A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
d. Pendidikan KK : SD
e. Komposisi keluarga
Gambar 1. Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Tingal serumah
: Meninggal
f. Tipe Keluarga
Keluarga ini termasuk tipe ageing couple (keluarga usia lanjut), hanya terdiri dari suami-istri
dimana anak-anaknya sudah meninggalkan rumah karena perkawinan.
g. Tipe bangsa
h. Agama
Penghasilan keluarga berasal dari kepala keluarga dan istri. Menurut keluarga penghasilan
sebagai petani tidak menentu dan tidak bisa diakumulasikan dengan jumlah uang tetapi cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu, keluarga ini mendapat uang dari anaknya.
Semua anggota keluarga setiap hari menonton TV sebagai saranan dan bentuk rekreasi
keluarga.
Tn. T dan istri tidak ada yang menderita penyakit menurun, menular, menahun kecuali
penyakit hipertensi yang diderita istri Tn. T
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Luas rumah: 7x9 m, tipe rumah: permanen (tembok semen, lantai keramik), jumlah ruangan:
5 ruangan (1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang makan), jumlah jendela: 5 buah,
pemanfaatan ruangan: tidak ada ruangan yang tidak dimanfaatkan, peletakan perabotan:
tertata rapi, jenis WC: diluar ruangan, semi permanen dan mengguanakan kolam ikan,
sumber air minum yang digunakan: sumber matai air, pencahayaan dan ventilasi udara baik.
Kandang ternak (kambing) terletak tidak terlalu dekat dari rumah (10 m)
2 3 4
1
U
Keterangan:
1 : Ruang Tamu
2 : Kamar 1
3 : Kamar 2
4 : Dapur
5 : Kamar 3
Keluarga tinggal dilingkungan pedesaan dengan jarak antar rumah cukup dekat. Lingkungan
sekitar Tn. T agak kotor, cukup rapi dan masih banyak pepohonan yang rindang. Sebagian
tetangga adalah penduduk asli setempat. Mayoritas warga bekerja sebagai petani, pedagang
dan buruh. Warga memiliki kebiasaan arisan sebulan sekali serta pengajian malam jum’at
dirumah warga serta gotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar setiap
tiga bulan sekali. Warga memiliki kesepakatan apabila ada warga baru atau tamu yang
menginap wajib melapor RT/RW.
Keluarga Tn. T tidak berpindah-pindah tempat tinggal dan telah menetap sejak
pernikahannya.
Setiap hari Tn. T dan istrinya dapat berkumpul bersama terutama saat malam hari namun
jarang berkumpul dengan anaknya (setahun sekali saat lebaran). Tn. T dan istri aktif
mengikuti kegiatan kemasyarakatan (pengajian dll). Istri Tn. T merupakan kader dan anggota
PKK didesa.
e. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga termasuk KK ada 2 orang. Tempat berobat keluarga adalah
puskesmas dengan jarak yang mudah dijangkau. Tn. T tidak memiliki alat transportasi/
kendaraan.
4. Struktur Keluarga
Istri Tn. T merupakan pengambil keputusan utama dalam keluarga meskipun melalui
musyawarah/kesepakatan keluarga terlebih dahulu.
c. Struktur peran
2) Ny. T sebagai istri dan ibu rumah tangga, bekerja sebagai petani membantu suami
Keluarga Tn. T tidak terlalu memperhatikan kesehatannya, jika ada yang sakit cukup diberi
obat warung dan dibawa berobat ke puskesmas apabila penyakitnya dianggap parah saja.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Affektif
Keluarga memandang diri mereka sebagai keluarga sederhana dan pas-pasan. Saling
menghormati, mendukung dan menyayangi satu sama lain.
b. Fungsi sosial
Interaksi dalam keluarga berjalan dengan baik dan jarang terjadi konflik antar keluarga
maupun tetangga. Keluarga selalu membina hubungan baik dengan tetangga dan aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. T merasa cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
walau pas-pasan dan sederhana yang dapat dilihat dari kondisi rumah, perabotan yang
dimiliki.
Stresor jangka pendek keluarga Tn. T yaitu ketidak tahuan Tn. T dan istri tentang hipertensi,
stresor jangka panjang keluarga Tn. T tidak teridentifikasi
Menyibukkan diri dengan melakukan berbagai aktifitas dan melakukan kegiatan positif dan
beristirahat yang cukup serta tidak memikirkan hal-hal yang dialami.
Keluarga Tn. T berharap petugas kesehatan dapat melayani pasien dengan baik dan berlaku
adil/ tidak membedakan antara pasien miskin dan kaya serta berharap baiaya berobat murah /
gratis.
8. Pemeriksaan fisik
B. DIAGNOSA KEBIDANAN
1. Analisis Data
2. Tn. T mengatakan berusia 70 tahun, Rokok dianggap mampu menghilangkan rasa Kurangny
mengatakan memiliki kebiasaan merokok sejak lelah dan menenangkan/ merokok
remaja merilekskan pikiran, Tn. T tidak mengetahui merokok.
tentang bahya merokok.
DO Ny. T:
TD : 190/110 mmHg
N : 79x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9˚C
DO Tn. T
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,7˚C
2. Perumusan masalah
a. Masalah (problem) P:
b. Penyebab (etiologi) E:
1) Kurangnya perhatian Ny. T tentang kesehatan diri dan kurangnya penegtahuan Ny. T tentang
hipertensi.
2) Rokok dianggap mampu menghilangkan rasa lelah dan menenangkan pikiran serta Tn. T
tidak mengetahui tentang bahya merokok.
c. Tana (sign) S:
N : 79x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9˚C
N : 88x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,7˚C
Total skor:
c. 8/3 > 3/3, jadi masalah pertama yang lebih diprioritaskan adalah masalah hipertensi Ny. T
dan masalah kedua yaitu kebiasaan merokok Tn. T
C. PERENCANAAN TINDAKAN
D. IMPLEMENTASI
Tabel 7. Implementasi
E. EVALUASI