DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6 KELAS 7A
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan bukan hanya hak warga negara, tetapi juga merupakan
investasi yang menentukan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi negara,
sehingga negara berkepentingan agar semua warganya sehat (“Health for All”),
oleh karena itu perlunya Institusionalisasi universal pelayanan kesehatan untuk
mencapai tujuan pelayanan kesehatan universal, yaitu pembiayaan pelayanan
kesehatan bagi seluruh warga negara dan alokasi sumber daya kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara efektif, efisien dan adil. (Bisma Murti:
2010).
Di dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
disebutkan bahwa kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umumharus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang mana hal tersebut
juga disinggung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melalui
pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
setiap warga nergara berhak untuk memiliki akses terhadap
pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang
bermutu dan dibutuhkan, dengan biaya yang terjangkau.
Pada tahun 2005, negara-negara anggota WHO menyetujui sebuah
resolusi agar negara-negara mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan
dengan tujuan untuk menyediakan Universal Health Coverage.
Setiap negara pasti memiliki sistem dan mekanisme penganggaran
kesehatan yang berbeda. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana
pembiayaan kesehatan juga masalah kesehatan yang menjadikan pelayanan
kesehatan di Korea Selatan tidak optimal.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Source of Revenue dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea
Selatan?
2. Bagaimana Pooling Mechanism dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di
Korea Selatan?
3. Bagaimana Purchasing Mechanism dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di
Korea Selatan?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari segi pengendalian biaya Sistem
Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan?
5. Bagaimana tantangan dari segi demand dan supply dalam Sistem
Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui dan menganalisis sistem pembiayaan kesehatan di
Korea Selatan serta tantangan dari segi demand dan supply.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Source of Revenue dari Sistem Pembiayaan
Kesehatan di Korea Selatan.
b. Untuk mengetahui Pooling Mechanism dari Sistem Pembiayaan
Kesehatan di Korea Selatan.
c. Untuk mengetahui Purchasing Mechanism dari Sistem Pembiayaan
Kesehatan di Korea Selatan.
d. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari segi pengendalian
biaya Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan.
e. Untuk mengetahui tantangan dari segi demand dan supply dalam Sistem
Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan.
2
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi Penulis
Dapat mengetahui sistem pembiayaan kesehatan di Korea Selatan
dan dapat menganalisis tantangan dari sisi demand dan supply.
2. Manfaat bagi Pembaca
Dapat memberikan pengetahuan mengenai sistem pembiayaan
kesehatan di Korea Selatan serta tantangan dari sisi demand dan supply.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
perawatan kesehatan untuk penerima manfaat dan melakukan kegiatan
penelitian tentang kesehatan. urusan asuransi.
3. Purchasing Mechanism
PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) pada NHIC adalah dengan
bekerja sama dengan rumah sakit publik dan rumah sakit swasta. Semua
jaminan pelayanan dan obat dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan yang
mendapatkan izin menurut UU Pelayanan Kedokteran dan UU Farmasi.
Sistem penyelenggaraan jaminan kesehatan di Korea berprinsip
pada kebebasan memilih fasilitas kesehatan. Cara pembayarannya dengan
merit system dimana dokter yang lebih baik melayani pasien dan karenanya
mendapat kunjungan lebih banyak akan mendapatkan penghasilan yang
lebih tinggi.
NHIC mengembangkan sistem pembayaran yang diambil dari
model yang dikembangkan Amerika yaitu pembayaran RBRVS (Resource
Based Relative Value Scales). Untuk tiap jenis pelayanan disusun skala
(poin) tertentu yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan (Health
Insurance Deliberation Committee).
Departemen Kesehatan juga menetapkan batas maksimum
pembayaran obat dan bahan medis agar biaya NHIC dapat terkendali. Untuk
rawat inap, NHIC sedang mulai mengembangkan sistem DRG yang kini
dimulai dengan 8 (delapan) jenis pelayanan. Pembayaran dilakukan dengan
transfer bank ke rekening fasilitas kesehatan setelah klaim diajukan kepada
HIRA (Health Insurance Review Agency).
4. Kelebihan Pengendalian Biaya
● Biaya untuk administrasi (biaya pengelolaan manajemen asuransi
kesehatan) lebih kecil jika dibandingkan perusahaan asuransi
kesehatan di Amerika dan di Indonesia.
● Tarif yang seragam yang memungkinkan biaya kesehatan fee for
service tetap terkendali.
5
● Iur biaya (coinsurance) dalam sistem asuransi kesehatan di Korea
merupakan mekanisme untuk mengendalikan moral hazard dari sisi
demand.
5. Kekurangan Pengendalian Biaya
Masih adanya argumen negatif tentang biaya kesehatan pada
akhirnya dapat terkendali dengan baik dengan rendahnya moral hazard. Jika
peserta berobat karena takut harus mengeluarkan iuran biaya akan
memperberat penyakitnya dan pada akhirnya biaya pengobatan menjadi
mahal.
6. Tantangan dari Segi Demand dan Supply
a. Dari Segi Demand
Peningkatan jumlah penduduk usia tua secara cepat, karena
meningkatnya usia harapan hidup, akan mempengaruhi keberadaan
asuransi kesehatan nasional, juga asuransi sosial lainnya.
b. Dari Sisi Supply
Dominasi Penyedia layanan swasta dalam sistem pelayanan
kesehatan seringkali menyebabkan meningkatnya biaya tanpa
peningkatan substansial dalam kualitas pelayanan.
6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umumharus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang mana hal tersebut juga disinggung
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melalui pembangunan
nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan memiliki dua komponen yaitu
asuransi kesehatan dan bantuan kesehatan. Sistem asuransi kesehatan nasional
menyediakan cakupan untuk seluruh penduduk dan dikelola secara komprehensif
melalui asuransi sosial. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Korea
Selatan menunjuk institusi asuransi kesehatan nasional yaitu National Health
Insuranve System (NHIS) dan Health Insurance Review and Assessment Service
(HIRA) yang melaksanakan review dan peneilaian biaya kesehatan.
Revenue collection sistem jaminan kesehatan di Korea Selatan adalah
asuransi sosial (Social Health Insurance). Sedangkan Pooling mechanism yang
dilakukan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial di Korea Selatan menggunakan
pendekatan Unitary Risk Pool. Serta purchasing mechanism, PPK (Pemberi
Pelayanan Kesehatan) pada NHIC adalah dengan bekerja sama dengan rumah sakit
publik dan swasta.
7
BAB IV
PENUTUP
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2010/07/100715_nkoreahunger. Diakses
pada tanggal 06 Oktober 2020 Pukul 09.40 WIB