Anda di halaman 1dari 2

PERAN NERS DALAM PEMBERIAN OBAT

Dr. apt Bangunwati Rahajeng, Msi

Arga Reva Fuanaldi

Obat merupakan suatu bahan atau perpaduan bahan yang digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan pada tubuh dan
rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia

Tujuan pemberian obat: diagnosis (radiofarmaka), mencegah (antibiotic dan vitamin), menyembuhkan,
mengurangi, menghilangkan, memperelok (hormone).

Cara-cara pemberian obat  4T1W (Depkes RI 2008)


Tepat obat : obat yang dipilih harus memiliki efek terapi yang sesuai dengan gejala penyakit
Tepat indikasi : obat yang diberikan harus yang tepat bagi suatu diagnosis atau gejala
Tepat dosis : dosis, jumlah, cara, waktu dan lama pemberian obat harus tepat
Tepat pasien: penggunaan obat disesuaikan dengan kondisi pasien
Waspa efek samping: obat dapat menimbulkan efek samping, yaitu efek tidak dinginkan timbul pada
pemberian obat dengan dosis terapi seperti timbulnya mual.
Pemberian obat antara lain dapat melalui oral (pil, tablet, sirup, kapsul, pulvin, pulveres), intra muscular,
intra vena, sub kutan, intra kutan dan anal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan melalui oral
Bentuk sedian : pil, kapsul, sirup, tablet, pulveres, pulvis
Cara minum : ditelan, diminum, dibawah pipi atau lidah, dikunyah dan dihisap
Waktu pemberian: pagi-siang-sore-malam dan sebelum makan dan atau setelah makan
Injeksi-infus
Cara suntik : intravena, intra muscular, subcutan, intratekal
Waktu suntik: pagi-siang-malam
Kecepatan suntik : bolus, drip  dosis, waktu penggantian infus
Hal-hal yang perlu diperhatikan : steril, cara mencampur, penyimpanan, kadaluarsa (penting juga
dilakukan komunikasi dengan apoteker)

Peran ners di bangsal


Double check obat pasien (RM-resep-obat dari instalasi farmasi)
Memberikan obat ke pasien atau memastikan obat sampai ke pasien (terutama yang oral)
Pengelolaan obat di bangsal (penerimaan-penyimpanan-pendistribusian-pelaporan)
Mencatat dan melaporkan segala perubahan atau perkembangan pasien

Rekonsiliasi obat
Dilakukan pada pasien rawat inap (saat MRS, pindah bangsal, pasien pulang, homecare)
Menghindari duplikasi atau kesalahan (pasien-pasien tertentu membawa obat sebelumnya
Menjamin daftar terapi lengkap diketahui oleh tenaga medis berikutnya
Memastikan kepatuhan pasien
Mencatat penggunaan obat sebelumnya
Nama obat (satuan, mek, jumlah)
Penggunaan terakhir (kapan terakhir diminum)
Kondisi pasien (obat diteruskan sesuai aturan pakai sebelumnya, obat diteruskan dengan perubahan
aturan pakai, obat dihentikan)

Pencampuran
Baca leaflet pada kemasan
Cermati jenis pelarut (RL,NaCl,D5%,WFL)
Cara mencampur (boleh atau tidak dikocok, masuk pelan-pelan)
Kadaluarsa setelah dicampur

Penyimpanan
Tempat (box, lemari, loker)
Suhu (suhu kamar, lemari pendingin, frezzer)
Penyimpanan penting kadaluarsa obat

Pencatatan-pelaporan
Penerimaan obat  pemberian  kondisi pasien  pelaporan sisa obat
Penting  komunikasi

Anda mungkin juga menyukai