Anda di halaman 1dari 95

Asuhan Keperawatan

Keluarga
Oleh

Dr. Lenny Rosbi R, SKp.,M.Si.,M.Kep


Asuhan keperawatan keluarga
• Asuhan keperawatan keluarga
merupakansuatu rangkaian
kegiatan kegiatan yangdiberikan
melalui praktek
keperawatankepada keluarga,
untuk membantumenyelesaikan
masalah kesehatan
keluargatersebut dengan
menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
PROSES ASUHAN KEPERAWATANKELUARGA

1. Pengkajian
Masalah keperawatan
2. Diagnosa keperawatan
prioritas masalah/scooring
3. Rencana keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
TAHAP – TAHAP DALAM PROSES
KEPERAWATAN
• Saling bergantungan
• Bersifat dinamis
• disusun secara sistematis untuk
menggambarkan perkembangan
dari tahap satu ke tahap yang lain.
PENGKAJIAN
Tahap pertama proses keperawatan
a. Pengumpulan mencakup data subjektif
dan objektif.
b. Sekumpulan tindakan yang digunakan
untuk mengukur keadaan klien (keluarga)
dengan memakai norma kesehatan
keluarga maupun sosial yang merupakan
sistem yang terintegrasi & kesanggupan
keluarga untuk mengatasinya.

9/17/19 5
PENGKAJIAN KELUARGA
* Penetapan kemampuan keluarga
berfungsi secara efektif dalam
pemenuhan kebutuhan anggota.

* Prosesnya : dinamis, interaktif


dan
fleksibel
Dasar pemikirannya adalah :

* Suatu perbandingan
* Suatu ukuran
* Suatu penilaian
Mengenai keadaan keluarga
dengan menggunakan norma:
• Kepercayaan
• Nilai-nilai
• Prinsip
• Aturan
• Harapan
• Teori
• Konsep
Norma yang digunakan adalah :

• Keadaan kesehatan normal


• Keadaan rumah & lingkungan
• Sifat keluarga, dinamika & tingkat
kemampuan
Sumber Data

* Keluarga
* Kader kesehatan
* Anggota tim kesehatan lainnya
* Berbagai agensi yang bekerja
dengan klien
Yang termasuk dalam tahap PENGKAJIAN :

1. Pengumpulan Data
2. Analisa Data
3. Perumusan Masalah
Pengumpulan Data
Dilakukan dengan :
* Wawancara; Hal-hal yang perlu
diketahui (aspek fisik, mental,
sosbud, ekonomi, kebiasaan,
lingkungan,dsb)
* Pengamatan; Lingkungan fisik
(ventilasi, penerangan,
kebersihan,dsb)
* Studi dokumentasi; Berkaitan
dengan perkembangan kesehatan
anak (KMS, KK, catatan kesehatan)
* Pemeriksaan fisik; dilakukan
terhadap anggota keluarga yang
Pengkajian
• Pengkajian merupakan suatu
tahapandimana perawat
mengambil data secara terus
menerus terhadap keluarga yang
dibinanya.
• Pada pengkajian untuk
mengumpulkandata dapat melalui
proses
wawancara,observasi,pemeriksaan
fisik  Head to Tooterhadap anggota
Data Pengkajian keluarga :
1. Tahap I
a. Data Umum
• Nama Kepala Keluarga
• Alamat dan telepon
• Pekerjaan kepala keluarga
• Pendidikan kepala keluarga-
Komposisi keluarga
• suku bangsa
• Agama
• Status sosial ekonomi keluarga
• Aktivitas rekreasi keluarga.
Lanjutan….

b. Riwayat dan tahap


perkembangankeluarga.
Tahap perkembangan keluarga
saat ini.
Tahap perkembangan keluarga
yang belumterpenuhi.
Riwayat keluarga inti.
Riwayat keluarga sebelumnya.
c. Pengkajian lingkungan.
 Karakteristik rumah
 Karakteristik tetangga dan komunitas
RW.
 Mobilitas geografis keluarga.
 Perkumpulan keluarga dan
interaksidengan masyarakat
d. Struktur Keluarga
Sistem pendukung keluarga.
Pola komunikasi keluarga
Struktur kekuatan keluarga.
Struktur peran
 Nilai dan norma keluarga.
e. Fungsi Keluarga.
• Fungsi afektif 
• Fungsi sosialisasi
• Fungsi
perawatan kesehatan(mengenal
masalah, pengambilan keputusan
mengenai tindakan kesehatan
yang tepat,kemampuan perawatan
mandiri dan memelihara
kesehatan rumah,
pemanfaatan Yankes)
• Fungsi Reproduksi
• f. Stress dan Kooping Keluarga
• 
• Stressor jangka pendek dan
panjang.
• 
• Kemampuan keluarga terhadap
stressor.
• 
• Strategi koping yang digunakan
Data yang dikumpulkan meliputi :
 Identitas keluarga
 Riwayat kesehatan (yang sedang dialami
maupun yang
pernah dialami)
 Anggota keluarga (Hubungan keluarga)
 Jarak antara lokasi/rumah
denganfasilitas kesehatan
 Keadaan keluarga : - biologis
- psikologis
- sosial
- kultural
- spiritual
- lingkungan
Analisa data

 Proses klarifikasi dan validasi


informasi untuk membuat
diagnosa akurat
 Review data / situasi untuk
mengidentifikasi kemungkinan
penyebab dan masalah
 Hubungan data dan pengaruhnya
pada kesehatan keluarga
Analisa data
Perlu diperhatikan 3 norma yaitu :
 Keadaan kesehatan normal dari setiap
anggota keluarga meliputi :
o Keadaan kesehatan fisik, mental,
sosial
o Keadaan tumbuh kembang
o Keadaan gizi
o Status imunisasi
o Kehamilan & KB
Lanjutan analisa data . . .
 Keadaan Rumah & Sanitasi
Lingkungan :
 Rumah (Ventilasi, penerangan,
kebersihan,
konstruksi, luas rumah,dsb)
 Sumber air minum
 Jamban keluarga
 Pembuangan air limbah
 Pemanfaatan pekarangan
Lanjutan analisa data . . .

 Karakrteristik keluarga :
- sifat- sifat keluarga
- dinamika dalam keluarga
- komunikasi
- interaksi
- kesanggupan keluarga dalam
perkembangan
anggota keluarga
- kebiasaan & nilai-nilai yang
berlaku
Perumusan Masalah

 Menggambarkan keadaan kesehatan & status


keshatan keluarga yang dilihat dari analisa data
diatas dengan menggunakan konsep, prinsip,
teori dan standar disampig diskusi diantara
perawat dengan mempertimbangkan situasi &
sumber daya keluarga.
 Dalam menyusun masalah kesehatan &
keperawatan keluarga selalu mengacu kepada
tipologi masalah kesehatan serta ketidak
mampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-
tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
9/17/19 25
TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN &
KEPERAWATAN KELUARGA
Dibagi 3 kelompok masalah yaitu :
1. Ancaman kesehatan : keadaan-keadaan yang dapat
memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan,
kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan,yang
termasuk ancaman kesehatan :
a. Penyakit keturunan (ASMA, DM,dsb)
b. Keluarga/anggota yang menderita penyakit menular
(TBC, GONORE, HEPATITIS,dsb)
c. Jumlah anggota yang terlalu besar & tidak sesuai
dengan kemampuan & sumber daya keluarga
d. Resiko terjadinya kecelakaan (tangga rumah yang
curam)
e. Kekurangan & kelebihan gizi

9/17/19 26
Lanjutan . . .
f. Keadaan yang menimbulkan stress
- hubungan kurang harmonis
- hubungan orang tua & anak tegang
- orang tua yang tidak dewasa

g. Sanitasi Lingkungan yang Buruk


- ventilasi & penerangan kursng baik
- tempat pembuangan sampah tidak
memenuhi syarat
- tempat pembuangan tinja mencemari
sumber air minum
- sumber air minum tidak memnuhi syarat
- kebisingan polusi udara
Lanjutan . . .
► H. Kebiasaan yang merugikan
- Merokok
- Minuman keras
- Tidak memakai alas kaki
- Makan obat tanpa resep
► I. Sifat kepribadian yang melekat (pemarah)
► J. Riwayat persalinan sulit
► K. Peranan yang tidak sesuai
► L. Immunisasi anak tidak lengkap

9/17/19 28
2. Kurang / tidak sehat
 Kegagalan dalam memantapkan
kesehatan.
 Yang termasuk didalamnya :
a.Keadaan sakit (sesudah/sebelum
didagnosa)
b.Kegagalan tumbuh kembang

9/17/19 29
3. Situasi Krisis
• Saat yang banyak menuntut individu/keluarga
dalam menyusaikan diri termasuk jga dalam hal
sumber daya keluarga.
• Yang termasuk didalamnya :
a.Perkawinan
b.Kehamilan
c.Persalinan
d.Masa nifas
e.Menjadi orang tua
f. Penambahan anggota keluarga
g.Abortus
h.Anak masuk sekolah
i. Anak remaja
j. Kehilangan pekerjaan
k.Kematian anggota keluarga
9/17/19 30
l. Pindah rumah
Komponen data pengkajian
keperawatan Keluarga

1. Identitas / Pengenalan Keluarga


2. Perkembangan Keluarga
3. Lingkungan fisik
4. Struktur Keluarga
5. Fungsi Keluarga
6. Stress dan Koping Keluarga
7. Hasil Pemeriksaan fisik anggota keluarga
8. Tugas keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan

9/17/19 31
Intrumen & Tool Pengkajian Keluarga
1. Genogram / Ecomap
2. Instrumen interaksi :
a. Angket / Kuesioner
b. Pedoman Wawancara
3. Pedoman Observasi
a. Pedoman observasi terstruktur
b. Pedoman observasi tdk terstruktur
4. Alat Pengukuran
a. Timbangan BB
b. Meteran
c. Tensimeter & Stetoskop
d. Termometer dll

9/17/19 32
PENJAJAKAN TAHAP II
 PENJAJAKAN TAHAP II MENGACU PADA
PELAKSANAAN 5 TUGAS KESEHATAN
KELUARGA OLEH KELUARGA.
1. MENGENAL MASALAH
 PENGERTIAN
 PENYEBAB
 TANDA DAN GEJALA
 IDENTIFIKASI TINGKAT KESERIUSAN
MASALAH PADA KELUARGA
9/17/19 33
lanjutan…
2. MENGAMBIL KEPUTUSAN
 AKIBAT
 KEPUTUSAN KELUARGA

3. MELAKUKAN PERAWATAN SEDERHANA


 CARA-CARA PERAWATAN YANG SUDAH
DILAKUKAN KELUARGA
 CARA-CARA PENCEGAHAN

9/17/19 34
Lanjutan…

4. MODIFIKASI LINGKUNGAN
 LINGKUNGAN FISIK
 LINGKUNGAN PSIKOLOGIS
5. PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN
 PELAYANAN KESEHATAN YANG
BIASA DIKUNJUNGI KELUARGA
 FREKUENSI KUNJUNGAN

9/17/19 35
KETIDAK KEMAMPUAN KELUARGA DALM
MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS
KESEHATAN & KEPERAWATAN

1. Ketidak mampuan mengenal


masalah disebabkan karena :
a. kurang pengetahuan /
ketidaktahuan fakta
b. rasa takut akibat masalah yang
diketahui
c. sikap dan falsafah hidup

9/17/19 36
Lanjutan . . .
2. Ketidak mampuan mengambil
keputusun disebabkan karena :
a. tidak memahami sifat, berat dan
luasnya masalah
b. masalah kesehatan tidak begitu
menonjol
c. keluarga tidak sanggup
memecahkan masalah karena
kurangnya pengetahuan dan
sumber daya keluarga
d. tidak sanggup memilih tindakan
diantara beberapa
Lanjutan . . .

f. tidak tahu tentang fasilitas


► kesehatan yang ada
g. takut dari akibat tindakan
h. sikap negatif terhadap masalah
kesehatan
i. fasilitas kesehatan tidak
terjangkau
j. kurang percaya terhadap
petugas dan lembaga kesehatan
9/17/19 k. kesalahan informasi 38
Lanjutan . .

3. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit,


disebabkan karena :
a. tidak mengetahui keadaaan penyakit
b. tidak mengetahui tentang perkembangan
perawatan yang dibutuhkan
c. kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan
d. tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam
keluarga
e. konflik indidu dalam keluarga
f. sikap dan pandangan hidup
g. sikap negatif terhadap yang sakit
h. perilaku yang memntingkan diri sendiri

9/17/19 39
Lanjutan . . .
4. Ketidakmampuan memelihara
lingkungan/memodifikasi lingkungan,
disebabkan karena :
a. sumber-sumber keluarga tidak cukup
b. kurang dapat melihat keuntungan &
manfaat pemeliharaan
lingkungan rumah
c. ketidaktahuan pentingnya sanitasi
lingkungan
d. konflik peersonal dalam keluarga
e. ketidaktahuan tentang usaha pencegahan
penyakit
f. sikap & pandangan hidup
g. ketidakkompakan keluarga, karena sifat
Lanjutan . .

5. Ketidakmampuan menggunakan sumber


dimasyarakat/menggunakan YANKES
disebabkan karena :
a.tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan
ada
b. tidak memahami keuntungan yang
diperoleh
c. kurang percaya diri terhadap petugas
& lembaga
kesehatan
d. pengalaman yang kurang baik dari
petugas kesehatan
e. rasa takut pada akibat dari tindakan
9/17/19 41
PENJAJAKAN TAHAP KEDUA

MASALAH KESEHATAN : ………………….

N KOMPONEN KEMAMPUAN KELUARGA VARIABEL


O
1 MENGENAL MASALAH KESEHATAN 1. PEMAHAMAN RASIONAL MASALAHKESEHATAN
2. PENGETAHUAN TENTANG TANDA GEJALA
3. PENGETAHUAN TENTANG PENYEBAB / FAKTOR
RESIKO

2 MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA TEPAT 1. PENGETAHUAN TENTANG AKIBAT / DAMPAK MASALAH


2. PENGETAHUAN TENTANG ALTERNATIF TINDAKAN
3. PEMAHAMAN TENTANG UNTUNG / RUGI SETIAP
ALTERNATIF
4. UNGKAPAN TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

3 MEMBERIKAN PERAWATAN TERHADAP 1. CARA MEMENUHI KEBUTUHAN SEHARI - HARI


ANGGOTA YANG MEMPUNYAI MASALAH 2. CARA MEMBERIKAN OBAT
KESEHATAN 3. CARA MENCEGAH PENULARAN
4. CARA MENCEGAH PARAH

4 MEMODIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH YANG 1. PENATAAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN ( FISIK,


MENUNJANG KESEHATAN PSIKO, SOSIAL )
2. PENTINGNYAN MODIFIKASI LINGKUNGAN DENGAN
KESEHATAN

5 MEMANFAATKAN SUMBER YANG ADA 1. PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN


2. PEMANFAATAN FASILITAS SOSIAL
3. HAMBATAB DALAM RANGKA MEMANFAATAN SARANA
DEFINISI

• A clinical judgment about individual,


family or community responses to
actual, risk, or pootential health
problem/life process;the basis for
selection of intervention (Nanda, 2008)

• The link between collecting information


and

• Dasar dalam menegakkan diagnose adalah
Clinical Reasoning – melibatkan what is wrong
and what needs to be done.
• Clinical judgment is “an interpretation or
conclusion about a patient's needs, concerns,
or health problems, and/or the decision to
take action (or not)”
• Menurut Asosiasi North American Nursing
Diagnosis Association (NANDA, 2011)
diagnosis keperawatan adalah “interpretasi
ilmiah atas data hasil pengkajian dan
interpretasi ini digunakan perawat untuk
membuat rencana, melakukan implementasi
serta evaluasi.”
Diagnosa
Keperawatan
O Diagnosa Keperawatan 
interpretasi ilmiah atas data hasil
pengkajian yang digunakan perawat
untuk membuat rencana, melakukan
implementasi dan evaluasi (NANDA,
2011)
O Nursing diagnoses create the links
between collecting information
and care planning (Gordon, 1994).
LABEL DIAGNOSIS

• A. Aktual: menggambarkan respon manusia


terhadap kondisi kesehatan/ proses
kehidupan yang benar nyata pada individu,
keluarga, komunitas. Hal ini didukung oleh
batasan karakteristik (manifestasi tanda dan
gejala) yang saling mengelompok dan saling
berhubungan (NANDA, 2012-2014)
• Contoh diagnosis aktual adalah:
– Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh
– gangguan menelan
– gangguan pola tidur
– disfungsi proses keluarga
– ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik
keluarga
• B. Potensial mencakup promosi
kesehatan/sejahtera/wellness: penilaian
klinis dari motivasi seseorang, keluarga, atau
komunitas, dan keinginan untuk
meningkatkan keejahteraan mewujudkan
potensi kesehatan manusia dan menguatkan
perilaku sehat secara khusus, misalnya
melalui nutrisi dan olahraga.
• Diagnosis promosi kesehatan dapat dapat
digunakan di seluruh status kesehatan. Namun
kesiapan individu, keluarga dan masyarakat
untuk melakukan promosi kesehatan
mempengaruhi mereka untuk mendapatkan
diagnosis promosi kesehatan
• Setiap label diagnosis promosi kesehatan
diawali dengan frase: “Kesiapan
meningkatkan”…… (NANDA, 2012-2014).
Selanjutnya agar tidak membingungkan
dengan label sejahtera maka label promosi
kesehatan dan sejahtera disatukan menjadi
label Promosi Kesehatan.
Contoh Diagnosis promosi kesehatan adalah:
• Kesiapan meningkatkan nutrisi
• Kesiapan meningkatkan komunikasi
• Kesiapan meningkatkan pembuatan keputusan
• Kesiapan meningkatkan pengetahuan
• Kesiapan meningkatkan religiositas Kesiapan
meningkatkan pengetahuan
• Kesiapan meningkatkan koping
• Kesiapan meningkatkan koping keluarga
• Kesiapan meningkatkan koping komunitas
• C. Risiko: menggambarkan respon manusia terhadap
kondisi kesehatan/ proses kehidupan yang mungkin
berkembang dalam kerentanan individu, keluarga,
komunitas. Hal ini didukung oleh berbagai faktor
resiko yang berkontribusi pada peningkatan
kerentanan. Setiap label dari diagnosis risiko diawali
dengan frase: “risiko” (NANDA, 2012-2014).
• Contoh diagnosis risiko adalah:
– Risiko kekurangan volume cairan
– Risiko konstipasi
– Risiko intoleran aktifitas
– Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua
– Resiko distress spiritual
Metode/ Formulasi Penulisan Diagnosis keluarga

• Formulasi diagnosis keperawatan


menggunakan ketentuan Diagnosis
Keperawatan Nanda (2012-2014) dan ICPN .
Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa
menuliskan etiologi atau diagnosis tunggal
(single diagnosis)
Diagnosa Keperawatan
Pengelompokan data
• Hasil pengkajian : data subjektif & data objektif 
• Perumusan diagnosa
diarahkan pada individu& atau keluarga. Komponen :
PES ( Problem,
Etiologi, Sign)
1. Masalah ( P ) 
adalah suatu pernyataan
tidak terpenuhinyakebutuhan dasar manusia
yang dialami oleh keluarga/ anggota(individu)
keluarga.
2. Penyebab (E) 
adalah suatu pernyataan yang dapat
menyebabkanmasalah dengan
mengacu kepada 5 Fungsi keluarga.
3. Tanda (S) 
adalah data subjektif & objektif yang diperoleh
Tipologi diagnosa keperawatan keluarga

1. Aktual: masalah keperawatan yang


memerlukan tindakan yang cepat.
2. Resiko/ resiko tinggi: masalah yang belum
terjadi tetapi tanda untuk menjadimasalah
aktual.
3. Potensial: Keadaan sejahtera, keluarga telah
mampu memenuhi kebutuhannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan.
TIPE DAN KOMPONEN
 Aktual
Label : gambaran diagnosis (tidak
efektifnya
bersihan jalan nafas)
Karakteristik : tanda klinis
subjektif dan objectif
(keterbatasan mengeluarkan
sekret)
TIPE DAN KOMPONEN

 Resiko/Resiko tinggi
Label : gambaran
perubahan status kesehatan,
diawali oleh resiko/resiko
tinggi
• Faktor resiko : situasi yang
meningkatkan
kerentanan
 Wellnes
WELLNESS DIAGNOSIS
 Wellnes : proses pencapaian tingkat fungsi
lebih
tinggi
 Indikator : keinginan mencapai tingkat fungsi
yang
lebih tinggi ; status dan fungsi
efektif
 Penting : Perlu pertolongan untuk mengerti
kekuatan dan menemukan cara
untuk
berfungsi pada level optimal
Label Diagnosa Keperawatan
Individu/keluarga/komunitas
1. Aktual  menggambarkan respon manusia
terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan yang
benar nyata pada individu, keluarga, komunitas
(didukung tanda dan gejala)
O Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
O Gangguan pola tidur
O Disfungi proses keluarga
O Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik
keluarga
O Ketidakefektifan pemberian ASI
O Diskontinuitas pemberian ASI
2. Risiko menggambarkan respon manusia
terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan
yang mungkin berkembang dalam kerentanan
individu, keluarga, komunitas.
O Didukung oleh adanya faktor-faktor resiko yang
berkontribusi pada peningkatan kerentanan
O Diawali dengan frase RISIKO
O Risiko kekurangan volume cairan
O Risiko konstipasi
O Risiko intoleransi aktifitas
O Risiko ketidakmampuan menjalankan peran
sebagai ortu
O Risiko distress spiritual
3. Promosi Kesehatan termasuk
sejahtera/wellness penilaian klinis dari motivasi
seseorang, keluarga, atau komunitas, dan keinginan
untuk meningkatkan kesejahteraan mewujudkan
potensi kesehatan manusia dan menguatkan perilaku
sehat secara khusus, misalnya melalui nutrisi dan
olahraga
O Diagnosa promkes dapat dipakai pada semua status
kesehatan
O Setiap label diagnosa promkes dimulai dengan
frase : Kesiapan meningkatkan... (NANDA, 2012)
O Kesiapan Keluarga meningkatkan nutrisi
O Kesiapan meningkatkan pengetahuan
O Kesiapan meningkatkan Koping
O Kesiapan untuk meningkatkan status imunisasi anak
PENYUSUNAN PRIORITASMASALAH

• Menentukan prioritas masalah kesehatan


• “SKORING “
• Skoring dilakukan bila merumuskandiagnosa
keperawatan lebih dari satu dengan
menggunakan skala (Bailon & Maglaya, 1978)
FAKTOR PENENTU PRIORITAS
1. Sifat masalah: sesuai label
2. Kemungkinan diubah: pengetahuan,
• Sumber daya keluarga, dan
• masyarakat
3. Potensial dicegah: kepelikan
• masalah,lamanya masalah,tindakan
• yang sedang dilakukan
4. Menonjolnya masalah: Persepsi
• keluarga melihat masalah
FAKTOR PENENTU PRIORITAS

KRITERIA PERTAMA

Sifat masalah: sesuai label


 Sifatnya masalah : bobot yg lebih berat

diberikan pd tidak/kurang sehat krn


memerlukan tindakan segera &
disadari /dirasakan kelg
KRITERIA KEDUA

Kemungkinan Masalah dpt diubah


Faktor-faktor:
 Pengetahuan, tekhnologi & tindakan unt

menangani masalah
 Sumber daya kelg : Fisik, keuangan,

tenaga
 Sumber daya

perawat : pengetahuan,ketrampilan &


waktu
KRITERIA KE TIGA
3. Potensial Masalah dpt dicegah
• Faktor-faktor:
• Tingkat keparahan : berhubungan
dg peny,masalah
• Lamanya masalah
• Tindakan yg sedang dijalankan
• Kelompok high risk
KRITERIA KE EMPAT

• Menonjolnya masalah
• Perlu menilai persepsi / bgm kelg
melihatmaslah kesh tsb.
• Nilai score yg tertinggi yg terlebih
dahulu dilakukan intervensi
keperawatan keluarga
PRIORITAS MASALAH

• 1. KRITERIA
• 2. BOBOT
• 3. PEMBENARAN
• SKALA UNTUK MENYUSUN MASALAH KESEHATAN KELUARGA
KRITERIA NILAI BOBOT
1.SIFAT MASALAH 1
SKALA : POTENSIAL 1
RESIKO 2
AKTUAL 3

2. KEMUNGKINAN UNTUK DIUBAH 2


SKALA :
MUDAH 2
SEBAGIAN 1
TIDAK DAPAT 0

3. POTENSIAL 1
SKALA : 3
TINGGI 2
CUKUP 1
RENDAH

4. MENONJOLNYA MASALAH 1
SKALA :
SEGERA 2
TIDAK PERLU SEGERA 1
TIDAK DIRASAKAN 0
PEMBENARAN

 Alasan penentuan sub kriteria


 Dampak terhadap kesehatan
keluarga
 Ditunjang oleh data hasil
pengkajian
Masalah Kesehatan
Apa manfaat dr
RS/Pusesmas/Posyandu
Memanfaatkan yankes
Alasan perlunya kesling

Memodifikasi lingkungan
Bagaimana merawat
dan alternatif tindakan

Merawat kes keluarga


Apa akibat lanjut dr maslah,
penting/tdk menanggulangi masalah
Memutuskan tindakan
Apakah Keluarga tahu tentang....,
tanda dan gejala, serta penyebab

Mengenal masalah kes


Contoh Pengkajian DDB
O Kemampuan Mengenal DBD
O Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang DBD
O Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang tanda dan
Gejala
O Apa penyebab DBD
O Kemampuan Cara merawat
O Apa yang dilakukan bila anak dicurigai DBD
O Apa upaya pencegahan DBD oleh keluarga
O Modifikasi Lingkungan
O Apakah ada genangan air disekitar rumah
O Apakah keluarga melakukan 3 M
Contoh Pengkajian TBC
O Kemampuan Mengenal TBC
O Apa yg Bapak/Ibu ketahui tentang TBC paru?
O Apa penyebab TBC paru?
O Apa tanda dan gejala TBC paru?
O Bagaimana penularan TBC
O Kemampuan mengambil Keputusan
O Apa akibat bila TB tdk diobati ? Penting/tdk penanganan TB
menurut keluarga?
O Kemampuan Cara merawat
O Bagaimana cara merawat bila batuk?
O Bagiaman cara merawat untk mencegah penularan?
O Apakah selalu minum obat teratur?
O Modifikasi Lingkungan
O Apakah lingkungan rumah bersih, dan tdk lembab serta cahaya
masuk
O Apa yang dilakukan untuk mencegah penularan dalam rumah
O Memanfaatkan fasilitas kes
O Apakah keluarga sdh memanfaatkan fasilitas kesehatan untk
pemeriksaan TB
INTERVENSI
Definisi :
 Tindakan perawat untuk kepentingan pasien,
keluarga atau komuniti dengan tujuan
membantu meningkatkan, memperbaiki
kondisi fisik, emosional, psikososial, spiritual,
budaya & lingkungan dimana mereka mencari
bantuan (ANA Social Policy Statement, 2005)
PERENCANAAN

• TUJUAN
• TUM :Mengacu pada masalah
• TUK : Mengacu pada etiologi
(Pernyataan spesifik tentang hasil yg
diharapkan dr setiap tindakan/ 5 tugas
keluarga pada bidang kesehatan
• KRITERIA & STANDART
Contoh

• Tujuan umum:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 5 x
30’, manajemen pemeliharaan kesehatan
kel.bp.B khusus nya an.MH menjadi efektif
contoh

• Tujuan khusus:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 X 30
menit keluarga mampu Mengenal adanya
gangguan gizi kurang pada anak MH

Dengan cara:
1. Mampu menyebutkan pengertian
2. Mampu menyebutkan penyebab
3. Mampu menyebutkan Tanda & Gejala

Kriteria : R. kognitif (R.Verbal)


R. Afektif
R. Psikomotor
Intervensi keperawatan menurut Feeman(1970) dalam
Freadman (1988) yaitu:

1. Intervensi Supplemental: Perawat sebagai


pemberi perawatan langsung.
2. Intervensi Fasilitas: Perawat memfasilitasi untuk
pemanfataanfasilitas Yankes
3. Intervensi Perkembangan perawatan mandiri
oleh keluarga dan pemanfaatan sumber-sumber
perawatan internaldan eksternal.
lanjutan

 Penangan perawatan langsung dimana


perawat melakukan untuk kepetingan
klien meliputi tindakan yang diprakarsai
oleh perawat dan tindakan yang
diprakarsai oleh dokter (Bulechek & McCloskey)

 Tindakan atau respon dari perawat yang


meliputi hubungan tindakan terapeutik yang
terjadi dalam kontek hubungan perawat – klien
yang mempengaruhi individu, keluarga, atau
fungsi komuniti dimana perawat yang
bertanggung jawab ( Wright dan Bell, 1994 )
Tingkatan intervensi keperawatan keluarga

1. Generalis → secara konseptual keluarga


sebagai konteks untuk bekerja dengan
pasien individual
2. Spesialis → keluarga sebagai unit asuhan
dengan kompetensi dalam keterampilan
wawancara klinik dan penegtahuan system
teori keluarga, penelitian keluarga dan
model pengkajia dan intervensi keluarga
Klasifikasi intervensi

• Menurut Freeman ( 1998 )


Terdahap 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan :
1. Agar keluarga dapat mengenal masalah
2. Agar keluarga dpat menentukan
keputusan dalam menyelesaikan masalah
3. Agar keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
4. Agar keluarga memodifikasi / menciptakan
lingkungan yang menunjang kesehatan
5. Agar keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
Model intervensi ( Calgary )

Tiga Domain Fungsi Keluarga


1. Kognitif
2. Affective
3. Psikomotor
Menentukan tindakan keperawatan
tergantung pada :
• Masalah keperawatan
• Sumber-sumber yang tersedia

untuk mengurangi/menghilangkan sebab-


sebab masalah dan meningkatkan
kemampuan keluarga dalam melaksanakan
tugas-tugas keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan
Tindakan keperawatan yang dilakukan keluarga untuk
mengatasi penyebab masalah keperawatan

1. Dalam rangka menstimulasi kesadaran an


penerimaan terhadap masalah keperawatan
keluarga, hal yang dilakukan :
. Perluas dasar pengetahuan keluarga tentang
masalah yang sedang dihadapi
. Bantu keluarga untuk melihat dampak/akibat
dari situasi yang ada
. Hubungan antara kebutuhan kesehatan dengan
sasaran yang telah ditentukan
. Kembang sikap positif dalam menghadapi
masalah
Lanjutan . . .

2. Facilitative. Perawat membantu mengatasi


hambatan dari keluarga memperoleh pelayanan
medis, kesejahteraan sosial, transportasi atau
pelayanan perawatan kesehatan di rumah.

3. Developmental. Perawat membantu keluarga dalam


kapasitasnya untuk menolong dirinya sendiri
(misalnya, meningkatkan kemampuan merawat diri
dalam keluarga dan tanggung jawab diri sendiri).
Membantu keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang bersumber dari sendiri, seperti
dukungan sosial internal dan eksternal.
Hambatan dalam intervensi
• Menurut Bailon & Maglaya (1998)
disebabkan oleh :
1. Informasi kurang atau keliru
2. Informasi tidak menyeluruh
3. Tidak dapat mengaitkan dengan situasi yang ada
4. Tidak mau menghadapi situasi
5. Tidak mau melawan tekanan dari keluarga / sosial
6. Mau mempertahankan suatu pola tingkah laku
7. Kurang percaya pada tindakan yang dianjurkan
Kesulitan dalam tindakan karena tindakan
perawat yang tidak tepat
1. Perawat kaku, kurang luwes
2. Kurang memberikan penghargaan, perhatian
terhadap faktor-faktor sosial budaya
3. Sumber daya perawat kurang serta keahlian
yang terbatas menggunakan bermacam
tehnik dan sulitnya masalah yang ada
PELAKSANAAN TINDAKANKEPERAWATAN
1. Menstimulasi kesadaran keluarga mengenal masalahkesehatan
dan kebutuhan
kesehatan, dg cara :
– Memberikan informasi ttg ……
– Mengidentifikasi kebutuhan & harapan ttg kesh.
– Mendorong sikap emosi yg sehat terhadap masalah.

2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara


perawatan yg tepat, dg Cara :
Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
Mengidentifikasi sumber-sumber yg dimiliki keluarga.
Mendiskusikan ttg konsekuensi setiap tindakan.
Lanjutan….

3. Memberikan kepercayaan diri anggota keluarga yang sakit, dg


cara :
 Mendemontrasikan cara perawatan yaitu: makanan yang boleh,
makanan yang tidak boleh, obat tradisional, obat medis, cara
membuat
 Menggunakan alat & fasilitas yang ada di rumah
 Mengawasi keluarga melakukan perawatan

4. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat


lingkungan menjadi sehat,dg cara :
 Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakankeluarga.
 Melakukan perubahan lingkungan keluargaseoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkanfasilitas kesehatan
yang ada.
 Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga.
 Membantu keluarga menggunakan fasilitaskesehatan yang ada.
Evaluasi
Empat dimensi evaluasi :
1. Dimensi Keberhasilan dari
tindakan keperawatan
bila evaluasi dikaitkan pada pencapaian
tujuan.

2. Dimensi Ketepatgunaan (efficiency)


tindakan keperawatan bila dikaitkan
tenaga dengan biaya, waktu, dan bahan.
Lanjutan....
3. Dimensi Kecocokan (Appropriateness)
dari tindakan keperawatan adalah
kesanggupan untuk mengatasi masalah
dengan baik dan sesuai dengan
pertimbangan profesional.

4. Dimensi Kecukupan (Adequacy) dari


tindakan keperawatan yang menyangkut
pada kelengkapan dari tindakan. Apakah
semua tindakan telah dilaksanakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
EVALUASI

Disusun dg menggunakan SOAP:


• S :Hal yang dikemukakan oleh keluarga.
• O : Hal yang ditemukan dan dapat diukur
oleh perawat.
• A : Analisa hasil yang telah dicapai mengacu
pada Kriteria Evaluasi dan diagnosa.
• P : perencanaan yang akan datang dilihat dari
responkeluarga.
• Dilakukan secara Formatif & Sumatif
• sekian

Selamat belajar untuk


UAS,
semoga dapat nilai yang
memuaskan
9/17/19 95

Anda mungkin juga menyukai