PEMBAHASAN
Pada kasus ini diagnosis pasien adalah Diabetes Melitus tipe 2. Untuk menegakkan
diagnosis ini dilakukan dengan pemeriksaan yang awalmya dilandasi dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik serta dibantu dengan pemeriksaan penunjang. Adapun
perbandingan tinjauan pustaka dan klinis yang dilihat dari kasus yaitu :
22
Rasa lelah dan kelemahan otot datang dengan keluhan
diakibatkan karena lemas hingga pasien
berkurangnya pemasukan merasa sempoyongan
glukosa ke dalam sel-sel tubuh
sehingga energi yang dibentuk
menjadi kurang
Pemeriksaan Fisik Jika ditemukan keluhan klasik, Pasien memiliki glukosa
dan Penunjang dan glukosa plasma sewaktu > darah sewaktu yaitu 293
200 mg/dL mg/dL
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pasien laki-laki 47 tahun didiagnosis dengan Diabetes Melitus Tipe 2. Dari hasil
pemeriksaan pada tanggal 27 Februari 2023, didapatkan permasalahan berupa pasien
sering merasa lemas dan saat beraktivitas pasien sempoyongan, pasien juga mengeluh
sering kencing saat malam hari.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bays, H., Chapman, R. and Grandy, S. (2007). The relationship of body mass index
to diabetes mellitus, hypertension and dyslipidaemia: comparison of data
from two national surveys. International Journal of Clinical Practice,
61(5), pp.737-747.
Choi, B. and Shi, F. (2001). Risk factors for diabetes mellitus by age and sex:
results of the National Population Health Survey. Diabetologia, 44(10),
pp.1221-1231.
Ozougwu, O. (2013). The pathogenesis and pathophysiology of type 1 and type 2 diabetes
mellitus. J. Physiol. Pathophysiol. 4(4), pp. 46-57.
1.
25