mellitus
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK
Winda Fitria
Jasni Vonna
Ulfa Hanum
Cut Putri Ananda
Abi Anzar
Khairatunnisa
Siti Munawarrah
Syarifah Khairul Muna
Sofia Zahrina
Dimas Putra Yuni
Oktavia Saputri
Apa itu diabetes mellitus???
Diabetes berasal dari istilah Yunani yaitu artinya pancuran atau
curahan, sedangkan mellitus atau melitus artinya gula atau
madu. Dengan demikian secara bahasa, diabetes melitus adalah
cairan dari tubuh yang banyak mengandung gula, yang dimaksud
dalam hal ini adalah air kencing. Dengan demikian, diabetes
melitus secara umum adalah suatu keadaan yakni tubuh tidak
dapat menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh
tidak dapat memanfaatkan secara optimal insulin yang
dihasilkan. Dalam hal ini terjadi lonjakan gula dalam darah
melebihi normal (Mughfuri, 2016).
T 0
Klasifikasi
Klasifikasi DM berdasarkan etiologi menurut (PERKENI, 2015) adalah
sebagai berikut :
01 02
Diabetes Tipe 1 Diabetes Tipe 2
03 04
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes tipe lain (DMS)
T 0
Etiologi
Penyebab diabetes mellitus dikelompokkan menjadi 2. (Rendy, 2012)
1.Diabetes Melitus tergantung insulin ( Insulin Dependent Diabetes Melitus
(IDDM)).
a.Faktor genetik
b.Faktor imunologi
c.Faktor lingkungan.
2. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
Virus dan kuman leukosit antigen tidak nampak memainkan peran terjadinya
NIDDM. Faktor herediter memainkan peran yang sangat besar. Riset melaporkan
bahwa obesitas salah satu faktor determinan terjadinya NIDDM sekitar 80% klien
NIDDM adalah kegemukan.
Patofisiologi
DM Tipe 2 (Diabetes Mellitus Tidak Tergantung
Insulin=DMT 2). DMT 2 adalah DM tidak
DM Tipe 1 (DMT 1=Diabetes Mellitus tergantung insulin. Pada tipe ini, pada awalnya
Tergantung Insulin ) DMT 1 merupakan kelainan terletak pada jaringan perifer
DM yang tergantung insulin. Pada DMT 1 (resistensi insulin) dan kemudian disusul
kelainan terletak pada sel beta yang bisa dengan disfungsi selbeta pankreas (defeksekresi
idiopatik atau imunologik. Pankreas tidak insulin), yaitu sebagai berikut : Sekresi insulin
mampu mensintesis dan mensekresi insulin oleh pankreas mungkin cukup atau kurang,
dalam kuantitas dan atau kualitas yang sehingga glukosa yg sudah diabsorbsi masuk ke
cukup, bahkan kadang-kadang tidak ada dalam darah tetapi jumlah insulin yg efektif
sekresi insulin sama sekali. Jadi pada kasus belum memadai, jumlah reseptor di jaringan
ini terdapat kekurangan insulin secara perifer kurang (antara 20.000-30.000) pada
absolut. obesitas jumlah reseptor bahkan hanya 20.000,
kadang-kadang jumlah reseptor cukup, tetapi
kualitas reseptor jelek, sehingga kerja insulin
tidak efektif (insulin binding/afinitas/sensitifitas
insulin terganggu).
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala diabetes melitus Menurut (Mughfuri, 2016) antara lain:
Catatan!!!
Kriteria diagnostic WHO untuk diabetes mellitus sedikitnya 2 kali
pemeriksaan:
1.Glukosa plama sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol?L)
2.Glukosa plama puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3.Glukosa plasma dari sampel yang di ambil 2 jam kemudian sesudah
mengkomsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial(pp)>200
mg/dl.
penatalaksanaan
Dalam penatalaksanaan terhadap pasien diabetes mellitus sering di
kenal dengan istilah 4 pilar sebagai acuan untuk mencegah ataupun
untuk mengontrol proses perjalanan penyakit dan terjadinya
komplikasi, 4 pilar tersebut meliputi edukasi, terapi nutrisi, aktivitas
fisik dan terapi farmakologis. Selain itu, untuk mengukur sejauh
mana keberhasilan dalam proses penatalaksanaannya maka perlu
dilakukan pengontrolan kadar glukosa darah atau kadar hemoglobin
yang terglikosilasi (HbA1c) sebagai indikator penilaiannya (Putra, I.
W. A., & Berawi, 2015).
Jenis-jenis Insulin
Jenis-jenis obat oral
01 02 03
Metformin Glimepiride Empagliflozin
04 05 06
Linagliptin Miglitol Repaglinide
T 0
ASUHAN KEPERAWATAN DM
A. KASUS
Ny. S usia 51 tahun, tinggi badan 150 cm, berat badan 39 kg. IMT 17,3
kh/m2. (kategori BB kurang). Klien memiliki riwayat penyakit DM sejak 5
tahun yang lalu. Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan badan terasa
lemah, nafsu makan menurun, mual-mual. Klien juga mengatakan kaki kanan
bagian jempol luka sejak 1 minggu yang lalu. Tanda-tanda vital menunjukkan
TD:130/80 mmHg RR:19x/mnt N:84x/mnt S:36,9ᵒC. Dilakukan pemeriksaan
laboratorium GDS 300 mg/dl. Riwayat pengobatan sebelumnya :
glibenklamid dan metformin.
A. Pengkajian
1. Identitas
Ny. S usia 51 tahun, sudah menikah, pekerjaan IRT. Agama islam, pendidikan terakhir
SD , Alamat Aceh Utara.
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan lemah, mual-mual, tidak nafsu makan, luka di kaki kanan bagian
jempol
T 3