Anda di halaman 1dari 34

BUKU TUGAS PRAKTIKUM

PERANCANGAN PERCOBAAN

NAMA : NURFADIANSIH
NIM : C1M019108

FOTO
UKURAN 4X6

AGROEKOTEKNOLOGI
Hari : Kamis, 07.00 – 08.45 Wita
C12: (C)_4M#)
2021
1

KATA PENGANTAR

Buku Tugas Praktikum ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam


mempelajari, memilih dan melakukan prosedur analisis data berdasarkan rancangan
percobaan yang telah dipilih serta digunakan agar mahasiswa dapat mengerjakan,
memahami dan merancang suatu percobaan yang akan dilakukan sesuai dengan cara
belajar daring sekarang ini

Semoga bermanfaat.

Mataram, Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

1.PENDAHULUAN…………………………………………………………… 3
……………….
2. RANCANGAN ACAK LENGKAL (RAL) 7
……………………...........................
3. UJI LANJUT 11
……………………………………................................................
4. RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) …………………………. 15
……...........
5. RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN (RBSL) ……………………. 21
…………
1. PENDAHULUAN

Rancangan Percobaan (experimental design) merupakan:


1. Cara untuk menyelenggarakan percobaan baik di lapangan, rumah kaca atau
di laboratorium.
2. Cara untuk mengatur pemberian perlakuan kepada satuan-satuan percobaan, sehingga
keragaman respon yang ditimbulkan oleh keadaan lingkungan dan keheterogenan
bahan percobaan dapat ditampung dan disingkirkan
3. Cara menginterpretasi data yang dikumpulkan melalui analisis statistika
(Sastrosupadi,2000)
Soal:
1 .Jelaskan (dari berbagai literatur, min 3) pengertian
Jawaban :
a) Perancangan percobaan
 Ilmu perancangan percobaan (experimental design) merupakan cabang ilmu
statistika, yang mempelajari cara-cara mengatasi, mengisolasi atau
mengontrol keragaman materi atau lingkungan suatu percobaan.Sehingga
perbedaan-perbedaan yang timbul sebagai akibat berbagai perlakuan terhadap
satuan-satuan percobaan dapat dipisahkan dengan jelas.Dengan demikian
kesimpulan yang akan ditarik dari suatu percobaan dalam menjawab
hipotesis-hipotesis dapat dilaksanakan secara objektif.
 Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik menggunakan
statistika deskripsi maupun statistik inferensi yang bertujuan untuk mengubah
peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan
tersebut atau Perancangan percobaan adalah prosedur untuk menempatkan
perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dengan tujuan utama
mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah. (BAHAN AJAR
MATA KULIAH PERANCANGAN PERCOBAAN, Drs. Raupong, M.Si
Anisa, S.Si, M.Si, UNHAS)
 Perancangan percobaan adalah suatu rancangan yang dibuat untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan persoalan
yang sedang diselidiki, yang merupakan langkah-langkah lengkap sebelum
percobaan dilakukan sehingga akan membawa penelitian kepada analisis dan
kesimpulan yang objektif.
b) Galat Percobaan
 Galat percobaan adalah ukuran keragaman di antara semua pengamatan dari
satuan-satuan percobaan yang mendapat perlakuan sama. (Heryanto, E. (1996)
Rancangan Percobaan pada Bidang Pertanian. Trubus Agriwidya Ungaran)

 Galat percobaan adalah ukuran keragaman diantara semua pengamatan dari


satuan-satuan percobaan yang mendapat perlakuan sama. Misalnya dua unit
kandang yang berukuran dan memiliki jumlah ayam yang sama, mendapat
perlakuan yang sama, tetapi tidak memberikan respon yang sama. Keragaman
ini bisa ditimbulkan oleh dua hal. Pertama adalah akibat adanya perbedaan
yang memang sudah ada di dalam bahan percobaan itu sendiri, dan yang
kedua adalah akibat kekurang cermatan peneliti dalam menyelenggarakan
percobaan sehingga kondisi- kondisi yang harusnya diciptakan sama tidak
terpenuhi dengan sempurna.
 Galat percobaan adalah ukuran keragaman di antara semua pengamatan dari
satuan-satuan percobaan yang mendapat perlakuan sama. Sebagai contoh, dua
petak sawah yang berukuran sama dengan jenis padi yang sama dan perlakuan
pupuk yang sama, tetapi tidak memberikan respons yang sama. Keragaman ini
dapat ditimbulkan oleh dua hal. Pertama, akibat perbedaan yang memang
sudah ada di dalam bahan percobaan itu sendiri. Kedua, akibat kekurang-
cermatan dalam menyelenggarakan percobaan sehingga kondisi-kondisi yang
seharusnya diciptakan sama tidak terpenuhi secara sempurna.

2. Apakah beda antara Rancangan Perlakuan (Treatment Design) dengan Rancangan


Lingkungan (Enviromental Design) ?
Jawaban :
 Rancangan Perlakuan (Treatment Design) berkaitan dengan pembentukan
perlakuan-perlakuan. Rancangan Perlakuan juga yaitu rancangan yang berkaitan
dengan bagaimana perlakuan-perlakuan dibentuk, macam perlakuan sangan
ditentukan oleh tujuan percobaan atau pertanyaan-pertanyaan yang ingin diperoleh
jawabannya melalui suatu percobaan. Rancangan perlakuan terdiri atas: (1) fixed
model, yaitu model perlakuannya bukan merupakan contoh acak perlakuan, (2)
random model, yaitu model yang perlakuannya merupakan contoh acak dari
populasi yang digunakan dalam percobaan yang diambil secara acak.
 Sedangkan Rancangan Lingkungan (Enviromental Design) berkaitan dengan
penempatan perlakuan-perlakuan pada unit-unit percobaan. Rancangan lingkungan
juga yaitu rancangan yang berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan
ditempatkan pada unit-unit percobaan. Pada dasarnya rancangan lingkungan
merupakan pengaturan pemberian perlakuan kepada satuan-satuan percobaan
dengan maksud agar keragaman respon yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan dan keheterogenan bahan percobaan yang digunakan dapat diwadahi
dan disingkirkan.

3. Jelaskan istilah di bawah ini


a) Keragaman : Perbedaan nilai suatu peubah hasil pengukuran antara satu individ
dengan individu lainnya yang di amati.
b). Taraf/ selang kepercayaan : Banyaknya tingkat factor perlakuan atau jenis-jenis suatu
factor yang dicobakan/diberikan pada satu percobaan.
c). Populasi : keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian.
Menurut Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
d). Contoh/Sample : Himpunan bagian dari populasi
Jawaban :
Contoh diambil dari Rancangan Acak Lengkap Ulangan Sama Percobaan untuk
mengetahui pengaruh besarnya dosis obat perangsang hormon sapi (0 mg, 1 mg, 2mg, 3
mg,4mg, dan 5 mg) terhadap banyaknya sperma (ml). Masing-masing perlakuan diulang 5
kali. Dengan α=5% apakah terdapat pengaruh dosis terhadap banyaknya sperma ? Perlakuan
dan ulangan yang digunakan pada kasus ini sebagai berikut :
Perlakuan dengan dosis 0 mg (P1) diulang 4 kali
Perlakuan dengan dosis 1 mg (P2) diulang 5 kali
Perlakuan dengan dosis 2 mg (P3) diulang 5 kali
Perlakuan dengan dosis 3 mg (P4) diulang 4 kali
Perlakuan dengan dosis 4 mg (P5) diulang 5 kali
Perlakuan dengan dosis 5 mg (P6) diulang 4 kali

4. Jelaskan istilah di bawah ini dan tuliskan rumusnya (berdasarkan Rancangan


Acak Kelompok)
a) Nilai Tengah (Mean)
mean merupakan nilai rata-rata suatu data. Nilai rata-rata merupakan hasil bagi antara
jumlah nilai keseluruhan dengan banyaknya data yang diolah. Secara matematis,
mean (nilai rata-rata) dapat dituliskan sebagai :

b) Derajat Bebas (db) dan Jumlah Kuadrat (Sum Square)


 Ulangan = r - 1
 Perlakuan = t - 1
 Galat = ( r - 1 ( t - 1)
 Total = rt - 1
c) Kuadrat Tengah (Mean Square)
 Ulangan = JKK / ( r-1 )
 Perlakuan = JKP / ( t -1)
d) Simpangan Baku (Standard Deviation)
e) Galat Baku (Standard Error)
f) Faktor Koreksi (Correction Factor
g) Koefisien Keragaman ( Coefficient of Variation)

h) F. Hitung dan F. tabel 5% dan 1%


5. Apakah fungsi dari Pengulangan, Pengacakan dan Local Control dari suatu
rancangan percobaan
Jawaban :
 Pengulangan adalah perlakuan yang muncul lebih dari satu kali dalam suatu
percobaan. Jika dalam suatu percobaan setiap perlakuan hanya muncul satu
kali atau mempunyai ulangan tunggal maka kita tidak dapat menduga galat
dalam percobaan (galat: kesalahan antara nilai sebenarnya dengan nilai
yang diestimasi).
Fungsi dari pengulangan :
- Pendugaan galat: Jika suatu percobaan tidak mengandung ulangan, maka
galat percobaan tidak dapat diduga.
- Meningkatkan ketelitian percobaan : Pengguaan teknik-teknik yang kurang
teliti atau pegnggunaan satuan percobaan yang kurang homogen dapat
diatasi dengan menambah jumlah ulangan.
- Memperluas cakupan kesimpulan: pemilihan satuan percobaan yang lebih
bervariasi, misalnya ulangan yang dilakukan dalam waktu yang berbeda.
- Mengendalikan ragam galat: Dengan membuat kelompok sebagai
ulangan, maka satuan percobaan di dalam kelompok mempunyai
keragaman minimum dan satuan percobaan antar kelompok mempunyai
keragaman maksimum, sehingga usaha untuk melihat perbedaan perlakuan
di dalam kelompok akan lebih teliti.
Tujuan dari pengulangan adalah untuk meningkatkan ketelitian
karena jika jumlah ulangan semakin banyak atau bertambah maka akan
semakin meningkatkan ketelitian, agar tidak salah dalam pengambilan
keputusan karena pengulangan dapat menambah cakupan penarikan
kesimpulan, dapat mengendalikan ragam galat pengulangan juga
memungkinkan kita untuk mengelompokkan satuan-satuan percobaan
menurut respon yang diharapkan untuk memaksimumkan keragaman antar
kelompok dan meminimumkan keragaman dalam kelompok, sehingga
mempelajari perbedaan perlakuan dapat lebih teliti, dan juga bertujuan
untuk menduga ragam galat.
 Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing level pada tiap
factor dengan acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai
jaminan akan peluang yang sama bagi setiap satuan percobaan untuk
mendapat suatu perlakuan. Lebih jauh lagi, tanpa pengacakan hampir
semua rumusan statistika yang diterapkan dalam analisis akan menjadi
tidak valid karena digunakannya asumsi independensi dalam setiap
pengaruh galat yang muncul. Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi
munculnya kovarians antargalat. Pengacakan mengandung arti setiap unit
percobaan harus memiliki peluang yang sama kepada masing-masing
satuan percobaan untuk dikenakan perlakuan tertentu.
Fungsi dari pengacakan agar pengujian menjadi sah, supaya galat
menjadi independent serta percobaan yang dilakukan dapat terhindar dari
bias yang disebabkan adanya perbedaan antara satuan-sauan percobaan.
Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat menggunakan table
bilangan acak, undian angka, sistem lotere atau dengan computer. Selain itu
yang lebih baik adalah menggunakan daftar bilangan teracak atau bilangan
perandoman.
LEMBAR KERJA
2. RANCANGAN ACAK LENGKAP
(Fully Randomized Design/Completely Randomized Design)

Rancangan Acak Lengkap (RAL) ialah rancangan yang paling sederhana di antara
rancangan rancangan percobaan yang baku. RAL biasanya digunakan untuk percobaan yang
dilakukan di laboratorium, ruang kultur jaringan dan rumah kaca atau dalam percobaan
percobaan tertentu yang memiliki kondisi lingkungan relative homogen. Rancangan ini
disebut rancangan acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit
percobaan.

Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud Rancangan Acak Lengkap dan sebutkan syarat-syarat
yang digunakan !

Jawaban :

Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari


beberapa macam perancanngan yang baku. Rancangan ini dipergunakan jika ingin
mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk
menjadi satuan-satuan percobaan (rt). RAL dilakukan dengan mengalokasikan
pengacakan t kepada r t satuan percobaan. Pada rancangan acak lengkap (RAL)
digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen. Penerapan
perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak terhadap seluruh unit
percobaan. Seperti percobaan-percobaan yang dilakukan di laboratorium atau rumah
kaca yang pengaruh lingkungannya lebih mudah dikendalikan.

Syarat yang harus diperhatikan dalam RAL :

 Kecuali perlakuannya, semua (media percobaan dan keadaan-keadaan


lingkungan lainnya) harus serba sama atau homogen.

 Penempatan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dilakukan secara acak


lengkap, yang artinya kita perlakukan semua satuan percobaan sebagai satu
kesatuan dimana perlakuan ditempatkan ke dalamnya secara acak

 Hanya mempunyai 1 faktor dan mempunyai sejumlah taraf faktor yang nilainya
bisa kualitatif maupun kuantitatif.
2. Sebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Jawaban :
 Keuntungan RAL adalah perhitungannya sederhana. RAL dapat diterapkan pada
percobaan dengan ulangan pengamatan sama dan tidak sama. Keuntungan
menggunakan RAL antara lain :
 Rancangan percobaannya lebih mudah.
 Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat bebas galatnya juga
kecil
 Analisis statistik terhadap data percobaan sederhana.
 Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan (dapat dilakukan
pada ulangan yang tidak sama).
 Terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai.
 Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani
 Tidak memmerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan
percobaan
 Kerugian RAL antara lain adalah :
 Terkadang tidak efisien.
 Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit
percobaab benar-benar homogeny
 Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah) apabila
satuan percobaan tidakbenar-benarhomogen terutama apabila jumlah
ulangannya sedikit

3. Suatu Penelitian ingin mengetahui respon kedelai varietas Argomulyo terhadap salinitas.
Penelitian ini akan dilakukan di polibag dan diletakkan di dalam screen house dengan
asumsi lingkungan homogen. Perlakuan menggunakan campuran garam dan air dengan 7
taraf larutan garam yang berbeda (A,B,C,D,E,F,G) dan diulang sebanyak 5 kali. Buatlah
denah percobaan awal dan denah percobaan setelah pengacakan.

4. Isilah table Anova parameter jumlah daun 10 varietas kacang tanah hasil percobaan
yang diulang sebanyak 3 kali dan disusun berdasarkan RAL.
Ftab F Tabel
SK Db JK KT Fhit
5% 1% α = 1% α = 5%
Varietas 150
Galat 245
Total
Kesimpulan apa yang dapat anda berikan:

5. Suatu penelitian ingin mengetahui respon kedelai varietas Argomulyo terhadap salinitas.
Penelitian ini akan dilakukan di polibag dan diletakkan di dalam screen house dengan
asumsi lingkungan homogen. Perlakuan menggunakan campuran garam dan air dengan 7
taraf larutan garam yang berbeda (A,B,C,D,E,F,G) dan diulang sebanyak 5 kali. Masing
masing perlakuan terdiri atas 5 polybag tanaman. Hasil pengamatannya ialah sebagai
berikut:
Polibag
Perlakuan
1 2 3 4 5 Total

A 46.1 44 47.1 38.9 40.5 216.6

42.6 33.4 45.6 33.75 40 195.35

C 42.5 43 44.7 38.75 35.75 204.7

D 38.5 33.6 36.6 40.1 39 187.8

E 36 32.2 41 34.5 39.9 115.4

35 33.4 37.5 33.75 40 179.65

G 37.5 35 31.3 41.25 39.5 184.55

Total 1284.05

a) Tunjukkan perhitungan analisis


varians FK = Yij2/r.t = 1284.05/35=
36,68
JKT = ∑(Yij)2 – FK
= ( 46,12 + 44 2+ 47,12 +……+39,52) = 52.823,8225
JKP = (∑(∑Yij)2)/r)
= { (216.6 2+ 195.352 +…..+184.552)/5}- FK = ( 241.898,0975/5) = 48.379,6195- 36,68
= 48.342,9395
JKG = JKT- JKP
= 52.823,8225 - 48.342,9395 = 4.480,883
Db total = pr-1 = 35-1 = 34
Db perlakuan= p-1 = 7-1 =6
Db galat = p ( r-1) = 34-6 =28

KTP = JKP/dbp = 48.342,9395 /6 = 8.057,156

KTG = JKG/ dbg= 4.480,883 / 28 = 160,03153

F.hitung = KTP/KTG = 8.057,156 / 160,03153 = 50,34730

Ftabel 5%= 3,257

Tabel Anova tinggi tanaman kedelai

SK Db JK KT Fhit Ft
5% 1%
Varietas 6 48.342,939 8.054,156 50,3473 3,257 4,334
Galat 28 54.480,883 160,03153 0
Total 34 52.823,822
5

b) Koefisien Keragaman (%)

KK= б2/y x 100 %


√ KTG X 100 %
Y

KK=
√ 160,03153 X 100 % = 0,009851919 %
1284.05
c) Buat hipotesis nol dari percobaan tersebut

d) Kesimpulan dan Interpretasi


10

e) SE rata-rata

f) Selang Kepercayaan rata-rata (%)

g) SE beda dua nilai rata-rata

h) Lakukan uji beda rata-rata A terhadap perlakuan lain menggunakan uji t (t test) 5%
i) Lakukan pembandingan rata-rata dengan Uji Lanjutan dengan α=5%
11

3. UJI LANJUTAN

1. Beda Nyata Jujur (BNT)

Uji BNT (Beda Nyata terkecil) atau yang lebih dikenal sebagai uji LSD (Least
Significance Different) adalah metode yang diperkenalkan oleh Ronald Fisher. Metode ini
menjadikan nilai BNT atau nilai LSD sebagai acuan dalam menentukan apakah rata-rata
dua perlakuan berbeda secara statistic atau tidak.

Soal:

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari
penggunaan biourin kambing terhadap produktivitas tanaman kedelai di dalam screen
house. Untuk itu dilakukan percobaan dengan design RAL (Rancangan Acak Lengkap).
Hasil produktifitas/panen (kg) adalah sebagai berikut:

Perlakuan Ulanga
n Tota
(Dosis Biourin 1 2 3 l
l/tanaman)
B0 (Kontrol (tanpa biourin) 6,80 6,30 8,40 21,5

B1 (100 L/tanaman) 6,70 9,40 8,60 24,7

B2 (150 L/tanaman) 10,40 10,70 9,90 31

B3 (200 L/tanaman) 10,20 10,50 10,20 30,9

B4 (250 L/tanaman) 9,50 12,80 12,50 34,8

B5 (300 L/tanaman) 11,60 11,40 11,50 34,5

B6 (350 L/tanaman) 12,20 10,90 9,70 32,8

TOTAL
210,2
2
FK = Y /t.r
210,22/7x3 = 2.104,00
JKT = 2.281,79- 2.104,00
= 2.279,686
JKP = 5254,24-2.104,00
= 3.150,24/3= 1.050,08
JKG = JKT-JK
= 2.279,686- 1.050,08
= 1.229,606
DPB = t-1 = 7-1= 6
12

DBT = n-1 = 21- 1=20


DBG = DBT-DBP
= 20-6 =14
KTP =JKP/DBP
= 1.050,08/6 = 175,012
KTG = JKG/DBG
= 1.229,606/14 = 87,829
Tabel Anova
Sumber d.b J.K K.T F.hitung F.tabel
keragaman 5% 1%
Perlakuan 6 1.050,08 27,7775661 1,992690175*** 4,64 5,88
*
Galat 14 1.229,606 5,10204081
Total 20 2.279,686

a) Berapa nilai BNT pada taraf 0,05? = 4,64


b) Lakukan uji lanjut BNT sesuai dengan soal diatas !
Tidak perlu melakukan uji lanjut BNT, karena F -hitung lebih besar dari F-tabel
c) Apa kesimpulan yang didapat?
 Karena F hitung > F .tabel 0,05 ( 4,64) maka H0 ditolak
Dengan taraf tidak signifikan 5% berdasarkan data yang dimiliki cukup alasan
untuk mengatakan bahwa terdapat tidak berpengaruh secara signifikan antara
penggunaan biourin kambing terhadap produktivitas tanaman kedelai.
 Karena F.hitung > F 0,01 ( 5,88) maka H0 ditolak
Dengan taraf tidak signifikan 5% berdasarkan data yang dimiliki cukup alasan
untuk mengatakan bahwa terdapat tidak berpengaruh secara signifikan antara
penggunaan biourin kambing terhadap produktivitas tanaman kedelai.
2. Beda Nyata Jujur (BNJ)
Uji ini adalah prosedur perbandingan dari nilai tengah perlakuan (rata-rata perlakuan)
dengan menggunakan gabungan kuadrat tengah sisa (KTG/S) dari hasil Sidik ragam.
Contoh soal:
Di bawah ini merupakan data hasil pengamatan pengaruh pemupukan P terhadap bobot
polong isi (gram) buncis varietas Mantili. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak
Kelompok (RAK). Data hasil pengamatan adalah sebagai berikut:

Ulanga
Perlakuan n Total
1 2 3
P0 (0 kg P2O5/ha) 18 18 16 52
P1 (25 kg P2O5/ha) 20 22 21 63
P2 (50 kg P2O5/ha) 40 42 41 123
P3 (75 kg P2O5/ha) 40 32 36 108
P4 (100 kg P2O5/ha) 30 32 30 92
P5 (125 kg P2O5/ha) 28 20 20 68
P6 (150 kg P2O5/ha) 18 30 30 78
Total rata Yij 194 196 194 584

FK =∑YIj2/t.r
= 5842/7x3 = 2.046
JKT= (182+182+…….+302) - 2.046 = 15.680
JKK = (522 +632+…..+682+782) /7– 2.046 = 5.473,8
JKP = (1942+1962+1942)/3 - 2.046 = 9.332
JKG = JKT- JKK - JKP = 15.680 -5.473,8 - 9.332 = 874,2
F.hitung kelompok =JKK/JKG =5.473,8/ 874,2 = 6.26149
F.hitung perlakuan = JKP/JKG = 9.332/874,2 =10.67490
TABEL ANOVA

S.K D.B JK KT F.HIT F 5% F 1% Notasi


Kelompo 5.473,
k 2 8 2.736,9 6.26149 3,08 4,32  a
Perlakua 1.555,3 10.6749
n 6 9.332 3 0 4,75 6,10  a

Galat 12 874,2 72.85        

Total 20 15.680          

a) Berapakah niai BNJ pada taraf 0,05? Yaitu 3,08 % > 4,75 %
b) Lakukan uji lanjut BNJ sesuai dengan soal diatas !
c) Apa kesimpulan yang didapat?

3. Uji Berganda Duncan (DMRT)


Uji ini adalah prosedur perbandingan dari nilai tengah perlakuan (rata-rata perlakuan)
untuk semua pasangan perlakuan yang ada. Uji Duncan meng5gunakan nilai pembanding
sebagai alat uji sesuai dengan jumlah nilai tengah atau rataan yang ada di wilayah dua
perlakuan yang dibandingkan. Dapat digunakan untuk menguji perbedaan di antara semua
pasangan perlakuan yang mungkin tanpa memperhatikan jumlah perlakuan.
Soal:
Tabel di bawah ini memuat informasi mengenai hasil pengamatan jumlah polong per
tanaman pada 8 varietas kacang hijau terhadap metode penyimpanan benih di dalam screen
house. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).

Ulanga
Varietas n Tota
1 2 3 l
A 20 33 35 88
B 44 53 52 149
C 58 56 50 164
D 44 50 43 137
E 59 64 65 188
F 80 74 78 232
G 19 24 26 69
H 49 53 57 159
Total 373 407 406 1.186

FK = GT2/n.t = 1.1862/8x3 = 49,41


JKT = (882+ 1492+…..+2322+692) - 49,41 =3.176,5
JKP = (202+ 332+ …..+532 +572) - 49,41 = 65.232,59
JKG= JKT – JKP = 3.176,5 – 6,52 = 3.169,98
Perlakuan db = (8-1)= 7
Total db = perlakuan x ulangan-1 = 8x3-1 = 23
Galat db = Total db – ulangan = 24 - 3 = 21
Tabel Anova
SK Db JK KT F.hitung F.tabel
5%
Perlakuan 7 65.232,59 9.318,94285 61,7347 3,332
Galat 21 3.169,98 150,9514285
ToTotal 23 3.176,5
a) Berapakah nilai JNT? Yaitu 3,332 %
b) Lakukan uji lanjut Duncan sesuai dengan soal diatas!
= 108,6554/3 = 36,21847
c) Apa kesimpulan yang didapat?
F.hitung < F,table 5% maka ada perbedaan karena F.hitung(61,7347) < F,table (3,332).
LEMBAR KERJA
4. RANCANGAN ACAK
KELOMPOK (Randomized
Block Design)

Rancangan Acak Kelompok (RAK) ialah rancangan percobaan yang digunakan pada
kondisi tempat yang tidak homogen. Sebagian besar percobaan-percobaan yang dilakukan di
lapangan atau di lahan petani menggunakan rancangan lingkungan dalam bentuk RAK. Bila
kita menghadapi kondisi lingkungan yang tidak homogeny maka prinsip yang digunakan
ialah prinsip pengawasan setempat atau local control, artinya tempat percobaan harus
dikelompokkan menjadibagian bagian yang relative homogen.

Soal
1. Suatu percobaan dilakukan untuk menguji 12 varietas gandum (Triticum aestivum) pada
dataran tinggi. Mempertimbangkan lingkungan yang digunakan untuk percobaan
mempunyai gradient perbedaan searah. Saluran irigasi berada pada sebelah kiri lahan
percobaan. Maka rancangan yang digunakan ialah RAK yang dibagi menyadi 3 Ulangan.
Pengamatan dilakukan pada peubah tinggi tanaman dengan hasil sebagai berikut:
Ulanga
No Varietas Total
1 2n 3
1 A 85 80 81 246
2 B 92 94 94 280
3 C 88 90 88 266
4 D 96 98 98 292
5 E 83 85 82 250
6 F 81 87 88 256
7 G 88 90 91 269
8 H 90 95 95 280
9 I 80 78 76 234
10 J 94 94 98 286
11 K 87 83 85 255
12 L 99 104 101 304
TOT 1056 1063 1078 1077

FK = 10772/12 X 3 = 32,220.25

JKT = (852 +802+ 812+…….+992+ 1042+1012) /3 – 32.220,25 = 23.713.032,083

JKP = (2462+ 2802+…….+2552+ 3042)/12 - 32,220.25 = 40.090,25


JKK = (10562+10632+10782)/12- 32,220.25 = 251.712,17

JKG = JKT-JKP =23.713.032,083 – 40.090,25 = 23.672,941,833


Pelakuan db = t-1 = 12-1 =11
Ulangan db = r-1 = 3-1 =2
a) Buatlah denah percobaan dan letak perlakuan dan pengacakannya berdasarkan peta
lahan berikut ini:

ALIRA
R

b) Tentukan FK, db (total, perlakuan, ulangan, galat), JK (total, perlakuan, ulangan,


galat), KT (perlakuan, ulangan, galat). F hitung, F tabel 5% dan 1% dan KK. Tentukan
nilai SE rata-rata perlakuan dan SE beda dua rata-rata perlakuan.
c) Lengkapi table anova
Tabel Anova tinggi tanaman gandum

No S Db JK K Fhit F
t Ab
K T 5 1
1 Perlakuan 11 40.090,25 3,644.568 3,405.590 3,414 4,604
2 Ulangan 2 251.712,1 18
12.586,08 68
11.696640 2,933 3,986
3 Galat 22 723.672,94 51,076,042 78
4 Total 35 1,833
23.713.03 73
d) Hipotesis nol: 2,083

e) Kesimpulan dan Interpretasi:

f) Uji beda nilai rata-rata perlakuan A dengan perlakuan lain menggunakan uji t:
g) Lakukan Uji Lanjutan apabila perlakuan berbeda nyata.
2. Suatu penelitian pengujian pengaruh populasi benih terhadap produktifitas padi. Di bawah
ini terdapat data Tinggi tanaman kering (cm). Terdapat data perlakuan pada 2 blok yang
tidak diamati.
Ulanga
perlakuan Total
1 2n 3
T1 = 5 60 63 67
190
T2 = 10 75 78 H1
153
T3 = 15 H2 83 78
161
T4 = 20 65 70 68
203
T5 = 25 66 68 72
206
Total 266 362 285
913
a) Dugalah data yang hilang tersebut
JKG = JKT-JKP-JKK = 289.328,0834 – 72.280,5834 – 1.135,8130 = 215.941,687
b) Buat table anova beserta KK
SK DB JK KT F.hitung F,table 5% &
1%
Perlakuan 11 289.328,0834 6.570,96 64,01786 3,403 3,942
Ulangan 2 1.135,8130 552,9065
Galat 25 215.941,687 8.637,66748
Total 36
1. a = (Yi+Yj/2 = 73,88
2. Yaitu n =3 B = 266
t=5 G = 913 +73,88 = 986,88
T = 161
b1 = nxB+txT-G/(n-1)(t-1) = (3x226)+ (5x161)/(3-1)(5-1) - 986,88 = 49.875
3. n = 3 dan t = 5
B = 285
T = 153
G = 913 +77= 990
a1 = (3X285)+(5X153)/8 – 99 = 103.5
4. n = 3 dan t = 5
B= 266
T = 161
G = 913+ 103.5 = 1.016,5
b2 = (3x226)+(5x161)/8 - 1.016,5 = 183.3585
5. n = 3 dan t = 5
B= 285
T= 153
G= 913+ 1.016,5 = 914.0165
a2 = (3x285)+(5x 153)/8 - 91= 111,5
6. b1 = 49.875
b2 = 183.3585
( Beda cukup besar )
a1 = 103.5
a2 = 111,5
( Beda cukup kecil )
c) Buat hipotesis statistic
d) Buat kesimpulan dan interpretasi
e) Uji nilai rata-rata menggunakan ujit
f) Uji beda rata-rata menggunakan BNJ (Beda Nyata Jujur)
RAK Sub sample
3. Suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pengapuran terhadap ketersediaan
P (fosfor) di tanah masam Podsolik Merah Kuning bekas padangalan-alang yang ditanami
kedelai. Peneliti ingin mengetahui ragam dari contoh yang diambil dari 4 tanaman.
Ulanga
Perlakuan Total
1 2n 3
37,5 35 31,25 103,75
41,25 39,5 37,5 118,25
A 35 33,4 33,75 102,15
40 35,25 33,75 109
sub total 153,75 143,15 136,25 433,15
38,75 35,75 37,5 112
40 38,25 40 118,25
B 42,5 40,25 35,5 118,25
32,5 35 30 97,5
sub total 153,75 149,25 143 446
40 35 40 115
41,25 40,25 43,75 125,25
C
36,25 38,75 37,5 112,5
31,25 33,5 35 99,75
sub total 148,75 147,5 156,25 452,5
33,5 35 40 108,5
37,5 33,75 41,25 112,5
D 42,5 35 42,5 120
47,5 37,5 47,5 132,5
sub total 161 141,25 171,25 473,5
Total 617,25 581,15 606,75 1805,15

a) Tentukan FK, db (total, perlakuan, ulangan, galat percobaan dan galat contoh), JK (total,
perlakuan, ulangan, galat percobaan dan galat contoh), KT (, perlakuan, ulangan, galat
percobaan dan galat contoh). F hitung, F tabel 5% dan 1% dan KK. Tentukan nilai SE rata-
rata perlakuan dan SE beda dua rata-rata perlakuan. Lengkapi table anova

No S Db J K Fhit FTab
K K T 5% 1
1 Perlakuan
2 Ulangan
3 Galat 1
4 Galat 2
5 Total

b) Hipotesis yang diajukan:

c) Kesimpulan dan Interpretasi:


d) Jika terdapat beda nyata maka lanjutkan Uji Lanjutan.
20

LEMBAR KERJA
21

5. Rancangan Bujur Sangkar Latin


(Latin Square Design)

Yang dihadapi pada waktu akan melaksanakan percobaan di lapangan ialah tempat
percobaan yang tidak homogen. RAK hanya digunakan untuk menghadapi media percobaan
yang tidak homogeny ke satu arah saja (ex: tingkat kesuburan). Apabila terdapat dua arah
gradien yang menyebabkan heterogenitas lingkungan maka RAK tidak dapat digunakan.
Dalam kondisi seperti ini maka yang paling cocok adalah menggunakan Rancangan Bujur
Sangkar Latin (RSBL).
Ilustrasi gradient lingkungan 2 arah:

Gradien kesuburan (arah kolom)

Gradien status air (arah baris)

Prosedur penerapan RSBL :


a) Bagilah tempat percobaan kedalam blok, yang banyaknya blok sama dengan banyaknya
ulangan
b) Blok-blok ada yang tegak lurus kearah kolom dan tegak lurus kearah baris dan kolom.
Karena itu berlaku aturan dalam RSBL bahwa Banyaknya unit percobaan sama dengan
2
kuadrat dari banyaknya perlakuan (t ) atau banyaknya ulangan sama dengan
banyaknya perlakuan (t=r). Jadi apabila ada enam buah perlakuan yang dicoba berarti
2
jumlah ulangan juga sebanyak enam kali, jadi total unitnya 6 =36 unit. Dengan adanya
bentuk kuadrat ini, maka nama rancangannya menjadi Rancangan Bujur Sangkar.
c) Kolom dan baris bertindak sebagai ulangan, jadi pengacakan dilakukan secara khusus yaitu
Tidak boleh suatu perlakuan muncul dua kali pada arah kolom maupun baris.
Soal
a) Seorang peneliti melakukan percobaan pada tanaman Ubi Jalar varietas Cilembu.
o
Percobaan dilakukan pada lahan yang memiliki kemiringan 20 dan lahan yang bawah
berada dekat dengan aliran sungai. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
waktu pembalikan batang (A: 1 minggu sekali, B: 2 minggu sekali, C: 3 minggu sekali,
dan D: 4 minggu sekali) pada pertumbuhan dan produksi Ubi Cilembu. Salah satu variable
yang diamati adalah bobot umbi.
b) Buatlah denah percobaan dan denah pengacakan
c) Buatlah analisis ragam jika hasil pengamatannya sebagai berikut

Kolo
Bari Total
1 2 3m 4 5
s
B C D E A
1
0.705 1.4 1.4 2.05 1.1
C E A B D
2
1.5 1.9 1.85 1.21 0.8
A B E D C
3
2 0.95 1.3 1.55 1.7
D A B C E
4
1.8 1.25 1.89 1.2 1.2
E D C A B
5
1.2 1.75 1.45 1.4 1.9
Total

Jumlah perlakuan dan rerata perlakuan

Kolo
Perlakuan Jumlah Rerata
1 2 3m 4 5
A
B
C
D
E
Jumlah
Rerata
Anova RSBL
a Ft b
SK Db JK KT F hit
5% 1%
Baris
Kolom
Perlakuan
Galat
Total

d) Buatlah hipotesis
e) Kesimpulan dan Interpretasi
f) Uji lanjutan bila F hitungnya nyata
24

LEMBAR KERJA
LEMBAR KERJA

Anda mungkin juga menyukai