Anda di halaman 1dari 12

SISA PLASENTA

Dosen pengampu :

Dewi Andariya Ningsih, SST,.M.Keb


DEFINISI
Sisa Plasenta merupakan tertinggalnya
bagian plasenta dalam uterus yang dapat
menimbulkan perdarahan post partum
primer atau perdarahan post partum
sekunder (Alhamsyah, 2008).
PENYEBAB  SISA PLASENTA

1. Pengeluaran plasenta tidak hati-hati


2. Salah pimpinan kala III : terlalu terburu –
buru untuk mempercepat lahirnya plasenta.
3. his yang kurang baik
4. plasenta akreta
TANDA DAN GEJALA KLINIK
AKIBAT SISA PLASENTA
1. Sewaktu suatu bagian dari plasenta (satu atau
lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak
dapat berkontraksi secara efektif dan
keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan.
2. Keadaan umum lemah
3. Peningkatan denyut nadi
4. Tekanan darah menurun
5. Pernafasan cepat
6. Gangguan kesadaran (Syok)
7. Pasien pusing dan gelisah
8. Tampak sisa plasenta yang belum keluar
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif
 Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluarkan darah segar
pervaginam yang banyak sampai berkali-kali ganti softek
setelah 1 hari psotaprtum.

 
Data Objektif
keadaan umum : Lemah     
Kesadaran     : Composmentis      

Tanda-tanda vital          


a. Tekanan darah : 90/70 mmHg          
b. Pernafasan      : 24x/menit         
c. Nadi                : 100x/menit         
d. temperatur      : 37,5 C       

Pemeriksaan fisik
a.  Wajah/muka    : Inspeksi;wajah pucat,
b. Mata    : Conjungtiva agak pucat
c. Genetalia: terdapat pendarahan
d. Kontraksi : kontraksi lemah
e. Tfu : 1 jari di atas pusar

Pemeriksaan laboratorium  Hb   : 6,5gr%


  2. INTERPRETASI DATA

Diagnosa : pada ny “s” G1P1A0 uk 38 minggu, postpartum


akibat perdarahan karena sisa plasenta.

DS: Ibu mengatakan banyak mengeluarkan darah encer


dari vagina dan mengatakan ganti softex 2 jam sekali
DO:Keadaan umum ibu lemah
Konjungtiva pucat
TFU 1 jari di atas pusat
Plasenta lahir tidak lengkap
Hb 6,5gr%
Pengeluaran darah encer lebih dari 500 cc
TTV; TD 90/70mmHg;
RR 24x/mnt;
Nadi 100x/mnt;
Temperatur: 37,5oC
Kontraksi uterus lemah, konsistensi lembek.
3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN
MASALAH POTENSIAL

diagnosa : terjadinya syok hemoragi dan


anemia berat
4. Identifikasi kebutuhan segera
Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi cairan infus dan transfusi
darah, dan rujukan segera untuk melalukan
tindakan kuretase oleh tenaga
profesional/dokter.
5. Perencanaan/ Intervensi

• Sampaikan dan jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu


•Pemasangan infus RL
•Observasi perdarahan
•Rencana pemberian obat-obatan Metronidazol dan
Dexamethasone secara IV 
•Anjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya
• Anjurkan ibu untuk makan makanan bergizi
•Jelaskan pada ibu pentingnya nutrisi bagi ibu yang baru
melahirkan.
Menjelaskan pada ibu bahwa plasenta yang lahir tidak
6. Implementasi

lengkap
 Mengobservasi perdarahan,
 Memasang infus pada pasien Ringer Laktat
 Terapi obat dari dokter Metronidazol dan
Dexamethasone secara IV 
 Menganjurkan ibu mengkomsumsi sayuran dan buah-
buahan  dan istirahat yang cukup
 Lakukan rujukan
7. EVALUASI
S: Ibu mengatakan mengeluarkan darah encer dari vagina dan
mengatakan ganti softex tiap 2 jam sekali.
O: Keadaan umum ibu lemah, ibu pucat dan bibir pecah-pecah,
Pemeriksaan laboratorium  Hb   : 6,5gr%
Tekanan darah : 90/70 mmHg          
Pernafasan      : 24x/menit         
Nadi                : 100x/menit         
Suhu      : 37,5 C 
A: pada ny “s”G1P1A0, postpartum riwayat PPH primer akibat sisa
plasenta.
P: Kaji keadaan umum ibu, keadaan umum ibu masih lemah
      Ukur TTV setiap 30 menit sekali.

 Observasi proses involusi


 Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini
nk Y o uu … .
Tha

Anda mungkin juga menyukai