Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KEBIDANAN KELUARGA TN.

T DENGAN HIPERTENSI DAN


KEBIASAAN MEROKOK DI RT 01 RW 10 DESA GONDOWULAN KECAMATAN
KEPIL KABUPATEN WONOSOBO

A.    PENGKAJIAN

1.      Data Umum

a.       Nama KK              : Tn. T

b.      Alamat                  : Gawis Kulon, RT01/RW10 Desa Gondowulan

Kec. Kepil Kab. Wonosobo

c.       Pekerjaan KK        : Petani

d.      Pendidikan KK     : SD

e.       Komposisi keluarga

Tabel 1. Komposisi Keluarga

No. Nama Umur L/P Hub. Keluarga Pendidikan


1. Taryono 70 th L Suami SD
2. Tarwiyah 62 th P Istri SD

Gambar 1. Genogram:
                                   

Keterangan:

: Laki-laki
: Perempuan
: Tingal serumah

: Meninggal

f.       Tipe Keluarga

Keluarga ini termasuk tipe ageing couple (keluarga usia lanjut), hanya terdiri dari suami-istri
dimana anak-anaknya sudah meninggalkan rumah karena perkawinan.

g.      Tipe bangsa

Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa.

h.      Agama

Seluruh anggota keluarga beragama islam dan taat menjalankan ibadah.

i.        Status sosial ekonomi keluarga/ penghasilan

Penghasilan keluarga berasal dari kepala keluarga dan istri. Menurut keluarga penghasilan
sebagai petani tidak menentu dan tidak bisa diakumulasikan dengan jumlah uang tetapi cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu, keluarga ini mendapat  uang dari anaknya.

j.        Aktifitas rekreasi keluarga

Semua anggota keluarga setiap hari menonton TV sebagai saranan dan bentuk rekreasi
keluarga.

2.      Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a.       Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap VII, keluarga usia pertengahan (middle age famillies)

b.      Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tugas perkembangan yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. T yaitu tidak mempunyai lebih
banyak waktu dan kebebasan dalam hal mengolah minat sosial dan waktu santai. Hal ini
dikarenakan Tn. T dan istri masih harus sibuk mengurusi ternak (kambing) dan lahan
pertaniannya sendiri.

c.       Riwayat kesehatan keluarga inti

Tn. T dan istri tidak ada yang menderita penyakit menurun, menular, menahun kecuali
penyakit hipertensi yang diderita istri Tn. T

d.      Riwayat keluarga lainya

1)      Dari pihak keluarga asal KK:  Tidak ada.

2)      Dari pihak keluarga asal keluarga: tidak ada.

3.      Pengkajian Lingkungan

a.       Karakteristik Rumah

Luas rumah: 7x9 m, tipe rumah: permanen (tembok semen, lantai keramik), jumlah ruangan:
5 ruangan (1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang makan), jumlah jendela: 5 buah,
pemanfaatan ruangan: tidak ada ruangan yang tidak dimanfaatkan, peletakan perabotan:
tertata rapi, jenis WC: diluar ruangan, semi permanen dan mengguanakan kolam ikan,
sumber air minum yang digunakan: sumber matai air, pencahayaan dan ventilasi udara baik.
Kandang ternak (kambing) terletak tidak terlalu dekat dari rumah (10 m)

Gambar 2. Denah rumah

2 3 4

1
U

Keterangan:

1 : Ruang Tamu

2 : Kamar 1

3 : Kamar 2

4 : Dapur

5 : Kamar 3

b.      Karakteristik tetangga dan komunitas

Keluarga tinggal dilingkungan pedesaan dengan jarak antar rumah cukup dekat. Lingkungan
sekitar Tn. T agak kotor, cukup rapi dan masih banyak pepohonan yang rindang. Sebagian
tetangga adalah penduduk asli setempat. Mayoritas warga bekerja sebagai petani, pedagang
dan buruh. Warga memiliki kebiasaan arisan sebulan sekali serta pengajian malam jum’at
dirumah warga serta gotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar setiap
tiga bulan sekali. Warga memiliki kesepakatan apabila ada warga baru atau tamu yang
menginap wajib melapor RT/RW.

c.       Mobilitas geografi keluarga

Keluarga Tn. T tidak berpindah-pindah tempat tinggal dan telah menetap sejak
pernikahannya.

d.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Setiap hari Tn. T dan istrinya dapat berkumpul bersama terutama saat malam hari namun
jarang berkumpul dengan anaknya (setahun sekali saat lebaran). Tn. T dan istri aktif
mengikuti kegiatan kemasyarakatan (pengajian dll). Istri Tn. T merupakan kader dan anggota
PKK didesa.
e.       Sistem pendukung keluarga

Jumlah anggota keluarga termasuk KK ada 2 orang. Tempat berobat keluarga adalah
puskesmas dengan jarak yang mudah dijangkau. Tn. T tidak memiliki alat transportasi/
kendaraan.

4.      Struktur Keluarga

a.       Pola komunikasi keluarga

Keluarga menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi, bentuk komunikasi langsung.

b.      Struktur kekuatan keluarga

Istri Tn. T merupakan pengambil keputusan utama dalam keluarga meskipun melalui
musyawarah/kesepakatan keluarga terlebih dahulu.

c.       Struktur peran

1)      Tn. T sebagai suami dan kepala keluarga, bekerja sebagai petani

2)      Ny. T sebagai istri dan ibu rumah tangga, bekerja sebagai petani membantu suami

d.      Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. T tidak terlalu memperhatikan kesehatannya, jika ada yang sakit cukup diberi
obat warung dan dibawa berobat ke puskesmas apabila penyakitnya dianggap parah saja.

5.      Fungsi Keluarga

a.       Fungsi Affektif

Keluarga memandang diri mereka sebagai keluarga sederhana dan pas-pasan. Saling
menghormati, mendukung dan menyayangi satu sama lain.

b.      Fungsi sosial
Interaksi dalam keluarga berjalan dengan baik dan jarang terjadi konflik antar keluarga
maupun tetangga. Keluarga selalu membina hubungan baik dengan tetangga dan aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.

c.       Fungsi perawatan keluarga

Keluarga belum terlalu sanggup melaksanakan pemeliharaan kesehatan: tidak terlalu


mengenal dan peduli mengenai masalah kesehatan, pengambilan tindakan tidak tepat, jika
ada anggota keluarga yang sakit hanya diberi obat warung dan dibawa kefasilitas kesehatan
jika penyakit tersebut dianggap parah, lingkungan sekitar rumah sedikit tidak terawat.

d.      Fungsi reproduksi

Tn. T dan istri mempunyai 1 anak.

e.       Fungsi ekonomi

Keluarga Tn. T merasa cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
walau pas-pasan dan sederhana yang dapat dilihat dari kondisi rumah, perabotan yang
dimiliki.

6.      Stres dan Koping Keluarga

a.       Stresor jangka pendek dan panjang

Stresor jangka pendek keluarga Tn. T yaitu ketidak tahuan Tn. T dan istri tentang hipertensi,
stresor jangka panjang keluarga Tn. T tidak teridentifikasi

b.      Kemampuan merespon terhadap situasi stresor

Ketenangan keluarga Tn. T dalam menyikapi keadaan apapun.

c.       Strategi koping yang digunakan

Menyibukkan diri dengan melakukan berbagai aktifitas dan melakukan kegiatan positif dan
beristirahat yang cukup serta tidak memikirkan hal-hal yang dialami.

d.      Strategi adaptasi disfungsional


Tidak ditemukan adanya strategi adaptasi yang negatif dalam menghadapi stressor

7.      Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan

Keluarga Tn. T berharap petugas kesehatan dapat melayani pasien dengan baik dan berlaku
adil/ tidak membedakan antara pasien miskin dan kaya serta berharap baiaya berobat murah /
gratis.

8.      Pemeriksaan fisik

Tabel. Pemeriksaan fisik

PEMERIKSAAN FISIK TN. T NY. T


UMUM:
Keadaan umum Baik Baik
Kesadaran Composmentis Comp
Tekanan darah 110/70 mmHg 190/1
Suhu badan 36,7˚C 36,9˚C
Denyut nadi 88x/menit 79x/m
Pernapasan 18x/menit 20x/m
STATUS PRESENT:
Rambut dan kulit kepala Rambut (warna putih merata, lurus, jarang), Ramb
kulit berminyak, benjolan (-), lesi (-), sedikit kulit b
kotor
Mata Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera Simet
tidak ikterik, katarak (-), bersih tidak
Hidung Polip (-), sedikit kotor Polip
Mulut Bibir coklat kehitaman, lidah kotor, gigi sudah Bibir
tidak lengkap,  karies (+), karang gigi (+), lengk
sariawan (-) sariaw
Telinga Sedikit kotor, serum (-), pendengaran (+) Bersih
Leher Simetris, pembendungan vena jugularis (-), Simet
pembesaran kelenjar thyroid (-) (-), pe
Dada Simetris, normal Simet
Abdomen Normal, bekas operasi (-) Norm
Ekstermitas Normal norma

B.     DIAGNOSA KEBIDANAN

1.      Analisis Data

Tabel analisis data

Data (S dan O) PENYEBAB MASALA


DS: Kurangnya perhatian Ny. T tentang Hipertens
1.      Ny. T mengatakan berusia 62 tahun kesehatan diri. Ny. T
mengatakan dirinya memiliki penyakit Kurangnya pengetahuan Ny. T tentang
hipertensi. hipertensi.

2.      Tn. T mengatakan berusia 70 tahun, Rokok dianggap mampu menghilangkan rasa Kurangny
mengatakan memiliki kebiasaan merokok sejak lelah dan menenangkan/ merokok
remaja merilekskan  pikiran, Tn. T tidak mengetahui merokok.
tentang bahya merokok.
DO Ny. T:
TD  : 190/110 mmHg
N    : 79x/menit
RR  : 20x/menit
S     : 36,9˚C
DO Tn. T
TD  : 110/70 mmHg
N    : 88x/menit
RR  : 18x/menit
S     : 36,7˚C

2.      Perumusan masalah
a.       Masalah (problem) P:

1)      Ny. T umur 62 tahun memiliki penyakit hipertensi

2)      Tn. T umur 70 tahun memiliki kebiasaan merokok (perokok aktif)

b.      Penyebab (etiologi) E:

1)      Kurangnya perhatian Ny. T tentang kesehatan diri dan kurangnya penegtahuan Ny. T tentang
hipertensi.

2)      Rokok dianggap mampu menghilangkan rasa lelah dan menenangkan pikiran serta Tn. T
tidak mengetahui tentang bahya merokok.

c.       Tana (sign) S:

1)      Ny.T umur 62 tahun dengan hipertensi berat

TD  : 190/110 mmHg

N    : 79x/menit

RR  : 20x/menit

S     : 36,9˚C

2)      Tn. T umur 70 tahun dengan kebiasaan merokok

TD  : 110/70 mmHg

N    : 88x/menit

RR  : 18x/menit

S     : 36,7˚C

3. Penentuan prioritas dan skoring


Masalah 1: Hipertensi berat dan resiko tinggi stroke yang berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang hipertensi dan kurang perhatian tentang kesehatan diri pada ny. T

Tabel 4. Prioritas masalah hipertensi pada Ny. T

No. KRITERIA SKOR PEMBENAR


1.        Sifat masalah 3/3x1 = 1 Hipertensi ya
Skala : tidak/kurang sehat hipertensi ber
2.        Kemungkinan masalah dapat diatasi 1/2x2 =  1 Hipertensi tid
Skala: sebagian dikendalikan
sehat
3.        Potensi masalah untuk dicegah 2/3x1 = 2/3 Ny. T berusah
Skala: cukup cara mencega
mendengar ba
4.        Menonjolnya masalah 0/2x1 = 0 Ny. T mengat
Skala: masalah tidak dirasakan diderita telah
dirasakan/ tid
terbiasa
Total score 2 2/3 (8/3)

Masalah 2: Kebiasaan merokok yang berhubungan dengan anggapan merokok dapat


menghilangkan rasa lelah dan menenangkan/ merilekskan  pikiran serta
kurangnya  pengetahuan tentang bahya merokok pada Tn.T.

No. KRITERIA SKOR PEMBENAR


1.        Sifat masalah 2/3x1 =2/3 Merokok mer
Skala : ancaman baik bagi diri
perokok karen
2.        Kemungkinan masalah dapat diatasi 0/2x2 =0 Tn. T mengat
Skala: tidak dapat mau terlepas d
apabila tidak
3.        Potensi masalah untuk dicegah 1/3x1 = 1/3 Tn. T mengat
Skala: rendah
4.        Menonjolnya masalah 0/2x1 = 0 Tn. T tidak m
Skala: masalah tidak dirasakan merokoknya d
sakit/masalah
Total score 3/3

Total skor:

a.       Masalah hipertensi Ny. T: 1+1+2/3+0= 2 2/3 (8/3)

b.      Masalah merokok Tn. T: 2/3+0+1/3+0= 3/3 (1)

c.       8/3 > 3/3, jadi masalah pertama yang lebih diprioritaskan adalah masalah hipertensi Ny. T
dan masalah kedua yaitu kebiasaan merokok Tn. T

C.    PERENCANAAN TINDAKAN

Tabel 5. Perencanaan Tindakan Hipertensi

Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan


Untuk mencegah terjadi komplikasi akibat hipertensi dan mencegah
hipertensi menjadi lebih parah
Kriteria: 1.      Konseling dan diskusikan tentang
(aspek pengetahuan) hipertensi, apasaja yang menyebab
1.      Ny. T dapat mengetahui lebih lanjut menegenai penyakit hipertensi mencegah hipertensi agar tidak me
(apa itu hipertensi, hal apasaja yang menyebabkan hipertensi, untuk penderita hipertensi, apasaja
bagaiamana cara mencegah hipertensi agar tidak  menjadi lebih parah, dibiarkan)
bagaimana diet untuk penderita hipertensi, apasaja komplikasi dari 2.      Anjurkan dan motivasi agar Ny. T
hipertensi bila dibiarkan) untuk lebih peduli tentang kesehat
(aspek sikap) lebih sadar dengan penyakit hipert
2.      Ny. T mampu memutuskan untuk lebih peduli tentang kesehatan diri 3.      Ajurkan kepada kelurga untuk me
serta hidup sehat terutama lebih sadar akan penyakit hipertensi dan pengobatan agar penyakit hiperten
keluarga diharapkan mendukung kegiatan hidup sehat Ny. T parah
(aspek psikomotor) 5.      Anjurkan keluarga untuk menyedi
3.      Menstabilkan hipertensi dan aman bagi keluarga baik yang
4.      Menyediakan lingkungan rumah yang ramah dan aman bagi keluarga
baik yang sakit maupun yang sehat

Tabel 6. Rencana Tindakan Kebiasaan Merokok

Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan


Untuk mencegah terjadinya gangguan/penyakit akibat merokok
Kriteria: 1.      Konseling dan diskusikan tentang
(aspek pengetahuan) 2.      Anjurkan Tn. T untuk menguran
1.      Tn. T dan keluarga dapat mengetahui tentang bahaya merokok keinginan untuk merokok did
(aspek sikap) keramaian untuk mencegah terpap
2.      Tn. T mampu mengurangi frekuensi merokok dan menahan keinginan
3.      Anjurkan keluarga untuk memo
untuk merokok didepan keluarga/ menghindar dari keramaian untuk berhenti merokok
mencegah terpaparnya asap rokok pada perokok pasif (bersifat
4.      Anjurkan keluarga untuk meny
kooperatif) uhntuk merokok
3.      Keluarga mampu memotifasi  dan mendukung Tn. T untuk berhenti
5.      Anjurkan keluarga untuk mamp
merokok yang sehat, aman serta bebas dari
(aspek psikomotor)
4.      Keluarga menyediakan sarana dan tempat khusus untuk merokok
5.      Keluarga dapat menyediakan lingkungan rumah yang sehat, aman serta
bebas dari asap rokok

D.    IMPLEMENTASI

Tabel 7. Implementasi

Tanggal & Diagnosa Implementasi


Waktu
11 Mei 2018 Ketidaktahuan NY.T tentang
1.      Memberikan konseling tentang penyakit hipertensi
pukul 16.00 hipertensi 2.      Menganjurkan dan memberikan motivasi agar Ny. T dan
WIB keluarga mampu memutuskan untuk lebih peduli tentang
kesehatan diri serta hidup sehat terutama lebih sadar
dengan penyakit hipertensi
3.      Mengajurkan kepada Ny. T untuk melakukan
pencegahan/ tindakan pengobatan agar penyakit
hipertensi yang diderita tidak bertambah parah
4.      Menganjurkan keluarga untuk menyediakan lingkungan
rumah yang ramah dan aman bagi keluarga baik yang
sakit maupun yang sehat
Ketidak tahuan Tn. T tentang
1.      Memberikan konseling dan diskusi tentang bahaya
bahaya meroko merokok
2.      Menganjurkan Tn. T untuk mengurangi frekuensi
merokok dan menahan keinginan untuk merokok didepan
keluarga/ menghindar dari keramaian untuk mencegah
terpaparnya asap rokok pada perokok pasif
3.      Menganjurkan keluarga untuk memotifasi  dan
mendukung Tn. T untuk berhenti merokok
4.      Menganjurkan keluarga untuk menyediakan sarana dan
tempat khusus uhntuk merokok
5.      Menganjurkan keluarga untuk mampu menyediakan
lingkungan rumah yang sehat, aman serta bebas dari asap
rokok

E.     EVALUASI

Tabel 8. Evaluasi tindakan

tanggal Diagnosa Evaluasi Respon


& waktu
11 Mei Ketidaktahua S: Ny. T mengatakan sudah paham dan tau tentang penyakit hipertensi dan akan
2018 n NY.T pengobatan  dan pencegahan agar penyakitnya tidak bertambah parah
pukul tentang O: Ny. T terlihat berusaha bersungguh-sungguh akan melakukan anjuran yang d
17.30 hipertensi A: masalah teratasi sebagian, resiko komplikasi akibat hipertensi masih ada
WIB P: Anjurkan Ny. T untuk senantiasa menerapkan hidup sehat
Ketidak tahuan Tn. T S: Tn. T mengatakan sudah paham dan tau tentang bahaya merokok dan
tentang bahaya frekuensi merokoknya walau tidak ingin stop dari merokok
merokok O: Tn. T terlihat mematikan rokoknya setelah mendengarkan bahaya m
A: Resiko Tn. T terkena bahaya merokok masih tinggi
P: Berikan motivasi dan dukungan secara terus menerus kepada Tn. T u

Anda mungkin juga menyukai