Anda di halaman 1dari 21

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. F USIA 24 TAHUN


G1P0A0 USIA KEHAMILAN 39+4 MINGGU INPARTU KALA I FASE
AKTIF DENGAN KEBUTUHAN METODE ZILGREI UNTUK
MENGURANGI NYERI PERSALINAN DI KLINIK PUSPITA

Hari,Tanggal : Sabtu, 13 Juni 2020


Jam : 08.00 WIB
Tempat : Klinik Puspita

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama ibu : Ny.F Nama suami : Tn. M
Umur : 24 th Umur : 26 th
Agama : islam Agama : Islam
Suku bangsa : jawa Suku bangsa : jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat :Tapus Rt.02 Rw.04 lingga bayu
2. Keluhan utama dan alasan datang
a. Keluhan Utama: Ibu datang mengeluh kenceng-kenceng sejak
pukul 03.00 WIB, Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
menjalar hingga ke pinggang dan mengeluarkan lendir
kecoklatan, Ibu mengatakan rasa sakit yang dialami semakin
meningkat dan tidak tahan terhadap rasa sakit yang dialami.
b. Alasan Datang: Ibu mengatakan ingin bersalin
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti DM dan Hipertensi, menular seperti TBC, PMS, HIV
AIDS dan Hepatitis, menahun seperti Jantung. Ibu mengatakan
tidak pernah operasi apapun.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit keturunan
seperti DM dan Hipertensi, menular seperti TBC, PMS, HIV
AIDS dan Hepatitis B, menahun seperti Jantung. Ibu
mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun keluarga suami,
tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM dan
Hipertensi, menular seperti TBC, PMS, HIV AIDS dan
Hepatitis B, menahun seperti Jantung
4. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan :
Status perkawinan : sah
Berapa kali kawin : 1 kali
Umur saat kawin : 23 tahun
Lamanya kawin : 1 tahun.
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : ibu mengatakan menstruasi pertama saat umur 13
tahun
siklus : teratur, 28 hari
Banyaknya : ibu mengatakan ganti pembalut 3 –
4kali/hari
Lamanya : 6 – 7hari
Warna : merah
Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan selama
menstruasi
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Hamil ini
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 09 September 2019
HPL : 16 Juni 2020
Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan telah memasuki
usia kehamilan 9 bulan.
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pertama kali pada
usia kehamilan 5 bulan dengan frekuensi lebih dari 10x/12
jam.
Periksa Hamil :
Trimester I : ANC 1x di bidan, dan 1x di dokter Sp.OG
Keluhan : mual – muntah
Anjuran: makan sedikit tapi sering
Terapi : B6
Trimester II : ANC 2x di bidan
Keluhan : tidak ada
Anjuran: banyak makan sayur dan buah
Terapi : Fe dan asam folat
Trimester III : ANC 3x di bidan dan 1x di dokter Sp.OG
Keluhan : tidak ada
Anjuran: banyak minum air putih dan makan sayuran
Terapi : Fe dan multivitamin
Imunisasi TT : 2 kali
Kebiasaan Ibu : Ibu mengatakan tidak memiliki
kebiasaan seperti merokok, minum jamu dan obat-obatan
tertentu.
Rencana Persalinan : di Klinik Bersalin
d. Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan sebelumnya belum pernah menggunakan KB
dan berencana menggunakan KB IUD karena tidak
mengganggu produksi ASI dan berat badan ibu.

e. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari


1) Nutrisi
Sebelum Hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil makan
teratur dengan frekuensi 3 kali sehari, porsi 1
piring, komposisi : nasi, sayur, lauk, dan buah.
Minum ± 8-9 gelas/ hari, komposisi : air putih.
Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil makan
teratur dengan frekuansi 3-4 kali sehari, porsi 1-2
piring, komposisi : nasi, lauk, sayur, dan buah.
Minum + 9-10 gelas/ hari, air putih dan susu.
Keluhan : Tidak ada
2) Eliminasi
Sebelum Hamil: Ibu mengatakan sebelum hamil BAK
sebanyak 4-5 kali / hari, berwarna kuning jernih
dengan bau khas amoniak.
BAB sebanyak 1 kali/ hari, konsistensi lunak
Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil BAK 5-6
kali/ hari, berwarna kuning jernih dengan bau
khas amoniak.
BAB 1-2 kali/hari, konsistensi lunak
Keluhan: Tidak ada
3) Istirahat
Sebelum Hamil: Ibu mengatakan sebelum hamil tidur
siang 1 jam / hari dan tidur malam 5-6 jam / hari.

Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil tidur


siang 1-2 jam/hari dan tidur malam 8-9 jam/ hari.
Keluhan : Tidak ada

4) Personal Hygiene

Sebelum Hamil: Ibu mengatakan sebelum hamil mandi 2


kali sehari, gosok gigi 3 kali sehari dan ganti
pakaian setiap habis mandi.

Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil mandi 3-4


kali sehari, gosok gigi 4 kali sehari dan ganti
pakaian setiap habis mandi.

Keluhan: Tidak ada

5) Aktifitas
Sebelum Hamil: mengerjakan aktifitas sehari-hari di
rumah sendiri
Selama Hamil : mengerjakan aktifitas sehari-hari di
bantu oleh asisten rumah tangga.
Keluhan: Tidak ada
6) Data Psikososio spiritual
a) Ibu mengatakan suami dan keluarga merasa senang
dan menerima kehamilannya dengan senang hati.
b) Data Sosial, Ekonomi, dan Budaya :
Hewan peliharaan : ibu mengatakan tidak memiliki
hewan peliharaan di rumah.
Lingkungan: ibu mengatakan lingkungan tempat
tinggalnya bersih, aman dan nyaman.
Hubungan dengan suami dan keluarga :ibu
mengatakan hubugan dengan suami dan kelurganya baik.
Pengambilan keputusan : keluarga, terutama suami
Adat istiadat : ibu mengatakan tidak ada pantang
terhadap adat istiadat yang tidak menggangu pada
kehamilannya.
c) Data spiritual : Ibu dan suami/ keluarga taat menjalani
ibadah dan mengikuti kegiatan keagamaan.
d) Pengetahuan ibu :
Tentang kehamilan : ibu mengatakan sudah mengetahui
tentang kehamilannya dan tanda bahaya kehamilan
Trimester III.
Tentang persiapan persalinan :
Ibu mengatakan sudah membawa baju bayi dan ibu
untuk persiapan persalinannya, ibu mengerti tentang
tanda-tanda persalinan. Ibu mengatakan ingin bersalin
dibidan dan sudah mempersiapkan pendonor yaitu
keluarga. Serta ibu mengatakan mempunyai tabungan
untuk persalinannya dan memiliki alat transportasi.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda Vital
TekananDarah : 110/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5℃
Pernapasan : 22x/menit
d. TB : 160 cm
e. BB : 65 kg
f. LILA : 27,5 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Inspeksi :rambut dan kulit kepala bersih, rambut lurus dan hitam,
tidak mudah rontok.
Palpasi : tidak ada massa atau benjolan dan nyeri tekan
b. Wajah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak pucat, tidak ada cloasma.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan, tidak ada oedema
c. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera
putih
d. Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan polip
e. Mulut
Inspeksi : mulut bersih, gigi bersih, tidak ada sariawan, bibir merah
dan lembab, tidak ada caries dan gigi berlubang, gusi merah muda dan
lidah tidak kotor
f. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, bersih dan tidak ada serumen
g. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, vena jugularis
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
h. Payudara
Inspeksi : payudara kiri dan kanan menonjol, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola mammae

Palpasi : tidak ada benjolan abnormal

i. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada pembesaran hati dan limfe,perut bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada lien dan hepar
j. Genetalia
Inspeksi : tidak ada varices, tidak ada tanda infeksi, bau khas vagina.
Palpasi : tidak ada oedema/ benjolan abnormal
k. Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varices, tidak sianosis,
kuku bersih, jari – jari lengkap.
Palpasi : tidak ada oedema
Perkusi : refleks patella +/+
3. Status Obstetri
a. Wajah
Inspeksi : Tidak ada kloasma gravidarum
Palpasi : Tidak oedema
b. Mammae
Inspeksi : Putting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi
Palpasi : Kolostrum Belum keluar
c. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada strie gravidarum, tidak ada linea nigra tidak ada
bekas operasi, pembesaran perut sesuai dengan umur
kehamilan.
Palpasi :
Leopold I : teraba bagian lunak, bulat, tidak melenting
(bokong), TFU 34, TBJ : 3565 gram
Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil – kecil
(ekstremitas), bagian kanan perut ibu teraba keras,
mendatar seperti papan (punggung).
Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat,
melenting (kepala/persentasi kepala)
Leopold IV : Divergent,kepala janin sudah masuk PAP
Auskultasi : DJJ : 144 x/ menit
d. Genitalia
Inspeksi : Terdapat lendir kecoklatan, tidak ada luka bekas
episiotomi
Palpasi :
VT ø 5 cm, KK (+),effisement20%, presentasi belakang kepala,
tidak ada penyusupan, penurunan kepala H-II.
4. Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan

I. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 13 juni 2020
Jam : 08.15 WIB

A. Diagnosa Kebidanan
Ny. F umur 24 tahun G1P0A0 hamil 39+4 minggu janin tunggal, hidup intra
uterin,letak membujur, presentasi kepala U puka, inpartu fase aktif
fisiologis dengan nyeri persalinan
DS :
a. Ibu mengatakan hamil anak ke 1
b. Ibu mengatakan mulai kenceng-kenceng sejak tadi pagi pukul 03.00
WIB, rasa kencang yang dirasakan ibu masih hilang timbul.
c. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah menjalar hingga ke
pinggang dan mengeluarkan lendir kecoklatan.
d. Ibu mengatakan rasa sakit yang dialami semakin meningkat dan tidak
tahan terhadap rasa sakit yang dialami.
DO :
Keadaanumum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5℃
Pernapasan : 22x/menit

Hasil Pemeriksaan Leopold


Leopold I : teraba bagian lunak, bulat, tidak melenting
(bokong), TFU 34 cm, TBJ : 3565 gram
Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil – kecil
(ekstremitas), bagian kanan perut ibu teraba keras,
mendatar seperti papan (punggung).
Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat,
melenting (kepala/persentasi kepala)
Leopold IV : Divergent,kepala janin sudah masuk PAP
TBJ : (34-11) x 155 = 3565 gram
His : 2 x 10 menit lamanya 20 dtk
Aukultasi : DJJ : 144x/ menit
Vaginal Toucher VT
Pembukaan ø 5 cm, KK (+), effisement 20%, presentasi belakang
kepala, tidak ada penyusupan, engged (penurunan) H II.

B. Masalah
a. Ibu merasa kenceng – kenceng
b. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah menjalar hingga ke
pinggang
c. Ibu mengatakan rasa sakit semakin meningkat dan tidak tahan terhadap
rasa sakit yang dialami.
C. Kebutuhan
Metode Zilgrei untuk mengurangi nyeri persalinan dan pembukaan
menjadi lancar

II. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

III. TINDAKAN SEGERA


Tidak ada
IV. PLANNING
Tanggal : 13 Juni 2020
Jam : 08.30 WIB
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk miring kiri dan jangan mengejan sebelum
pembukaan lengkap
3. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakannya dan cara
mengatasinya
4. Lakukan kontrak awal sebelum dilakukan metode zilgrei
5. Lakukan apersepsi tentang Metode Zilgrei untuk mengurangi nyeri
persalinan dan memperlancar pembukaan persalinan kepada ibu
6. Jelaskan kepada ibu tentang Metode Zilgrei untuk mengurangi nyeri
persalinan dan memperlancar pembukaan persalinan
7. Lakukan inform concent
8. Lakukan Metode Zilgrei untuk mengurangi nyeri persalinan dan
memperlancar pembukaan persalinan.
9. Lakukan kontrak yang akan datang apabila ibu ingin dilakukan
tindakan tehnik metode zilgrei lagi
10. Lakukan pengawasan 10 pada ibu bersalin
11. Lakukan pertolongan persalinan
12. Lakukan dokumentasi asuhan.
V. IMPLEMENTASI
Tanggal : 13 juni 2020
Jam : 08.35 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaanya dan bayinya dalam keadaan baik
dari hasil pemeriksaan yang dilakukan yaitu Tekanan Darah : 110/70
mmHg, Nadi : 82x/menit, Suhu : 36,5 ℃, Pernapasan: 22x/menit, DJJ :
143 kali/menit.
2. Menganjurkan ibu untuk miring kiri dan tidak mengejan terlebih
dahulu sebelum pembukaan lengkap untuk mengatasi nyeri yang
dirasakan oleh ibu dapat melakukan Tarik napas dalam-dalam melalui
hidung kemudian menghembuskan melalui mulut.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakannya adalah
normal karena kontraksi menyebabkan ibu merasa sakit. Rasa sakit
yang dialami itu suatu hal yang fisiologis.
4. Melakukan kontrak awal sebelum dilakukan metode zilgrei
5. Melakukan apersepsi tentang metode zilgrei untuk mengurangi nyeri
persalinan.
6. Menjelaskan tentang maksud dan tujuan latihan pernapasan metode
zilgrei untuk mengurangi nyeri persalinan, dapat melatih peregangan
tulang rusuk dan punggung serta mengumpulkan tenaga untuk
mendorong janin,Tahap-tahap pembukaan menjadi lancar,
Melancarkan sirkulasi darah dan oksigen ke janin,Melatih otot
perineum menjadi lebih kuat dan elastis sehingga mempermudah
proses persalinan
7. Melakukan inform concent
8. Melakukan latihan pernapasan metode zilgrei untuk mengurangi nyeri
persalinan.
Prosedur latihan pernapasan metode zilgrei sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat
1) Tempat tidur pasien
2) Bantal
3) Jam tangan
b. Menjaga privasi klien
c. Cuci Tangan
d. Menanyakan kesiapan pasien untuk memulai tindakan.
e. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
f. Memastikan kondisi psikologis pasien kooperatif
g. Bila pasien merasa nyaman lanjutkan, dan jika pasien tidak
nyaman hentikan.
h. Memulai langkah-langkah teknik zilgrei yaitu:
1) Tehnik Pernapasan
Tarik napas panjang, biarkan udara masuk hingga ke rongga
perut, kemudian keluarkan. Setelah jeda lima detik, ambil
napas lagi. Lakukan terus olah napas perut ini selama 5 kali.
Dengan cara ini, diafragma memusatkan kekuatan pada organ-
organ dalam rongga dada dan perut ketika tarikan dan
hembusan napas dilakukan dengan lembut.
2) Berbaring Nyamping Kekiri
Berbaring menyamping kiri, Sisipkan bantal diantara kedua
kaki, biarkan tulang punggung lurus. Gerakkan lutut mendekati
perut sambil bernapas dalam-dalam, kemudian hitung hingga
lima hitungan. Usahakan posisi punggung tetap lurus. Gerakan
ini dapat dibantu bidan atau suami. Lakukan posisi ini sambil
bernapas dalam, gerakan ini mendukung peregangan tulang-
tulang rusuk dan punggung dan meredakan rasa sakit
menjelang persalinan.
3) Berbaring Terlentang
Berbaring terlentang, kemudian buka kaki lebar-lebar dan
tekuk hingga kedua telapak kaki saling bertemu. Atur napas
panjang dan dalam. Selanjutnya, ubah posisi ini dengan
membiarkan kedua kaki lurus kembali dan atur napas kembali.
Biarkan udara segar masuk ke rongga perut. Lakukan sebanyak
5 kali hitungan.
4) Posisi Merangkak
Posisi meragkak, tehnik tarikan dan hembusan napas dengan
gerakan ini membantu ibu mengumpulkan tenaga untuk
mendorong janin ke posisi paling ideal untuk melahirkan
normal. Jika dilakukan menjelang persalinan, gerakan ini
membantu meluncur seperti berayun ke jalan lahir sehingga
proses pembukaan lebih mudah terjadi. Lakukan sebanyak 5
kali hitungan secara perlahan.
5) Setelah selesai melakukan metode zilgrei, lakukan pendinginan
tubuh yang digabungkan dengan latihan meditasi untuk
menenangkan pikiran. Dimulai dengan posisi duduk, posisi
kedua tangan bebas asal rileks, hisap napas perlahan,
konsentrasi pikiran hanya pada napas dan tidak memikirkan
hal yang lain. Saat mengeluarkan napas, gunakan napas lembut
dan tidak perlu menahan napas. Lakukan gerakan pendinginan
selama 5-10 menit.
i. Rapikan klien keposisi semula
j. Observasi kemajuan persalinan 4 jam sekali
k. Beritahu bahwa tindakan telah selesai
l. Bereskan alat-alat
m. Cuci tangan
9. Melakukan kontrak yang akan datang apabila ibu ingin dilakukan
tindakan tehnik metode zilgrei lagi
10. Melakukan pengawasan 10 pada ibu bersalin
11. Melakukan pertolongan persalinan
12. Lakukan dokumentasi asuhan
VI. EVALUASI
Tanggal : 13 juni 2020
Jam : 09.40 WIB
1. Ibu telah mengerti keadaan dirinya dan bayinya. Ibu tampak kesakitan
dan menahan nyeri.
2. Ibu bersedia miring kiri dan tidak mengejan sebelum pembukaan
lengkap. Untuk mengatasi nyeri, ibu bersedia untuk menarik nafas
dalam.
3. Ibu telah mengerti tentang keluhan rasa sakityang dirasakannya karena
kontraksi dan itu merupakan suatu hal fisiologis dan bisa dikurangi
dengan latihan pernapasan metode zilgrei untuk mengurangi nyeri
persalinan.
4. Ibu bersedia melakukan kontrak awal sebelum dilakukan tehnik
metode zilgrei
5. Ibu belum mengerti tentang latihan pernapasan metode zilgrei untuk
mengurangi nyeri persalinan.
6. Ibu sudah mengerti seputar latihan pernapasan metode zilgrei untuk
mengurangi nyeri persalinan setelah dijelaskan oleh bidan.
7. Ibu bersedia untuk dilakukan latihan pernapasan metode zilgrei untuk
mengurangi nyeri persalinan.
8. Latihan pernapasan metode zilgrei sudah dilakukan dan nyeri yang
dialami oleh ibu sudah mulai berkurang.
9. Ibu bersedia melakukan kontrak yang akan datang apabila ibu ingin
dilakukan tindakan tehnik metode zilgrei lagi
10. Pemantauan 10 P telah dilakukan
11. Pertolongan persalinan normal. Ibu mulai dipimpin untuk mengejan
karena sudah ada tanda-tanda kala II, yaitu dorongan ingin meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka.
VT: 10 cm, Eff: 100%, PPV: lender darah, jam: 11.00
12. Hasil terlampir pada lembar pengawasan
Bayi lahir spontan langsung menangis, apgar skor: 9/10/9. jk: laki-
laki, BB: 3600 gram, PB: 49 cm, LD: 32 cm, LK: 33 cm. Plasenta
lahir spontan pukul 11. 30 WIB, tidak ada laserasi perineum
13. Telah dilakukan dokumentasi.
PENGAWASAN SEPULUH (P 10)

Nama : Ny. “F”

Alamat : Tapus Rt.02 Rw.04 lingga bayu

No Rm :-

Diagnosa : Inpartu Kala I Fase Aktif

Umur : 24 Tahun

Tanggal Masuk : Sabtu, 13 Juni 2020


Jam : 08.00 WIB

TGL JAM TD S N RR VT PPV DJJ KK HIS Bandle


Ring
13-06- 08.00 110/70 36,5 82 22 ø 5 cm, Lendir 144 2x10’x20” Tidak ada
2020 effacement darah (+)
20%,
engaged 1/5
, tidak ada
penyusupan
13-06- 08.30 110/70 36.5 79 22 Lendir 142 (-) 3x10*40 Tidak ada
2020 darah
13-06- 09.00 100/70 36.6 80 22 Lendir 140 (-) 3x10*40 Tidak ada
2020 darah
13-06- 09.30 110/70 36.4 84 20 Lendir 142 (-) 4x10*40 Tidak ada
2020 darah
13-06- 10.00 110/70 36.6 80 20 Lendir 145 (-) 4x10*45 Tidak ada
2020 darah
13 -06- 11.00 110/70 36.6 84 20 ø 10 cm, Lendir 148 (-) 5x10’x45” Tidak ada
2020 effacement darah
100%,
engaged 1/5

Pemantauan Perkembangan Persalinan Kala II, III, IV


KALA II

Hari/tanggal : Sabtu, 13 Juni 2020


Jam : 11.00 WIB
Subyektif :
Ibu mengatakan kencang-kencang semakin teratur,dan ibu ingin mengejan
Obyektif :
Pemeriksaan umum: KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmhg
ND : 84x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,6
His : 5x10 menit lamanya 45
Djj : 148 x/menit
VT : Vulva dan uretra tenang, dinding vagina licin, porsio tidak teraba,
pembukaan ⱷ 10 cm, selaput ketuban (-), presentasi belakang kepala, tidak
ada penyusupan, engaged (penurunan) Hodge 4.

Assesment:

Ny.”F” Umur 24 tahun G1P0A0, umur kehamilan 39+4 minggu, janin


tunggal, hidup intra uteri, letak membujur, puka, preskep, devergen, inpartu
kala II.

Planning :

1. Memberitahu ibu hasil pemerikasaan bahwa pembukaan lengkap djj


148x/menit, dan ibu boleh meneran saat ada kontraksi.
Evaluasi : ibu bersedia mengikuti anjuran bidan dan sudah bisa meneran
2. Menyiapkan pertolongan persalinan alat, tempat, dan partus set
Evaluasi : sudah disiapkan partus set
3. Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Melanjutkan
pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan
pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
Evaluasi : Telah dilakukan pemantauan selama persalinan kala 2
4. Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
Evaluasi : Keluarga mengerti dan mendukung ibu
5. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
(Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman).
Evaluasi : Keluarga bersedia membantu menyiapkan posisi
6. Melakukan pimpinan meneran saat Ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran :
a. Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinganan untuk
meneran

b. Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran.

c. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya


(tidak meminta ibu berbaring terlentang).

d. Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.

e. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat


pada ibu.

f. Menganjurkan asupan cairan per oral.


g. Menilai DJJ
7. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.

8. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu.

9. Membuka partus set.

10. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
11. Lahirnya kelapa
a. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain 1/3, letakkan tangan
yang lain di kelapa bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak
menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-
lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernapas
cepat saat kepala lahir.
b. Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan
hidung setelah kepala lahir menggunakan penghisap lendir DeLee
disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru
dan bersih.
c. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain
atau kasa yang bersih.
d. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi
e. Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.
f. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua
tempat dan memotongnya.
g. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan. Lahir bahu.
h. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan
di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran
saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah
dan kearah keluar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis
dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar
untuk melahirkan bahu posterior.
12. Lahir badan dan tungkai
a. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi
yang berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan
bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan
kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan
lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku
dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
b. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
(anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat
panggung dari kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan
hati-hati membantu kelahiran kaki
Evaluasi : Pukul : 11.30 wib bayi Laki-laki lahir spontan, menangis
kuat dengan BB : 3600 gram, PB : 49 cm APGAR score 9/10/9

KALA III
Hari/tanggal : Sabtu, 13 Juni 2020
Jam : 11.30 WIB
Subyektif :
Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan masih mules-mules.
Obyektif :
Pemeriksaan umum: KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmhg
ND : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,6
Kontraksi : kuat
Tali pusat memanjang, terdapat sembuaran darah dari jalan lahir, TFU
setinggi pusat dan tidak ada janin kedua.
Assesment :
Ny.”F” Umur 24 tahun P1A0, inpartu kala III

Planning :
1. Memberitahu ibu bayi sudah lahir normal, tidak ada cacat, sehat, tonus
otot baik, warna kulit kemerahan, menangis spontan
Evaluasi : ibu merasa senang dengan kondisi bayinya
2. Memberitahu ibu akan dilakukan tindakan pelepasan plasenta dengan
manajeman aktif kala III :
a. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi kedua
b. Memberikan suntikan oksitosin 10 IU secara IM
c. Mengklem tali pusat dengan 2 klem, kira-kira 3 cm dari pusat bayi
d. Melakukan pemotongan tali pusat
e. Melakukan penanganan tali pusat terkendali, memindahkan klem 5-
10 cm dari vulva dan melakukan penekanan dorsa kranial saat ada
kontraksi tegangkan tali pusat ke arah bawah, massage uterus
Evaluasi : Manajemen akti kala 3 telah dilakukan plasenta lahir lengkap
pukul : 11.35 dengan spontan, konteledon fetal dan maternal utuh .
3. Mengecek laserasi
Evaluasi : Tidak ada laserasi

KALA IV
Hari/tanggal : Sabtu, 13 Juni 2020
Jam : 11.45 WIB
Subyektif :
Ibu merasa masih mules-mules

Obyektif :
KU: Baik, Kesadaran: Composmentis, TD : 100/90 mmhg, N : 80 x/menit,
RR : 20 x/menit, S : 36.50C , kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
perdarahan 100 ml, lokhea lubra, tidak ada robekan perineum.

Assesment :
Ny.”F” Umur 24 tahun P1A0, inpartu kala IV

Planning :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik dengan TD :
100/70 mmhg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36.50C , kontraksi baik.
Evaluasi : Ibu merasa tenang mendengar hasil pemeriksaan kondisinya
2. Melakukan pemantauan 2 jam post partum
Evaluasi : hasil terlampir
3. Memberikan bayinya kepada ibu untuk disusui
Evaluasi : Ibu menyusui bayinya dengan senang.

Anda mungkin juga menyukai