Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN AROMATERAPI

LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER


III
DI WILAYAH PUSKESMAS TLOGOSARI KULON

MANUSKRIP

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Terapan
Kebidanan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang

Disusun Oleh :

Diah Novitasari

NIM : 1904013

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama proses kehamilan semua ibu hamil akan mengalami
perubahan sosial dalam keluarga, fisik, dan psikologis yang pesat terutama
pada saat trimester ke III. Perubahan yang dialami oleh ibu hamil dapat
menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh ibu, baik ketidaknyamanan
akibat perubahan fisiologis, maupun perubahan psikologis, sesuai dengan
tahapan kehamilan yang dilaluinya. Ketidaknyamanan fisik yang sering
dirasakan oleh ibu hamil berupa kram kaki, mules, susah bernapas, nyeri
punggung, sering berkemih sedangkan respon psikis yang dialami oleh ibu
hamil adalah depresi, stress, gangguan tidur dan kecemasan.
Gangguan tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur pada wanita
hamil,yang berdampak terhadap kondisi kesehatan ibu dan janin selama
kehamilan. Dampak buruk dari gangguan tidur bagi kesehatan dapat
mengakibatkan depresi, kurang konsentrasi dalam beraktivitas, gangguan
pembelajaran verbal, gangguan memori, menggangu artikulasi bicara,
gangguan penginderaan, kondisi emosi yang gampang meledak, stress,
gangguan motorik, peningkatan denyut jantung dan hipertensi. Ibu hamil
yang mengalami stress, depresi dan hipertensi dapat berakibat buruk bagi
ibu hamil dan juga janinnya. Karena bisa mengakibatkan premature dan
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), preeklamsi pada ibu hamil dan
bisa mengakibatkan terjadinya abortus pada bayi.
Tidur merupakan faktor penting dalam kesehatan secara
keseluruhan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi gangguan
tidur pada ibu hamil adalah dengan dilakukan relaksasi otot progresif dan
aromaterapi, salah satunya adalah aromaterapi lavender.
Teknik relaksasi otot progresif yaitu relaksasi yang memusatkan
perhatian pada suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot yang
tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik
[4]
relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks. Relaksasi otot progresif
memiliki dampak yang menguntungkan yaitu mampu mereduksi penyebab
gangguan tidur sehingga kualitas tidur akan meningkat.
Hasil penelitian oleh Tirta, dkk (2019) menunjukkan bahwa
dengan uji statistic Mann Whitney diperoleh ρ-value 0,000< α (0,05) yang
berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur ibu hamil
primigravida sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi otot progresif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa apa pengaruh relaksasi otot progresif
terhadap kualitas tidur ibu hamil primigravida di Kelurahan Air Dingin
diwilayah kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru Tahun 2019.
Dan hasil penelitian oleh Maisaro, dkk (2019) menunjukkan bahwa
dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value=0,000 atau ≤α 0,05 yang
artinya bahwa kualitas tidur dapat diperbaiki dengan aromaterapi lavender
dimana 12 dari 15 (80%) responden terjadi perbaikan kualitas tidur.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Aromaterapi lavender
Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III di Desa Ngrowo dan
Desa Salen Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto Tahun 2019.
Sehingga relaksasi otot progresif dapat dikombinasikan dengan
menggunakan aromaterapi lavender. Mengingat banyak sekali manfaat
yang di berikan serta aromaterapi yang paling dianjurkan bagi ibu hamil
karena efeknya yang menenangkan sekaligus mempunyai daya antiseptik
yang kuat, antivirus, dan anti jamur.
Penggunaan aromaterapi bunga lavender salah satunya dengan cara
inhalasi untuk mendapatkan manfaat langsung kedalam tubuh. Kelebihan
lavender adalah memiliki bau yang kuat dan harum sehingga banyak
digunakan sebagai aromaterapi. Lavender mempunyai kandungan minyak
atsiri yang mempunyai efek memperpanjang durasi tidur.
Berdasarkan fenomena dan latar belakang di atas, maka peneliti
tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh relaksasi otot
progresif dan aromaterapi lavender terhadap kualitas tidur ibu hamil
trimester III dalam sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Relaksasi
Otot Progresif dan Aromaterapi Lavender Terhadap Kkualitas Tidur Ibu
Hamil Trimester III di Wilayah Puskesmas Tlogosari Kulon”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah ada pengaruh
relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender terhadap kualitas tidur
ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Tlogosari Kulon?”
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif dan aromaterapi
lavender terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III di Wilayah
Puskesmas Tlogosari Kulon.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui kualitas tidur ibu hamil trimester III sebelum
diberikan relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender di
Wilayah Puskesmas Tlogosari Kulon.
b. Mengetahui kualitas tidur ibu hamil trimester III sesudah
diberikan relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender di
Wilayah Puskesmas Tlogosari Kulon.
c. Menganalisis pengaruh relaksasi otot progresif dan aromaterapi
lavender terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III di Wilayah
Puskesmas Tlogosari Kulon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. Konsep Kehamila
A. Pengertian
Kehamilan adalah pengalaman yang sangat penting bagi
seorang wanita dimana di situ terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir
sampai permulaan persalinan..
B. Perubahan Fisiologis Kehamilan Trimester III
1. Uterus
Perkembangan janin semakin kompleks pada minggu ke-
28 sehingga menekan organ – organ sekitar hal ini menyebabkan
perubahan fungsi pada organ uterus, pada trimester tiga uterus
mengalami pengerasan , kontraksi ini memfasilitasi aliran darah
uterus sehingga meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.
2. Sistem Traktus Urinarius
Kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan
berkemih akan timbul lagi karena kandung kemih akan mulai
tertekan kembali.
3. Sistem respirasi
Usus tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma
pada 32 minggu ke atas sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami
derajat kesulitan bernafas.
4. Kenaikan berat badan
Berat badan selama kehamilan meningkat hingga 12 kg
akibat berat janin yang bertambah, cairan amnion (cairan ketuban),
uterus dan plasenta yang membesar, payudara yang membesar
serta cairan dan lemak ibu yang bertambah.
5. Sirkulasi darah
Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran
uterus. Walaupun aliran darah uterus meningkat dua puluh kali
lipat ukuran konseptus meningkat lebih cepat. Akibatnya lebih
banyak oksigen diambil dari darah uterus selama masa kehamilan
lanjut.
6. Muskuloskeletal
Selama trimester ketiga otot rektus abdominis dapat
memisah, menyebabkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh.
Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol. Setelah melahirkan
tonus otot secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot.
7. Metabolisme
Basal metabolisme rate (BMR) pada wanita hamil
meningkat. BMR meningkat hingga 20-30 % yang umumnya
terjadi pada triwulan terakhir.
C. Perubahan Psikologis Usia Kandungan Trimester III
Kehamilan semakin membesar begitupun dengan stress.
Kondisi tersebut membuat ibu hamil bermasalah dengan psoisi tidur
yang kurang nyaman, sehingga ibu sering merasa lelah. Emosi ibu
kembali fluktuatif, ibu membayangkan risiko kehamilan dan proses
kehamilan. Rasa takut mulai muncul diakibatkan oleh ketakutan atas
resiko kondisi bayi dan keselamatan ibu hamil melewati proses
persalinan hal ini karena ibu merasa kehamilannya menjadi ancaman,
kegawatan ketakutan dan bahaya bagi dirinya.
II. Konsep Relaksasi Otot Progresif
A. Pengertian
Relaksasi otot progresif adalah relaksasi yang memusatkan
perhatian pada suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot yang
tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik
relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks. Tindakan ini biasanya
memerlukan waktu 15-30 menit dapat dilakukan dengan intruksi yang
mengarahkan individu untuk memperhatikan kelompok otot yang
direlaksasikan.
B. Pelaksanaan Latihan Relaksasi Otot Progresif
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap penutupan
4. Tahap pengukuran tingkat intesitas nyeri
5. Tahap evaluasi
III. Konsep Dasar Aromaterapi Lavender
A. Pengertian
Aromaterapi lavender adalah aromaterapi yang menggunakan
bunga lavendula atau biasa disebut lavender, yang memiliki zat aktif
berupa linaloolacetatedan linalylacetate yang dapat berefek sebagai
analgesik. Kelebihan minyak lavender dibandingkan minyak essensial
lainnya adalah kandungan racunnya yang relatif sangat rendah, jarang
menimbulkan alergi.
B. Manfaat Aromaterapi Lavender
Aromaterapi lavender berasal dari bagian bunga dan kelopak
bunga yang berkasiat untuk mengharmoniskan, meredakan,
menyeimbangkan, menyegarkan, merilekskan dan menenangkan.
Minyak lavender digunakan untuk membantu dalam meringankan rasa
mudah marah, gelisah, nyeri, stres, meringankan otot pegal, gigitan,
sengatan, sebagai antiseptik, menyembuhkan insomnia, sakit kepala
dan dapat digunakan secara langsung pada rasa sakit dari luka bakar
atau melepuh ringan.
C. Mekanisme Aromaterapi
D. Teknik Pemberian Aromaterapi
1. Inhalasi
2. Massage/ pijat
3. Difusi
4. Kompres
5. Perendaman
IV. Konsep Tidur
A. Pengertian
Tidur merupakan suatu keadaan yang berulang-ulang,
perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Jika
orang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa tenaganya telah
pulih. Beberapa ahli tidur yakin bahwa perasaan tenaga yang pulih ini
menunjukkan tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan
penyembuhan sistem tubuh untuk periode keterjagaanyang berikutnya.
B. Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhdapa tidur,
sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah,
perhatian pecah-pecah, sakit kepala, sering menguap, dll.
C. Faktor yang mempengaruhi
1. Psikologis
2. Fisiologis
3. Lingkungan
D. Upaya pecegahan gangguan tidur
1. Terapi farmakologi
2. Terapi non farmakologi
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka konsep

Variabel independen Variabel Dependen

RELAKSASI OTOT
PROGRESIF
KUALITAS TIDUR
IBU HAMIL TM III
AROMATERAPI LAVENDER

B. Variabel penelitian

Variabel dalam peneltian ini adalah

1. Variabel independen penelitian ini adalah Relaksasi Otot

Progresif dan Aromaterapi Lavender

2. Variabel dependen penelitian ini adalah kualitas tidur ibu hamil

TM III

C. Hipotesa penelitian
Ha :Ada pengaruh relaksasi otot progresif dan aromaterai lavender
terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III
H0 :Tidak ada pengaruh relaksasi otot progresif dan aromaterai
lavender terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III
D. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan penelitian Pre- eksperimen. Pada penelitian ini, peneliti
memberikan perlakuan relksasi otot progresif dan aromaterapi
lavender terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III.
2. Desain penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode Pre- Experiment dengan
rancangan Pre Test - Post Test One Group Design
E. Waktu dan tempat penelitian
Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Tlogosari Kulon.
F. Populasi, Sampel, Dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah seluruh ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas
Tlogosari Kulon
2. Sampel
Sampel penelitian pada eksperimental sederhana menggunakan sampel
20 sampai 30 ibu hamil. Sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah ibu hamil trimester III
3. Teknik sampling
Teknik sampling penelitian ini tekhnik proportional random sampling.
G. Pengumpulan data dan analisa data
1. Pengumpulan data
Instrumen dalam yang digunakan SOP Relaksasi Otot Progresif dan
SOP Aromaterapi Lavender serta kualitas tidur menggunakan
kuesioner THE PITTSBURGH SLEEP QUALITY INDEX (PSQI).
Tekhnik pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh
dari observasi dan data sekunder yang diperoleh dari Wilayah
Puskesmas Tlogosari Kulon.
2. Analisa data
Analisis Univariat & Analisis Bivariate
H. Cara Pengolahan Data
Tahapan pengolahan data yaitu Editing, Scoring, koding, Tabulating,
Entry Data
I. Etika Penelitian
1. Menjamin kerahasiaan responden
2. Menjamin keamanan responden
3. Mendapat persetujuan responden.

Anda mungkin juga menyukai