BAB 1
1. Informasi perilaku yang bagaimanakah yang relevan bagi para pemilik informasi? Bagi para
karyawan? Bagi para manajer? Bagi pemimpin serikat buruh? Bagaimana data ini digunakan?
Jawab :
Berikut merupakan informasi yang relevan bagi para pemilik informasi :
a) Karyawan,
Informasi yang relevan bagi karyawan adalah informasi mengenai hasil dari kerja
mereka di masa lalu. Sebegai contoh dari perusahaan yang menjual produk, hasil berupa
timbal balik dari para konsumen atau pengguna produk yang mereka jual dahulu, serta
informasi mengapa produk tersebut terjual laris atau tidak dipasaran. Informasi tersebut
digunakan untuk mempelajari tentang produk yang mereka jual lebih mendalam lagi..
b) Manajer
Informasi yang relevan bagi manajer berupa informasi yang dapat digunakan untuk
menghandle dalam mengambil keputusan, informasi yang dapat menunjukkan keahlian
sebuah produk, serta juga harus bisa memimpin teamnya dengan baik untuk kemajuan
perusahaan tersebut.
c) Pemimpin serikat buruh
Segala informasi diperlukan bagi seorang pemimpin demi kemajuan sebuah
perusahaan. informasi dapat digunakan untuk memperdalam gaya kepemimpinan,
memperbaiki kesalahan dan memotivasi bawahan agar dapat bekerja dengan baik.
2. Binberg dan Shield (1989) mengkasifikasi riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran (school).
Jelaskan kelima aliran tersebut.
Jawab :
Klasifikasi riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran (school) menurut Binberg dan Shields
(1989) , yaitu :
a) Pengendalian manajemen (management control)
b) Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information processing)
c) Desain sistem informasi (information system design)
d) Riset audit (audit research)
e) Sosiologi organisasional (organizational sociology)
3. Dapatkah suatu organisasi perusahaan berfungsi secara efektif tanpa definisi yang jelas
mengenai otoritas dan bagaimana otoritas dilatih?
Jawab :
Otoritas dapat dikatakan kekuasaan sebagai suatu pengaruh yang kuat dan bersifat
mengendalikan atas perilaku seseorang. Jadi, organisasi tidak akan dapat berfungsi efektif jika
tidak memiliki definisi otoritas yang jelas. Jika definisi otoritas sudah jelas, individu-individu
dalam organisasi dapat memberikan perannya dengan baik dalam mencapai tujuan organisasi.
Otoritas dapat dilatih dengan memulai berupa, memberi motivasi kepada karyawan agar
dapat bekerja dengan lebih, mampu mendorong semangat kerja karyawan yang tentunya
dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Aspek Disfungsional
1) Kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi.
2) Usaha untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi
sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunakan adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh
pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal.
3) Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara otoritas yang disusun secara
hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang
berlangsung di negara-negara sedang berkembang.
4) Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah “red tape”. Istilah ini
merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat berlebihan sehingga menyebabkan
kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses.
BAB 2
1. Apa yang anda pahami mengenai aspek kepemilikan dan aspek entitas pada bab ini ?
Jawab :
a. Aspek Kepemilikan
Merupakan konsep yang memahami sebuah perusahaan sebagai sesuatu yang
dimiliki oleh seorang pemilik tunggal, sekumpulan partner, dan sejumlah pemegang saham.
Asset perusahaan dilihat sebagai kepemilikan dari orang-orang tersebut dan kewajiban
(hutang) perusahaan sebagai kewajiban mereka. Total asset dikurangi dengan total
kewajiban sama dengan kekayaan bersih yang dimasukkan dalam perusahaan. Pos-pos
pendapatan dan biaya akan meningkatkan atau mengurangi kekayaan bersih.
b. Aspek Entitas
Merupakan konsep yang melihat entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda
dari pihak-pihak yang memberikan kontribusi modal kepada entitas tersebut. Mereka
memandang asset dan kewajiban sebagai milik dari entitas itu sendiri dan bukan milik dari
pemegang saham atau pemilik perusaahaan. Dalam pandangan para penganut konsep ini,
keuntungan yang tidak dibagi tetap milik entitas. Mereka yang menganut sudut pandang
entitas benar-benar melihat aset bersih sebagai milik dari entitas itu sendiri dan bukan
pemilik saham.
2. Bagaimana anda menjelaskan tentang konsep tanggung jawab dalam makna responsibility dan
dalam makna liability ?
Jawab :
a. Konsep tanggung jawab dalam makna responsibility
tanggung jawab dalam makna responsibility lebih menekankan pada suatu
perbuatan yang harus atau wajib dilakukan secara sadar dan siap untuk menanggung segala
resiko dan atau konsekuensi apapun dari perbuatan yang didasarkan atas moral tersebut.
Dengan kata lain responsibility merupakan tanggung jawab dalam arti sempit yaitu tanggung
yang hanya disertai sanksi moral.
b. Konsep tanggung jawab dalam makna liability
tanggung jawab dalam makna liability, berarti berbicara mengenai tanggung jawab
dalam ranah hukum, dan biasanya diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab keperdataan.
3. Jelaskan apa konsekuansi dari sudut pandang yang berbeda terhadap teori kepemilikan ?
Jawab :
Ketika menganut konsep entitas akan mencatat biaya untuk dividen atas saham preferen
karena mereka memandang para pemegang saham preferen sebagai orang yang berbeda diluar
kelompok kepemilikan, tetapi berbeda dalam kategori yang sama dengan pemegang obligasi.
Sementara, orang yang menganut konsep kepemilikan. Tidak memandang demikian. Mereka
yang memandang sudut pandang Husband dan Staubus yang berada pada kontinum konsep
kepemilikan akan menyesuaikan item-item yang sama ini sesuai dengan sudut pandangnya.
4. Bagaimana usaha kita untuk merekonsiliasi konsep entitas terhadap konsep kepemilikan ?
Jawab :
Untuk merekonsiliasi konsep entotas dan konsep kepemilikan dapat dilakukan dengan
menerapkan teori akuntansi berupa :
a. Teori Akuntansi Dana
b. Penghapusan Faktor-faktor
c. Teori Komando