Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KELOMPOK

CASE STUDY 1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Keperawatan Keluarga


Yang Diampu Oleh
Bapak Koernia Nanda Pratama, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4
Hendra Ari Wibawa NIM. I1F017001
Muhammad Nur Akmal Hidayat NIM. I1F017002
Danang Setiyono NIM. I1F017003
Nok Imroatul Azizah NIM. I1F017004
Ika Wahyuni NIM. I1F017005
Muslihudin NIM. I1F017006
Heri Firmansah NIM. I1F017007
Mohamad Romli NIM. I1F017008

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Friedman (2002), keluarga adalah dua atau lebih individu yang
tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dana
melakukan pendekatan emosional, serta mengindentifikasi diri mereka sebagai
bagian dari keluarga. Sedangkan menurut Murray & Zentner (1997) dikutip dari
Achjar (2010), keluarga adalah suatu sistem sosial yang berisi dua atau lebih orang
yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi,
tinggal bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan bersama,
mempunyai generasi penerus, saling pengertian dan saling menyayangi
Menurut Friedman (2002), tahap perkembangan keluarga ada delapan,
meliputi : pasangan baru (keluarga baru), keluarga kelahiran anak pertama,
keluarga dengan anak pra-sekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga
dengan anak remaja, keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), keluarga usia
pertengahan dan keluarga usia lanjut. Masalah–masalah kesehatan keluarga dapat
ditemukan disetiap tahap perkembangan keluarga.
Adapun tugas kesehatan keluarga menurut Friedman (2002) meliputi :
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan yang tepat, memberi
perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, mempertahankan atau
menciptakan suasana lingkungan rumah yang sehat dan mempertahankan
hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat. Dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada keluarga kita sebagai perawat dituntut untuk dapat mengkaji
dengan benar tugas kesehatan keluarga yang bisa maupun tidak bisa dilakukan
oleh keluarga secara mandiri.
Masalah kesehatan dapat terjadi pada anggota keluarga disetiap tahap
perkembangan keluarga. Keluarga juga dipandang sebagai suatu sistem, artinya
jika salah satu anggota keluarga mengalami masalah kesehatan tertentu maka akan
sangat mempengaruhi anggota keluarga yang lain.
Beberapa masalah kesehatan keluarga yang sering terjadi pada keluarga
dengan anak pra-sekolah yaitu kesiapan meningkatkan proses
kehamilan/melahirkan anak selanjutnya, kesiapan meningkatkan menjadi orang
tua dan hambatan pemeliharaan rumah. Hal ini juga berkaitan dengan keadaan
sosial, ekonomi, budaya dan tingkat pendidikan keluarga. Sehingga melalui studi
kasus ini kita mempunyai gambaran bagaimana asuhan keperawatan keluarga
yang harus diberikAnak
.
B. Tujuan

Dari studi kasus ini kami sebagai mahasiswa diharapkan mampu :


1. Merumuskan masalah dan diagnosis keperawatan keluarga yang
teridentifikasi dari kasus tersebut.
2. Melakukan skoring untuk menentukan diagnosa keperawatan keluarga yang
paling prioritas dan memerlukan penanganan segera sesuai dengan kasus yang
teridentifikasi.
3. Menyusun rencana keperawatan keluarga pada satu diagnosa prioritas.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Soal Studi Kasus


Bapak J (33 tahun) tinggal disebuah dusun di Desa Gemahripah bersama
dengan isteri dan satu orang anaknya. Keluarga Bapak J merupakan keluarga yang
harmonis dan selalu terbuka satu sama lain. Penghasilan Bapak J sebagai
karyawan disebuah rumah makan rata-rata Rp. 1.500.000,- per bulannya.
Saat ini, isteri Bapak J, Ibu K (31 tahun) tengah hamil usia 16 minggu. Ibu
K sudah memeriksakan kehamilannya sebanyak tiga kali pada bidan di desanya.
Keluhan yang dirasakan Ibu K saat ini adalah mual dan muntah tapi tidak sering.
Ibu K mengatakan selama ini belum pernah mengikuti kelas ibu hamil dan
menyatakan ingin mengikuti kelas ibu hamil yang diselenggarakan didesanya.
Keluarga Bapak J mengatakan sudah mengetahui tanda-tanda persalinan
tetapi baru sedikit mengetahui apa saja yang termasuk tanda bahaya kehamilan
dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mencegahnya. Keluarga juga
menyatakan ingin mengetahui tentang perawatan bayi baru lahir agar anak mereka
kelak dapat tumbuh dengan sehat.
Anak pertama mereka Anak B (5 tahun) saat ini telah bersekolah di Taman
Kanak-Kanak di desanya. Keluarga mengatakan mereka mengasuh anak dengan
penuh kasih sayang. Informasi tentang pengasuhan anak terkadang mereka
dapatkan melalui televise dan dari guru sekolah anak mereka. Namun mereka
belum mengetahui secara mendalam tentang pola-pola pengasuhan anak yang
dapat menghindarkan anak-anak mereka kelak dari pergaulan yang negatif.
Mereka menyatakan keinginan untuk mengetahui informasi tersebut dari perawat.
Saat perawat melakukan pengkajian terhadap kondisi lingkungan rumah
keluarga Bapak J, perawat mendapatkan kondisi rumah yang secara umum kurang
tertata dan tampak sampah yang berserakan dilantai dan dihalaman rumah.
Keluarga mengatakan bahwa sampah rumah tangga biasanya dibuang di kebun
belakang rumah dan sebagian ada yang dibakar. Mereka memiliki binatang
peliharaan (ayam). Jarak rumah dengan kandang ayam ± 5 meter, keluarga
mengatakan kandang ayam dibersihkan setiap dua minggu sekali.

B. Pengkajian
1. Data Umum
Nama kepala keluarga : Bapak J
Usia kepala keluarga : 33 Tahun
Alamat : Desa Gemahripah
Komposisi keluarga : Genogram 3 generasi

Ny. K
(31 thn)

Tn. J
(33 thn)

Anak B (5 thn)

Keterangan :
: Laki-laki : Pernikahan : Satu rumah
: Perempuan : Keturunan

Tipe keluarga : Keluarga inti


Suku : Jawa
Agama : Islam
Status sosial ekonomi keluarga : Menengah kebawah dengan penghasilan
Bapak J sebesar Rp. 1.500.000 per bulan
Aktivitas rekreasi keluarga : Tidak ada data
Kriteria kemandirian keluarga : Tipe Keluarga Mandiri II
Individu yang sakit : Ny K, tengah hamil dan mengatakan
mual disertai muntah tapi tidak sering.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga dengan anak usia
prasekolah

b) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


 Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya : terpenuhi.
 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga: terpenuhi.
 Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda : belum terpenuhi namun keluarga siap memenuhi tugas
ini.
 Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan
dan perkembangan kepribadian anggota keluarga : tidak ada data.
 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada) :
terpenuhi
Riwayat keluarga inti : tidak ada data.
c) Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri) : tidak ada data
3. Lingkungan
a) Karakteristik rumah :
 Rumah kurang tertata, tampak sampah berserakan di lantai dan
halaman rumah.
 Jarak kandang ayam ke rumah ± 5 meter.
 Keluarga mengatakan kandang ayam dibersihkan setiap 2 minggu
sekali.
 Keluarga mengatakan membuang sampah dibelakang rumah dan
sebagian dibakar.
b) Karakteristik tetangga dan komunitas : tidak ada data.
c) Mobilitas geofrafis keluarga : tidak ada data.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : tidak ada data.
e) Sistem pendukung keluarga : : tidak ada data.
4. Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi keluarga : saling terbuka.
b) Struktur kekuatan keluarga : keluarga yang harmonis.
c) Struktur peran (formal dan informal) :
 Peran formal : semua anggota keluarga tinggal satu rumah
sesuai dengan peran masing-masing dalam keluarga.
 Bapak J : suami dan kepala keluarga
 Ibu K : istri dan ibu rumah tangga
 Anak B : anak
d) Nilai atau norma keluarga : tidak ada data.
5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif :
 Saling terbuka, hubungan keluarga sangat erat dan harmonis.
 Mengasuh anak secara bersama-sama dengan penuh kasih sayang.
 Saling menghargai antar anggota keluarga.
b) Fungsi sosialisasi :
 Bapak J masih sering bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
rumah dan tempatnya bekerja.
 Ibu K masih suka bergaul dilingkungan tempat tinggalnya.
 Anak B sekarang sekolah di TK didesanya.
c) Fungsi ekonomi :
Bapak J bertugas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dalam
keluarganya.
d) Fungsi reproduksi :
Bapak J dan Ibu K terikat dalam perkawinan yang sah, sudah dikaruniai
seorang putra. Karena Ibu K tengah hamil, sebentar lagi akan hadir
anggota keluarga baru di keluarga Bapak J.
e) Fungsi perawatan keluarga
 Usia kehamilan Ibu K 16 minggu (G2P1A0)
 Ibu K sudah 3 kali memeriksakan kehamilannya di bidan terdekat.
 Ibu K belum pernah mengikuti kelas ibu hamil dan ingin mengikuti
kelas tersebut yang diselenggarakan di desanya.
 Bapak J mengerti tanda-tanda persalinan tapi sedikit mengetahui
tanda bahaya kehamilan dan hal-hal yang dapat mencegahnya.
 Keluarga ingin mengetahui tentang perawatan bayi baru lahir.
 Keluarga belum mengetahui secara mendalam pola-pola
pengasuhan anak dan ingin mengetahuinya dari perawat.
 Keluarga mendapatkan banyak informasi tentang pengasuhan anak
dari televisi dan guru sekolah anak.

C. Analisa Data

No. Data Masalah


1. DS : Kesiapan meningkatkan
 Ibu K mengatakan mual dan muntah proses kehamilan /
tapi tidak sering. melahirkan
 Ibu K belum pernah mengikuti kelas
ibu hamil dan ingin mengikuti kelas
tersebut yang diselenggarakan di
desanya.
 Bapak J mengerti tanda-tanda
persalinan tapi sedikit mengetahui
tanda bahaya kehamilan dan hal-hal
yang dapat mencegahnya.
 Keluarga ingin mengetahui tentang
perawatan bayi baru lahir
 Keluarga belum mengetahui secara
mendalam pola-pola pengasuhan anak
dan ingin mengetahuinya dari
perawat.

DO :
 Usia kehamilan Ibu K 16 minggu
G2P1A0
 Ny K sudah 3x memeriksakan
kehamilannya di bidan terdekat.
 TB : 155 cm, BB : 50 kg dan IMT :
20,8
 Tanda-tanda vital : TD : 120/70
mmHg, Nadi : 80 x/m, R : 24 x/m,
Suhu : 36,6oC
 TFU : 12 cm
2. DS : Kesiapan meningkatkan
 Keluarga belum mengetahui secara jadi orang tua
mendalam pola-pola pengasuhan anak
dan ingin mengetahuinya dari
perawat.
 Keluarga mendapatkan banyak
informasi tentang pengasuhan anak
dari televisi dan guru sekolah anak

DO :
 Anak B berusia 5 tahun dan
bersekolah di TK.

3. DS : Hambatan pemeliharaan
 Keluarga mengatakan kandang ayam rumah
dibersihkan tiap 2 minggu sekali.
 Keluarga mengatakan membuang
sampah dibelakang rumah dan
sebagian dibakar.
DO :
 Lingkungan rumah kurang tertata,
sampah berserakan didalam rumah
dan dihalaman
 Jarak kandang ayam ke rumah ± 5
meter.
 Pendapatan keluarga Rp. 1.500.00,-
per bulan

D. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul adalah sebagai berikut :
1. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan/melahirkan
2. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
3. Hambatan pemeliharaan rumah
E. Skoring
1. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan/melahirkan

Angka
No. Kriteria Skor Bobot Perhitungan Rasional
tertinggi
1. Sifat masalah : Proses kehamilan sedang dialami
 Fokus pada masalah :3 oleh Ibu K sedangkan proses
2 3 1 2/3 x 1 = 2/3
 Ancaman :2 melahirkan akan dialami oleh Ibu
 Keadaan sejahtera :1 K 20 minggu lagi.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : Keluarga telah mengetahui tanda-
 Mudah :2 tanda persalin dan sedikit tanda-
2 2 2 2/2 x 2 = 2
 Sebagian :1 tanda bahaya persalinan anak ke
 Tidak dapat :0 dua
3. Potensi masalah untuk dicegah : Masalah belum terjadi, ditunjukan
 Tinggi :3 dengan : Ibu K belum melakukan
2 3 1 2/3 x 1 = 2/3
 Cukup :2 proses persalinan
 Rendah :1
4. Menonjolnya masalah : Keluarga belum mengetahui
 Masalah berat harus segera :2 secara mendalam pola-pola
ditangani pengasuhan anak dan ingin
1 2 1 1/2 x 1 = 1/2
 Ada masalah, tapi tidak harus : 1 mengetahuinya dari perawat.
segera ditangani
 Masalah tidak dirasakan :0

Skor Total 3 5/6


2. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

Angka
No. Kriteria Skor Bobot Perhitungan Rasional
tertinggi
1. Sifat masalah : Keluarga Bapak J belum
 Fokus pada masalah :3 mengetahui secara mendalam
 Ancaman :2 3 3 1 3/3 x 1 = 1 pola-pola pengasuhan anak dan
 Keadaan sejahtera :1 ingin mengetahuinya dari
perawat.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : Keluarga Bapak J baru
 Mudah :2 mendapatkan sedikit informasi
 Sebagian :1 2 2 2 2/2 x 2 = 2 tentang pola asuh anak dan
 Tidak dapat :0 kebanyakan didapat melalui
televisi dan guru TK anaknya.
3. Potensi masalah untuk dicegah : Keluarga Bapak J menyatakan
 Tinggi :3 ingin meningkatkan pengetahuan
 Cukup :2 terkait pola asuh anak, apalagi
3 3 1 3/3 x 1 = 1
 Rendah :1 anak pertama sudah sekolah di TK
dan akan lahir anak kedua
beberapa minggu lagi.
4. Menonjolnya masalah : Masalah sudah terjadi, tetapi
 Masalah berat harus segera :2 sebagian permasalahan bisa
ditangani ditangani karena keluarga sudah
1 2 1 1/2 x 1 = 1/2
 Ada masalah, tapi tidak harus :1 mempunyai sedikit pengetahuan
segera ditangani tentang pola asuh anak.
 Masalah tidak dirasakan :0

Skor Total 4 2/4


3. Hambatan pemeliharaan rumah

Angka
No. Kriteria Skor Bobot Perhitungan Rasional
tertinggi
1. Sifat masalah : Rumah keluarga Bapak J tidak
 Fokus pada masalah :3 rapi, masih ada sampah
 Ancaman :2 berserakan, tempat pembuangan
2 3 1 2/3 x 1 = 2/3
 Keadaan sejahtera :1 sampah tidak tepat dan jarak
kandang ayam terlalu dekat
rumah.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : Masalah kemungkinan dapat
 Mudah :2 diubah terkait dengan tingkat
2 2 2 2/2 x 2 = 2
 Sebagian :1 pengetahuan dan pendapatan
 Tidak dapat :0 keluarga yang rendah.
3. Potensi masalah untuk dicegah : Potensi masalah tinggi karena
 Tinggi :3 terkait personal hygiene dan
 Cukup :2 kesehatan lingkungan di
 Rendah :1 3 3 1 3/3 x 1 = 1 keluarga Bapak J yang akan
berdampak langsung pada
kesehatan seluruh anggota
keluarga.
4. Menonjolnya masalah : Masalah bisa diselesaikan secara
 Masalah berat harus segera :2 perlahan, keluarga sudah paham
ditangani sampah harus dibuang dan
 Ada masalah, tapi tidak harus :1 1 2 1 1/2 x 1 = 1/2 kandang ayam dibersihkan,
segera ditangani tinggal cara dan frekuensi
 Masalah tidak dirasakan :0 pembersihannya yang perlu
diataur.

Skor Total 4 1/6


F. Diagnosa Keperawatan Prioritas
Adapun diagnosa keperawatan prioritas berdasarkan hasil skoring adalah
sebagai berikut :
1. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
2. Hambatan pemeliharaan rumah
3. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan/melahirkan
G. Rencana Asuhan Keperawatan
BAB III

KESIMPULAN

Pada hakikatnya sebuah keluarga akan mengalami tahap-tahap perkembangan


keluarga,pada keluarga Bapak J termasuk keluarga dengan anak pra sekolah dimana
pada tugas perkembangan keluarga ke III belum terpenuhi. Untuk karakteristik rumah
kurang tertata, tampak sampah berserakan dilantai dan halaman, jarak kandang ayam ±
5 meter, dibersihkan setiap 2 minggu sekali. Sampah dibuang di belakang rumah dan
sebagian dibakar. Untuk fungsi keluarga Ibu K belum pernah mengikuti kelas ibu
hamil dan ingin mengikutinya, Bapak J sedikit mengetahui tanda bahaya kehamilan
dan pencegahanya. Keluarga juga ingin mengetahui tentang perawatan bayi baru lahir
dan pola-pola pengasuhan anak.

Berdasar data tersebut maka kelompok kami memunculkan 3 diagnosa


keperawatan, yaitu kesiapan meningkatkan proses kehamilan/melahirkan, kesiapan
meningkatkan jadi orang tua, dan hambatan pemeliharaan rumah. Berdasar nilai
tertinggi skoring, diagnosa keperawatan yang utama adalah kesiapan meningkatkan
menjadi orang tua. Intervensi keperawatan menyesuaikan dengan tiap diagnosa
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, H.A. dan Komang, 2010, Asuhan Keperawatan Keluarga, Sagung Seto,
Jakarta.

Bulechek, G.M. et al, 2013, Nursing Intervention Classification (NIC), Edisi 6 Edisi
Bahasa Indonesia Intansari Nurjanah, Roxana Devi Tumanggor. Mosby
Elseveir Academic Press, 2004.

Friedman, M.M, 2002, Keperawatan Keluarga. EGC, Jakarta.

Moorhead, Sue, et al, 2013, Nursing Outcomes Classification (NOC). Edisi 5, Edisi
Bahasa Indonesia Intansari Nurjanah, Roxana Devi Tumanggor. Mosby
Elseveir Academic Press, 2004.

NANDA, Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai