SKENARIO DEWASA 10 :
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke IGD rumah sakit X diantar oleh keluarga karena
mengalami gigitan anjing. Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran kompos mentis,
terdapat luka pada area betis kiri.
Hasil pemeriksaan triase :
- RR 20 kali/mnt dengan tanpa menggunakan otot-otot nafas,
- Denyut nadi 90 kali/mnt dan regular.
- Tekanan darah 120/80 mmHg.
- GCS 15
- Suhu tubuh 36.2oc.
TRIASE :
Tugas : analisis data diatas ke dalam format triase, simpulkan label apa dan masukan ke ruang
berlabel apa?
SURVEY PRIMER
Tugas : anda lakukan survey primer tahap demi tahap dan tuliskan dalam format survey primer
data yang didapat, pilih diagnose keperawatan/atau anda buat kembali diagnose
keperawatannya, rencanakan intervensinya, implementasikan dan evaluasi.
SURVEY SEKUNDER
Tugas : anggap jalan nafas sudah adekuat, nafas sudah paten, cirkulasi sudah stabil. Anda lakukan
survey sekunder, coba lakukan dengan teman wawancara dan pemeriksaan fisik,
rencanakan tindakan keperawatan mandiri dan rencanakan konsul ke Ners
Spesialis/dokter spesialis.
TINDAKAN DEFINITIF
Tugas : Anda sudah konsultasi dengan dokter dan atau Ners spesialis Emergency, lakukan
perencanaan dan pelaksanaan penyelamatan hidup pasien sesuai dengan program.
PEMINDAHAN PASIEN
Tugas : Anda sudah melakukan tindakan keperawatan klien di ruang emergency, anda rencanakan
untuk pemindahan pesien ke ruang rawat atau pulang.
A. TRIASE
NRM :
FORMULIR TRIASE Nama : Ny. W
Jenis Kelamin : P
Tanggal Tahir :
Cara Datang : ( √ ) Sendiri ( ) Diantar Polisi ( ) Asal rujukan : Jam Datang: Jam Registrasi
( ) Ambulan No. Id. : Kota/Kab : 13.00 WIB
Alamat Kontak : Jl. Cempaka Raya No. 17, Jakarta Barat Pengantar Pasien: Keluarga ( ) DOA
Tanda kehidupan (-)
Keluhan Utama : Nyeri digigit anjing ( √ ) Trauma ( ) Non trauma
Tidak ada denyut nadi :
Riwayat Penyakit Dahulu : - ( ) Ostetri RC = (-/-)
EKG Flat
Jam DOA =
Kondisi Umum : Kompos mentis, tampak sakit ringan
Pemeriksaan Resusitasi Emergent TANDA-TANDA URGENT NON URGEN FALSE EMERGENCY
(Merah) (Orange) VITAL (Kuning) (Hijau) (Putih)
Jalan Nafas ( ) Sumbatan ( √ ) Bebas Tidak ada ( √ ) Bebas ( √ ) Bebas ( √ ) Bebas
sumbatan
Pernafasan ( ) Henti Nafas ( ) Frek Nafas Frek Nafas 20 ( ) Frek Nafas ( √ ) Frek Nafas ( √ ) Frek Nafas 16-20
( ) Frek 10 >30 x/mnt 24-30 20-24 x/mnt
x/mnt ( ) Wheezing ( ) Wheezing x/mnt
( ) Sianosis
Sirkulasi ( ) Henti ( ) Nadi lemah Frek. Nadi : 90 ( ) Nadi lemah ( ) Frek nadi ( √ ) Frek nadi 80-100
jantung ( ) Frek nadi < x/mnt ( ) Frek nadi 100-120 x/mnt
( ) Nadi tak 50 atau TD. : 120/80 >120-150 x/mnt ( √ ) TD sistol 120
teraba >150 x/mnt mmHg x/mnt ( ) TD sistol mmHg
( ) Pucat ( ) Pucat ( ) TD sistol > >120-150 ( √ ) TD diastol 80
( ) Akral dingin ( ) Akral dingin Makanan :- 150 mmHg mmHg mmHg
( ) CRT < 2 ( ) TD diastole ( ) TD diastole
detik Obat :- > 100 >80-100
mmHg mmHg
Disability ( ) GCS < 9 ( ) GCS 9-12 GCS 15 ( ) GCS > 12 ( √ ) GCS 15 ( √ ) GCS 15
Kesimpulan:
Pasien tersebut diberi label Putih karena:
- Tidak terdapat sumbatan jalan napas
- Hasil pemeriksaan TTV: TD: 120/80 mmHg; RR: 20 x/menit; HR: 90 x/menit
- Tidak menggunakan otot bantu pernapasan
- GCS 15
Dokter, Perawat
( ) ( M Shandy Ajie )
A. IDENTITAS KLIEN
Jenis kelamin: ( ) Laki-laki ( √ ) Wanita
Nama pasien : Ny. W Umur : 30 tahun No. RM: - -
Nama keluarga : Tn. K Agama: Islam Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat kantor : Jl. Imam Bonjol No. 11, Jakarta Pusat Telp :
Alamat rumah : Jl. Cempaka Raya No. 17, Jakarta Barat Telp :
Diagnosa Medik : Luka gigitan
Datang ke RS tanggal: 21 Oktober 2020 pukul: 13.00 WIB
Kendaraan: Ambulan 118; Mobil pribadi, Kendaraan lain. :
B. PENGKAJIAN
Jenis pernafasan:
Pernafasan dada:
Peranafasan perut
Lain-lain………………
C. Circulation Aktual Resiko Mengawasi adanya perubahan warna kulit.
Akral: Gangguan perfusi Mengukur tanda-tanda vital.
Hangat Dingin perifer Mengkaji kekuatan nadi perifer.
Pucat : Ya Tidak Mengkaji tanda-tanda dehidrasi.
Cianosis : Ya Tidak Mengobservasi keseimbangan cairan.
Pengisian Kapiler Meninggikan daerah yang cedera jika tidak ada
< 2 detik > 2 detik kontraindikasi.
Nadi: Teraba Tidak Memberikan cairan peroral jika memungkinkan.
teraba Mengobservasi tanda-tanda adanya
Tekanan darah 120/80 mmHg kompartemen syndrom ( nyeri lokal daerah
- Keluhan tambahan :
1) Pusing
2) Pucat
3) Lemas
4) Mual
5) Pasien tampak meringis
6) Pemeriksaan Fisik :
- P. Fisik Fokus :
1) Ekstremitas: terdapat luka gigitan pada betis kiri, luka terlihat berwarna merah,
ukuran panjang luka 6 cm dan kedalam 1 cm, daerah sekitar luka terlihat
bengkak, terdapat nyeri tekan, kaki kiri masih mampu digerakan namun nyeri
saat digerakan.
7) Pemeriksaan Penunjang : -
D. Tindakan Definitif :
Pemberian analgetik, pemberian vaksin antirabies dan tetanus, dan pemberian antibiotic
Trombigenik
Sitotoksik
Antifibrin
Antikoalgulan
Kardiotoksik
Nilai
No. Tahapan Prosedur 4 3 2 1
1 Penanganan pertama :
1. Luka dicuci dengan air bersih atau dengan larutan kalium permanganat
untuk menghilangkan atau menetralisir bisa ular yang belum
terabsorbsi
2. Insisi atau eksisi luka tidak dianjurkan kecuali bila gigitan ular baru
terjadi beberapa menit sebelumnya
3. Anggota badan yang digigit secepatnya diikat untuk menghambat
penyebaran racun
4.Lakukan imobilisasi anggota badan yang digigit dengan cara memasang
bidai karena gerakan otot dapat mempercepat penyebaran racun
5. Bila mungkin anggota yang digigit didinginkan es batu
6. Penderita dilarang bergerak dan bila diperlukan dapat diberikan
analgetika
7.Awasi tanda vital
8.Rujuk segera ke RS terdekat
2. Penanganan lanjutan:
1. Berikan SABU bila dicurigai tergigit ular yang berbisa
Dosis:
Berikan 2 ampul @ 5ml dalam NaCL diberikan drip/ 6 jam dan apabila
diperlukan dapat diteruskan setiap 24 jam sampai maksimum 80-100
ml
2. Berikan ATS, antibiotik dan kortikosteroid IV
1. Pengetrian :
Tata cara pemberian vaksin anti rabies adalah cara pemberian vaksin anti rabies yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya Rabies atau Penyakit Anjing Gila.
Penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan
oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing,
kucing dan kera.
2. Tujuan
Meningkatkan pencapaian terhadap kemungkinan pencegahan, penularan dan terjadinya
Rabies di Rumah Sakit Jakarta.
Nilai
N Tahapan Prosedur 4 3 2 1
o.
Catatan Pembimbing:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………