Organisasi dibangun untuk mencapai suatu tujuan yang pencapaiannya hanya dapat diwujudkan
melalui usaha bersama melibatkan banyak individu. Efektifitas organisasi untuk mewujudkan tujuan
bersama ini sangat ditentukan oleh pengorganisasian sumber daya manusia di dalam memanfaatkan
berbagai sumber daya lain sumber daya modal, uang dan alam untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Kemudian, dikembangkan struktur organisasi yang mencerminkan pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang jelas demi terlaksananya fungsi koordinasi dan pengendalian untuk mencapai
tujuan perusahaan. Dengan struktur organisasi dan pendelegasian wewenang ini, organisasi dapat
membuat kerangka yang jelas di mana tujuan organisasi bisa dicapai secara terkoordinasi, efektif dan
berkesinambungan.
Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan antar satuan organisasi yang di dalamnya
terdapat pejabat, tugas dan wewenang yang masing-masing mempunyai peran tertentu dalam kesatuan
yang utuh. Pusat pertanggungjawaban merupakan dasar untuk seluruh sistem akuntansi
pertanggungjawaban, oleh karena itu kerangka pusat pertanggungjawaban harus dirancang secara
seksama.
pertanggungjawaban ini akan menjalin hubungan kerja yang baik sehingga tercapai keharmonisan
antara tujuan pusat pertanggungjawaban dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu
pusat pertanggungjawaban dapat menjadi alat yang efektif untuk mengendalikan organisasi jika struktur
organisasi disusun secara rasional.
Para manager menggunakan system pengendalian diagnotik untuk memonitor tujuan dan
profitabilitas serta memastikan kemajuan kearah target, seperti pertumbuhan laba dan pangsa pasar
secara berkala, Para manager menilai output dan membandingkan dengan standard kinerja saat itu.
Umpan balik memungkinkan manajemen untuk menyesuaikan dan proses sehingga ke depannya
lebih mendekati tujuan. Namun, system pengendalian diagnotik tidak cukup untuk memastikan
pengendalian yang efektif pada kenyataannya. Inilah mengapa pengendalian diagnotik dapat
menghilangkan beban manager terhadap pengawasan yang konstan yang berarti apabila tujuan telah
ditetapkan berarti penghargaan pun akan didasarkan pada tujuan tersebut.
6. BAgaimana teori-teori perubahan sikap dapat diterapkan terhadap masalah keuangan dan
masalah produksi dalam suatu organisasi?
Teori pembelajaran (learning theory), teori ini melihat perubahan sikap sebagai suatu proses
pembelajaran. Teori ini tertarik pada ciri-ciri dan hubungan antara stimulus dan respon dalam
suatu proses komunikasi.
Teori fungsional (functional theory), teori fungsional beranggapan bahwa manusia
mempertahankan sikap yang sesuai dengan kepentingannya. Perubahan sikap terjadi dalam
rangka mendukung suatu maksud atau tujuan yang ingin dicapai. Menurut teori ini, sikap
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, untuk menubah sikap seseorang,
terlebih dahulu harus dipelajari dan diketahui kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai oleh
seseorang.
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory), teori ini menganut pendekatan yang lebih
bersifat kognitif tentang perubahan sikap. Teori ini memberikan penekanan pada persepsi dan
pertimbangan individu tentang objek, orang, atau ide yang dievaluasinya.
Teori konsistensi (consistency theory), teori konsistensi dikembangkan berdasarkan suatu
asumsi umum, bahwa manusia akan berusaha untuk mewujudkan keadaan yang serasi dalam
dirinya. Jika terjadi keadaan yang tidak serasi, misalnya terjadi pertentangan antara sikap dan
tingkah laku, maka manusia akan berusaha untuk menghilangkan realita tersebut dengan
merubah salah satu: sikap atau tingkah laku.
7. Topik riset yang paling dominan mempengaruhi akuntansi keperilakuan adalah sebagai berikut :
a. Audit
Riset ini menyarankan bahwa terdapat suatu peluang yang berhubungan dengan pemahaman dan
evaluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitan dengan riset yang berorientasi pada keputusan
dalam audit adalah kurangnya kriteria variabel yang dapat diamati terhadap penilaian kinerja auditor
sehingga peneliti sering melakukan studi atas konsensus penilaian dan konsistensi.
b. Akuntansi Keuangan
Secara jelas, pentingnya riset akuntansi keuangan yang berbasis pasar modal dibadingkan dengan audit
menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi keperilakuan dalam bidang
keuangan.
`
c. Akuntansi Manajemen
Awalnya ini merupakan pertimbangan yang lebih luas dibandingkan dengan riset akuntansi keuangan,
dan memungkinkan pencerminan tradisi yang lama yang berbeda dari riset akuntansi keperilakuan
dalam bidang audit.
d. Sistem Informasi Akuntansi
Keterbatasan riset akuntansi keperilakuan dalam bidang sistem informasi akuntansi adalah kesulitan
membuat generalisasi meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih awal sekalipun.
e. Perpajakan
Riset akuntansi keperilakuan dalam bidang perpajakan telah memfokuskan diri pada kepatuhan dengan
melakukan pengujian variabel psikologi dan lingkungan.
f. Pertumbuhan Riset Perilaku
Indikasi penting dari pertumbuhan minat dalam pendekatan perilaku terhadap akuntansi merupakan
pengaruh dari paradigma perilaku riset. Hasil ini menyatakan bahwa pengaruh terhadap literatur
tersebut dapat diperkirakan berdasarkan jumlah identifikasi staf dan minat perilaku.
b. Kelemahan Teori X:
- Karyawan malas
- Berperasaan irasional
- Tidak mampu mengendalikan diri dan disiplin
- Tipe kepemimpinan pada Teori X ini adalah otoriter
Teori Y
a. Kelebihan Teori Y:
- Pekerja menunjukkan kemampuan mengatur diri
- Tanggung jawab
- Inisiatif tinggi
- Pekerja akan lebih memotivasi diri dari kebutuhan pekerjaan
b. Kelemahan Teori Y:
- Apresiasi diri akan terhambat berkembang karena karyawan tidak selalu menuntut pada
perusahaan
1. Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow tidak memberikan pembenaran
(subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi yang berusaha mensahihkan teori itu tidak
mendukung teori itu.
2. Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarkis, tetapi dalam
kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus,
seperti lapar-makan-lapar lagi-makan lagi dan seterusnya.
a) Kelemahan dari teori kepuasan (teori 2 factor) oleh Frederick Herzberg :
1. Prosedur yang digunakan Herzberg terbatasi oleh metodologinya. Bila semuanya berlangsung
baik, orang cenderung menganggap itu berkat diri mereka. Sebaliknya, mereka menyalahkan
lingkungan luar jika terjadi kegagalan.
2. Keandalan metodologi Herzberg dipertanyakan. Karena penilai harus melakukan penafsiran,
mungkin mereka dapat mencemari penemuan dengan menafsirkanrespon tertentu dengan cara
tertentu namun di sisi lain memperlakukan respon lain dengan cara yang berbeda.
3. Tidak digunakannya ukuran total kepuasan apapun. Dengan kata lain, seseorang dapat tidak
menyukai bagian dari pekerjaannya, masih berpikir bagwa pekerjaan itu dapat diterimanya.
4. Teori itu tidak konsisten dengan riset sebelumnya. Teori dua factor mengabaikan variable –
variable situasi.
5. Herzberg mengasumsikan hubungan antara kepuasan dan produktivitas. Tetapi, metodologi
riset yang dia gunakan hanya memandang ke kepuasan, bukan produktivitas. Untuk membuat
agar riset semacam itu relevan, kita harus mengasumsikan hubungan yang kuat antara kepuasan
dan produktivitas.
bertindak dalam cara yang berprestasi tinggi dengan lebih menyukai situasi dimana mereka
mempunyai tanggung jawab pribadi. Sehingga individu dapat termotivator.
Aspek perilaku :
a. Energies behavior, Apakah yang mendorong timbulnya perilaku, pola-pola perilaku, atau
perubahan perilaku? Apakah yang menentukan tingkat usaha/upaya (effort) dan seberapa
giat/keras seseorang bekerja? Aspek ini berkaitan dengan apa yang memotivasi seseorang.
b. Directs behavior- Apakah yang menentukan seseorang memilih perilaku tertentu? Aspek ini
berkaitan dengan pilihan berbagai alternatif perilaku.
c. Sustains behavior- Apakah yang menentukan seseorang mempertahankan pola perilaku? Aspek
ini terkait dengan seberapa besar perilaku akan dipertahankan atau dihentikan.
13. Jelaskan perbedaan nilai, persepsi dan kepribadian dari kacamata akuntansi!
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari
eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan suatu
modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanaan. Dalam mempelajari perilaku dalam
organisasi, nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap serta
motivasi dan karena nilai memengaruhi sikap manusia.seseorang memasuki organisasi dengan
gagasan yang dikonsepkan sebelumnya mengenai apa yang seharusnya dan apa yang tidak
seharusnya.
Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah memprediksikan perilaku.
Pengujian terhadap perilaku ditentukan oleh banyaknya efektivitas dalam tekanan pekerjaan,
siapa yang akan menanggapi kritikan dengan baik, siapa yng pertama harus dipuji dahulu
sebelum berbicara mengenai perilaku tidak diinginkan, siapa yang menjadi seorang pemimpin
potensial. Semuanya itu merupakan bentuk-bentuk pemahamaan atau kepribadian.
14. Apa kelemahan dari Management by Exception (MBE) dan Management by Objective (MBO)?
Kelemahan MBO:
`
MBO terlihat sekilas sangat sedrhana namun di balik kesedrhanaannnya membuat para manajer
MBO harus benar- benar memahaminya sebab jika tidak maka mereka akan sulit
menjelaskannya kepada bawahan.
MBO tidak bisa berhasil apabila tidak mampu memberikan garis-garis pedoman yg perlu. oleh
karena itu manajer harus mengeyahui dengan tepat tujuan perusahaan dan aktivitasnya (sesuai
dengan tujuan tersebut).
Tujuan yg kurang jelas akan berakibat para manajer tidak mampu menyesuaikan diri dengan
MBO.
Bagi organisasi yg menggunakan MBO penetapan tujuan biasanya dilakukan untuk jangka
pendek yg kurang dari setahun.
Manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer harus bertindak
memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi tidak terkendali.
15. Cara mengubah pusat pertanggungjawaban pendapatan menjadi pusat laba dan investasi
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang keluarannya diukur dalam satuan
moneter, sedang masukannya tidak dihubungkan dengan keluarannya. Masukan pusat pendapatan
tidak dihubungkan dengan pendapatannya karena kedua hal tersebut pada umumnya memang sulit
untuk dihubungkan.
PUSAT LABA
Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab di ukur dalam ruang lingkup laba (yaitu selisih
antara pendapatan dan beban) maka pusat ini disebut sebagai pusat laba. Kondisi-Kondisi Dalam
Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba, Banyak keputusan manajemen melibatkan usulan untuk
meningkatkan beban dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih
besar dalam pendapatan penjualan. Keputusan semacam ini disebut sebagai pertimbangan
biaya/pendapatan.
PUSAT INVESTASI
Bentuk pusat pertanggungjawaban yang paling lengkap adalah pusat investasi. Pusat investasi
memiliki semua hak keputusan pusat biaya dan pusat laba serta hak keputusan atas jumlah modal
yang akan diinvestasikan.
Pusat laba dan pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban pendapatan karena laba dan
investasi berkaitan dengan pendapatan dalam suatu perusahaan
18. Sebutkan kekuatan dan kelemahan struktur organisasi vertical dan horizontal !
Struktur organisasi vertica
Kelebihan:
Tingkatan manajer dan kedudukan setiap karyawan jelas danmudah diketahui
Garis perintah dan tanggung jawab jelas dan mudah dan kelihatan.
Rentang kendali setiap bagian jelas dan mudah diketahui
Posisi kedudukan setiap karyawan
Kekurangan :
Pimpinan kolektif (presidium) tidak dapat digambarkan.
Top manager kelihatan hanya mempunyai authority ke dalam organisasi saja.
Struktur Organisasi horizontal
Kelebihan:
Tingkatan manajernya sedikit sehingga biaya-biaya yang terkait dengan jabatan relatif kecil.
Jalur perintah dan tanggung jawabnya pendek, sehingga lebih kmunikaasi lebih efektif dan
hambatan lebih mudah diatasi.
Hambatan birokrasi dapat dihindari, dan penyelesaian pekerjaan dapat lebih cepat
`
Kekurangan:
Koordinasinya sulit dilakukan karena mengkoordinasi bawahan jadi anyak dan relatif lebih sulit.
Pembinaan dan kontrol kurang efektif.
Spesialisasi tugas kurang mendalam.
Manajemen dari berbagai jenjang organisasi suatu perusahaan memerlukan informasi keuangan
untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri atau bagiannya. lnformasi keuangan ini
merupakan masukan yang penting bagi para manajer dalam mengelola perusahaan atau bagiannya.
Berbeda dengan pihak luar yang memerlukan informasi keuangan guna mengambil keputusan untuk
menentukan hubungan mereka dengan suatu perusahaan, para manajer memerlukan informasi
keuangan sebagai dasar untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan atau bagian yang dipimpin
oleh manajer yang bersangkutan.Informasi keuangan yang dibutuhkan oleh para manajer tersebut
diolah dan disajikan oleh tipe akuntansi. Sehingga kelemahan akuntansi pertanggungjawaban ialah jika
tidak adanya informasi yang lengkap, serta tidak adanya keselarasan tujuan manajer yang satu dengan
yang lainnya maka akuntansi pertanggungjawaban tidak dapat mencapai manfaatnya dimana manfaat
dari akuntansi pertanggungjawaban.
SOAL 1 ESSAY
1. A. Tiga kontrak
- Bentuk lemah efisiensi pasar dimana harga sekuritas pada waktu tertentu ditentukan oleh
informasi yang ada dalam urutan atas harga masa lalu lalu adalah investor tidak dapat
memperoleh keuntungan dari penggalian informasi berdasarkan siklus harga (DOW teori), pola
harga (kepala dan bahu), atau peraturan lain seperti penggunaan aneh, rata-rata bergerak dan
kekuatan relatif.
- Bentuk semi kuat menegas kan harga keamanan yang lengkap semua informasi masyarakat yang
tersedia, di samping harga harga masa lalu yang berarti tidak ada strategi perdagangan yang
menguntungkan tersedia untuk membuat keuntungan dari menganalisis informasi yang tersedia
untuk masyarakat, di samping untuk membuat keuntungan dari analisis data publik ekonomi,
politik, hukum atau keuangan yang tersedia lebih penting dengan menyesuaikan laporan
keuangan untuk nilai wajar yang tidak dilaporkan
- Bentuk yang kuat menunjukan bahwa harga keamanan sepenuhnya mencerminkan semua
informasi, termasuk informasi yang tidak tersedia untuk umum, misalnya, informasi pribadi
hanya tersedia untuk manajer, direksi atau analis keuangan yang memiliki akses ke informasi
orang dalam.
B. Secara umum, lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar:
- Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan penggunaan system akuntansi.
Bidang dari akuntansi keperilakuan ini mempunyai kaitan dengan sikap dan filosofi manajeman
yang mempengaruhi sifat dasar pengendalian akuntansi yang berfungsi dalam organisasi.
`
- Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia. Bidang dari akuntansi keperilakuan ini
berkenaan dengan bagaimana sistem akuntansi memengaruhi motivasi, produktivitas,
pengambilan keputusan, kepuasan kerja, serta kerja sama.
- Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia. Bidang ketigadari
akuntansi keperilakuan ini mempunyai hubungan dengan cara sistem akuntansi digunakan
sehingga mempengaruhi perilaku.
Perilaku (behavior)
Perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Jadi perilaku muncul didasarkan atas
sikap yang telah diambil.
Ada 2 kelompok perilaku manusia, yaitu:
1. Perilaku tertutup, bila respon terhadap stimulus masih belum dapat diamati orang lain (dari luar)
secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi,
pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan.
2. Perilaku terbuka, bila respon terhadap stimulus sudah berupa tindakan atau praktek yang dapat
diamati orang dari luar. Respon ini dapat bersifat pasif seperti berpendapat tanpa tindakan, maupun
aktif dengan melakukan tindakan.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal.
Faktor internal mencakup pengetahuan, kecerdasan, emosi, inovasi. Faktor eksternal meliputi
lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik seperti iklim, sosial ekonomi, kebudayaan dan
sebagainya.
menyangkut sikap orang laindan membuat pendekatan setidaknya untuk dapat mengubah
ancaman.
Teori Kebutuhan dan Kepuasan : Moslow menjelaskan suatu bentuk teori kelas. Teorinya
menjelaskan bahwa masing-masing individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang
dapat mempengaruhi perilaku mereka.
Teori Penetapan Tujuan : Teori ini dikembangkan oleh Edwin Loceke(1986) konsep dasar
dari teori ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan
organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
Teori Atribusi : Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa
perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal(internal forces),
yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau usaha,
dan kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu factor-faktor yang berasal dari luar seperti
kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan.
Teori Agensi : Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan bahwa kinerja organisasi
ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkunngan. Teori ini secara umum
mengasumsikan bahwa principal bersikap netral terdadap risiko sementara agen bersikap
menolak usaha dan risiko.
KELEMAHAN
Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan.
Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak
mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan tersebut.
Demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi. Anggota organisasi sulit
mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang
terlalu tinggi.
Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat
bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
`
OTONOMI
KELEBIHAN
Jenjang manajemen lebih sedikit (flat)
Birokrasi berkurang. Pengambilan keputusan akan berada pada unit yang sekaligus
melaksanakan.
Lebih responsif terhadap perubahan. Unit organisasi akan lebih mudah menghadapi situasi
terkini karena pengambilan keputusan ada pada unit desentralisasian.
Lebih mendorong kreativitas dan pengembangan ide baru. Unit-unit organisasi yang ada
akan berupaya mengembangkan potensi dirinya.
Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota organisasi akan mempunyai rasa memiliki
organisasi yang tinggi dan termotivasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja
unit organisasinya.
Keterlibatan karyawan lebih besar. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa partisipasi
yang lebih tinggi akan meningkatkan kinerja organisasi.
KELEMAHAN
Manajer pada tingkat yang lebih rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan
dengan strategi umum perusahaan
Dapat terjadi kurangnya koordinasi antar manajer
Manajer pada level yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan
perusahaan secara keseluruhan
Dalam organisasi terdesentralisasi, agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif secara
efektif
KELEMAHAN
Dengan memperluas rentang produk dan memperluas perputaran produk maka biaya-
biayanya juga meningkat
`
Dengan memperluas ke pasar yang baru, bisa saja ada tantangan bahaya yang muncul
pada target pelanggan yang baru, maka diperlukan suatu riset mendalam sebelum
melakukan diversifikasi.
diperlukan orang yang benar-benar menguasai karakteristik bisnis tiap-tiap produk
sebelum melakukan diversifikasi.
Biaya utk menguasai perusahaan lain besar dan bisa saja rugi
Kemungkinan budaya kerja yg muncul dari dua perusahaan tak saling mendukung
4. Dilema Pengendalian
Perusahaan yang sangat berhasil dengan keunggulan utama pada fleksibilitas, kualitas
pengendalian dan layanan pelanggan. Perusahaansering lebih unggul dibandingkan dengan pesaing
karena pesaing gagaluntuk memberikan kualitas atau layanan yang diharapkan.
Karenamengutamakan layanan, kualitas produksi, perputaran yang begitucepat dan layanan
purnajual, harga perusahaan mungkin lebih tinggidibandingkan beberapa pesaingnya. Namun dalam
jangka panjang,manfaat dari kualitas yang tinggi dan layanan yang lebih baik telahmembuat banyak
pelanggan menjadi setia, dan perusahaan tersebuttelah berproduksi dengan cepat pada tingkat
mendekati kapasitaspraktis.
B. Aspek Keprilakuan
- Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku
Definisi pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan “kemungkinan”. Para
manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka bekerja dan dampak-dampak
yang mereka harapkan dari suatu inisiatif dipilih. Bagaimanapun, para manajer secara khusus
memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-hasil keperilakuan.
- Perluasan Konsep-konsep Tradisional
Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti bahwa hasil dari
informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan perilaku,
menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan, sehingga informasi dapat
dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah akhir.
Tujuan pengendalian didasari oleh keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan mengubah
kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yang diharapkan.
1. Analisis bacaan tersebut dari aspek keperilakuan dalam pengambilan keputusan terkait dengan
upaya LPKR mengatasi masalah keuangan dengan berfokus pada :
(a.) Pendekatan normatif
Pendekatan ini menitikberatkan pada apa yang seharusnya dilakukan oleh pembuat
keputusan sehingga diperoleh suatu keputusan yang rasional yang memperhatikan
beberapa prinsip :
- Membandingkan pilihan dengan membuat daftar kelebihan dan kekurangan dari masing
masing pilihan.
- Transitisitas, yaitu mana pilihan yang paling disukai di antara banyak pilihan.
- Mengabaikan foktor umum, menentukan satu pilihan di antara alternatif lainnya yang
bergantung pada konsekuensi hasil yang berbeda.
- Dominan
- Invarian, yaitu orang yang mengambil keputusan bertindak rasional dan masuk akal.
menghindari Lippo Karawaci dari risiko pelanggaran perbatasan perjanjian. Dan keputusan
tersebut juga dapat diterima oleh pihak-pihak lain.
(c.) Pendekatan etika
Keputusan yang diambil oleh pemimpin tentu akan menghasilkan dampak bagi orang lain,
sehingga seorang pemimpin perlu untuk menjunjung tinggi nilai moral dan etika agar
keputusan yang diambilnya tidak hanya mengacu pada kepentingan diri sendiri, melainkan
mencakup kepentingan orang banyak termasuk lingkungannya. Pada hakikatnya,
pengambilan keputusan dengan pendekatan etika merupakan suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat suatu permasalahan, pengumpulan fakta dan data, dan
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat, dan pengambilan keputusan
yang dilakukan memiliki beberapa tujuan.
Melalui bacaan kasus dapat kita ketahui bahwa tindakan Lippo Karawaci dalam
memasukkan kas dan setara kasnya tidak memperhatikan perbatasan yang dipersyaratkan
dalamperjanjian pinjaman sindikasi dengan UBS AG dan Deutsche Bank. Dalam perjanjian
tersebut disebutkan bahwa Lippo Karawaci harus menjaga kas yang tidak dibatasi
penggunaannya. Hal tersebut menyebabkan jumlah kas dan setara kas kedua anak usaha
hampir melanggar perbatasan yang telah dipersyaratkan. Karena hal tersebut, maka
dilakukan strategi pengurangan aset alias light asset strategy yang membuat Lippo Karawaci
terhindar dari risiko melanggar pembatasan perjanjian kredit. Sehingga dapat dikatakan
bahwa Lippo Karawaci memperhatikan aspek etika dalam pengambilan keputusan agar
menghindari pelanggaran atas aturan / perjanjian yang ada.
2. Analisis bacaan tersebut dari aspek keperilakuan dalam psikologi dan psikologi sosial terkait
dengan langkah lembaga rating internasional (Fitch Ratings ; Moody’s Investors Service ; S&P
Global Ratings) dalam menilai kinerja LPKR dengan berfokus pada :
(a.) Motivasi
Motivasi merupakan suatu konsep penting karena efektifitas organisasional bergantung pada
pemimpin yang membentuk bawahannya melalui motivasi.
Dalam kasus tersebut, langkah yang dilakukan oleh lembaga rating internasional yaitu
memangkas peringkat Lippo Karawaci dapat memotivasi Lippo Karawaci itu sendiri untuk
menaikkan kinerjanya yang dapat meningkatkan peringkat-nya kembali.
(b.) Persepsi
Merupakan suatu proses yang digunakan individu dalam mengelola dan menafsirkankesan
indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka. Perilaku manusia
didasarkan pada persepsi mereka terhadap realitas yang ada, bukan mengenai realitas itu
sendiri.
Dalam kasus tersebut, langkah yang dilakukan oleh lembaga rating internasional dalam
memangkas peringkat Lippo Karawaci menghasilkan persepsi yang baik karena hal tersebut
dilakukan berdasarkan realitas yang ada, dan sesuai dengan apa yang terjadi dan seharusnya
terjadi.
(c.) Nilai (value)
Dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dasar eksistensi yang khas dan
lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan suatu modus perilaku atau keadaan
`
akhir berlawanan. Nilai dinyatakan paling penting karena nilai meletakkan dasar untuk
memahami sikap serta motivasi dan karena nilai mempengaruhi persepsi manusia.
Dalam kasus ini dapat diketahui bahwa langkah yang dilakukan oleh lembaga rating
internasional menghasilkan suatu nilai yang dapat memotivasi dan mempengaruhi persepsi
dalam melakukan tindakan pemangkasan rating terhadap Lippo Karawaci.
3. Analisis bacaan tersebut dari aspek keperilakuan dalam pengendalian keuangan terkait dengan
upaya LPKR menyikapi permasalahan keuangannya dengan berfokus pada :
(a.) Dilema pengendalian
Dalam kasus tersebut, dilema pengendalian yang dihadapi yaitu penentuan pengendalian
yang seharusnya dilakukan agar dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik agar
dapat meningkatkan kinerja yang berakibat pada ranking perusahaan. Perusahaan perlu
menentukan tindakan pengendalian yang harus dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan
permasalahn yang dihadapi, sehingga menghasilkan hasil yang maksimal dan dapat
mencapai tujuan.
(b.) Pegendalian terpadu
Sistem pengendalian komprehesif merupakan suatu konfigurasi yang saling melengkapi,
yaitu subsistem formal yang mendukung proses administratif. Untuk dapat diformalkan,
suatu subsistem pengendalian seharusnya terstruktur dan berkelanjutan serta didesain
dengan suatu proses yang mencapai tujuan secara spesifik.
- Perencanaan : perilaku penetapan tujuan
- Operasi. Batasan dari operasi mengacu pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas organisasi
dalam menjaga fungsi operasi.
- Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun
dari komunikasi non-verbal.
- Interaksi pengendalian
(c.) Faktor kontekstual
Konteks dapat menjadi penting untuk keberhasilan dalam mendesain dan
mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan. Proses dalam mengidentifikasikan
faktor-faktor kontekstual yang penting merupakan subjek tertinggi dan sangat temporer.
Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan
perbaikan secara keseluruhan.
- Ukuran : dipandang sebagai suatu peluang, dan suatu hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika memberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi
pengendalian, sedangkan ukuran sebagai hambatan jika pertumbuhan ekkoomi
menyebabkan terjadinya eliminasi terhadap strategi pengendalian.
- Stabilitas lingkungan : derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih
alat yang tepat dalam perubahan lingkungan.
- Motif keuangan, sistem pengendalian didasarkan pada motif dan ukuran profitabilitas
tidakdapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba.
- Faktor – faktor proses
Suatu faktor proses penting dalam pengendalian biaya yang tidak dapat dihindari dan
biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel, sehingga perlu dilakukan strategi
biaya variabel
`
Multiple choice
Kasus 1
`