BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga sehingga
terwujud keluarga sehat dan sejahtera.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang Asi Eksklusif
b. Untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang Keluarga Berencana
c. Untuk meningkatkan pengetahuan PUS tentang PMS dan pentingnya
pemeriksaan papsemar.
.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
.
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama : Tn”R”
Umur : 27 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pekerjaan : Wiraswasta
c. Genogram
65 60 65 62
0 0
25 33 33 30 27
4 11
Bln
: Asma
: Laki – laki
: Meninggal : Garis
: Garis keturunan
: Klien
9
f. Kesehatan Lingkungan
1) Dena Rumah
A A B
C
TV
C
Keterangan :
A : Kamar Mandi
B : Dapur
C : Kamar Tidur
D : Kamar Mandi
E : Pintu Masuk
4. Prioritas Masalah
a. Bayi tidak mendapatkan ASI Eksklusif
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Bayi yang tidak eksklusif
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 0,67 kekebalan tubuhnya
rendah
Kemungkinan
2 masalah dapat 0/2 x 2 0 Tidak dapat diubah
diubah
Potensi
3 masalah dapat 1/3 x 1 0.33 Tidak dapat dicegah
dicegah
Ibu tidak menganggap
Menonjolnya bahwa tidak ASI
4 0/2 x 1 0
masalah Eksklusif adalah suatu
masalah
Total skor 1,00
Merupakan ancaman
1. Sifat masalah 2/3 X 1 0,66
kesehatan
Masalah dengan
Kemungkinan mudah dapat di ubah
2. masalah dapat 2/2 X 2 2 karena sarana dan
diubah prasarana kesehatan
cukup.
Pengalihan
Potensi masalah
3. 3/3 X 1 1 pengetahuan cukup
untuk dicegah
mudah dilakukan
Menonjolnya PUS tidak mengetahui
4. 2/2 X 1 1
masalah masalah tersebut
Total skor 4,66
15
1. Ibu dan keluarga tidak pernah mendengar tentang penyakit menular seksual
dan Papsmear.
2. Tidak mendapatkan ASI Eksklusif
D. Pelaksanaan Intervensi
1. Memberi informasi kepada ibu tentang konsep PMS dan pentingnya Pap
smear.
2. Memberi informasi kepada ibu tentang Asi Eksklusif
E. Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang macam-macam penyakit menular seksual, cara penu
laran, ciri-ciri, dan cara menghindari.
2. Ibu mengerti tentang manfaat dan pentingnya Asi Eksklusif untuk anaknya
16
A. Data Subjektif
1. Ibu tidak pernah mendengar tentang penyakit menular seksual..
2. Ibu belum pernah mendengar tentang pemeriksaan papsmear.
B. Data Objektif
Tidak ada data yang mendukung
C. Analisis
Tidak pernah mendengar tentang penyakit menular seksual dan pemeriksaan
papsmear
D. Pelaksanaan
1. Memberikan informasi kesehatan tentang PMS
2. Memberikan informasi tentang pentingnya pemeriksaan papsmear.
17
A. Subjektif
1. Ibu memberikan ASI kepada bayinya sampai usia 3 bulan.
2. Ibu takut memberikan ASI ke bayinya karena takut penyakit Asmanya menular
ke bayinya lewat air susunya.
3. Bayi meminum susu formula dari umur 3 bulan sampai sekarang.
B. Objektif
Tidak ada data yang mendukung.
C. Assassement
Tidak mendapatkan Asi Eksklusif
D. Penatalaksanaan
1. Memberikan informasi kepada ibu tentang terminologi ASI ekslusif
2. Memberikan Informasi kepada ibu mengenai manfaat dan pentingnya Asi
Eksklusif
18
Umur : 32 tahun
Nikah/lamanya : 1x / ±6 thn
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pekerjaan : Pelayaran
a. Genogram
60 68
0
40 35 29 32
? ? 35
10
Bln
: Laki – laki
f. Kesehatan Lingkungan
1) Denah Rumah
A B
F
TV
C
E
C
Keterangan :
A : Kamar Mandi
B : Dapur
C : Kamar Tidur
D : Kamar Mandi
E : Pintu Masuk
F : Bak air
4. Prioritas Masalah
a. Ibu tidak menjadi akseptor KB
Merupakan ancaman
1. Sifat masalah 2/3 X 1 0,66 kesehatan
Masalah dengan
Pengalihan
Potensi masalah pengetahuan cukup
3. 2/3 X 1 0,66
untuk dicegah mudah dilakukan
H. Pelaksanaan Intervensi
3. Memberi informasi kepada ibu tentang PMS dan Papsmear.
4. Berikan informasi kepada ibu mengenai pentingnya menjarangkan
kehami lan.
5. Berikan informasi kepada ibu tentang Keluarga Berencana.
I. Evaluasi
3. Ibu mengerti tentang macam-macam penyakit menular seksual, cara
penularan, ciri-ciri, dan cara menghindari penyakit menular seksual.
4. Ibu mengerti dan berencana menjarangkan kehamilanIbu mengerti
tentang macam-macam alat kontrasepsi serta manfaat dan efek
sampingnya dan masih ingin memikirkan mengenai alat kontrasepsi yang
ingin ibu gunakan; ibu berencana memakai alat kontrasepsi PIL
29
A. Data Subjektif
1. Ibu tidak pernah mendengar tentang penyakit menular seksual dan PMS.
2. Ibu belum pernah mendengar tentang pemeriksaan papsmear.
B. Data Objektif
Tidak ada data yang mendukung.
C. Analisis
Pengetahuan tentang penyakit menular seksual (PMS) dan pemeriksaan
Papsmear kurang.
D. Pelaksanaan
1. Memberikan informasi kesehatan tentang konsep PMS
2. Memberikan informasi kesehatan tentang pentingnya papsmear.
30
A. Subjektif
1. Ibu tidak ber-KB sekarang
2. Ibu pernah menjadi Akseptor KB Suntik 3 bulan sejak bulan Juni 2017 dan
berhenti pada bulan September 2017 karena berat badan menurun
B. Objektif
Tidak ada data yang mendukung.
C. Assassement
Ibu tidak menjadi akseptor KB
D. Penatalaksanaan
1. Memberikan informasi kepada ibu mengenai pentingnya menjarangkan
kehamilan.
2. Memberikan informasi kepada ibu tentang Keluarga Berencana.
31
BAB IV
PEMBAHASAN
Oleh karena itu pengetahuan tentang PMS dan pemeriksaan papsmear sangat
penting untuk dimiliki oleh PUS.
1. Pil (mini pil dan pil kombinasi) yang mempunyai manfaat tidak
mengganggu hubungan seksual dan mudah dihentikan setiap saat.
Terhadap kesehatan resiko nya sangat kecil.
2. Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100
perempuan) selama tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi suntikan
juga mempunyai keuntungan seperti klien tidak perlu menyimpan obat
suntik dan jangka pemakaiannya bias dalam jangka panjang.
33
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan komunitas memfokoskan pemberian pelayanan pada
setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya.Bentuk pemberian
pelayanan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di
bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.Kegiatan-kegiatan
tersebut tentunya bertujuan akhir untuk menurunkan angka kematian ibu dan
kematian bayi. Dari berbagai penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan
akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai permasalahan
kesehatan mereka sehingga diharapkan masyarakat akan lebih mandiri dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Begitu juga
dengan keluarga Tn”R” setelah dilakukan beberapa tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Tn”R” semakin lebih
memahami tentang Penyakit menular seksual dan pentingnya pemeriksaan
Papsmear serta pentingnya ASI Eksklusif. Keluarga Tn”R” dapat
menyelesaikan masalah kesehatannya secara mandiri. Begitupun dengan
keluarga Tn”D” setelah dilakukan beberapa tindakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada, kini keluarga Tn”D” semakin memahami tentang penyakit
menular seksual dan pentingnya pemeriksaan Papsmear serta Ny”J” sudah
mampu memahami pentingnya Keluarga Berencana (KB) terbukti dengan
keinginan ibu untuk menjadi akseptor KB PIL. Dengan demikian keluarga
Tn”D”dapat menyelesaikan masa lah kesehatannya secara mandiri.
36
B. Saran
1. Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat menggali lebih dalam mengenai kesehatan
keluarga dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
menyusun laporan asuhan kebidanan pada keluarga.
2. Kepada Keluarga
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali
masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.
3. Kepada Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat
memberikan semangat bagi para mahasiswa dalam melakukan praktik dan
menyusun laporan asuhan kebidanan komunitas.