CARDIAC ARREST
Oleh:
1
ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT
KELOMPOK 5
A. DATA PASIEN
Nama : Tn. X No Rekam medik :xxxxxxx
Jenis Kelamin : Pria Tanggal lahir : x/xx/xxxx Umur: 28 Tahun
B. PRIMARY SURVEY
Waktu kedatangan : Transportasi :brankar Kondisi datang :
12.00 WIB Lemas
Tindakan Pre Hospital :(-)
CPR O2 Infus Bidai Bebat Urin Kateter
Lain – lain :
TRIAGE
Kesadaran Kategori Triage : Klasifikasi Kasus
Allert Verbal P1 P2 P3 Trauma Non Trauma
Pain Unrespon MerahKuning Hijau Hitam Dx Medis :
Keluhan Utama
Tanda dan gejala Karakteristik (-)
Pasien datang diantar paramedisdengan
kondisi lemas dan ditemukan sebotol
diltiazem kosong disamping pasien Faktor yg meringankan (-)
2
SPO2 98% Perdarahan : (-)
DISABILITY
Fraktur : Tidak ada ada
Lokasi
Paralisis : tidak ada ada
Lokasi : ...................................................
............
GCS : E2 V2 M2
Total: 6
Eksposure
head to toe
1) Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi, rambut berwarna hitam
2) Wajah
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sumbatan di hidung
Telinga : tidak ada sekret.
Mulut : gigi bersih, mukosa lembab, tidak ada luka
3) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada gangguan menelan, tidak ada
peningkatan vena jugularis
4) Dada thorax
Paru-paru: inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dada, RR
16x/menit
Palpasi : tidak ada krepitasi, grakan dada kanan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi: tidak ada suara tambahan, suara vesikuler
Jantung: inspeksi : ictus cordis tampak
Palpasi : ictus codis teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi: tidak ada suara tambahan
Abdomen: inspeksi : tidak tampak lesi, tidak tampak distensi
Palpasi : tidak ada massa yang mengeras
3
Perkusi :thympani
Auskultasi: tidak ada kelainan bising usus
5) Ekstremitas
Tidak ada lebam, tidak ada krepitasi, tidak ada edema
6) Kulit : akral dingin, turgor kulit baik
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Sign & Symptoms
Pasien mengucapkan kata-kata tapi tidak mampu diperoleh informasi, pasien tampak
mengantuk
2. Allergies
(-)
3. Medications
(-)
4. Past illness
(-)
5. Last meal
Pasien dicurigai meminum obat diltiazem satu botol
6. Event
Dari laporan anggota keluarga pasien memiliki suasana hati yang rendah pada akhir-
akhir ini dan melakukan bunuh diri
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Jenis Pemeriksaan Hasil :
Darah Lengkap Kimia Klinik Gula darah sewaktu GDS :195 mg/dl
Blood Gas Analisa Kultur Urin EKG EKG : irama pelarian ventrikel QRS
BUN Kreatinin Foto Thorak yang lebar pada 30, dengan QT yang
Lain – lain .................................................................. panjang
E. PEMBERIAN TERAPI
Pukul Medikasi/Obat yang diberikan Dosis / rute pemberian
(12.05) 1. Infuse RL 1. Intravena 20tpm
2. O2 2. 3lpm
12. 45 Atropine 0,5 mg (I) IV
12.50 Atropine 0,5 mg (II) IV
12.54 Epineprine + 20cc NaCl IV
13.07 Epineprine + 20cc NaCl IV
4
F. ANALISA DATA
Pukul Data fokus Problem Etiologi
12.05 DS:- Gangguan Penurunan fungsi ventrikel
DO: Sirkulasi
HR: 30x/m, Spontan
RR: 16x/m (dangkal)
EKG: sinus bradikardia
Akral dingin
Tampak ictus cordis
12.58 DS:- Gangguan Kelemahan otot pernafasan
DO: saturasi O2 : 92% Ventilasi
Spontan
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No DX Jam Diagnosa Keperawatan
D.0007 12.05 Gangguan sirkulasi spontan berhubungan dengan penurunan fungsi
ventrikel dibuktikan dengan frekuensi nadi 30x/m dan dengan
gambaran EKG sinus bradikardi
D.0004 12.58 Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan Kelemahan otot
pernafasan dibuktikan dengan saturasi O2 menurun
H. INTERVENSI
No Kriteria Hasil Intervensi
L.02015 Setelah dilakukan asuhan 1. Code Management
keperawatan diharapkan a. Monitor tingkat kesadaran
sirkulasi spontan meningkat b. Monitor irama jantung
dengan kreteria hasil: c. Monitor ACLS sesuai protokol yang
1. Kesadaran meingkat tersedia
2. Frekuensi nadi meningkat d. Monitor kualitas resusitasi jantung paru
3. Frekuensi napas yang diberikan
meningkat e. Interpretasi EKG dengan akurat untuk
4. Suhu tubuh normal pemberian kardiovensi/defibrilasi yang
5. Saturasi O2 normal tepat
f. Panggil bantuan jik pasien tidak sadar
g. Aktifkan code blue
h. Pastikan nadi tidak teraba dan nafas tidak
ada
i. Lakukan resusitasi jantung paru
j. Pastikan jalan nafas terbuka
k. Berikan bantuan nafas
5
l. Pasang monitor jantung
m. Minimalkan interupsi saat kompresi dan
defibrilasi
n. Pasang akses vena
o. Siapkan intubasi
p. Berikan dukungan keluarga yang hadir
q. Akhiri tindakan jika ada tanda-tanda
sirkulasi spontan
r. Lakukan perawatan post cardiac arrest
s. Kolaborasi pemberian defibrilasi atau
kardioversi
t. Kolaborasi pemberian epineprin atau
adrenalin
u. Kolaborasi pemberian amiodaron
2. Manajemen Defibrilasi
a. Observasi irama pada monitor setelah
CPR 2menit
b. Lakukan CPR hingga mesin defibrillator
siap
c. Pasang dan hidupkan defibrillator
d. Pasang monitor EKG
e. Pastikan irama EKG henti jantung
(VF/VT tanpa nadi)
f. Atur jumlah energy defibrillator
g. Angkat peddle dan oleskan jelly
h. Tempelkan pedlle pada posisinya
masing- masing
i. Hentikan CPR saat defibrillator siap
j. Beri tanda bahwa mesin sudah siap (I’m
clear,you are clear, everybody clear)
k. Monitor setelah pemberian defibrilasi
l. Lanjutan CPR
m. Edukasi kepada keluarga terkait tindakan
yang dilakukan
n. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
terkait terapi yang diberikan
2. Resusitasi Cairan
a. Monitor status hemodinamik
b. Monitor status oksigen
c. Monitor input dan output cairan
d. Pasang IV line berukuran besar missal
6
14 atau 16
e. Berikan infuse cairan kristaloid 1-2L
pada dewasa
f. Berikan infuse cairan kristaloid
20mL/kgBB pada anak
g. Edukasi kepada keluarga terkait terapi
yang diberikan
h. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
terkait pemberian produk darah atau
jenis dan jumlah cairan
I.01012 Setelah dilakukan asuhan Menejemen jalan nafas buatan
keperawatan diharapkan a. Monitor selang endotrakeal (ETT),
ventilasi sponta meningkat terutama setelah mengubah posisi
dengan kreteria hasil: b. Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 jam
1. Saturasi O2 meningkat c. Pasang OPA untuk mencegah ETT tergigit
d. Cegah ETT terlipat
e. Berikan pre-oksigenasi 100% selama 30
detik (3-6 kali ventilasi) sebelum dan
sesudah penghisapan
f. Berikan volume pre-oksigenasi (bagging
atau ventilasi mekanik) 1,5 kali volume
tidal
g. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik jika diperlukan (bukan secara berkala
atau rutin)
I. IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/Jam No. Dx Implementasi Respon TTD
12.10 D.0007 Memberikan O2 via nasal DO:Nassal kanul 3lpm telah
kanul 3lpm diberikan
7
TTD : 110/55 mmHg
HR: 30x/m,
RR: 16x/m (dangkal)
EKG: sinus bradikardia
8
sudah siap (I’m clear,you
are clear, everybody clear)
j. Memonitor setelah
pemberian defibrilasi
12.58 D.0007 Melakukan CPR lanjutan DS:-
DO: CPR telah diberikan
selama 2 menit
12.58 I.01012 Memberikan volume pre- DS:-
oksigenasi (bagging atau DO: telah dilakukan pre-
ventilasi mekanik) 1,5 kali oksigenasi sebelum dilakukan
volume tidal pemasangan ETT
9
IV
13.05 D.0007 Menghentikan CPR dan DS:-
mengevaluasi irama jantung DO: irama jantung asistole
13.05 D.0007 Mengevaluasi elektroda EKG DS:-
pada pasien untuk mengetahui DO: elektroda EKG pada
asistole nyata atau tidak pasien tidak ada yang lepas,
irama jantung true asistole atau
nyata
13.06 D.0007 Melakukan CPR DS:-
DO: CPR telah diberikan
selama 2 menit atau 5 siklus
dengan kecepatan 100-
120x/menit
13.07 D.0007 Memberikan epinefrin 1 mg + DS:-
20cc NaCl DO: epinefrin 1 mg + 20cc
NaCl telah diberikan melalui
IV
13.08 D.0007 Mengevaluasi irama jantung DS:-
DO: irama jantung asistole
13.09 D.0007 Melakukan CPR DS:-
DO: CPR telah diberikan
selama 2 menit atau 5 siklus
dengan kecepatan 100-
120x/menit
13.11 D.0007 Mengevaluasi irama jantung DS:-
dan nafas DO: terdapat denyut nadi,
irama jantung reguler menjadi
bradikardi, nafas spontan
13.12 D.0007 Mengobservasi vital sign DS:-
DO: TD: 90/60 mmHg, HR:
60x/menit, RR: 10x/menit,
suhu: 360C
13.13 D.0007 Mengobservasi saturasi O2 DS:-
DO: SpO2: 94%
13.14 D.0007 Mengevaluasi terapi untuk DS:-
menangani overdosis DO: terapi obat sudah
dikolaborasikan dengan dokter
13.30 Memindahkan pasien ke ICU DS:-
DO: -
10
J. EVALUASI
Pukul No.Dx Evaluasi TTD
13.30 D.0007 S: -
O:
- Kesadaran: somnolen (E2M2V2)
- TD: 90/60 mmHg, HR: 60x/menit, RR: 10 x/menit, suhu: 360C
A: Masalah gangguan sirkulasi spontan teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor status hemodinamik
- Monitor status O2
13.30 I.01012 S: -
O:
- SaO2 : 94%, RR : 10x/menit, HR : 60x/menit
A: masalah gangguan ventilasi spontan teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor posisi selang ETT, terutama saat merubah posisi
- Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 jam
11