Anda di halaman 1dari 11

Sistem manajemen kinerja tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan.

Coba Anda diskusikan kekurangan dan kelebihan sistem manajemen kinerja di tempat Anda
bekerja?

Jika belum bekerja diskusikan kekurangan dan kelebihan sistem manajemen kinerja pada
suatu organisasi atau perusahaan.

Jawab

Manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja individu,
kelompok, dan organisasi yang digerakkan oleh manajer dengan melakukan sinergi dengan
individu dan kelompok dalam organisasi agar mendapatkan hasil maksimal dan bisa
meningkatkan kinerja organisasi.
 
Kelebihan dan kekurangan pengukuran manajemen kinerja di organisasi saya bekerja
sekarang yaitu:
1. Kelebihan:
a. Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan potensi pegawai
b. Selalu memberikan ruang pada setiap pegawai untuk inovasi, kreativitas dan
ide baru
c. Sinergi yang baik antar bagian di dalam kantor dan juga antar pegawai
d. Perencanaan dan implementasi yang sejalan dan didiskusikan secara matang
e. Evaluasi menyeluruh terkait kebijakan yang kurang berhasil
2. Kekurangan:
a. Belum adanya reward and punishment yang sesuai
b. Terlalu kaku dalam pengukuran kinerja
c. Jam kerja terlalu fleksibel sehingga waktu bersama keluarga terkadang kurang
d. Kurang adanya peran manajer tertinggi untuk turun langsung menemui
pegawai
e. Sharing knowledge yang belum berjalan secara maksimal
 
Sumber:
Dharma, Surya. 2022. Manajemen Kinerja. Jakarta: Universitas Terbuka. 2.4-2.8

Silahkan beri tanggapan Rekan2  tentang:

Berkaitan dengan Implementasi sistem penjaminan kualitas menurut rekan2 apakah


diperlukan unit khusus untuk menjamin implementasi dari sistem penjaminan kualitas. Jika
iya mengapa dan jika tidak juga tolong dijelaskan mengapa
Berilah tanggapan orisinal dari Rekan sendiri. Jangan mengulangi/ mengcopy tanggapan
teman sebelumnya, jika anda sependapat dengan teman yang sebelumnya cukup menanggapi
dengan setuju dan berikan alasannya begitu juga sebaliknya jika anda tidak setuju.

Lengkapi juga dengan sumber bacaan anda/referensi dalam memberikan jawabannya.

Utamakan untuk  menggunakan dan membaca Modul Manajemen Kualitas EKMA 4265 

Jawab:

Menurut saya perlu adanya unit khusus yang bisa menjamin adanya implementasi dari sistem
penjaminan kualitas. Hal ini karena penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk memberikan
bukti-bukti untuk membangun kepercayaan bahwa kualitas dapat berfungsi secara efektif (Pike &
Barnes, 1996). Dengan adanya divisi/unit khusus untuk menjamin adanya sistem penjaminan kualitas,
maka kualitas dari suatu produk akan tetap terjaga dan bisa memberikan timbal balik bagi unit lain di
dalam perusahaan untuk bisa mempertahankan kualitas yang sudah ada. Unit khusus ini juga bisa
memberikan saran bagi unit lain yang mencoba melakukan inovasi tetapi justru menurunkan kualitas
dari produk yang dikembangkan, sehingga tidak membuat perusahaan menjadi rugi atas penurunan
kualitas tersebut.

Penjaminan kualitas adalah seluruh rencana dan tindakan sistematis yang penting untuk
menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dari kualitas
(Elliot, 1993) . Dengan di bentuknya unit khusus tersebut maka keuntungan lain yang didapat oleh
perusahaan menurut Yorke (1997) :

a. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan berkesinambungan


melalui praktik yang terbaik dan mau mengadakan inovasi
b. Memudahkan mendapatkan bantuan baik pinjaman uang atau fasilitas, atau bantuan lain
dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.
c. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan
bila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing.
d. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.

Sumber:

Ariani, Dorothea Wahyu. 2020. Manajemen Kualitas. Jakarta: Universitas Terbuka. 3.3-3.5
Anggaran tradisional dan konvensional merupakan pendekatan yang banyak dianut oleh
negara-negara berkembang.

Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri dari pendekatan ini? Berikan contoh.

Mohon dalam menjawab diskusi gunakan pendapat Anda sendiri, hindari plagiasi atau copas
dari teman Anda.

Sampaikan diskusi Anda langsung, jadi tidak dalam bentuk file pdf.

Jawab:

Sistem anggaran tradisional atau konvensional banyak dipakai oleh negara berkembang. Sistem ini
disusun berdasarkan kelompok dan jenis pengeluaran yang dilakukan. Kelompok dan jenis biaya ini
biasayan bersifat konstan tetapi nilainya akan berubah stiap tahun. Sistem ini juga dilakukan untuk
dapat mencapai tujuan awal yang sudah ditentukan dengan cara Menyusun anggaran tidak
berdasarkan pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan.
Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu (a) cara penyusunan anggaran yang didasarkan
atas pendekatan incremental dan (b) struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item.
a.Incremental
Pendekatan tradisional bersifat incremental, yaitu hanya menambah dan mengurangi jumlah rupiah
pada item- item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya
sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian
yang mendalam. Pendekatan tradisional yang besifat incremental cenderung menerima konsep harga
pokok pelayanan historis (historic cost of service).
b.Line-item
Ciri lain pendekatan tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-item yang didasarkan atas sifat
(nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk
menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran,
walaupun sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan pada periode
sekarang. Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi alasan adanya
orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengkontrol pengeluaran. Berdasarkan hal
tersebut, anggaran tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya
pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak atau pengeluaran untuk gaji, pengeluaran
untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai dengan
pengeluaran yang dilakukan.
Ciri lain yang melekat pada pendekatan tradisional tersebut adalah (c) cenderung sentralistis; (d)
bersifat spesifikasi; (e) tahunan; (f) menggunakan prinsip bruto. Struktur pendekatan tradisional
dengan ciri -ciri tersebut tidak mampu mengungkapkan besarnya dana yang dikeluarkan untuk setiap
kegiatan, dan bahkan pendekatan tradisional tersebut gagal dalam memberikan informasi tentang
besarnya rencana kegiatan. Oleh karena itu tidak tersedianya berbagai informasi tersebut, maka satu-
satunya tolak ukur yang dapat digunakan untuk tujuan pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan
penggunaan anggaran.
Kelebihan sistem anggaran tradisional adalah penyusunannya relatif mudah, sehingga dapat mengatasi
rumitnya proses penyusunan anggaran dan tidak memerlukan pengetahuan tinggi untuk memahami
program-program baru karena banyak dari kegiatan tersebut dilanjutkan dari tahun sebelumnya.

Namun, pendekatan tradisional ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
1) Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.
2) Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti secara
menyeluruh efektivitasnya.
3) Lebih berorientasi pada input daripada output. Hal tersebut menyebabkan pendekatan tradisional
tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakan dan pilihan sumber daya, atau memonitor
kinerja. Kinerja dievaluasi dalam bentuk apakah dana tersebut telah habis dibelanjakan, bukan apakah
tujuan telah tercapai.
4) Sekat-sekat antar kementerian yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit
dicapai. Keadaan tersebut berpeluang menimbulkan konflik, overlapping, kesenjangan, dan persiapan
antar departemen.
5) Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.
6) Pendekatan tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut terlalu pendek, terutama
untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong praktik- praktik yang tidak diinginkan (korupsi
dan kolusi).
7) Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak memadai menyebabkan
lemahnya perencanaan anggaran. Sebagai akibatnya adalah munculnya budget padding atau budgetary
slack.
8) Persetujuan anggaran yang terlambat sehingga gagal memberikan mekanisme pengendalian
untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi anggaran dan “manipulasi
anggaran”.
9) Aliran informasi (sistem informasi finansial) yang tidak memadai yang menjadi dasar
mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.

Contoh anggaran tradisional.


Anggaran Lomba Bedah Data
Belanja Hadiah Utama Rp50.000.0000
Belanja Doorprize Rp2.000.000
Belanja Rapat Rp1.000.000
Belanja Iklan Rp5.000.000
Belanja Konsumsi Rp10.000.000
Total Anggaran Rp68.000.000

Sumber:
Sodikin, Slamet Sogiri. 2021. Penganggaran. Jakarta: Universitas Terbuka. 4.31-4.33
1. Menurut Schroeder (2000) terdapat tiga macam strategi yang dapat digunakan untuk
mengenalkan produk baru ke pasar. Sebutkan dan jelaskan jawaban Saudara!
2. Untuk memenangkan persaingan dalam industri diperlukan adanya strategi
persaingan. Perusahaan perlu memfokuskan strategi apa saja yang akan dijalankan
agar dapat diperoleh hasil yang optimal. Setidaknya ada tiga hal yang mempengaruhi
strategi. Sebutkan dan jelaskan jawaban Saudara!

Jawab

1. Terdapat tiga macam strategi yang dapat digunakan untuk mengenalkan produk baru ke pasar
menurut Schroeder (2000) yaitu
1. Tarikan Pasar
Pandangan ini menyatakan bahwa pasar merupakan dasar untuk menentukan produk yang
harus dibuat oleh produsen dengan bantuan teknologi yang ada saat ini. Suatu perusahaan
sudah seharusnya membuat produk yang dapat dijual. Hal ini dapat diawali dengan penentuan
kebutuhan konsumen dan dilanjutkan dengan pengorganisasian sumber daya serta proses
sehingga dapat memasok produk kepada konsumen. Artinya, pasarlah yang ’menarik’
perusahaan untuk membuat produk baru.

2. Dorongan Teknologi
Pandangan ini menyatakan bahwa teknologi merupakan penentu utama produk yang harus
dibuat perusahaan dan sedikit memperhatikan pasar. Perusahaan harus mengejar keuntungan
dari teknologi dengan mengembang- kan teknologi dan produk superior. Produk hasil
perkembangan teknologi tersebut selanjutnya ’didorong’ ke pasar dan tugas bagian
pemasaranlah untuk menciptakan permintaan produk tersebut. Suatu produk yang memiliki
teknologi yang canggih, maka pasar akan berusaha memanfaatkan teknologi baru tersebut
sehingga konsumen akan membeli produk tersebut.

3. Pandangan Interfungsional
Pandangan ini merupakan penggabungan dua pandangan sebelumnya, yaitu bahwa suatu
produk hendaknya tidak hanya menyesuaikan dengan kebutuhan pasar, tetapi juga manfaat
teknis yang diperoleh. Untuk melaksanakan, semua fungsi dalam organisasi (pemasaran,
teknik, operasi, dan keuangan) harus bekerja sama untuk mendesain produk baru yang
dibutuhkan perusahaan. Sering kali langkah ini dilakukan oleh suatu tim lintas fungsi yang
bertanggung jawab terhadap pengembangan produk baru. Pandangan ini merupakan yang
paling lengkap tetapi paling sulit untuk dilaksanakan. Sering kali tim lintas fungsi yang
dibentuk bertentangan satu sama lain sehingga harus dicapai jalan untuk mengatasi
perpecahan dalam tim. Apabila masalah ini dapat diatasi, maka dapat menghasilkan produk
yang baik.

2. Keberhasilan suatu strategi banyak dipengaruhi oleh setidaknya tiga hal, yaitu :
1. Koordinasi di Antara Area-area Fungsional
Peningkatan koordinasi di antara area-area fungsional perusahaan diperlukan karena setiap
fungsi memiliki perspektif yang berbeda-beda untuk menghasilkan produk yang unggul.
Bagian keuangan sering kali menganalisis produk dengan biaya yang efisien, sementara
bagian pemasaran banyak memerlukan anggaran untuk melakukan promosi. Belum lagi
keinginan manajer penjualan yang berusaha untuk menekan harga produk agar dapat mudah
diterima pasar. Salah satu tujuan strategi adalah memastikan bahwa semua anggota tim
bekerja secara bersama-sama, oleh karenanya diperlukan strategi yang dapat diterima, dapat
dimengerti, dan dapat dilaksanakan oleh semua fungsi dalam perusahaan.

2. Pengalokasian Sumber Daya


Pengalokasian sumber daya sangat diperlukan. Mengapa? Jawabannya hanya satu, yaitu
karena sumber daya sangat terbatas. Keterbatasan kapasitas, waktu penjualan, uang atau
modal, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain memerlukan pengelolaan yang baik. Sumber daya
yang ada harus dapat dibagikan ke semua fungsi sesuai kebutuhannya sehingga diperlukan
pengaturan untuk pengalokasian sumber daya tersebut sehingga dapat dimanfaatkan secara
optimal.

3. Posisi Pasar yang Unggul


Keberhasilan produk di pasar sangat dipengaruhi pula oleh produk dari pesaing. Produk
pesaing dapat berasal dari industri sejenis maupun berasal dari industri lain yang mempunyai
kemiripan fungsi produk sehingga dapat saling menggantikan. Strategi yang baik harus dapat
menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing, sehingga dapat diambil satu strategi agar
dapat bertahan di antara pesaing.
Perancangan dan pengembangan produk memerlukan strategi tertentu agar produk dapat
diterima oleh pasar. Kegagalan produk di pasar dapat disebabkan strategi yang kurang tepat
ataupun perubahan selera konsumen yang sangat cepat di samping adanya pesaing. Strategi
produk yang menyeluruh meliputi tujuh elemen yaitu:
a. Pernyataan tujuan produk harus dapat dicapai.
b. Pemilihan alternatif-alternatif strategis.
c. Pemilihan target konsumen.
d. Pemilihan target pesaing.
e. Pernyataan tentang strategi inti.
f. Deskripsi bauran pemasaran.
g. Deskripsi pendukung program-program fungsional.
Elemen pertama dan kedua yaitu tujuan dan alternatif-alternatif strategis
membentuk arahan strategi secara umum. Tiga elemen berikutnya yaitu pemilihan konsumen,
pesaing, dan strategi inti merupakan intisari strategi pemasaran. Kelima elemen tersebut
bersama-sama membentuk ’positioning’ dalam pemasaran yang berarti bagaimana produk
’dibentuk’ berbeda dari pesaing di benak konsumen. Elemen ke enam dan ke tujuh
merupakan implementasi strategi.
Sumber referensi :
Harsasi, Meirani. 2022. Pengembangan Produk. Jakarta: Universitas Terbuka. 1.20-1.23
Pertanyaan diskusi:

1. Jelaskan bagaimana lingkungan ekonomi mengalami dampak oleh pandemi Covid 19!   
Sebutkan juga produk-produk ataupun layanan-layanan yang sukses atau berhasil dalam
kondisi pandemi seperti sekarang ini.
2. Menurut Anda, dasar segmentasi pasar apa yang dapat dipertimbangkan berdasar
karakteristik dan perilaku pelanggan untuk produk-produk atau layanan yang laku dan
berhasil pemasarannya di era pandemi sekarang ini, jelaskan!

Jawab

1. Pandemi Covid 19 menyebabkan sektor ekonomi di berbagai negara mengalami


dampak yang signifikan. Adanya dampak yang dirasakan membuat masyarakat
menjadi pihak yang paling dirugikan dari dampak tersebut. Konsumsi rumah tangga
yang biasanya menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat menjadi berkurang dan
mempengaruhi kinerja industry dan UMKM. Dengan adanya pemberlakuan PSBB
pada masa pandemic Covid 19 juga membuat masyarakat menjadi beralih ke produk
yang mudah untuk dimiliki dan tidak jauh untuk membelinya. Berbagai perusahaan
pada akhirnya harus beradaptasi dengan kebiasaan baru yang mulai terjadi saat
pandemi Covid 19 tersebut. Adapun beberapa industry yang produk maupun
layanannya sukses dalam kondisi pandemic yaitu:
A. Jasa Ekspedisi
Berhubung saat pandemic orang-orang tidak boleh bepergian dan harus berada
di dalam rumah, maka jasa ekspedisi menjadi solusi paling ampuh untuk dapat
mengantarkan barang sampai pada tempat sesuai tujuan pesanan.
B. Usaha Produk Kesehatan
Dengan adanya kondisi pandemic, kesehatan menjadi salah satu hal pokok
yang akan diusahakan agar bisa bertahan dalam kondisi pandemic. Salah satu
produk kesehatan yang sukses di masa pandemic adalah masker. Hal ini
dikarenakan masker menjadi wajib digunakan oleh tiap orang ketika berada di
luar ruangan begitu pula dengan hand sanitizer.
C. Usaha Makanan dan Minuman
Kondisi pandemic yang terjadi menyebabkan orang-orang kesulitan untuk
keluar dan menjadi kebutuhan sehari-hari seperti makanan. Sehingga mau tak
mau mereka harus memesan makanan dari luar karena tidak bisa untuk
melakukan aktivitas seperti ke supermarket atau pasar untuk membeli bahan
makanan.
2. Menurut Pride dan Ferrel, pengertian segmentasi pasar adalah sistem pembagian pasar
menjadi sejumlah konsumen potensial dan tertarget, khususnya untuk jenis pelanggan
dengan kebutuhan serta karakteristik yang sama. Perusahaan harus menentukan target
pasarnya agar mendapatkan keuntungan yang optimal.
Jenis-jenis segmentasi pasar:
1. Segmentasi perilaku
Segmentasi perilaku mengacu pada pengelompokan konsumen berdasarkan tingkah lakunya
terhadap produk bisnis yang ditawarkan, mulai dari sikap, pengetahuan, reaksi atau respon,
loyalitas, serta penggunaan produk terkait dari seorang pelanggan. Biasanya, jenis
segmentasi ini lebih terikat dengan proses pengambilan keputusan atau decision making
konsumen.
2. Segmentasi demografis
Segmentasi demografis mengelompokan konsumen berfokus terhadap aspek-aspek seperti
usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status menikah, dan lain sebagainya.
3. Segementasi psikografis
Segmentasi psikografis berhubungan dengan psikologis pelanggan. Umumnya, pelaksanaan
segmentasi ini cukup rumit lantaran Anda wajib memahami selera target konsumen secara
mendalam.
4. Segmentasi geografis
Segmentasi geografis mengelompokan konsumen menurut aspek lokasi seperti tempat
tinggalnya. Segmentasi satu ini tentu tidak kalah penting dari lainnya mengingat kebutuhan
maupun kegunaan suatu produk dan jasa selalu akan berbeda-beda tergantung pada lokasi,
keadaan, maupun cuaca.

Menurut saya, seluruh segmentasi ini dapat dikategorikan berhasil dilaksanakan pada era
pandemi ini namun yang sangat mumpuni adalah segmentasi psikografis, dengan sama-
sama sadar dan waspada dengan pandemi ini serta tidak ingin terpapara virus cov-19 ini,
maka pasar harus sadar apa yang dibutuhkan oleh konsumennya dan bagaimana caranya
agar tetap sesuai dengan kualitas dan harapan konsumennya, disamping kualitas dan
harapan juga banyak hal yang dapat dilakukan pada segmentasi ini, maka dari itu mungkin
segemntasi pasar psikografis ini dapat lebih unggul dibanding yang lainnya.

Sumber :
Modul BMP EKMA4569

Dalam pemilihan gagasan proyek perlu dilakukan studi kelayakan pendahuluan. Jelaskan
menurut anda mengapa kita perlu melakukan studi kelayakan pendahuluan?dan studi
kelayakan pendahuluan ini umumnya meliputi apa saja?

Selamat berdiskusi!

Jawab

Studi kelayakan pendahuluan diperlukan untuk menghemat biaya, Karena dengan


demikian akan dapat dieliminasi gagasan-gagasan proyek yang hanya memiliki kemungkinan
kecil untuk dilaksanakan dan kemudian dilakukan studi lebih lanjut terhadap gagasan yang
mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dilaksanakan

Studi kelayakan pendahuluan pada umumnya meliputi beberapa bagian atau bahkan
keseluruhan elemen berikut ini:
1. Gambaran produk (Product description)
Karakteristik produk yang akan dibuat harus digambarkan dengan jelas kemungkinan produk
substitusi yang ada di pasar titik produk-produk yang ada hubungannya juga harus
diidentifikasi, produk apa saja yang dapat dan harus diproduksi.

2. Gambaran pasar (market description)


Gambaran pasar ini mencakup baik pasar yang sudah ada maupun pasar potensial serta
gambaran pesaingnya. Gambaran pasar meliputi:
1. Di mana produk tersebut dibuat?
2 Ada berapa perusahaan dan berapa yang dimiliki spesialisasi produk tersebut?
3. Bagaimana produksi nasional impor dan ekspor
4. Apakah ada intensif dari pemerintah?
5. Bagaimana estimasi konsumsi?
6. Bagaimana struktur harga?
7. Bagaimana estimasi usia produk kok masih plus umur produk produk lifecircle, dan
konsumsi yang akan datang

3. Garis besar perbedaan teknologi


Teknologi macam apa yang akan dipilih untuk membuat produk, harus digambarkan dengan
jelas, serta kemungkinan perkembangan atau munculnya teknologi baru. Selain itu juga harus
diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi proyek, seperti:
1. Tersedianya Tenaga Kerja, baik kualitas skill, dan kuantitas
2. Jarak antara lokasi proyek terhadap pasar, bahan baku, dan input lainnya
3. Biaya dan fasilitas transportasi, jaringan kereta api, pelabuhan, dan Jalan Raya
4. Pembangkit tenaga dan kebutuhan air, baik kualitas maupun kuantitas
5. Lain-lain, seperti lingkungan, persaingan, pada, pengawasan, sarana penunjang lainnya.

4. Faktor produksi utama


Faktor-faktor produksi yang utama, seperti bahan baku, air, pembangkit tenaga, gas, dan
tenaga ahli harus diteliti dengan cermat untuk menjamin Tersedianya faktor tersebut.

5. Estimasi biaya operasi dan investasi


Harus dilakukan estimasi secara teliti terhadap biaya operasi Operation cost dan biaya
investasi (investment cost).

6. Estimasi keuntungan
Pengumpulan data harus mencakup estimasi keuntungan atas perusahaan sejenis dan estimasi
keuntungan atas proyek yang diteliti.

7. Data lain
Dalam banyak kasus, faktor-faktor berikut merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi
kelayakan usulan produk khususnya dalam hubungannya dengan perusahaan baru yaitu:
1. Sikap masyarakat lokal terhadap industri (local attitude toward industry)
2. Data pendidikan kemarin kreasi,
3 Tersedianya tempat.
 

Sumber Referensi: 

Yuliati, Sri Handaru, 2014. Studi Kelayakan Bisnis Modul 2 halaman 2.16 -


2.21. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai