Anda di halaman 1dari 6

 Definisi Cost Effectiness Analysis

CEA merupakan metode evaluasi ekonomi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
dalam memilih alternatif terbaik. Cost effectiveness analysis atau CEA merupakan suatu metoda
yang didesain untuk membandingkan antara outcome kesehatan dan biaya yang digunakan untuk
melaksanakan program tersebut atau intervensi dengan alternatif lain yang menghasilkan
outcome yang sama

 Definisi Cost Benefit Analysis


Cost benefit analisis adalah analisis yang membandingkan antara biaya (cost) dari suatu
penyakit dengan output atau keuntungan (benefit) dari pengobatan. Cost mencerminkan biaya
dari  penyakit dan pengobatannya. Sedangkan keuntungan mencerminkan hasil dari
sebuah  pengobatan/terapi. Benefit yang dimaksudkan disini dapat bersifat netral, positif atau
negatif yang bergantung dari hasil yang dicapai. Sebuah terapi yang manjur akan menghasilkan
benefit yang positif. Sedangkan terapi yang tidak manjur berarti tidak menghasilkan keuntungan
(netral) atau bahkan dapat merugikan (benefit yang negatif).
Dalam cost benefit analisis, input (biaya) dan output (hasil pengobatan)
dikuantifikasi  berdasarkan nilai uang. Dengan demikian, akan mudah membandingkan antara
intervensi terapetik yang satu dengan yang lain. Sehingga, dapat ditentukan dengan mudah
apakah hasil dari sebuah pengobatan (output) sebanding dengan investasi yang di lakukan. Dari
analisis ini, dapat diketahui berapa jumlah uang yang pantas/akan dikeluarkan oleh seseorang
untuk mendapatkan suatu keuntungan dalam hal kesehatan. Perhitungan antara cost dan benefit
(dalam nilai uang) dapat dilakukan dengan dua cara yakni: 1. Membagi perkiraan benefit dengan
perkiraan cost, yang akan memberikan rasio benefit-to-cost. Jika rasio ini lebih besar dari 1,
berarti pilihan tersebut menguntungkan. 2. Mengurangi nilai benefit dengan nilai cost.
Bila hasilnya positif, maka pilihan tersebut memberikan keuntungan.

 Manfaat CEA (cost effectiveness analysis)


Manfaat CEA (cost effectiveness analysis) adalah membantu menentukan prioritas dari sumber
daya satu atau lebih dari satu program dengan derajat tujuan. CEA merupakan alat bantuan
pengambilan keputusan yang paling efisien untuk memenuhi tujuan. Analisis efektivitas biaya
sering digunakan dalam bidang pelayanan kesehatan, tidak hanya semata-mata
mempertimbangkan aspek biaya yang lebih rendah tetapi juga mempertimbangkan segala faktor
(Kusumaratni 2016).

Menurut Indrayanthi (2016) CEA (cost effectiveness analysis) memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut.
 Kelebihan CEA (cost effectiveness analysis)
1. Hemat waktu dan sumber daya intensif
Tahap perhitungan CEA lebih sederhana sehingga lebih menghemat waktu dan tidak
memerlukan banyak sumber daya untuk analisisnya
2. Mengatasi kekurangan dalam CBA
Saat benefit sulit ditransformasikan dalam bentuk uang. CEA melakukan perbandingan
outcome kesehatan dan biaya yang digunakan jadi tetap dapat memilih program yang
efektif meskipun benefitnya sulit diukur
3. Lebih mudah memahami perhitungan unsur biaya
Unsur biaya dalam CEA lebih sederhana
4. Cocok untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan program
CEA merupakan cara memilih program yang berbeda dengan tujuan yang sama. CEA
memberikan penilaian alternatif program mana yang paling tepat dan murah dalam
menghasilkan output tertentu.
5. Membantu penentuan prioritas dari sumber daya

 Kekurangan CEA (cost effectiveness analysis)


1. Alternatif tidak dapat dibandingkan dengan tepat
Hal ini disebabkan karena tiap alternatif identik pada semua kriteria, sehingga sulit ditemui
CEA yang ideal.
2. Belum adanya pembobotan terhadap tujuan dari setiap program
Sulit untuk menentukan biaya dan pengaruh mana yang harus diukur. Disatu pihak ingin
semua biaya dan pengaruh diukur, sedangkan yang lainnya sepakat hanya mengukur biaya
dan pengaruh tertentu saja.
3. CEA terlalu disederhanakan
Apabila CEA hanya berdasarkan pada satu ukuran keefektifan (satu biaya dan satu pengaruh)
akan menghasilkan satu kesimpulan yang tidak lengkap dan menyesatkan

 Manfaat cost benefit analysis (CBA)

Manfaat Cost Benefit Analysis yaitu untuk memasukkan keuntungan dan biaya sosial dan
juga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan baik pemerintah maupun sumber
dana. Dengan adanya CBA sumber dana dapat meyakinkan untuk menginvestasikan dana
dalam berbagai proyek. Selain itu, CBA dapat dilakukan untuk mengontrol perkembangan
proyek yang bersangkutan pada tahun-tahun ke depannya. CBA juga bermanfaat untuk
mengevaluasi suatu proyek yang telah selesai dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi ini
adalah untuk mengetahui kinerjasuatu proyek dan hasil analisis yang telah dilakukan dapat
digunakan untuk perbaikan program yang selanjutnya (Indrayanthi, 2016).

 Tujuan cost benefit analysis (CBA)


1. Menentukan apakah suatu proyek merupakan suatu investasi yang baik.
2. Memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek, termasuk membandingkan biaya
total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total keuntungan yang diharapkan, untuk
mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa banyak.
3. Untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek. Analisis
ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan program.
Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
4. Untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan direncanakan akan
berubah. Analisis ini sering digunakan oleh pemerintah dan organisasi lainnya, seperti
perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan dari kebijakan yang diberikan
(Indrayanthi, 2016).
Kelebihan dan kekurangan Cost Benefits Analysis (CBA)
 Kelebihan CBA diantaranya:
1. Dapat mengkur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan efisiensi, pilihan
tsb hrs diambil)
2. Tidak hanya membantu mengambil kebijakan untuk memilih alternatif terbaik dari pilihan
yang ada, yang dalam hal ini pemilihan alternatif terbaik dilakukan berdasarkan alasan
perbandingan antara life cycle’s benefit dengan biaya yang dikeluarkan, melainkan juga dapat
membandingkan alternatif-alternatif tersebut.
3. Dapat mengontrol perkembangan dari proyek yang bersangkutan pada tahun-tahun ke depan.
4. Dapat mengkuantifikasikan biaya dan manfaat yang bersifat kualitatif maupun intangible.
5. Merupakan alat yang berharga dalam pengambilan keputusan. Hal ini berguna karena
memberikan titik awal dari mana untuk memulai evaluasi proyek.

 Kekurangan CBA diantaranya:


1. Penghitungan ekonomi untuk Public Good dengan menggunakan CBA sulit untuk dilakukan.
2. Tidak dapat mengukur aspek multidimensional seperti keberlangsungan, etika, partisipasi
publik dalam pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial yg lain.
3. CBA juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada pengambil keputusan tapi tidak
dengan sendirinya membuat keputusan.
4. Potensi ketidakakuratan dalam mengidentifikasi dan mengukur biaya dan manfaat.
Sebuah analisis biaya manfaat mensyaratkan bahwa semua biaya dan manfaat diidentifikasi
dan diukur tepat. Sayangnya, kesalahan manusia sering menyebabkan kesalahan umum biaya
analisis manfaat seperti sengaja menghilangkan biaya tertentu dan manfaat karena
ketidakmampuan untuk meramalkan hubungan kausal langsung. Selain itu, ambiguitas, dan
ketidakpastian yang terlibat dalam mengukur dan menetapkan nilai moneter untuk item
berwujud mengarah ke analisis biaya manfaat akurat. Kedua kecenderungan mengarah pada
analisis akurat, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko dan efisien pengambilan
keputusan.
5. Peningkatan subjektivitas untuk biaya tidak berwujud dan manfaat.
Kelemahan lain dari analisis biaya manfaat adalah jumlah subjektivitas yang terlibat ketika
mengidentifikasi, mengukur, dan memperkirakan biaya dan manfaat yang berbeda. Sejak
beberapa biaya dan manfaat non-moneter di alam, seperti peningkatan pelanggan dan
kepuasan karyawan , mereka sering memerlukan satu untuk subyektif menetapkan nilai
moneter untuk tujuan menimbang total biaya dibandingkan dengan manfaat keuangan secara
keseluruhan dari suatu usaha tertentu. Ini estimasi dan peramalan sering didasarkan pada
pengalaman masa lalu dan harapan, yang sering dapat menjadi bias. Langkah-langkah
subjektif lanjut menghasilkan analisis biaya manfaat tidak akurat dan menyesatkan.
6. Perhitungan akurat present value menghasilkan analisis menyesatkan.
Karena metode ini evaluasi memperkirakan biaya dan manfaat untuk proyek selama periode
waktu, maka perlu untuk menghitung nilai sekarang. Ini menyetarakan semua biaya sekarang
dan masa depan dan manfaat dengan mengevaluasi semua item dalam hal masa kini nilai-
nilai, yang menghilangkan kebutuhan untuk memperhitungkan inflasi atau keuntungan
finansial spekulatif. Sayangnya, hal ini menimbulkan kerugian yang signifikan karena,
bahkan jika salah satu akurat dapat menghitung nilai sekarang, tidak ada jaminan bahwa
tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan tersebut realistis. Sebuah analisis biaya
manfaat Template telah dikembangkan untuk membantu mengurangi kemungkinan salah
menghitung nilai sekarang dari biaya dan manfaat, dan tersedia untuk di-download di Galeri
Proyek Manajemen Media.
7. Sebuah analisis manfaat biaya mungkin serahkan ke anggaran proyek.
Kelemahan lain terlihat ketika memanfaatkan analisis biaya manfaat adalah kemungkinan
bahwa mekanisme evaluatif berubah ke anggaran yang diusulkan. Ketika seorang manajer
proyek mene mpatkan bersama-sama analisis manfaat biaya dan menyajikan kepada tim
kepemimpinan, tim kepemimpinan mungkin melihat biaya yang diharapkan sebagai
sebenarnya da ripada estimasi, yang dapat menyebabkan menggelapkan biaya dan
menetapkan tujuan realistis ketika menyetujui dan melaksanakan anggaran proyek. Hal ini
dapat menempatkan seorang manajer proyek dalam situasi yang tidak menguntungkan ketika
ia mencoba untuk mengendalikan biaya untuk mempertahankan margin keuntungan yang
diharapkan.

 Metode dalam Cost Efectifness Analysis


 Efektifitas biaya dianalisis dengan rumus ACER (Average Cost Effectiveness Ratio) dengan
menetapkan outcome dari penggunaan antibiotik.
biaya penggunaanantibiotik
 ACER =
efektivitas penggunaan antibiotik
 Selanjutnya dianalisis dengan rumus ICER (Intremental Cost Effectiveness Ratio)
C 0−C 1
 ICER =
E 0−E1
Ket : C = biaya investasi + biaya operasi
E
 Metode dalam Cost Benefit Analysis
 Net Present Value Method (NPV) → Nilai Sekarang
 Payback Period Method (Metode Pengembalian)
 Return On Investment (ROI) → Pengembalian Investasi
 Internal Rate of Return Method
 Net Present Value Method (NPV)
 Metode yang membandingkan keseluruhan pengeluaran dengan keseluruhan pengeluaran
dengan keseluruhan pengeluaran dengan keseluruhan penerimaan pada tingkat bunga
tertentu. Adapun pertimbangannya dapat menggunakan rumus berikut ini:
cash inflow 1 cash inflow n
 NPV = -nilai proyek + +
(1+i) ¹ (1+i) ²
Ket : i = tingkat diskon
 Payback Period Method (Periode Pengembalian)
 Waktu yang diukur pada saat dimulai investasi sampai dengan tercapainya kondisi break
even point yang menunjukkan lamanya waktu pengembalian biaya atau investasi yang
dikeluarkan dalam membangun proyek.
 Hasil perhitungan payback period dinyatakan dalam satuan waktu, dalam hal ini adalah
tahun.
 Perhitungan payback period diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:
jumlah inestasi
 PP = x 1 tahun
pemasukan
 Return On Investment (ROI)
 Metode yang digunakan untuk mengukur pesentase manfaat yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan dibandingkan oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkannya.
 Adapun perhitungannya dapat melalui rumus berikut ini:
total manfaat −total biaya
 ROI =
total biaya
 Internal Rate of Return Method
 Pada metode ini akan dihitung tingkat bunga.
 Tingkat bunga yang dihitung merupakan tingkat bunga persis investasi bernilai impas, yaitu
tidak menguntungkan dan tidak merugikan.
 Dengan mengetahui tingkat yang impas ini, maka dapat dibandingkan dengan tingkat bunga
pengembalian atau rate of return yang diinginkan.
 Sebagai contoh jika lebih besar berarti investasi menguntungkan dan bila sebaliknya maka
investasi tidak menguntungkan.


Ket : M = manfaat
B = biaya

DAFTAR PUSTAKA
Indrayanthi, Putu Ayu. Bahan Ajar : ECONOMIC EVALUATION IN HEALTH CARE. Bali:
Universitas Udayana, 2016.
Kusumaratni, Dyah Ayu. “Cost Effectiveness Analysis Penggunaan Antibiotik Ampisilin Dan
Ceftriakson Pada Pasien Sectio Caesaria Di RSUD Dr. Moewardi.” Doctoral dissertation,
Universitas Setia Budi Surakarta, 2016.
Arniah, A., Annisa, N., & Rijai, L. (2017, May). Cost Minimalization Analysis (CMA) dan Cost
Efectivness Analysis (CEA) Antibiotika Profilaksis dan Paska Bedah Sesar Terindikasi di Salah
Satu Rumah Sakit Samarinda. In Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals
Conferences (Vol. 5, pp. 29-37).
Rahayu, I. G., Rinaldi, S. F., & Kurnaeni, N. COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA) BAHAN
KONTROL KOMERSIAL DAN POOL SERUM PASIEN.
Abdillah, A. D., Susilowati, S., & Anggaraini, D. (2019). Cost Benefit Analysis (CBA) Program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Susu Pada Karyawan di PT. Trisula Textile Industries
Tbk Cimahi Tahun 2018. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, 3(1).

Anda mungkin juga menyukai