dlakukan untuk membandingkan pengaruh jenis media pembelajran yang
digunakan guru terhada HBM siswa kelas XI SMA khusus pada pokok bahasan SPLDV. Jenis
media yang dimaksudkan adalah cetak, audio, dan berbasis computer. Untuk keperluan
terseebut telah dipilih secara acak 9 kelas, namun setelah dilakukan tes kemampuan awal
ternyata kelompok tersebut dapat digolongkan kedalam 3 kelompok yaitu kelompok rendah,

RAK & RAL by Kelompok 4 21


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

sedang, dan tinggi. Masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan 3 jenis metode tersebut.
Setelah pembelajaran selesai semua kelas ,endapat tes dengan soal dan waktu yang sama.
Berikut data tentang rata-rata nilai tes siswa dari kesembilan kelas yang digunakan dalam
penelitian.
Kemampuan Jenis Media Pembelajaran Jumlah
Awal Siswa Audio Cetak Komputer
Rendah 8,31 6,52 7,43 22,26
Sedang 8,95 6,83 6,00 21,78
Tinggi 7,72 5,91 6,25 19,88

Langkah-Langkah SPSS
1. Analyze General Linear Model Univariat

RAK & RAL by Kelompok 4 22


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

2. Selanjutnya akan muncul tampilan berikut

3. Kemudian masukkan Hasil Belajar Siswa ke kotak dependent Variable. Kemudian


masukkan Media Mengajar dan Kemampuan Awal ke dalam Kotak Fixed Factor

RAK & RAL by Kelompok 4 23


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

4. Selanjutnya klik Model maka akan muncul tampilan berikut

5. Pada laman ini pada bagian Specify Model silahkan pilih Custom, kemudian masukkan
Media Mengajar dan kemampuan Awal. Kemudian klik Continue

RAK & RAL by Kelompok 4 24


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

6. Akan muncul kotak dialog berikut

7. Selanjutnya klik Post Hoc. Selanjutnya masukkan Media Mengajar dan Kemampuan
Awal ke dalam Post Hoc Test For. Misalkan disini kita memilih uji Duncan pada taraf
0,05 maka kita akan mencentang Duncan pada Equal Variances Assumed. Kemudian
klik Continue.

RAK & RAL by Kelompok 4 25


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

8. Klik OK untuk mengakhiri dan selanjutnya akan keluar output SPSS untuk
diinterpretasikan

Interpretasi

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable:HBM

Type III Sum


Source of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 7.291a 4 1.823 5.062 .073


Intercept 451.421 1 451.421 1.254E3 .000

Jenis_Media 6.342 2 3.171 8.807 .034


Kemampuan_awal .949 2 .474 1.318 .363
Error 1.440 4 .360
Total 460.153 9
Corrected Total 8.732 8

a. R Squared = .835 (Adjusted R Squared = .670)


Tabel ini menyajikan analisis ragam untuk menguji pengaruh perlakuan (modia pembelajaran)
terhadap hasil belajar matematika siswa berdasarkan statistic uji F

Hipotesis :
H0 : tidak ada perbedaan rata-rata HBM untuk ketiga modelpembelajaran
H1 : sekurang-kurangnya ada satu rata-rata HBM dari ketiga perlakuan tidak sama

Dasar pengambilan keputusan :


Jika F hitung < F table atau sig > 0,05 maka H0 diterima
Jika F hitung > F table atau sig < 0,05 maka H0 ditolak

Keputusan
Dari table anava diperoleh nilai sig 0,003 < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya ada perbedaan
rata-rata HBM untuk ketiga model pembelajaran yang diberikan

RAK & RAL by Kelompok 4 26


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

HBM
Duncan

Jenis_Medi Subset

a N 1 2

audio 3 6.4200
Komputer 3 6.5600
Cetak 3 8.2667
Sig. .789 1.000

Means for groups in homogeneous subsets


are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) =
.360.

Pada table ini, perlakuan yang mempunyai rata-rata sama dikelompok-kelompokkan menjadi
satu. Dapat dilihat dari ketiga perlakuan dikelompokkan menjadi dua subset

Kesimpulannya :

1. Metode pembelajaran dengan menggunakan media cetak adalah metode mengajar


terbaik
2. Metode mengajar menggunakan audio dan berbasis computer memberikan pengaruh
yang sama terhadap HBM siswa
HBM
Duncan

Kemampuan_aw Subset

al N 1

Tinggi 3 6.6267
Sedang 3 7.2600
Rendah 3 7.3600
Sig. .215

RAK & RAL by Kelompok 4 27


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

HBM
Duncan

Kemampuan_aw Subset

al N 1

Tinggi 3 6.6267
Sedang 3 7.2600
Rendah 3 7.3600
Sig. .215

Means for groups in homogeneous subsets


are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) =
.360.

Karena hanya terdiri dari satu subset maka disimpulkan bahwa rata-rata HBM untuk
kemampuan awal siswa memiliki rata-rata yang sama atau tidak memiliki perbedaan.
Ketiganya memberikan pengaruh yang sama terhadap HBM siswa.

RAK & RAL by Kelompok 4 28


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh pembahasan dan contoh kasus di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut.
1. Rancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik itu menggunakan statistik
deskriptif maupun statistik inferensia, yang bertujuan untuk mengubah peubah input
menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut.
2. Rancangan acak lengkap (RAL) adalah rancangan yang paling sederhana dibanding
rancangan percobaan lainnya, bahan percobaan yang digunakan harus bersifat homogen.
Kehomogenan yang dimaksud di sini yaitu bahwa selain makhluk (hewan, tumbuhan)
yang digunakan sebagai bahan percobaan, juga diperlukan pada tempat percobaan yang
digunakan, dengan perlakuan yang disusun secara random untuk seluruh unit percobaan,
tidak ada pembatasan yang dikenakan dalam menyusun perlakuan untuk tiap unit
percobaan.
3. Rancangan acak kelompok (RAK) adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan
mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang dinamakan
kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing
kelompok, adanya pengontrolan (pemblokiran) perngaruh-pengaruh luar yang telah
diperkirakan sebelumnya dapat turut mempengaruhi nilai respons teramati.

B. Saran

Melalui makalah ini, diharapkan pembaca mendapatkan banyak manfaat dan untuk ke
depannya makalah ini dapat dteruskan atau bahkan dikembangkan demi perkembangan ilmu
pengetahuan ke arah yang lebih baik.

RAK & RAL by Kelompok 4 29


Aplikasi Teknologi & Informasi dalam Pembelajaran Matematika

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, Kemas Ali.2002.Rancangan Percobaan.Palembang:Raja Grafindo Persada

Murdiyanto, Bambang. 2005. Rancangan Percobaan. Catatn untuk kuliah MP.

Tunujaya, Benidiiktus.2013.Penelitian Percobaan.Bandung:Remaja Rosdakarya

RAK & RAL by Kelompok 4 30

Anda mungkin juga menyukai