Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA

KELUARGA Tn. H DI KELURAHAN ROWOSARI


(Diajukan untuk melengkapi tugas Praktik Komunitas)

Disusun oleh :
Hasmiani
NIM. 1804017

PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk
mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan
peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal
dasar dalam pembanguna nasional, termaksud keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat. 1
Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama
dalam mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah
merencanakan program safe methorhood yang berupa enam pilar
sebagai realisasi kerja, antara lain: pelayanan keluarga berencana,
asuhan antenatal, persaliana bersih dan aman, pelayana obstetric
neonatal, pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan primer
dengan pemberdayaan wanita. 2
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dimana
masalah kesehatan dapat timbul, berupa masalah kesehatan ibu
hamil, kesehatan reproduksi,gizi keluarga, keluarga
berencana,kesehatan balita, kesehatan lingkungan, imunisasi bayi
dan balita. 3
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn
“H” di Kelurahan Rowosari sebagai bukti pelaksanaan praktek
kebidanan komunitas dan melaksanakan implementasi sesuai dengan
prioritas masalah. Dalam prosesnya mahasiswa diharapkan mampu
mengenal masalah, menemukan prioritas masalah dan merumuskan
alternatif dalam pemecahan masalah. Setelah itu menyusun rencana
pemecahan masalah sesuai dengan keahlian yang dimiliki dengan
memperhatikan sumber daya yang ada di masyarakat. Lalu
melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan.
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat
sehingga mencapai derajat kesehatan yang optimal
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang berhubungan
dengan kesehatan ibu dan anak pada keluarga
b. Menemukan masalah yang ada dan memprioritaskannya
c. Merumuskan berbagai alternative pemecahan masalah
d. Implementasi hasil rumusan alternative pemecahan masalah
e. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi
keluarga dalam upaya mendorong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan, serta menanamkan perilaku hidup sehat

3. Metode
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode
wawancara dan pendataan.

4. Sistematika penulisan
Dalam penyusunan laporan ini terdiri dari 6 BAB.
BAB II

ANALISA DATA DAN DIAGNOSIS KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. H


DENGAN KEBUTUHAN ACCUPRESURE SP6 DAN TERAPI
MUROTTAL PADA NY. E DI RT 01 RW 02 KELURAHAN
ROWOSARI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS ROWOSARI

A. Identitas Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. H
Umur : 34 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Rowo Krajan RT 01/RW 02
Nomor Telepon :-
2. Komposisi Keluarga
No Nama Umur JK Hubungan Pendidikan Pekerjaan Imunisasi KB
Ya
Suntik
1 Ny. “E” 34 Thn P Istri Sarjana Wiraswasta -
3
Bulan

2 An. “Z” 8 Thn P Anak SD - Lengkap -

3 An. “A” 5 Thn L Anak TK - Lengkap -


3. Genogram

Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Sasaran
: Serumah

4. Tipe Keluarga
a) Keluarga ini tergolong dalam Nuclear Family atau keluarga inti
karena terdiri dari bapak, ibu, dan anak.
b) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Tidak ada
5. Suku Bangsa (etnis)
a) Keluarga ini berbudaya suku Jawa
b) Tempat tinggal keluarga berada di daerah Keluarahan Rowosari
(Rowo Krajan)
c) Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya
Keluarga biasanya mengikuti kegiatan keagamaan yang
dilaksanakan di mesjid wilayah rumah, seperti acara Maulid Nabi
dan Isra Mi’raj
d) Keluarga Tn.H dalam berbusana menggunakan busana modern.
Dan untuk berbusana ibu memakai hijab saat keluar dari rumah
e) Pengambilan keputusan adalah kepala keluarga tetapi sebelumnya
melalui proses musyawarah mufakat bersama anggota keluraga
yang tinggal dalam satu rumah (istri)
f) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Jawa
g) Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Keluarga sesekali memanggil tukang urut jika merasa pegal
karena kecapean serta jika ada anggota keluarga yang sakit maka
segera membawa ke puskesmas atau ke fasilitas kesehatan.
6. Agama dan Kepercayaan
a. Seluruh anggota keluarga menganut agama islam dan memiliki
pandangan yang sama dalam praktik keyakinan beragama
b. Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan seperti
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan
c. Keluarga ini masih menganut adat istiadat atau kepercayaan
jaman dulu seperti saat istrinya hamil selalu membawa bawang
dan gunting kuku dibajunya.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Kebiasaan Tidur / istirahat
a. Pola kebiasaan tidur / istirahat dalam keluarga teratur,
umumnya mereka tidur pada malam hari kira – kira mulai jam
21.00 sampai jam 07.00 wita. Pekerjaan ayah adalah
wiraswasta dan ibu dalam keseharian bertugas mengurus
rumah tangga dan merawat anaknya, kebiasaan tidur siang
kurang lebih 2 jam.
b. Penghasilan
- Pekerjaan kepala keluarga adalah Nelayan.
- Penghasilan perbulan berkisar antara Rp 500.000 - Rp
2.000.000
- Pemenuhan kebutuhan keluarga sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari
c. Peran anggota keluarga
- Ayah sebagai pencari nafkah utama.
- Ibu mengatur urusan rumah tangga.
- Anak pertama berumur 8 tahun dan saat ini duduk
dibangku SD.
- Anak kedua berumur 5 tahun dan saat ini duduk dibangku
TK
d. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik
serta keluarga berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan
yang diadakan.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga biasanya menghabiskan waktu dengan beristirahat.
Keluarga sangat jarang menghabiskan waktu libur dengan berekreasi
ke tempat wisata. Pemanfaatan waktu luang rekreasi hanya di
lakukan di dalam rumah yaitu pada waktu luang di gunakan untuk
ngobrol bersama dan menonton TV.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tn. H dan Ny. E saat ini telah memiliki anak 2 orang dan saat ini Ny.
E dalam keadaan sedang bersalin
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Keluarga berharap dapat mendidik anaknya dengan baik agar pada
masa sekolah dapat menjadi siswa berprestasi.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
1. Riwayat keluarga sebelumnya
a. Riwayat keluarga dari pihak suami
Keluarga Tn. H dalam keadaan sehat dan tidak ada yang
menderita penyakit seperti TBC, HIV, hipertensi, DM, dan lain-
lain.
b. Riwayat keluarga dari pihak istri
Keluarga Ny. E dalam keadaan sehat dan tidak ada yang
menderita penyakit seperti TBC, HIV, hipertensi, DM dan lain-
lain.
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai
berikut :
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
Kesehatan Kesehatan yang
telah
dilakukan
1 Tn.H 34 th 65 Sehat - Tidak ada -
kg
2 Ny.E 34 th 55 Sehat Lengkap Tidak ada -
kg
3 An. Z 8 th 22 Sehat Lengkap Tidak ada -
kg
4 An. A 5 th 6,4 Sehat Lengkap Tidak ada -
kg

3. Sumber pelayanan keseahatan yang dimanfaatkan :


Menurut Ny. E jika dalam keluarga ada yang sakit segera dibawa ke
bidan atau fasilitas kesehatan seperti pustu, puskemas rowosari.

D. Pengkajian Lingkungan
1. Katakteristik Rumah
a. Perumahan
Keluarga menempati sebuah rumah batu dengan ukuran 9 x 8
meter persegi di atas bidang tanah yang luasnya ± 14 x 7
meter dengan jumlah ruang tamu 1, 3 kamar tidur, ruang
kosong 1, 1 WC, 1 ruang keluarga dan 1 dapur.
Denah rumah
................................Jalan...............................
.......................................................................

RUANG
KAMAR 1
TAMU

RUANG
KAMAR 2 KELUARGA

RUANG KAMAR 3
KOSONG
9
Meter

KAMAR
DAPUR MANDI WC

8 Meter +5
meter
Ket :

Tempat pembuangan air limbah =

Pintu =

Pipa =

Jendela =

Ventilasi =

- Ventilasi cukup baik sehingga pertukaran udara lancar.


- Ruangan dalam rumah cukup mendapat cahaya sinar
matahari.
- Pengaturan perabotan dalam rumah dan keberishan di
dalam cukup baik.
b. Sumber Air Minum& Sarana Air Bersih
Sumber air minum yang di pergunakan adalah berasal dari
PDAM), keadaan air jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
c. Tempat Pembuangan Tinja
Keluarga memiliki WC sendiri di dalam rumah yang tidak
dekat dengan ruang dapur.
d. Tempat Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah
sehingga air limbah di buang di belakang rumah (SPAL).
e. Pembuangan Sampah
Keluarga tidak mempunyai tempat sampah, tetapi biasanya
sampah langsung dibakar dan langsung dibuang dibelakang
rumah.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Kebiasaan: bekerja mengurusi rumah, dan melaksanakan kerja
bakti setiap hari minggu.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. H tidak berpindah-pindah tempat tinggal dan telah
menetap di sini sejak pernikahannya.
4. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Setiap hari Tn. H, istri dan anaknya dapat berkumpul bersama
terutama saat malam hari.. Tn. M dan istri aktif mengikuti
kegiatan kemasyarakatan (pengajian dll).
5. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga termasuk KK ada 5 orang. Tempat
berobat keluarga adalah puskesmas dengan jarak yang mudah
dijangkau. Tn. H memiliki alat transportasi/ kendaraan yakni
kendaraan motor.
E. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga lancar, dan pelan, keluarga
menggunakan bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi sehari-hari.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga bertumpu pada Tn. H sebagai kepala keluarga. Ny. E
sebagai istri dan memiliki 2 orang anak. Saat ini Ny. E sedang
dalam proses persalinan.
3. Struktur peran
Tn. H sebagai kepala keluarga bekerja mencari nafkah, istri Ny.
E, sebagai IRT mengurus rumah, mengurus anaknya yg masih
kecil dan memasak.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga mengikuti norma-norma yang berlaku di masyarakat
dan agama yang di anut
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hubungan antar keluarga baik, saling mendukung. Bila ada yang
sakit langsung membeli obat di apotik dan jika tidak kunjung
sembuh dibawa ke petugas kesehatan terdekat. Keluarga mau
berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain, terbuka
terhadap kehadiran orang lain (mahasiswa), bila ada waktu
senggang keluarga menonton TV di rumah sendiri.
2. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: Keluarga sangat rukun dan
harmonis.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Baik dan akrab antar
keluarga
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan: kepala keluarga (Tn.H).
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: Beristirahat.
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial: Kerja bakti dan pengajian
3. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya: Keluarga biasanya membeli obat di
apotik dan berobat ke tenaga kesehatan terdekat bila sakit tidak
kunjung sembuh
b) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Keluarga cukup mampu dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.
c) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat:
Keluarga belum mampu memelihara lingkungan rumah sehat,
sampah masih berserakan dan belum ada tempat sampah di
halaman rumah. Jendela rumah tidak dibuka.
d) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat: Keluarga biasanya berobat atau periksa ke tenaga
kesehatan terdekat apabila ada anggota keluarga yang sakit dan
tak kunjung sembuh.
4. Fungsi Reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : 4 anak
2) Akseptor: KB suntik 3 bulan
5. Fungsi Ekonomi
a) Usaha pemenuhan sandang pangan: Keluarga selalu membeli
semua kebutuhan pangan dan sandang mereka. Biasa pergi ke
pasar atau ke pedagang terdekat.
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat: Selama ini keluarga
memanfaatkan posyandu sebagai sarana kesehatan terdekat
untuk meningkatkan taraf pengetahuan dan peningkatan status
kesehatan.
G. Stress dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek: Tn. H kadang mengeluh pusing dengan
pekerjaan di kantor.
b. Stresor jangka panjang : tidak ada
c. Respon keluarga terhadap stresor : jika merasa pusing Tn.H hanya
beristirahat dirumah
d. Strategi koping: musyawarah dengan anggota keluarga yang lain.
e. Strategi adaptasi disfungsional: tidak ada

H. Pemeriksaan Fisik
1. Identitas
Nama : Ny. E
Umur : 34 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT
2. Keluhan/riwayat penyakit saat ini
Ibu mengatakan melahirkan anak pertamanya
Ibu mengatakan saat proses persalinan mengalami kala I
memanjang.
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit seperti
Hepatitis, TBC, DM, Tekanan darah tinggi, Asma.
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit
seperti Hepatitis, TBC, DM, Tekanan darah tinggi, Asma.
4. Tanda-Tanda Vital
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV :
Suhu : 36, 5 0 C Nadi : 90 ×/ menit
TD : 110/ 70 mmHg RR : 22 ×/ menit
d. Antopometri
BB : 68 kg
TB : 157 cm
LILA : 25 cm
Hb : 11,8 gr/dl
HPHT : 01-10-2018
HPL : 14-06-2019
e. Status Present
1) Inspeksi
Kepala : Kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak
rontok
Muka : Simetris, Tidak odema, pucat, tidak ada
cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.
Hidung : Simetris, tidak ada secret dan polip.
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada karies
gigi.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.
Dada : Simetris, puting susu menonjol, colostrum
belum keluar, hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen : Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat
membesar sesuai dengan usia kehamilan, linea
nigra ada.
Genetalia : Tidak ada oedem, tidak ada varises.
Anus : Tidak ada hemoroid.
Ekstremitas: Simetris, tidak ada oedem bagian kaki
2) Palpasi
 Leopold I: TFU 30 Cm (teraba bokong)
 Leopold II : Punggung kanan
 Leopold III : Presentasi Kepala
 Leopold IV : Divergen
3) Auskultasi : 148x/ menit
TBJ: (TFU-11) x 155 = (30-11) x 155
= 2.945 gram
His 2x dalam 10 menit selama 30 detik
4) Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+)/(+)

f. Pemeriksaan penunjang
Gol darah : B
Hb : 11,8 gr/dL (22 Mei 2019)
Protein Urine :-
g. Pemeriksaan Dalam
Dinding vagina elastic, portio lunak, Pembukaan Ф 4 cm, KK
+, presentasi kepala, engaged (penurunan) 4/5 Hodge II.

I. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Kebidanan Keluarga


1. Terhadap masalah kesehatannya
Harapan keluarga adalah keluarga dapat mengetahui cara
mengatasi masaah yang dihadapi dan keluarga ikut terlibat dalam
membantu mengoptimalkan kesehatan setiap anggota
keluarganya
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Harapan keluarga adalah petugas kesehatan dapat selalu
memperhatikan dan memberikan pendidikan kesehatan serta
melibatkan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
Analisa Data

No Data Penyebab Masalah


1 Ny. E umur 34 tahun G3P2A0 umur Kelelahan, Kontraksi tidak
kehamilan 38 minggu, janin tunggal hidup kurang asupan adekuat
intrauteri letak membujur punggung kiri makanan
presentasi kepala kala 1 fase aktif dengan
Kala I memanjang
Ds : - Ibu mengatakan ingin melahirkan
- Ibu mengatakan kenceng-kenceng
diperutnya tidak begitu kuat
- Ibu mengatakan merasa cemas
dengan persalinan nya
- Ibu mengatakan sudah dilakukan
pemeriksaan dalam 2 kali tapi
pembukaan masih 4 cm

Do : TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
VT : 4 cm
His : 3x10’x20’’
2 Ds : resiko Sampah yang
penurunan dibuang
- Ibu mengatakan membuang sampah derajat sembarangan
di belakang rumah kesehatan akan menjadi
- Ibu tidak menyediakan tong sampah keluarga sarang
di sekitar rumah. serangga
penyebab
penyakit
seperti lalat
dan nyamuk
yang dapat
membahayakan
kesehatan
Prioritas Masalah
Diagnosa : Ny. E, usia 34 tahun G3P2A0 Usia kehamilan 38 minggu,
janin tunggal hidup intrauteri letak membujur punggung
kiri presentasi kepala kala 1 fase aktif dengan kala I
memanjang
N Kriteria Skala Bobot Skoring Pemecahan masalah
o.
1 Sifat 3 2/3 *1 1 Ancaman terhadap
masalah kegagalan perilaku hidup
bersih dan sehat
2 Kemungkin 2 2/2 *2 2 Masalah sebenarnya dapat
an masalah dirubah tapi secara
bertahap sesuai dengan
pemahaman dan perilaku
keluarga
3 Potensi 3 3/3* 1 1 Masalah dapat dicegah
dicegah dengan pendidikan
kesehatan
4 Prioritas 2 2/2 * 1 1 Ibu merasakan sebagai
masalah masalah dan perlu untuk
segera ditangani
Jumlah 5

Masalah Prilaku Hidup Sehat (Sampah)

N Kriteria Skala Bobot Skoring Pemecahan masalah


o.
1 Sifat 2 2/3 *1 2/3 Ancaman terhadap
masalah kegagalan perilaku hidup
bersih dan sehat
2 Kemungkin 1 1/2 *2 2 Masalah sebenarnya dapat
an masalah dirubah tapi secara
bertahap sesuai dengan
pemahaman dan perilaku
keluarga
3 Potensi 2 2/3* 1 2/3 Masalah dapat dicegah
dicegah dengan pendidikan
kesehatan
4 Prioritas 2 2/3 * 1 Ibu merasakan sebagai
masalah masalah dan perlu untuk
1 segera ditangani
Jumlah 2 1/3
III. RENCANA ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Ny. E, usia 34 Memberikan Keluarga Tn. H Keluarga mampu Menjelaskan kepada keluarga
tahun, asuhan kebidanan dapat mengetahui menjelaskan kembali tentang teknik acupressure
G3P2A0,umur kepada keluarga tentang: tentang: SP6 yaitu metode massase
kehamilan 38 Tn. H, khususnya yang terletak 3 cun di atas
minggu janin hidup Ny. E a. Pengertian pergelangan kaki posterior
intrauteri letak acupressure SP6 Pengetahuan a. Pengertian acupressure medial ke tibia (dibawah
membujur SP6 tibia).
punggung kiri
presentasi kepala
inpartu kala 1 fase
aktif dengan Kala I
memanjang Menjelaskan kepada keluarga

Masalah: cemas, b. Manfaat Pengetahuan manfaat acupressure SP6 yaitu


b. Manfaat acupressure
kontraksi tidak acupressure SP6
SP6 dapat menyebabkan kontraksi
adekuat
rahim dan mempercepat
persalinan
Meredakan ketegangan dan
memberikan rasa rileks,
Memperlancar sirkulasi darah
sehingga nyeri berkurang,
Memberikan manfaat dan rasa
nyaman pada punggung atas
dan bawah, Menurunkan
kecemasan, Mempercepat
persalinan, Memudahkan bayi
turun dan melewati jalan lahir.

c. Langkah c. Langkah acupressure Menjelaskan kepada keluarga


acupressure SP6 Pengetahuan SP6 langkah-langkah melakukan
acupressure SP6 yaitu
a. Menjelaskan maksud
dan tujuan pregnancy
massage untuk induksi
kehamilan yaitu teknik
pemijatan yang
bertujuan untuk
membantu memberikan
induksi alami pada
persalinan dengan
menstimulasi titik
meridian tubuh yang
akan merangsang
kontraksi uterus.
b. Meminta persetujuan klien
dan memberikan inform
consent pada klien untuk
dilakukan accupresure
untuk induksi persalinan
c. Mempersiapkan alat (jika
perlu)

 Minyak/lotion
 Handuk
 Selimut
 Kain/kimono pijat
d. Mencuci tangan
e. Letakan 3 cun di atas
pergelangan kaki posterior
medial ke tibia (dibawah
tibia), Lakukan pemijatan
pada titik meridian tersebut
selama 10-15 menit.
2 Ny. E, usia 34 Memberikan Keluarga Tn. H Keluarga mampu Menjelaskan kepada keluarga
tahun, asuhan kebidanan dapat mengetahui menjelaskan kembali tentang terapi murottal yaitu
G3P2A0,umur kepada keluarga tentang: tentang: Murottal adalah rekaman
kehamilan 38 Tn. H, khususnya suara Al-qur’an yang
minggu janin hidup Ny. E a. Pengertian terapi dilagukan oleh seorang qori’
intrauteri letak murottal Pengetahuan a. Pengertian terapi (pembaca Al-qur’an).
membujur murottal Lantunan Al-qur’an secara
punggung kiri fisik mengandung unsur suara
presentasi kepala manusia, sedangkan suara
inpartu kala 1 fase manusia merupakan instrumen
aktif dengan Kala I penyembuhan yang
memanjang menakjubkan dan alat yang
paling mudah dijangkau.
Masalah: cemas,
kontraksi tidak
adekuat b. Manfaat terapi Pengetahuan Menjelaskan kepada keluarga
murottal b. Manfaat terapi murottal
manfaat terapi murottal yaitu
Memperbaiki kondisi fisik,
emosional dan kesehatan
spiritual pasien yakni cemas.

c. Langkah c. Langkah terapi murottal


Pengetahuan Menjelaskan kepada keluarga
acupressure SP6 langkah-langkah melakukan
terapi murottal yaitu
 Memberikan
kesempatan kepada
responden untuk
bertanya sebelum
dilakukan terapi
murottal
 Jaga privasi
responden, memulai
kegiatan dengan cara
yang baik
 Menetapkan
perubahan perilaku
responden yang
diinginkan seperti
relaksasi dan
konsentrasi terlebih
dahulu
 Batasi stimulasi
eksternal seperti
cahaya, suara,
panggilan telepon
selama
mendengarkan terapi
murottal
 Dekatkan handphone
(MP3) dan
perlengkapan alat
terapi dengan
responden
 Pastikan handphone
(MP3) dan
perlengkapan alat
terapi dalam kondisi
baik
 Nyalakan handphone
(MP3) dan lakukan
terapi selama 10-15
menit
 Pastikan volume
suara terapi sesuai
dan tidak terlalu
besar
 Hindari
menghidupkan terapi
dan
meninggalkannya
terlalu lama.
VI. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Juli 2019
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
Hasil :
Keadaan umum : baik
Tingkat kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 80 kali/menit
RR : 22 kali/menit
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang teknik acupressure SP6
Hasil :
yaitu metode massase yang terletak 3 cun di atas pergelangan
kaki posterior medial ke tibia (dibawah tibia).
3. Menjelaskan kepada keluarga manfaat acupressure SP6
Hasil :
yaitu dapat menyebabkan kontraksi rahim dan mempercepat
persalinan meredakan ketegangan dan memberikan rasa rileks,
memperlancar sirkulasi darah sehingga nyeri berkurang,
memberikan manfaat dan rasa nyaman pada punggung atas dan
bawah, menurunkan kecemasan, mempercepat persalinan,
memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir.
4. Menjelaskan kepada keluarga langkah-langkah melakukan
acupressure SP6
Hasil :
a) Menjelaskan maksud dan tujuan pregnancy massage
untuk induksi kehamilan yaitu teknik pemijatan yang
bertujuan untuk membantu memberikan induksi alami
pada persalinan dengan menstimulasi titik meridian tubuh
yang akan merangsang kontraksi uterus.
b) Meminta persetujuan klien dan memberikan inform
consent pada klien untuk dilakukan accupresure untuk
induksi persalinan
c) Mempersiapkan alat (jika perlu)
 Minyak/lotion
 Handuk
 Selimut
 Kain/kimono pijat
d) Mencuci tangan
e) Letakan 3 cun di atas pergelangan kaki posterior medial
ke tibia (dibawah tibia), Lakukan pemijatan pada titik
meridian tersebut selama 10-15 menit.
5. Menjelaskan kepada keluarga tentang terapi murottal yaitu
Murottal
Hasil :
Rekaman suara Al-qur’an yang dilagukan oleh seorang qori’
(pembaca Al-qur’an). Lantunan Al-qur’an secara fisik mengandung
unsur suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan
instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling
mudah dijangkau.
6. Menjelaskan kepada keluarga manfaat terapi murottal
Hasil :
Memperbaiki kondisi fisik, emosional dan kesehatan spiritual
pasien yakni cemas
7. Menjelaskan kepada keluarga langkah-langkah melakukan terapi
murottal
Hasil :
 Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya
sebelum dilakukan terapi murottal
 Jaga privasi responden, memulai kegiatan dengan cara yang
baik
 Menetapkan perubahan perilaku responden yang diinginkan
seperti relaksasi dan konsentrasi terlebih dahulu
 Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, panggilan
telepon selama mendengarkan terapi murottal
 Dekatkan handphone (MP3) dan perlengkapan alat terapi
dengan responden
 Pastikan handphone (MP3) dan perlengkapan alat terapi dalam
kondisi baik
 Nyalakan handphone (MP3) dan lakukan terapi selama 10-15
menit
 Pastikan volume suara terapi sesuai dan tidak terlalu besar
 Hindari menghidupkan terapi dan meninggalkannya terlalu
lama.
BAB V
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 06 Juni 2019, yang dilakukan


pada keluarga Tn. H di Rowo Krajan RT.01 RW.02 Kelurahan Rowosari,
diketahui bahwa pada sang istri Ny. E yang sedang hamil, dimana Ny. E
mengalami cemas karena pembukaan tak maju serta kontraksi yang tak
teratur. Masalah pada ibu bersalin seperti Kala I memanjang dan cemas yang
dialami oleh keluarga Tn.H yaitu Ny.E yang saat ini sedang dalam proses
persalinan dapat teratasi dengan diberikannya terapi akupresur SP6, terapi
murotal yang sudah diberikan kepada keluarga Tn.H serta anggota keluarga
yang lain bersedia berpartisipasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Pemberian tindakan tersebut sudah sesuai dengan masalah yang dialami oleh
Ny.E dan efektif dilakukan untuk mempercepat proses persalinan, sehingga
proses persalinan berjalan dengan lancar, ibu dan bayi selamat.
Akupressure SP6 yaitu metode massase yang terletak 3 cun di atas
pergelangan kaki posterior medial ke tibia (dibawah tibia) untuk
membantu memberikan induksi alami pada persalinan dengan menstimulasi
titik meridian tubuh yang akan merangsang kontraksi uterus. 4,5
Terapi murottal Al-Qur’an merupakan salah satu teknik distraksi untuk
mengatasi nyeri persalinan. Salah satu teknik distraksi yang bisa digunakan
yaitu murottal Al-Qur’an. Murottal Al-Qur’an merupakan rekaman suara Al-
Qur’an yang dilagukan oleh seorang Qori’, Dengan mendengarkan ayat suci
Al-Qur’an maka dapat menstimulus gelombang delta yang menyebabkan
pendengar menjadi tenang, tentram dan nyaman sehingga dapat mengurangi
skala nyeri seseorang. 6
Terapi murottal Al-Qur’an dapat mempercepat penyembuhan, hal ini
telah dibuktikan oleh beberapa ahli seperti yang dilakukan Ahmad Al Khadi
direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di
Florida, Amerika Serikat, dengan hasil penelitian menunjukkan 97% bahwa
mendengarkan ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh mendatangkan
ketenangan dan menurunkan ketegangan urat saraf reflektif . 6
Dapat menghilangkan duka serta memasukkan kegembiraan dalam hati,
menghilangkan kesusahan, bahkan bisa untuk penyembuhan penyakit-
penyakit fisik, sebagai petunjuk hidup, sebagai obat hati, sebagai penyebar
kasih sayang diantara umat manusia, sebagai rahmat dalam kehidupan,
sebagai pembeda yang jelas antara yang benar dan yang salah, dan sebagai
peta petunjuk ke jalan yang lurus. Beberapa keistimewaan bacaan AlQur’an
yang lain adalah dapat membantu mendapatkan keturunan, mempermudah
proses kelahiran, menyembuhkan penyakit jiwa. Selain itu juga Al-Qur’an
memiliki pengaruh yang mampu merelaksasi ketegangan urat syaraf tersebut.
Fakta ini secara tepat terekam dalam system detector elektronik yang
didukung komputer guna mengukur perubahan apapun dalam fisiologi(organ)
tubuh mendengarkan Al-Qur’an akan memiliki serangkaian manfaat bagi
kesehatan antara lain meredakan stress, meningkatkan relaksasi,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi orang yang membaca atau
mendengarkan, sehingga terapi Al-Qur’an memberikan efek menakjubkan. 7
Mendengarkan bacaan ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh yang
signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif. diperdengarkan
bacaan Al-Qur’an merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Mendengarkan
murotal efektif dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi dan dapat
meminimalisir kecemasan, dengan menurunnya kecemasan maka faktor
penghambat konsentrasi akan berkurang sehingga tingkat konsentrasi akan
meningkat. Murottal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh
positif bagi pendengarnya. Terapi murotal dapat mempercepat penyembuhan,
hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan
Ahmad Al Khadi direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and
Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII
Ikatan Dokter Amerika, dengan hasil penelitian bahwa mendengarkan ayat
suci Al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan
ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara
kuantitatif dan kualitatif oleh alat berbasis komputer. 7
Mendengar Al-Quran membawa perubahan-perubahan arus listrik di otot,
perubahan daya tangkap kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada
sirkulasi darah, perubahan pada detak jantung, kadar darah pada kulit.
Perubahan tersebut menunjukkan adanya relaksasi yang menimbulkan
terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan penambahan kadar darah dalam
kulit, diiringi dengan peningkatan suhu kulit dan penurunan frekwensi detak
jantung. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan
endorphin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian
dari rasa takut, cemas, dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
menurunkan tekanan darah, memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut
nadi, dan aktifitas gelombang otak. Terapi ini dapat menstimulasi gelombang
delta yang menyebabkan pendengar dalam keadaan tenang, tentram dan
nyaman sehingga hypopfise dan hypothalamus mengeluarkan β-Endorphin
sebagai analgesik alamiah . 7
Terapi murotal menggunakan tape recorder, pita kaset bacaan al-quran
dan ear phone yang terdiri dari suratan pendek pada juz 30 yang lebih mudah
dihafal dan familiar dalam pendengaran orang, diperdengarkan selama 15
menit sejalan dengan penelitian Cooke, Chaboyer dan Hiratos memberikan
dampak psikologis kearah positif, hal ini dikarenakan ketika murotal
diperdengarkan dan sampai ke otak, maka murotal ini akan diterjemahkan
oleh otak. 7
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Hasil pengkajian dari keluarga Tn. H ditemukan beberapa masalah pada
ibu bersalin saat proses persalinannya seperti kala I memanjang yang
diberikan natural terapi berupa akupresure SP6 untuk meningkatkan kontraksi
dan mempercepat proses persalinan, dan terapi murotal untuk mengurangi
kecemasan. Sehingga pada permasalahan yang muncul pada ibu bersalin
dapat teratasi serta peran keluarga juga penting untuk memberikan dukungan
kepada ibu bersalin. Praktikum kebidanan komunitas ini dapat digunakan
sebagai bahan masukan dan untuk meningkatkan pelayanan, sehingga bisa
jauh lebih baik lagi dengan ditambahnya natural therapy diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kepada ibu bersalin.

B. Saran
1. Bagi Keluarga
Keluarga dapat menambah pengetahuan tentang natural therapy yang
diberikan kepada salah satu anggota keluarga, sehingga dapat mengatasi
masalah yang ada.
2. Bagi Puskesmas Rowosari
Tenaga Kesehatan Puskesmas Rowosari dapat berkerjasama dengan
keluarga meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan derajat
kesehatan di Wilayah Puskesmas Rowosari melalui metode non-
farmakologi seperti akupresur SP6, ,dan terapi murotal pada ibu bersalin.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa komunitas selanjutnya dapat melanjutkan kemampuan
bermasyarakat yang lebih baik lagi, serta mampu memberikan asuhan
kebidanan kepada keluarga dan ibu bersalin dengan metode
nonfarmakologi yang berbeda dengan praktek komunitas sekarang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, Sarwono.2010.Ilmu Kebidanan,Jakarta:Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo
2. Taber, Benzion. (2017). Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC
3. Tiran, Denise. (2016). Kamus Saku Bidan. Jakarta: EGC
4. Yin G, Liu Z (2000). Advanced Modern Chinese Acupuncture Therapy,
Beijing : New World Press
5. Dyah Tepi Rahmawati (2016), studi tinjauan kasus Efekektifitas
Accupreasure selama persalinan. UNPAD Bandung
6. Lilin, Turlina Dan Hesti, Sri Nurhayati. Pengaruh Terapi Murrotal Al Qur’an
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif. Jurnal
Riset Kebidana Indonesia, Vol. 1, No.1, Juni 2017:1-9
7. Oop Ropei, Muhammad Lutfhi. 2017. “Pengaruh Terapi Psikoreligi Murottal
Al-Qur’an Terhadap Tekanan Darah pada Klien dengan Hipertensi” dalam
Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah Volume 4. No. 1. Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai