(RENPRA, IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI)
Disampaikan oleh:
Tim Keperawatan Gerontik
MK Keperawatan Gerontik Semester VI
1
Data Statistik terkait Lansia
• UHH meningkat dari tahun ke tahun >> 2006 (66,2 thn) ; 2010
(67,4 thn) ; 2020 (71,1 thn).
• Riskesdas 2007 >> penyakit terbanyak lansia : hipertensi,
gangguan sendi, katarak, stroke, penyakit jantung, diabetes
mellitus dan gangguan mental emosional.
• Riskesdas 2013 >> prevalensi stroke per 1000 menurut provinsi
meningkat dari 8,1 % (2007) menjadi 12,1 %.
• Riskesdas 2013 >> prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran
meningkat pula dari 25,8 % (2007) menjadi 31,7 %.
2
Hasil Penelitian
• Melakukan diet rendah lemak, rendah garam >> menurunkan
kadar kolesterol darah total hingga kurang dari 200 mg/dL.
• Risiko terkena stroke dapat meningkat pada perokok pasif.
• 60-80 % penderita stroke diawali oleh hipertensi
• Stress akan meningkatkan risiko stroke 2-3 kali lipat
• Motivasi yang tinggi diperlukan keluarga untuk terlibat aktif
dalam perawatan diri klien stroke.
• Kelompok pendukung diperlukan dalam meningkatkan
kemampuan keluarga pada perawatan di rumah bagi lansia
stroke.
3
Hasil Penelitian
8
HASIL PENELITIAN DI PANTI
TENTANG DEMENSIA
• Lansia yang pernah minum beralkohol mempunyai
peluang 2,041 kali untuk demensia.
• Lansia yang memiliki ketergantungan sebagian
mempunyai peluang 2,862 kali untuk demensia
dibandingkan dengan lansia yang mandiri.
• Variabel status pendidikan dan ADL secara signifikan
dapat memprediksi variabel demensia.
• Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap
demensia adalah status pendidikan.
9
Tentang Daya Ingat
10
Hasil Penelitian di Panti Tresna Wredha Budi Mulia Jakarta
Timur >> responden sebanyak 36 lanjut usia
12
KEBIJAKAN
13
MENGAPA LANSIA?
14
Geriatric Giant (Problem-problem Raksasa/
Luar biasa pada Lansia) >> 14 I
15
TUJUAN PEMBERIAN
ASKEP
• Meningkatkan kesejahteraan lansia
• Mempertahankan kesehatan serta kemampuan melalui jalan
perawatan dan pencegahan.
• Membantu mempertahankan serta memperbesar semangat
hidup klien lansia.
• Menolong dan merawat klien lansia yang menderita penyakit.
• Meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan proses
keperawatan.
• Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan upaya
promotif, preventif, dan rehabilitatif.
16
GAMBARAN WBS PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA
18
PENGKAJIAN STATUS MENTAL,
FUNGSI PSIKOSOSIAL, KOGNITIF
19
PENGKAJIAN SPIRITUAL
20
MASALAH KEPERAWATAN
• Gangguan pola komunikasi
• Risiko cidera/ jatuh
• Risiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Risiko kurang dari atau lebih dari kebutuhan
• Gangguan pola eliminasi urin
• Risiko hambatan dalam interaksi sosial
• Gangguan pola eliminasi fekal
• Gangguan perfusi jaringan cerebral
• Gangguan rasa nyaman; nyeri kepala
21
MASALAH KEPERAWATAN
23
PERAWAT DIHARAPKAN DAPAT:
24
RENCANA TINDAKAN
25
RENCANA TINDAKAN
• Koordinasi dengan Tim untuk menyelenggarakan tindakan yang
telah direncanakan.
- Memberikan informasi kepada lansia dan keluarga tentang :
tindakan atau pelayanan keperawatan yang akan dilakukan sesuai
dengan kebutuhannya
- Membuat perjanjian (kesepakatan) dengan pasien dan
keluarga tentang tenaga kesehatan yang akan memberikan
pelayanan dan jenis pelayanannya.
- Mengkoordinasikan rencana tindakan/ intervensi keperawatan
kepada tim yang bersangkutan sesuai jadwal kunjungan
- Melakukan rujukan sesuai kondisi lansia, keterjangkauan
pelayanan dan sumber-sumber yang tersedia.
26
IMPLEMENTASI
Pencegahan Primer:
• Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi.
• Pemeliharaan kebersihan diri.
• Menjaga keselamatan dan keamanan.
• Pemenuhan kebutuhan istirahat dan latihan/olah raga.
• Mempertahankan kemandirian lansia,
• Menata pola hidup dan persiapan menghadapi kematian
27
IMPLEMENTASI
Pencegahan Sekunder:
28
IMPLEMENTASI
Pencegahan Sekunder:
• Bantu lansia mendapatkan alat bantu sesuai kebutuhan
misal : kursi roda untuk mobilisasi, gigi palsu untuk
mengunyah, kaca mata untuk penglihatan dll.
• Kolaborasi dengan keluarga untuk menghilangkan faktor
yang membahayakan di lingkungan dan penggunaan
pengaman
• Persiapan bantuan dari care giver sesuai kebutuhan dan
sumber yang tersedia
• Menata pola hidup dan persiapan menghadapi kematian
29
IMPLEMENTASI
Pencegahan Tersier:
• Hindarkan tekanan pada kulit untuk waktu yang lama, dan
hindarkan tidur dengan kaki menyilang, penggunaan warna yang
menyilaukan.
• Anjurkan penggunaan baju longgar dan sepatu yang sesuai dengan
ukuran.
• Mengenali waktu untuk eliminasi dan biasakan defekasi dan miksi
teratur.
• Olah raga ringan secara teratur.
• Ajarkan Kegel Exercise dan bantu melakukan bladder training.
30
IMPLEMENTASI
Pencegahan Tersier:
• Gunakan multi sensori saat berkomunikasi atau memberikan
edukasi bagi lansia.
• Lakukan prinsip-prinsip orientasi realita, anjurkan klien untuk
mengekpresikan perasaannya, bantu lansia membangun
jaringan dukungan sosial.
• Rujuk ke tempat-tempat ibadah atau kelompok pembinaan
lansia.
• Bantu keluarga mengembangkan strategi koping yang positif.
• Hilangkan faktor yang membahayakan di lingkungan keluarga.
31
EVALUASI
32
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan
asuhan keperawatan lansia
35
Bahan bacaan
• Riskesdas 2007-2013
• Praptiwi, A. (2007). Pemberdayaan Keluarga Dalam
Penatalaksanaan Lansia Pasca Stroke Di Rumah.
• Ernawati. (2002). Motivasi keluarga untuk terlibat dalam perawatan
kebersihan diri klien stroke. FIK. UI.
• Kemenkes RI. (2011). Draft Pedoman Pelayanan Keperawatan
Keluarga dengan Masalah Kesehatan Usia Lanjut. Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik.
• Kemenkes RI. (2011). Pedoman Penerapan Model Pelayanan
Keperawatan Keluarga di Rumah . Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan dan Keteknisian Medik.
36