Kasus :
Tn. B usia 42 tahun datang ke IGD karena kecelakaan lalu lintas. Klien datang dalam keadaan sadar
dan diantar oleh keluarganya. Klien mengeluh nyeri pada kaki kiri bagian bawah , sulit digerakkan
dan terlihat bengkak. Hasil pemeriksaan didapatkan data skala nyeri 8, ekspresi wajah meringis kesa
kitan, pucat, TD : 110/80 mmHg RR : 19x/mnt N : 155x/mnt S : 36,9C GCS 456.
Jenis Tanggal dan jam Kejadian: 22 Feb 2021 1 Kondisi Diantar oleh:
Kasus : 3.55 WIB kedatangan: Ambulance
Trauma Tempat Kejadian: Jalan raya sadar keluarga
Mekanisme Cedera: tidak sadar datang sendiri
Non Klien mengalami kecelakaan lalu lintas dan me rangsang verbal polisi
Trauma ngeluh nyeri pada kaki rangsang nyeri lain2 :_________
Informasi diperoleh dari : pasien keluarga, nama :______ orang lain , nama : ________
b. Ya
5. Cara berjalan / berpindah
a. Normal/ bedrest/ immobilisasi 0
10 0
b. Kelelahan dan lemah 20
c. Keterbatasan / terganggu
6. Status mental
a. Normal / sesuai kemampuan diri 0
0
15
b. Lupa keterbatasan diri / penurunan kesadaran
TOTAL SKOR 20
Nama & Paraf Petugas yang melakukan Dinda
penilaian
Tingkat Risiko :
Skor 0-24 : Tidak Berisiko, Perawatan yang baik
Skor 25-50 : Risiko Rendah, Lakukan intervensi jatuh standar
Skor ≥ 51 : Resiko Tinggi, Lakukan intervensi jatuh resiko tinggi
Pemeriksaan diagnostic jam : 14.20 RENCANA PROSEDUR
tidak ada USG orofaringeal airway terapi nasogastrik
darah lengkap X Ray nasofaringeal airway kateter urin
BUN MRI intubasi ETT kateter vena sentral (CVP)
enzim jantung CT scan terapi oksigen perawatn Ob/Gyn
glukosa lain-lain terapi nebulizer perawatan orthopedic
tes fungsi hati urinalisis CPR terapi trombolitik
gas darah arteri tes kehamilan IV fluid perawatan luka
alcohol dalam darah oksmetri nadi DC shock lain-lain :
HIV serologi EKG
RENCANA TERAPI MEDIKASI:
- IV Nacl 0,9% 21 tpm / 1500cc/24 jam
- Inj. Ketorolac 10mg
- Obat ibuprofen 400mg 3x1
- Obat cefadroxyl 500mg 2x1
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d nyeri pada kaki sebelah kiri bawah, skala n
yeri 8, ekspresi wajah meringis kesakitan, N : 155 x/mnt
DIAGNOSIS
2. Gangguan integritas kulit dan jaringan b.d. penekanan pada tonjolan tulang,
KEPERAWATAN:
gesekan d.d. nyeri, kemerahan, hematoma
3. Resiko jatuh d.d. penggunaan alat bantu ber
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
JAM TINDAKAN
14.10 1) Pembidaian
14.25 2) Pemasangan infus (IV) Nacl 21 tpm / 1500cc/24jam
14.30 3) Kateter urin
14.40 4) Persiapan untuk melakukan pemeriksaan X-ray (menghubungi pihak radiologi)
5) Mengajarkan teknik nonfarnakologi untuk mengurangi rasa nyeri (relaksasi)
14.45 6) Kolaborasi pemberian analgesic dengan dokter
14.50 Inj. Ketorolac 10mg
15.00 7) Perawatan luka bengkak (kompres dingin)
8) Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotic
15.05 Cefadroxyl 500mg
15.15 9) Mengantarkan pasien ke radiologi
15.50 Jenis fraktur oblique fracture (patah tulang terjadi pada tulang yang melengkung
15.55 atau miring)
16.00 10) Identifikasi dilakukan pembidaian
16.05 11) Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur sebelum pemasangan bidai
16.10 12) Meminimalkan pergerakan terutama pada bagian yang cedera
13) Naik op orif
16.25 14) Pasang handrall tempat tidur untuk mencegah jatuh
Subjektif :
- Klien mengatakan nyeri berkurang
P : Nyeri saat digerakkan
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Kaki kiri bagian bawah
S:6
T : Terus menerus
- Kaki sebelah kiri masih sulit untuk digerakkan
Objektif :
1. Airway:
- Tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada lidah jatuh ke belakang
2. Breathing:
EVALUASI - Pola nafas efektif (RR : 19x/mnt), tidak ada suara nafas tambahan
3. Circulation:
- Nadi 125 x/mnt
- TD : 120/80 mmHg
- S : 36,8C, akral hangat
- CRT ¿2 detik
4. Disability:
- GCS 15
5. Eksposure:
- Kaki kiri bawah mengalami perubahan bentuk, terdapat bengkak
- Terpasang balutan bidai pada kaki kiri bawah pasien
Suhu : 36,8C
Bila dirujuk/alih rawat, Tanggal: Jam:
SpO2 : 93%
GCS : 456
(Dinda Nurmilati K)