Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA TN. E DENGAN MASALAH


UTAMA PADA BAYI W DENGAN ISPA DI KELURAHAN
KEDUNGMUNDU

Disusun oleh:
ELLA ARTIANA
1909029

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


STIKES KARYA
HUSADA SEMARANG
2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Praktikum Keterampilan Kebidanan Komunitas dengan judul Asuhan


Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Tn.E Dengan masalah utama pada bayi
Dengan ISPA Pada By.W di Desa Amposari NO 12 B, Rt 10, RW 03 Kelurahan
Kedungmundu
Disusun untuk melengkapi persyaratan pendidikan Profesi bidan dan telah
disetujui Pembimbing dan telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :

Dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan Pembimbing.

Semarang, …………2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Keluarga Tn.E Dengan Masalah Utama Bayi dengan ISPA di
Desa Amposari NO 12 B, Rt 10, RW 03 Kelurahan Kedungmundu
yang disusun oleh:

Nama :Ella artiana


NIM :1909029
Prodi : Profesi Kebidanan

Telah dipertahankan dihadapan tim penguji laporan praktikum Keterampilan


Kebidanan Komunitas Program Studi Profesi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Karya Husada Semarang pada:

Hari :
Tanggal :
Tim Penguji :

1. Fauziah Winda Gurnita, M. Tr. Keb Penguji ................................

ii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN

Tulisan yang terteradalam laporan Praktikum Keterampilan Kebidanan Komunitas


ini belum pernah disampaikan Atau diajukan sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Profesi Bidan di STIKes Karya Husada Semarang.
Berdasarkan pengetahuan dan keyakinan saya, laporan Praktikum Keterampilan
Kebidanan Komunitas ini tidak memuat tulisan-tulisan yang pernah disajikan
atau dipublikasikan orang lain secara keseluruhan, kecuali tulisan orang lain
hanya digunakan sebagai rujukan.

......./Januari/2021

( ELLA ARTIANA)

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat,
hidayah dan Ridho-Nya , sehingga saya dapat menyelesaikan Praktik Kebidanan
Komunitas di Keluarga Tn E.
Selama proses penyusunan Asuhan Kebidanan ini, saya tidak terlepas dari
berbagai kesulitan dan masalah, namun berkat Allah SWT, juga dorongan moril
dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Pada
kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih, hormat dan penghargaan
setulus-tulusnya kepada :
1. Kepada Allah SWT yang selalu memberikan kekuatan yang luar biasa untuk
saya selama menjalani proses perkuliahan ini.
2. Dr. Ns. Fery Agusman MM. M.Kep, Sp.Kom selaku Ketua Stikes Karya
Husada Semarang
3. Lestari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes selaku Ketua Progam Studi Sarjana Terapan
Kebidanan Stikes Karya Husada Semarang
4. Fauziah Winda Gurnita, M. Tr. Keb selaku Penanggung jawab Praktik
Kebidanan Komunitas
5. Segenap karyawan puskesmas Kedungmundu beserta jajarannya, gasurkes,
para kader yang telah membantu dan memberikan dukungannya
6. Keluarga asuhan kebidanan Tn.E yang telah bersedia dan antusias mengikuti
kegiatan dan asuhan yang diberikan
7. Semua pihak yang telah membantu dengan caranya masing-masing yang
tidak disebutkan satu per satu.

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu “commitas” yang berarti
kesamaan, juga “communis” yang berarti sama, “public” ataupun banyak.
Istilah “community”dapat diterjemahkan sebagai masyarakat setempat. Istilah
yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota suku atau bangsa[1].
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi dan saling
berinteriksi.Komunitas digambarkan sebagai sebuah lingkungan fisik dimana
seseorangtinggal beserta aspek-aspek sosialnya.Sasaran pelayanan kebidanan
komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok masyarakat (komunitas).
Individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas[2].
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting
untuk membentuk kebudayaan yang sehat.Keluarga merupakan unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan anggota keluarga
lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena
pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi.Antara keluarga satu
dengan yang lainnya saling bergantung dan berinteraksi. Jika salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan, hal tersebut akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lainnya dan keluarga yang ada
di sekitarnya[3].
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi da balita yaitu batuk
pilek (Common cold) atau Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) non
spesifik atau “flu biasa” merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dan menyerang saluran pernapasan atas (hidung). Umumnya penyakit
ini dialami oleh anak-anak hingga dewasa. Dalam bahasa sehari-hari, infeksi
ringan penyakit common cold dikenal dengan ‘colds’ sedangkan infeksi lebih
parah dapat disebut sebagai ‘flu’. Istilah ini harus dibedakan dari influenza
karena influenzamerupakan infeksi yang disebabkan olehvirus influenza.
Virus yang menyebabkan Common Cold seperti coronavirus dan rhinovirus.
adenovirus, coxsackieviruses, myxovirus, dan paramyxovirus, Human

1
respiratory syncytial virus, atau dikenal dengan virus influenza. Gejala
umumnya terlihat sekitar 1-3 hari setelah penularan dari batuk yang
mengandung virus. Tanda dan gejala : Hidung berair dan tersumbat, Sakit
tenggorokan, Batuk [4].
Penanganan yang dilakukan untuk menurunkan batuk pilek pada bayi dan
balita dilakukan terapi Pijat Common cold. Terapi komplementer ini
dilakukan untuk Memijat bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga
peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh permukaan bagian tubuh
pada bayi yang mengalami keluhan common cold. Manfaat pijat commond
cold adalah untuk mengurangi keluhan batuk dan pilek pada bayi dan balita
sehingga batuk ,pilek berkurang [5].
Pijat memiliki beberapa efek positif dalam hal penambahan berat badan,
pola tidur yang lebih baik, peningkatan perkembangan neuromotorik, ikatan
emosional yang lebih baik, penurunan tingkat infeksi nosokomial salah
satunya common cold. Terapi pijat telah menunjukkan efek positif untuk
mengatasi permasalahan pada bayi prematur, masalah pencernaan termasuk
sembelit dan diare, serta untuk penyakit saluran pernapasan seperti asma dan
common cold [6].
Hal ini juga terjadi pada keluarga Tn.E di Desa Amposari NO 12 B, Rt
10, RW 03 Kelurahan Kedungmundu. Berdasarkan hasil pengkajian
didapatkan bahwa anggota keluarga Tn.E yaitu By.W sedang mengalami
batuk sudah 3 hari.Untuk itu dilakukan Pijat Baby Commond Cold. Oleh
karena itu penulis akan memberikan asuhan kebidanan kepada keluaga Tn.E.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari asuhan ini adalah memberikan asuhan kebidanan
komunitas pada keluarga Tn.E dengan kebutuhan therapy pijat pada
By.W di di Desa Amposari NO 12 B, Rt 10, RW 03 Kelurahan
Kedungmundu
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji masalah kesehatan yang ada di dalam keluarga.

2
b. Menentukan prioritas masalah yang ada di dalam keluarga.
c. Merumuskan masalah yang terdapat di dalam keluarga.
d. Merencanakan asuhan kebidanan pada keluarga.
e. Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga dan keluarga dapat
melakukan secara mandiri
f. Melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan yang diberikan
kepada keluarga.
C. Manfaat
1. Bagi Keluarga
Keluarga dapat secara bersama-sama membantu mengoptimalkan
kesehatan anggota keluarga lainnya dengan membantu meringankan
keluhan atau ikut serta dalam stimulasi bagi pengoptimalan pertumbuhan
dan perkembangan anak
2. Bagi Puskesmas Kedungmundu
Puskesmas dapat secara bersama-sama keluarga melalui
pendidikan kesehatan dan pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan
derajat kesehatan keluarga melalui asuhan natural basic therapy
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan bermasyarakat
dan menanggapi masalah serta kebutuhan keluarga dan mampu
memberikan asuhan menyeluruh kepada keluarga

BAB II
ANALISA DATA DAN DIAGNOSIS KEBIDANAN

3
Pengumpulan data subyektif (melalui via Daring) dan obyektif (via
Daring) dari sasaran pengkajian. Pengkajian sendiri dilakukan pada hari senin
tanggal 21 Desember 2020 jam 14.00 WIB, hasil pengkajian diperoleh bahwa
By.W umur 1 bulan tinggal di RT 10, RW 03 Kelurahan Kedungmundu. Hasil
wawancara dan observasi diperoleh masalah yaitu By.W dengan ISPA.
A. Identitas Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. E
Umur : 40 thn
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl.Amposari NO 12 B, Rt 10, RW 03 Kelurahan
Kedungmundu
NomorTelepon : 085600204343

2. Komposisi Keluarga :

No Nama L/P Hub. Kel Umur Pendidikan Imunisasi KB


1. Tn. E L Suami 40 thn SMP - -
2. Ny. S P Istri 32 thn SD - Stk 3 bln
3. An.A p Anak 5 thn - - -
4. By.W p Anak 1 bln - BCG dan -
POLIO

3. Genogram Keluarga Tn. E

Tn.E Ny.
Ny.
SS

4
An.A
An.A By.
By.
W
W

Keterangan : : Laki - laki

: Perempuan

: Klien

4. Tipe keluarga
a. Jenis dan tipe keluarga
keluarga ini merupakan keluarga inti (Nuclear Family) karena dalam
satu rumah terdiri dari suami, istri dan anak, sehingga akan dapat
mempercepat penularan penyakit jika salah satu anggota keluarga
menderita penyakit yang dapat menular
b. Hubungan yang terjalin dalam keluarga ini adalah hubungan yang
harmonis.
5. Suku bangsa (etnis)
a. Ibu dan suami adalah orang jawa asli
b. Seluruh anggota keluarga saat ini tinggal di Desa Amposari, Kelurahan
kedungmundu.
c. Keluarga sering mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian, social
budaya dan kegiatan yang ada dilingkungan sekitar.
d. Struktur kekuasaan keluarga bersifat modern atau demokratis artinya
dalam pengambilan keputusan keluarga harus menerima pendapat dari
suami.
e. Bahasa sehari- hari yang digunakan keluarga Tn.E adalah bahasa Jawa

5
f. Pada saat keluarga mengalami masalah terkait kesehatan, keluarga
langsung mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas
Kedungmundu atau Dokter. Keluarga tidak pernah menggunakan jasa
perawatan kesehatan keluarga.
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Anggota keluarga Tn.E taat menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinan yang dianut yaitu agama islam. Keluarga Tn.E juga aktif dalam
kegiatan keagamaan atau organisasi keagamaan dilingkungan rumahnya.
Dalam keluarga Tn.E tidak memiliki kepercayaan-kepercayaan seperti
setelah ibu melahirkan ibu tidak boleh makan seperti tahu, tempe, ikan dan
telur sampai masa nifasnya selesai.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Menurut Ny. S pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai
kebutuhan sehari-hari.jumlah pendapatan suami kurang dari 1.500.00-
2.000.000/perbulan.biaya yang dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk
kebutuhan hidup sehari-hari, sandang pangan, listrik, air, kebutuhan anak
dan lain sebagianya.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Pemanfaatkan waktu luang dalam keluarga digunakan untuk
mengunjungi tempat rekreasi yang dapat dijangkau. Namun karena
pandemi jadi lebih sering dirumah. keluar hanya sekedar beli sayuran saja.
B. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn.E dan Ny.S saat ini mempunyain 2 anak. Anak pertama yaitu An.A
yang berusia 5 tahun sedangkan anak ke dua By.W berusia 1 bulan.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini keluarga sedang bertumbuh dan berkembang dan belum
menimbang By.W untuk mengetahui berat badan.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
1. Riwayat keluarga sebelumnya

6
a. Tn. E, istri dan anak tidak menderita penyakit menular, seperti hepatitis,
TBC, HIV/ AIDS, dll
b. Tn. E, istri dan anak tidak mempunyai riwayat penyakit menurun
seperti jantung, hipertesi, diabetes melitus, kanker, dll
c. Dalam keluarga Tn. E, tidak ada yang mempunyai riwayat kelahiran
kembar dan tidak memilki cacat bawaan. Tn. E dan Ny. S sudah
menikah kurang lebih 23 tahun dan mempunyai 2 orang anak
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :
Imunisasi Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/Polio/DPT/H yang telah
Kesehatan Kesehatan
B/Campak dilakukan
63
1 Tn. E 40 thn Baik Lengkap Tidak ada -
kg

55
2 Ny. S 32 thn Baik Lengkap Tidak ada -
kg

15
3 An. A 5 thn Baik Lengkap Tidak ada -
kg

4,2
4 By. W 1 bln Batuk,pilek BCG,polio 1 Tidak ada -
kg

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Ketika mengalami masalah kesehatan, keluarga selalu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat seperti Puskesmas
Kedungmundu, Bidan atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
D. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal
Status rumah yang sedang di tinggalin adalah milik sendiri
b. Denah rumah

KAMAR 1 KAMAR 2 DAPUR

T
E
R RUANG RUANG
A TAMU TENGAH/ WC
S MEJA
MAKAN
7
c. Jenis rumah: Permanen
d. Lantai : Semen halus
e. Ventilasi : ada
f. Penerangan siang hari : Cukup terang
g. Kebersihan : Cukup bersih
h. Keadaan Rumah: 1 Ruang Tamu, 2 Kamar Tidur,1 Ruang Makan,
1 Kamar Mandi Dan 1 Dapur.
i. Didepan teras rumah ada tempat untuk mencuci tangan
j. Status : Milik sendiri
2. Karakteristik tetangga & komunitas RW
Keluarga tinggal diperkotaan dengan jarak antar rumah cukup dekat.
Rumah keluarga Tn.E, berada diantara rumah saudara – saudara kandung
Ny. S. Tidak ada jarak antara rumah Tn.E dengan rumah tetangganya,
sebagian besar tetangga adalah penduduk asli setempat dan mayoritas
bekerja sebagai karyawan swasta dan pedagang.
3. Mobilitas geografis keluarga
Tn.E sejak setelah menikah langsung tinggal bersama istri dan anaknya.
merintis berdua dan bersama-sama mulai dari NOL.
4. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.E aktif dalam mengikuti kegiatan kemasyarakatan maupun
keagamaan, Keluarga Tn.E sangat dekat dengan masyarakat setempat.
Perkumpulan keluarga dapat dilakukan setiap hari dirumah Tn.E, namun
selama masa pandemi ini, keluarga membatasi berkumpul-kumpul atau
melakukan kegiatan lainnya dengan masyarakat sekitar, keluarga lebih
menghabiskan waktu bersama anak-anaknya dirumah saja.
5. Sistem pendukung keluarga

8
Jumlah anggota keluarga 4 orang. Keluarga memiliki jaminan kesehatan
seperti BPJS sebagai faktor pendukung saat memiliki masalah kesehatan.
Tempat berobat keluarga adalah puskesmas.
E. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Jawa, waktu
komunikasi bersama keluarga setiap hari di dirumah. Jika ada masalah
biasanya di bahas secara bersama-sama untuk mengatasinya
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn.E merupakan pengambil keputusan utama dalam keluarga. Ketika ada
masalah atau hal-hal penting yang harus diselesaikan tetap
dikomunikasikan bersama-sama sehingga keputusan itu bukan atas
kemauan diri sendiri melainkan solusi bersama
3. Struktur peran
a. Tn.E berperan sebagai kepala keluarga dan menjadi sumber
penghasilan utama dalam keluarga dengan bekerja sebagai penjual
asongan
b. Ny. S berperan sebagai istri, ibu rumah tangga yang mengurus rumah
tangga sehari-hari (memasak, mencuci, membersihkan rumah dan
merawat anak) dan membantu mencari nafkah untuk keluarganya
dengan menerima pesanan membuat kue apabila ada acara tertentu.
c. An. A berusia 5 tahun, belum sekolah masih sering main sama temen-
temennya.
d. By. W berusia 1 bulan
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga sudah memahami ketika mengalami masalah kesehatan selalu
berkunjung ke fasilitas kesehatan..
F. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga menganggap diri mereka masih masuk dalam keluarga yang
berkebutuhan cukup, karena sampai saat ini mereka mampu memenuhi

9
kebutuhan keluarga, bahagia dan mensyukuri dengan keadaan yang
dimiliki sekarang. Tidak pernah ada kekerasan dalam rumah tangga karena
masing-masing saling menghargai dan menyayangi dan keluarga sudah
mempunyai prinsip hidup.
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi dan komunikasi antar keluarga berjalan sangat baik dan tidak
pernah terjadi konflik antar anggota keluarga, saudara maupun tetangga.
Keluarga selalu berusaha membina hubungan yang baik dengan anggota
keluarga yang lain dan tetangga. Keluarga dari Ny. S terlihat sangat dekat
bersama Tn .E sehingga mampu menciptakan hubungan kekeluargaan
baik.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Ny. S sekarang menggunakan kontrasepsi Impant
b. Ny.S belum bisa memenuhi kebutuhan gizi anaknya dengan
memberikan makanan yang bergizi, memberikan makan dengan lauk
apa yang diminta oleh anaknya saja.
c. Keluarga sudah mampu memfungsikan fasilitas yang ada di
masyarakat seperti posyandu dan Puskesmas, bahkan ketika keluarga
Tn. E mengalami masalah kesehatan keluarga Tn. E sering berkunjung
ke fasilitas kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
Jumlah anak 2 orang perempuan semua yaitu An.A dan By.W
5. Fungsi ekonomi
Sampai saat ini keluarga sudah mampu memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan seperti kebutuhan pokok yaitu makan-makanan. Untuk
ekonomi anggota keluarga Tn E dibantu juga oleh anak pertamanya yang
bekerja sebagai buruh pabrik.Ketika diantara keluarga mengalami masalah
kesehatan keluarga langsung berantusias untuk memanfaatkan fasilitas
yang ada dimasyarakat seperti Pustu maupun Puskesmas dan Fasilitas
kesehatan di perusahaan.
G. Stress dan Koping keluarga

10
1. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
Ny. S sempat merasa khawatir dengan keadaan anaknya yang
timbangan tiap bulannya susah naik. Padahal untuk makanan Ny. S
sudah memberikan makan kepada An.A tiga kali setiap harinya dengan
menu yang sama, jika anak yang kecilnya By.W berusia 1 bulan masih
minum ASI Ny.S.
b. Stressor jangka panjang
Ibu merasa bingung dengan menu yang setiap hari dihidangkan tetapi
untuk pemenuhan kebutuhannya sudah dikatakan cukup.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stressor
Untuk keluarga Tn.E terkait masalah By.W akan berusaha untuk sedikit-
sedikit mengubah cara pemberian menu kepada anaknya. sedangkan
anaknya yang masih 1 bulan masih ASI.
3. Strategi koping yang digunakan
Ny.S akan selalu menjalin komunikasi yang baik, selalu memberikan
perhatian terhadap keluarga dan berusaha terbuka pada suami serta
membina hubungan keluarga agar tetap harmonis dalam situasi apapun.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ditemukan adanya strategi adaptasi yang negatif dalam menghadapi
stressor.
Analisa Data

No Data Penyebab Masalah


1. pemeriksaaan dilakukan secara
langsung melalui Via daring dan Disebabkan oleh Orang tua belum
vidio call. virus /karena alergi mengetahui tentang
Ds: yang dapat menyebar Pijat Comon Cold
1) Ibu mengatakan anaknya dan menular dengan yang bertujuan untuk
menderita batuk dan pilek beberapa cara.
mengatasi batuk dan
sudah 3 hari dan belum mengeluarkan lender
sehingga lender tidak pilek yang diderita
berobat dan ibu mengatakan anaknya.
dapat mengganggu
By.W berusia 1 bulan dan oksigenasi dan tempat By.W batuk pilek.
masih minum ASI perkembangan biak Selain itu
2) Ibu mengatakan anaknya kuman dilakukan By.W juga
sering gumoh kepada bayi yang mengalami gumoh

11
3) Ibu mengatakan dalam sedang mengalami
keluarganya, bapak dan anak batuk pilek.
pertamanya merupakan
perokok aktif.

Do :
By. W terlihat tidak nyaman,
dengan sakit yang
dideritanya,yaitu batuk,pilek
BB:4,2 kg.

Prioritas Masalah
Diagnosa : By.W umur 1 bulan dengan masalah batuk, pilek selama 3 hari

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat masalah 2 1 Infeksi saluran
merupakan ancaman = pernapasan atas
kesehatan (ISPA) non spesifik
atau “flu biasa” yang
sering ditandai
dengan batuk pilek
merupakan penyakit
infeksi yang
disebabkan olehvirus
dan menyerang
saluran pernapasan
atas (hidung)
2 Kemungkinan 1 2 Masalah ini dapat
masalah dapat = diatasi dengan
diubah hanya pemberian pijetan
sebagian cammont cold
gunanya untuk
mengurangi batuk,
pilek pada bayi.
3 Potensi masalah 3 1 Masalah ini
untuk dicegah tinggi = perpotensi tinggi
untuk di cegah karna
banyak cara yang di
lakukan untuk
batuk ,pilek sehingga
dapat mengurangi
keluhan yang
dirasakan bayi
4 Menonjolnya 2 1 Keluarga menyadari
masalah merupakan =1 ini merupakan
masalah tidak masalah karena batuk

12
dirasakan pilek yang di
keluhkan bayi dapat
menganggaggu
aktivitas sehari-hari
bayi.
Total
3

Prioritas Masalah
Diagnosa : By.W umur 1 bulan dengan masalah Gumoh

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 Sifat masalah 2 1 Gumoh itu di
merupakan ancaman = sebabkan karena
kesehatan aliran balik isi
lambung kedalam
esofagus, keluar
melalui mulut dan
tidak disertai
kontraksi otot
abdomen. Kejadian
regurgitasi pada bayi
sekitar 25% selama
bulan pertama dan
50% bayi mengalami
regurgitasi 1–4x/hari
sampai umur 3 bulan
2 Kemungkinan 1 2 Masalah ini dapat
masalah dapat = diatasi dengan di
diubah hanya Sendawakan bayi
sebagian setelah selesai
menyusi dengan cara
bayi di letakkan di
bahu ibu kemudian
tepuk-tepuk bagian
punggung secara
perlahan hingga
keluar suara udara
atau dengan
memposisikan bayi
telungkup diatas
kedua paha ibu sambil
menepuk-nepuk
punggung bayi.
Tujuan disendawakan
yaitu agar udara yang
tertelan pada saat

13
menyusui dapat
dikeluarkan.

3 Potensi masalah 2 1 Masalah ini


untuk dicegah tinggi = perpotensi tinggi
untuk di cegah karna
banyak cara yang di
lakukan untuk
penaganan bayi
gumoh sehingga dapat
mengurangi keluhan
yang dirasakan bayi
4 Menonjolnya 2 1 Keluarga menyadari
masalah merupakan =1 ini merupakan
masalah tidak masalah karena
dirasakan gumoh yang di
keluhkan bayi dapat
menganggu aktivitas
sehari-hari bayi.
Total

Prioritas Masalah
Diagnosa : Tn.E, usia 40 tahun dengan merokok

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1 Sifat masalah 2 1 Masalah merokok dapat


=
merupakan menimbulkan masalah bagi
ancaman kesehatan kesehatan tubuh rokok
mengandung nikotin yang
mengakibatkan kecanduan

2 Kemungkinan 1 2 Masalah ini dapat diatasi dengan


=
masalah dapat pemberian pendidikan kesehatan
diubah hanya tentang bahaya merokok bagi
sebagian kesehatan

3 Potensi masalah 2 1 Masalah ini berpotensi kurang


=
untuk dicegah untuk dicegah karena Tn. S
tinggi puluhan tahun mengkonsumsi
rokok salah satu cara yang bisa

14
dilakukan adalah memberikan
pendidikan kesehatan tentang
bahaya merokok bagi kesehatan
diri sendiri maupun kesehatan
keluarga

4 Menonjolnya 2 1 Keluarga menyadari ini


=
masalah merupakan merupakan masalah karena asap
masalah berat harus rokok dapat menimbulkan
segera ditangani dampak yang kurang baik bagi
kesehatan keluarga

Total
2

Diagnosa kebidanan berdasarkan prioritas :

Keluarga Tn.E dengan masalah By.W usia 1 bulan dengan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut
1. By. W usia 1 bulan dengan masalah batuk, pilek sudah 3 hari

2. By. W usia 1 bulan dengan masalah gumoh

3. Tn. E usia 40 tahun dengan masalah merokok

BAB III
RENCANA KEBIDANAN KELUARGA

Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar

15
1. Bayi W, Memberikan Keluarga Tn. Keluarga Keluarga Tn. 1. Gali informasi
umur 1 bulan asuhan E dapat Tn E dapat E mampu terkait masalah
dengan kebidanan mengetahui mengatasi menjelaskan yang di alami anak
kebutuhan kepada dan melakukan batuk kembali 2. Jelaskan pada ibu
Pijat keluarga stimulasi dengan benar tentang anak
pilek yang
Common Tn.E kepada By. W dan melakukan menglami gumoh
diderita
Cold khususnya a. Pengertian gerakan Pijat 3. Menjelaskan
By. W pijet anaknya Common Cold pengertian Pijat
Masalah:
pemeriksaaa commont dengan a. Menjelasan Common Cold
Batuk sudah
3 hari n dilakukan cold mengguna pengertian yaitu serangkaian
secara b. Manfaat kan terapi Pijat kegiatan latihan
langsung Pijat pijat Common yang dapat
Common commond Cold dilakukan untuk
melalui Via
Cold cold b.Menjelaskan mengurangi batuk
daring dan c. Cara manfaat Pijat yang dialami oleh
vidio call. melakukan Common By.W.
Pijat Cold 4. Menjelaskan
Common c. Menjelaskan manfaat Pijat
Cold cara Common Cold
d. Gerakan melakukan yaitu untuk
Pijat Pijat mengurangi gejala
Common Common batuk dan
Cold Cold mengurangi batuk.
d.Melakukan 5. Menjelaskan cara
gerakan Pijat melakukan Pijat
Common Common Cold
Cold 6. Melakukan
kunjungan
kefasilitas
kesehatan ketika
terjadi masalah
pada anak.

2. Tn. E umur Memberikan Keluarga Tn.


40 tahun pendidikan A dapat
dengan kesehatan
masalah tentang
mengetahui
merokok bahaya tentang:
Pengetahuan a.Pengertian - tentang pengertian
merokok a. Pengertian rokok
rokok
pemeriksaan rokok
dilakukan Pengetahuan b. Zat yang
b. Zat yang terkandung
- Jelaskan kepada ibu
melalui daring
atau via vidio
terkandung dalam rokok
dan keluarga tentang
Pengetahuan zat yang terkandung
call dalam rokok c. Bahaya Yang dalam rokok
c. Bahaya di Timbulkan
Yang di Pengetahuan akibat  merokok - Jelaskan kepada ibu

16
Timbulkan d. Cara Berhenti dan keluarga tentang
akibat  merok Merokok / Cara bahaya Yang di
Mengatasi agar Timbulkan
ok akibat  merokok
Terhindar
d.Cara Rokok - Jelaskan kepada ibu
Berhenti dan keluarga tentang
Merokok / cara berhenti
Cara merokok / cara
mengatasi agar
Mengatasi a terhindar rokok
gar
Terhindar
Rokok

BAB IV
IMPLEMENTASI

A. Intervensi

17
Berdasarkan masalah yang didapatkan setelah melakukan pengkajian

pada keluarga Tn.E dan Ny.S didapatkan masalahnya yaitu By.W mengalami

batu pilek dan Gumoh, sehingga rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu:

1. Menjelaskan pengertian Pijat Common Cold yaitu serangkaian kegiatan


latihan yang dapat dilakukan untuk mengurangi batuk yang dialami oleh
By.W.
2. Menjelaskan manfaat Pijat Common Cold yaitu untuk mengurangi gejala
batuk dan mengurangi batuk.
3. Menjelaskan cara melakukan Pijat Common Cold
Melalukan pijat commond cold, yaitu sebagai berikut:
a. Menginstruksikan pada ibu bayi untuk melepas baju bayinya, karna
bayi akan dilakukan massage maka dilakukan pelepasan baju untuk
dilakukan pemijatan.

b. Memposisiskan bayi terlentang dengan kaki dekat pemijat

c. Melakukan gerakan toward bridge nose & under the cheekbone yaitu
melakukan gerakan mengusap dari daerah pipi bayi diarahkan ke
samping manfaatnya untuk mengeluarkan kotoran dihidung

18
d. Melakukan gerakan cheek rain drop, adalah gerakan tetesan seperti
hujan yang dilakukan di pipi bayi manfaatnya untuk merileksasikan
pipi

e. Melakukan gerakan open book yaitu gerakan seperti membuka buku,


menggunakan kedua tangan yang di mulai dari dada bagian atas
diteruskan ke bawah seperti memutar dan diteruskan kesamping dada
bayi manfaatnya yaitu untuk merangsang saraf, yakni gerak otomatis
yang memberikan dorangan pada sisa makanan.

19
f. Melakukan gerakan butterfly yaitu gerakan yang di mulai dari dada
bagian atas dan dilakukan penyilangan di daerah pundak bayi, serta
diberikan sedikit tekanan gerakan ini bertujuan untuk melancarkan
pernafasan sehingga menjadi lebih baik.

g. Melakukan gerakan toby top interosta yaitu pemijatan halus pada


daerah tulang dada menggunakan jempol pemijat dari dalam dada kea
rah luar dada manfaatnya untuk memudahkan pernafasan

20
h. Melakukan gerakan chest rain drop yaitu melakukan gerakan seperti
rintik hujan di bagian dada bayi seperti yang dilakukan di daerah pipi
bayi. Manfaatnya untuk rileksasikan tubuh bayi.

i. Memposisiskan bayi telungkup untuk melajutkan pemijatan pada


daerah punngung. Manfaatnya untuk memudahkan bayi saat dilakukan
pemijatan pada daerah punggung.

21
j. Melakukan gerakan back and forth yaitu melakukan gerakan maju
mundur dari punggung atas ke bawah. Manfaatnya untuk melenturkan
otot-otot di seluruh tubuh sehingga postur tubuh baik.

k. Melakukan gerakan sweeping neck to bottom yaitu melakukan usapan


dari punggung atas sampai ke bokong. Manfaatnya untuk
meningkatkan imunitas pada bayi.

22
l. Melakukan gerakan sweeping neck to feet yaitu melakukan usapan
dari punggung atas sampai ke kaki. Manfaatnya untuk meriksasikan
punggung bayi.

m. Melakukan gerakan back circle yaitu gerakan seperti melingkar kecil-


kecil menggunakan jari-jari tangan dari punggung atas sampai
punggung bawah. Manfaatnya untuk membuat bayi nyaman.

23
n. Melakukan gerakan back rain drop yaitu gerakan seperi rintik hujan
seperti yang dilakukan di daerah wajah dan daerah punggung.
Manfaatnya untuk memberikan kenyamanan pada tubuh bayi.

o. Melakukan gerakan pitching yaitu gerakan seperti mencubit akan


tetapi tidak diberikan tekanan melainkan mencubit dengan lembut
pada punggung bayi. Manfaatnya untuk memberikan sentuhan
sehingga bayi merasakan rileks.

24
p. Membantu membersihkan, mengenakan baju dan merapikan kien ke
posisi semua
q. Beritahu ibu bahwa tindakan telah selesai
r. Bereskan alat-alat
s. Evaluasi
4. Menjelaskan kepada ibu tentang gumoh, gumoh adalah keluarnya cairan
,susu, yang baru ditelan, kondisi ini normal dialami bayi karna esopagus
(kerongkongannya) yang belum berkembang sepenuhnya dan ukuran
lambung bayi yang masih kecil,jadi sehabis ibu menyusui usahakan
Sendawakan bayi terlabih dahulu, setelah selesai menyusi dengan cara
bayi di letakkan di bahu ibu kemudian tepuk-tepuk bagian punggung
secara perlahan hingga keluar suara udara atau dengan memposisikan bayi
telungkup diatas kedua paha ibu sambil menepuk-nepuk punggung bayi.
Tujuan disendawakan yaitu agar udara yang tertelan pada saat menyusui
dapat dikeluarkan.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap memakai masker setiap kali ibu keluar
rumah, dan memberitahu ibu kalau sedang menyusui bayinya harus
memakai masker karna bayi ibu sedang batuk dan pilek, serta memberi
saran kepada keluarga Tn. E dan anak pertama juga harus memakai masker
biar tidak terjadi penularan batuk dan pilek di dalam keluarga Tn.E.
Apalagi kan sekarang masih masa pandemi untuk mencegah penularan
covid juga.

25
6. Menjelaskan kepada keluarga tentang pengertian rokok adalah slinder dari
kertas berukuran panjang aatara 70 hingga 120mm (bervariasi tergantung
negaranya) dengan diameter sekitar 10mm yang berisi daun-daun tembakau
yang telah dicacah. Rokok merupakan produk yang berbahaya & adiktif
(menimbulkan ketergantungan). Di dalam rokok terdapat 4000 bahan kimia
berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat
menimbulkan kanker)
7. Menjelaskan kepada keluarga tentang zat yang terkandung dalam rokok
a. Nikotin. Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang
ketagihan untuk trus menghisap rokok. Pengaruh bagi tubuh manusia
Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak,
Menyebabkan darah cepat membeku, Mengeraskan dinding arteri.
b. Tar. Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru
dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker. Pengaruh bagi tubuh
manusia Membunuh sel dalam saluran darah, Meningkatkan produksi
lendir diparu-paru, Menyebabkan kanker paru-paru.
c. Karbon Monoksida. Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena
gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh. Pengaruh bagi tubuh manusia
Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen, menghalangi
transportasi dalam darah
d. Zat Karsinogen. Pengaruh bagi tubuh manusia Memicu pertumbuhan sel
kanker dalam tubuh.
e. Zat Iritan. Pengaruh bagi tubuh manusia Mengotori saluran udara dan
kantung udara dalam paru-paru, Menyebabkan batuk.
8. Menjelaskan kepada keluarga tentang bahaya Yang di Timbulkan
akibat  merokok yaitu dapat menyebabkan Kanker Paru, Kanker Kandung
Kemih, Kanker Payudara, Kanker Serviks, Kanker Kerongkongan, Kanker
Pencernaan, Kanker ginjal , Kanker mulut, Serangan jantung.
9. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara berhenti merokok / cara
mengatasi agar terhindar rokok
a. Ganti permen nikotin dengan permen karet atau permen mint.

26
b. Buatlah kegiatan lain untuk mengisi waktu luang. Misal sehabis makan,
kita bisa mengunyah permen atau makanan penutup.
c. Berolahraga dan minum cukup air akan membantu kita melupakan rokok.
d. Jauhi material terkait rokok. 
e. Bulatkan tekad
f. Berpikir positif

B. Kendala

Adapun kendala yang ditemukan pada saat memberikan intervensi

pemeriksaaan dilakukan secara langsung melalui Via daring,whasshap dan

vidio call, Pada saat diberikan pendidikan kesehatan tentang pijet commond

cold dan pendidikan kesehatan tentang masalah gumoh pada By.W dan

pendidikan kesehatan tentang merokok, karena terkadang jaringan kurang

memadai sehingga penyuluhan kadang terhambat.

27
BAB V
PEMBAHASAN

Data yang diperoleh saat pengkajian, keluarga Tn.E terdiri dari istri dan
anak. Keluarga ini bertempat tinggal di Desa Amposari NO 12 B, Rt 10, RW 03
Kelurahan Kedungmundu, berdasarkan hasil pengkajian maka masalah yang ada
pada keluarga Tn.E adalah masalah kebidanan yang dialami By.W mengalami
batuk ,pilek dan mengganggu aktivitas. Dengan melihat adanya masalah tersebut
maka akan dibantu dengan memberikan terapi pijet commond cold untuk
mengurangi keluhan yang dialami By.W. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
non spesifik atau “flu biasa” yang sering ditandai dengan batuk pilek merupakan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan menyerang saluran pernapasan
atas (hidung)[4].
Penatalaksaan ISPA untuk mengurangi batuk ,pilet dilakukan dengan pijet
commond cold, karena tindakan pijet commond cold yang sangat sederhana,
mudah dilakukan. Manfaat dari Pijat Common Cold yaitu untuk mengurangi
gejala batuk dan mengurangi batuk ,pilek. Penanganan yang dilakukan untuk
menurunkan batuk pilek pada bayi dan balita dilakukan terapi Pijat Common cold.
Terapi komplementer ini dilakukan untuk Memijat bagian tubuh untuk
melemaskan otot sehingga peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh
permukaan bagian tubuh pada bayi yang mengalami keluhan common cold.
Manfaat pijat commond cold adalah untuk mengurangi keluhan batuk dan pilek
pada bayi dan balita hal ini sesuai dengan jurnal (Sutarmi, 2018) Salah satu
gerakan common cold massage therapy dengan menepuk-nepuk dan
menggetarkan data serta punggung untuk membawa lendir ke saluran besar
sehingga anak akan otomatis batuk-batuk dan lendir akan keluar. Pada anak
biasanya lendir akan keluar bersama kotoran. Salah satu pijat sebagai therapy
adalah common cold massage therapy sangat efektif untuk bayi atau anak yang
menderita batuk pilek.
Setelah diberikan intervensi secara langsung melalui vidio call dengan
Ny.S untuk mengajarkan bagaimana cara mengurangi batuk, pilek dengan

28
melakukan pemijatan berupa commond cold kepada By.W selama 10-15 menit,
sesuai dengan hasil penelitian yang ada.

29
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Balita adalah bayi yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia ini
otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan
istilah masa keemasan (the golden age), dan pada masa ini harus mendapatkan
stimulasi secara menyeluruh baik kesehatan.
Common Cold adalah infeksi primer di nasofaring dan hidung yang sering
mengeluarkan cairan, penyakit ini banyak dijumpai pada bayi dan anak.
Dibedakan istilah nasofaring akut untuk anak dan common cold untuk orang
dewasa oleh karena manifestasi klinis penyakit ini pada orang dewasa dan
anak berlainan. Pada anak infeksi lebih luas , mencakup daerah sinus
paranasal, telinga tengah disamping nasofaring, disertai demam yang tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut bahwasanya keadaan ventilasi yang tidak
memenuhi syarat kesehatan dapat memicu terjadinya penyakit infeksi saluran
pernafasan diantaranya penyakit batuk dan pilek. Dimana Kondisi rumah
dengan cahaya dan ventilasi yang kurang akan menjadi suasana yang cukup
kondusif bagi hidupnya tungau debu dalam rumah.
Asuhan Kebidanan pada keluarga binaan Tn. E adalah sebagai berikut :
1. Dari data yang diperoleh saat pengkajian, keluarga Tn.E terdiri dari istri

dan 2 orang anak. Keluarga ini berdiam di Desa Amposari NO 12 B, Rt

10, RW 03 Kelurahan Kedungmundu. Berdasarkan hasil pengkajian

terdapat beberapa masalah kesehatan di By.W

2. Setelah mengaji masalah kesehatan didalam keluarga, penulis melakukan

penentuan prioritas masalah dan merumuskan masalah kesehatan yang ada

didalam keluarga adalah sebagai berikut :

30
a. Masalah kesehatan yang pertama pada By. W yaitu mengalami batuk

dan pilek dilakukan dengan cara pemijatan cammond cold itu berfungsi

untuk mengurangi batuk pilek sehingga batuk pilek berkurang.

b. Masalah kesehatan yang kedua yaitu gumoh yaitu dengan cara

menyendakan By.W setiap By.W habis menyusui. Tujuan

disendawakan yaitu agar udara yang tertelan pada saat menyusui dapat

dikeluarkan.

c. Masalah kesehatan yang ketiga yaitu meroko memberikan penkes

kepada keluarga Tn.E tantang tanda bahaya merokok bagi kelehatan

dan keluaarga.

B. Saran
1. Bagi keluarga
Sebagai sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan
serta memperluas pola pikir dan sudut pandang masyarakat khususnya
tentanggangguan infeksi saluran pernapasan akut.
2. Tenaga kesehatan
Dapat digunakan untuk menambah wawasan, kajian dan literatur tenaga
kesehatan setempat dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan yang
bermutu bagi masayarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan.
3. Mahasiswa
Dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan pelayanan kebidanan
yang komprehensip

31
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen kesehatan RI.2008.Manajemen Terpadu Balita Sakit.


2. Departemen Kesehatan RI.2009.Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta:
Departemen
Kesehatan dan JIC
3. Profil kesehatan puskesmas belik 2019
4. maula, eka riza; rusdiana, taofik. terapi herbal dan alternatif pada flu ringan
atau ispa non-spesifik. majalah farmasetika, 2016, 1.2: 7-10.
5. astuti, lestari puji, et al. peningkatan knowledge dan skill natural terapi dalam
kelas edukasi. in: prosiding seminar nasional unimus. 2018.
6. nurjanah, siti, et al. upaya peningkatan keterampilan kader dengan common
cold massage therapy di wilayah kerja puskesmas gambirsari surakarta.
jurnal salam sehat masyarakat (jssm), 2020, 2.1: 75-81.
7. agussalim, asrawaty; kusmiyati, yuni; mashoedi, imam djamaluddin. massage
therapy for infants and toddlers with acute respiratory infections: a literature
review. strada jurnal ilmiah kesehatan, 2020, 9.2: 656-663.
8. Prasetyawaty, Arsita. 2011 Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Kebidanan
Holistik , Yogyakarta : Nuha Medika.
9. Asuhan Kebidanan Komunitas, Maternity, Putri, Aulia, 2017. Penerbit
ANDI;Yogyakarta
10. Handajani, Surjiati. (2009). Jakarta Kebidanan Komunitas : Konsep dan
Manajemen Asuhan, Jakarta:EGC
11. Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2012.pdf, Jakarta: Pusat Data dan
Informasi
12. Ambarwati, Eny Retna dan Rismintari, Y, Sriati. 2010. Asuhan Kebidanan
Komunitas Plus Contoh Askeb, Yogyakarta: Numed

32
13. Setyawan .2012. Konsep Dasar Keluarga. https://bidankomunitas.
files.wordpress.com/2012/01/asuhan-kebidanan-komunitas-i_konsep-
keluarga.pdf.
14. Modul Natural Basic Therapy Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
STIKES Karya Husada Semarang.

33
Dokumentasi
1. Bukti screenshot chatt dan vidio call pengkajian awal dan mengajarkan ibu
terapi pemijatan commond col pada Bayi W,ada rekaman vidio call waktu
mengajarkan ibu pijet comond cold.

34
2. Bukti ibunya melakukan pemijatan comontd cold dan melaksanakan
kegiatan yang sudah diajarkan

3. Bukti screenshot via whasshap atau Hasil

35
36
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) BABY MASSAGE FOR
COMMON COLD
PENGERTIAN Pijat yang dilakukankepada bayi yang sedang
mengalami batuk pilek.
TUJUAN 1. Memberi rasa nyaman pada bayi
2. Membantu bayi mengeluarkan lendir
INDIKASI Klien dengan keluhan batuk pilek
KONTRAINDIKASI 1. Bayi menangis
2. Bayi sakit
3. Memaksa posisi saat memijat bayi
4. Membangunkan bayi saat tidur
PERSIAPAN ALAT 1. Minyak

2. Ruangan yang hangat dan tenang

3. Musik

PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri dan identifikasi

37
klien dengan memeriksa identitas klien dengan
cermat
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada klien
untuk bertanya dan jawab seluruh pertannyaan
pasien
3. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan
nyaman
PERSIAPAN UNTUK 1. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik
PEMIJAT 2. Jaga privasi
3. Siapkan peralatan yang diperlukan
4. Cuci tangan
PROSEDUR 1. Menginstruksikan pada ibu bayi untuk melepas
PELAKSANAAN baju bayinya
2. Memposisiskan bayi terlentang dengan kaki dekat
pemijat
3. Melakukan gerakan toward bridge nose & under
the cheekbone
4. Melakukan gerakan cheek rain drop
5. Melakukan gerakan open book
6. Melakukan gerakan butterfly
7. Meakukan gerakan toby top interosta
8. Melakukan gerakan chest rain drop
9. Memposisiskan bayi telungkup
10. Melakukan gerakan back and forth.
11. Melakukan gerakan sweeping neck to bottom
12. Melakukan gerakan sweeping neck to feet
13. Melakukan gerakan back circle
14. Melakukan gerakan back rain drop
15. Melakukan gerakan pitching
16. Membantu membersihkan, mengenakan baju dan

38
merapikan kien ke posisi semua
17. Beritahu ibu bahwa tindakan telah selesai
18. Bereskan alat-alat
19. Evaluasi setelah exercise
REFERENSI Hidayat, a. A. 2013. Pengantar ilmu kesehatan anak
untuk pendidikan kebidanan. Jakarta: salemba medika

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


(REGURGITASI)

Pokok bahasan : Memahami tentang teknik meyusui yang benar

Sub pokok bahasan : teknik menyusui yang benar

Waktu : 20 menit

Sasaran : ibu yang memiliki bayi

39
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pendidikan selama   20 menit,

diharapkan dapat memahami tentang regurgitasi

2. TujuanKhusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang regurgitasi selama 20 menit,

diharapkan ibu dapat mengetahui tentang:

a. pengertian Memahami tentang regurgitasi

b. Memahami teknik menyusui yang benar

3. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan KegiatanPeserta

Pembukaan : Menjawabsalam
 Memberisalam ,
5
1  Menjelaskan tujuan penyuluhan mendengarkand
menit
 Menyebutkan materi/pokok bahasan yang anmemperhatika
akan disampaikan n

Pelaksanaan : Menyimakdanm
 Menjelaskan materi penyuluhan secara emperhatikan
berurutan dan teratur.
7 Materi :
2
menit 1. Memahami tentang regurgitasi
2. Memahami teknik menyusui yang benar

Evaluasi : Menyimakdanm
1. Menyimpulkan inti penyuluhan. endengarkan
2. Menyampaikan secara
5 singkatmateripenyuluhan.
3 3. Memberi kesempatan kepada peserta
menit
untuk bertanya.
4. Memberi kesempatan kepada peserta
untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan.
4 3 Penutup : Menjawabsalam
menit  Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah
disampaikan.
 Menyampaikan terimakasih atas perhatian

40
dan waktu yang telah di berikan kepada
peserta
 Mengucapkan salam

1. Metode
Penyuluhan
2. Evaluasi
a. Standar Persiapan
- Alat : leaflet
- Kesiapan Materi : Siap
b. Standar Proses
Berjalan dengan baik
c. Standar Hasil
Ny.S telah memahami tentang apa yang dijelaskan tentang regurgitasi
3. Lampiran
a. Leaflet
b. Materi

MATERI REGURGITASI

1. Memahami Tentang Regurgitasi

a. Definisi regurgitasi

Kebijakan pemerintah dalam menurunkan angka kematian bayi di

Indonesia adalah meningkatkan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Ibu

yang gagal memberikan ASI eksklusif kepada bayinya adalah kurangnya

pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar. Teknik menyusui yang

tidak tepat seperti proses perlekatan yang salah, posisi terlentang saat disusui

dapat menyebabkan regurgitasi.[1]

Regurgitasi adalah aliran balik isi lambung kedalam esofagus, keluar

melalui mulut dan tidak disertai kontraksi otot abdomen. Kejadian regurgitasi

pada bayi sekitar 25% selama bulan pertama dan 50% bayi mengalami

41
regurgitasi 1–4x/hari sampai umur 3 bulan. Banyak ibu yang menganggap

bahwa regurgitas yang terjadi karena kemungkinan bayi terlalu kenyang saat.
[1]

Regurgitasi merupakan hal yang fisiologis terjadi pada bayi saat

menyusui, tetapi jika terjadi secara belebihan seperti frekuensi yang sering dan

terjadi dalam waktu lama akan menyebabkan masalah yang dapat

mengganggu pertumbuhan bayi karena asam lambung mengalir ke dalam

esofagus, lapisan dinding esofagus mengalami kerusakan yang mengakibatkan

esofagitis, akibatnya bayi rewel karena rasa sakit ditenggorokan. Regurgitasi

dikategorikan normal, jika terjadi beberapa saat setelah makan dan minum

serta tidak diikuti gejala lain seperti berat badan bayi menurun, rewel,

regurgitasi bercampur darah, susah makan dan minum. [1]

b. Etiologi

Regurgitasi terjadi karena[1] :

1) Teknik menyusui yang salah

 Bayi dengan posisi terlentang karena otot sfingter esofagus pada bayi

masih lemah sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna

 Proses perlekatan yang tidak sempurna dimana hanya sebagian dari

areola yang masuk kemulut bayi sehingga dagu tidak menempel pada

payudara ibu mengakibatkan udara terhisap bersama dengan ASI. Udara

tersebut masuk kedalam lambung dan udara yang terperangkap akan

mendorong isi lambung, sehingga naik ke esofagus mengakibatkan

regurgitasi.

2. Memahami Teknik Menyusui Yang Benar

42
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi

dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Untuk mencapai

keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik

menyusui yang benar. Indikator dalam proses menyusui yang efektif meliputi

posisi ibu dan bayi yang benar (body position), perlekatan bayi yang tepat (latch),

keefektifan hisapan bayi pada payudara (effective sucking). [1]

Teknik menyusui yang benar akan mendorong keluarnya ASI secara

maksimal sehingga keberhasilan menyusui bisa tercapai sedangkan menyusui

dengan teknik yang salah menimbulkan masalah seperti bayi dapat mengalami

regurgitasi, puting susu menjadi lecet sehingga ASI tidak keluar secara optimal

sehingga mempengaruhi produksi ASI hal ini menyebabkan kebutuhan ASI bayi

tidak tercukupi.[1]

Menyusui dengan teknik yang kurang baik menimbulkan masalah seperti

puting susu menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara optimal sehingga

mempengaruhi produksi ASI selanjutnya enggan menyusu. Hal ini menyebabkan

kebutuhan ASI bayi tidak tercukupi.[1]

Teknik menyusui yang benar diantaranya[2] :

1. Mencuci kedua tangan sebelum menyusui

2. Posisikan duduk ibu senyaman mungkin saat menyusui

3. Cara ibu memegang bayi dengan posisi bayi berada 1 garis lurus dana kepala

lebih tinggi

4. Posisi bayi tidak terlentang

5. Mengarahkan tubuh bayi ke dada ibu

6. Perut bayi menempel dengan perut ibu

7. Menyangga seluruh tubuh bayi

43
8. Mendekatkan kepala bayi kearah payudara

9. Memasukkan puting dan areola kedalam mulut bayi, sehingga puting susu

menghadap ke langit - langit serta lidah bayi akan menekan ASI yang

terletak dibawah areola.

Sendawakan bayi setelah selesai menyusi dengan cara bayi di letakkan di

bahu ibu kemudian tepuk-tepuk bagian punggung secara perlahan hingga keluar

suara udara atau dengan memposisikan bayi telungkup diatas kedua paha ibu

sambil menepuk-nepuk punggung bayi. Tujuan disendawakan yaitu agar udara

yang tertelan pada saat menyusui dapat dikeluarkan.

Daftar Pustaka
a. Hutabarat,dkk.Teknik Menyusui Berhubungan Dengan Kejadian Regurgitasi

Pada Bayi 0 – 3 Bulan. Majalah Ilmiah Methoda Volume 8, Nomor 2 , Mei -

Agustus 2018 : 55-60; Issn:2088-9534

b. Rahmawati, Nur Indah. Pendidikan Ibu Berhubungan Dengan Teknik

Menyusui Pada Ibu Menyusui Yang Memiliki Bayi Usia 0-12 Bulan. Jurnal

Ners Dan Kebidanan Indonesia, 2017, 5.1: 11

44
45
46

Anda mungkin juga menyukai