Anda di halaman 1dari 10

COST AND EFFECTIVES ANALYSIS KESEHATAN

OLEH :

St. Nurchaliza Damayanti Pratiwi (0008.10.15.2021)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Jasmin Ambas, S.KM., M.Kes

PASCASARJANA MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022

A. Pengertian dan contoh Cost Effectiveness Analysis (CEA)

Cost effectiveness analysis atau CEA merupakan suatu metoda yang didesain untuk

membandingkan antara outcome kesehatan dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan

program tersebut atau intervensi dengan alternatif lain yang menghasilkan outcome yang

sama (Vogenberg, 2001). Outcome kesehatan diekspresikan dalam terminologi yang obyektif

dan terukur seperti jumlah kasus yang diobati, penurunan tekanan darah yang dinyatakan

dalam mmHg, dan lain-lain dan bukan dalam terminologi moneter (Vogenbeg, 2001).

Analisis cost-effectiveness merupakan salah satu cara untuk memilih dan menilai program

yang terbaik bila terdapat beberapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama tersedia

untuk dipilih. Kriteria penilaian pogram mana yang akan dipilih adalah berdasarkan

discounted unit cost dari masing-masing alternatif program sehingga program yang

mempunyai discounted unit cost terendahlah yang akan dipilih oleh para analisis/pengambil

keputusan (Tjiptoherianto dan Soesetyo, 1994).

Studi Kasus Cost-Effectiveness Analysis (CEA) di Bidang Kesehatan Suyudi Paciran

ingin membandingkan hasil dari kedua program selama kunjungan antenatal care (ANC).

Tanpa intervensi, jumlah ibu hamil yang mengikuti ANC tidak memenuhi standar pelayanan

minimal. Program undangan dengan kunjungan pasien langsung dan program undangan

kedua melalui SMS dilakukan untuk menarik kunjungan ANC kepada ibu hamil. Selanjutnya

kita bandingkan ANC dengan Visit Invitation dan ANC dengan SMS Invitation untuk

melihat mana yang lebih efektif dalam menghitung CER. Responden dijadikan sampel dari

100 ibu hamil dari masing-masing program. Dari 100 ibu hamil tanpa intervensi apapun, 25

menjalani ANC. Dari 100 ibu hamil yang diundang secara individu untuk kunjungan, 42
mengunjungi ANC. Dari 100 ibu hamil yang menerima undangan SMS, 31 mengunjungi

ANC. Total biaya setiap program kemudian dihitung. Total biaya Program ANC Invitation

by Visit sebesar Rp2.850.000 dan total biaya ANC Invitation Program by SMS sebesar

Rp850.000. Menghitung CER (lihat ms.excel) menunjukkan bahwa Program Kunjungan

ANC dengan Undangan Kunjungan memiliki CER sebesar 67857, sedangkan Program

Kunjungan ANC dengan Undangan SMS memiliki CER sebesar 27419. Membandingkan

hasil CER dari kedua program tersebut maka dapat disimpulkan dari hasil tersebut bahwa

program ANC dengan menggunakan undangan SMS lebih efektif dibandingkan dengan

program ANC yang menggunakan undangan kunjungan.

B. Deskripsi Slide Pertimbangan Analisis

 Mengenal Sifat Perusahaan Jasa :

Adapun beberapa ciri-ciri perusahaan jasa atau karakteristik perusahaan jasa yaitu :

a) Kegiatan utamanya adalah penjualan jasa

Perusahaan jasa tidak memproduksi produk dalam usahanya sendiri, tetapi

memberikan jasa dalam bentuk yang berguna dan diperlukan bagi konsumen.

b) Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik;

Bisnis jasa tidak menjual produk dalam bentuk fisik atau sebagai komoditas. Namun,

konsumen dapat merasakan manfaatnya meskipun perusahaan jasa tidak memiliki

produk yang terlihat.

c) Hasil produk jasa tidak boleh disamakan


Dimana barang yang dijual antar konsumen menjual produk yang sebenarnya

memiliki bentuk dan hasil yang sama. Situasinya berbeda untuk perusahaan jasa, dan

hasil layanan yang diterima oleh setiap konsumen mungkin berbeda dari konsumen

lainnya. Misalnya, berkaitan dengan kualitas layanan dan kinerja penyedia layanan.

d) Tidak ada biaya produksi

Dalam perusahaan jasa terdapat ciri-ciri yang sangat membedakan jasa dengan

jenis usaha lainnya. Perusahaan jasa ditandai dengan tidak adanya biaya produksi dan

penjualan. Juga, perusahaan jasa tidak terlibat dalam kegiatan produksi komoditas

karena mereka tidak memerlukan bahan baku untuk produksi. Artinya laporan

keuangan tahunan perusahaan jasa tidak memuat informasi biaya produksi dan

penjualan.

e) Tidak ada standar harga umum

Kebutuhan konsumen dan pelanggan biasanya selalu berbeda dengan keluhan dan

tuntutan. Oleh karena itu, harga untuk layanan tersebut tidak dapat ditetapkan dan

harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

 Karakteristik Perusahaan Dagang (Non Jasa)

Merchandising bussiness adalah suatu usaha yang kegiatannya menjual produk kepada

konsumen. Namun, perusahaan tidak memproduksi produknya sendiri, melainkan

membelinya dari pemasok sebagai produk jadi.

a) Menentukan harga pokok barang relatif mudah.


b) Tujuannya adalah untuk menjual kembali barang dalam bentuk yang tidak berubah.

c) Larangan penggunaan laporan biaya produksi.

d) Penjualan barang yang diperoleh dari pemasok.

e) Produk jadi dalam stok

 Tujuan Program Kegiatan

Program kerja adalah sistem dasar kelompok atau administrasi yang telah

direncanakan sebelumnya dan memiliki masa berlaku dalam jangka waktu tertentu.

Mereka yang berpengalaman dalam kelompok, terutama organisasi, tentu akrab dengan

desain untuk memungkinkan kegiatan kelompok dan organisasi. Rencana yang dipikirkan

dengan matang juga dapat membantu mengurangi beban yang ditanggung bersama oleh

kelompok.

Untuk dapat mencapai tujuan, visi dan misi yang telah dirumuskan, suatu

organisasi atau kelompok pasti membutuhkan cara untuk mencapainya. Oleh karena itu,

yang sering disebut dengan cetak biru, atau program, merupakan respon terhadap

terciptanya tujuan yang tertulis dalam rencana awal. Tujuan lainnya adalah

mendidik/membangun program yang efektif sehingga dapat diciptakan/dikembangkan

selama yang diinginkan. Kami berharap dapat membentuk program yang optimal dengan

segala kendala yang ada.

 Identifikasi Nilai Ekonomi Program/Kegiatan

1. Analisis
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisis apa yang digunakan

untuk membuat program kerja itu sendiri. Analisis ini biasanya dilakukan melalui

diskusi antar anggota atau tim untuk mencapai kesepakatan bersama dalam

mendefinisikan sistem program. Hal-hal yang dianggap penting akan diperiksa secara

komprehensif, dan keputusan akan dibuat dengan semua karyawan diinformasikan

secara menyeluruh.

2. Menghasilkan ide

Setelah analisis yang baik tentang apa yang dianggap penting oleh program untuk

digunakan, menemukan ide dasar sebagai landasan adalah langkah selanjutnya yang

perlu diambil. Ide dasar, yang sering disebut sebagai modal operasional dari suatu

sistem program, memegang peranan yang sangat penting. Karena jika program yang

Anda jalankan tidak berdasarkan ide Anda, Anda tidak dapat menyelesaikan masalah

yang ada secara memadai.

3. Tujuan

Tidak hanya membantu mencapai tujuan atau visi dan misi organisasi atau

kelompo, tetapi juga membutuhkan tujuan. Tujuan dari sistem program ini

memungkinkan kegiatan yang dilakukan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan utama

organisasi. Saat membuat tujuan ini, penting untuk diingat bahwa itu harus sesuai

dengan ide yang sudah ada.

4. Cari topic
Topik ini terutama dimaksudkan untuk menjadi diskusi tentang pengaturan sistem

program kerja. Tujuan ini juga dapat dilihat sebagai masalah yang harus dipecahkan

dalam sistem kerja terdidik. Oleh karena itu, masalah kinerja program para anggota

ini menjadi ukuran keberhasilan pertunjukan itu sendiri.

5. Penentuan metode dan bahan

Sekarang, langkah kelima dalam membuat program kerja terstruktur ini adalah

memutuskan metode program mana yang akan digunakan nanti. Metode

pemrograman sangat bervariasi, tetapi pilihan metode biasanya disesuaikan dengan

tujuan pengaturan sistem pemrograman. Kedua, materi yang digunakan juga harus

disesuaikan dengan topik dan tujuan siaran. Jika Anda dapat melakukan dua hal ini

dengan baik, program Anda akan berjalan dengan lancar.

6. Buat tim

Menjalankan sebuah program biasanya membutuhkan pembentukan tim yang

terdiri dari anggota organisasi atau kelompok. Dengan mengidentifikasi tim

implementasi, organisasi menghindari akumulasi peran dan tugas di antara anggota

tertentu, memungkinkan setiap tim untuk fokus pada tugas dan tanggung jawabnya

sendiri. Kehadiran tim ini mengoordinasikan setiap tugas dengan presisi dan detail.

 Identifikasi Resiko Yang Mungkin Terjadi dalam Pelaksaaan Program


Risiko adalah kemungkinan suatu peristiwa atau kejadian yang dapat

mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Elemen pertama dari penilaian risiko adalah

identifikasi risiko. Identifikasi risiko dilakukan untuk mengkaji kejadian-kejadian dalam

pelaksanaan tindakan dan kegiatan yang dapat mengganggu pencapaian tujuan atau

sasaran. Dengan kata lain, identifikasi risiko adalah kegiatan menemukan dan

mendaftarkan risiko yang ada dalam kaitannya dengan tujuan dan kegiatan organisasi

(proses bisnis).

Sederhananya, identifikasi risiko adalah proses menentukan kapan, di mana,

mengapa, dan bagaimana sesuatu dapat terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian

tujuan Anda. Apa yang bisa terjadi? Tujuannya adalah untuk membuat daftar lengkap

acara yang dapat memengaruhi tujuan Anda. Bagaimana dan mengapa ini terjadi? Saat

mengidentifikasi urutan kejadian, Anda juga harus mempertimbangkan kemungkinan

penyebab dan skenario agar tidak mengabaikan penyebab kritis.Keluaran identifikasi

risiko berupa profil risiko dan terdiri dari kejadian risiko, pemilik risiko, penyebab risiko,

aktivitas manajemen risiko yang ada, dan daftar risiko yang berisi informasi tentang

risiko yang tersisa untuk setiap tindakan atau aktivitas yang dinilai risiko.

Untuk menghasilkan identifikasi risiko yang akurat memerlukan penggunaan

metode yang tepat dan melibatkan pemilik risiko. Metode yang tepat mengarah pada

keakuratan proses penilaian, menjadikan pemilik risiko sebagai pihak yang memahami

aktivitas dan pihak yang terkena dampak ketika risiko tersebut terwujud.

 Identifikasi Resiko Pemanfaatan Program


Manfaat dari identifikasi risiko dalam program ini adalah penggunaan metode

FMEA. FMEA (Failure Modes and Effecty Analysis) merupakan pendekatan terstruktur

untuk menemukan potensi kesalahan yang mungkin ada dalam proses program kerja.

FMEA ini ditulis dalam bentuk tabel untuk membantu para insinyur dalam proses

berpikir untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan efeknya. Manfaat dan

tujuan FMEA adalah:

a. Mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengambil tindakan untuk membatasi atau

menghilangkan atau mengurangi cacat, dimulai dengan prioritas tertinggi;

b. Digunakan selama desain untuk menghindari kesalahan; Ini kemudian digunakan

untuk kontrol sebelum dan selama menjalankan proses yang sedang berjalan.

c. Untuk mendapatkan beberapa opsi mitigasi risiko

d. Kemampuan verifikasi dan verifikasi perubahan yang lebih tinggi

e. Solusi murah

C. Deskripsi Slide Perlunya Tantangan Perencanaan Profesional

Penyusunan sasaran dan indikator evaluasi analisis biaya Untuk pengembangan

pelayanan dan pengembangan bidang kesehatan diperlukan kinerja dan produktivitas yang

baik, dan setelah tim terbentuk agar dapat bekerja data harus (objektif), akurat, lengkap,

memadai dan relevan) untuk mendukung kinerja selanjutnya. Setelah menggali data yang

ditemukan bersama-sama untuk mengidentifikasi masalah, prioritas dan risiko, langkah

selanjutnya adalah menganalisis data dan menemukan gagasan utama yang mendasarinya.

Ide dasar, yang sering disebut sebagai modal operasional dari suatu sistem program,

memegang peranan yang sangat penting. Karena jika program yang Anda jalankan tidak
berdasarkan ide Anda, Anda tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada secara memadai.

Merencanakan dan melaksanakan intervensi objektif berupa:

Langkah 1:

Tentukan akar penyebabnya.

Langkah 2:

Mengembangkan tujuan dan kegiatan.

Langkah 3:

Tetapkan kriteria pemilihan.

Langkah 4:

Terapkan kriteria seleksi.

Langkah 5:

Mengevaluasi dan memilih intervensi alternatif.

Langkah 6:

Merencanakan dan mengimplementasikan intervensi.

Langkah 7:

Pemantauan dan evaluasi intervensi

Apabila hal-hal di atas dapat dilaksanakan dengan baik, maka diharapkan akan tercipta

suatu gagasan rencana agar pembangunan dan pengembangan pelayanan kesehatan dapat

dilakukan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai