Disusun oleh:
Silfia Wahyuni
20214030015
2022
Form Pengkajian ICU
I. Identitas Klien
Nama : Ny. S Tanggal masuk ICU : 20 April 2022
Umur : 68th Tanggal Pengkajian : 20 April 2022
No RM : 343871
Jenis Kelamin : Perempuan Jam Pengkajian : 09.00 WIB
Agama : Islam
Diagnosa Medis : CHF
Alamat rumah : Gesing ¼ Kandangan
CIRCULATION
Akral teraba dingin
CRT : > 2 detik
HR : 101x/mnt
TD : 103/63 mmHg
Turgor kulit normal (elastis)
Tidak terdapat perdarahan
SpO: 87%
DISABILITY
Keadaan umum compos mentis
GCS : E3V2M4
Pupil : Isokor Kanan 2, Kiri 2
Reaksi cahaya : kanan+ , kiri+
Tidak ada kelainan pada ekstremitas
Motorik tidak mengalami hemipharase maupun hemiphalgia
Kekuatan otot 5 5
5 5
EKSPOSURE/ENVIRONMENT/EVENT
Terdapat oedem pada ekstremitas bawah
Tidak ada fraktur
Suhu : 36,4OC
Tidak ada jejas maupun luka
Tidak terdapat perdarahan
Pitting oedem >2detik
V. PENGKAJIAN SISTEM
1. SISTEM NEUROLOGI
Keluhan: tidak ada keluhan
GCS: E3V2M4
Reaksi pupil: isokor ; Ukuran Pupil: 2/2
2. SISTEM RESPIRASI
Keluhan: Pasien tampak sesak nafas dan sulit bernafas
a) Inspeksi : pengembangan dinding dada simetris
b) Palpasi : tidak terkaji
c) Perkusi : Suara paru sonor
d) Auskultasi : suara ronkhi
Hasil rontgen thorax : suspect oedem pulmo
3. SISTEM KARDIOVASKULER
Keluhan : tidak ada keluhan
e) Inspeksi : dinding dada kanan kiri simetris
f) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
g) Perkusi: tidak terkaji
h) Auskultasi: suara S1 dan S2 terdengar
i) Capillary Refiil Time (CRT) >2detik
j) Nadi : Frekuensi: 44 x/mnt; kekuatan nadi : 101 normal; Irama: Irreguler; Akral : dingin
k) Tekanan Darah : 103/63 mmHg;
4. SISTEM GASTROINTESTINAL
Keluhan: tidak ada keluhan
a. Inspeksi : tidak terdapat jejas dan luka, dinding abdomen simetris antara kanan-kiri, warna
kulit rata
b. Auskultasi : bising usus 12x/menit
c. Perkusi : 4 kuadran tympani, tidak terdapat asites
d. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5. SISTEM ENDOKRIN
a. Kadar Gula darah : 309 mg/dl
b. Pembesaran kelenjar tiroid : tidak terdapat pembesaran
6. SISTEM MUSKULOSKELETAL:
Keluhan : tidak ada
a. Inspeksi : terdapat edema pada ekstremitas bawah
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di ekstremitas bawah atau bawah, tidak ada kebas,
tidak ada nyeri di ekstremitas
c. Kekutan otot:
5 5
5 5
Lain- lain :
7. SISTEM PERKEMIHAN
Keluhan: tidak ada
a. Inspeksi: Warna urin kuning; Volume urin 300cc
b. Palpasi : Kandung kemih: tidak ada distensi kandung kemih
8. SISTEM INTEGUMEN
Keluhan: tidak ada
a. Inspeksi : tidak ada perubahan warna atau pigmentasi
b. Palpasi : kulit teraba dingin
c. Turgor kulit : normal (elastis)
B. TERAPI MEDIS
Nama Dosis Rute Pemberian Indikasi Kontraindikasi Efek samping Obat
Obat/Cairan/O2
Nitrogliserin (NTG) IV syringe pump Mencegah
nyeri dada
Furosemide murni 0.5mg IV syringe pump Mengeluarkan
kelebihan
cairan dalam
tubuh melalui
urine
Morphin (1/10) 1mg IV syringe pump Meredakan
nyeri dan
menghilangka
n rasa sakit
yang parah
Vascon 0,3mg IV syringe pump Meningkatkan
tekanan darah
pada
penderita
tekanan darah
akut
(hipotensi
akut)
Spironolactone 1x100mg Oral Menurunkan
hipertensi
Morphine 5mg IV Meredakan
nyeri dan
menghilangka
n rasa sakit
yang parah
Curcuma 3x1 tab Oral Meningkatkan
nafsu makan
Urdafalk 2x250mg Oral Menghancurk
an batu
empedu
NAC 3x200 Oral Mengencerka
n dahak
Sanmol 3x500mg Oral Menurunkan
demam
Azithromycin 1x500mg IV Mengobati
infeksi bakteri
dalam paru
Miloz 1.5mg IV Syringe pump Obat bius
untuk
menghilangka
n rasa nyeri
III. Monitoring tiap jam
H 250
E Temp
M X
O
D Biru
I 200
N MAP
A
M
I Hijau
K 150
BP
Hitam
100
HR
50
Merah
Kesadaran
Irama EKG
Nyeri
CVP
SaO2/SPO2
Res Tipe Vent
Pira PEEP/CPAP
si RR
TV
FiO2
N Mata
E Ukuran Pupil
U Reaksi
R Kaki
O Tangan
GCS
M Line 1
A
S Line 2
U
K Line 3
Line 4
Enteral
Total
K NGT
E Urine
L BAB
U Drain
A Total
R
A. ANALISA DATA
N : 101x.mnt
Hasil EKG : Sinus takikardi
Tampak edema di ekstremitas
bawah
Pitting edema >2det
CRT >2det
TD: 103/63 mmhg
Pasien tampak pucat
Produksi urine : 300cc
Pasien tampak sesak nafas
B. Diagnosa keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas
2. Penurunan curah jantung b.d Gagal jantung kongestif
3. Gangguan ventilasi spontan b.d gagal nafas
C. Prioritas masalah
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas
2. Gangguan ventilasi spontan b.d gagal nafas
3. Penurunan curah jantung b.d Gagal jantung kongestif
4.
D. Rencana Asuhan Keperawatan
EBN
Tgl Dx Kep SLKI SIKI
(Tuliskan jurnal terkait intervensi)
20/4/ Pola nafas Pola nafas (L.01004) Pemantauan respirasi (I.01014) Gusti ,Septiawan (2020). Pengaruh
tidak efektif
2022 b.d hambatan
Setelah dilakukan tindakan Deep Breathing Exercice pada tingkat
1. Monitor frekuensi, irama,
upaya nafas keperawatan selama 2x24 jam dyspnea dan kualitas tidur pasien CHF
kedalaman dan upaya nafas
diharapkan pola nafas pasien dapat Literature Review. Universitas
2. Monitor pola nafas
terkontrol dengan kriteria hasil : Muhammadiyah Kalimantan Timur
(bradypnea,takipnea,hiperventilasi,
1. Dyspnea berkurang dll)
2. Penggunaan otot bantu 3. Auskulltasi bunyi nafas
pernafasan berkurang 4. Monitor saturasi oksigen
3. Frekuensi nafas dalam 5. Monitor hasil rontgen thorax
rentang normal
(16-24x/mnt)
4. Kedalaman nafas berkurang
20/4/ Gangguan Ventilasi Spontan (L. 01007) Dukungan Ventilasi (I.01002) Kasron (2019). Pengaruh Ventilatory
2022 ventilasi Setelah dilakukan tindakan Muscle Training (VMT) terhadap
1. Identifikasi kelelahan otot bantu
spontan b.d keperawatan selama 2x24 jam nafas penurunan dyspnea pada penderita
gagal nafas diharapkan ventilasi spontan pada 2. Monitor status respirasi dan CHF. Jurnal Medika usada 2(1), 31-
pasien dapat terkontrol dengan oksigenasi (misal frekuensi dan 37,2019
kriteria hasil : kedalaman nafas, penggunaan otot
bantu nafas,, SPO2)
1. Dispnea / sesak nafas pada
3. Beriikan posisi posisi semifowler
pasien dapat berkurang
atau fowler
2. Penggunaan otot bantu
4. Berikan oksigenasi sesuai
pernafasan berkuang
kebutuhan (misal nasal kanul,
3. Takikardi pada pasien
masker, NRM)
berkurang
Manajemen Ventilasi Mekanik
Respon Ventilasi Mekanik
(L.01005) 1. Periksa indikasi ventilator
Setelah dilakukan tindakan mekanik (misal, kelemahan otot
keperawatan selama 2x24 jam napas, disfungsi neurologis dan
diharapkan respon ventilasi asidosis respiratorik
mekanik pada pasien dapat 2. Monitor efek ventilator terhadap
terkontrol dengan kriteria hasil : status oksigenasi
3. Monitor efek negative ventilator
1. Saturasi oksigen cukup
4. Monitor gejala peningkatan
membaik (95%-100%)
pernapasan
2. Kesulitan bernafas
5. Atur posisi kepala 45-60◦ untuk
menggunakan ventilator
mencegah aspirasi
berkurang
6. Lakukan oral hygine
3. Pergerakan dinding dada
7. Kolaborasi pemilihan mode
simetris antara kanan dan
kiri ventilator
4. Dosis sedasi dapat 8. Kolaborasi pemberian agen
berkurang pelumpuh otot, edative, analgesic
9.
10. Kolaborasi penggunaan PS atau
PEEP untuk meminimalkan
hipoventilasi alveolus
20/4/ Penurunan Curah Jantung (L 02008) Perawatan Jantung (I. 02075) Sisanti (2021) Efektifitass Modifikasi
2022 curah Positioning (Semifowler 45◦ dengan
1. Identifikasi tanda dan gejala
jantung b.d Setelah dilakukan tindakan lateral kanan) terhadap peningkatan
primer penurunan curah jantung
Gagal keperawatan 2 x 24 jam diharapkan saturasi oksigen pada pasien CHF di
(dyspnea, edema, kelelahan)
jantung curah jantung pada pasien ruang ICU RS Siti Aisyah Madiun.
2. Identifikasi tanda dan gejala
kongestif meningkat dengan kriteria hasil : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
sekunder penurunan curah jantung
menurun obat
normal (120/80mmHg)
E. Catatan Perkembangan
Pasien tampak tenang ketika dilakukan Monitor efek ventilator terhadap status
oral hygine oksigenasi
Mulut pasien tampak bersih Monitor efek negative ventilator
Monitor gejala peningkatan
pernapasan
Atur posisi kepala 45-60◦ untuk
mencegah aspirasi
Lakukan oral hygine
3 21/4/2022 1. Mengidentifikasi tanda dan gejala primer S:-
08.25 penurunan curah jantung (dyspnea, edema, O:
kelelahan) Edema pada ekstremitas bawah belum
S:- teratasi
O: CRT >2Det
Pasien mengalami dyspnea Gambaran EKG : sinus takikardi
Tampak ada edema di ekstremitas TTV :
bawah pasien TD : 124/72x/mnt Silfia
Pitting edema >2det N : 97
08.50 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala RR : 14x.mnt
sekunder penurunan curah jantung (pucat, SPO2 : 98%
hepatomegaly, oliguria) GCS : E1M4V1
S: KU : Somnolen
O : pasien tampak pucat
09.00 3. Memonitor tekanan darah A : penurunan curah jantung belum teratasi
S: P : Lanjutkan intervensi
O: 1. Identifikasi tanda dan gejala primer
TTV : penurunan curah jantung (dyspnea,
TD : 126/76mmHg edema, kelelahan)
N : 97 2. Identifikasi tanda dan gejala sekunder
SPO2 : 99% penurunan curah jantung (pucat,
RR : 14 hepatomegaly, oliguria
10.00 4. Memposisikan pasien semi fowler 3. Monitor vital sign
S: 4. Posisikan pasien semi fowler
O : posisi pasien semifowler
10.45 5. Memberikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi > 94 %
S:
O : pasien terpasang ventilator
11.00 6. Memonitor vital sign
S:
O:
TTV :
TD :117/77 mmHg
N : 94x/mnt
SPO2 : 99%
RR : 14x/mnt
1 22/4/2022 1. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman S :
09.00 dan upaya nafas O:
S:
O: Dyspnea berkurang
Tampak menggunakan otot bantu
RR 14x/mnt pernafasan Silfia
Pasien tampak menggunakan otot RR 14x/mnt
bantu pernafasan Kedalaman nafas berkurang
Suara ronkhi berkurang SPO2 98%
10.15 2. Memonitor pola nafas Suara ronkhi berkurang
(bradypnea,takipnea,hiperventilasi,dll) TTV
S: TD : 112/82mmHg
O : pola nafas pasien tampak irregular N : 92x/mnt
SPO2 98%
3. Mengauskulltasi bunyi nafas RR 14x.mnt
Gds : 168
S: GCS : E2M4V1
O : suara nafas terdengar ronkhi dan ronkhi KU : Somnolen
sudah berkurang
A : Pola Nafas Tidak Efektif belum teratasi
4. Memonitor saturasi oksigen P : Lanjutkan intervensi
11.00 S :- Monitor frekuensi, irama, kedalaman
O : SPO2 98% dan upaya nafas
5. Memonitor vital sign dan cek GDS Monitor pola nafas
S: (bradypnea,takipnea,hiperventilasi,dll)
12.00 Auskulltasi bunyi nafas
O:
TTV Monitor saturasi oksigen
TD : 112/82mmHg
N : 92x/mnt
SPO2 98%
RR 14x.mnt
Gds : 168