Anda di halaman 1dari 15

“KEPERAWATAN KELUARGA”

OLEH KELOMPOK 8:

 Ni kadek dewi selviyanti. P07120017169

 NI luh putu manik arisna dewi P07120017172

 Ni ketut sri astuti P07120017193


KELUARGA MANDIRI DAN KELUARGA
SEJAHTERA
POKOK EMBAHASAN

1. Pengertian Keluarga Mandiri 3. Alat Ukur Kemandirian


dan Keluarga Sejahtera Keluarga

2. Keluarga
Rentan
4. Alat Ukur Kesejahtraan 5. Impikasi dalam Askep
Keluarga Kelurga
A. PENGERTIAN KELUARGA MANDIRI DAN KELUARGA SEJAHTERA

1. KELUARGA MANDIRI 2. KELUARGA SEJAHTERA


• Merupakan Sikap mental dalam hal • adalah keluarga yang dibentuk
berupaya meningkatkan kepedulian berdasarkan perkawinan yang sah,
masyarakat dalam pembangunan, mampu memenuhi kebutuhan hidup
mendewasakan usia perkawinanan, spiritual dan materi yang layak,
membina dan meningkatkan ketahanan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
keluarga, mengatur kelahiran dan Esa, memiliki hubungan yang selaras,
mengembangkan kualitas dan serasi, dan seimbang antar anggota dan
keejahteraan keluarga, berdasarkan antar keluarga dengan masyarakat dan
kesadaran dan tanggungjawab. lingkungan”.
B. KELUARGA RENTAN

• Keluarga rentan adalah keluarga yang berisiko mengalami masalah, baik dari
diri maupun dari lingkungan sehingga tidak dapat mengembangkan
potensinya. (Kepmensos RI No. 49/HUK/2004).
• Keluarga sebagai satu entitas selalu menghadapi ancaman
kerapuhan/kerentanan (family vulnerability) yang berasal dari kekuatan dari luar
keluarga, yang dapat menimbulkan kerusakan (potensial damage).
ADAPUN JENIS-JENIS ANCAMAN/KERAPUHAN (VULNERABILITY)(UNDP 2000)
YAITU ANTARA LAIN:

1. Kerapuhan aspek ekonomi (Economic Contoh berbagai Ancaman (Vulnerability


Vulnerability) yaitu:
2. Kerapuhan aspek lingkungan • Sulitnya mencari pekerjaan, karena
tekanan pengangguran yang tinggi.
(Environmental Vulnerability)
• Tingginya angka kemiskinan.
3. Kerapuhan aspek sosial (Social • Marginalisasi kehidupan kemanusiaan di
Vulnerability) perkotaan.
4. Contoh berbagai Ancaman (Vulnerability • Marginalisasi ekonomi pedesaan.
• Rawan bencana alam (gempa, banjir,
gunung berapi, dll).
C. ALAT UKUR KEMANDIRIAN KELUARGA

Indikor kemandirian keluarga dlihat dari tingkat kemandirian keluarga (Depkes, 2006).

1. Keluarga Mandiri Tingkat I 2. Keluarga mandiri Tingkat II


a. Menerima petugas perawatan kesehatan a. Menerima petugas perawatan kesehatan
komunitas komunitas
b. Menerima pelayanan keperawatan yang b. Menerima pelayanan keperawatan yang
diberikan sesuai dengan rencana diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan keperawatan
c. Tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatannya secara benar
d. Melakuka perawatan sederhana sesuai
dengan yang dianjurkan
Lanjutan….

3. Keluarga Mandiri Tingkat III 4. Keluarga Mandiri Tingkat IV

a. Menerima petugas perawatan kesehatan


a. Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas
komunitas b. Menerima pelayanan keperawatan yang
b. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan
diberikan sesuai dengan rencana keperawatan c. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah
kesehatannya secara benar
c. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah
kesehatannya secara benar d. Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan
yang dianjurkan
d. Melakukan perawatan sederhana sesuai
dengan yang di anjurkan e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
secara aktif
e. Memanfaatkan fasilitas yankes secara aktif f. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
f. Melaksanakan tindakan pencegahan secara g. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
aktif
D. Alat Ukur Kesejahteraan Keluarga
Menurut undang-undang no. 10 Tahun 1992 indikator dan kriteria keluarga sejahtera yang
ditetapkan yaitu..

1. Keluarga Pra Sejahtera 2. Keluarga Sejahtera Tahap I


• Adalah keluarga yang belum dapat • Adalah keluarga-keluarga yang telah
memenuhi salah satu atau lebih dari 5 dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
kebutuhan dasarnya (basic needs): secara minimal.
kebutuhan akan pengajaran agama, Contohnya:
pangan, papan, sandang dan kesehatan.  Melaksanakan ibadah menurut agama oleh
masing-masing anggota keluarga.
 Pada umumnya seluruh anggota keluarga
makan 2 (dua) kali sehari atau lebih.
3. Keluarga Sejahtera tahap II

Yaitu keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga sejahtera I, harus pula
memenuhi syarat sosial psykologis 6 sampai 14 yaitu :

a. Anggota Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.


b. Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk.
c. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per tahun.
d. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah.
e. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.
f. Paling kurang 1 (satu) orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan
tetap.
g. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin.
h. Seluruh anak berusia 5 - 15 tahun bersekolah pada saat ini.
4. Keluarga Sejahtera Tahap III

 Yaitu keluarga yang memenuhi syarat 1 sampai 14 dan dapat pula memenuhi syarat 15 sampai 21,
syarat pengembangan keluarga yaitu :

a. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.


b. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga
c. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu dimanfaatkan untuk
berkomunikasi antar anggota keluarga.
d. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
e. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1 kali/6 bulan.
f. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/TV/majalah.
g. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi daerah
setempat.
5.
5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus

 Keluarga yang dapat memenuhi kriteria I sampai 21 dan dapat pula


memenuhi kriteria 22 dan 23 kriteria pengembangan keluarganya
yaitu :
a. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan
sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.
b. Kepala Keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus
perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.
6. KELUARGA MISKIN

 Adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena alasan


ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang
meliputi :

a. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging/ikan/telor.


b. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang
satu stel pakaian baru.
c. Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk tiap penghuni.
7. KELUARGA MISKIN SEKALI

 Adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena


alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih
indikator yang meliputi :

a. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 kali sehari


atau lebih.
b. Anggota keluarga memiliki pakaian berbeda untuk dirumah,
bekerja/sekolah dan bepergian.
c. Bagian lantai yang terluas bukan dari tanah.

Anda mungkin juga menyukai