KEPERAWATAN
KELUARGA
MAULIDA NURAPIPAH
DEFINISI
KEPERAWATAN
KELUARGA
• Adalah tingkat perawatan kes masyarakat
yg ditujukan pd klg sebagai unit/kesatuan
yg dirawat dg tujuan mencapai
kemandirian perawatan sehingga tercapai
status kesehatan yg optimal
Ada tiga...........
TINGKAT I
Keluarga sebagai :
Pasien
KLIEN
Keluarga sbg kelompok primer
INDIVIDUAL
klien yg terpenting
Keluarga sebagi stressor dan
sumber bagi klien
Latar belakang anggota klg
KELUARGA Fokus pelayanannya: individu yg
SEBAGAI akan dikaji dan diintervensi
KONTEKS
TINGKAT II
• Keluarga dipandang
Anggota Anggota sebagai kumpulan jml
klg A klg B individu dlm keluarga
• Msl kes yg sama dr tiap
Anggota
klg C
Anggota
klg D
anggota akan
diintervensi
KELUARGA SEBAGAI
KUMPULAN DR
ANGGOTA
KELUARGA
TINGKAT III
• Keluarga dipandang sebagai fokus
pengkajian dan perawatan
• Fokus pengkajian dan intervensi
A B keperawatan adalah subsistem
dalam keluarga
• Anggota keluarga sbg unit interaksi
C D
• Fokus intervensi hubungan ibu –
anak, ayah-anak, istri-suami, hub
KELUARGA perkawinan dll
SEBAGAI KLIEN
PRINSIP-PRINSIP
PERAWATAN
KELUARGA
1. Keluarga sbg unit/satu kesatuan dlm
pelayanan kesehatan
2. Tujuan utama kep klg adalah
meningkatkan status kesehatan agar
produktivitas dan kesejahteraan
meningkat
3. Askep yg diberikan sbg sarana
peningkatan kes klg
Lanjutan prinsip-prinsip........
1. Memberikan askep
2. Pengenalan msl dan kebutuhan klg
3. Koordinator yan kes
4. Fasilitator
5. Edukator
6. Konsultan
Langkah-langkah
perawatan
kesehatan
Keluarga.........
1. Membina hub kerjasama :
- Kontak dengan keluarga
- Sampaikan maksud dan tujuan
- Sampaikan kesediaan problem solving
- Membina komunikasi dua arah dg
keluarga
Lanjutan langkah......
2. Pengkajian
3. Analisa data keluarga
4. Golongkan msl kes berdasarkan sifat msl (aktual,
resiko dan potensial)
5. Tentukan sifat dan luasnya msl
6. Susun prioritas msl dg cara scoring
Lanjutan langkah......
27 / 13
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengkajian
2. Masalah keperawatan
3. Diagnosa keperawatan
4. Prioritas masalah/scooring
5. Rencana keperawatan
6. Implementasi
7. Evaluasi
28 / 13
Pengkajian
• Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana
perawat mengambil data secara terus menerus
terhadap keluarga yang dibinanya.
• Pada pengkajian untuk mengumpulkan data
dapat melalui proses
wawancara,observasi,pemeriksaan fisik Head
to Too terhadap anggota keluarga, telaah data
sekunder misalnya pemeriksaan laboratorium,
Hasil X-ray,Pap smear dll.
29 / 13
Data Pengkajian keluarga :
a. Data Umum
Nama kepala keluarga
Alamat dan telepon
Pekerjaan kepala keluarga
Pendidikan kepala keluarga
Komposisi keluarga
Suku bangsa
Agama
Status sosial ekonomi keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga.
30 / 13
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Keperawatan Keluarga 31
Komposisi Anggota Keluarga :
Hub dgn
No. Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan / ket.
KK
Keperawatan Keluarga 32
Keperawatan Keluarga 33
Gambar genogram
Keperawatan Keluarga 34
TIPE KELUARGA
Keluarga tradisional
Keluarga Inti ( Nuclear family )
Keluarga Dyad (Dyad Family )
Keluarga besar (Extended family)
Keluarga dengan orangtua tunggal (Single parent family)
Keluarga besar/ tiga generasi
Keluarga orang dewasa bujangan ( Single adult living
alone)
Pasangan usia pertengahan atau lansia
Jaringan keluarga besar
Keperawatan Keluarga 35
Tipe Keluarga Non Tradisional
Keluarga dengan orangtua tidak kawin dan anak ( Unmarried couple with
children family ),
• Keluarga yang hidup bersama ( Commune family
• Keluarga Kabitas ( Cahabitation family ),
• “ Homo sexual “ ,
Keperawatan Keluarga 36
b. Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga.
Tahap perkembangan keluarga
saat ini.
Tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi.
Riwayat keluarga inti.
Riwayat keluarga sebelumnya.
37 / 13
c. Pengkajian lingkungan.
Karakteristik rumah
Karakteristik tetangga dan komunitas RW.
Mobilitas geografis keluarga.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
38 / 13
d. Struktur Keluarga
• Sistem pendukung keluarga.
• Pola komunikasi keluarga
• Struktur kekuatan keluarga.
• Struktur peran
• Nilai dan norma keluarga.
39 / 13
e. Fungsi Keluarga.
• Fungsi afektif
• Fungsi sosialisasi
• Fungsi perawatan kesehatan(mengenal
masalah,pengambilan keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat,kemampuan
perawatan mandiri dan ,memelihara kesehatan
rumah,pemanfaatan Yankes)
• Fungsi Reproduksi
• Fungsi Ekonomi.
40 / 13
f. Stress dan Kooping Keluarga
• Stressor jangka pendek dan panjang.
• Kemampuan keluarga terhadap stressor.
• Strategi koping yang digunakan
• Strategi adaptasi Disfungsional.
g. Pemeriksaan Fisik.
h. Harapan keluarga.
41 / 13
Diagnosa Keperawatan
• Pengelompokan data
Hasil pengkajian : data subjektif & data objektif
• Perumusan diagnosa diarahkan pada individu
& atau keluarga. Komponen : PES ( Problem, Etiologi, Sign)
1. Masalah ( P ) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga/
anggota (individu) keluarga.
2. Penyebab (E) adalah suatu pernyataan yang dapat
menyebabkan masalah dengan mengacu kepada 5 Fungsi
keluarga.
3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh
dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung
masalah dan penyebab.
42 / 13
Tipologi diagnosa keperawatan keluarga
1. Aktual : masalah keperawatan yang
memerlukan tindakan yang cepat.
2. Resiko/ resiko tinggi : masalah yang belum
terjadi tetapi tanda untuk menjadi masalah
aktual.
3. Potensial : Keadaan sejahtera, keluarga telah
mampu memenuhi kebutuhannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan.
43 / 13
Contoh dx aktual
• Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada anak balita T keluarga
Bp. N berhubungan dengan ketidak tahuan keluarga mengenal
masalah kekurangan nutrisi
• Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada anak balita T keluarga
Bp. N berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan kekurangan nutrisi
44 / 13
Contoh dx. Resiko ( ancaman )
• Resiko gangguan perkembangan pada balita an. E keluarga bapak N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi
terhadap balita
• Resiko terjadi konflik pada keluarga Bp. N berhubungan dengan
ketidak tahuan keluarga mengenal masalah komunikasi
45 / 13
Contoh Dx.Sejahtera
• Potensial peningkatan status kesehatan bayi (anak K) keluarga Bp. K
46 / 13
PENYUSUNAN PRIORITAS MASALAH
Menentukan prioritas masalah kesehatan
“ SKORING “
Skoring dilakukan bila merumuskan diagnosa keperawatan lebih dari
satu dengan menggunakan skala (Bailon & Maglaya, 1978)
47 / 13
SKALA PRIORITAS ASKEP KELUARGA
( Bailon & Maglaya, 1978 )
NO KRITERIA SCORE BOBOT
1 SIFAT MASALAH 1
Tidak / Kurang sehat 3
Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtera 1
2 KEMUNGKINAN MASALAH BISA DIUBAH 2
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
3 POTENSIAL MASALAH UNT DICEGAH 1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 MENONJOLKAN MASALAH 1
Masalah berat, hrs segera ditangani 2
Ada masalah ttp tdk perlu ditangani 1
Masalah tdk dirasakan 0 48 / 13
SCORING
• Tentukan Score untuk setiap kriteria
• Skore dibagi dg angka tertinggi & kalikan dg bobot
Score
• Jumlahkan scoreAngka
untuk semua Xkriteria
tertinggi BOBOT
49 / 13
FAKTOR2 YG MPENGARUHI PRIORITAS
• KRITERIA PERTAMA
• Sifatnya masalah : bobot yg lebih berat diberikan pd tidak/kurang sehat krn
mmerlukan tindakan segera & disadari / dirasakan kelg
50 / 13
KRITERIA KEDUA
• Kemungkinan Masalah dpt diubah
• Faktor2 :
• Pengetahuan, tekhnologi & tindakan unt menangani masalah
• Sumber daya kelg : Fisik, keuangan, tenaga
• Sumber daya perawat : pengetahuan, ketrampilan & waktu
• Sumber daya masy : fasilitas, organisasi dlm masy & dukungan masy.
51 / 13
KRITERIA KE TIGA
• Potensial Masalah dpt dicegah
• Faktor2 :
• Tingkat keparahan : berhubungan dg peny, masalah
• Lamanya maslah
• Tindakan yg sedang dijalankan
• Kelompok high risk
52 / 13
KRITERIA KE EMPAT
• Menonjolnya masalah
• Perlu menilai persepsi / bgm kelg melihat maslah kesh tsb.
• Nilai score yg tertinggi yg terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan
keluarga
53 / 13
PERENCANAAN
• TUJUAN
• TUM :Mengacu pada masalah
• TUK : Mengacu pada etiologi
• KRITERIA & STANDART
• Pernyataan spesifik tentang hasil yg diharapkan dr setiap tindakan
54 / 13
contoh
• Tujuan umum:
1 bulan setelah dilakukan tindakan keperawatan, gangguan
pemenuhan nutrisi anak z tidak terganggu dan BB naik 0,5 Kg
55 / 13
• Tujuan khusus:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 X 60 menit keluarga mampu;
1. Mengidentifikasi adanya gangguan gizi kurang pada anak MH
Kriteria : kognitif
56 / 13
• Intervensi keperawatan menurut Feeman (1970)
dalam Freadman (1988) yaitu :
1. Intervensi Supplemental
Perawat sebagai pemberi perawatan langsung.
2. Intervensi Fasilitas.
Perawat memfasilitasi untuk pemanfataan
fasilitas Yankes
3. Intervensi Perkembangan
perawatan mandiri oleh keluarga dan
pemanfaatan sumber-sumber perawatan
internal dan eksternal.
57 / 13
PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Menstimulasi kesadaran keluarga mengenal masalah
kesehatan dan kebutuhan kesehatan, dg cara :
Memberikan informasi.
Mengidentifikasi kebutuhan & harapan ttg kesh.
Mendorong sikap emosi yg sehat terhadap masalah.
59 / 13
EVALUASI
• Disusun dg menggunakan SOAP:
S :Hal yang dikemukakan oleh keluarga.
O : Hal yang ditemukan dan dapat diukur oleh perawat.
A : Analisa hasil yang telah dicapai mengacu pada Kriteria Evaluasi dan diagnosa.
P : perencanaan yang akan datang dilihat dari respon keluarga.
• Dilakukan secara Formatif & Sumatif
60 / 13