Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN


DASAR PADA DIABETES MELITUS (DM) TIPE II DI RUMAH SAKIT
KARYADIRGAHAYU SAMARINDA
TULIS ILMIAH

Ferdinandus Pasongka
NIM: 191114401996
Latar belakang

 Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit


kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin (hormon yang
mengatur gula darah atau glukosa). (Zovancha &
Wijayantil, 2021).
 World Health Organization (WHO) (2019) tipe
diabetes yang paling sering terjadi adalah
Diabetes Mellitus tipe 2→ kejadiannya meningkat
secara drastis di negara pendapatan rendah
 Menurut (Restyana Noor Fatimah, 2015)
Diabetes melitus tipe 2 bukan disebabkan oleh
kurangnya sekresi insulin → karena sel sel
sasaran insulin gagal/tidak mampu merespon
insulin secara normal.
 Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Timur tahun 2018, prevalensi diabetes  Berdasarkan jenis kelamin, IDF
2.26% meningkat menjadi 2.61%. memperkirakan Diabetes di tahun
(Riskesdas 2018) 2019 yaitu 9% pada perempuan dan
 Organisasi Internasional Diabetes 9,65% pada laki-laki.
Federation (IDF) memperkirakan 483  Meningkat seiring bertambahnya
juta orang usia 20-79 tahun di dunia umur penduduk menjadi 19,9% atau
menderita diabetes pada tahun 2018. 111,2 juta orang pada umur 65-79
 Menurut IDF tahun 2019 Indonesia tahun.
masuk peringkat ke 7 di 10 negara  Angka diprediksi terus meningkat
dengan jumlah penderita diabetes hingga mencapai 578 juta di tahun
tertinggi yaitu sebesar 10,7 juta 2030 dan 700 juta di tahun 2045
KAJIAN PUSTAKA

• Definisi Diabetes → DM/kencing manis, terjadi karena kelainan sekresi


insulin, kerja insulin atau kedua hal tersebut. Jika tubuh tidak
menghasilkan insulin → kadar gula dalam tubuh meningkat dan
menyebabkan hiperglikemi (Puspasari, Risma Eko, 2021)

a) Diabetes tipe I (kerusakan sel beta pankreas (reaksi autoimun). Penyebabnya


type 1 idiopathic dan ditemukan insulinopenia tanpa adanya petanda autoimun
dan mudah sekali mengalami ketoasidosis).
b) Diabetes tipe II (Kelainan sekresi insulin,menyebabkan kadar gula dalam tubuh
melebihi batas normal Penderita tipe ini kebanyakan >40 tahun yang kurang
olahraga, dan memiliki gaya hidup yang tidak sehat)

• Pemeriksaan Diagnostik (Glukosa plasma vena sewaktu, Glukosa plasma vena


sewaktu, Glukosa 2 jam post prandial (GD2PP), Glukosa pada jam ke 2 pada tes
toleransi glukosa oral (TTGO), Pemeriksaan HbA1c
Kajian pola eliminasi→ sebelum sakit Buang
air kecil sering, jumlahnya 100 cc, tidak ada
ASUHAN KEPERAWATAN
masalah berkemih, buang air besar 1x sehari
konsistensi lembek warna kuning. pasien
mengatakan keadaan saat ini perasaan selalu
ingin buang air kecil tetapi tidak bisa.

Pemeriksaan fisik → Kesadaran umum Baik,


kesadaran Compos Mentis, GCS: E= 4, V= 5, M= 6,
TD: 100/960 mmHg, Suhu: 36,5 C, Lokasi Axilla,
Nadi: 84x/menit, Lokasi palpasi arteri radialis,
Pulsasi lemah teratur, Frekuensi pernapasan
18x/menit
Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan
mencerna makanan

Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d


gangguan toleransi glukosa

Gangguan Mobilitas
Evaluasi

1.Nyeri akut pada kasus pasien, masalah tujuan tercapai dibuktikan dengan pasien
mengatakan nyerinya sudah mulai Berkurang.

2.Defisit nutrisi pada kasus pasien, masalah tujuan tercapai dibuktikan dengan
Pasien mengatakan nafsu makan sudah mulai membaik, mual muntah sudah
berkurang.

3.Ketidaksetabilan kadar glukosa darah pada kasus pasien, masalah tujuan tercapai
ibuktikan dengan gula darah sewaktu (GDS) pasien 13

4.Gangguan mobilitas fisik pada kasus pasien, masalah ini tercapai dibuktikan
dengan pasien mengatakan sudah mulai bisa beraktivitas nyeri pada tungkai kaki
kiri sudah mulai berkurang
PEMBAHASAN

• Pada data pengkajian dalam kasus DM inisial Ny.N, jenis kelamin perempuan, usia 35 tahun.
Pada riwayat keperawatan→Pasien mengatakan saat masuk rumah sakit mengalami luka pada
ibu jari kaki kiri, hasil gula darah sewaktu (GDS) 193 melebihi batas normal.
• keluhan utama ; nyeri pada luka di ibu jari kaki dan punggung kaki kiri. Hal ini juga sesuai
dengan konsep teori dimana salah satu tanda dan gejala pasien DM adalah masalah kaki
diabetes, kaki diabetes yang tidak dirawat dengan baik akan mudah mengalamai luka, dan cepat
berkembang menjadi ulkus gangren bila tidak dirawat dengan benar.
• Menurut keluarga pasien, pasien pernah mengalami hal yang sama ± 1 bulan yang lalu dan
sembuh, 1 bulan yang lalu ibu jari kaki kiri lecet karena gesekan sepatu, pasien rajin kontrol ke
dokter dan mempertahankan pola hidup yang sehat seumur hidupnya, tapi luka semakin
membesar. Berdasarkan riwayat luka pasein ini sesuai dengan konsep teori dimana perawatan
kaki pada pasien diabetes melitus penting dilakukan karena seseorang dengan diabetes melitus
beresiko untuk masalah kaki dan kuku akibat suplay darah perifer yang kurang baik ke kaki,
sehingga trauma pada kaki sering kali tidak diketahui dan adanya kerusakan kulit maka infeksi
akan lebih mudah berkembang karena sirkulasi yang buruk.
3. Gangguan integritas jaringan/kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi. (D.0129)
Definisi Kerusakan kulit (dermis dan/ atau epidermis) atau jaringan (membran mukosa,
kornea, fasia otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/ atau ligamen), gejala
tanda dan mayor Kerusakan jaringan dan/ atau lapisan kulit. Pada Ny.N tidak ditemukan
data-data yang menunjang untuk diagnosis Gangguan integritas jaringan/kulit.

4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas. (D.0056) Definisi Ketidakcukupan


energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Gejala tanda dan mayor mengeluh lelah
Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat. Pada Ny.N tidak ditemukan
data-data yang menunjang untuk diagnosis Intoleransi aktivitas .

5. Resiko infeksi. Definisi Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik


Pada Ny.N tidak ditemukan data-data yang menunjang untuk diagnosis Resiko infeksi.
Kesimpulan

 Diabetes melitus (DM)/kencing manis merupakan suatu kelompok penyakit


metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar glukosa di dalam tubuh. Kondisi
ini terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua hal tersebut. Jika
tubuh tidak menghasilkan insulin maka mengakibatkan kadar gula dalam tubuh
meningkat dan menyebabkan hiperglikemi.
 Dalam kasus ini, saya mendapatkan secara onlline dan tidak mengkaji pasien secara
langsung di Rumah Sakit, sehingga data dari kasus berdasarkan pengkajian dari data
yang diberikan secara online.
 pada data pengkajian didapatkan pasien Ny.N berusia 35 tahun dengan jenis
kelamin perempuan, Keluhan utama saat masuk rumah sakit; nyeri pada ibu jari
kaki kiri karena ada luka yang tidak sembuh + 1 bulan, hasil gula darah sewaktu
(GDS) pada pasien didapatkan 193 melebihi batas normal. nyeri seperti tertusuk dan
menyebar sampai ke punggung kaki kiri dan sela jari kaki kiri, skala nyeri 6, nyeri
semakin bertambah bila kaki digerakkan dan nyeri berkurang bila kaki tidak
digerakkan.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai