Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022

Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan


Makanan sebagai sumberdaya sistem
informasi kesehatan
ST. NURCHALIZA D. PRATIWI (0008.10.15.2021) Mata Kuliah : Manajemen Informasi Kesehatan
MUH. PASCA RIFALDI (0069.10.15.2021) Diampu oleh : Dr. H. HAERUDDIN, SKM, M.Kes
Ruang Lingkup

 Kegiatan untuk menjamin: aspek keamanan, khasiat/kemanfaatan dan mutu sediaan


farmasi, alat kesehatan, dan makanan yang beredar; ketersediaan,
 Pemerataan, dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial;
 Perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat;
 Penggunaan obat yang rasional;
 Upaya kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam
Negeri
Ruang Lingkup

 Informasi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan sedikit memuat informasi
mengenai jenis, bentuk, bahan, jumlah, dan khasiat sediaan farmasi; jenis, bentuk, jumlah,
dan manfaat alat kesehatan; dan jenis dan kandungan makanan.
 Informasi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan sebagaimana dimaksud paling
sedikit memuat informasi mengenai:
 jenis, bentuk, bahan, jumlah, dan khasiat sediaan farmasi;
 jenis, bentuk, jumlah, dan manfaat alat kesehatan; dan
 jenis dan kandungan makanan.
SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI, ALAT
KESEHATAN, DAN MAKANAN

UNSUR-UNSUR UTAMA
 Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
 Jaminan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
 Jaminan mutu obat dan perbekalan kesehatan Ketiga unsur di atas saling bersinergi dan
ditunjang dg teknologi, tenaga pengelola serta penatalaksanaan
Definisi Obat
PerMenKes
917/Menkes/Per/x/
1993
• Sediaan atau
paduan-paduan
yang siap digunakan
Ansel, 1985
untuk • Zat yang digunakan Secara umum
mempengaruhi atau • Bahan yang
untuk diagnosis,
menyelidiki secara
mengurangi rasa menyebabkan
fisiologi atau
sakit, serta perubahan dalam
keadaan patologi
mengobati atau fungsi biologis
dalam rangka
mencegah penyakit melalui proses
penetapan
pada manusia atau kimia.
diagnosa,
hewan.
pencegahan,
penyembuhan,
pemulihan,
peningkatan
kesehatan dan
kontrasepsi.
Istilah Obat
• obat dalam keadaan murni atau campuran
dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil,
Obat jadi supositoria, atau bentuk lain yang mempunyai
nama teknis sesuai dengan Farmakope
Indonesia (FI) atau buku lain.

• obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar


atas nama si pembuat atau yang dikuasakan
Obat paten
dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang
memproduksinya.

• obat yang terdiri atau berisi dari suatu zat baik


sebagai bagian yang berkhasiat maupun
mutunya terjamin yang tidak berkhasiat,
Obat baru misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan
pembantu atau komponen lain yang belum
• obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang
meliputi diagnosa, profilaksis terapi dan
Obat esensial
rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit
pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan
tingkatnya.

• obat esesnsial yang tercantum dalam Daftar


Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya
terjamin karena diproduksi sesuai dengan
Obat generik berlogo
persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat
Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan (PPOM Depkes).
Penggolongan Obat
Obat Bebas, merupakan obat yang
ditandai dengan lingkaran berwarna hijau
dengan tepi lingkaran berwarna hitam.
Obat golongan ini dapat dibeli bebas di
Apotek, toko obat, toko kelontong, warung.

Obat Bebas Terbatas, merupakan obat


yang ditandai dengan lingkaran berwarna
biru dengan tepi lingkaran berwarna hitam.
Obat golongan ini hanya dapat dibeli di
Apotek dan toko obat berizin.
Obat Keras, merupakan obat yang pada
kemasannya ditandai dengan lingkaran
yang didalamnya terdapat huruf K
berwarna merah yang menyentuh tepi
lingkaran yang berwarna hitam.
Obat keras merupakan obat yang hanya
bisa didapatkan dengan resep dokter.
Obat Narkotika, merupakan zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan (UURI No. 22 Th
1997 tentang Narkotika).
Obat ini pada kemasannya ditandai dengan
lingkaran yang didalamnya terdapat palang (+)
berwarna merah.
PRINSIP OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN

 Merupakan kebutuhan dasar manusia yg berfungsi  Pelayanan diselenggarakan secara rasional dg


sosial memperhatikan aspek mutu, manfaat, harga,
 Sebagai barang publik harus dijamin ketersediaan kemudahan diakses, serta keamanan bagi
dan keterjangkauannya masyarakat dan lingk
  Pengembangan dan peningkatan obat tradisional
Tidak dipromosikan secara berlebihan dan
menyesatkan  Pengamanan diselenggarakan mulai dari tahap
 Penyediaan diselenggarakan melalui optimalisasi produksi, distribusi, dan pemanfaatan yg
industri nasional mencakup mutu, manfaat, keamanan dan
 Pengadaan dan pelayanan obat di RS disesuaikan keterjangkauan
dg standar formularium obat rumah sakit,  Kebijaksanaan obat nasional ditetapkan oleh
sedangkan di sarana kesehatan lain mengacu pemerintah bersama pihak terkait lainnya
kepada DOEN
Peran Obat

1) Penetapan diagnosa
2) Untuk pencegahan penyakit
3) Menyembuhkan penyakit
4) Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5) Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6) Peningkatan kesehatan
7) Mengurangi rasa sakit
Definisi Manajemen Obat

Serangkaian kegiatan kompleks yang


merupakan suatu siklus yang saling terkait,
pada dasarnya terdiri dari 4 fungsi dasar
yaitu seleksi dan perencanaan, pengadaan,
distribusi serta penggunaan.
Tujuan Manajemen Obat

• Obat tersimpan dengan


Tujuan Pengamanan
aman

• Jumlah obat tepat dan


Tujuan Operasional
mutu obat memadai

• Tercapai cost effective dan


Tujuan Keuangan
cost efficience
Siklus Manajemen Obat

Seleksi

Manajemen pendukung
- Organisasi
Penggunaan - Anggaran
- M. Informasi Pengadaan
- SDM

Distribusi
1. Perencanaan

 Tahap Seleksi
 Tahap Rekapitulasi
 Tahap Kalkulasi
2. Pengadaan

a. Pengadaan tahunan (contoh: obat publik).


b. Pengadaan terjadwal selang waktu tertentu misal: satu
minggu, satu bulan, tiga bulan, enam bulan.
c. Pengadaan tiap waktu  Setiap saat pada keadaan obat
mengalami kekurangan.
3. Penyimpanan

 Menghindari penggunaan obat yang tidak bertanggung


jawab
 Menjaga kelangsungan dalam penyediaan,
 Menghindari dari kerusakan baik fisik, kimia, aman (tidak
hilang), mempermudah pengaturan (administrasi),
 Agar bahan-bahan tersebut:
1. Tidak rusak (fisik, kimia)
2. Aman (tidak hilang)
3. Mempermudah pengaturan (administrasi)
 Kegiatan :
1. Pengaturan Tata Ruang
2. Penyusunan Stok Obat
3. Pencatatan Stok Obat
4. Pengamatan mutu obat.
4. Pendistribusian

 Mendekatkan obat dan alat kesehatan kepada


pemakai di unit pelayanan kesehatan sehingga setiap
saat tersedia dalam jumlah, jenis, mutu yang di
butuhkan secara ekonomis dan efektif.
 Kegiatan:
a. Menentukan frekuensi/jadwal distribusi
b. Menentukan jumlah obat
c. Memeriksa mutu dan kadaluarsa obat
5. Pemeliharaan

Tujuan
a. Meningkatkan tingkat kegunaan obat
b. Menambah umur obat
c. Meningkatkan efisiensi obat
d. Menjaga kualitas obat
e. Penghematan anggaran
Tingkat-tingkat pelaksanaan pemeliharaan:
1. Pemeliharaan bersifat pencegahan
2. Pemeliharaan secara periodik
3. Pemeliharaan oleh tenaga terdidik dari instalansi tersebut
4. Pemeliharaan oleh unit pemeliharaan yang punya perlengkapan dan alat tes

6. Penghapusan
7. Monitoring dan Evaluasi
1. Jaminan Ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan

 Perencanaan kebutuhan secara nasional diselenggarakan oleh pemerintah bersama pihak


terkait
 Perencanaan obat merujuk pd DOEN yg ditetapkan oleh pemerintah bekerjasama dg org
profesi dan pihak terkait lainnya
 Penyediaan diutamakan melalui optimalisasi industri nasional
 Penyediaan yg dibutuhkan oleh pembangunan kesehatan secara ekonomis belum diminati
swasta menjadi tanggungjawab pemerintah
 Pengadaan dan produksi bahan baku obat difasilitasi oleh pemerintah
 Pengadaan dan pelayanan obat di RS didasarkan pd formularium yg ditetapkan oleh KFT
RS
2. Jaminan pemerataan obat dan perbekalan
kesehatan

 Pendistribusian obat diselenggarakan melalui PBF


 Pelayanan obat dg resep dokter kpd masyarakat diselenggarakan mll apotek, sedangkan
obat bebas mll apotek, toko obat, dan tempattempat layak lainnya dg memperhatikan
fungsi sosial
 Dlm keadaan tertentu, dimana tidak terdapat pelayanan apotek, dokter dpt memberikan
pelayanan obat secara langsung kpd masy.
 Pelayanan obat di apotek harus diikuti dg penyuluhan yg penyelenggaraannya menjadi
tanggungjawab apoteker
 Pendistribusian, pelayanan, pemanfaatan perbekalan kesehatan harus memperhatikan
fungsi social
3. Jaminan mutu obat dan perbekalan
kesehatan

 Pengawasan mutu produk obat dan perbekalan kes dlm peredaran dilakukan oleh industri
ybs, pemerintah, org profesi, masy
 Pengawasan distribusi, pengawasan promosi, pemanfaatan obat dan perbekalan kes dan
pengamatan efek samping obat dilakukan oleh pemerintah, kalangan pengusaha, org prof,
masy
 Pengendalian harga dilakukan oleh pemerintah bersama pihak terkait
 Pengawasan produksi, distribusi, dan penggunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan
bahan berbahaya lainnya dilakukan oleh pemerintah secara lintas sektoral, org profesi, masy
 Pengawasan produksi, distribusi dan pemanfaatan obat tradisional dilakukan oleh pmerintah
secara lintas sektoral, org profesi, masy
SUMBER BACAAN

 Perpres RI No 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional


 Pasal 168 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 PP 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
TERIMAKASIH
Pertayaan

 Jelaskan tahapan dari perencanaan manajemen obat


 Bagaimana upaya penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
 Bagaimana upaya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alkes

Anda mungkin juga menyukai