Anda di halaman 1dari 13

PROSES KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT NAFAS

SKENARIO DEWASA 4 :
Seorang wanita usia 76 tahun datang ke IGD rumah sakit X diantar oleh petugas
ambulan dengan satu hari sebelumnya terjadi peningkatan gangguan nafa.
Sesampai di IGD terduduk tegak di blankar ambulan dengan menggunakan
nebulizer Salbutamol.
- RR 36 kali/mnt dengan menggunakan otot-otot asesoris, suara napas
terdengar weezing, klien sesak nafas, dan saturasi oksigen 88%.
- Denyut nadi 135 kali/mnt regular dengan kulit pucat dingin dan basah.
- Tekanan darah 140/85 mmHg.
- GCS 14
- Suhu tubuh 37.8oC
- Masa lalu ada riwayat asthma.

TRIASE :
Tugas : analisis data diatas ke dalam format triase, simpulkan label apa dan
masukan ke ruang berlabel apa?

SURVEY PRIMER
Tugas : anda lakukan survey primer tahap demi tahap dan tuliskan dalam format survey
primer data yang didapat, pilih diagnose keperawatan/atau anda buat kembali
diagnose keperawatannya, rencanakan intervensinya, implementasikan dan
evaluasi.

SURVEY SEKUNDER
Tugas : anggap jalan nafas sudah adekuat, nafas sudah paten, cirkulasi sudah
stabil. Anda lakukan survey sekunder, coba lakukan dengan teman
wawancara dan pemeriksaan fisik, rencanakan tindakan keperawatan
mandiri dan rencanakan konsul ke Ners Spesialis/dokter spesialis.

TINDAKAN DEFINITIF
Tugas : Anda sudah konsultasi dengan dokter dan atau Ners spesialis
Emergency, lakukan perencanaan dan pelaksanaan penyelamatan hidup
pasien sesuai dengan program.

PEMINDAHAN PASIEN
Tugas : Anda sudah melakukan tindakan keperawatan klien di ruang emergency,
anda rencanakan untuk pemindahan pesien ke ruang rawat atau pulang.

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
TAHAPAN PENANGANAN KLIEN GAWAT DARURAT
(INNISIAL ASSESMENT)

A. TRIASE

NRM :
FORMULIR TRIASE Nama : Ny. X
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Tahir :23 Maret 1944
Cara Datang : ( ) Sendiri ( ) Diantar Polisi ( ) Asal rujukan : Jam Datang Jam Registrasi : 11.10 WIB
() Ambulan No. Id. : Kota/Kab : 11.00 WIB
Alamat Kontak : Jl. Kemang 10 Jatiwarna Pengantar Pasien ( ) DOA
Tanda kehidupan (-)
Keluhan Utama : ( ) Trauma ( ) Non trauma
Sesak napas Tidak ada denyut nadi :
( ) Ostetri RC = (-/-)
Riwayat Penyakit Dahulu : Asthma EKG Flat
Jam DOA =
Kondisi Umum : pasien sadar
Pemeriksaan Resusitasi Emergent TANDA-TANDA URGENT NON URGEN FALSE EMERGENCY
(Merah) (Orange) VITAL (Kuning) (Hijau) (Putih)
Jalan Nafas (✔) Sumbatan ( ) Bebas ( ) Bebas ( ) Bebas ( ) Bebas
Pernafasan ( ) Henti Nafas (✔) Frek Nafas Frek Nafas 36 ( ) Frek Nafas ( ) Frek Nafas ( ) Frek Nafas 16-20
( ) Frek 10 >30 x/mnt 24-30 20-24 x/mnt
x/mnt ( ) Wheezing ( ) Wheezing x/mnt
( ) Sianosis
Sirkulasi ( ) Henti ( ) Nadi lemah Frek. Nadi : ( ) Nadi lemah ( ) Frek nadi ( ) Frek nadi 80-100
jantung ( ) Frek nadi < 135 x/mnt (✔) Frek nadi 100-120 x/mnt
( ) Nadi tak 50 atau TD. : 140/85 >120-150 x/mnt ( ) TD sistol 120 mmHg
teraba >150 x/mnt mmHg x/mnt (✔) TD sistol ( ) TD diastol 80 mmHg
(✔) Pucat ( ) Pucat ( ) TD sistol > >120-150
(✔) Akral dingin ( ) Akral dingin Makanan : 150 mmHg mmHg
( ) CRT < 2 ( ) TD diastole (✔) TD diastole
detik Obat : > 100 >80-100
mmHg mmHg

Disability ( ) GCS < 9 ( ) GCS 9-12 (✔) GCS > 12 ( ) GCS 15 ( ) GCS 15

Kesimpulan : pasien termasuk kategori merah karena mengalami sumbatan jalan napas

Dokter, Perawat

( ) (Salsabila Izzatunnisaa)

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
B. PENGKAJIAN PRIMER (ASUHAN KEPERAWATAN SINGKAT)

A. IDENTITAS KLIEN
Jenis kelamin: ( ) Laki-laki (✔) Wanita
Nama pasien : Ny. X Umur : 76 tahun No. RM: - -
Nama keluarga : Tn. Y Agama : islam Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat kantor : Telp :
Alamat rumah : Jl. Kemang 10 Jatiwarna Telp : 08129876543
Diagnosa Medik :
Datang ke RS tanggal: 19 Oktober 2020 pukul: 11.00 WIB
Kendaraan:  Ambulan 118;  Mobil pribadi,  Kendaraan lain. :
B. PENGKAJIAN

Keluhan utama: sesak napas

Pengkajian keperawatan Masalah/Diagnosa Tindakan keperawatan


Keperawatan

A. Airway Aktual  Resiko  Membersihkan jalan nafas


 Bebas Gangguan Ventilasi :  Memberikan posisi nyaman fowler / semi fowler.
 Tidak bebas: obstruksi  Mengajarkan teknik batuk efektif.
Pangkal lidah jatuh  Gangguan bersihan  Melakukan pengisapan lendir.
Sputum  jalan nafas tidak  Memasang oro/ naso faringeal airway
Darah  efektif  Melakukan auskultasi paru secara periodic.
Spasme   Memberikan posisi miring mantap jika pasien
Benda Asing  tidak sadar.
 Melakukan jaw thrust, chin lift.
Suara nafas:  kolaborasi pemberian bronkodilator
Normal   monitor status respirasi dan oksigenasi
Stridor 
Tidak ada suara napas 
Lain-lain………………
B. Breathing Aktual  Resiko  Mengobservasi frekwensi , irama kedalaman
Pola nafas: Apnoe suara nafas.
 Apneu  Dyspneu Pola nafas tidak  Mengobservasi penggunaan otot bantu
 Bradipneu  Takhipneu efektif pernafasan
 Orthopneu  Memberikan posisi semi fowler jika tidak ada
kontra indikasi
Bunyi Nafas:  Memperhatikan pengembangan dinding dada
 Vesikuler  Whezing  Melakukan fisioterapi dada jika tidak ada kontra
 Stridor  Ronchi indikasi
 Kolaborasi: pemberian O2, dan pemeriksaan
Irama Nafas AGD
Teratur  Tidak teratur
Lain-lain………………
Penggunaan otot Bantu nafas
 Retraksi dada  Cuping
hidung

Jenis pernafasan:
 Pernafasan dada:
 Peranafasan perut
Lain-lain………………
C. Circulation  Aktual  Resiko  Mengawasi adanya perubahan warna kulit.
Akral: Gangguan perfusi  Mengukur tanda-tanda vital.
 Hangat  Dingin perifer  Mengkaji kekuatan nadi perifer.
Pucat :  Ya  Tidak  Mengkaji tanda-tanda dehidrasi.
Cianosis : Ya  Tidak  Mengobservasi keseimbangan cairan.
Pengisian Kapiler  Meninggikan daerah yang cedera jika tidak ada
 < 2 detik  > 2 detik kontraindikasi.
Nadi: Teraba  Tidak  Memberikan cairan peroral jika memungkinkan.
teraba  Mengobservasi tanda-tanda adanya
Tekanan darah ..... mmHg kompartemen syndrom ( nyeri lokal daerah

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Perdarahan :  Ya cedera, pucat, penurunan mobilitas, penurunan
Tidak tekanan nadi, nyeri bertambah saat digerakkan,
Jika Ya ………. Cc perubahan sensori / baal dan kesemutan.
Lokasi pendarahan............... Lain-lain………………
Kelembaban kulit : Lembab
 Kering
Turgor:  Normal  Kurang
Lain-lain………………
Adanya riwayat kehilangan  Aktual  Resiko  Mengkaji tanda-tanda dehidrasi
cairan dalam jumlah besar: ( ) Gangguan  Mengkaji tanda-tanda vital, tingkat kesadaran.
diare, ( ) muntah,( ) luka keseimbangan  Memberikan cairan peroral jika masih
bakar ( ) perdarahan. cairan :shock memungkinkan.hingga 2000 – 2500 cc/ hr.
hipovolume  Memberikan cairan melalui intra vena.
Akral:  Memonitor perubahan turgor, membrane mukosa
 Hangat  Dingin dan kapilary refill.
Pucat :  Ya  Tidak  Memonitor intake –output caitan setiap jam:
Cianosis : Ya  Tidak pasang kateter dll.
Pengisian Kapiler  Menyiapkan alat-alat untuk pemasangan CVP jika
 < 2 detik  > 2 detik diperlukan.
Nadi: Teraba  Tidak  Memonitor CVP dan perubahan nilai elektrolit
teraba tubuh.
Tekanan darah 140/85 mmHg
Perdarahan :  Ya Tidak Kolaborasi:
Jika Ya ………. cc  Melakukan infus dengan jarum yang besar 2 line.
Lokasi pendarahan...............  Menyiapkan pemberian tranfusi darah jika
Kelembaban kulit : penyebabnya perdarahan, koloid jika darah
Lembab  Kering tranfusi susah didapat
Turgor:  Normal  Kurang Lain-lain………………
Luas luka bakar …. % Grade:
Lain-lain………………
D. Disability.  Aktual  Resiko  Mengkaji karakteristik nyeri .
Tingkat kesadaran : Gangguan perfusi  Mengukur tanda-tanda vital
Nilai GCS dewasa jaringan serebral  Mengobservasi perubahan tingkat kesadaran.
:E: 4 M : 5 V: 5  Meninggikan kepala15-30o jika tidak ada kontra
Pada Anak : A V P U. indikasi.
Pupil  Normal,  Mengobservasi kecukupan cairan
Respon Cahaya +/ +
Ukuran pupil:  Isokor Kolaborasi;
 An Isokor  Pemberian Oksigen
Diameter  1mm  2 mm  Pemasanagan infuse.
 3mm  4mm  Monitor hasilAGD dan laporkan hasilnya.
Penilaian Ekstremitas  Memberikan terapi sesuai indikasi
Sensorik  Ya  Tidak.
Motorik  Ya  Tidak Lain-lain……………………….
Kekuatan otot / Skala Lovetts
Lain-lain………………
Exposure.  Nyeri  Mengkaji karakteristik nyeri, gunakan
Adanya trauma pada pendekatan PQRST.
daerah;………..  Mengajarkan teknik relaksasi.
Adanya jejas/ luka pada  Membatasi aktifitas yang meningkatkan intensitas
daerah…. nyeri
- ukuran luas cm2  Kolaborasi untuk pemberian terapi
- kedalaman luka: ( ) analgetik,( ) oksigen ( ) Infus
Lain-lain……………… ( ) perekaman EKG.
Lain-lain………………
Paraf dan nama jelas

Salsabila izzatunnisaa

C. PENGKAJIAN SEKUNDER (ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT)


Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
1. Pengkajian :
a. Riwayat penyakit sekarang (SAMPLE):
- Keluhan Utama : sesak nafas
- Perjalanan Penyakit : keluarga mengatakan sehari sebelum dibawa
ke rumah sakit pasien sempat mengeluh sulit napas. Saat dibawa
dengan ambulan pasien menggunakan nebulizer salbutamol.
Sesampainya dirumah sakit pasien terlihat bernapan menggunakan
otot-otot aksesoris, suara napas terdengar weezing, mengeluh sesak
nafas, RR 36 kali/menit, saturasi oksigen 88%, nadi 135 kali/menit,
kulit tampak pucat, basah, dingin, terlihat lelah dan pusing, tekanan
darah 140/85 mmHg.
- Keluhan tambahan : -
- Alergi obat : -
- Obat-obat yang biasa diminum : bronkodilator dan kartikosteroid
- Penyakit masa lalu : Asthma
- Makan terakhir : 08.00 WIB
- Event of leading : sedang di rumah

b. Pemeriksaan Fisik :
- P. Fisik Fokus :
 Inspeksi : bernapas menggunakan otot-otot aksesoris, terlihat
sesak napas
 Palpasi : -
 Perkusi : -
 Auskultasi : suara nafas wheezing

- P. Fisik sistem lain dan TTV :


RR : 36 kali/menit, nadi 135 kali/menit, TD: 140/85 mmHg, saturasi
oksigen 88%, suhu 37.8oC, tingkat kesadaran composmentis, GCS
14

c. Pemeriksaan Penunjang : -

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Diagnosa Rencana Inv. Kep. Rencana Int, Implementasi Evaluasi
Keperawatan Medik

Gangguan  Bersihkan jalan napas Berikan terapi  Membersihkan jalan napas S: pasien mengatakan sesak
bersihan jalan  Berikan posisi nyaman bronkodilator  Memberikan posisi nyaman sudah mulai berkurang
napas tidak efektif fowler / semi fowler fowler / semi fowler O: RR 30 kali/menit, suara
 Kolaborasi pemberian  Kolaborasi pemberian napas sesekali masih
bronkolidator bronkolidator terdengar weezing
 Monitor status respirasi dan  Memonitor status respirasi dan A: masalah teratasi sebagian
oksigenasi oksigenasi karena masih terdengar
weezing sesekali dan frekuensi
napas 30 kali/menit
P: intervensi dilanjutkan
- Berikan posisi fowler/
semi fowler
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator
- Monitor status respirasi
dan oksigenasi

Pola napas tidak  Observasi frekuensi, irama Berikan oksigen  Mengobservasi frekuensi, S: pasien mengatakan sesak
efektif kedalaman suara napas irama kedalaman suara napas sudah mulai berkurang
 Observasi penggunaan otot  Mengobservasi penggunaan O: RR 30 kali/menit, suara
bantu penapasan otot bantu penapasan napas sesekali masih
 Berikan posisi semi fowler  Memberikan posisi semi fowler terdengar weezing, saturasi
jika tidak ada kontra indikasi jika tidak ada kontra indikasi oksigen 92%, pasien tampak
 Perhatikan pengembangan  Meperhatikan pengembangan tidak menggunakan otot bantu
dinding dada dinding dada napas
 Kolaborasi pemberian O2 dan  Kolaborasi pemberian O2 dan A: masalah teratasi sebagian

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
pemeriksaan AGD pemeriksaan AGD karena masih terdengar
weezing sesekali dan frekuensi
napas 30 kali/menit
P: intrvensi dilanjutkan
- Observasi frekuensi,
irama kedalaman suara
napas
- Berikan posisi semi fowler
jika tidak ada kontra
indikasi
- Kolaborasi pemberian O2
dan pemeriksaan AGD

Risiko perfusi  Observasi adanya perubahan  Mengobservasi adanya S: pasien mengatakan pusing
jaringan warna kulit perubahan warna kulit sudah berkurang
 Monitor tanda-tanda vital  Memonitor tanda-tanda vital O: pasien masih tampak
lemah, pasien sudah tidak
terlihat pucan, dingin, TD
130/90. nadi 120 kali/menit,
RR 30 kali/menit, S 37.2oC
A: masalah teratasi sebagaian
karena tanda-tanda vital masih
belum batas normal
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor tanda-tanda vital

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
D. Tindakan Definitif :
1. Pemberian terapi brokodilator
2. Pemasangan O2
3. Pemeriksaan AGD

E. Pemindahan Pasien dari IGD ke (ruangan rawat/pulang)


Saat dilakukan pemindahan pasien, pertahankan intervensi berikut:
- Monitor TTV
- Berikan oksigen
- Berikan posisi yang nyaman

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
MANAJEMEN GAWAT DARURAT NAFAS

PENGHISAPAN LENDIR PADA ANAK DAN DEWASA

1. Pengertian :
Membersihkan benda asing baik cair maupun semi padat dengan menggunakan mesin suction.

2. Tujuan
Memfasilitasi pengeluaran sekret pada faring melalui mulut

3. Prosedur penghisapan lendir

Nilai
No. Tahapan Prosedur 4 3 2 1
1 Mengecek program terapi medik
2 Mengucapkan salam terapeutik
3 Melakukan evaluasi/validasi
4 Melakukan kontrak waktu
5 Menjelaskan langkah-langkah tindakan
6 Mempersiapkan alat
7 Menaikkan tempat tidur pada ketinggian yang sesuai, mengatur posisi pasien semi fowler dan
memberikan handuk kecil didada untuk melindungi pakaian pasien
8 Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan bersih
9 Menghubungkan suction tip dengan tubing dan mesin suction atau wall suction
10 Menghidupkan mesin atau wall suction
11 Mengatur tekanan
12 Memasukkan kateter tanpa menutup tubing sampai ada tahanan dan pasien timbul
rangsangan batuk
13 Tarik kateter 2 cm, tutup tubing kateter dan lakukan penghisapan
14 Lakukan perawatan mulut / oral hygiene
15 Bilas tubing bila sputum kental agar kotoran tidak menempel di selang
16 Kembalikan pasien pada posisi semula atau atur posisi pasien yang nyaman
17 Menjelaskan lepada pasien bahwa prosedur telah selesai
18 Mematikan alat suction
19 Mengevaluasi respon pasien
20 Mencuci tangan
21 Merencanakan tindak lanjut
22 Melakukan kontrak yang akan datang
23 Mendokumentasikan tindakan dan respon pasien

Score Nilai : Jumlah score x 25 = _____________


23
Catatan Pembimbing:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………

Bekasi, ………………...., 20.......


Pembimbing Mahasiswa

( ………………………………) (……………………………..)
MEMBERIKAN VENTILASI MELALUI AMBU BAG DAN SUNGKUP
Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
1. Tujuan:
Memberikan bantuan napas melalui bag pada pasien yang mengalami gagal napas

2. Prinsip:
1. Dilakukan harus sinkron dengan napas pasien apabila pasien masih ada usaha napas
2. Volume pada : - Dewasa : 10 cc per Kg BB
3. Anak-anak : 10 cc per Kg BB
4. Sungkup harus disesuaikan dengan ukuran wajah pasien.

3. Prosedur

Nilai
No. Tahapan Prosedur 4 3 2 1
1 Alat:
Bag dengan reservoir , Sumber oksigen lengkap dengan selangnya dan flow meter,
Sungkup muka atau mask, Selang orofarengeal atau guedel, Sarung tangan, Kaca
mata atau goggles bila ada, Pengganjal kepala untuk mempertahankan agar ektensi
2. Mengecek program terapi medik
3. Mengucapkan salam terapeutik
4. Melakukan evaluasi/validasi
5. Melakukan kontrak waktu
6. Menjelaskan langkah-langkah tindakan
7. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
8. Hubungka sumber oksigen dengan resuscitation bag
9. Mengatur aliran oksigen 10 -15 l/mnt
10 Mengatur posisi pasien dengan posisi kepala ekstensi, ganjal bagian belakang kepala
11 Meletakkan sungkup muka (mask) menutupi hidung dan mulut pasien
12 Meletakkan satu tangan penolong diatas dagu pasien sambil menahan ujung masker
dan mempertahankan posisi kepala pasien ekstensi. Tangan penolong yang satunya
memegang resuscitation bag dan memompa udara/oksigen yang dialirkan
13 Memberikan ventilasi /tidal volume 10 cc/kgbb setiap kali ventilasi
14 Membiarkan dada pasien turun dulu sebelum memberikan ventilasi berikutnya
15 Mengevaluasi respon pasien
16 Memberitahubahwa prosedur telah selesai
17 Mengatur posisi pasien seperti semula atau menempatkan posisis yang nyaman
18 Mengevaluasi respon pasien
19 Mencuci tangan
20 Merencanakan tindak lanjut
21 Melakukan kontrak untuk tindakan yang akan datang
22 Mendikumentasikan tindakan dan respon pasien

Score Nilai : Jumlah score x 25 = _____________


22

Catatan Pembimbing:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………

Bekasi, ………………...., 20.......


Pembimbing Mahasiswa

( ………………………………) (……………………………..)

PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI NASAL KANUL,FACE MASK ATAU SUNGKUP MUKA


Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Nilai
No. Tahapan Prosedur 4 3 2 1
1 Mengecek program terapi medic
2 Mengucapkan salam terapeutik
3 Melakukan evaluasi/validasi
4 Melakukan kontrak waktu
5 Menjelaskan langkah-langkah tindakan
6 Mencuci tangan
7 Mempersiapkan alat
8 Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoksia serta secret pada jalan napas
9 Menentukan kebutuhan oksigen pasien sesuai dengan program medis
10 Menyambungkan nasal kanul atau face mask ke selang oksigen dan ke sumber oksigen yang sudah dimodifikasi
11 Memastikan bahwa aliran oksigen ada sebelum diberikan ke pasien
12 Memberikan oksigen sesuai dengan kecepatan aliran dan konsentrasi yang diperlukan, pastikan aliran berfungsi
dengan baik:
- Selang tidak tertekuk
- Terdapat gelembung udara pada humidifier yang menandakan adanya aliran
- Terasa adanya oksigen dari selang oksigen
13 Nasal kanula

a. Meletakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien


b. Mengatur selang plastik ke kepala atau kebawah dagu sampai kanula pas dan nyaman
14 Simple face mask

a. Meletakkan simle face mask di hidung dan mulut pasien


b. Menyesuaikan masker dengan ukuran wajah pasien
c. Mengatur selang oksigen ke kepala pasien
15 Non rebreathing mask

a. Mengisi kantong dengan oksigen sampai 2/3 bagian


b. Meyakinkan katup ada
c. Meletakkan masker ke di hidung dan mulut pasien
d. Menyesuaikan masker dengan ukuran wajah pasien
e. Mengatur karet oksigen ke kepala pasien sehingga posisi masker nyaman bagi pasien
f. Mengganjal telinga pasien dengan kasa apabila pemakaiannya dalam jangka lama
16 Rebreathing mask

a. Mengisi kantong oksigen sampai 2/3 bagian


b. Meyakinkan tidak ada katup
c. Meletakkan masker ke hidung dan mulut pasien
d. Menyesuaikan masker dengan ukuran wajah pasien
e. Mengatur karet oksigen ke kepala pasien sehingga posisi masker nyaman bagi pasien
f. Mengganjal telinga pasien dengan kasa atau kapas apabila pemakaiannya dalam jangka lama
17 Cek kanul /mask setiap 8 jam
18 Mempertahankan air pada humidifier supaya tidak kering
19 Mengkaji kelembaban kulit agar tidak kering dan mengkaji agar kulit lipatan telinga tidak lecet
20 Mencuci tangan
21 Mengevaluasi respon pasien
22 Merencanakan tindak lanjut
23 Mendokumentasikan tindakan dan hasil

Score Nilai : Jumlah score x 25 = _____________


23
Catatan Pembimbing:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

Bekasi, ………………...., 20.......


Pembimbing Mahasiswa

( ………………………………) (……………………………..)

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
INTUBASI ENDOTRAKHEAL

1. Tujuan:
Menjamin jalan nafas tetap terbuka.
Menghindari aspirasi.
Memudahkan tindakan bantuan pernafasan.

2. Indikasi:
a. Henti jantung
b. Pasien sadar yang tidak mampu bernafas dengan baik (edema paru Guillan-Bare syndrom,
sumbatan jalan nafas).
c. Perlindungan jalan nafas tidak memadai (koma, arefleksi).
d. Penolong tidak mampu memberi bantuan nafas dengan cara konvensional.

Nilai
No. Tahapan Prosedur 4 3 2 1
1 Alat:
Pipa oro/nasofaring, Suction, Kanula dan masker oksigen, Ambu bag, Pipa endotrakheal
dan stylet, Pelumas (jelly), Forcep magill, Laringoscope (handle dan blade), Stetoscope,
Stylet (mandrin), Spuit cuft, Sarung tangan, Plester dan gunting, Obat-obatan sedatij i.v,
Bantal kecil tebal 10 cm (bila tersedia)
2. Gunakan sarung tangan steril
3. Sebelum intubasi berikan oksigen, sebaiknya gunakan bantal dan pastikan jalan nafas
terbuka (hati-hati pada cedera leher).
4. Siapkan endotrakheal tube (ETT), periksa balon (cuff), siapkan stylet, beri jelly.
5. Siapkan laringoskop (pasang blade pada handle), lampu harus menyala.
6. Pasang laringoskop dengan tangan kiri, masukkan jung blade ke sisi kanan mulut pasien,
geser lidah pasien ke kiri.
7. Tekan tulang rawan krikoid (untuk mencegah aspirasi).
8. Lakukan traksi sesuai sumbu panjang laringoskop (hati-hati cedera gigi, gusi, bibir).
9. Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap lendir/cairan lebih dahulu.
10. Keluarkan stylet dan laringoskop secara hati-hati.
11. Kembangkan balon (cuff) ETT.
12. Pasang pipa orofaring (mayo/gudel)
13. Periksa posisi ETT apakah masuk dengan benar (auskultasi suara pernafasan atau udara
yang ditiupkan). Hubungkan dengan pipa oksigen.
14 Amankan ETT dengan plester.

Score Nilai : Jumlah score x 25 = _____________


14
Catatan Pembimbing:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

Bekasi, ………………...., 20.......


Pembimbing Mahasiswa

( ………………………………) (……………………………..)

Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Panduan Praktikum KGD&B Prodi Ners Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Anda mungkin juga menyukai