KASUS :
Skenario Dewasa 2 :
Seorang wanita usia 66 tahun datang ke IGD rumah sakit X diantar oleh petugas ambulan karena
mengalami nyeri dada. Kondisi saat datang masih sadar, menggunakan oksigen 4 lt/mnt. Ketika
sedang dilakukan triase mengalami henti nafas dan henti jantung.
TRIASE :
Tugas : analisis data diatas ke dalam format triase, simpulkan label apa dan masukan ke ruang
berlabel apa?
SURVEY PRIMER
Tugas : dilakukan BHD berhasil nafas sepontan dan denyut jantung positif. anda lakukan
survey primer tahap demi tahap (D R Call N ABCDEFGH) dan tuliskan dalam format
survey primer data yang didapat, pilih diagnose keperawatan/atau anda buat kembali
diagnose keperawatannya, rencanakan intervensinya, implementasikan dan evaluasi.
SURVEY SEKUNDER
Tugas : anggap jalan nafas sudah adekuat, nafas sudah paten, cirkulasi sudah stabil. Anda
lakukan survey sekunder, coba lakukan dengan teman wawancara dan pemeriksaan
fisik, rencanakan tindakan keperawatan mandiri dan rencanakan konsul ke Ners
Spesialis/dokter spesialis.
TINDAKAN DEFINITIF :
Tugas : analisis rencana tindakan penyelamatan pasien yang diprogramkan oleh medic (contoh
rencana operasi, obat2 emergency). Dokumentasikan.
TRANSPORTASI :
Tugas : analisis setelah seluruh tindakan keperawatan dan tindakan medik selesai, pasien akan
dipindahkan ke ruang apa? Atau dipindahkan ke RS luar? Atau dipulangkan.
Dokumentasikan.
7
TAHAPAN PENANGANAN KLIEN GAWAT DARURAT
(INNISIAL ASSESMENT)
A. TRIASE
NRM : 123456
FORMULIR TRIASE Nama :Ny. S
Jenis Kelamin : Wanita
Tanggal Tahir : 19 Januari 1955
Cara Datang : ( ) Sendiri ( ) Diantar Polisi ( ) Asal rujukan : Jam Datang : Jam Registrasi : 09.45
( ) Ambulan No. Id. : 885437 Kota/Kab : 09.30
Alamat Kontak : Jakarta Pengantar Pasien : Petugas dan ( ) DOA
Suami Pasien Tn H Tanda kehidupan (-)
Keluhan Utama : Nyeri Dada ( ) Trauma ( ) Non trauma
Tidak ada denyut nadi :
Riwayat Penyakit Dahulu : Mengatakan mempunyai Penyakit ( ) Ostetri RC = (-/-)
jantung dan pernah mengalami serangan jantung EKG Flat
Jam DOA =
Kondisi Umum :
Pemeriksaan Resusitasi Emergent TANDA- URGENT NON URGEN FALSE EMERGENCY
(Merah) (Orange) TANDA (Kuning) (Hijau) (Putih)
VITAL
Jalan Nafas ( ) Sumbatan ( ) Bebas ( ) Bebas ( ) Bebas ( ) Bebas
Pernafasan ( ) Henti Nafas ( ) Frek Nafas Frek Nafas …. ( ) Frek Nafas ( ) Frek Nafas ( ) Frek Nafas 16-20
( ) Frek 10 >30 x/mnt 24-30 20-24 x/mnt
x/mnt ( ) Wheezing ( ) Wheezing x/mnt
( ) Sianosis
Sirkulasi ( ) Henti ( ) Nadi lemah Frek. Nadi : ( ) Nadi lemah ( ) Frek nadi ( ) Frek nadi 80-100
jantung ( ) Frek nadi < x/mnt ( ) Frek nadi 100-120 x/mnt
( ) Nadi tak 50 atau TD. : >120-150 x/mnt ( ) TD sistol 120
teraba >150 x/mnt mmHg x/mnt ( ) TD sistol mmHg
( ) Pucat ( ) Pucat ( ) TD sistol > >120-150 ( ) TD diastol 80
( ) Akral ( ) Akral Makanan : 150 mmHg mmHg mmHg
dingin dingin ( ) TD diastole ( ) TD diastole
( ) CRT < 2 Obat : > 100 >80-100
detik mmHg mmHg
Perawat
( Hesti Rahmadati )
8
B. PENGKAJIAN PRIMER (ASUHAN KEPERAWATAN SINGKAT)
1. IDENTITAS KLIEN
Jenis kelamin: ( ) Laki-laki ( ) Wanita
Nama pasien : Ny. W Umur : 66 Tahun No. RM: 123456
Nama keluarga : Tn. T Agama : Islam Pekerjaan : Pengusaha
Alamat kantor : Tangerang Telp : 021567456809
Alamat rumah : Jakarta Telp : 081765439872
Diagnosa Medik : cardiac Arrest
Datang ke RS tanggal: 28 Januari 2021 pukul: 09.30
Kendaraan: Ambulan 118; Mobil pribadi, Kendaraan lain. :
2. PENGKAJIAN
Keluhan utama: Nyeri Dada
Jenis pernafasan:
Pernafasan dada:
Peranafasan perut
Lain-lain………………
C. Circulation Aktual Resiko Mengawasi adanya perubahan warna kulit.
9
Akral: Gangguan perfusi Mengukur tanda-tanda vital.
Hangat Dingin perifer Mengkaji kekuatan nadi perifer.
Pucat : Ya Tidak Mengkaji tanda-tanda dehidrasi.
Cianosis : Ya Tidak Mengobservasi keseimbangan cairan.
Pengisian Kapiler Meninggikan daerah yang cedera jika tidak ada
< 2 detik > 2 detik kontraindikasi.
Nadi: Teraba Tidak teraba Memberikan cairan peroral jika memungkinkan.
Tekanan darah 150 / 90 mmHg Mengobservasi tanda-tanda adanya kompartemen
Perdarahan : Ya Tidak syndrom ( nyeri lokal daerah cedera, pucat, penurunan
Jika Ya ………. Cc mobilitas, penurunan tekanan nadi, nyeri bertambah
Lokasi pendarahan............... saat digerakkan, perubahan sensori / baal dan
Kelembaban kulit : Lembab kesemutan.
Kering Lain-lain………………
Turgor: Normal Kurang
Lain-lain………………
Adanya riwayat kehilangan cairan Aktual Resiko Mengkaji tanda-tanda dehidrasi
dalam jumlah besar: ( ) diare, ( ) Gangguan Mengkaji tanda-tanda vital, tingkat kesadaran.
muntah,( ) luka bakar ( ) keseimbangan Memberikan cairan peroral jika masih
perdarahan. cairan :shock memungkinkan.hingga 2000 – 2500 cc/ hr.
hipovolume Memberikan cairan melalui intra vena.
Luas luka bakar …. % Grade: Memonitor perubahan turgor, membrane mukosa dan
Lain-lain……………… kapilary refill.
Memonitor intake –output caitan setiap jam: pasang
kateter dll.
Menyiapkan alat-alat untuk pemasangan CVP jika
diperlukan.
Memonitor CVP dan perubahan nilai elektrolit tubuh.
Kolaborasi:
Melakukan infus dengan jarum yang besar 2 line.
Menyiapkan pemberian tranfusi darah jika
penyebabnya perdarahan, koloid jika darah tranfusi
susah didapat
Lain-lain………………
D. Disability. Aktual Resiko Mengkaji karakteristik nyeri .
Tingkat kesadaran : Gangguan perfusi Mengukur tanda-tanda vital
Nilai GCS dewasa jaringan serebral Mengobservasi perubahan tingkat kesadaran.
:E: 3 M : 4 V: 4 Meninggikan kepala15-30o jika tidak ada kontra
Pada Anak : A V P U. indikasi.
Pupil Normal, Mengobservasi kecukupan cairan
Respon Cahaya +
Ukuran pupil: Isokor Kolaborasi;
An Isokor Pemberian Oksigen
Diameter 1mm 2 mm Pemasanagan infuse.
3mm 4mm Monitor hasilAGD dan laporkan hasilnya.
Penilaian Ekstremitas Memberikan terapi sesuai indikasi
Sensorik Ya Tidak.
Motorik Ya Tidak Lain-lain……………………….
Kekuatan otot / Skala Lovetts
Lain-lain………………
Exposure. Nyeri Mengkaji karakteristik nyeri, gunakan pendekatan
Adanya trauma pada PQRST.
daerah;……….. Mengajarkan teknik relaksasi.
Adanya jejas/ luka pada Membatasi aktifitas yang meningkatkan intensitas
daerah…. nyeri
- ukuran luas cm2 Kolaborasi untuk pemberian terapi
- kedalaman luka: ( ) analgetik,( ) oksigen ( ) Infus
Lain-lain……………… ( ) perekaman EKG.
Lain-lain………………
10
Paraf dan nama jelas
Nana Nurdiana
Riwayat
- penyakit
Keluhanjantung; Mengatakan
tambahan : Nyeri Dada (Angina Pektoris)
mempunyai Penyakit jantung dan
pernah mengalami serangan jantung
b. Pemeriksaan Fisik :
- P. Fisik Fokus :
GCS : 11
Terdapat Nyeri dada ( Angina Pektoris ) yang disebabkan karna
penyakit jantung coroner
Distensi Vena Jugularis
Pupil Mata Isokor
- P. Fisik sistem lain dan TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 100 x/ menit
RR : 27 x/ menit
S : 36,50C
Kepala : mesocephali, simetris, nyeri kepala tidak ada
11
Wajah : Simetris, tidak oedema, tada sianosis, ekspresi tegang dan
pucat
Mata : Kelopak mata normal, konjungtiva ananemis, isokor, sklera
anikterik reflex cahaya ada, tajam penglihatan normal.
Telinga : Tidak ada serumen, membrane timpani normal, pendengaran
normal
Mulut : Stomatitis tidak ditemukan, gigi sebagian berlubang, kelainan
tidak ada
Leher : Simetris, kaku kuduk tidak ada, terdapat pembesaran vena
jugularis
Thoraks
Paru :
Inspeksi : Gerakan simetris, retraksi dinding dada tidak terlihat, tidak
ada lesi.
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus
kuat dan simetris
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Bunyi vasikuler
Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, denyut teraba kuat
Perkusi : Bunyi redup pada jantung, batas jantung tidak membesar
Auskultasi : bunyi jantung normal tidak terkaji adanya bunyi jantung
tambahan.
Abdomen
Inspeksi : perut buncit, tidak ada lesi, warna kulit sawo matang
Auskultasi : bising usus 16x/menit
Palpasi : tidak asites, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hepar
Perkusi : bunyi timpani
Genitalia : terpasang kateter
Ekstermitas : Akral dingin, kekuatan 5/5, tidak ada kelemahan anggota
gerak.
c. Pemeriksaan Penunjang :
1) EKG (Elektrokardiogram)
2) Laboraturium
3) Foto thorax
4) AGD
5) Enzim Jantung
12
Diagnosa Rencana Inv. Kep. Rencana Int, Implementasi Evaluasi
Keperawatan Medik
Penurunan 1. Kaji suhu, 1. Kolaborasi Observasi TTV S: Keluarga pasien
Curah Jantung warna, pemberian RS: mengatakan tangan
kelembaban oksigen RO: TD : 130/80 dan kaki Ny. W sudah
kulit 2. Kolaborasi mmHg N : 100 x/ hangat, sudah tidak
2. Monitor TTV Pemberian menit pucat
3. Monitor status aspirin RR : 27 x/ menit O: TD : 130/80
kardiovaskuler 3. Pantau seri S : 36,50C mmHg
dan status EKG N : 100 x/ menit
pernafasan Memasang Oksigen RR : 27 x/ menit
yang RS: - S : 36,50C
menandakan RO: Terpangsang GCS 11
gagal jantung oksigen nasal kanul 4 Oksigen 4 lt /menit
lt/mnt A: Masalah teratasi
sebagian
Melakukan prosedur P: Intervensi di
tindakan EKG lanjutkan
RS: -
RO: hasil
pemeriksaan irama
sinus, adanya
pembesaran atrium
kiri, tidak ditemukan
elevasi segmen ST.
Nyeri Akut 1. Kaji skala nyeri 1. Kolaborasi Mengatur Posisi semi S: Pasien mengatakan rasa
2. Atur posisi tirah Pemberian fowler takut dengan tindakan
13
baring dengan Analgesik RS: sudah berkurang, tapi
semi fowler Morfin RO: pasien tampak risiko tindakan salah satu
3. Mengajarkan nyaman bisa menyebabkan
teknik non serangan jantung masih
farmakologi: Mengukur skala nyeri pasien pikirkan
distraksi dan RS: pasien mengatakan O: ekspresi wajah rileks,
menganjurkan nyeri agak mengganggu tenang, nampak lebih
meningkatkan RO: skala nyeri 4 kooperatif dengan perawat
istirahat dan dokter
menggunakan A: Masalah belum teratasi
teknik P: Pertahankan intervensi,
komunikasi tambahkan intervensi
terapeutik terkait pemberian motivasi
14
D. Tindakan Definitif :
Kolaborasi Pemberian Oksigen 4 lt/ menit
Kolaborasi Pemberian Morfin 2-8 mg,
Kolaborasi Pemberian Nitrogliserin 5 mg
Kolaborasi Pemberian Aspirin 160-325 mg
15