Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PENDAHULUAN

(Diajukan untuk melengkapi tugas praktikum Natural Advance Therapy II)

Dosen Penguji :

Lestari Puji A, S.SiT, M.Kes

Disusun Oleh :

Alimatul Hidayah

NIM : 1904009

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

1
2

SEMARANG

2020
DAFTAR ISI

Sampul......................................................................................................... i

Daftar isi...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 2

C. Tujuan.............................................................................................. 3

D. Manfaat............................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................... 5

A. Kehamilan........................................................................................ 5

B. Nyeri Punggung Bawah .................................................................. 13

C. Akupresur ........................................................................................ 22

BAB III ASKEB......................................................................................... 27

A. Pengkajian...................................................................................... 28

B. Interpretasi Data............................................................................. 34

C. Identifikasi Diagnosa Potensial..................................................... 34

D. Identifikasi Kebutuhan Segera....................................................... 34

E. Intervensi ...................................................................................... 35

F. Implementasi ................................................................................. 35

G. Evaluasi.......................................................................................... 37

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 38

BAB V PENUTUP...................................................................................... 40

A. Kesimpulan ..................................................................................... 40

ii
iii

B. Saran ................................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari

Angka Kematian Ibu (AKI). AKI menggambarkan jumlah wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan

atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan) selama kehamilan,

melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa

memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.(1)

Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan

perubahan pada serviks (membuka & menipis) dan berakhir dengan lahirnya

plasenta secara lengkap.(1) Peristiwa persalinan tidak terlepas dari nyeri

persalinan karena nyeri persalinan merupakan kondisi alami yang ditimbulkan

pada saat proses persalinan. Nyeri persalinan harus diatasi karena

mempengaruhi mekanisme fungsional yang menyebabkan respon stress

fisiologis.(2)

Nyeri saat persalinan merupakan kondisi fisiologis yang secara umum

dialami oleh hampir semua ibu bersalin. Nyeri persalinan mulai timbul pada

kala I fase laten dan fase aktif, pada fase laten terjadi pembukaan serviks

sampai 3 cm bisa berlangsung selama 8 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi

uterus dan dilatasi serviks. Dengan seiring bertambahnya intensitas dan

frekuensi kontraksi uterus nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak

nyeri terjadi pada fase aktif dimana pembukaan lengkap sampai 10 cm dan

1
2

berlangsung sekitar 4,6 jam untuk primipara dan 2,4 jam untuk multipara. (3)

Apabila nyeri tidak segera diatasi janin yang ada didalam kandungan akan

terjadi hipoksia akibat asidosis, detak jantung janin semakin cepat yang akan

mengakibatkan kematian pada janin di dalam kandungan.(4)

Upaya menghilangkan rasa sakit dapat dilakukan secara farmakologi

maupun nonfarmakologi. Metode nonfarmakologi salah satunya adalah

metode zilgrei, yaitu dengan gerakan dan latihan pernapasan yang

dipersiapkan sejak kala I tepatnya pada fase aktif diharapkan kerja otot-otot

panggul yang saling berkaitan menjadi selaras sehingga mulut rahim tidak

kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim untuk mendorong janin menuju jalan

lahir, latihan tarikan dan hembusan napas dapat membantu ibu mengumpulkan

tenaga untuk mendorong janin ke posisi ideal untuk melahirkan normal.(5)

Metode zilgrei dapat diterapkan saat persalinan akan terjadi, yaitu

ketika ibu menanti fase-fase pembukaan (persalinan tahap pertama) khususnya

jika pembukaan tidak mengalami kemajuan. Selain itu, zilgrei dapat

diterapkan saat ibu mengalami rasa sakit ( Nyeri persalinan) yang luar biasa

dan saat otot panggul menjadi kaku. Dengan latihan zilgrei, kerja otot-otot

panggul yang berkaitan menjadi selaras sehingga mulut Rahim tidak kaku.

Hasilnya, tahap-tahap pembukaan menjadi lancer dan potensi otot-otot pada

Rahim untuk menghasilkan tenaga yang mendorong janin menuju jalan lahir

juga meningkat.(5)

B. Rumusan Masalah
3

Keluhan ibu bersalin muncul keluhan nyeri punggung bawah. Banyak ibu

bersalin akan mengeluhkan tentang keluhan nyeri punggung bawah yang

dianggap paling mengganggu dan sering dirasakan.2 Untuk itu ibu bersalin

dapat melakukan metode zilgrey akan membantu mengurangi keluhan ibu

seperti nyeri punggung bawah.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu memahami dan mengerti tentang Metode Zilgrey

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan pengertian zilgrei

b. Menjelaskan Langkah-langkah Metode zilgrei

D. Manfaat

1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Diharapkan mampu memberikan masukan kepada seluruh pelayanan

kebidanan baik di Rumah Sakit, Puskesmas, Rumah Bersalin dan lain-

lain untuk memberikan pelayanan kebidanan yang menyeluruh kepada

setiap ibu bersalin dengan mengembangkan terapi komplementer tentang

kebidanan seperti metode zilgrey secara rutin untuk mengatasi keluhan.

2. Bagi ibu hamil


4

Diharapkan mampu memberikan informasi kepada seluruh ibu hamil

yang merasa khawatir, cemas, dan takut karena adanya keluhan-keluhan

yang sering muncul sehingga mempengaruhi kondisi kehamilannya,

bahwa terapi komplementer seperti metode zilgrey dapat mengatasi

keluhan nyeri punggung bawah pada ibu hamil.

3. Bagi mahasiswa

Hasil Tugas individu ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan data

dasar bagi Tugas mahasiswa berikutnya terutama yang terkait dengan

metode zilgrey terhadap nyeri punggung bawah pada ibu hamil.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Persalinan

a. Pengertian Persalinan

Dalam pengertian sehari-hari persalinan sering diartikan

serangkaian kejadian pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan,

disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu

melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan

atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri).5

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau

uri) yang telah cukup bulan (37-42 minggu) atau hidup di luar

kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan

atau tanpa bantuan dengan presentasi belakang kepala yang

berlangsung dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu

maupun pada janin.(1)

b. Jenis Persalinan

Berdasarkan caranya, persalinan dapat dikelompokkan dalam

empat cara, yaitu (4) :

1) Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan

kekuatan ibu sendiri.

5
6

2) Persalinan normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin pada

kehamilan cukup bulan (aterm, 37-42 minggu), pada janin letak

memanjang, presentasi belakang kepala yang disusul dengan

pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir

dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tindakan/pertolongan buatan

dan tanpa komplikasi.

3) Persalinan anjuran adalah persalinan yang terjadi jika kekuatan

yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan

jalan rangsangan, yaitu merangsang otot rahim berkontraksi seperti

dengan menggunakan prostaglandin, oksitosin, atau memecahkan

ketuban.

4) Persalinan tindakan adalah persalinan yang tidak dapat berjalan

normal secara spontan atau tidak berjalan sendiri, oleh karena

terdapat indikasi adanya penyulit persalinan sehingga persalinan

dilakukan dengan memberikan tindakan menggunakan alat bantu.

c. Berbagai Tanda-tanda Melahirkan yang Harus Diperhatikan

Tanda-tanda melahirkan bisa terlihat atau terasa sangat jelas

pada sebagian wanita, namun sebagian lagi tidak merasakan tanda apa

pun.(4) Dari segi fisik, mungkin akan merasakan perubahan pada tubuh

seperti:

1) Merasakan kontraksi palsu

Kontraksi ini biasa disebut Braxton Hicks atau terjadi

pengencangan perut yang datang dan pergi. Namun kontraksi palsu


7

ini tidak sekuat kontraksi asli yang terjadi saat

melahirkan.Biasanya kontraksi ini berlangsung 30 hingga 120

detik. Berbeda dengan kontraksi sungguhan, kontraksi Braxton

Hicks dapat hilang ketika Anda berpindah posisi atau rileks.

Kontraksi ini akan Anda rasakan sebelum mengalami kontraksi

sungguhan. Perbedaan kontraksi asli dan palsu lainnya, yaitu

kontraksi Braxton Hicks hanya terasa di daerah perut atau panggul,

sementara kontraksi sungguhan biasanya terasa di bagian bawah

punggung kemudian berpindah ke bagian depan perut.

2) Rasa sakit atau nyeri

Merasakan nyeri pada punggung, sakit perut atau kram layaknya

sedang mengalami masa pramenstruasi.

3) Air ketuban pecah

Tanda melahirkan paling umum yang diketahui oleh kebanyakan

orang adalah pecahnya air ketuban.Kebanyakan wanita lebih dulu

merasakan kontraksi sebelum air ketuban pecah, tapi ada juga yang

mengawalinya dengan pecahnya ketuban. Ketika hal ini terjadi,

biasanya persalinan akan menyusul dengan segera. Namun

bahayanya, jika air ketuban sudah pecah, tapi Anda tidak juga

mengalami kontraksi, maka bayi Anda akan lebih mudah terserang

infeksi. Hal itu dikarenakan cairan yang selalu melindungi bayi

dari kuman selama berada di kandungan ini telah habis. Jika hal ini
8

terjadi, proses induksi mungkin akan dilakukan untuk menjaga

keselamatan bayi Anda.

4) Sulit untuk tidur

Tidur malam yang terganggu dan perasaan gelisah bisa menjadi

tanda-tanda melahirkan.Usahakan untuk tidur atau beristirahat di

siang hari, karena Anda membutuhkan tenaga ketika persalinan

berlangsung.

5) Frekuensi buang air kecil meningkat

Beberapa pekan atau jam sebelum persalinan, bayi akan turun ke

rongga panggul Anda. Kondisi ini membuat rahim menekan

kandung kemih, sehingga frekuensi buang air kecil menjadi makin

meningkat dibandingkan biasanya.

6) Keluar lendir kental bercampur darah dari vagina

Selama hamil, serviks Anda ditutupi oleh lendir yang kental.

Namun ketika mendekati persalinan, serviks Anda akan membesar

dan membuat jalan agar lendir itu keluar melalui vagina. Warnanya

bisa bening, merah muda, atau sedikit berdarah. Namun lendir

bercampur darah tidak selalu menjadi tanda awal bahwa Anda akan

melahirkan. Lendir ini bisa keluar juga ketika Anda berhubungan

seks saat hamil.

7) Perubahan pada serviks

Jaringan pada serviks Anda akan melunak atau menjadi elastis.

Jika Anda sudah pernah melahirkan, serviks Anda akan lebih


9

mudah terbuka sekitar satu atau dua sentimeter sebelum persalinan

dimulai. Namun jika Anda baru pertama kali mengalami masa-

masa ini, pembukaan serviks sebesar satu sentimeter tidak bisa

menjadi jaminan Anda akan segera melahirkan.

d. Adaptasi/Perubahan Fisiologi dan Psikologi

1) Adaptasi janin

a) Denyut jantung janin (DJJ)

Untuk memprediksikan keadaan janin yang berkaitan dengan

oksigenasi DJJ rata-rata pada aterm adalah 140 denyut/menit

sedangkan DJJ normal ialah 110 sampai 160 denyut/menit.

b) Sirkulasi janin

Sirkulasi janin dipengaruhi oleh posisi ibu, kontraksi uterus,

tekanan darah, dan aliran darah tali pusat. Kontraksi uterus

selama masa persalinan cenderung mengurangi sirkulasi

melalui anterior spirallis, sehingga mengurangi perfusi melalui

ruang intervilosa.

c) Pernafasan dan perilaku lain janin

Perubahan-perubahan tertentu menstimulasi kemoreseptor pada

aorta dan badan carotid guna mempersiapkan janin untuk

memulai pernafasan setelah lahir.(5)

2) Adaptasi ibu
10

a) Perubahan kardiovaskuler

Pada setiap kontraksi, 2.100 ml darah dikeluarkan dari uterus

dan masuk kedalam sistem vaskuler ibu.Hal ini meningkatkan

curah jantung sekitar 10-15% pada tahap I persalinan dan

sekitar 30% - 50% pada tahap II persalinan.

b) Perubahan pernafasan

Peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan pemakaian O2

terlihat dari peningkatan frekuensi pernafasan.Hiperventilasi

dapat menyebabkan alkalosis respiratorik (PH meningkat)

hipoksia dan hipokapnea (CO2 menurun).

c) Perubahan pada ginjal

Padatrimester ke II kandung kemih menjadi organ

abdomen.Apakah terisi kandung kemih dapat teraba diatas

simpisis pubis.

d) Perubahan integument

Pada setiap individu tingkat distensibilitas berbeda, meskipun

meregang namun dapat terjadi robekan-robekan kecil pada

kulit sekitar introitus vagina meskipun tidak dilakukan

episiotomi/terjadi laserasi.

e) Perubahan muskuloskeletal

Dapat mengalami stress selama masa persalinan. Diaphoresis,

keletihan, proteinuria dan kemungkinan peningkatan suhu

menyertai peningkatan aktivitas yang menyolok.Nyeri


11

punggung dan nyeri sendi terjadi sebagai akibat semakin

renggangnya sendi pada masa aterm.

f) Perubahan neurologis

Menunjukkan bahwa timbul stress dan rasa tidak nyaman pada

masa persalinan. Perubahan sensori terjadi saat wanita masuk

ke tahap I persalinan dan masuk kesetiap tahap

berikutnya.Mula-mula wanita terasa euphoria kemudian

menjadi serius dan mengalami amnesia diantara fraksi selama

tahap ke II akibatnya wanita merasa senang atau merasa letih

saat melahirkan.

g) Perubahan pencernaan

Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat wanita bernafas

melalui mulut, dehidrasi dan sebagai respon emosi terhadap

persalinan.Selama persalinan, mortilitas dan absorbsi saluran

cerna menurun dan waktu pemasangan lambung menjadi

lambat.Mual, muntah dan sendawa juga terjadi sebagai respon

refleks terhadap dilatasi serviks lengkap.

h) Perubahan endokrin

Sistem endokrin aktif selama persalinan. Awitan persalinan

dapat diakibatkan oleh penurunann kadar progesteron dan

peningkatan estrogen, prostaglandin dan oksitosin.Metabolisme

meningkat dan kadar aliran darah dapat menurun akibat proses

persalinan.(6)
12

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan diantaranya (7) :

1) Passage (Jalan Lahir)

Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari

rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina.

2) Power

Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri

dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu.

Powermerupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang

dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.

Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :

a) His (kontraksi otot uterus)

His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim

bekerja dengan baik dan sempurna.Pada waktu kontraksi otot-

otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih

pendek.

b) Kontraksi otot-otot dinding perut

c) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan

d) Ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum

rotundum.
13

3) Passanger

a) Janin

Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala

janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan

persalinan.

b) Sikap (habitus)

Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu

janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya

dalam sikap fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki

dalam keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.

c) Letak janin

Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada

terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang di mana sumbu

janin sejajar dengan dengan sumbu panjang ibu.

d) Presentasi

Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada

dibagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau

pemeriksaan dalam.

e) Posisi

Posisimerupakan indikator untuk menetapkan arah bagian

terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang

terhadap sumbu ibu (maternal pelvis).


14

f) Placenta

Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap

sebagai penumpang atau passenger yang menyertai janin

namun placenta jarang menghambat pada persalinan normal.

4) Psikologi ibu

Perasaan takut dan rasa cemas yang berlebih biasanya akan

menyebabkan persalinan berlangsung lama. Kondisi psikologis ibu

yang kurang baik akan menyebabkan kontraksi tidak baik dan akan

membuat pembukaan serviks menjadi kurang lancar.

5) Penolong persalinan

Penolong pesalinan merupakan salah satu bagian dari pelayanan

antenatal care.Peningkatan pelayanan antenatal, penerimaan

gerakan keluarga berencana, melaksanakan persalinan bersih dan

aman dan meningkatan pelayanan obstetric esensial dan darurat

yang merupakan pelayanan kesehatan primer.

f. Tahap Persalinan

Persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu kala I (serviks

membuka dari 0 sampai 10 cm), kala II (kala pengeluaran), kala III

(kala urie), dan kala IV (2 jam post partum).(1) Tahap persalinan yaitu:

1) Kala I (kala pembukaan)

Kala I persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan sejati,

yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri


15

dengan pembukaan lengkap (10 cm) pada primigravida kala I

berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida kira-

kira 7 jam. Terdapat 2 fase pada kala satu, yaitu:

a) Fase laten

Merupakan periode waktu dari awal persalinan pembukaan

mulai berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak

kontraksi mulai muncul hingga pembukaan 3-4 cm atau

permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam.

b) Fase Aktif

Merupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan

menjadi komplit dan mencakup fase transisi, pembukaan pada

umumnya dimulai dari 3-4 cm hingga 10 cm dan berlangsung

selama 6 jam. Penurunan bagian presentasi janin yang

progresif terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala dua

persalinan. Fase aktif dibagi dalam 3 fase, antara lain :

(1) Fase Akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm

menjadi 4 cm.

(2) Fase Dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat

cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

(3) Fase Deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali

dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap.

2) KalaII (kala pengeluaran janin)


16

Tanda dan gejala persalinan kala II adalah : a) Ibu

merasakan ingin mengejan bersamaan terjadinya kontraksi; b) Ibu

merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya, c)

Perineum terlihat menonjol; d) Vulva vagina dan sfingter ani

terlihat membuka dan e) Peningkatan pengeluaran lendir darah.(6)

Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kira-kira

2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul

sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara

reflek timbul rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu

seperti ingin buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada

waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva membuka dan

perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan

lahir kepala dengan diikuti seluruh badan janin. Kala II pada primi:

1 ½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam.(8)

3) Kala III (kala pengeluaran plasenta)

Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal

dibawah ini (4) :

a) Perubahan bentuk dan tinggi fundus

Sebelum bayi lahir dan miometrium mulai berkontraksi, uterus

berbentuk bulat penuh (discoit) dan tinggi fundus biasanya

turun sampai di bawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan

uterus terdorong ke bawah, uterus menjadi bulat dan fundus

berada di atas pusat (sering kali mengarah ke sisi kanan).


17

b) Tali pusat memanjang

Tali pusat terlihat keluar memanjang atau terjulur melalui vulva

dan vagina (tanda Ahfeld).

c) Semburan darah tiba-tiba

Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu

mendorong plasenta keluar dan dibantu oleh gaya gravitasi.

Semburan darah yang secara tiba-tiba menandakan darah yang

terkumpul diantara melekatnya plasenta dan permukaan

maternal plasenta (maternal portion) keluar dari tepi plasenta

yang terlepas. Setelah bayi lahir kontraksi rahim istirahat

sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uterus setinggi

pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya.

Dalam waktu 5-10 menit plasenta terlepas, terdorong ke dalam

vagina akan lahir spontan atau sedikit dorongan dari atas

simfisis atau fundus uteri.(8)

4) Kala IV

Kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir untuk

mengamati keadaan ibu terutama bahaya perdarahan postpartum.

Perdarahan dianggap masih normal jika jumlahnya tidak melebihi

400 sampai 500 cc.(4) Observasi yang harus dilakukan pada kala IV

yaitu:
18

a) Tingkat kesadaran penderita

b) Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi dan

pernafasan

c) Kontraksi uterus

d) Terjadinya perdarahan

g. Bentuk persalinan ada 3 yaitu :

1) Persalinan Spontan yaitu persalinan yang berlangsung dengan

kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir ibu tersebut.5

2) Persalinan Buatan yaitu bila persalinan dibantu dengan tenaga dari

luar misalnya ekstraksi forceps, atau dilakukan operasi Sectio

Caesaria.5

3) Persalinan Anjuran yaitu persalinan yang tidak dimulai dengan

sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban,

pemberian pitocin atau prostaglandin.5

h. Tujuan asuhan persalinan

Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajad

kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya

yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal dengan asuhan

kebidanan persalinan yang adekuat sesuai dengan tahapan persalinan

sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada

tingkat yang optimal.2


19

Dengan demikian setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam

asuhan persalinan normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah

yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan

keberhasilan proses persalinan.2

Lima benang merah dalam asuhan persalinan dan kelahiran bayi:

1) Membuat keputusan klinik

2) Asuhan sayang ibu dan sayang bayi

3) Pencegahan infeksi

4) Pencatatan (rekam medik) asuhan persalinan

5) Rujukan

i. Sebab-sebab mulainya persalinan

Sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas.

Agaknya banyak faktor yang memegang peranan dan bekerjasama

sehingga terjadi persalinan. Beberapa teori yang dikemukakan adalah:

penurunan kadar progesteron, teori oxitosin, keregangan otot-otot,

pengaruh janin, dan teori prostaglandin.2

Beberapa teori yang menyebabkan mulainya persalinan adalah

sebagai berikut :

a) Penurunan Kadar Progesteron

Progesterone menimbulkan relaxasi otot-otot rahim, sebaliknya

estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan

terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen


20

dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron

menurun sehingga timbul his. Proses penuaan plasenta terjadi

mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana terjadi penimbunan

jaringan ikat, dan pembuluh darah mengalami penyempitan dan

buntu. Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot

rahim lebih sensitive terhadap oxitosin. Akibatnya otot rahim mulai

berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesterone

tertentu.2

b) Teori Oxitosin

Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior.

Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat

mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi

Braxton Hicks. Di akhir kehamilan kadar progesteron menurun

sehingga oxitosin bertambah dan meningkatkan aktivitas otot-otot

rahim yang memicu terjadinya kontraksi sehingga terdapat tanda-

tanda persalinan.2

c) Keregangan Otot-otot

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas

tertentu. Setelah melewati batas tertentu terjadi kontraksi sehingga

persalinan dapat dimulai. Seperti halnya dengan Bladder dan

Lambung, bila dindingnya teregang oleh isi yang bertambah maka

timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula

dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang


21

otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan. Contoh : pada

kehamilan ganda sering terjadi kontraksi setelah keregangan

tertentu sehingga menimbulkan proses persalinan.2

d) Pengaruh Janin

Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga

memegang peranan karena pada anencephalus kehamilan sering

lebih lama dari biasa, karena tidak terbentuk hipotalamus.

Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturasi janin, dan

induksi (mulainya) persalinan.2

e) Teori Prostaglandin

Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15

minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Prostaglandin yang

dihasilkan oleh desidua diduga menjadi salah satu sebab permulaan

persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin

F2 atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extra amnial

menimbulkan kontraksi miometrium pada setiap umur kehamilan.

Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi

otot rahim sehingga hasil konsepsi dapat keluar. Prostaglandin

dapat dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan. Hal ini juga

didukung dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik

dalam air ketuban maupun daerah perifer pada ibu hamil, sebelum

melahirkan atau selama persalinan.2


22

A. Metode Zilgrey

a. Pengertian zilgrei

Zilgrei merupakan salah satu teknik mengurangi nyeri persalinan. Hal

ini dikarenakan 85% penyebab sakit punggung maupun nyeri persalinan

sama, yaitu asimetri tubuh. Asimetri tubuh adalah gangguan

ketidakseimbangan dalam menempatkan beban dan gerakan salah satu sisi

tubuh, misalnya aktivitas tubuh pada sisi kanan saja atau beban tubuh pada

sisi kanan saja.(5)

Senam Zilgrei adalah perpaduan latihan pernafasan dengan gerakan

tertentu. Senam Zilgrei sangat bermanfaat untuk ibu bersalin. Postur tubuh

tegak dan morbilitas pada kala satu persalinan telah terbukti meningkatkan

efisiensi kontraksi dan menurunkan nyeri saat persalinan. Metode Zilgrei

adalah tindakan untuk mencegah dalam menolong ibu ataupun bayi agar

tidak mengalami hal-hal yang diluar proses waktu normal, salah satu-

satunya dapat dilakukan dengan metode Zilgrei, yaitu gerakan dan latihan

pernapasan yang dipersiapkan sejak kala I tepatnya pada fase aktif

diharapkan kerja otot-otot panggul yang saling berkaitan menjadi selaras

sehingga mulut rahim tidak kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim

untuk mendorong janin menuju jalan lahir, latihan tarikan dan hembusan

napas membantu ibu mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin ke

posisi ideal untuk melahirkan normal. Zilgrei terkenal di Jerman dan


23

merupakan metode yang digunakan oleh dokter maupun bidan. Metode ini

telah dirasakan manfaatnya oleh ribuan ibu bersalin di Jerman. Berkat

melaksanakan metode ini,mereka hanya membutuhkan waktu persalinan

yang singkat serta merasakannya sebagai proses yang ringan dan indah.

Teknik posisi dengan miring ke kiri dan gerakan menarik lutut ke perut

nya membantu relaksasi otot. Jadi dengan teknik ini ibu tidak merasa sakit.
(5)

b. Metode Zilgrei

Metode zilgrei dapat diterapkan saat persalinan akan terjadi, yaitu

ketika ibu menanti fase-fase pembukaan (persalinan tahap pertama)

khususnya jika pembukaan tidak mengalami kemajuan. Selain itu, zilgrei

dapat diterapkan saat ibu mengalami rasa sakit (Nyeri persalinan) yang

luar biasa dan saat otot panggul menjadi kaku. Dengan latihan zilgrei,

kerja otot-otot panggul yang berkaitan menjadi selaras sehingga mulut

Rahim tidak kaku. Hasilnya, tahap-tahap pembukaan menjadi lancer dan

potensi otot-otot pada Rahim untuk menghasilkan tenaga yang mendorong

janin menuju jalan lahir juga meningkat.(5)

Perlu latihan disiplin agar ibu mahir melakukan tehnik zilgrei. Ibu

dapat berlatih sendiri atau di dampinggi suami/bidan. Tugas mereka, yaitu

memjaga agar posisi punggung tepat dan mengingatkan ritme nafas. Tiga

landasan zilgrei adalah latihan pernafasan, gerakan, dan posisi tubuh.

Keterampilan mengatur nafas merupakan kunci kelenturan otot dan tenaga

mendorong saat persalinan. Pada dasarnya, latihan pernafas zilgrei melatih


24

peregangan tulang-tulang rusuk dan punggung serta mengumpulkan tenaga

untuk mendorong janin. Berikut tahapan latihan zilgrei (5) :

1) Tehnik pernafasan

Tarik nafas panjang, biarkan udara masuk hingga ke rongga perut,

kemudian keluarkan. Setelah jeda lima detik, ambil nafas lagi.

Lakukan terus olah nafas perut. Dengan cara ini, diafragma

memusatkan kekuatan pada rongga-rongga di dalam rongga dada dan

perut ketika tarikan dan hembusan nafas dilakukan dengan lembut.


25

Gambar 2.4 Tehnik pernafasan.(5)

2) Baring menyamping ke kiri

Baring menyamping ke kiri. Sisipkan bantal kecil di antara kedua

kaki. Biarkan tulang punggung lurus. Gerakan lutut mendekati perut

sambil berdafas dalam-dalam, kemudian hitung sampai lima hitungan.

Usahakan posisi punggung tetap lurus. Gerakan ini dapat di bantu

bidan atau pasangan/suami. Lakukan berulanh ulang. Gerakan ini

mendukung pereganggan tulang-tulang rusuk dan punggung dan

meredahkan rasa sakit menjelang persalinan.

Gambar 2.5 Berbaring menyamping kekiri.(5)

3) Baring Terlentang

Baring terlentang, kemudian buka kaki lebar-lebar dan tekuk

hingga kedua telapak kaki saling bertem. Atur nafas panjang dan
26

dalam. Selanjutnya, ubah posisi ini dengan membiarkan udara segar

masuk hingga ke rongga perut.

Gambar 2.6 Baring terlentang.(5)

4) Posisi merangkak

Posisi merangkak, tehnik tarikan dan hembusan nafas dengan

gerakan ini membantu ibu menggumpilkan tenaga untuk mendorong

janin keposisi yang lebih ideal untuk melahirkan normal. Jika

dilakukan menjelang persalinan, gerakan ini membantu janin

meluncur secara berayun ke jalan lahir sehingga proses pembukaan

lebih mudah terjadi.

Gambar 2.7 Posisi merangkak.(5)


27

Para ibu yang berhsil dengan metode zilgrei mengaku, mereka

hanya membutuhkan waktu persalinan sedikit serta merasakanya

sebagai proses yang ringan dan indah.

BAB III

TINJAUAN ASKEB

Hari, Tanggal : Senin, 30 Maret 2020

Waktu : Pukul 08.00 WIB


28

I. PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

1. Identitas

a. Identitas istri

Nama : Ny. M

Umur : 24 tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Rorojonggrang Raya No. 24 Semarang

b. Identitas suami

Nama : Tn. S

Umur : 28 tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Rorojonggrang Raya No. 24 Semarang

2. Keluhan utama dan alasan datang

a. Keluhan Utama : Ibu datang mengeluh kenceng-kenceng sejak pukul

03.00 WIB, sakit perut menjalar hingga ke pinggang dan

mengeluarkan lendir kecoklatan.


29

b. Alasan Datang : Ibu mengatakan ingin bersalin

3. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti

DM dan Hipertensi, menular seperti TBC, PMS, HIV AIDS dan

Hepatitis, menahun seperti Jantung. Ibu mengatakan tidak pernah

operasi apapun.

b. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit keturunan seperti

DM dan Hipertensi, menular seperti TBC, PMS, HIV AIDS dan

Hepatitis B, menahun seperti Jantung. Ibu mengatakan tidak ada alergi

obat dan makanan.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun keluarga suami, tidak ada

riwayat penyakit keturunan seperti DM dan Hipertensi, menular

seperti TBC, PMS, HIV AIDS dan Hepatitis B, menahun seperti

Jantung.

4. Riwayat Perkawinan

Status perkawinan : sah

Berapa kali kawin : 1 kali

Umur saat kawin : 23 tahun

Lamanya kawin : 1 tahun.


30

5. Riwayat Obstetri

a. Riwayat menstruasi

Menarche : ibu mengatakan menstruasi pertama saat umur 13

tahun

Siklus : teratur, 28 hari

Banyaknya : ibu mengatakan ganti pembalut 3 – 4kali/hari

Lamanya : 6 – 7hari

Warna : merah

Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan selama

menstruasi

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

Tgl Usia Jeni Temp Komplik Bayi Nifas


N Lahir/ Keh s at asi Pen
o Umur amil Per Persal olo PB/ Ke Lac Ke

an sali inan Ibu Ba ng BB J ada tasi ada

nan yi K an an
1 Hamil
ini

c. Riwayat Kehamilan Sekarang

HPHT : 28 Juni 2019

HPL : 5 April 2020

Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan telah memasuki usia

kehamilan 9 bulan.
31

Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pertama kali pada usia

kehamilan 5 bulan dengan frekuensi lebih dari 10x/12 jam.

Periksa Hamil :

Trimester I : ANC 1x di bidan, dan 1x di dokter Sp.OG

Keluhan : mual – muntah

Anjuran : makan sedikit tapi sering

Terapi : B6

Trimester II : ANC 2x di bidan

Keluhan : tidak ada

Anjuran : banyak makan sayur dan buah

Terapi : Fe dan asam folat

Trimester III : ANC 3x di bidan dan 1x di dokter Sp.OG

Keluhan : tidak ada

Anjuran : banyak minum air putih dan makan sayuran

Terapi : Fe dan multivitamin

Imunisasi TT : 2 kali

Kebiasaan Ibu : Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan

seperti merokok, minum jamu dan obat-

obatan tertentu.

Rencana Persalinan : di Klinik Bersalin

d. Riwayat keluarga berencana


32

Ibu mengatakan sebelumnya belum pernah menggunakan KB dan

berencana menggunakan KB IUD karena tidak mengganggu produksi

ASI dan berat badan ibu.

6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari

a. Nutrisi

Sebelum Hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil makan teratur

dengan frekuensi 3 kali sehari, porsi 1 piring,

komposisi : nasi, sayur, lauk, dan buah.

Minum ± 8-9 gelas/ hari, komposisi : air putih.

Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil makan teratur

dengan frekuansi 3-4 kali sehari, porsi 1-2 piring,

komposisi : nasi, lauk, sayur, dan buah.

Minum + 9-10 gelas/ hari, air putih dan susu.

Keluhan : Tidak ada

b. Eliminasi

Sebelum Hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil BAK sebanyak

4-5 kali / hari, berwarna kuning jernih dengan

bau khas amoniak.

BAB sebanyak 1 kali/ hari, konsistensi lunak

Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil BAK 5-6 kali/

hari, berwarna kuning jernih dengan bau khas

amoniak.

BAB 1-2 kali/hari, konsistensi lunak


33

Keluhan : Tidak ada

c. Istirahat

Sebelum Hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil tidur siang 1

jam / hari dan tidur malam 5-6 jam / hari.

Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil tidur siang 1-2

jam/hari dan tidur malam 8-9 jam/ hari.

Keluhan : Tidak ada

d. Personal Hygiene

Sebelum Hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil mandi 2 kali

sehari, gosok gigi 3 kali sehari dan ganti pakaian

setiap habis mandi.

Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil mandi 3-4 kali

sehari, gosok gigi 4 kali sehari dan ganti pakaian

setiap habis mandi.

Keluhan : Tidak ada

e. Aktifitas

Sebelum Hamil : mengerjakan aktifitas sehari-hari di rumah

sendiri

Selama Hamil : mengerjakan aktifitas sehari-hari di bantu oleh

asisten rumah tangga.

Keluhan : Tidak ada


34

7. Data Psikososio spiritual

a. Ibu mengatakan suami dan keluarga merasa senang dan menerima

kehamilannya dengan senang hati.

b. Data Sosial, Ekonomi, dan Budaya :

Hewan peliharaan : ibu mengatakan tidak memiliki hewan

peliharaan di rumah.

Lingkungan : ibu mengatakan lingkungan tempat

tinggalnya bersih, aman dan nyaman.

Hubungan dengan suami dan keluarga : ibu mengatakan hubugan

dengan suami dan kelurganya

baik.

Pengambilan keputusan : keluarga, terutama suami

Adat istiadat : ibu mengatakan tidak ada pantang terhadap

adat istiadat yang tidak menggangu pada

kehamilannya.

Penghasilan : cukup untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

c. Data spiritual :

Ibu dan suami/ keluarga taat menjalani ibadah dan mengikuti

kegiatan keagamaan.

8. Pengetahuan ibu :
35

Tentang kehamilan : ibu mengatakan sudah mengetahui tentang

kehamilannyadan tanda bahaya kehamilan

Trimester III.

Tentang persiapan persalinan :

Ibu mengatakan sudah membawa baju bayi dan ibu untuk persiapan

persalinannya, ibu mengerti tentang tanda-tanda persalinan. Ibu

mengatakan ingin bersalin dibidan dan sudah mempersiapkan pendonor

yaitu keluarga. Serta ibu mengatakan mempunyai tabungan untuk

persalinannya dan memiliki alat transportasi.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : composmentis

c. Tanda Vital

TekananDarah : 110/70 mmHg

Nadi : 82x/menit

Suhu : 36,5℃

Pernapasan : 22x/menit

d. TB : 160 cm

e. BB : 65 kg

f. LILA : 27,5 cm

2. Pemeriksaan fisik
36

a. Kepala

Inspeksi : rambut dan kulit kepala bersih, rambut lurus dan hitam,

tidak mudah rontok.

Palpasi : tidak ada massa atau benjolan dan nyeri tekan

b. Wajah

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak pucat, tidak ada cloasma.

Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan, tidak ada oedema

c. Mata

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera

putih

d. Hidung

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan polip

e. Mulut

Inspeksi : mulut bersih, gigi bersih, tidak ada sariawan, bibir merah

dan lembab, tidak ada caries dan gigi berlubang, gusi

merah muda dan lidah tidak kotor

f. Telinga

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, bersih dan tidak ada serumen

g. Leher

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, vena jugularis

Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan

h. Payudara

Inspeksi : payudara kiri dan kanan menonjol, puting susu menonjol,


37

hiperpigmentasi pada areola mammae

Palpasi : tidak ada benjolan abnormal

i. Abdomen

Inspeksi : Tidak ada pembesaran hati dan limfe,perut bersih

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada lien dan hepar

j. Genetalia

Inspeksi : tidak ada varices, tidak ada tanda infeksi, bau khas vagina.

Palpasi : tidak ada oedema/ benjolan abnormal

k. Ekstremitas atas dan bawah

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varices, tidak sianosis,

kuku bersih, jari – jari lengkap.

Palpasi : tidak ada oedema

Perkusi : refleks patella +/+

3. Status Obstetri

a. Wajah

Inspeksi : Tidak ada kloasma gravidarum

Palpasi : Tidak oedema

b. Mammae

Inspeksi : Putting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi

Palpasi : Kolostrum Belum keluar

c. Abdomen
38

Inspeksi : Tidak ada strie gravidarum, tidak ada linea nigra tidak ada

bekas operasi, pembesaran perut sesuai dengan umur

kehamilan.

Palpasi :

Leopold I : teraba bagian lunak, bulat, tidak melenting

(bokong), TFU 29, TBJ : 2.790 gram

Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil – kecil

(ekstremitas), bagian kanan perut ibu teraba keras,

mendatar seperti papan (punggung).

Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat,

melenting (kepala/persentasi kepala)

Leopold IV : Divergent,kepala janin sudah masuk PAP

Auskultasi : DJJ : 143 x/ menit

d. Genitalia

Inspeksi : Terdapat lendir kecoklatan, tidak ada luka bekas

episiotomi

Palpasi :

VT ø 5 cm, KK (+),effisement 20%, presentasi belakang kepala,

tidak ada penyusutan, penurunan kepala H-II.

4. Pemeriksaan Penunjang :

Tidak dilakukan
39

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 30 Maret 2020

Jam : 08.15 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. M umur 24 tahun G1P0A0 hamil 39+4 minggu janin tunggal, hidup

intra uterin, letak membujur, presentasi kepala U puka, inpartu fase aktif

fisiologis dengan nyeri persalinan

Data Subyektif:

a. Ibu mengatakan hamil anak ke 1

b. Ibu mengatakan mulai kenceng-kenceng sejak tadi pagi pukul 03.00

WIB, rasa kencang yang dirasakan ibu masih hilang timbul.

c. Ibu mengatakan rasa sakit yang dialami semakin meningkat dan tidak

tahan terhadap rasa sakit yang dialami dan ibu merasa cemas dengan

keadaan nya.

Data Obyektif :

Keadaanumum : baik

Kesadaran : composmentis

Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 82x/menit

Suhu : 36,5℃
40

Pernapasan : 22x/menit

Hasil Pemeriksaan Leopold

Leopold I : teraba bagian lunak, bulat, tidak melenting (bokong),

TFU 29 cm, TBJ : 2.790 gram

Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil – kecil

(ekstremitas), bagian kanan perut ibu teraba keras,

mendatar seperti papan (punggung).

Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat,melenting

(kepala/persentasi kepala)

Leopold IV : Divergent,kepala janin sudah masuk PAP

Auskultasi : DJJ : 143 x/ menit

B. Masalah

a. Ibu merasa kenceng – kenceng

d. Ibu mengatakan rasa sakit semakin meningkat dan tidak tahan terhadap

rasa sakit yang dialami dan ibu merasa cemas dengan keadaan nya.

C. Kebutuhan

Metode zilgrei untuk mengurangi nyeri persalinan dan mengurangi rasa

cemas

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PLANNING
41

Tanggal : 30 Maret 2020

Jam : 08.30 WIB

1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

2. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakannya dan cara

mengatasinya

3. Lakukan apersepsi tentang Metode zilgrei untuk mengurangi nyeri

persalinan dan mengurangi rasa cemas kepada ibu

4. Jelaskan kepada ibu tentang Metode zilgrei untuk mengurangi nyeri

persalinan dan mengurangi rasa cemas.

5. Lakukan inform concent

6. Lakukan Metode zilgrei untuk mengurangi nyeri persalinan dan

mengurangi rasa cemas.

7. Lakukan evaluasi

8. Lakukan dokumentasi asuhan.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 30 Maret 2020

Jam : 08.35 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa keadaanya dan bayinya dalam keadaan baik

dari hasil pemeriksaan yang dilakukan yaitu Tekanan Darah : 110/70

mmHg, Nadi : 82x/ menit, Suhu : 36,5 ℃, Pernapasan: 22x/ menit, DJJ

:143 kali/menit.
42

2. Menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakannya adalah

normal karena kontraksi menyebabkan ibu merasa sakit. Rasa sakit

yang dialami itu suatu hal yang fisiologis.

3. Melakukan apersepsi tentang Metode zilgrei untuk mengurangi nyeri

dan mengurangi rasa cemas persalinan.

4. Menjelaskan tentang maksud dan tujuan Metode zilgrei untuk

Mengurangi rasa sakit saat persalinan, Tahap-tahap pembukaan

menjadi lancar, Melancarkan sirkulasi darah dan oksigen ke janin,

Melatih otot perineum menjadi lebih kuat dan elastis sehingga

mempermudah proses persalinan.

5. Melakukan inform concent

6. Melakukan Metode zilgrei untuk mengurangi nyeri persalinan.

Prosedur Metode zilgrei sebagai berikut :

a. Menyiapkanalat

1) Tempat tidur pasien

2) Bantal

3) Jam tangan

b. Menjaga privasi klien

c. Cuci Tangan

d. Mengatur posisi pasien

e. Memastikan kondisi psikologis pasien kooperatif

f. Bila pasien merasa nyaman lanjutkan, dan bila tidak nyaman

hentikan
43

g. Menganjurkan ibu untuk menarik napas panjang, biarkan udara

masuk hingga ke rongga perut, kemudian keluarkan. Setelah jeda

lima detik, ambil napas lagi. Lakukan terus olah napas perut ini

selama 5 kali. Dengan cara ini, diafragma memusatkan kekuatan

pada organorgan dalam rongga dada dan perut ketika tarikan dan

hembusan napas dilakukan dengan lembut

h. Menganjurkan ibu untuk berbaring menyamping kiri. Sisipkan

bantal diantara kedua kaki. Biarkan tulang punggung lurus.

Gerakkan lutut mendekati perut sambil bernapas dalam-dalam,

kemudian hitung hingga lima hitungan. Usahakan posisi

punggung tetap lurus. Gerakan ini dapat dibantu bidan atau

pasangan. Lakukan posisi ini sambil bernapas dalam. Gerakan ini

mendukung peregangan tulang-tulang rusuk dan punggung dan

meredakan rasa sakit menjelang persalinan

i. Menganjurkan ibu untuk berbaring terlentang, kemudian buka

kaki lebar-lebar dan tekuk hingga kedua telapak kaki saling

bertemu. Atur napas panjang dan dalam. Selanjutnya, ubah posisi

ini dengan membiarkan kedua kaki lurus kembali dan atur napas

kembali. Biarkan udara segar masuk ke rongga perut. Lakukan

sebanyak 5 kali hitungan

j. Menganjurkan ibu untuk posisi meragkak. Tehnik tarikan dan

hembusan napas dengan gerakan ini membantu ibu

mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin ke posisi paling


44

ideal untuk melahirkan normal. Jika dilakukan menjelang

persalinan, gerakan ini membantu meluncur seperti berayun ke

jalan lahir sehingga proses pembukaan lebih mudah terjadi.

Lakukan sebanyak 5 kali hitungan secara perlahan

k. Setelah selesai melakukan metode zilgrei, lakukan pendinginan

tubuh yang digabungkan dengan latihan meditasi untuk

menenangkan pikiran. Dimulai dengan posisi duduk, posisi kedua

tangan bebas asal rileks, hisap napas perlahan,konsentrasi pikiran

hanya pada napas dan tidak memikirkan hal yang lain. Saat

mengeluarkan napas, gunakan napas lembut dan tidak perlu

menahan napas. Lakukan gerakan pendinginan selama 5-10

menit.

l. Beritahu bahwa tindakan telah selesai

m. Mengatur posisi ibu seperti semula

n. Bereskan alat-alat

o. Cuci tangan

p. Observasi kemajuan persalinan 4 jam sekali

7. Melakukan evaluasi

8. Lakukan dokumentasi asuhan

VII. EVALUASI

Tanggal : 30 Maret 2020

Jam : 09.40 WIB


45

1. Ibu telah mengerti keadaan dirinya dan bayinya. Ibu tampak kesakitan

dan menahan nyeri.

2. Ibu telah mengerti tentang keluhan rasa sakit yang dirasakannya

karena kontraksi dan itu merupakan suatu hal fisiologis dan bisa

dikurangi dengan Metode Zilgrei untuk mengurangi nyeri persalinan.

3. Ibu belum mengerti tentang Metode Zilgrei untuk mengurangi nyeri

persalinan.

4. Ibu sudah mengerti seputar Metode Zilgrei untuk mengurangi nyeri

persalinan setelah dijelaskan oleh bidan.

5. Ibu bersedia untuk dilakukan Metode Zilgrei untuk mengurangi nyeri

persalinan.

6. Metode Zilgrei sudah dilakukan.

7. Telah dilakukan evaluasi dan nyeri yang dialami oleh ibu sudah mulai

berkurang.

8. Telah dilakukan dokumentasi.


46

BAB IV

PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

Dalam teori → pengkajian berisi data-data lengkap tentang keadaan pasien

yang terdiri dari:

Data Subyektif yang didapatkan dengan melakukan anamnesa kepada pasien

seperti:

1) Identitas

2) Keluhan utama

3) Riwayat menstruasi

4) Riwayat kehamilan sekarang

5) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas anak yang lalu

6) Riwayat ginekologi

7) Riwayat kesehatan keluarga

8) Riwayat kesehatan yang lalu

9) Kebiasaan selama hamil

10) Keadaan psikologis

11) Pola kebiasaan fungsional sehari-hari

12) Pengetahuan dan kemampuan ibu


47

Data Obyektif yang didapatkan dengan cara melakukan pemeriksaan kepada

pasien seperti :

1) Pemeriksaan umum

2) Pemeriksaan fisik

3) Pemeriksaan panggul luar

4) Palpasi

5) Auskultasi

6) Pemeriksaan penunjang

Dalam kasus Ny “M” pada pengkajian juga telah memuat Data Subyektif dan

data Obyektif seperti yang telah disebutkan dalam teori di atas.

→ Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.

B. INTERPRETASI DATA DASAR

Dalam teori → interpretasi data dasar terdiri dari Diagnose, Data subyektif,

Data obyektif, dan palpasi Leopold.

Dalam kasus Ny “M” pada interpretasi data dasar juga didapatkan Diagnosa,

Data subyektif, Data obyektif, dan palpasi Leopold.

→ Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.

C. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Dalam teori → pada kasus fisiologis tidak terdapat antisipasi masalah

potensial.

Dalam kasus Ny “M” tidak ditemukan antisipasi masalah potensial karena ini

merupakan kasus yang fisiologis


48

→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.

D. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Dalam teori → karena pada kasus fisiologis tidak terdapat antisipasi masalah

potensial maka tidak ada pula identifikasi kebutuhan segera.

Dalam kasus Ny “M” tidak ditemukan antisipasi masalah potensial sehingga

tidak ada identifikasi kebutuhan segera.

→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.

E. PERENCANAAN

Dalam teori → dalam perencanaan terdapat Diagnose, Tujuan dan Rencana

tindakan.

Dalam kasus Ny “M” juga terdapat Diagnose, Tujuan dan Rencana Tindakan

sesuai dengan kasus.

→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.

F. IMPLEMENTASI

Dalam teori → pada implementasi terdapat tindakan yang dilakukan sesuai

dengan rencana tindakan pada langkah sebelumnya.

Dalam kasus Ny “M” pada implementasi disebutkan tentang tindakan-

tindakan yang dilakukan selama memberikan asuhan yang disesuaikan

dengan kasus Ny “M”.


49

→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.

G. EVALUASI

Dalam teori → pada evaluasi disebutkan tentang keseluruhan hasil asuhan

diantaranya tentang SOAP

Dalam kasus Ny “M” pada evaluasi juga didapatkan tentang hasil akhir

asuhan yang diberikan dan sejauh mana pengetahuan pasien tentang asuhan

yang diberikan serta rencana kunjungan ulang yang harus dilakukan oleh

pasien.

→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.


50

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nyeri persalinan mulai timbul pada kala I fase laten dan fase aktif,

pada fase laten terjadi pembukaan serviks sampai 3 cm bisa berlangsung

selama 8 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks.

Dengan seiring bertambahnya intensitas dan frekuensi kontraksi uterus nyeri

yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif

dimana pembukaan lengkap sampai 10 cm dan berlangsung sekitar 4,6 jam

untuk primipara dan 2,4 jam untuk multipara.(3) Apabila nyeri tidak segera

diatasi janin yang ada didalam kandungan akan terjadi hipoksia akibat

asidosis, detak jantung janin semakin cepat yang akan mengakibatkan

kematian pada janin di dalam kandungan.(4)

Upaya menghilangkan rasa sakit dapat dilakukan secara farmakologi

maupun nonfarmakologi. Metode nonfarmakologi salah satunya adalah

metode zilgrei, yaitu dengan gerakan dan latihan pernapasan yang

dipersiapkan sejak kala I tepatnya pada fase aktif diharapkan kerja otot-otot

panggul yang saling berkaitan menjadi selaras sehingga mulut rahim tidak

kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim untuk mendorong janin menuju jalan
51

lahir, latihan tarikan dan hembusan napas dapat membantu ibu mengumpulkan

tenaga untuk mendorong janin ke posisi ideal untuk melahirkan normal.(5)

B. Saran

1. Bagi Institusi

Diharapkan dapat dijadikan sumber informasi untuk kemajuan ilmu

kebidanan, sebagai referensi untuk mengetahui bagaimana cara melakukan

penanganan ketidaknyamanan nyeri punggung yang dialami ibu bersalin

yaitu salah satunya dengan Metode Zilgrey.

2. Bagi Mahasiswi

Diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswi sehingga

dapat menerapkannya tidak hanya di institusi saja melainkan juga mampu

menerapkannya di masyarakat umum. Serta terus meningkatkan

pendidikan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan agar menjadi

bidan yang profesional.


52

DAFTAR PUSTAKA

1. Yuliatun, L. 2015. Penanganan Nyeri Persalinan Dengan Metode

Nonfarmakologis. Malang : Bayumedia Publishing.

2. WHO. 2018. World Health Organization.

3. Profil Kesehatan Indonesia. 2017-2018. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

4. Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan . Jakarta: PT. Bina Pustaka.

5. Potter, P.A & Perry, A.G. 2016. Fundamental Keperawatan, Konsep, Klinis

Dan Praktek. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

6. Reeder, M & Koniak, G. 2016. Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita,

Bayi dan Keluarga. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

7. Yanti. 2017.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan.Yogyakarta: Pustaka

Rhiama.

8. Walsh, V. L. 2017. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

9. Asmadi. 2015. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi

Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

10. Danuatmaja, B. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa

Swara.
53

11. Ilmiah Shofa W. 2015. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta : Nuha

Medika.

12. Danuatmaja, Sonny dan Miellasari, Mila. 2008. Persalinan Normal Tanpa

Rasa Sakit. Jakarta : Puspa Swara.

Anda mungkin juga menyukai