Anda di halaman 1dari 3

PRESENTASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Pembukaan

BUDGETING merupakan Proses penyusunan anggaran, yang dimulai dengan mengumpulkan,


mengklasifikasinkan data, pengajuan rencana kerja pada setiap bagian kerja per divisi, kemudian di
susun secara menyeluruh, di revisi dan diajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan
dilaksanakan.

Slide II

Tujuan utama dari Penganggaran:

1. Melihat / Meramalkan perkembangan masa depan organisasi .


2. Mengkoordinasikan kegiatan dan tugas – tugas.
3. Memotivasi karyawan.

Penjelasan :

1. Jadi dengan penyusunan anggaran tersebut perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila
ditunjang oleh kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan yang matang.
Sehingga perusahaan yang berkecenderungan memandang kedepan akan selalu memikirkan
apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang.
2. Disini anggaran mempunyai fungsi untuk mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai
unit kerja atau segmen yang ada didalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras ke
arah pencapaian tujuan. Koordinasi sangat penting , karena setiap individu didalam
organisasi mempunyai kepentingan dan persepsi yang berbeda terhadap tujuan organisasi.
3. Anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana didalam
melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan. Memotivasi para pelaksana dapat
didorong dengan pemberian insentif dalam bentuk hadiah berupa uang, penghargaan, dan
sebagainya kepada mereka yang mencapai presentasi.

Slide III

Jadi Instrumen yg membuat koordinasi menjadi efektif dan efisien terbagi dalam kelompok besar:

Yang pertama ada Person Oriented Coordination, yang dibagi atas:

1. face to face instruction by a Supervisor

Biasanya instruktruksi tersebut langsung dr atasan ke bawahan, dengan koordinasi yang lebih
spesifik.

2. Coordinated trought mutual adjustment

dimana koordinasi dilakukan dalam group/kelompok, umumnya koordinasi secara global, yg


ditekankan di sini hanya hasilnya.
Yang kedua Untuk Technocratic, terbagi menjadi:

1. Programs, dimana teknologi bersinergi memperlancar koordinasi dlm perusahaan.

2. Plans, perencanaan dalam mencapai tujuan, melalui budget/anggaran.

Proses ini mencakup penentuan tujuan perusahaan, pengembangan kondisi lingkungan agar tujuan
tersebut dapat dicapai, pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut,
penentuan langkah-langkah untuk menerjemahkan rencana menjadi kegiatan yang sebenarnya,
melakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi.

Dalam perencanaan harus memperhatikan kaitan anggaran yang satu dengan anggaran yang lain,
yang merupakan suatu proses pengembangan dari tujuan perusahaan untuk memilih kegiatan yang
dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan.

SLIDE IV

Bentuk Sistem Penganggaran :

1. Sistem anggaran tradisional (Traditional budgeting system) merupakan suatu cara


menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih
didasarkan pada kebutuhan untuk belanja/pengeluaran.

Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak ditekankan pada pertanggungjawaban


pelaksanaan anggaran secara akuntansi yang meliputi pelaksanaan anggaran, pengawasan
anggaran dan penyusunan pembukuannya. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan
atas obyek-obyek pengeluaran, sedangkan distribusi anggaran didasarkan atas jatah tiap-
tiap departemen/lembaga. Dasar pemikirannya adalah setiap pengeluaran negara harus
didasarkan pada perhitungan dan penelitian yang ketat agar tidak terjadi pemborosan
dan penyimpangan atas dana yang terbatas.

1. Penekanan & tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan
pertanggungjawaban yg terpusat.
2. Bersifat incrementalism, yaitu hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-
item anggaran yg sudah ada sblmnya dg data tahun sblmnya sebagai dasar menyesuaikan
besarnya penambahan/pengurangan tanpa kajian yg mendalam/kebutuhan yg wajar.
3. Masalah utama anggaran tradisional adalah tdk memperhatikan konsep value for money
(ekonomi, efisiensi dan efektivitas).
4. Kinerja dinilai berdasarkan habis tidaknya anggaran yg diajukan, bukan pada pertimbangan
output yang dihasilkan dari aktivitas yg dilakukan dibandingkan dengan target kinerja yang
dikehendaki (outcome).
5. Cenderung menerima konsep harga pokok pelayanan historis(historic cost of service) tanpa
memperhatikan pertanyaan sbb:

Penjelasan no 2 dan 3

2. kunci sukses untuk bertahan di dunia bisnis mendorong dikembangkannya sistem anggaran
yang lebih baik baik (better budgeting).
Dengan konsep baru yang dikembangkan saat ini yaitu beyond telah memberikan bukti dan
analisa yang cukup menjamin perusahaan untuk terus beradaptasi dengan perubahan yang
begitu cepat.
Beyond budgeting dapat mendukung setiap fungsi manajemen yang selalu berinteraksi baik
dengan lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Dengan beyond budgeting,
perusahaan mampu menjadi lebih adaptif dan dapat merespon lebih cepat terhadap
perubahan yang terjadi dari rencana yang telah ditetapkan.
Dengan konsep beyond budgeting akan membebaskan orang-orang yang capable dari kontrak
kinerja yang bersifat top down yang tentunya akan membatasi mereka untuk melakukan
sumber dayanya secara efektif untuk meningkatkan profotabilitas perusahaan secara konsisten
Beyond budgeting yang menganggap bahwa kekuatan sumber daya manusialah yang akan
mampu memberikan perubahan setiap saat, bukan hanya sebuah “kertas” dengan segudang
rencana tertulis. Beyond budgeting memberikan kebebasan manusia dalam melakukan setiap
aktivitas yang berhubungan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Tambahan 2 slide

Beyond budgeting:

Model budgeting traditional dimana perencanaan ditentukan di awal dan hasilnya dievaluasi pada
akhir periode

Beyond budgeting merupakan penyempurnaan model tradisional dimana budget diperkuat dengan
memaksimalkan pemberdayaan SDM, agar perusahaan dapat bersaing di pasar.

INTINYA

beyond budgeting merupakan sebuah alat yang cukup fleksibel. Implementasinya tidak pernah
membatasi pihak-pihak tertentu, bahkan konsumen sebagai pihak luarpun ikut dilibatkan dalam
mengevaluasi keberhasilan perusahaan. Beyond budgeting juga tidak hanya terbatas pada
pemahaman hubungan dengan konsumen saja namun perkembangan teknologi dan ekonomi
politik-pun ikut mempengaruhi dasar pemikiran dalam penerapan konsep ini.

Conclusion:

1. Tidak dapat dipungkiri bahwa budgeting masih memiliki kelemahan (a.l: lambat mendeteksi
masalah, tdk dpt dijadikan dasar ukur penilaian, memakan waktu, dsb).

2. Namun demikian, riset membuktikan bahwa budgeting masih sangat dibutuhkan untuk mengelola
perusahaan.

3. Penyempurnaan model beyond budgeting menunjukkan bahwa budget merupakan proses yg akan
selalu berevolusi ke arah yg lebih baik

Anda mungkin juga menyukai