Anda di halaman 1dari 26

1

KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA PASANGAN BARU


KEPERAWATAN KOMUNITAS I

oleh
Kelompok 1
Auliya Hidayati NIM 132310101001
Ahmad Nasrullah NIM 132310101010
Insiyah Noryza Ayu NIM 132310101037
Siti Aisyah Dwi A. NIM 132310101050

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2014

TUGAS KESEHATAN KELUARGA


2

1. Pengertian Pasangan Baru (Keluarga Baru)


Pasangan baru adalah keluarga baru dimulai pada saat masing-masing
individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang
sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing. (Setiadi, 2008)
Pasangan baru adalah keluarga baru dimulai saat masing-masing individu
laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga
bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih
tinggal dengan orang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru
membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup
bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya
makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya. (Leny. R, 2010).
Keluarga yang berada dalam perkembangan keluarga dengan pasangan baru
memiliki hak-haknya tersendiri sebagai pasangan baru, yaitu :
1. Membuat keputusan personal tentang kapan akan memilik anak
2. Penggunaan kontrasepsi efektif
3. Konseling perkawinan

2. Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan.
Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
Peran berubah.
Fungsi baru diterima.
Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang
mendasar.
Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
3

Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua


pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.

b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina


hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.

c. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.


Memiliki atau tidak memiliki anak
Merencanakan untuk memiliki anak
Penyesuan menjadi orang tua

3. Tugas Kesehatan Keluarga


Seperti individu, keluargapun mempunyai cara-cara tertentu untuk mengatasi
masalah kesehatan. Kegagalan dalam mengatasinya akan mengakibatkan
penyakit atau sakit terus menerus dan keberhasilan keluarga untuk berfungsi
sebagai satu kesatuan akan berkurang. Dalam perawatan kesehatan keluarga,
kata-kata mengatasi dengan baik, diartikan sebagai kesanggupan keluarga
untuk melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatannya sendiri.
Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga yang berfungsi sehat juga harus
mampu melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu antara lain :
1. Mengenal masalah kesehatan
1) Adaptasi dengan lingkungan baru
2) Menjalin komunikasi dengan pasangan
3) Penataan rumah yang baik
4) Penyesuaian seksual dan peran pernikahan
5) Penggunaan alat kontrasepsi
6) Program keluarga berencana
7) Penyuluhan konseling prenatal
4

8) Komunikasi dan informasi, kurangnya informasi dapat


mengakibatkan masalah seksual, emosional, ketakutan, rasa
bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit kelamin
(sebelum dan sesudah pernikahan).

2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat


a) Memutuskan untuk belajar hidup bersama dan menyediakan
kebutuhan dasar dari masing-masing pribadi.
b) Dapat bersama-sama menyesuaikan kebutuhan dan minat
pasangannya.
c) Mengembangkan jadwal rutinitas makan, tidur, bangun di pagi hari,
membersihan rumah, dll.
d) Menetapkan waktu kehamilan untuk memperoleh keturunan
e) Menetapkan jumlah anak yang diinginkan.

3. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.


Selalu memperhatikan kesehatan pasangan dan pribadi
Mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebaran, komplikasi,
prognosis, dan cara perawatan)
Mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.
Mengetahui cara-cara pengobatan tradisional yang biasa dilakukan
di rumah ketika anggota keluarga pasangan baru sakit.
Peduli dan merawat salah satu pasangan yang sakit

4. Mempertahankan suasana lingkungan rumah yang sehat.


Dapat merawat kebersihan lingkungan rumah.
Mengetahui cara-cara perawatan rumah
Membuat jadwal membersihkan rumah
5

Memiliki lingkungan rumah yang ideal


Memelihara Hyeginitas (kebersihan diri)
Memodifikasi rumah agar terlihat nyaman untuk tempat tinggal

5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.


Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas layanan kesehatan
Setiap ada anggota keluarga sakit, dapat mengunjungi dan
mengkonsultasikan masalah kesehatannya
Menumbuhkan rasa percaya keluarga pasangan baru kepada petugas
kesehatan
Keluarga pasangan baru menggali informasi sebanyak-banyaknya di
layanan kesehatan setempat mengenai masalah kesehatan yang
muncul.

ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN KELUARGA
Data Umum
Nama kepala keluarga : Tn.A
Usia : 26 tahun
Alamat : Jl. Mastrip Perum. Gumuk Kerang A6, Jember
Pekerjaan kepala keluarga : Pertambangan
Pendidikan kepala keluarga : SMA
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Komposisi keluarga
No. Nama JK Hub dgn Usia Pendidikan Agama Pekerjaan
6

KK
1. Ny.B P Isteri 20 SMA Islam IRT

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: saat ini keluarga


Ny.B dan Tn.A sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan sudah
rencana untuk segera memiliki anak dan jumlah anak yang diinginkan belum
pernah dibicarakan dengan suaminya karena suaminya sering tidak ada
ditempat atau dirumah. Menurut Ny.B saat ini dia dengan suaminya berusaha
membina hubungan intim yang memuaskan dan secepatnya mempunyai
anak, serta membina hubungan baik dengan keluarga lain, teman dan
masyarakat disekitarnya. Menurut Ny.B pula dia ingin berbulan madu ke bali
dan merencanakan untuk mengumpulkan uang membangun rumah, karena
saat ini mereka masih tinggal dirumah kontrakan.

1.1 Penjajakan Tahap I


1.1.1 Data Lingkungan
1) Riwayat kesehatan keluarga inti
Menurut Ny.B pernah mengalami penyakit types akibat kecapean dan
jarang makan. Namun sekarang sudah tidak pernah lagi terjadi
penyakitnya sudah sembuh.
Menurut Tn.A selama ini dirinya jarang sakit hanya saja faktor
kelelahan karena pekerjaannya.

2) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mangalami sakit berat
yang memungkinkan mereka perlu perawatan di Rumah Sakit ataupun
perawatan dirumah yang lama, dan dari riwayat keluarga Tn.A tidak ada
yang memiliki penyakit kronis ataupun keturunan.
7

3) Keadaan lingkungan dalam rumah :


Tempat tinggal Ny.B dan Tn.A masih merupakan rumah kontrakan.
Tempat tinggalnya permanen dengan status kepemilikan orang lain. Luas
rumah 3 x 8 m. Lantai tempat tingganya menggunakan tehel, rumah
memiliki ventilasi yang cukup dan ruangannya cukup terang dengan
jendela 3 buah, namun menurut NyB, karena mereka sering keluar, karena
Ny.B pergi kuliah sementara suami jarang dirumah karena kerja
dipertambangan jadi jendela rumah jarang dibuka.
Penerangan dimalam hari menggunakan listrik dan juga kadang
digunakan pada siang hari karena ruangan tampak gelap. Sebab jendela
jarang dibuka akibat lingkungan rumah yang sempit. Secara umum
kurang baik rumah baik, dan penataan perabot tidak terlalu teratur karena
tidak ada ruang untuk dapur.

4) Keadaan lingkungan diluar rumah


a. Rumah memiliki pekarangan yang sempit tidak ada pepohonan
karena diapit oleh beberapa rumah. Kebersihan pekarangan baik
secara umum. Keluarga memanfaatkan sumur bor yang sudah
disediakan oleh kontrakan tersebut untuk kebutuhan pembersihan diri
dan sebagainya. Kebersihan kamar mandi dan jamban yang cukup.
Dalam pengelolahan sampah rumah tangga keluarga memiliki tempat
sampah untuk penampung sampah dan jika sudah penuh kadang di
bakar dan yang basah dibuang pada TPA. Dan secara umum
kebersihan rumah cukup.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas: Diwilayah Tn.A dan Ny.B
jarak antara satu rumah dengan yang lainnya cukup dekat. Dan untuk
kegiatan seperti arisan atau kegiatan lainnya Ny. B mengatakan
belum ada karena masih pasangan yang baru menikah.
8

c. Mobilitas Geografis keluarga : menurut Ny.B selama ini keluarganya


sejak menikah bulan lalu sekitar 30 oktober yang lalu meraka sering
ketempat ibunya dikampung karena jaraknya dekat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: menurut
Ny.B dan Tn.A, kedua keluarga tidak terdapat perkumpulan ataupun
perkumpulan khusus, Cuma saat kemarin acara pernikahannya,
semua keluarga berkumpul.
e. Sistem pendukung keluarga: saat ini dalam keluarga tidak terdapat
keluarga yang sakit, dan hubungan satu keluarga dengan yang lainnya
cukup baik.

1.1.2 Struktur Keluarga


1) Pola komunikasi keluarga : menurut Ny.B dan Tn.A dalam keluarganya
biasanya berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan indonesia.
2) Struktur kekuatan keluarga: sampai saat ini dalam keluarganya suaminya
yang berperan sebagai kepala rumah tangga.
3) Struktur peran (formal dan informal): dalam keluarga Ny.B, Tn.A sebagai
kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan Ny.B
hanya menjalankan perannya sebagai istri yang harus menyiapkan
keperluan suaminya dirumah. Dan menurutnya dia sering masak jarang
makan diluar.
4) Nilai dan norma keluarga : sebagai bagian dari masyarkat Jawa dan
beragama Islam memiliki nilai-nilai dan dan norma yang dianut seperti
sopan santun terhadap orang tua dan suaminya. Namun selama ini meraka
jarang makan bersama karena suaminya dalam seminggu Cuma 3 kali
meraka bertemu.
9

1.1.3 Fungsi Keluarga


1) Fungsi biologis keluarga
Kebersihan perorangan : keluarga memiliki kebiasaan mandi dua
kali sehari, gosok gigi sehabis makan. Keluarga tidak memiliki
kebiasaan memanjangkan kuku dan kuku dalam keadaan pendek
dan bersih.
Pola makan: menurut Ny.B dalam keluarganya biasanya makan 3
kali sehari dengan makanan yang kadang-kadang beragam dan
berganti-ganti. Yaitu ada nasi, lauk seperti tempe, ikan, telur dan
sayur.
Pola istrahat : Menurut Ny.B waktu istrahat kadang kadang 10 jam
tapi kadang-kadang tidak menentu karena suaminya kadang ke
tambang lagi.

2) Fungsi psikologis keluarga


Keadaan emosi: menurut Ny.B selama menjadi pasangan baru
nikah pernah ada masalah dan waktu meraka pacaran juga kadang
ada keributan yang diakibatkan mantan dari suaminya sering
menghubungi suaminya.
Pengambilan keputusan: sampai sejauh ini masih selalu
dirembuhkan bersama
Mencari pelayanan kesehatan: Menurut Ny.B saat ini dia sering ke
puskesmas untuk mengecek apakah sudah terjadi kehamilan.

3) Fungsi sosial keluarganya


10

Hubungan antar keluarga: hubungan antara dirinya dengan


suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungan dengan keluarga
besarnya pun baik.
Hubungan dengan orang lain: hubungan keluarga dengan orang
lain baik terutama teman-teman dan tetangga sekitarnya.
Kegiatan organisasi sosial: belum ada kegiatan organisasi sosial
kemasyarkatan yang diikuti.

4) Fungsi spiritual
Menurutnya Ny. B selama pernikahannya ini dia dan suaminya selalu
ibadah ke gereja setiap minggunya.

5) Fungsi kultural:
Menurutnya keluarganya masih malu dalam membicarakan masalah
seksual. Terutama membicarakan atapun mendiskusikan aktivitas seksual
yang selama meraka lakukan.

6) Fungsi reproduksi
Saat ini tidak menggunakan alat kontrasepsi, dan bahkan sudah
persiapan untuk mempunyai anak. Menurut Ny.B kadang kadang dia
merasa kesepian karena selalu ditinggal oleh suaminya dan itu yang
membatasi meraka untuk melakukan hubungan seksual.

7) Fungsi ekonomi
Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung adalah Tn.A
sebagai kepala rumah tangga. Penghasilan keluarga setiap bulan Rp
11

20.000.000 dan pengeluaran perbulannya sekitar Rp. 3.000.000 dan


Ny.B sudah mempunyai tabungan di Bank Rp. 30.000.000

8) Fungsi perawatan keluarganya:


a. Menurut keluarganya, masalah kesehatan yang dihadapai saat ini
adalah menurut Ny.B sebenarnya dalam keluarganya belum
mengetahui tentang bagaimana mempersiapkan kehamilan dan
membina keintiman dengan suami.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan
yang sedang dialami: sejauh ini dirinya hanya bertanya pada teman-
temannya.
c. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan: menurut keluarga makan teratur dan istrahat yang
cukup.
1.1.4 Stress dan Koping Keluarga
Stresor jangka pendek dan jangka panjang: Menurut Ny.B dirinya
tidak tahu dari pihak suaminya sedang mengalami pikiran atau tidak,
tetapi dari dirinya yang menjadi stresor adalah adaptasi dengan rumah
tangganya yang masih baru dimana dia sudah sering ditinggal sendiri
dirumah awal pernikahannya. Karena pekerjaan suaminya.
Kemampuan keluarganya berespon terhadap situasi/ stresor: baik
dan Ny.B sekarang lagi berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang
baik dengan belajar memasak, mengurusi suaminya dan lebih bersabar
menahan rindu karena suaminya mencari nafkah.
Strategi koping yang digunakan: untuk menghadapi stressor Ny.B
banyak belajar dari orangtuanya dan teman-temannya yang sudah
menikah tentang cara mengurusi rumah tangga.

1.2 Penjajakan Tahap II


12

Keluarga belum memiliki anak dan sudah rencana untuk segera memiliki
anak dan jumlah anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan
suaminya karena suaminya sering tidak ada ditempat atau dirumah. Menurut
Ny. B, mereka juga akan merencanakan untuk mengumpulkan uang
membangun rumah, karena saat ini mereka masih tinggal dirumah kontrakan.

2. Rumusan Diagnosa KEperawatan


Analisa dan Sintesa Data
Kemungkinan
No Data Masalah/ diagnosa
penyebab (Etiologi)
1. Data subjektif : Kemungkinan Kurang pengetahuan
1. Klien mengatakan belum keluarga tidak tentang tugas
tahu tentang apa itu mengenal masalah perkembangan
kesehatan reproduksi tugas perkembangan keluarga baru
2. Klien mengatakan ingin keluarga baru menikah
sekali sesegera mungkin menikah. berhubungan dengan
mempunyai anak dan ketidakmampuan
belum ada rencana berapa keluarga mengenal
jumlah anak yang akan masalah tugas
direncanakan karena perkembangan
suaminya jarang dirumah. keluarga baru
3. Klien mengatakan menikah.
sebenarnya dalam
keluarganya belum
mengetahui tentang
bagaimana mempersiapkan
kehamilan dan membina
keintiman dengan suami.
Data objektif :
1. Usia Pernikahan Belum
Cukup 1 Bulan Karena
Nikah 30 Puluh Oktober
Kemarin.
2. Usia klien 20 tahun dan
suami klien 26 tahun
13

2. Data subjektif : Ketidakmampuan Kerusakan


1. menurut Klien, karena keluarga melakukan pemeliharaan rumah
mereka sering keluar, klien perawatan rumah berhubungan dengan
pergi kuliah sementara yang sehat ketidakmampuan
suami jarang dirumah keluarga melakukan
karena kerja perawaatan rumah
dipertambangan jadi yang sehat.
jendela rumah jarang
dibuka.
Data objektif :
1. Ruangan dalam rumah
siang hari nampak gelap
dan mengunakan sinar
lampu
2. penataan perabot nampak
tidak terlalu teratur karena
tidak ada ruang untuk
dapur.
3. Rumah memiliki
pekarangan yang sempit
tidak ada pepohonan
karena diapit oleh beberapa
rumah.
3. Data subjektif : Kemungkinan Resiko terjadinya
1. Klien mengatakan ia sering keluarga tidak konflik berhubungan
sedikit bertengkar dengan mengetahui dengan ketidaktahuan
suaminya karena masalah bagaimana membina keluarga mengenal
mantan dari suaminya komunikasi pada masalah komunikasi
masih saja keluarga baru nikah pada keluarga baru
menghubunginya. nikah.
2. Klien mengatakan selalu
merasa kesepian karena
ditinggal kerja oleh
suaminya
Data objektif:
1. Klien sekarang belajar
menjadi ibu rumah tangga
14

yang baik dengan belajar


memasak, mengurusi
suaminya dan lebih
bersabar menahan rindu
karena suaminya mencari
nafkah.

2. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga


No. Diagnosa keperawatan (P,E,S)
1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah.
2. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah komunikasi pada keluarga baru nikah.
3. Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga melakukan perawaatan rumah yang sehat.

3. Skoring Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga Baru Menikah


Diagnosa 1 : Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru
menikah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
tugas perkembangan keluarga baru menikah.

Kriteria Skala Bobot Scoring


Sifat masalah:
3 1 3/3x1 = 1
tidak/ kurang sehat
Kemungkinan
masalah dapat diubah: 2 2 2/2x 2= 2
mudah
Potensial masalah untuk
2 1 2/3x 1 = 2/3
dicegah: cukup
Menonjolnya masalah:
2 1 2/2x 1= 1
harus segera ditangani
15

Total
4 2/3

Diagnosa 2 : Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga melakukan perawaatan rumah yang sehat.

Kriteria Skala Bobot Scoring


a. Sifat masalah: 3/3x1 = 1
3 1
tidak/ kurang sehat
b. Kemungkinan 1/2x 2= 1
masalah dapat diubah: 1 2
sebagian
Potensial masalah untuk 2/3x 1 = 2/3
2 1
dicegah: cukup
Menonjolnya masalah: 2/2x 1= 1
2 1
harus segera ditangani
Total
3 2/3

Diagnosa 3 : Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga


mengenal masalah komunikasi pada keluarga baru nikah.

Kriteria Skala Bobot Scoring


3/3x1 = 1
Sifat masalah:
3 1
tidak/ kurang sehat
Kemungkinan 2/2x 2= 2
masalah dapat diubah: 2 2
mudah
Potensial masalah untuk 3/3x 1 = 1
3 1
dicegah: tinggi
Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x 1= 1
16

harus segera ditangani


Total
4

4. Penetapan Prioritas Diagnosa Keperawatan


Prioritas Diagnosa keperawatan Score
1. 1 Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan
keluarga baru menikah berhubungan dengan
4 2/3
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah.
2. 3 Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan perawaatan rumah 3 2/3
yang sehat.
3. 2 Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal masalah komunikasi 4
pada keluarga baru nikah.
17

3. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Pasangan Baru


1. Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah.
Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan
Tupen : Verbal 1. Keluarga dapat menyebutkan 1. Kontrak dengan keluarga
1. Keluarga pengetahuan tugas perkembangan keluarga Kaji tingkat pengetahuan keluarga
memahami baru menikah dengan bahasanya tentang tugas perkembangan
tentang tugas sendiri. Tugas perkembangan keluarga baru menikah
perkembangan keluarga baru menikah adalah: Beri reinforcement positif atas
keluarga baru Membina hubungan intim pengetahuan klien
nikah yang memuaskan dengan Jelaskan tentang tugas
pasangan perkembangan keluarga baru
Tupan : Membina hubungan dengan menikah
Setelah dilakukan keluarga lain, teman, Jelaskan tentang kesehatan
asuhan beberapa hari sekelompok sosial reproduksi
keluarga dapat: Mendiskusikan rencana Jelaskan tentang sex yang sehat
1. Mengenal memiliki anak dan membina hubungan intim
masalah
dengan pasangan.
perkembangan 2. Keluarga mampu menjelaskan Minta keluarga mengulang
keluarga baru cara menjaga kesehatan kembali materi yang telah
18

menikah reproduksi wanita dengan cara : dijelaskan


2. Membuat Menjaga kebersihan. Berikan pujian terhadap
keputusan dalam Usahakan agar vagina kering kemampuan keluarga memahami
perencanaan dan tidak lembab, karena materi yang diberikan
dengan keluarga keadaan basah mudah
kapan dan jumlah terjangkit infeksi dari luar. 2.Diskusikan dengan keluarga
anak yang Cara menyeka yang benar perencanaan keluarganya.
diinginkan adalah dari arah depan Bantu keluarga membuat
kebelakang agar bibit keputusan kapan dan berapa
penyakit yang kemungkinan jumlah anak yang diinginkan
Berikan reinforcement positif jika
besar bersarang di anus tidak
terbawa ke vagina keluarga mampu membuat
Memakai pakaian dalam dari keputusan yang baik sesuai
bahan katun agar keringat dengan sumber daya yang
lebih mudah terserap... dimiliki.
Pada saat haid, mandi dan
buang air kecil harus
mengganti pembalut secara
teratur 2 3 kali. Mengganti
pakaian dalam sehari dua kali
19

saat mandi.
Jika vagina terdapat luka,
bilas dengan air aquades
karena lebih steril dan tidak
mencemari luka radang.
Menghindari penggunaan
pakaian dalam yang ketat.
Keluarga mampu
menjelaskan sex dan
kesehatan, membina
hubungan intim dengan
pasangan dengan cara:
a) Seks menyembuhkan
sakit kepala
b) Melancarkan peredaran
darah
c) Menjaga kebugaran
d) Obat awet muda
e) Peningkatan Estrogen
dan Testosterone
20

2. Diagnosa keperawatan : Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan
perawaatan rumah yang sehat.
Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan
Tupen : Verbal Keluarga dapat menjelaskan Jelaskan tentang rumah sehat
1. Pemeliharaan pengetahuan rumah sehat Jelaskan tentang efek rumah tidak

rumah Menjelaskan efek perawatan sehat terhadap kesehatan keluarga.


Jelaskan penyakit- penyakit akibat
menunjang rumah yang kurang baik terhadap
kesehatan keluarga lingkungan rumah yang kurang
kesehatan
Menjelaskan penyakit-penyakit sehat.
keluarga
yang dapat muncul akibat Motivasi keluarga untuk membuat

lingkungan rumah yang tidak keputusan perawatan rumah yang


Tupan :
mendukung kesehatan lebih baik
Setelah dilakukan Identifikasi sumber daya keluarga
asuhan beberapa hari untuk meningkatkan perawatan
keluarga dapat: rumah.
1. mengenal
masalah
perawatan rumah
yang menunjang
kesehatan
21

2. memutuskan
untuk
memelihara
rumah dengan
lebih baik.

3. Diagnosa keperawatan : Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah
komunikasi pada keluarga baru nikah.
Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan
Tupen : Verbal Keluarga dapat memahami Jelaskan komunikasi yang baik
1. Keluarga pengetahuan pentingnya berkomunisi yang baik antara suami kepada istrinya dan
memahami pada pasangan baru nikah sebaliknya
tentang perlunya Membina rasa saling percaya Jelaskan pentingnya komunikasi

komunikasi yang dan lebih saling menyayangi dalam keluarga baru nikah dan
baik pada antar suami dan istri kepercayaan sehingga tidak terjadi
keluarga baru pertengkaran
Menjaga keutuhan rumah
Jelaskan keutuhan keluarga itu
nikah. tangga dengan tidak
penting untuk tugas perkembangan
22

mementingkan keegoisan kelurga nantinya.


Tupan : masing-masih.
Setelah dilakukan
asuhan beberapa hari
keluarga dapat:
1. Mengenal
masalah
komunikasi
dalam keluarga
2. Membuat
keduanya saling
memahani dan
mengerti serta
lebih bersabar
dengan keadaan
yang kadang
tidak memihak.
23

Soal dan kunci Jawaban

1. Apa tugas perkembangan keluarga baru menikah ?


a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mengatur rumah tangga.
c. Menata kembali peran orang tua dalam rumah tangga
d. Membina hubungan intim yang memuaskan
e. Belajar hidup bersama pasangan

2. Seorang pasangan muda, baru menikah 2 hari yang lalu, pada saat itu
pasangan tersebut baru mendiskusikan rencana memiliki anak dan
merencanakan program KB, untuk mengurangi adanya penyakit kelamin
pasangan tersebut tiap bulannya berencana untuk mengkonsultasikan keadaan
kesehatan reproduksinya kepada pihak kesehatan / pihak medis. dari kasus di
atas termasuk pada tugas perkembangan keluarga tahap?
a. Tahap II
b. Tahap V
c. Tahap I
d. Tahap VI
e. Tahap IV

3. Tidak dapat di pungkiri bahwa asuhan keperawatan yang di berikan oleh


perawat keluarga sampai saat ini masih banyak yang memberikan curing
daripada caring . Hal ini masih tercermin dengan masih maraknya para
perawat membuka pengobatan medis kepada masyarakat. Bagaimana
seharusnya praktik perawatan keluarga yang sebenarnya sesuai teori-teori
keperawatan yang di pelajari ?
a. Perawat dapat mengobati keluarga yang sakit
b. Perawat bisa memberikan infuse jika ada keluarga yang kekurangan cairan /
syok
c. Perawat dapat melakukan pertolongan persalinan dalam keluarga
d. Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang utuh kepada
keluarga
e. Perawat tidak dapat melakukan apa-apa hanya menunggu instruksi dokter
24

4. Seorang pasangan muda, baru menikah 4 hari yang lalu, lingkungan rumah
Ny. A tidak terlihat terawatt dengan baik. Menurut Ny. A karena mereka sering
keluar, dia pergi kuliah sementara suami jarang dirumah karena kerja
dipertambangan jadi jendela rumah jarang dibuka. Ruangan dalam rumah
siang hari nampak gelap dan mengunakan sinar lampu penataan perabot
nampak tidak terlalu teratur karena tidak ada ruang untuk dapur. Apakah
intervensi yang tepat dalam kasus di atas?
a. Jelaskan komunikasi yang baik antara suami kepada istrinya dan
sebaliknya
b. Motivasi keluarga untuk membuat keputusan perawatan rumah
yang lebih baik
c. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga dalam merawat rumah
d. Bantu keluarga membuat keputusan kapan dan berapa jumlah anak yang
diinginkan
e. Jelaskan keutuhan keluarga itu penting untuk tugas perkembangan
kelurga nantinya

5. Komunikasi dalam keluarga pasangan baru sangat mempengaruhi hubungan


dan keharmonisan antara anggota keluarga. Komunikasi yang baik dapat
membantu untuk menciptakan dan mempertahankan adaptasi yang keluarga
yang positif pada lingkungan keluarga. Apa yang menjadi fokus teori
keperawatan berdasarkan teori King tersebut?
a. Sistem komunikasi suami, istri dan anak
b. Sistem personal, interpersonal, dan sosial
c. Sistem interaksi individu dan kelompok
d. Sistem interaksi individu, keluarga dan masyarakat
e. Sistem adaptasi dan komunikasi
25

DAFTAR PUSTAKA

L, Jhonson dan Leny. R. (2010). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika


Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha ilmu
Makhfudi, Efend Ferry. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas, Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Friedman. (2002). Keperawatan Keluarga, Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta : EGC
26

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20042/4/Chapter%20II.pdf (diakses
pada tanggal 3 November 2014 pukul 14.35 WIB)

Anda mungkin juga menyukai