Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Nama : Muhammad Dimas Purbaya


Npm : C1C018051

BAB 8

1. Definisi pengendalian mengutamakan "kepercayaan" dan"probabilitas" Bagaimana


keutamaan ini berbeda dari keutamaan "kenyataan" dan "kepastian ?
Jawab :
Definisi Pengendalian telah didasarkan pada konsep kepercayaan dan probabilitas. Dalam
memilih kontrol keuangan, manajer akan bergantung pada keyakinan mereka dan
pengalaman masa lalu mereka. Hasil perilaku dikaitkan dengan inisiatif pengendalian yang
lebih realistis dan akurat dipahami dalam hal keyakinan dan pemikiran probabilitas daripada
hubungan kausal yang naif. Arus utama literatur akuntansi baru-baru ini hanya menekankan
asumsi yang mendasari perilaku kontrol keuangan. Ini dapat diartikan baik sebagai evolusi
pemikiran dan merupakan perluasan dari lingkup pengaruh akuntan dan disiplin akuntansi.
Ada banyak yang bisa diperoleh dengan mendamaikan pendekatan perilaku untuk kontrol
dalam akuntansi manajerial dengan konsep non-perilaku pengendalian tradisional yang
dihadapi dalam akuntansi dan literatur audit. Keutamaan “Kenyataan dan Kepastian”
sebenarnya tidak jauh berbeda itu kenapa karena karena Bila Kita Mengutamakan
kepercayaan pasti kita akan percaya akan kenyataan dan kepastian.
2. Bedakan antara pengendalian dalam prilaku dan pengendalian bukan prilaku ?
Jawab :
Menurut saya pengendalian dalam perilaku itu pasti perilaku yang kurang baik harus di
kendalikan perilaku lebih ketindakan kita. Kalau pengendalian bukan perilaku itu sepertinya
pengendalian dalam kata kata kita yg kurang baik dan sopan apalagi sekarang banyak orang
yg menggunakan kata kata tidak sopan dengan tindak sengaja maka kita harus bisa lebih
mengendalikan bukan perilaku kita tapi perkataan kita.
3. Bedakan antara pendekatan formal dan informal dalam pengendalian dan berikan
contohnya!
Jawab :
Pendekatan formal adalah suatu pendekatan yang dilakukan dengan cara membuat
logika yang disusun secara sistematis terlebih dahulu. Sedangkan Pendekatan informal
merupakan kebalikan dari pendekatan formal. Jika pembahasan suatu bagian dari sebuah
sistem formal menyimpang dari cara formal, maka pembahasan itu disebut menggunakan
pendekatan informal (tidak formal).
Sebagai contoh,misalnya seorang guru ingin mengenalkan suatu rumus dan
menggunakannya untuk menyelesaikan soal-soal tanpa menurunkannya atau
membuktikannya terlebih dahulu kebenarannya.
4. Tunjukkan bagaimana hubungan antara perencanaan, operasi, dan kegiatan umpan balik
dalam organisasi dapat menghasilkan hasil yang tidak konsisten dengan potensi nyata yang
ada pada organisasi!
Jawab :
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya - sumber daya
keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan
menunjukan sumber daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
Perencanaan menetapkan sasaran dan tujuan untuk organisasinya. Perencanaan
dilaksanakan, semua tenaga kerja yang berkaitan akan memulai kegiatannya berdasarkan
dengan Perencanaan yang telah dibuat. Namun saat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
direncanakan tersebut, mungkin akan terjadi masalah-masalah yang harus dipecahkan oleh
manajer-manajer atau mungkin juga masalah yang terjadi tersebut tidak diketahui atau tidak
disadari sama sekali oleh para manajer sehingga tidak ada yang menyelesaikannya. Untuk
mengatasi dan menyelematkan perusahaan dari masalah-masalah ini, para manajer harus
terus melakukan fungsi pengendalian atau pengawasan untuk memastikan bahwa kegiatan-
kegiatan yang telah direncanakan benar-benar terealisasi menjadi kenyataan.
Lalu perencanaan Operasional terdapat dua jenis utama dari rencana yaitu rencana
strategis dan rencana operasional. Rencana strategis merupakan rencana yang dirancang
untuk mencapai tujuan yang luas dari perusahaan yaitu untuk melaksanakan tugas-tugas
perusahaan. Sedangkan rencana operasional merupakan rencana yang memberikan rincian
tentang bagaimana rencana strategis itu akan dilaksanakan.
Kegiatan umpan balik seperti Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal
dan informal yang disusun dari komunikasi non-verbal. Suatu rancanangan yang formal dan
sistematis dikumpulkan untuk koleksi dan penyaringan umpan balik. Hal ini membutuhkan
variabel-variabel yang dapat diidentifikasi, ukuran-ukuran yang definitif, dan aktifitas
pengumpulan data. Pengukuran dapat dihasilkan secara internal, pengukuran juga dapat
diperoleh dari sumber-sumber eksternal perusahaan. Proses umpan balik dalam subsistem
pengendalian keuangan jarang bisa dipahami. Dalam aplikasi manajemen, keberadaan faktor
manusia dan kompleksitas dari motivasi manusia mendukung pernyataan bahwa hubungan
antara umpan balik dan tindakan-tindakan berikutnya masih diwarnai dengan ketidakpastian
dan kerumitan.
5. Untuk menggambarkan pengendalian dalam sektor laba dan nirlaba, cobalah indikasi
beberapa alat kunci evaluasi kinerja yang dapat bermanfaat pada pusat administrasi dalam
pencapaian pengendalian.
Jawab :
Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem pengendalian manajemen yang lebih
cocok untuk diterapkan pada sektor laba dan nirlaba.
a. Formulasi Strategi Pada Organisasi Nirlaba.
Organisasi nirlaba harus fokus kepada mission gap organisasi yang
hendakditutupi dengan strategi dan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan,
bukanuntuk menciptakan keuntungan ataupun memaksimalkan nilai pemilik.
b. Pembuatan Rencana Strategi Pada Organisasi Nirlaba.
Organisasi nirlaba harus mengidentifikasi isu strategis yang dimilikinyaterlebih
dahulu. Barulah kemudian organisasi mengembangkan strategi yangtepat untuk dapat
menutup mission gap yang dimiliki dengan fokus kepada isustrategis yang dimilikinya,
bukan hanya membuat strategi yang dapatmemberikan keuntungan lebih bagi organisasi
c. Pembuatan Anggaran Pada Organisasi Nirlaba.
Organisasi nirlaba harus dapat membuat anggaran berdasarkan proyeksirealistis
dari pendapatan yang akan mereka terima, kemudian memfokuskananggaran yang
dibuat pada anggaran operasional dan aktivitas yang secararutin mereka lakukan.
d. Pengukuran Kinerja Dan Evaluasi Pada Organisasi Nirlaba
Pengukuran kinerja dan evaluasi pada organisasi nirlaba dapat dilakukandengan
menggunakan model balanced scorecard baru yang dikembangkanoleh Kaplan (2001).
Model ini menjadikan misi sebagai tingkatan yang paling tinggi, yang dalam praktiknya
dapat berupa persepektif keuangan ataupun pelanggan.
e. Sistem Insentif Yang Tepat Untuk Menarik Dan Mempertahankan SDM Pada Organisasi
Nirlaba.
Organisasi nirlaba harus dapat memberikan sistem insentif tanpa
harusmendistribusikan pendapatan mereka, seperti dengan melakukan PTO
Policy,events, travel,ataupun pengembangan karir yang lebih menarik dari perusahaan
bisnis pada umumnya. Selain itu, kecocokan nilai utama antaraorganisasi bisnis dan
pekerjannya juga menjadi faktor penting yang harus di perhatikan.

BAB 9
1. Mengapa dalam pembahasan akuntansi pertanggungjawaban secara simultan diikutsertakan
aspek keprilakuan.
Jawab :
Salah satu tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah untuk memastikan perilaku
individu dari anggota perusahaan, bahwa individu-individu pada seluruh tingkatan di
perusahaan tersebut telah memberikan kontribusi yang memuaskan terhadap pencapaian
tujuan perusahaan secara menyeluruh. Hal ini dicapai dengan cara membagi-bagi suatu
perusahaan ke pusat-pusat pertanggungjawaban yang memberikan suatu kerangka kerja
dalam menetapkan tujuan kinerja. Hal tersebut juga memberikan kepada top management
mengenai hasil kinerja secara keseluruhan serta data mengenai bagaimana manajer divisi
menjalankan fungsinya. Akuntansi pertanggung jawaban digunakan untuk perilaku
manusia,peran mereka, dan tugas-tugas yang dibebankan pada mereka. Hal tersebut
memberikan feedback secara periodik kepada para manajer divisi mengenai keberhasilan
mereka dalam mencapai tujuan tertentu.
2. Bagaimana pola yang dirancang untuk menangani pertanggungjawaban yang tumpang tindih
antar pusat pertanggungjawaban ?
Jawab :
Hal pertama adalah menyeleksi tipe struktur organisasi dan tugas, setelah itu hal yang
penting dalam membuat konstruksi sistem perilaku pertanggung jawaban yang efektif adalah
menggambarkan pertanggung jawaban itu sendiri. Setiap orang memiliki pertanggung
jawaban dan tantangan, untuk merasa bertanggungjawab maka setiap orang harus
merasa memiliki keahlian dan merasa diperlukan. Hal tersebut terimplikasikan dengan
memilliki kewenangan dalam membuat keputusan dan termotivasi untuk memperbaiki
kinerjanya. Dalam menetapkan pertanggung jawaban perlu adanya tugas yang spesifik untuk
tugasindividu. Setiap orang diberi tanggungjawab dan ditentukan pula aktivitas dan
fungsinya,dalam kenyataannya adalah berarti bertugas dengan atasan. Setiap individu
mempunyai tanggungjawab pada satu direksi, agar tidak terjadi overlapping tanggungjawab.
Faktor-faktor penting dalam menggambarkan tanggungjawab adalah persetujuan dengan
direksi dan pertanggungjawaban atas sumber daya yang didelegasikan berdasarkan fungsi
atau tugas.
Dengan membebankan tanggungjawab secarta hati-hati ke satu orang saja, masing-
masing individu tersebut pada gilirannya harus melapor kepada satu manajer saja. Harus ada
jaringan pertanggung jawaban dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari manajer
divisi. Pusat pertanggung jawaban harus dikelompokkan pusat biaya, pusat
pendapatan,pusat laba, pusat investasi.
3. Bagaimana cara untuk mewujudkan keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan individu
dari anggota organisasi ?
Jawab :
a. Memvisualisasikan pekerjaan- pekerjaan organisasi atau perusahaan sebagai kesempatan
untuk memenuhi kepentingan pekerjaan pribadi dan memanfaatkan kapasitas pribadi,
dan kemajuan ke arah pencapaian tujuan- tujuan karir pribadi.
b. Mengembangkan pengertian yang menyeluruh tentang aktivitas- aktivitas organisasi agar
dapat diantisipasi perbaikan- perbaikan untuk melaksanakan pekerjaan dan untuk
memenuhi syarat- syarat organisasi.
c. Menganalisa tugas-tugas dan kesempatan promosi dengan memperhatikan harapan
tentang tujuan-tujuan pribadi.
d. Menentukan secara periodic, minat dan kemampuan-kemampuan pribadi yang berubah
sehubungan dengan rencana- rencana dan perubahan- perubahan yang terjadi di dalam
lingkungan perusahaan.
e. Mengetahui kapasitas pekerja untuk memberikan sumbangan kearah realisasi tujuan
manajerial atau organisasi.
f. Mendorong pengembangan diri setiap pekerja untuk melampaui prestasi kerja biasa.
g. Menganalisa hubungan kontribusi setiap pekerja dengan kontribusi pekerja- pekerja lain
di lingkungan perusahaan, dan dengan produk atau hasil yang dicapai, agar setiap
pekerja mengerti besarnya sumbangsih mereka.
h. Menunjukkan bahwa seorang pekerja hanya mencapai kemajuan hingga tingkat bahwa
yang bersangkutan memberikan kontribusi atau sumbangsih langsung kearah pencapaian
tujuan yang ditetapkan.
4. Bagaimana kondisi yang dapat mendukung terwujudnya manajemen berdasarkan tujuan
sesuai dengan apa yang diharapkan ?
Jawab :
a. Dalam menetapkan tujuan pusat pertanggungjawaban, manajemen puncak harus
menyediakan arahan secara keseluruhan dengan menspesifikasikan tujuan dan cita-cita
perusahan secara keseluruhan.
b. Dalam formulasi bersama dari tujuan kinerja dan rencana tindakan terperinci,
manajemen puncak dan manajer pusat pertanggungjawaban harus memaksimalkan
keselarasan antara kebutuhan pribadi dan aspirasi karier dari kelompok kerja serta
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
c. Motivasi akan meningkat jika orang-orang percaya bahwa pencapaian tujuan
perusahaanakan memenuhi kebutuhan pribadi mereka secara simultan.
d. Jika orang-orang memandang tujuan organisasi sesuai dengan tujuan mereka, maka
mereka akan menginternalisasi tujuan perusahaan dan keselarasan tujuan dicapai.
5. Berikan alasan mengapa pusat pertanggungjawaban harus digambarkan secara jelas hingga
pada tingkatan manajemen yang paling rendah sebelum dioperasikan ?
Jawab :
a. Dalam akuntansi pertanggungjawaban struktur organisasi harus dapat menggambarkan
aliran tanggung jawab, wewenang dan posisi yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap
tingkat manajemen, selain itu harus menggambarkan pembagian tugas dengan jelas
pula. Dimana organisasi disusun sedemikian rupa sehingga wewenang dan
tanggung jawab tiap pimpinan jelas dan tidak tumpang tindih. Dengan
demikian wewenang mengalir dengan jelas dari tingkat manajemen atas ke bawah,
sedangkan tanggung jawab adalah sebaliknya.
b. Untuk dapat berfungsi secara memadai, pusat pertanggungjawaban harus
sesuai dengan desain dan struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi harus
dianalisis terhadap kelemahan- kelemahan dalam pendelegasian wewenang
agar tanggung jawab yang didelegasikan tidak tumpang tindih. Pendekatan yang
digunakan untuk mendesain struktur organisasi dan pembebanan tanggung
jawab bervariasi dari setiap organisasi, tergantung pada pemilihan dan gaya
kepemimpinan manajemen puncak.
c. Setiap pusat pertanggung jawaban harus efektif dan efisien, dengan kata lain
organisasi perusahaan harus mencapai tujuan dengan cara yang optimum. Sebuah
pusat pertanggung jawaban akan dikatakan efisien jika melakukan hal-hal tertentu
secara tepat dan dikatakan efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.

BAB 10

1. Mengapa anggaran sering dipandang sebagai penghalang birokratis untuk karir lebih lanjut ?
Jawab :
Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia. Anggaran membatasi
Tindakan manajemen. Anggaran merupakan alasan kinerja manajer dipantau secara kontinu
dan standar terhadap mana hasil kinerja dibandingkan. Orang-orang merasakan tekanan dari
anggaran yang ketat, kegelisahan dari laporan kinerja yang buruk dan kegembiraan atau rasa
lega karena memenuhi anggaran. Manajer sering kali menghadapi masalah mengenai
sesuatu yang tidak ada dalam anggaran atau bahwa anda sudah melebihi anggaran anda.
Para manjer diperingatkan secara periodik. Oleh karena itu, anggaran sering kali dipandang
sebagai penghalang atau ancaman birokratis terhadap kemajuan karier. Ketidaksukaan
terhadap proses penyusunan anggaran secara keseluruhan bahkan dapat mendorong orang
untuk melakukan sabotase terhadap anggaran tersebut.
2. Mengapa anggaran begitu penting bagi suatu organisasi ?
Jawab :
a. Menyusun anggaran sebuah proyek maupun program sangat penting bagi suatu
organisasi yang merupakan cara untuk merencanakan dan memastikan bahwa sebuah
organisasi tersebut telah mengalokasikan sumber dayanya dengan baik. Penganggaran
tidak hanya sekedar mengisi lembaran dengan jumlah pengeluaran dan pendapatan,
tetapi melibatkan langkah-langkah penting lainnya seperti perencanaan, pengawasan
dan penerapan terus menerus.
b. Anggaran bagi suatu perusahan merupakan suatu rencana keuangan yang digunakan
perusahaan sebagai pedoman menilai kinerja, alat untuk memotivasi kinerja para
anggota organisasi, alat koordinasi dan komunikasi antara pemimpin dengan bawahan
dalam organisasi. Anggaran secara konsep luas merupakan alat pengendali suatu
perusahaan atau organisasi. Sehingga anggaran mempunyai makna yang penting dan
kompleks karena anggaran mempunyai dampak fungsional maupun disfungsional
terhadap sikap dan perilaku anggota suatu organisasi
3. Apa saja tiga langkah utama dalam proses penyusunan anggaran dan mengapa
manusia memainkan peranan ?
Jawab :
a. Tahap Penetapan Tujuan
Aktivitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang luas
kedalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Untuk menyusun rencana yang realistis dan
menciptakan anggaran yang praktis, interaksi yang ekstensif diperlukan antara manajer
lini dan manajer staf organisasi. Dalam suatu perusahaan, direktur perencanaan
memainkan peranan kunci dalam proses manusia dari penyusunan anggaran ini.Direktur
perencanaan bertanggungjawab menginisiasi dan melakukan administrasi atas proses
penyusunan anggaran serta membantu karyawan lini, jika diperlukan dalam
melaksanakan berbagai tugas perencanaan. Jika sesuai dengan struktur organisasi dan
gaya kepemimpinan, maka manajer tingkat bawah dan karyawan sebaiknya diberikan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan karena mereka aka
lebih mungkin menerima tujuan yang turut mereka formulasikan. Tujuan realisitis yang
ditetapkan melalui partisipasi yang berarti akan mempengaruhi tingkat aspirsi manajer
dan karywan secara menguntungkan. Kurangnya partisipasi atau hanya berbicara tanpa
berbuat terhadap masalah itu, dapat menimbulkan efek samping berupa berbagai
perilaku disfungsional. Konsep utama perilaku yang berpengaruh terhadap
tahapan  penetapan tujuan adalah proses perencanaan yang meliputi partisipasi,
kesesuaian tujuan dan komitmen.
b. Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi, rencana formal tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan
tujuan dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif dalam
organisasi. Rencana harus dikomunikasikan secara efektif dengan demikian rencana
formal mungkin akan menerima kerja sama penuh dari berbagai kelompok yang ingin
dimotivasi olehnya. Konsep ilmu keprilakuan utama yang mempengaruhi tahap
implementasi adalah komunikasi, kerja sama dan koordinasi.
c. Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kerja
Setelah diimplementasikan, rencana formal tersebut berfungsi sebagai elemen kunci
dalam sistem pengendalian. Anggaran menjadi tolak ukur terhadap kinerja aktual.
Kebijakan, sikap dan tindakan manajemen dalam evaluasi kinerja dan tindak lanjut atas
varians memiliki berbagai konsekuensi keprilakuan, yang dapat meniadakan keberhasilan
dari seluruh proses perencanaan dan pengendalian jika tidak dipahami dan dikendalikan.
Beberapa konsekuensi keperilakuan yang mungkin muncul meliputi tekanan, motivasi,
aspirasi dan kegelisahan.
4. Apakah konsep utama keperilakuan yang memengaruhi berbagai bagian dari proses
perencanaan anggaran ?
Jawab :
a. Dampak dari lingkungan perencanaan
Pada dasarnya lingkungan perencanaan mengacu pada struktur, proses, pola-pola
interaksi dalam penetapan kerja. Hal tersebut kadang kala disebut dengan budaya atau
iklim organisasi.
b. Ukuran dan struktur organisasi
Ukuran dan strutur pada organisasi mempengaruhi perilaku manusia dan pola interaksi
dalam tahap penetapan tujuan, implementasi, dann pengendalian serta evaluasi
terhadap proses perencanaan.
c. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi lingkungan perencanaan
organisasi. Teori X dari McGregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang otoriter dan
dikendalikan secara ketat, dimana kebutuhan efisiensi dan pengendalian
mengharuskan pendekatan manajerial tersebut untuk berurusan dengan
bawahannya. Berbeda dengan Teori Y yang dikemukakan oleh McCregor dan gaya
kepemimpinan Likert mendorong tingkat keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam
penentuan tujuan dan pengembilan keputusan.
d. Stabilitas lingkungan organisasi
Faktor lingkungan eksternal juga mempengaruhi lingkungan perencanaan yang
meliputi iklim politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur industri
yang melayani organisasi, hakikat persaingan, dll.
5. Jelaskan penyusunan anggaran secara langsung!
Jawab :
a. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun anggaran.
b. Pengolahan data dan informasi yang telah dikumpulkan untuk melakukan penaksiran-
penaksiran
c. Menyusun anggaran serta menyajikannya secara sistematis
d. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran
e. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja dengan melakukan
penilaian
f. Pengolahan dan penganalisaan data untuk menghasilkan kesimpulan terhadap
kegiatankerja yang telah dilaksanakan serta menyusun kebijakan-kebijakan sebagai
tindak lanjut dari kesimpulan yang telah di ambil.

Anda mungkin juga menyukai