Anda di halaman 1dari 44

PROSES KEPERAWATAN

KELUARGA

By : Novia Rizana

1
PENGKAJIAN
1. Proses pengkajian
• Proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi &
komunikasi data tentang klien
• Gunakan Assesment Tool sistematis
• Klasifikasi dan analisa kaji secara
mendalam

** Pengumpulan data merupakan syarat utama untuk


mengidentifikasi masalah.

2
** Pengkajian merupakan langkah pertama
dalam proses keperawatan, namun data
terus dikumpulkan selama pelayanan
diberikan

Dinamis, interaktif dan fleksible

3
Pengkajian keluarga dilakukan dengan cara
mengidentifikasi data demografi, data sosial
kultural, data lingkungan, struktur keluarga,
serta perkembangan keluarga.
Sedangkan pengkajian pada individu meliputi;
pengkajian fisik, mental, emosi,sosial dan
spiritual.

4
SUMBER-SUMBER DATA
• Wawancara dengan seluruh anggota keluarga.
Gunanya :
a. Meminimalkan distorsi informasi
b. Memberi kesempatan bagi anggota kelg
untuk mengemukakan persepsinya.
c. Kesempatan bagi perawat untuk melihat
interaksi antar anggota keluarga.
• Observasi langsung terhadap rumah, fasilitas dan
lingkungannya.
• Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga.
5
• Informasi tertulis / lisan rujukan dari :
a. Lembaga-lembaga yang menangani
keluarga.
b. Tenaga pelayanan kesehatan setempat.

Membina hubungan saling percaya

Komunikasi terapeutik
6
Persiapan untuk Family Interview
dan kunjungan rumah
• Sebelum Interview
a. Baca Assesment Tool
b. Diskusi dengan team perawatan yang
mengenal keluarga dengan baik.
c. Mengantisipasi kebutuhan keluarga yang
lazim / situasional.
d. Hubungi keluarga via telp (bila mungkin),
perkenalkan diri dan utarakan maksud
kunjungan.
7
• Sebelum Home visit
a. Informasi umum
b. Data pengkajian
c. Kontrak waktu bila mungkin
d. Pakaian resmi
e. Dan lain-lain.
• Kekuatan-kekuatan keluarga
a. Ketrampilan komunikasi
- Kemampuan mendengar
- Kemampuan anggota kelg berdiskusi
dgn 8
b. Paradigma keluarga yang diungkapkan
- Ungkapan persepsi ttg realita hidup yang
sama dalam keluarga.
- Keinginan keluarga untuk memiliki harap-
an dan apresiasi bahwa perubahan mung-
kin saja terjadi.
c. Dukungan dalam keluarga
- Reinforcement satu sama lain.
- Kemampuan anggota keluarga mencipta-
kan suasana saling memiliki.
9
d. Kemampuan merawat diri
- Kemampuan anggota keluarga bertang-
gung jawab terhadap masalah-masalah
kesehatan.
- Kemampuan anggota keluarga menjaga
kesehatan mereka sendiri.

10
e. Ketrampilan memecahkan masalah
- Nego anggota keluarga memecahkan per-
soalan dalam keluarga.
- Mampu memusatkan perhatian pada
keja-
dian atau kekecewaan sekarang bukan
masa lalu.
- Anggota keluarga mempunyai kapasitas
untuk menggunakan pengalaman- penga
laman setiap hari sebagai sumber.
11
2. Data untuk pengkajian keperawatan keluarga
a. Data Demografi
1. Nama KK, alamat, pekerjaan, komposisi
keluarga dan lain-lain.
2. Type keluarga
3. Suku bangsa
4. Agama
5. Status sosial
6. Kegiatan sehari-hari anggota keluarga
* Kebiasaan tidur
* Aktivitas makan
* Aktivitas rekreasi
12
b. Data lingkungan
1. Karakteristik rumah (luas, Type, Jumlah
ruangan, pemamfaatan rumah, sarana
pembuangan sampah, sarana air bersih
dan lain-lain.
2. Macam lingkungan tempat tinggal
3. Mobilitas geografis keluarga dan
interaksi
dengan masyarakat.
4. Sistem pendukung
- Fasilitas pelayanan kesehatan
- Transport dan lain-lain
13
Lanjutan ...
c. Struktur Keluarga
1. Struktur peran
formal / informal di keluarga dan
di masyarakat.
2. Nilai dan norma keluarga
yang berhubungan dengan kese-
hatan.
3. Pola komunikasi keluarga
4. Struktur kekuatan

14
d. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
2. Fungsi mendapatkan status sosial di
masyarakat.
3. Fungsi pendidikan
4. Fungsi sosialisasi
5. Fungsi perawatan kesehatan
6. Fungsi Agama
7. Fungsi Rekreasi
8. Fungsi Reproduksi
9. Fungsi Afektif 15
Lanjutan ...
e. Pemeriksaan kesehatan anggota keluarga
f. Harapan keluarga

16
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
• Diagnosa keperawatan merupakan
pernyataan tentang faktor2 yg
mempertahankan respon atau tanggapan yg
tidak sehat & menghalangi perubahan yg
diharapkan.
• Diagnosa yg digunakan mengacu pada kriteria
diagnosa North American Nursing Diagnosis
Association ( NANDA )

17
• Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari
hasil pengkajian terhadap adanya masalah
dalam tahap perkembangan keluarga,
lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi2
keluarga & koping keluarga, baik yg bersifat
aktual, resiko maupun sejahtera dimana
perawat memiliki kewenangan & tanggung
jawab utk melakukan tindakan keperawatan
bersama-sama dengan keluarga & berdasarkan
kemampuan & sumber daya keluarga

18
 Diagnosis keperawatan keluarga merupakan
perpanjangan dari diagnosis ke sistem keluarga
& subsistemnya serta merupakan hasil
pengkajian keperawatan.
• Dari hasil pengkajian kita, lihat domain yang
mengalami gangguan atau masalah.
• Di NANDA ada 13 domain dimana tiap
domain memiliki kelas sehingga dalam
penentuan diagnosa kita lihat domain yang
mengalami masalah lalu kita lihat kelas lalu
diagnosa yang sesuai.
19
• Bagan domain dan kelas pada
Taxonomy NANDA

20
• Diagnosa dapat kita angkat bila definisi dan
batasan karakteristik sesuai dengan data
yang kita dapatkan. Inilah pentingnya kita
melakukan pengkajian dan mengumpulkan
data saat pengkajian agar diagnosa sesuai
dengan masalah pasien.
• Diagnosa yang sesuai akan membuat kita
memahami tujuan (outcomes) yang sesuai
dan intervensi yang tepat untuk masalah
keperawatan klien.

21
22
• Pilih domain dan kelas yang tepat Pada pasien
ini yang mengalami batuk pilek bisa karena
adanya peradangan pada sistem pernafasan
• Kemudian lihat Eliminasi/Exchange pilih kelas
respiratory dan lihatlah diagnosis perubahan
pola nafas.

23
• Buka domain dan diagnosa yang dimaksud lalu
cocokkan definisi diagnosa, batasan
karakteristik serta faktor yang berhubungan
dengan data yang anda dapatkan dari klien.
• Diagnois dapat dilihat pada kelompok individu,
untuk diagnosisis keperawatan keluarga di
tambahkan anggota keluarga yang memiliki
masalah tersebut.
• Contoh : Risiko perubahan pola nafas pada anak
B.
Gangguan perfusi jaringan pada
kepala keluarga
24
• KEGIATANNYA
1. Pengelompokan data
Format
Subjective dan objective.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan
3. Penilaian ( Skoring )
4. Menyusun prioritas

25
TOPOLOGI MASALAH PERAWATAN DALAM FAMILY
HEALTH CARE :
1. Penjajakan tahap I
Menentukan sifat masalah
a. Kurang / tidak sehat
Kegagalan dalam memantapkan
kesehatan, perlu tindakan segera
dan disadari oleh anggota
keluarga
Misal : - keadaan sakit ( sudah didi
agnosis atau belum.
- Kegagalan tumbuh kem
bang. 26
b. Risiko
Keadaan yg dapat memungkinkan
penyakit, kecelakaan atau kegagalan
dalam mencapai potensi kesehatan.
Contohnya :
- Riwayat penyakit keturunan dari kelg
- Bahaya ketularan penyakit menular
- Resiko kecelakaan
- Faktor-faktor yang menimbulkan stress
- Sanitasi lingkungan yg jelek.
27
c. Sejahtera
Saat menuntut terlalu banyak dari indivi-
du / kelg dalam hal penyesuaian diri
maupun sumber daya seperti :
- Perkawinan
- Kehamilan
- Menjadi orang tua
- Anak masuk sekolah
- Remaja
- Kehilangan pekerjaan
- Kematian anggota keluarga, Dll.
28
2. Penjajakan Tahap II
Menilai 5 tugas kesehatan keluarga
A. Ketidakmampuan mengenal masalah kese
hatan keluarga karena :
1. Ketidaktahuan tentang fakta
2. Rasa takut akan akibat bila masalah
dike
tahui.
3. Sikap dan falsafah hidup
29
B. Ketidakmampuan mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat,
karena :
1. Tidak mengerti mengenai sifat dan
besarnya
masalah.
2. Masalah tidak menonjol
3. Tidak tahu fasilitas kesehatan yang ada.
30
C. Ketidakmampuan merawat / menolong
anggota keluarga yang sakit karena :
1. Tidak mengetahui keadaan penyakit
2. Tidak ada fasilitas yang diperlukan
3. Sikap negatif terhadap penyakit
4. Adanya konflik individu dalam keluarga

31
D. Ketidakmampuan memelihara lingkungan
rumah yang bisa mempengaruhi kesehatan
dan pengembangan pribadi anggota keluarga.
1. Sumber kelg tidak seimbang
2. Tidak dapat melihat keuntungan-
keuntungan pemeliharaan lingkungan
3. Sikap / pandangan hidup

32
E. Ketidakmampuan menggunakan
fasilitas yankes yg ada karena :
1. Ketidaktahuan / tidak sadar bahwa
fasilitas itu ada.
2. Kurang percaya thdp petugas kes
/ fasilitas kes.
3. Pengalaman kurang baik terhadap
petugas
4. Rasa takut akibat dari tindakan
33
Prioritas masalah keperawatan keluarga

Setelah data dianalisa kemungkinan perawat


menemukan lebih dari satu masalah kesehatan
& keperawatan keluarga dalam satu keluarga, yg
mana masalah tsb tidak dapat ditangani sekaligus
mengingat kondisi & sumber daya yg dimiliki oleh
keluarga atau petugas. Mengingat situasi tsb
maka perawat dapat menyusun masalah
kesehatan keluarga sesuai dgn prioritasnya

34
SKORING DX KEP (BAYLON & MAGLAYA

N KRITERIA SKOR BOBOT


O
1 SIFAT MASALAH :
Skala : - Aktual (Tdk/krg sehat) 3 1
- Risiko 2
- Sejahtera 1

2 KEMUNGKINAN MSLH DPT DIUBAH :


Skala : - Mudah 2
- Sebagian 1 2
- Tidak dapat 0

35
N KRITERIA Lanjutan ... SKOR BOBOT
O
3 POTENSI MSLH UTK DICEGAH
Skala : - Tinggi 3 1
- Cukup 2
- Rendah 1

4 MENONJOLNYA MSLH
Skala : - Mslh berat hrs segera 2 1
ditangani
- Ada mslh tetapi tdk segera 1
ditangani
- Masalah tidak dirasakan 0

36
SKORING
1. Tentukan skor setiap kriteria
2. Skor dibagi angka tertinggi dan dikalikan bobot

SKOR_______ X BOBOT
ANGKA TERTINGGI

3. Jumlah skor untuk semua kriteria, skor tertinggi


adalah : 5

37
Lanjutan ....
MENYUSUN PRIORITAS :
Prioritas utama dan selanjutnya
berdasarkan skor tertinggi sampai skor
terendah

38
PERTIMBANGAN UTK PRIORITAS SKORING

1. Sifat masalah
2. Kemungkinan masalah untuk diubah
a. Pengetahuan yg ada sekarang, tehnologi
& tindakan utk menangani mslh.
b. Sumber daya keluarga : Fisik, keuangan dan
tenaga.
c. Sumber daya perawat : pengetahuan,
ketrampilan, waktu.
d. Sumber daya lingkungan : Fasilitas,
organisasi dan dukungan.
39
3. Potensial masalah untuk dicegah
a. Kepelikan masalah yg bhd pykt / mslh.
b. Lamanya masalah yg bhd jangka waktu.
c. Tindakan yg sedang dijalankan atau yang
tepat untuk memperbaiki masalah.
d. Adanya kelompok yang beresiko untuk
dicegah agar tidak aktual dan menjadi parah.
4. Untuk kriteria keempat, perawat perlu menilai
persepsi keluarga terhadap masalah yang
dihadapi.
40
Cth prioritas masalah
 Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan pada anggota keluarga bapak A,
terutama anak I
N Kriteria Skor Pembenaran
o
Masalah belum terjadi, An.I mempunyai
1 berat badan 17 kg dengan usia 8 tahun,
Sifat masalah
2/3 x 1=
menurut buku rujukan dari Depkes untuk
resiko
2/3 status gizi berdasarkan standar BB/U
seharusnya BB An I 18,5 Kg
Pengetahuan keluarga tentang kebutuhan
2 Kemungkinan 2/2 x 2
gizi anak usia sekolah kurang, namun
masalah dapat =2
tersedianya tenaga perawat yang akan
diubah memberi informasi,status ekonomi
mudah keluarga cukup, ada fasilitas kesehatan
yang terjangkau oleh keluarga 41
N Kriteria Skor Pembenaran
o Lanjutan ...

3 Potensi masalah Masalah belum terjadi, kemungkinan


untuk dicegah : 2/3 x 1 masalah untuk di cegah cukup karena
cukup = 2/3 besarnya motivasi keluarga untuk segera
menyelesaikan masalah yang terjadi pada
An I

4 Menonjolnya Keluarga mengatakan bahwa masalah pada


masalah : 2/2 x 1 An I harus segera ditangani dan takut jika
Masalah berat =1 tidak segera ditangani akan memperburuk
harus segera keadaan An I dan juga keluarga
ditangani

42
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan pada


anggota keluarga bpk H, khususnya anak F
• Resiko penularan Infeksi kuman TB paru pada
anggota keluarga Bpk M terutama pd An D.
• Resiko penurunan prestasi belajar pada keluarga
Bpk R khususnya An W

43
Latihan Skoring
• Kel. Bpk H memiliki 3 orang anak yaitu anak C (15 th), an. Z (3 th) dan an. F (14 bulan).
Pada saat kunjungan kel. Mengatakan ana. Z sudah 2 hari mengalami mencret, BAB 4-5
x/hari dengan konsistensi cair. Anak Z tidak mau makan sejak 4 hari yang lalu sehingga
perut mereka kembung dan sering sendawa.
• Keluarga mengatakan anak Z sudah diberikan obat dari bidan desa tetapi belum ada
perubahan. Ketika ditanya tentang arti diare keluarga mengatakan buang-buang air tetapi
secara pasti keluarga belum mengetahuinya, demikian juga tanda dan gejala diare.
Keluarga menanyakan apakah anak Z perl di bawa ke RS.
• HAsil pemeriksaan fisik an. Z mata tidak cekung, turgor kulit baik, peristaltik usus 18x/m,
k/u tampak agak lemah. Sedangkan an Z masih terlihat bermain tetapi agak rewel. Turgor
kulit baik, mata tidak cekung dan ubun-ubun normal.
• Di kel Bpk. H juga tinggal ibu M (mertua Bpk. H) yang mengalami darah tinggi sejak 4 th
yang lalu. Ibu M sering mengeluh sakit belakang kuduk, senang marah-marah dan cepat
tersinggung. Keluarga mengatakan ibu M senang makan ikan asing dan jeroan. Ketika
ditanya kepada keluarga tentang hipertensi keluarga mentakan darah tinggi biasanya
orangnya suka marah-marah dan jantng berdebar-debar. Keluarga mengatakan ibu M
sering mengalami hal tsb. Ibu M dibawa ke puskesmas jika hipertensinya kambuhdan
keluarga tidak memisahkan makanan yang dikonsumsi anggota keluarga dengan ibu M.
Keluarga juga menanyakan cara yang baik untuk menyembuhkan darah tinggi.

noviarizana@yahoo.co.id
44

Anda mungkin juga menyukai