Anda di halaman 1dari 10

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA BP.M KHUSUSNYA IBU. E DENGAN Dx. MEDIS


DISTOSIA di RT/RW 03/01 Kel. SUKOREJO Kec. GUNUNG PATI
SEMARANG

Disusun Oleh :

Maria Antonia Valentin Sari, S.Kep


Ns201631027

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES St. ELISABETH SEMARANG
2017
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data umum
1. Nama KK : Bpk. M
2. Umur : 32 th
3. Alamat : RT 3/ RW 07 Kelurahan Sukorejo
4. Tipe keluarga : keluarga Inti
5. Tanggal pengkajian : 10 April 2017
6. Komposisi anggota keluarga :
Hub. dg Agam Pendidi Peker Keterangan
Nama JK Umur Suku
KK a kan jaan
Bpk. L KK 32 thn Islam Jawa SMA Wiras -
M wasta
Ibu. E P Istri 29 thn Islam Jawa SMA IRT Kesulitan
melahirkan 3 tahun
yang lalu.
An. M L Anak 3 thn Islam Jawa Paud - -
7. Genogram :

Keterangan : Laki - laki


Wanita
Tinggal serumah

8. Tipe keluarga : Keluarga inti


B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
- Tahap III : tahap keluarga pra sekolah, Tahap ini dimulai saat anak
pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.
Tugas perkembangan :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman.
2. Membantu anak untuk bersosialisasi.
3. Beradaptasi dengan anakya baru lahir, sementara kebutuhan anak
lain juga harus terpenuhi.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga
maupun dengan masyarakat.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
- Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi tidak ada.
8. Riwayat keluarga inti
a. Riwayat pernikahan :
- Cara bertemu dengan pasangan yaitu bertemu di sekolah.
- Menikah sebanyak satu (1) kali.
- Usia pernikahan yaitu 4 tahun
b. Riwayat kesehatan keluarga inti
- Kebiasaan buruk keluarga yaitu tidak ada
- Pernah sakit dalam 6 bulan terakhir yaitu diare yang dialami
anak.
- Pemeriksaan kesehatan jika sakit yaitu di rumah sakit dan
puskesmas terdekat
c. Cara mengatasi masalah: keluarga mengatakan dengan cara minum
obat generik dari apotik dan rumah sakit
d. Riwayat keluarga sebelumnya
- Penyakit keturunan dalam keluarga : tidak ada.
C. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
- Kegiatan untuk berkumpul dengan keluarga yaitu setiap hari pada
saat makan malam, sarapan pagi, hari minggu dan hari libur.
- Setiap angota keluarga dapat memberikan pendapat pribadi dalam
pengambilan keputusan keluarga.
- Semua anggota keluarga dapat menerima pendapat anggota
keluarga lainnya.
- Anggota keluarga biasanya saling bertukar pikiran dengan anggota
keluarga yang lainnya jika mendapat masalah.
2. Struktur kekuatan keluarga
- Pemberi keputusan keluarga ada yaitu secara musyawarah.
- Kepala keluarga dapat memberikan penyelesaian masalah dalam
keluarga.
3. Struktur peran keluarga
a. Peran formal
- Peran ayah : Sebagai kepala keluarga dan terkadang
sebagai pengambil keputusaan disaat tertentu.
- Peran ibu : Sebagai ibu rumah tangga
- Peran anak : Bermain dengan ayah dan ibu
b. Peran informal
Suami dan istri mengatakan harus bersabar, saling menyayangi,
menghibur satu sama lain dan saling mendukung.
4. Fungsi keluarga
- Fungsi afektif : Semua anggota keluarga saling menyayangi dan
menghargai dan saling mendukung.
- Fungsi sosialisasi : Sering bertukar pendapat dalam keluarga dan
memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami.
- Fungsi perawatan keluarga :
 Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Keluarga tahu pengertian distosia yaitu Distosia adalah
kelambatan atau kesulitan dalam jalannya persalinan.
Distosia dapat disebabkan karena kelainan his ( his hipotonik
dan his hipertonik ), karena kelainan besar anak, bentuk anak
( hidrocefalus, kembar siam, prolaps tali pusat ), letak anak
( letak sungsang, letak melintang ), serta karena kelainan jalan
lahir. Keluarga tidak dapat menyebutkan penyebab distosia dan
penyebab.
 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang dialami
keluarga yaitu distosia yang dialami istri, tidak tahu akibat dari
distosia dan apa yang menyebabkan distosia. Keluarga tidak
mengelolah pengetahuan tentang distosia dengan baik
dikarenakan kondisi karena sibuk bekerja dan mengurus anak
sehingga dianggap wajar saja jika sulit melahirkan.
 Melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit

Keluarga mengatakan kalau sakit berobat ke puskesmas dan


periksa ke rumah sakit. Sikap keluarga yaitu mendukung untuk
proses kesembuhan anggota keluarga yang sakit.
 Menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
Keluarga mengatakan kalau nanti hamil maka akan
melakukan olahraga atau sering beraktifitas yang cukup serta
belajar banyak lagi agar tidak mengalami kesulitan selama
melahirkan.
 Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat
Keluarga mengatakan bahwa fasilitas yang biasa dikunjungi
adalah puskesmas dan rumah sakit. Keluarga mengatakan kalau
ke puskesmas dan rumah sakit dapat obat dan juga
pengetahuannya bertambah mengenai penyakitnya karena
diberikan penjelasan tentang penyakitnya, keluarga mengatakan
tidak ada pengalaman yang tidak baik yang didapat dari petugas
kesehatan, jadi tidak ada alasan untuk tidak ke puskesmas atau
rumah sakit.

D. Stress dan koping keluarga


1. Stressor : Keluarga mengatakan tidak ada stressor atau masalah yang
dialami keluarga baik dalam 6 bulan terakhir maupun yang lebih dari 6
bulan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah yaitu keluarga
mengatakan dengan cara musyawarah.
3. Starategi koping yang digunakan yaitu keluarga mengatakan dengan
cara sharing dan cerita satu sama lain.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik Ny. E
Umum Baik
Penampilan umum Baik, bersih
Kesadaran CM
Cara berpakaian rapih
Kebersihan personal Bersih
Postur dan cara berjalan Baik
Bentuk dan ukuran tubuh TB: 159 ,BB: 59 kg
Tanda-tanda vital TD : 120/80
Status mental dan cara berbicara Baik
Status emosi Baik
Orientasi Baik
Proses berpikir Baik
Gaya bicara Baik
PEMERIKSAAN KULIT baik
Kuku Baik, tidak rapu
PEMERIKSAAN KEPALA Bersih, tidak rontok
Bentuk dan sensori Normal
Rambut bersih
Mata Simetris, bersih
Hidung Bersih, tidak ada kotoran
Telinga Bersih, simetris
Mulut Bersih, tidak ada sariawan
Leher Tidak ada luka, tidak ada pembengkakakan
kelenjar
Dada (pernapasan) Normal, 20 x/menit

Dada (kardiovaskuler) Normal hr 87 x/m


PERUT Normal, tidak asites
GENETALIA DAN ANUS Normal
EKSTREMITAS
Ekstremitas atas normal
Ekstremitas bawah normal

5. Simpulan hasil pemeriksaan fisik : satu orang anggota keluarga yang pernah
mengalami distosia dan yang lainnya sehat
6. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga : keluarga
mengatakan asuhan keperawatan ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan
memberikan banyak pelajaran terkait penyakit yang pernah dialami.

ANALISIS DATA

No Data Problem Etiologi


1 DS : Defisit - Keluarga mampu
 Keluarga mengatakan bahwa pengetahuan mengenal
ada anggota keluarga yang masalah
pernah mengalami distosia kesehatan
kurang lebih sudah 3 tahun. - Mengambil
 Anggota keluarga tidak tahu keputusan untuk
penyebab distosia. melakukan
 Keluarga mengatakan masalah tindakan
kesehatan yang dialami keluarga - Melakukan
yaitu distosia yang dialami istri, perawatan
tidak tahu akibat dari distosia terhadap anggota
dan apa yang menyebabkan keluarga yang
distosia. sakit
 Keluarga tidak dapat - Menciptakan
menyebutkan penyebab distosia lingkungan yang
dan penyebab. dapat
meningkatkan
DO : kesehatan
- Mampu
 Ny.E tampak belum paham memanfaatkan
dengan riwayat penyakit yang fasilitas
pernah diderita dengan kesehatan yang
menunjukkan ekspresi wajah terdapat di
tampak bingung dan dahi lingkungan
mengerut. setempat

5 tugas kesehatan keluarga :


1. Kemampuan keluarga
mengenal masalah
 Pengertian Distosia
 Penyebab/ faktor resiko
Distosia
 Tanda dan gejala Distosia
 Penatalaksanaan Distosia
2. Kemampuan keluarga
mengambil keputusan yang
tepat
 Tidak mengetahui akibat
lanjut bila Distosia tidak
ditangani dengan baik :
3. Kemampuan keluarga
merawat keluarga dengan
Distosia
 Keluarga tidak tahu
perawatan anggota keluarga
dengan Distosia
4. Kemampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
 Fasilitas yang ada di rumah
sudah memiliki ventilasi yang
baik
 Keadaan udara dalam rumah
tidak lembab.
 Rumah tampak bersih dan
nyaman
 Keluarga selalu melakukan
reksreasi
5. Kemampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
 Selalu pergi ke Rumah sakit
atau Puskesmas jika ada yang
sakit.
 Bila ada anggota keluarga
yang sakit, langsung segera
diberi obat dari apotik atau
dari puskesmas dan RS.

Masalah keperawatan
Defisit pengetahuan berhubungan dengan Keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan, Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
Melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, Menciptakan
lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, Mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat yang ditandai
dengan Keluarga mengatakan bahwa ada anggota keluarga yang pernah
mengalami distosia kurang lebih sudah 3 tahun, Anggota keluarga tidak tahu
penyebab distosia, Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang dialami
keluarga yaitu distosia yang dialami istri, tidak tahu akibat dari distosia dan
apa yang menyebabkan distosia, Keluarga tidak dapat menyebutkan penyebab
distosia dan penyebab.
Dampak Asuhan Keperawatan Keluarga Berdasarkan Tingkat Kemandirian
Keluarga pada Keluarga Tn. M terutama Ny.E di RW 01 Kelurahan Sukorejo.
No Kriteria Penilaian
1 Menerima petugas (Perkesmas) Ö
2 Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana Keperawatan Ö
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara Ö
benar
4 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran Ö
5 Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran Ö
6 Melakukan tindakan pencegahan secara aktif Ö
7 Melakukan tindakan peningkatan kesehatan (promotif) secara aktif Ö
Tingkat Kemandirian Keluarga 4

Anda mungkin juga menyukai