Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

CARDIAC ARREST

Oleh:

Anisa Mutiara Sari P27220019 184


Eko Abi Nugroho P27220019 201
Fachriza Malika Ramadhani P27220019 204
Kurniawan Adi Nugroho P27220019 214
Nanda Hanin Sitarasti P27220019 221
Riski Agung Kuncoro P27220019 229
Selvia Mega Anggun HP P27220019 235
Tri Ratna Murtiyanti P27220019 243

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROFESI NERS
2020

1
                    
               ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT
KELOMPOK 5

A. DATA PASIEN
Nama : Tn. X No Rekam medik :xxxxxxx
Jenis Kelamin : Pria Tanggal lahir : x/xx/xxxx  Umur: 28 Tahun

B. PRIMARY SURVEY
Waktu kedatangan : Transportasi :brankar Kondisi datang :
12.00 WIB Lemas
Tindakan Pre Hospital :(-)
CPR             O2             Infus             Bidai                  Bebat                 Urin Kateter
Lain – lain :

TRIAGE
Kesadaran Kategori Triage : Klasifikasi Kasus
Allert         Verbal P1        P2           P3 Trauma    Non Trauma
Pain           Unrespon MerahKuning Hijau Hitam Dx Medis :
Keluhan Utama
Tanda dan gejala Karakteristik (-)
Pasien datang diantar paramedisdengan
kondisi lemas dan ditemukan sebotol
diltiazem kosong disamping pasien Faktor yg meringankan (-)

Onset/awal kejadian (-)


Tindakan yang telah dilakukan sebelum ke RS
(-)
Lokasi (-)
Faktor Pencetus
Pasien dicurigai overdosis obat diltiazem
Durasi (-)

Tanda Tensi: 100/55 HR : 30x/ menit    RR :16x/menit    Suhu : 36,5 0C.


vital : mmHg   Lokasi :RS
AIRWAY CIRCULATION
Paten Obstruksi Irama jantung : reguler  ireguler        
Tindakan  Akral : HKM      dingin basah  Pucat
BREATHING Membran mukosa Sianosis Jaundice Normal           
Pergerakan dada : simetris   asimetri, CRT :        <2 Dtk        > 2Dtk
Irama pernapasan : Reguler  Ireguler Turgor kulit : Baik    sedang    jelek
Suara napas tambahan : (-) Edema : (-)

2
SPO2 98% Perdarahan : (-)
DISABILITY
Fraktur  : Tidak ada     ada   
Lokasi
Paralisis : tidak ada     ada
Lokasi : ...................................................
............
GCS : E2 V2 M2
Total: 6

Eksposure
head to toe
1) Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi, rambut berwarna hitam
2) Wajah
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sumbatan di hidung
Telinga : tidak ada sekret.
Mulut : gigi bersih, mukosa lembab, tidak ada luka
3) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada gangguan menelan, tidak ada
peningkatan vena jugularis
4) Dada thorax
Paru-paru: inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dada, RR
16x/menit
Palpasi : tidak ada krepitasi, grakan dada kanan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi: tidak ada suara tambahan, suara vesikuler
Jantung: inspeksi : ictus cordis tampak
Palpasi : ictus codis teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi: tidak ada suara tambahan
Abdomen: inspeksi : tidak tampak lesi, tidak tampak distensi
Palpasi : tidak ada massa yang mengeras

3
Perkusi :thympani
Auskultasi: tidak ada kelainan bising usus
5) Ekstremitas
Tidak ada lebam, tidak ada krepitasi, tidak ada edema
6) Kulit : akral dingin, turgor kulit baik

C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Sign & Symptoms
Pasien mengucapkan kata-kata tapi tidak mampu diperoleh informasi, pasien tampak
mengantuk
2. Allergies
(-)
3. Medications
(-)
4. Past illness
(-)
5. Last meal
Pasien dicurigai meminum obat diltiazem satu botol
6. Event
Dari laporan anggota keluarga pasien memiliki suasana hati yang rendah pada akhir-
akhir ini dan melakukan bunuh diri

D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Jenis Pemeriksaan Hasil :
Darah Lengkap Kimia Klinik  Gula darah sewaktu GDS :195 mg/dl
Blood Gas Analisa Kultur Urin   EKG EKG : irama pelarian ventrikel QRS
BUN Kreatinin  Foto Thorak yang lebar pada 30, dengan QT yang
Lain – lain .................................................................. panjang

Tindak lanjut : KRS  MRS   PP  DOA  OPERASI PINDAH   LAIN LAIN

E. PEMBERIAN TERAPI
Pukul Medikasi/Obat yang diberikan Dosis / rute pemberian
(12.05) 1. Infuse RL 1. Intravena 20tpm
2. O2 2. 3lpm
12. 45 Atropine 0,5 mg (I) IV
12.50 Atropine 0,5 mg (II) IV
12.54 Epineprine + 20cc NaCl IV
13.07 Epineprine + 20cc NaCl IV

4
F. ANALISA DATA
Pukul Data fokus Problem Etiologi
12.05 DS:- Gangguan Penurunan fungsi ventrikel
DO: Sirkulasi
HR: 30x/m, Spontan
RR: 16x/m (dangkal)
EKG: sinus bradikardia
Akral dingin
Tampak ictus cordis
12.58 DS:- Gangguan Kelemahan otot pernafasan
DO: saturasi O2 : 92% Ventilasi
Spontan

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No DX Jam Diagnosa Keperawatan
D.0007 12.05 Gangguan sirkulasi spontan berhubungan dengan penurunan fungsi
ventrikel dibuktikan dengan frekuensi nadi 30x/m dan dengan
gambaran EKG sinus bradikardi
D.0004 12.58 Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan Kelemahan otot
pernafasan dibuktikan dengan saturasi O2 menurun

H. INTERVENSI
No Kriteria Hasil Intervensi
L.02015 Setelah dilakukan asuhan 1. Code Management
keperawatan diharapkan a. Monitor tingkat kesadaran
sirkulasi spontan meningkat b. Monitor irama jantung
dengan kreteria hasil: c. Monitor ACLS sesuai protokol yang
1. Kesadaran meingkat tersedia
2. Frekuensi nadi meningkat d. Monitor kualitas resusitasi jantung paru
3. Frekuensi napas yang diberikan
meningkat e. Interpretasi EKG dengan akurat untuk
4. Suhu tubuh normal pemberian kardiovensi/defibrilasi yang
5. Saturasi O2 normal tepat
f. Panggil bantuan jik pasien tidak sadar
g. Aktifkan code blue
h. Pastikan nadi tidak teraba dan nafas tidak
ada
i. Lakukan resusitasi jantung paru
j. Pastikan jalan nafas terbuka
k. Berikan bantuan nafas

5
l. Pasang monitor jantung
m. Minimalkan interupsi saat kompresi dan
defibrilasi
n. Pasang akses vena
o. Siapkan intubasi
p. Berikan dukungan keluarga yang hadir
q. Akhiri tindakan jika ada tanda-tanda
sirkulasi spontan
r. Lakukan perawatan post cardiac arrest
s. Kolaborasi pemberian defibrilasi atau
kardioversi
t. Kolaborasi pemberian epineprin atau
adrenalin
u. Kolaborasi pemberian amiodaron
2. Manajemen Defibrilasi
a. Observasi irama pada monitor setelah
CPR 2menit
b. Lakukan CPR hingga mesin defibrillator
siap
c. Pasang dan hidupkan defibrillator
d. Pasang monitor EKG
e. Pastikan irama EKG henti jantung
(VF/VT tanpa nadi)
f. Atur jumlah energy defibrillator
g. Angkat peddle dan oleskan jelly
h. Tempelkan pedlle pada posisinya
masing- masing
i. Hentikan CPR saat defibrillator siap
j. Beri tanda bahwa mesin sudah siap (I’m
clear,you are clear, everybody clear)
k. Monitor setelah pemberian defibrilasi
l. Lanjutan CPR
m. Edukasi kepada keluarga terkait tindakan
yang dilakukan
n. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
terkait terapi yang diberikan

2. Resusitasi Cairan
a. Monitor status hemodinamik
b. Monitor status oksigen
c. Monitor input dan output cairan
d. Pasang IV line berukuran besar missal

6
14 atau 16
e. Berikan infuse cairan kristaloid 1-2L
pada dewasa
f. Berikan infuse cairan kristaloid
20mL/kgBB pada anak
g. Edukasi kepada keluarga terkait terapi
yang diberikan
h. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
terkait pemberian produk darah atau
jenis dan jumlah cairan
I.01012 Setelah dilakukan asuhan Menejemen jalan nafas buatan
keperawatan diharapkan a. Monitor selang endotrakeal (ETT),
ventilasi sponta meningkat terutama setelah mengubah posisi
dengan kreteria hasil: b. Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 jam
1. Saturasi O2 meningkat c. Pasang OPA untuk mencegah ETT tergigit
d. Cegah ETT terlipat
e. Berikan pre-oksigenasi 100% selama 30
detik (3-6 kali ventilasi) sebelum dan
sesudah penghisapan
f. Berikan volume pre-oksigenasi (bagging
atau ventilasi mekanik) 1,5 kali volume
tidal
g. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik jika diperlukan (bukan secara berkala
atau rutin)

I. IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/Jam No. Dx Implementasi Respon TTD
12.10 D.0007 Memberikan O2 via nasal DO:Nassal kanul 3lpm telah
kanul 3lpm diberikan

12.15 D.0007 Memberikan terapi infuse DO: Infuse RL 20tpm telah


kristaloid (RL) 20tpm diberikan

12.20 D.0007 Memasang monitor DO:

7
TTD : 110/55 mmHg
HR: 30x/m,
RR: 16x/m (dangkal)
EKG: sinus bradikardia

12.25 D.0007 Memberikan edukasi kepada DS: wali pasien mengatakan


keluarga terkait terapi yang akan mengikuti segala
diberikan prosedur pemberian terapi
untuk pasien
12.30 D.0007 Memberikan terapi atropine DS: -
0,5 mg melalui IV DO: telah diberikan atropine
0,5 mg pertama melalui IV
12.40 D.0007 Mengevaluasi setelah DS:-
pemberian atropine DO: HR : 30 x/menit
12.40 D.0007 Memberikan terapi atropine DS:-
0,5 mg kedua melalui IV DO: telah diberikan atropine
0,5 mg kedua melalui IV
12.53 D.0007 Mengevaluasi setelah DS:-
pemberian atropine DO: pasien mengalami
perubahan irama jantung,
pasien mengalami Ventrikel
fibrilation
12.54 D.0007 Melakukan manajemen DS:-
Defibrilasi DO: pasien masih
a. Melakukan CPR hingga menunjukkan irama VF
mesin defibrillator siap
b. Memasang dan
menghidupkan defibrillator
c. Memasang monitor EKG
d. Memastikan irama EKG
henti jantung (VF/VT tanpa
nadi)
e. Mengatur jumlah energy
defibrillator sebesar 200
joule
f. Mengangkat peddle dan
oleskan jelly
g. Menempelkan pedlle pada
posisinya masing- masing
h. Menghentikan CPR saat
defibrillator siap
i. Memberi tanda bahwa mesin

8
sudah siap (I’m clear,you
are clear, everybody clear)
j. Memonitor setelah
pemberian defibrilasi
12.58 D.0007 Melakukan CPR lanjutan DS:-
DO: CPR telah diberikan
selama 2 menit
12.58 I.01012 Memberikan volume pre- DS:-
oksigenasi (bagging atau DO: telah dilakukan pre-
ventilasi mekanik) 1,5 kali oksigenasi sebelum dilakukan
volume tidal pemasangan ETT

12.58 I.01012 Berkolaborasi dengan dokter DS:-


mengenai perlunya DO: pasien terpasang
pemasangan endotraceal tube endotraceal tube (ET) dan
(ET) dan memasang OPA OPA
13.00 D.0007 Mengevaluasi irama jantung DS:-
DO: irama menunjukkan VF
13.01 D.0007 Melakukan manajemen DS:-
Defibrilasi DO: Defibrilasi 200 joule telah
a. Memastikan irama EKG diberikan
henti jantung (VF)
b. Mengatur jumlah energy
defibrillator sebesar 200
joule
c. Mengangkat peddle dan
oleskan jelly
d. Menempelkan pedlle pada
posisinya masing- masing
e. Menghentikan CPR saat
defibrillator siap
f. Memberi tanda bahwa mesin
sudah siap (I’m clear,you are
clear, everybody clear)
g. Memonitor setelah
pemberian defibrilasi
13.03 D.0007 Melanjutkan CPR DS:-
DO: CPR diberikan selama 2
menit
13.04 D.0007 Memberikan epinefrin 1 mg + DS:-
20cc NaCl DO: epinefrin 1 mg + 20cc
NaCl telah diberikan melalui

9
IV
13.05 D.0007 Menghentikan CPR dan DS:-
mengevaluasi irama jantung DO: irama jantung asistole
13.05 D.0007 Mengevaluasi elektroda EKG DS:-
pada pasien untuk mengetahui DO: elektroda EKG pada
asistole nyata atau tidak pasien tidak ada yang lepas,
irama jantung true asistole atau
nyata
13.06 D.0007 Melakukan CPR DS:-
DO: CPR telah diberikan
selama 2 menit atau 5 siklus
dengan kecepatan 100-
120x/menit
13.07 D.0007 Memberikan epinefrin 1 mg + DS:-
20cc NaCl DO: epinefrin 1 mg + 20cc
NaCl telah diberikan melalui
IV
13.08 D.0007 Mengevaluasi irama jantung DS:-
DO: irama jantung asistole
13.09 D.0007 Melakukan CPR DS:-
DO: CPR telah diberikan
selama 2 menit atau 5 siklus
dengan kecepatan 100-
120x/menit
13.11 D.0007 Mengevaluasi irama jantung DS:-
dan nafas DO: terdapat denyut nadi,
irama jantung reguler menjadi
bradikardi, nafas spontan
13.12 D.0007 Mengobservasi vital sign DS:-
DO: TD: 90/60 mmHg, HR:
60x/menit, RR: 10x/menit,
suhu: 360C
13.13 D.0007 Mengobservasi saturasi O2 DS:-
DO: SpO2: 94%
13.14 D.0007 Mengevaluasi terapi untuk DS:-
menangani overdosis DO: terapi obat sudah
dikolaborasikan dengan dokter
13.30 Memindahkan pasien ke ICU DS:-
DO: -

10
J. EVALUASI
Pukul No.Dx Evaluasi TTD
13.30 D.0007 S: -
O:
- Kesadaran: somnolen (E2M2V2)
- TD: 90/60 mmHg, HR: 60x/menit, RR: 10 x/menit, suhu: 360C
A: Masalah gangguan sirkulasi spontan teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor status hemodinamik
- Monitor status O2
13.30 I.01012 S: -
O:
- SaO2 : 94%, RR : 10x/menit, HR : 60x/menit
A: masalah gangguan ventilasi spontan teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan:
- Monitor posisi selang ETT, terutama saat merubah posisi
- Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 jam

11

Anda mungkin juga menyukai