Anda di halaman 1dari 9

Evaluasi manajemen kinerja mutlak diperlukan bagi suatu organisasi atau

perusahaan. Apakah evaluasi terhadap manajemen kinerja perlu


dilakukan? Bagaimana tolak ukur evaluasi manajemen kinerja dalam suatu
organisasi atau perusahaan?

Silakan Anda diskusikan materi tersebut! Selamat berdiskusi dan sukses selalu!!!

Jawab:

Evaluasi terhadap manajemen kinerja menurut saya perlu untuk dilakukan karena dengan


adanya evaluasi terhadap manajemen kinerja maka kita dapat menilai atau melihat
keberhasilan atau kegagalan dari manajemen kinerja. Diharapkan dengan adanya evaluasi
manajemen kinerja bisa menjadi tolak ukur bagaimana langkah antisipasi dan perbaikan
untuk ke depannya.

Evaluasi manajemen kinerja memiliki tujuan sebagai berikut:


a. Bahan masukan yang berarti untuk perbaikan berkelanjutan
b. Memberikan informasi bagi pertimbangan pemberian promosi dan penetapan gaji
c. Umpan balik bagi manajer dan karyawan melakukan intropeksi dan menijau kembali
perilaku selama ini baik dan positif maupun negatif serta merumuskan kembali perilaku yang
mendukung tumbuh kembangnya budaya organisasi secara keseluruhan.
d. Bahan pertimbangan pelatihan dan pengembangan
e. Meningkatkan daya saing perusahaan
f. Bahan pertimbangan bagi pemerintah dan investor dalam memberikan kredit
g. Meningkatkan produktivitas dan profit perusahaan (Fahmi Irham,2010)

Tolak Ukur Evaluasi Manajemen Kinerja


Tolak ukur diperlukan agar sasaran dapat diukur dan diketahui tingkat pencapaiannya.
Pengukuran adalah aspek kunci dari manajemen kinerja atas dasar bahwa “apabila kita tidak
dapat mengukurnya maka kita tidak akan dapat meningkatkannya”. Ukuran - ukuran kinerja
seharusnya dapat memberikan bukti tentang apakah hasil yang dikehendaki telah tercapai
atau tidak dan sejauh mana si pemegang pekerjaan telah mencapai hasil tersebut.
Ukuran-ukuran kinerja bagi seorang manajer pabrik barangkali dapat dirangkumkan sebagai
berikut:
1) Output: angka-angka produksi unit dan pemenuhan tenggat waktu delivery;
2) Kualitas produk: angka statistik pengendalian kualitas menunjukkan varian di luar batas
yang telah ditentukan; jumlah keluhan yang beralasan mengenai kualitas yang diterima dari
konsumen;
3) Produktivitas: output per karyawannya; nilai tambah per karyawannya;
4) Pengendalian biaya: biaya per unit produksi; menjaga variasi dari biaya standar agar tetap
dalam batas yang diperbolehkan; menjaga agar tetap berada dalam batas anggaran biaya
umum yang disetujui; tingkat pemborosan atau sisa bahan dalam hubungannya dengan
anggaran;
5) Pengendalian stok: perbandingan inventaris dengan keseluruhan aset di saat ini;
pencapaian tingkat pelayanan konsumen yang disepakati; jumlah kejadian kehabisan stok;
6) Pemanfaatan dari pabrik-pabrik dan mesin-mesin: presentasi dari pemanfaatan; jumlah
waktu menganggur;
7) Kesehatan dan keamanan kerja: tingkat frekuensi/keseriusan dari kecelakaan kerja dan
laporan audit keamanan kerja;
8) Hubungan karyawan: jumlah terjadinya pertikaian dan keluhan, hasil dari penelitian
mengenai sikap karyawan;
9) Disiplin kerja: angka absensi dan jam kerja, tindakan disipliner serta pernyataan banding
terhadapnya;
10) Pengembangan: pencapaian program-program fleksibilitas dan kemajemukan keahlian.

Sumber :
Dharma, Surya. 2014. Manajemen Kinerja. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Menurut anda mana yang diperlukan inspeksi atau audit, dalam sistem penjaminan kualitas
jelaskan.

Pendapat pribadi dari Anda sendiri akan sangat saya hargai. Jangan mengulangi/ mengcopy
tanggapan teman sebelumnya, jika anda sependapat dengan teman yang sebelumnya cukup
menanggapi dengan setuju dan berikan alasannya begitu juga sebaliknya jika anda tidak
setuju.

Lengkapi juga dengan sumber bacaan anda/referensi dalam memberikan jawabannya.

Utamakan untuk  menggunakan dan membaca Modul Manajemen Kualitas EKMA 4265 
Salam

Tutor

Jawab:

Inspeksi adalah pemeriksaan yang melibatkan tes, dan pengukuran yang dilakukan berdasarkan
karakteristik tertentu yang sehubungan dengan objek inspeksi. Inspeksi dilakukan untuk memeriksa
objek untuk memastikan bahwa objek memenuhi standar tertentu.Inspeksi adalah suatu elemen yang
memiliki peranan penting. Inspeksi ini dibutuhkan agar bisa memastikan kualitas produk yang
dihasilkan bisa sesuai dengan ketentuan dan juga standar, sehingga hasil kepuasan pelanggan bisa
dijaga dengan baik.
Selain itu, inspeksi juga mampu mengurangi berbagai biaya manufakturing karena buruknya kualitas
produksi, seperti biaya pengembalian produk dari konsumen, biaya pembuatan ulang dalam kuantitas
yang banyak, dan juga biaya pembuangan bahan yang sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan yang
berlaku.

Audit Kualitas adalah Alat manajemen yang digunakan untuk mengevaluasi, mengkonfirmasi atau
memverifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kualitas atau disebut juga proses
verifikasi atau evaluasi sistematik dan independen untuk menentukan apakah kegiatan dan hasil yang
berhubungan dengan kegiatan tersebut memenuhi atau sesuai dengan kegiatan dan persyaratan
operasional yang direncanakan dan apakah kegiatan tersebut direncanakan secara efektif dan mampu
mencapai sasaran atau persyaratan produk, program, atau pelayanan. Manfaat audit tidak hanya untuk
membantu menyajikan laporan keuangan yang lebih akurat, tetapi juga dapat membantu menemukan
jika ada kecurangan atau tindakan yang dapat merugikan keuangan perusahaan.

Jadi menurut saya akan lebih baik jika dilakukan Audit untuk menjamin kualitas, karena Proses audit
akan membantu perusahaan mengidentifikasi masalah, risiko, dan kelemahan sistem yang berpotensi
membahayakan aset perusahaan. Berbekal temuan itu, perusahaan dapat mengambil tindakan
preventif maupun perbaikan. Sedangkan inspeksi hanya melakukan pengukuran terkait tingkat
kesesuaian dengan standar dan juga karakteristik produk yang sudah ditentukan serta memisahkan
berbagai produk yang sudah tidak sesuai lagi, serta mencari akar masalah terkait ketidaksesuaian ini.

Sumber :
Ariani, Dorothea Wahyu. 2020. Manajemen Kualitas. Jakarta: Universitas Terbuka.
https://accurate.id/marketing-manajemen/inspeksi/
Kepala Daerah menyusun rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) berdasarkan RKPD
dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh KEMENDAGRI setiap tahunnya. 

Sebutkan dan jelaskan Teknik-teknik apa saja yang digunakan  dalam menyusun draft KUA.

Mohon dalam menjawab diskusi gunakan pendapat Anda sendiri, hindari plagiasi atau copas
dari teman Anda.

Sampaikan diskusi Anda langsung, jadi tidak dalam bentuk file pdf.

Jawab:

Dalam menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS, kepala daerah dibantu oleh Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh sekretaris daerah. Rancangan KUA dan rancangan
PPAS yang telah disusun disampaikan oleh sekretaris daerah selaku ketua TAPD kepada kepala
daerah.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, kepala daerah menyusun rancangan
KUA dan rancangan PPAS berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan
Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Pedoman penyusunan APBD memuat antara lain:
+pokok-pokok kebijakan yang memuat sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah daerah;
+prinsip dan kebijakan penyusunan APBD tahun anggaran berkenaan;
+teknis penyusunan APBD; dan
+hal-hal khusus lainnya

Rancangan KUA memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan
pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah, dan strategi
pencapaiannya. Strategi pencapaian memuat langkah-langkah kongkret dalam mencapai target.

Rancangan PPAS disusun dengan tahapan sebagai berikut:

menentukan skala prioritas pembangunan daerah;


menentukan prioritas program untuk masing-masing urusan; dan
menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan.

Teknik Penyusunan Arah dan Kebijakan Umum Anggaran


Sebagaimana telah dikemukakan dimuka bahwa arah mengandung arti tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai. Sedang kebijakan mengandung arti suatu taktik atau strategi yang diarahkan untuk mencapai
suatu tujuan. Dikarenakan adanya masalah tertentu. Dengan demikian penyusunan arah dan kebijakan
umum berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pemerintah guna memecahkan Kebijakan
Pemerintah
Adapun teknik untuk memecahkan masalah, menurut A. Dale Timple (1992:168) menjelaskan : “
Proses pemecahan masalah dilakukan secara ilmiah, hal ini meliputi diagnosis, penetapan sasaran,
pembuatan beberapa alternatif tindakan, pengevaluasian berbagai alternatif, pemilihan alternatif,
pengujian dan pelaksanaan

1. Mengidentifikasi Masalah dan Penyebabnya. Untuk mengidentifikasi masalah disusun dan


dilukiskan sebagai suatu rangkaian sebab akibat, berbentuk sebuah pohon, pohon masalah dimulai
dengan masalah yang utama sebagai hasil analisis situasi, dianalisis penyebab masalah tersebut.
Pikiran apa akibat yang mungkin akan timbul dari masalah tersebut.

2. Menetapkan Sasaran Untuk menentukan sasaran yang ingin dicapai dengan cara mempositifkan
dari pernyataan masalah. Pernyataan sasaran menggunakan kata awalan ter atau awalan me dan
akhiran nya (Entang, 2000:29), misalnya : meningkatnya, terkendalinya, hal ini dimaksudkan bahwa
sasaran yang akan dicapai,

3. Pohon Alternatif Pohon alternatif adalah teknik untuk mengidentifikasi alternative pemecahan
masalah atau arah tindakan yang dapat dipakai untuk mewujudkan sasaran tertentu dan melukiskan
dalam format sederhana.

Sumber :
Sodikin, Slamet Sogiri. 2021. Penganggaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Article%20Text-1449-1-10-20200701%20(1).pdf

Jelaskan perbedaan tingkat kebaharuan produk akan memberi dampak yang berbeda-beda terhadap
aktivitas-aktivitas pada masa peluncuran produk?
Jawab:
Di awal proses pengembangan produk, ketika piagam inovasi produk dikembangkan, sekumpulan
strategi telah dibuat yang menjadi arahan bagi tim pengembangan produk. Tim pengembangan produk
menginginkan atau membuat suatu keputusan platform tersendiri karena keputusan platform sangat
beragam pada setiap industri. Keputusan platform ini juga tidak terlepas dari jenis produk yang
diluncurkan, apakah produk yang diluncurkan benar-benar produk baru di dunia atau produk baru
bagi perusahaan.

Perbedaan tingkat kebaruan produk akan memberi dampak yang berbeda-beda terhadap aktivitas-
aktivitas pada masa peluncuran produk sebagai berikut:
a. Untuk produk yang benar-benar baru di dunia, perusahaan harus mengembangkan strategi yang
menekankan pada stimulasi permintaan utama terhadap kategori produk. Pada jenis produk semacam
ini, produsen harus mengembangkan strategi untuk menarik konsumen baru dengan menekankan pada
produk utama tersebut, mengeksplorasi kelebihan-kelebihan dan manfaatnya bagi konsumen.
b. Untuk produk yang merupakan pengembangan produk yang sudah ada, peluncuran produk
diharapkan dapat meraih migrasi konsumen, artinya konsumen produk yang lama diharapkan dapat
berpindah untuk memilih produk pengembangan ini. Lebih-lebih, apabila peluncuran produk dapat
menarik konsumen produk pesaing.
c. Untuk produk dengan lini tambahan, penekanan strategi peluncuran produk adalah pada
stimulasi terhadap permintaan selektif yang berarti membuat pangsa pasar tersendiri keluar dari
persaingan. Perencanaan peluncuran produk harus dapat menstimulasi pembelian coba-coba, sehingga
diperoleh konsumen potensial.

Sumber:
Harsasi, Meirani. 2022. Pengembangan Produk. Jakarta: Universitas Terbuka.

Saudara Mahasiswa, silahkan diskusikan dengan


memilih salah satu topik berikut ini…!
1. Apakah Anda setuju apabila produsen arloji mewah dari merek-merek luar
negeri dengan fitur-fitur canggih  didistribusikan dengan cara membatasi jumlah
perantara? Apa nama saluran distribusi tersebut,  deskripsikan. Jelaskan alasan
penetapan kebijakan saluran distribusi tersebut.
2. Coba Anda jelaskan media yang biasa digunakan dalam kebijakan saluran tunggal dan
beri contoh penyedia saluran tunggal yang Anda ketahui.
Jawab:

1. Setiap perusahaan harus menetukan jumlah perantara yang diperlukan pada tiap tingkat
saluran. Terdapat 3 strategi dalam menetukan jumlah perantara diantaranya:
a. Distribusi Eksklusif, membatasi jumlah perantaranya di mana perantara yang dipilih
harus menguasai keterampilan dan keahlian yang disyaratkan perusahaan. Alasan dibalik
kebijakan itu adalah perusahaan ingin menjaga dengan lebih ketat citra produk di mata
pelanggan terutama terhadap produk pesaing.
b. Distribusi selektif, memakai lebih banyak perantara dibandingkan distribusi eksklusif.
Perusahaan tidak perlu menghabiskan tenaganya di banyak toko sehingga ia dapat
mengembangkan hubungan kerja sama dengan perantara lain dengan lebih terarah.
Distribusi selektif menjangkau pasar yang lebih luas daripada distribusi eksklusif.
c. Distribusi intensif, mengupayakan sebanyak mungkin jumlah perantara demi mencapai
dan menjamin ketersediaan produk di pasar. Strategi ini banyak dipakai pada produk-
produk yang mudah ditemui (convenience goods) karena karakteristik produk yang
demikian adalah rentan terhadap persaingan.
Dari perjelasan diatas saya setuju, karena arloji mewah merupakan jam tangan yang
menggunakan komponen mesin yang membentuk dan menggerakannya sangat rumit, jam ini
juga dibuat dengan tangan manusia tidak dengan mesin, berlapis logam mulia, serta seringkali
di produksi terbatas atau limited edition maka tidak heran mengapa arloji ini dijual dengan
sangat harga yang sangat mahal.
Selain itu distribusi yang digunakan arloji mewah tersebut menggunakan distribusi eksekutif
yang mana jumlah perantara yang dipilih harus menguasai keterampilan dan keahlian yang
disyaratkan perusahaan. Alasan dibalik kebijakan itu adalah perusahaan ingin menjaga dengan
lebih ketat citra produk di mata pelanggan terutama terhadap produk pesaing. Selain itu
perusahaan ingin dapat mengendalikan strategi pemasaran dengan lebih tajam sekalipun hal
itu ada di tangan saluran.
2. Saluran tunggal, memungkinkan agen untuk mendapatkan semua informasi yang mereka
butuhkan untuk mendahulukan kebutuhan pelanggan. Saluran tunggal untuk memudahkan
agen dan perusahaan untuk menerima respon pelanggan dari berbagai macam saluran media
channel dalam satu halaman, menekan biaya untuk jumlah agen yang berlebih. Hal ini juga
merampingkan alur kerja untuk agen penjualan dan layanan pelanggan, tidak lagi harus
beralih di antara beberapa saluran media channel untuk menjaga komunikasi dengan
pelanggan. Dalam hal ini, perusahaan melakukan interaksi dengan sekumpulan besar
pelanggan dalam satu saluran. Contohnya Direct line dan First Direct awalnya beroperasi
hanya melalui telepon. Demikian juga Amazon dan eBay untuk bidang internet, yang dikenal
dengan pemain murni (pure player).

Sumber :
Tumpal, Daniel. (2021). Perencanaan Pemasaran Edisi 1. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
https://lintasmediadanawa.com/berita/media-channel-omni-channel/
Saudara Mahasiswa, silahkan diskusikan topik berikut
ini…!
Analisis dan penilaian aspek manajemen tidak kalah pentingnya dengan analisis aspek
lainnya.

Menurut anda mengapa penilaian aspek manajemen perlu dilakukan dalam rangka
penyusunan studi kelayakan proyek. Jelaskan pendapat Anda!

Selamat berdiskusi.

Jawab:

Menurut saya analisis dan penilaian aspek manajemen perlu dilakukan dalam rangka
penyusunan studi kelayakan proyek karena berfungsi untuk mencegah kemungkinan
kegagalan dalam menjalankan manajemen di suatu proyek. Meskipun proyek dinilai sehat,
mempunyai prospek cerah, struktur keuangan sehat dan ditopang tenaga ahli yang
mencukupi, tapi tanpa manajemen yang efektif proyek tersebut tidak akan berhasil dijalankan
secara efektif bahkan dapat memiliki resiko kegagalan yang tinggi dalam jangka Panjang.
Terdapat beberapa kemungkinan penyebab kegagalan manajemen tersebut, yaitu :
a. Kegagalan memahami fungsi manajemen puncak
Kurang memahami perintah manajemen puncak dalam menjalankan kebijakan secara
menyeluruh karena lokasi proyek yang berjauhan sehingga komunikasi yang terbangun tidak
efektif dalam tujuan jangka Panjang perusahaan dan terfokus pada masalah rutin.

b. Kegagalan mendelegasikan tugas, wewenang dan tanggung jawab kepada


    bawahan
Ketidak efektifan dalam menjalankan tugas dan pengambilan keputusan karena tidak adanya
pendelegasian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari manajemen puncak, terlalu banyak
aturan dan sanksi, ketidak percayaan pimpinan, pembatasan kreativitas dan pemilihan
manajer yang kurang mampu.

c. Kekurangan pemimpin yang berbakat


Seorang manajer selain mempunyai kemampuan teknis yang mencukupi, juga diharuskan
mempunyai bakat kepemimpinan, perencanaan dan pengorganisasian yang baik.

d. Kurangnya kesadaran akan profit oriented dan pengendalian biaya


Pengelolaan majemen yang baik selalu menekankan pada efisiensi kegiatan operasi agar
menghasilkan profit yang semaksimal mungkin, kegagalan dalam efisiensi pasti berdampak
pada berkurangnya profit

e. Kurangnya kesadaran dalam pengelolaan SDM


Kegagalan dalam pengelolaan SDM akan menimbulkan ketidakpuasan, turn over tinggi yang
mengganggu kinerja proyek, sehingga sangat penting melakukan recruitmen, pengembangan
dan perbaikan SDM agar selalu kompetitif mendukung tujuan perusahaan

f. Kurangnya manajemen keuangan dan fungsi pemasaran


Kurangnya pemahaman dalam memenuhi kebutuhan, kepuasan dan pelayanan terhadap
konsumen dan hanya terfokus pada penjualan, dalam jangka Panjang akan membuat
perusahan ditinggalkan konsumen dan pesaing yang menawarkan nilai tambah dalam
pelayanankonsumen

g. Kurangnya pengelolaan informasi dan manejemen akuntansi


Seorang manajer yang berhasil selain mampu menunjukan kinerja secara visual, juga harus
didukung oleh laporan berkalan, laporan keuangan efisien untuk menunjukan data empiris
keberhasilannya, sehingga prestasinya bisa dilihat dari semua aspek.

Sumber :
Yuliati, Sri Handaru, 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai